Anda di halaman 1dari 12

BAB I

PENDAHULUAN

1. UMUM

Pemerintah Kabupaten Pelalawan, melalui Dinas Pekerjaan Umum Dan Penataan Ruang
dalam Tahun 2022 ini Paket 9 (Sembilan) Perencanaan Konstruksi Klasifikasi
Sederhana 1000 – 1199 Jt, - Perencanaan Pembangunan Gedung NU Kab.
Pelalawan, dalam rangka peningkatan fasilitas prasarana yang baik dan sempurna. Hal
ini tidak terlepas dari Komitmen Pemerintah Kabupaten Pelalawan khususnya Dinas
Pekerjaan Umum Dan Penataan Ruang Kabupaten Pelalawan, dalam rangka
meningkatkan kualitas prasarana dan pelayanan yang sudah menjadi tanggung jawab
pemerintah Kabupaten Pelalawan khususnya Dinas Pekerjaan Umum Dan Penataan
Ruang Kabupaten Pelalawan. Program yang akan dilaksanakan dalam tahun 2022 ini
adalah Paket 9 (Sembilan) Perencanaan Konstruksi Klasifikasi Sederhana 1000 –
1199 Jt, - Perencanaan Pembangunan Gedung NU Kab. Pelalawan, selama era
otonomi daerah ini terus menganggarkan bagi penyediaan sarana dan prasarana /
infrastrukturnya.

Seiring dengan konsep diatas, pada Tahun Anggaran 2022 ini Pemerintah Kabupaten
Pelalawan, melalui Dinas Pekerjaan Umum Dan Penataan Ruang terus meningkatkan
program tersebut dengan maksud untuk meningkatkan Sarana dan Prasarana.

Salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan Pekerjaan “Paket 9 (Sembilan)
Perencanaan Konstruksi Klasifikasi Sederhana 1000 – 1199 Jt, - Perencanaan
Pembangunan Gedung NU Kab. Pelalawan”.

Untuk mendapatkan hasil suatu pekerjaan yang optimal, diperlukan suatu pekerjaan
Perencanaan terhadap pekerjaan tersebut. Maka melalui proses Seleksi Jasa Konsultansi
pada Dinas Pekerjaan Umum Dan Penataan Ruang, CV. ERWANS KONSULTAN
telah ditunjuk langsung untuk melaksanakan pekerjaan Perencanaan tersebut diatas.

Laporan pendahuluan
2. DATA PEKERJAAN

Kegiatan : Penyelenggaraan Bangunan Gedung Di Wilayah Daerah


Kabupaten/Kota, Pemberian Izin Mendirikan Bangunan
Sub Kegiatan : Perencanaan, Pembangunan, Pengawasan Dan Pemanfaatan
Bangunan Gedung Daerah Kabupaten/Kota

Pekerjaan : Paket 9 (Sembilan) Perencanaan Konstruksi Klasifikasi


Sederhana 1000 – 1199 Jt, - Perencanaan Pembangunan
Gedung NU Kab. Pelalawan
Konsultan Perencana : CV. ERWANS KONSULTAN
Nilai Kontrak : Rp. 71.829.494,16
Sumber Dana : APBD Kabupaten Pelalawan
Masa Pelaksanaan : 45 hari kalender

3. LATAR BELAKANG KONSULTAN


Dengan pesatnya pembangunan infrastruktur yang dilaksanakan di berbagai daerah di
Indonesia, kehadiran sektor jasa konsultan sangat dibutuhkan. Dengan bertitik tolak dari
rasa optimisme yang ada, kami yang berasal dari berbagai macam disiplin ilmu dan
pengalaman, berhimpun membentuk perusahaan yang bergerak dalam bidang jasa
konsultan “CV. ERWANS KONSULTAN”, yang berkedudukan di Kabupaten
Bengkalis.

Pendirian perusahaan jasa konsultan ini, dilandasi oleh idealisme para professional yang
menyadari bahwa tantangan pembangunan nasional yang berat dan kompleks ini hanya
bias dihadapi dengan sikap professional dengan memadukan secara optimal unsur-unsur
waktu dan sumber daya lainnya.

