Makalah Pendidikan Agama Dan Budi Pekerti
Makalah Pendidikan Agama Dan Budi Pekerti
Penyusun :
Ajeng Ayu
Albert Reynaldo
Alfin Faturahman
Alhimny Dwinata
Annisa Nurbayanti
Aria Panji Anugrah
Arina Ratna Dewi
Asep Ardabilly
Asyifa Nujannah
Bagas Ardhi
Kelompok : 1
Kelas:
Edit with the Docs app XI-MIA 3
Make tweaks, leave comments, and share with
others to edit at the same time.
Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Cileunyi
Jl. Pendidikan
NO THANKS No. 6 Cibiru Wetan
GET THE APPCileunyi Kab. Bandung.
2015/2016
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, puji serta syukur kami panjatkan kepada Sang Pemilik Alam Semesta yang
tak henti-hentinya memberi karunia bagi seluruh alam. Dan dengan karunia itu pula, akhirnya
kami dapat menyusun laporan ini, yang diajukan sebagai salah satu tugas Mata Pelajaran Fisika.
Serta tak lupa sholawat beserta salam tak lupa kami curah limpahkan kepada junjunan kita
Nabi besar Muhammad SAW. Tak lupa kepada para sahabatnya, keluarganya serta sampailah
kepada kita umat yang terakhir.
Penyusun sangat menyadari bahwa dalam penulisan laporan ini masih jauh dari
kesempurnaan. Untuk itu penyusun mengharapkan kritikan masukan dan saran yang sifatnya
membangun dari berbagai pihak.
Akhirnya penyusun berharap semoga laporan ini berguna dan bermanfaat khususnya bagi
penyusun dan umumnya bagi semua para pembaca. Aamiin ...
Penyusun
Daftar isi
BAB I PENDAHULUAN
BAB I
PENDAHULUAN
Masuknya Islam ke Indonesia yaitu dengan melalui perdagangan dan pernikahan. Daerah
pertama yang didatangi Islam ialah pesisir Sumatera, selanjutnya Islam menyebar ke seluruh
pertama yang didatangi Islam ialah pesisir Sumatera, selanjutnya Islam menyebar ke seluruh
pelosok. Hal ini terjadi berkat para mubaligh-mubaligh Islam yang berperan sebagai saudagar
sekaligus sebagai penyiar agama juga.
Penyiaran Islam di Indonesia berlangsung secara damai. Hal ini dilakukan agar
masyarakat Indonesia tertarik untuk mempelajari Islam dan masuk kepada agama Islam.
Kedatangan Islam ke Indonesia membawa kecerdasan dan peradaban yang tinggi dalam
membentuk kepribadian bangsa Indonesia.
Melihat pentingnya mengenal dan mengetahui sejarah Islam di Indonesia, maka pada pembahasan
makalah ini akan dijelaskan mengenai sejarah pertumbuhan dan perkembangan Islam di
Indonesia.
B.Rumusan Masalah
Dari latar belakang di atas, dapat diklasifikasikan rumusan masalah sebagai berikut.
C.Tujuan Pembahasan
Adapun tujuan pembahasan dalam penyusunan makalah ini adalah sebagai berikut.
Mengenai kapan waktu Islam mulai masuk ke Indonesia yang sebenarnya, pada awalnya
ditemukan adanya dua pendapat dari para ahli yang berbicara mengenai hal tersebut. Pertama,
bahwa Islam mulai masuk ke Indonesia pada abad ke-7 M, dan pendapat kedua pada abad ke-12
M. adapun dasar pemikirannya adalah sebagai berikut.
1.Pendapat pertama
Agama Islam telah masuk ke wilayah Indonesia pada abad pertama Hijriah atau abad ke-7
M, yang dibawa oleh para saudagar arab yang berdagang di Tiongkok/Cina. Dari tanah Arab, para
saudagar itu menuju Tiongkok melalui jalur Arab-Malabar-Nicobar-Aceh (Pasai di Aceh Utara
dan Perlak di Aceh Timur)- Malya - Kamboja - Daratan Cina.
