Anda di halaman 1dari 38

Membangun Jejaring Pelayanan dan

Rujukan Optimal Kasus Gawat-Darurat

George Adriaansz
JNPK-KR
2012
Latar Belakang
• Linakes (SDKI 2007): 73% - 88.36%, di desa
persalinan di rumah 56% - 68%.
• 2007: AKI 228/100.000 dan AKB 34/1.000 KH.
• MDG 2015: AKI 102/100.000 KH dan AKB 24/1.000
• Hanya 67% RS mampu PONEK dan 28% Puskesmas
mampu PONED
• Di daerah, pelayanan kesehatan merupakan
komoditi politik daripada upaya nyata perbaikan
kesehatan ibu, bayi dan anak
• Sebagian besar (60%) kematian ibu-neonatal oleh
penyebab langsung dan dalam kategori emergensi.
1.
Kesetaraan Gender dan
Status Perempuan

2.
Keluarga Berencana

1
3.
Persalinan Bersih 4.
dan Aman PPGDON/PONED/
PONEK/Danger Signs

3
Kematian Ibu
4 Pintu Keluar dari
Kematian Ibu 4
Tempat terjadinya kematian ibu

yang disebabkan oleh perdarahan pascapersalinan


(Lancet 2005, Millenium Project 2005, Dit Ibu 2005)

 Rumah Sakit  40-70%, insidens ekstrim terjadi


di Afrika Selatan 92% dan Tanzania 89%
 Fasilitas kesehatan primer  3-5%
 Rumah  20-35%
 Tempat lain  10-18% (dalam perjalanan, klinik
dan RS swasta)
MMR & NMR (Ibu & Neonatus) di RS Rujukan
Bookcase vs. Non-bookcase (OR PONEK Dit Yanmedik Spesialistik-JNPK KR 2007-2010)

AKI/AKN RS (2009) Bookcase Non-bookcase Risiko


RS Selong (AKN) 60 180 1:3
RS Otorita Batam (AKN) 10 40 1:4
RS Anutapura Palu (AKN) 20 40 1:2
RS Ulin Banjarmasin (AKN) 20 60 1:3
RS Fatmawati (AKN) 10 30 1:3
RS Fatmawati (AKI) 100 450 1 : 4,5
RS Serang (AKI) 150 700 1 : 4,15
RS Cilegon (AKI) 100 400 1:4
RS Tangerang (AKI) 100 500 1:5
RS Ulin Banjarmasin (AKI) 100 500 1:5
RS Anutapura Palu (AKI) 300 900 1:3
RS Anutapura (SC Rate) 38% 85% 1 : 2,25
RS Serang (SC Rate) 12% 35% 1:3
Data program PONEK, 2007-2010 mengungkapkan bahwa kematian ibu pada kasus rujukan
adalah 3 - 5 kali dari kasus persalinan di RS karena sebagian besar datang dalam fase
emergensi atau terminal
Pembentukan Jejaring Pelayanan
• Kordinasi Dit BUKD-JNPK KR-
RS-Dinkes Provinsi
• Membentuk Tim Kolaborasi di
level Pusat dan Daerah
• Menyiapkan RS Rujukan (Tim
Kolaborasi Pusat)
• Menyiapkan PKM & Polindes/
BPS/BDD (Tim Kolaborasi
Daerah: RS-P2KS-Dinkes)
• Membentuk jejaring
pelayanan dan rujukan
Emergensi RS-PKM-
Polindes/BPS/BDD
Penyiapan RS Rujukan (Pelayanan Emergensi
Obstetri-Neonatal Komprehensif)
Sesi Materi Spesifik (Khusus) Obstetri atau Neonatal
Skill Lab
Penjelasan Sebelum Praktik Klinik
Demonstrasi Prosedur Klinik (mis.,Penanganan
Asfiksia)
Coaching Prosedur Klinik
Praktik Klinik secara Simulatif
Diskusi Pascapraktikum
Penilaian Kesiapan PONEK 24 Jam
melalui On the Job Training
• Tim Pusat melakukan OJT/Supervisi
Fasilitatif ke RS
• Tim Pusat dan Daerah melakukan
OJT ke PKM dan Polindes/BPS/BDD
• Kordinasi dan harmonisasi
Pelayanan dan Rujukan antar RS-
PKM-Polindes/BPS-Dinkes
• Pencatatan-Pelaporan hasil kerja
Kolaborasi Perbaikan
• Intervensi konstruktif jika ada
gangguan kinerja petugas dan
kualitas pelayanan
Tim Supervisi Fasilitatif Provinsi ke Kabupaten
Penilaian Standar Input saat OJT RS Rujukan
Penggunaan Daftar Tilik Standar Input saat OJT
RS Rujukan
Menilai Standar Kinerja RS Rujukan
Contoh Penilaian Cara Penanganan Pasien di
RS Rujukan