Itikad kami ingin berpartisipasi untuk mendukung proses pembangunan sesuai keahlian
dengan tetap berpegang pada etika professional, sehingga dapat berhasil dan berdaya
guna sesuai dengan kemampuan dalam lingkup layanan perusahaan kami. Dengan
ditunjang oleh sejumlah tenaga ahli yang cukup berpengalaman pada bidangnya masing-

Laporan pendahuluan
masing, kami telah mendapat beberapa kesempatan untuk menangani beberapa proyek,
baik instansi pemerintah maupun swasta.
Harapan kami semoga pertumbuhan pembangunan masyarakat kita akan terus
berkembang, seiring dengan meningkatnya kemampuan sumber daya manusia di
Indonesia sebagai akibat dari proses pembangunan itu sendiri, sehingga masyarakat yang
makmur dan berkeadilan akan terwujud sebagaimana sesuai harapan kita semua.

4. RUANG LINGKUP KEGIATAN


Maksud dan tujuan CV ini adalah menjalankan usaha dalam bidang Konsultan. Untuk
mencapai maksud dan tujuan tersebut perusahaan ini melaksanakan usaha dalam bidang
Konsultan Teknik dalam lingkup pekerjaan.
Dengan komitmen untuk member layanan one-stop services dalam bidang jasa
konsultansi, secara umum kami memberikan layanan dalam lingkup:
- Jasa Perencanaan Konstruksi
- Jasa Pengawas Konstruksi
- Konsultan pembangunan (Development Consultancy)
- Konsultan perencanaan (Design Consultancy)
- Konsultan teknik konstruksi (Engineering Consultancy)
- Management Keuangan
- Telematika dan Informatika
- Pendidikan
- Dll.

Dalam bidang:

- Perumahan, Permukiman, dan Pertanahan


- Transportasi

1. Komunikas

- Pertanian
- Kehutanan
- Lingkungan hidup
- Perindustrian
- Sungai dan Raw

Laporan pendahuluan
-
5. GAMBARAN UMUM LOKASI PEKERJAAN
5.1 Tinjauan Umum Kabupaten Pelalawan

Nama Kabupaten Pelalawan berawal dari nama sebuah kerajaan Pelalawan yang
pusat kerajaannya berada di pinggir Sungai Kampar. Kabupaten Pelalawan
memiliki luas 13.256,70 Km2 atau 13,21 % dari luas wilayah Propinsi Riau
(9.456.160 Ha) dan pada awal terbentuknya terdiri atas 4 kecamatan yaitu
Kecamatan Langgam, Pangkalan Kuras, Bunut dan Kuala Kampar.

Dalam perkembangannya, Kabupaten Pelalawan secara administratif terdiri atas 12


wilayah kecamatan, yang meliputi 93 pemerintahan desa dan 12 pemerintahan
kelurahan. 35 desa berada di pinggiran sungai, 8 desa berbatasan dengan laut, 50
desa berada di kawasan perkebunan, PIR Trans dan pedalaman, 12 desa terdapat di
kawasan kota sedang dan kecil.

5.2 Tinjauan Administrasi Wilayah

Kabupaten Pelalawan terletak di Pesisir Pantai Timur Pulau Sumatera antara 1,25’LU –
0,20’LS dan antara 100,42’BT – 103,28’BT, dengan batas wilayah sebagai berikut :

 Sebelah Utara : Kec Sungai Apit, Kec Siak Kab Siak, KecTebing Tinggi
Kab Bengkalis
 Sebelah Selatan : Kec Kateman, Kec Mandah, Kec Gaung Kab Indragiri
Hilir, Kec Rengat, Kec Pasir Penyu, Kec Peranap, Kuala Cenayu Kab Indragiri
Hulu, Kec Kuantan Hilir, Kec Singingi Kab Kuantan Singingi
 Sebelah Barat : Kec Kampar Kiri, Kec Siak Hulu Kab Kampar,
Kec Rumbai, KecTenayan Raya
 Sebelah Timur : Propinsi Kepulauan Riau

Kabupaten Pelalawan terdiri dari 12 kecamatan dengan kecamatan terluas adalah


Kecamatan Teluk Meranti yaitu 424.600 Ha (32,03 %) dan yang paling kecil adalah
Kecamatan Pangkalan Kerinci dengan luas 19.250 Ha atau 1,45 % dari luas Kabupaten
Pelalawan.