Pendapat yang pertama ini didasarkan pada berita yang menyebutkan adanya orang-orang
muslim yang berdagang dan singgah di kepulauan Indonesia, berita itu berasal dari berita Cina
zaman Dinasti Tang. Dalam berita itu disebutkan bahwa ada orang-orang Ta-shih yang tadinya
berusaha untuk menyerang Kerajaan Holing atau Kalingga di Jawa, tetapi membatalkan niatnya
karena kerajaan Holing dibawah Ratu Sima 674 M masih kuat.
2.Pendapat kedua
Pendapat kedua menyatakan bahwa Islam mulai masuk ke Indonesia, yakni pada abad ke-
12 M atau abad ke-7 H, yaitu di wilayah Sumatera yakni di daerah Aceh. Hal itu dibuktikan
dengan datangnya seorang mubaligh bernama Abdullah Arief tahun 1115 M ke wilayah Aceh,
yang menyebarkan agama Islam. Kemudian pada tahun 1205 tercatat sebuah nama penguasa
bernama Raj Johan Syah yang menguasai wilayah sampai semenanjung Malaya. Pendapat ini
mempunyai data-data dan argument yang kuat, antara lain sebagai berikut:
a) Dalam sejarah Melayu dikatakan bahwa pada tahun 1151 M, datanglah ke Aceh,
mubalig dari tanah Arab bernama Abdullah Arif. Mubalig itulah yang pertama kali
menyebarkan Islam di wilayah Sumatra.
b) Dalam sejarah Aceh dinyatakan bahwa pada tahun 1205 M, tercatat nama Raja Johan
Syah yang dimaklumkan sebagai sultan Aceh yang pertama. Wilayah kerajaannya telah
mencakup tanah melayu.
c) Pada masa berikutnya tercatat pula raja muslim Aceh, bernama Malikus Saleh yang
wafat pada tahun 1297 M.
d) Dalam buku catatan pengembaraan Ibnu Bathutah dikatakan bahwa pada tahun 1315 M,
di Samudra Pasai telah berdiri kerajaan Islam dan di pimpin oleh seorang sultan yang
agamis.
Berdasarkan beberapa pendapat diatas, para ahli sejarah mengambil kesimpulan sementara, bahwa
Islam masuk ke Indonesia sebagai berikut :
1) Islam masuk ke Indonesia pertama kali pada abad ke-1 H/7 Masehi langsung dari tanah
Arab.
2) Daerah yang pertama kali menerima ajaran Islam adalah pesisir Sumatra. Setelah
mengalami perkembangan masyarakat muslim, raja Islam yang pertama berada di Aceh.
3) Dalam proses Islamisasi berikutnya, bangsa pribumi Indonesia juga turut aktif
menyebarkan agama Islam.
4) Para mubalig muslim pertama itu selain sebagai penyair juga saudagar.
5) Penyebaran Islam di Indonesia dilakukan dengan cara damai.
B.Perkembangan Islam di Indonesia
Islam disebarkan dan dikembangkan di Asia Tenggara (termasuk Indonesia) dengan tiga tahap
yaitu:
Para ahli sejarah mengatakan bahwa Islam berkembang di Indonesia dengan berbagai cara dan
cirinya tersendiri. Artinya, perkembangan agama Islam di Indonesia berbeda dengan Negara-
negara lain. Perbedaan itu antara lain terdapat pada ciri-ciri berikut ini.
Adapun Islam di Indonesia berkembang secara alami, evalutif, berjalan apa adanya, tidak
ada paksaan dan tidak pula dengan kekerasan, pada mulanya, Islam disampaikan hanya sebatas
berita dan informasi mengenai kebenaran yang hakiki. Setiap orang boleh menanggapi dan boleh
tidak. Bagi yang tertarik boleh ikut dan masuk agama Islam, dan bagi yang tidak boleh menolak
dan mengatakan keberatan. Dengan demikian, perkembangan Islam dapat berjalan dengan aman
dan damai. Lambat tapi pasti pada akhirnya agama Islam dapat berkembang pesat.
Salah satu pendekatan yang diambil oleh para ulama terdahulu dalam mengembangkan
agama Islam, adalah pendekatan cultural. Islam tidak anti budaya dan peradaban, bahkan dapat
dijadikan sebagai motor penggerak budaya dan perdaban. Oleh sebab itu, para ulama terdahulu
mengembangkan Islam melalui kebudayaan, baik seni budaya maupun adat istiadat yang secara
substansial tidak bertentangan dengan ajaran Islam. Dengan demikian, agama Islam dapat
berkembang dengan pesat tanpa mendapat perlawanan yang berarti dari masyarakat negeri ini.
