Anda di halaman 1dari 6

PRAKTIKUM V PRAKTEK KIMIA KESEHATAN AIR

“PEMERIKSAAN TDS DAN TSS”

Disusun Oleh :

NUR ANISYAH SIREGAR


P07534021031

Jurusan Teknologi Laboratorium Medis


Poltekkes Kemenkes Medan
2022
Lembar Pengesahan:

Laporan Praktikum Instrumentasi dengan judul “ Pemeriksaan TSS dan


TDS“ yang disusun oleh:

Nama : NUR ANISYAH SIREGAR


Kelas : TK 2A
NIM : P07534021031

Medan, 21 Agustus 2022


1. Landasan Teori, Tujuan, Manfaat

Uji TSS (Total suspended Solid) merupakan suatu cara untuk


menguji kadar total padatan terlarut dalam suatu bahan
makanan. Bahan makanan yang dicuci terlalu lama akan
menyebabkan hilangnya kandungan gizi dalam jumlah banyak,
selain itu pemanasan yang terlalu lama juga dapat menyebabkan
hilangnya kandungan gizi dalam bahan makanan tersebut.Larutan
adalah campuran homogen yang terdiri dari dua atau lebih zat. Zat
yang jumlahnya lebih sedikit di dalam larutan disebut (zat) terlarut
atau solute, sedangkan zat yang jumlahnya lebih banyak dari pada
zat-zat lain dalam larutan disebut pelarut atau solven.

 Sedangkan TDS (Total Dissolve Solid) yaitu ukuran


zat terlarut (baik itu zat organic maupun anorganic) yang terdapat
pada sebuah larutan. Umumnya berdasarkan definisi di atas
seharusnya zat yang terlarut dalam air (larutan) harus dapat melewati
saringan yang berdiameter 2 mikrometer (2×10-6 meter). Aplikasi
yang umum digunakan adalah untuk mengukur kualitas cairan
biasanya untuk pengairan, pemeliharaan aquarium, kolam renang,
proses kimia, dan pembuatan air mineral. Setidaknya, kita dapat
mengetahui air minum mana yang baik dikonsumsi tubuh, ataupun
air murni untuk keperluan kimia misalnya pembuatan kosmetika,
obat-obatan, dan makanan.

Total padatan terlarut merupakan bahan-bahan terlarut dalam


air yang tidak tersaring dengan kertas saring millipore
dengan ukuran pori 0,45 μm. Padatan ini terdiri dari senyawa-
senyawa anorganik dan organik yang terlarut dalam air, mineral
dan garam-garamnya. Penyebab utama terjadinya TDS adalah bahan
anorganik berupa ion-ion yang umum dijumpai di perairan. Sebagai
contoh air buangan sering mengandung molekul sabun, deterjen dan
surfaktan yang larut air, misalnya pada air buangan rumah tangga
dan industri pencucian.
2. Prosedur Kerja

Alat :
 Gelas kimia
 Oven
 Desikator
 Neraca analitik
 Petridish
 Pipet ukur 10ml
 Gelas ukur 100ml
 Pinset / krustang
 Kompor listrik
 Corong kaca

Bahan:
 Air sampel (limbah)
 Akuades
 Kertas saring

Cara Kerja :
1. Kertas saring dan gelas kimia di oven pada suhu 1050C selama 1
jam
2. Setelah dioven kemudian di desikator 15 menit, dan gunakan
pinset untuk membantu mengambil dan menaruh kertas saring
dan gelas kimia.
3. Gelas kimia dan kertas saring kemudian ditimbang menggunakan
neraca analitik, dan catat berat kertas saring dan berat gelas
kimia.
4. Mengambil 100ml air sampel yang telah disediakan kemudian
saring menggunakan corong kaca yang telah dilapisi dengan
kertas saring yang telah diketahui beratnya.
5. Setelah seluruh sampel dipindahkan ke gelas kimia kemudian
bilas dengan akuades 5ml
6. Pindahkan kertas saring secara hati-hati ke dalam
petridish, kemudian dimasukkan dalam oven 105ºC selama 1 jam
lalu pindahkan ke dalam desikator selama 15 menit.
7. Sedangkan gelas kimia yang berisi sampel yang telah
disaring dipanaskan diatas  kompor listrik sampai menguap dan
menyisakan 5ml larutan, kemudian dimasukkan ke dalam oven
suhu 105ºC selama 1 jam lalu dimasukkan ke dalam desikator
selama 15 menit
8. Gelas kimia dan kertas saring kemudian ditimbang dengan
menggunakan neraca analitik. Catat berat kertas saring dan gelas
kimia.

3. Hasil dan Pembahasan

Perhitungan:

TDS =1000/ml.sampel x {gram GKpost – GKpre] x 1000 gram/mg


TSS = 1000/ml.sampel x {gram KSpost – KSpre] x 1000 gram/mg
   Data praktikum
No. Perlakuan Berat awal Berat akhir
(gram) (gram)
1 Kertas Saring 0,2780 0,2823
2 Gelas Kimia 62,2879 62, 3337
Perhitungan :
TSS = 1000/ml.sampel x {gram KSpost – KSpre] x 1000
gram/mg
            = 1000/100 x {0,2823 – 0,2780} x 1000
 = 10 x (0,0043) x 1000 
= 43 mg/L

TDS     =1000/ml.sampel x {gram GKpost – Gkpre] x 1000


gram/mg
            =1000/100 × (0,2823 – 0,2780) × 1000  
=10 × (0,0043) × 1000 
= 43 mg/L
   Percobaan kali ini dilakukan untuk mengetahui kadar TDS dan
TSS dalam sampel air limbah deterjen. Pertama-tama kertas saring
dan gelas kimia 100 ml dioven pada suhu 1050 C selama 1 jam lalu
diambil dan didesikator selama 15 menit. Gunakan pinset untuk
membantu mengambil dan menaruh kertas saring dan gelas kimia.
Gelas kimia dan kertas saring kemudian ditimbang menggunakan
neraca analitik. Dari hasil penimbangan diperoleh berat berat awal
kertas saring yaitu 0,2780 gram dan berat awal gelas kimia yaitu
62,2879 gram.

Sementara itu ambil 50 ml air sampel menggunakan gelas


ukur. Kemudian saring air sampel tersebut menggunakan corong
kaca yang dilapisi dengan kertas saring yang telah diketahui
beratnya. Kemudian bilas dengan akuades ± 5 ml. Pindahkan kertas
saring secara hati-hati kedalam petridish. Kemudian masukkan ke
dalam oven 1050 C selama 1 jam, lalu dipindahkan
kedalam desikator selama 15 menit. Sedangkan gelas kimia yang
berisi sampel yang telah disaring dipanaskan di atas kompor listrik
sampai menguap dan menyisakan ±5ml larutan, kemudian
dimasukkan dalam oven pada suhu 1050C selama 1 jam lalu
dimasukkan kedalam desikator 15 menit. Gelas kimia dan kertas
saring kemudian ditimbang dengan neraca analitik. Dari hasil
penimbangan diperoleh berat akhir kertas sring yaitu 0,2823 gram
dan berat akhir gelas kimia yaitu 62,3337 gram

4. Kesimpulan

Dari hasil praktikum diperoleh kadar TDS sebesar 43mg/L dan


TDS sebesar 485 mg/L.

hijrah-darwis.blogspot.com/.../laporan-tss-tds.html
http://denenyy.blogspot.com/2012/08/pemeriksaan-tds-dan-tss.html

Anda mungkin juga menyukai