Laporan pendahuluan
Gambar 5.1 luas wilayah kab pelalawan menurut kecamatan

5.3 Karakteristik Topografi

Dilihat dari ketinggian beberapa daerah atau kota di Kabupaten Pelalawan dan
permukaan laut berkisar antara 2 – 40 m. Daerah atau kota yang tertinggi adalah Ukui,
Bandar Sei Kijang, Sorek I (Pangkalan Kuras), Langgam dan Pangkalan Lesung dengan
tinggi masing‐ masing diatas 30 m dan yang terendah adalah Teluk Dalam (Kuala
Kampar) 2 m.

5.4 Karakteristik Penduduk

Jumlah penduduk Kabupaten Pelalawan adalah 283.286 jiwa yang terdiri dari penduduk
laki‐laki 147.253 jiwa (51,95 %) dan perempuan 136.133 jiwa (48,05%). Kepadatan
penduduk rata‐ rata 21 jiwa/km2. Kecamatan terpadat penduduknya adalah Kecamatan
Pangkalan Kerinci dengan 359 jiwa/km2, Kecamatan Bandar Sei Kijang dan Pangkalan
Lesung dengan 44 jiwa/km2. Sedangkan kecamatan yang paling rendah kepadatan
penduduknya adalah Kecamatan Teluk Meranti yaitu 4 jiwa/km2.

5.5 Karakteristik Penduduk

Salah satu indikator makro yang digunakan untuk mengukur tingkat kemajuan suatu
daerah adalah perkembangan PDRB yang merefleksikan tingkat pertumbuhan ekonomi,
disampimg inflasi dan tingkat pengangguran.

Laporan pendahuluan
Laju pertumbuhan ekonomi suatu wilayah baik secara agregat maupun menurut lapangan
usaha atau sektoral dapat dihitung melalui angka PDRB atas dasar harga kosntan,
pertumbuhan ekonomi Kabupaten Pelalawan tercatat 7,15 %, mengalami penurunan bila
dibandingkan tahun sebelumnya yang mengalami pertumbuhan sebesar 7,19 %.

6. KAJIAN TEORI

6.1 Pengertian Kantor

Kantor berasal dari bahasa Belanda “Kantoor” adalah sebutan untuk tempat yang
digunakan untuk perniagaan atau perusahaan yang dijalankan secara rutin. Kantor
bisa hanya berupa suatu kamar atau ruangan kecil maupun bangunan bertingkat
tinggi. (Long, 2004) Kantor menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah balai
(gedung, rumah, atau ruang) tempat mengurus suatu pekerjaan atau juga disebut
tempat bekerja.

Selain dari pengertian diatas, ada beberapa pengertian kantor seara statis menurut
beberapa ahli diantaranya yaitu :
1) Menurut (Atmosudirjo, 1982) kantor adalah setiap tempat yang biasanya
dipergunakan untuk melaksanakan pekerjaan tata usaha, dengan nama apapun
juga tempat tersebut mungkin diberian.
2) Prajudi Atmosudirjo (1982:25), kantor adalah unit organisasi terdiri atas tempat,
staf personel dan operasi ketatausahaan guna membantu pimpinan.

6.2 Tujuan dan Fungsi Kantor

Menurut Mills (1984:9), tujuan kantor didefinisikan sebagai pemberian elayanan


komunikasi dan perekaman. Dari definisi tersebut, Mills memperluas menjadi
fungsi kantor (pekerjaan yang dilakukan) yakni sebagai berikut:

1) Menerima Informasi (to receive information)

Menerima informasi dalam bentuk surat, penggilan telepon, pesanan, faktur, dan
laporan mengenai berbagai kegiatan bisnis.

Laporan pendahuluan
2) Merekam/ menyimpan data-data serta informasi (to record information)

Tujuan pembuatan rekaman adalah menyiapkan informasi sesegera mungkin


apabila manajemen meminta informasi tersebut. Beberapa rekaman diminta
untuk disimpan menurut hokum, atau disimpan untuk memenuhi kebutuhan
manajemen dalam perencanaan dan pengendalian perusahaan seperti rincian
negoisasi, transaksi, kerespondensi, pesanan, faktur atau ringkasan rincian
seperti laporan keuangan, laopran persediaan, dll.