Penanganan Perdarahan & Partograf yang


Privasi Pasien salah
Verifikasi SOP & Rekam Medik RS Rujukan
Jejaring Pelayanan & Komunikasi Rujukan

• PKM-Polindes/BPS yang
berkonsultasi/mengirim
pasien, menghubungi
dokter wilayah/RS
sebelum merujuk
• RS Rujukan akan segera
merespons konsultasi/
penanganan segera
kasus- kasus rujukan
• Komunikasi jarak jauh,
dilakukan lewat
komunikasi nir-kabel atau
telefon selular
Kolaborasi RS-PKM-Polindes/BPS/BDD-Dinkes

PKM
Polindes RS Rujukan

BPS/BDD
Dinas Kesehatan
Polindes Yankes Rujukan
Yankes Dasar
KIA

PKM
BPS/BDD

Polindes PKM

BPS
BPS/BDD Polindes

BPS/BDD
Pembinaan Puskesmas PONED +
Polindes/BDD/BPS
GRAFIK PRA-INTERVENSI PENGELOLAAN RISTI & RUJUKAN
PUSKESMAS PONED BULAN JANUARI –DESEMBER 2009

180
160
140
120
100
80
60
40
20
0
PERSALINAN RESTI DITANGANI DIRUJUK
JUMLAH 179 16 143
GRAFIK PERBAIKAN PENGELOLAAN RISTI & RUJUKAN
PUSKESMAS PONED BULAN JANUARI –FEBRUARI 2010
Improvement of input standard before and after
collaboration facilitative assistance
before after
Handwashing and IP Area Improvement
before after
Regular On the Job Training for Health Center
Presenting Progress of Performance and Output
Improvements
Assuring Competency after Training
Drugs and Logistic Security
before after
Biaya Kolaborasi Perbaikan

• Inrastruktur /Peralatan
dari Ditjen BUK
• OJT RS & PKM –
Polindes/BPS/BDD
(reguler sebulan
sekali)dari Donor atau
International Health
Organizations
• Kordinasi PKM-Polindes
BPS dari Dinkes
Hasil Kolaborasi Jejaring Pelayanan Emergensi
(2009-2011)
• Peningkatan Standar Input
dari 62  90%
• Peningkatan Standar Proses
dari 68  92%
• Standar Output: Penurunan
– AKI: 800  300/100.000 KH
– AKN: 60  30/1.000 KH
– Still-birth: 80  40/10.000 KH
Perubahan Input, Proses & Output Maternal
melalui IC MNCH di RS Tangerang
10

6
input
5
proses

4 AKI

0
Mei-08 Jun-08 Jul-08 Agt 08 Sep-08 Okt-08 Nov 08 Des-08 Jan-09 Feb-09 Mar-09 Apr-09
Perubahan Input, Proses & Output Neonatal
melalui IC MNCH di RS Tangerang
10

6
input

5 proses
AKN
4
stillbirth

0
Mei-08 Jun-08 Jul-08 Agt 08 Sep-08 Okt-08 Nov 08 Des-08 Jan-09 Feb-09 Mar-09 Apr-09
Tantangan
• Kolaborasi Perbaikan
merupakan inisiatif Profesi.
Perlu institusionalisasi agar
menjadi menu program
kesehatan
• Selesai program asistensi maka
selesai pula Kolaborasi
Perbaikan
• Pengampu program kesehatan
di pusat dan memasukkan
kemitraan dalam Grand
Strategy tetapi tidak berjalan
di level daerah, baik antar
program maupun antar sektor
Rangkuman

• Kolaborasi Perbaikan dan


Jejaring Pelayanan APN dan
Rujukan Optimal terbukti
mampu melakukan perbaikan
standar input, proses, dan
output RS Rujukan
• Institusionalisasi Kolaborasi
Perbaikan baru terjadi di level
pusat (Dit BUKR-Dit BUKD-Dit
Binkes Ibu) tetapi belum
berjalan di level daerah

Anda mungkin juga menyukai