Anda di halaman 1dari 5

LAPORAN

HASIL KEGIATAN PRAKTIKUM


KESETIMBANGAN BENDA TEGAR
“KESETIMBANGAN BOTOL”
KELOMPOK 1

OLEH :
- I Gusti Ngurah Anom Pradnya Kencana (04)
- I Made Ady Gerrard Yunantara (08)
- I Nengah Yoga Darmawan (12)
- Ida Ayu Bintang Cantika Taman (15)
- Luh Putu Indira Masanthi Udayani (21)
- Ni Luh Made Trisna Tiara Sari (26)
- Ni Made Mas Deryna Tourisca (27)
- Ni Putu Eka Sukma Dewani (30)
A. TUJUAN PRATIKUM

1. Memenuhi tugas pratikum yang diberikan


2. Untuk mengetahui jenis kesimbangan benda berdasarkan kedudukan titik beratnya.
3. Untuk mengetahui gaya-gaya apa saja yang bekerja pada kesetimbangan benda tegar.
4. Untuk dapat menentukan letak keseimbangan benda tegar
5. Untuk membuktikan bahwa benda yang mengalami keseimbangan rotasi resultan
momen gaya (torsi) sama dengan nol.

B. ALAT DAN BAHAN

Alat :
- Bor
- Gergaji
- Pulpen
- Penggaris
Bahan :
- Kayu
- Botol Kaca

C. CARA KERJA

1. Siapkan Kayu, kemudian potong dengan membentuk bentuk Balok dengan panjang
balok 35 cm dan dengan lebar 2 cm.
2. Kemudian potong Balok yang sudah dibuat menggunakan Bor diujung Balok
membentuk lingkaran dengan diameter 2 cm sesuai dengan diameter botol yang
dipakai.
3. Kemudian, diujung Balok yang lainnya dipotong miring menggunakan Gergaji
dengan kemiringan sekitar 30 derajat.
4. Setelah Balok Kayu siap, lakukanlah Percobaan dengan langkah berikut ;
a. Dirikan balok kayu dengan bantuan tangan pada tempat datar seperti meja
atau lantai.
b. Kemudian, masukkan ujung Botol pada bagian Balok yang sudah dibor
c. Lalu, cari titik keseimbangan antara balok kayu dan botol hingga botol dapat
membentuk dan mempertahankan posisi horizontal.

D. PEMBAHASAN

Dari percobaan yang kami lakukan, Kami dapat membahas :

1) Hasil dari percobaan kami, adalah Botol yang memiliki berat 523 gram dapat
membentuk dan mempertahankan posisi horizontal pada Balok Kayu yang sudah
dilubangi dan memiliki kemiringan sekitar 30 derajat. Dimana, Botol dapat
mempertahakankan posisi horizontal setelah berhasil masuk pada lubang kayu
dengan panjang masuknya Botol yaitu 7 cm. Posisi Horizontal ini kita dapatkan
setelah melakukan percobaan beberapa kali. Setelah melakukan percobaan
beberapa kali, kesetimbangan antara botol dan kayu tetap berada diposisi botol
yaitu 7 cm.
2) Jenis keseimbangan dari percobaan kesetimbangan botol yang kami lakukan
merupakan keseimbangan netral atau keseimbangan indiferen yang ditentukan
berdasarkan kedudukan titik berat keseimbangan benda ketika dalam posisi diam
(keseimbangan statis) dimana benda tetap berada pada posisi barunya. Yakni,
Botol dan balok kayu tetap dalam posisi baru horizontalnya ketika diberikan gaya.
3) Kesetimbangan benda tegar adalah kondisi dimana momentum benda tegar sama
dengan nol. Dimana ketika awalnya benda tegar tersebut diam, maka ia akan tetap
diam baik dalam arah horizontal, vertical, ataupun rotasinya.
4) Dari praktikum yang telah kami lakukan, didapatkan bahwa sigma F = 0, dimana
resultan gaya sama dengan nol. Berat botol dan penyangga botol berada dalam 1
titik yang sama, dimana titik berat benda terletak pada garis bidang simetris balok
tersebut. Sehingga, botol dapat mempertahankan posisi horizontalnya. Sehingga,
terbukti bahwa syarat keseimbangan benda tegar pada benda yang bentuknya
teratur (benda datar) adalah resultan gaya yang bekerja pada benda sama dengan
nol, dan resultan momen gaya juga sama dengan nol.
5) Konsep keseimbangan botol ini sama dengan konsep keseimbangan Neraca
Ohaus. Konsep ini menggunakan kesetimbangan, dimana tuas sebelah kanan
membuat putaran searah, sehingga torsi bernilai positive dan tuas sebelah kiri
membuat putaran berlawanan arah jarum jam, sehingga torsi bernilai negative.
Dengan begitu, beban sebelah kiri dan beban sebelah kanan menjadikan posisi
tuas kanan dan tuas kiri seimbang yang menyebabkan jumlah torsi bernilai 0 yang
menunjukkan system tersebut dalam keadaan setimbang. Dalam sistem ini, beban
di kiri ditahan oleh beban kayu penyangga di kanan, Sehingga botol tidak jatuh
dan berada dalam posisi setimbang.
6) Kaitan sistem dengan titik berat. Pada dasarnya setiap benda terdiri dari banyak
partikel yang setiap partikelnya memiliki berat yang ketika diakumulasikan akan
menjadi berat benda keseluruhan. Berat benda akan bekerja melalui satu titik
tunggal yang disebut dengan titik berat. Titik berat sebuah benda tidak harus
berada dalam benda tersebut. Contohnya, ketika seseorang berdiri maka titik
beratnya akan berada di dalam tubuhnya, Namun ketika seseorang membungkuk
maka titik beratnya akan bergeser keluar. Pada benda yang berbentuk teratur,
dimana benda memiliki garis atau bidang geometris seperti pada sistem, akan
menyebabkan titik beratnya terletak pada garis atau bidang simetris tersebut.

E. KESIMPULAN

Jadi, dapat disimpulkan bahwa praktikum ini menggunakan konsep keseimbangan dan
juga titik berat yang sama seperti konsep dari Neraca Ohaus. Keseimbangan tersebut
akan terjadi ketika benda yang awalnya diam akan tetap diam baik dalam posisi
horizontal, vertical ataupun rotasi. Apabila kita berhasil membuat benda berada dalam
posisi seimbang dan dalam keadaan diam, maka praktikum yang dilakukan terbukti telah
memenuhi syarat keseimbangan benda tegar, yaitu; Total gaya yang bekerja pada benda
sama dengan 0 dan Total momen gaya (torsi) yang bekerja pada benda juga sama dengan
0. Ketika kita berhasil menyeimbangkan sistem, perlu kita ketahui pula bahwa jenis
keseimbangan pada setiap sistem akan berbeda. Kepada Bapak dan Ibu guru, Teman –
teman, serta para pembaca laporan ini, Sangat kami persilakan untuk memberikan saran,
masukan, dan kritik, Sehingga laporan kami ini dapat semakin sempurna.

Anda mungkin juga menyukai