3) Mengatur Informasi (to arrange information)

Informasi yang diakumulasi oleh kantor jarang dalam bentuk yang sama
layaknya ketika diberikan, seperti mengumpulkan informasi dan sumbersumber
yang berbeda dan membuat perhitungan/pembukuan. Kantor bertanggungjawab
memberikan informasi dalam bentuk terbaik dalam melayani manajemen,
seperti penyiapan faktur/kuitansi, penetapan harga, akuntansi, laporan keuangan,
dll.

4) Memberi Informasi (to give information)

Bila manajemen diminta sejumlah informasi yang diperlukan, kantor


memberikan informasi tersebut dari rekaman yang tersedia. Sebagian informasi
yang diberikan bersifat rutin, sebagian bersifat khusus. Informasi-informasi
tersebut diberikan baik secara lisan maupun tulisan. Contoh informasi tersebut
pesanan, anggaran, faktur/kuitansi, laporan perkembangan, laporan keuangan,
dll.

5) Melindungi Aset (to safeguard assets)

Selain empat fungsi di atas, masih ada fungsi lain dari kantor yaitu mengamati
secara cermat berbagai kegiatan dalam perusahaan seperti diperlihatkan di dalam
rekaman dan mengantisipasi segala hal yang tidak menguntungkan yang
mungkin terjadi. Misalnya melaporkan adanya kekurangan persediaan,
melaporkan adanya sejumlah hutang yang mungkin tidak terbayar saat akan jatuh
tempo, rekaman vital seperti kontrak besar harus dilindungi secara tepat, uang

Laporan pendahuluan
tunai harus disimpan di dalam lemari besi maupun di dalam bank. Kantor harus
berhati-hati terhadap makna rekaman dan memperhatikan dengan segera.

6.3 Klasifikasi Kantor


Secara garis besar jenis kantor dapat dibedakan menjadi 4 macam menurut (Manasseh &
Cunliffe, 1962), yaitu :
1) Commercial Office
Jenis perkantoran yang termasuk golongan ini adalah perkantoran (untuk took,
disewakan), perusahaan (trading company), asuransi dan transportasi.
2) Industrial Office
Jenis perkantoran ini terikat hams mempunyai hubungan fisik dengan pabriknya.
3) Profesional Office
Jenis perkantoran ini tidak dipakai dalam waktu yang panjang dan merupakan
perkantoran yang jumlah modal yang digunakan relative kecil.
4) Institutional / Governmental Office
Jenis perkantoran ini bersifat usaha yang teratur dalam bentuk lembaga. Biasanya
digunakan dalam waktu yang lama atau panjang.

7. TENTANG NU ( NAHDLATUL ULAMA )

7.1 Sejarah Nahdlatul Ulama

Sebagai Negara dengan penduduk beragama islam terbesar di dunia, Indonesia


memiliki cerita tersendiri soal organisasi – organisasi islam yang berkembang.
Termasuk kehadiran Nahdlatul Ulama (NU) sebagai organisasi islam terbesar di
Indonesia yang memiliki sejarah panjang dalam pengaruhnya bagi penganut islam
di tanah air. Banyaknya perbedaan ideologi dan arah politik dalam agama di
Indonesia, menjadi tanda munculnya sejarah NU yang lahir pada tanggal 31
Januari 1926 atas nama kaum tradisionalis dalam menanggapi fenomena yang ada
di dalam dan luar negeri, khususnya di dunia Islam.

Laporan pendahuluan
7.2 Pengertian Nahdlatul Ulama

Nahdlatul Ulama adalah  organisasi kemasyarakatan dan keagamaan dengan


simbol-simbol yang menjelaskan tujuan dasar  dan cita-cita keberadaan suatu
organisasi. Lambang Nahdlatul Ulama diciptakan oleh KH. Ridwan Abdullah
setelah  proses kontemplasi dan hasil doa istikharah Sebagai pemimpin Allah
SWT.

Nahdlatul Ulama lahir pada tanggal 31 Januari 1926 sebagai perwakilan ulama
tradisionalis yang mendapat bimbingan ideologis dari Ahlus Sunnah wal jamaah,
yakni tokoh- tokoh seperti K.H. Hasyim Asy’ari, K. H. Wahab Hasbullah dan para
ulama lainnya ketika upaya reformasi mulai meluas. Meskipun terorganisir,
mereka sudah memiliki hubungan yang sangat kuat. Perayaan  seperti haul,
peringatan wafatnya seorang kyai, yang kemudian mengumpulkan masyarakat
sekitar, para kyai dan mantan santrinya hingga sekarang masih dilakukan secara
rutin di beberapa wilayah di tanah air.

7.3 Substansi dan Ideologi Nahdlatul Ulama

Dalam sejarah NU, penciptaan Nahdlatul Ulama tidak dapat dipisahkan dengan dukungan
ajaran Ahlus Sunnah wal Jama’ah (Aswaja). Ajaran ini bersumber dari Al-Qur’an,
Sunnah, dan Ijma (keputusan ulama terdahulu). Qiyas  atau contoh kisah Al-Qur’an dan
hadits menurut K.H. Mustofa Bisri memiliki tiga substansi di dalamnya, yakni sebagai
berikut:

1. Dalam bidang syariat Islam, sesuai dengan salah satu ajaran dari empat Madzhab
(Hanafi, Maliki, Syafiy, Hanbali), dan sebenarnya Kyai NU sangat taat kepada
Syafi’i. “Saya sekolah
2. Dari perspektif tauhid (ketuhanan), saya akan mengikuti ajaran Imam Abu Hasan
Almaty Ali dan Imam Abu Mansur Al Maturidi
3. Dasar-dasar Imam Abu Qosim Al Junaidi di bidang tasawuf Proses
mengintegrasikan ide-ide Sunni berkembang. Cara berpikir Sunni di bidang
ketuhanan bersifat eklektik: memilih  pendapat yang benar. Hasan al-Bashri
seorang tokoh Sunni  terkemuka dalam masalah Qodariyah dan Qadariyah
mengenai personel, memilih pandangan Qadariyah. Pendapat bahwa pelaku
adalah kufur dan hanya keyakinannya yang masih tersisa (fasiq). Apa ide yang
dikembangkan oleh Hasan AL Basri Belakangan justru direduksi menjadi gagasan
Ahlussunnah Wal Jama’ah.

7.4 Fase Perkembangan NU

Laporan pendahuluan
Sejak awal 1980-an sebelum berdirinya jam’iyah Nahdlatul Ulama pada tahun
1926, Kay H. Hasyim Asyari melarang salah satu muridnya yang paling cerdas,
KH. Wahab Hasbullah untuk berpartisipasi dalam kegiatan pendidikan dan
sosial keagamaan Kelompok Modernisasi Islam. Tampaknya pemikiran Islam
modern tentang gerakan Muhammadiyah tidak terpengaruh sampai kematian
pendiri Muhammadiyah Kyai H. Ahmad Dahlan pada tahun 1923. Idealisme
paling mendasar dari Islam tradisional adalah pada tahap awal gerakan Islam
modern, yakni adanya tekanan yang ditempatkan pada revitalisasi sosial,
ekonomi dan politik. Mungkin itu sebabnya gerakan itu tidak dianggap sebagai
ancaman bagi posisi para pemimpin Islam tradisional.

Pada awal abad 20 dalam  waktu 10 tahun dengan dukungan  Kyai dan Ulama,
Kyai Abdul Wahab Hasbro menyelenggarakan Islam tradisional dan didirikan
pada tahun 1912 di Surakarta oleh Ikatan Pedagang Muslim. Ia juga aktif dalam
Syarikat Islam (SI). Dari Pada tahun 1916, Kyai Wahab mendirikan  madrasah
yang berbasis di Surabaya bernama Nahdl di Batam. Orang tuanya adalah Kyai
Wahab Hasbullah dan Kyai H. Mas Mansyur.
Peningkatan luar biasa terjadi untuk jumlah anggota organisasi Islam pada akhir
1920-an terutama disebabkan peran Kyai yang memobilisasi waktu secara
ideologis pada organisasi- organisasi Islam. Setelah gerakan Muhammadiyah
berdiri pada  tahun 1912 dan sepeninggal Kyai H. Ahmad Daran, sering  terjadi
perdebatan di kalangan Kyai- Kyai. Para pimpinan dan ulama pondok pesantren
mendukung gerakan Muhammadiyah yang menangani berbagai aspek
keislaman. Forum utama untuk diskusi ini adalah organisasi Taswirul Afkar di
Surabaya dibawah pimpinan Kyai H. Wahab Hasbullah,
Pada bulan Februari 1923, Persatuan Islam (dikenal dengan singkatan Persis)
didirikan di Mapan Bandung. Sejak saat itu para anggotanya mulai
mengungkapkan pandangan tanpa kompromi, yang ditunjukkan dalam semangat
Islam tradisional. Pada saat yang sama, persatuan Islam dapat memenangkan
empati banyak intelektual Islam. Buah semangat Persis (Masyarakat Islam)
memiliki pengaruh yang kuat terhadap pembentukan ideologi keagamaan dalam
masyarakat Islam sejak tahun 1923, termasuk perjalanan sejarah NU.

7.5 Tujuan Berdirinya NU

Pengaruh Nahdlatul Ulama sangat besar di kalangan Kyai dan Ulama di Jawa
bagian timur dan tengah, serta masyarakat umum. Seperti statuta Nahdlatul
Ulama. Perumusan Pada tahun 1927, organisasi tersebut bertujuan untuk
memperkuat kesetiaan Islam kepada salah satu dari empat Madzhab dan untuk

Laporan pendahuluan
melaksanakan kegiatan yang bermanfaat bagi para anggotanya sesuai dengan
ajaran Islam. Kegiatan utama organisasi NU adalah sebagai berikut.

1) Memperkuat persatuan Diantara sesama ulama yang masih setia pada ajaran
mazhab
Memberikan bimbingan tentang jenis-jenis buku yang diajarkan oleh lembaga
pendidikan Islam
2) Penyebarluasan ajaran Islam atas permintaan empat Madzhab
3) Meningkatkan jumlah Madrasah dan Organisasi
4) Mendukung pembangunan Masjid, Langgar dan Pesantren
5) Membantu anak yatim  dan fakir miskin.

7.6 Perkembangan NU di Indonesia

Berdasarkan sejarah NU, organisasi islam terbesar di Indoneisa ini telah


memantapkan dirinya sebagai pengawas tradisi dengan mempertahankan ajaran
empat mazhab Syafi’i, yang diterima oleh sebagian besar umat Islam di seluruh
tanah air. Selain itu, NU memberikan perhatian khusus pada bidang- bidang
yang berkaitan dengan kegiatan ekonomi, seperti kehidupan  pemilik tanah dan
para pedagang.

Sebenarnya, Nahdlatul Ulama, salah satu organisasi masyarakat (ormas) terbesar


di Indonesia dari komunitas Islam yang ada sejak kelahirannya di tahun 70-an.
Selain itu NU juga selalu menekankan pentingnya menjaga dan menghormati
kekayaan budaya nusantara. Terinspirasi dari tipikal tudingan terhadap Wali
Songo yang berhasil “menghubungkan” bidang agama (Islam) dengan wilayah
budaya. Dalam praktiknya NU berwajah familiar atau muda, sebagaimana
diakui oleh seluruh masyarakat.

Untuk menghindari pendekatan negatif memerlukan dorongan dari dua hal yang
sangat dibutuhkan dalam konteks pluralisme, yakni: Pertama, melekatnya
identitas nasional karena mereka mengikuti jalur budaya dengan karakter
pluralistic. Komunitas budaya jarang merasa bahwa keberadaan mereka secara
langsung atau tidak langsung terancam. Dari sinilah  muncul aturan hukum
Islam “al`adah muhakkamah”.

Ini memberikan peluang besar untuk mengubah tradisi apa pun menjadi bagian
dari hukum Islam. Kecuali ibadah Mahdah, seperti shalat atau puasa, kegiatan
budaya sangat mungkin dianggap sebagai kegiatan yang dipaksakan secara
agama jika  berperan dalam mendukung prinsip-prinsip Islam. Dan setidak-
tidaknya kegiatan budaya tersebut tidak  dilarang kecuali mengganggu
kemanfaatannya.

Laporan pendahuluan
Laporan pendahuluan

Anda mungkin juga menyukai