Para ulama terdahulu mengembangkan Islam tidak dengan cara represif (kekerasan),
melainkan dengan cara persuasive dan kekeluargaan. Tidak sedikit para ulama terdahulu yang
berhasil menaklukan hati seorang raja karena kedekatan mereka dengan pribadi sang raja. Banyak
pula ulama yang menyamar menjadi nelayan, petani,pedagang,dan lain-lain untuk sekedar
menumbuhkan kepercayaan dari lingkungan masyarakatnya, sehingga mereka mudah
menyampaikan ajaran Islam.
Untuk dapat melihat perkembangan Islam di Indonesia, tentu dapat disaksikan dari peran
aktif umat Islam bangsa ini dalam mengembangkan agama dan memajukan bangsanya. Setelah
agama Islam menyebar ditengah masyarakat Indonesia, umat Islam di negeri ini mengambil
peranan penting dalam upaya meraih kemerdekaan bangsa dan negaranya. Umat Islam dari
Sabang sampai Merauke bahu-membahu dan bersatu padu dalam melakukan perjuangan merebut
kemerdekaan.
Setelah kemerdekaan bangsa diraih berkat rahmat Allah SWT, dan kerja keras para
pejuang, umat Islam dan para ulama senantiasa mengawal setiap program yang dicanangkan oleh
pemerintah. Usaha untuk mempertahankan aqidah Islam bangsa ini juga terus dilakukan oleh para
ulama, sehingga agama Islam tetap berkembang dari waktu ke waktu.
Islam di Indonesia juga terus berkembang seiring dengan perkembangan zaman. Berbagai
organisasi Islam bermunculan, baik yang berskala lokal, regional, nasional bahkan internasional.
Organisasi-organisasi itu semu bernapaskan dakwah Islam, yakni menjungjung aqidah tauhid dan
amar ma’ruf nahi mungkar.
Sepeninggal Sultan Malikus Salih, Samudra pasai di perintah oleh beberapa orang raja,
seperti Al Malikuz Zahir I (w. 1297 M), Al Malikuz Zahir II (1326-1340 M), Zainal Abidin (w.
1350 M) Iskandar (w. 1412 M). Raja samudra pasai yang paling berjasa dalam penyebaran Islam
adalah Al Malikuz Zahir II. Sultan inilah yang di temui oleh ibn bathutah, seorang pengembara
perkembangan arab. Menurut ibnu bathutah dalam buku catatan perjalananya, Sultan pasai sangat
mencintai Agama dan memahami ilmu-ilmunya secara mendalam, beliau bermadzhab Syafi’i dan
menguasai benar Madzhab itu.
Setelah Malaka dapat dikuasai oleh Portugis, banyak saudagar yang mengungsi ke Aceh.
Raja Aceh yang pertama adalah Sultan Ali Mughayat Syah (1507-1522 M). Sultan dapat
menyatukan seluruh Wilayah Aceh yang dulu di kuasai oleh kerajaan samudra pasai. Sepeninggal
Sultan Ali Mughayat Syah, kerajaan aceh Darussalam di pimpin oleh raja-raja penerusnya, tetapi
yang paling berhasil membawa Kerajaan Aceh ke puncak ke jayaan adalah Iskandar Muda (1607-
1636 M). pada masa kepemimpinanya, Aceh mengalami zaman keemasaan dan bangsa aceh
menjadi subur makmur.
Adapun tokoh-tokoh agama dan ilmuan yang menonjol dan berprestasi yang cukup besar peranya
dalam perkembangan agama Islam. Mereka itu antara lain sebagai berikut:
1.Syaikh Nuruddin Ar-Raniry (w. 1086 H/ 1658 M).
2.Abdurrauf As-singkil (1024-1105 H / 1615-1730 M).
3.Hamza Fansyuri
4.Syamsudin As-Sumantrani.
Mataram sebelumnya adalah suatu daerah kabupaten dari kerajaan Islam pajang pimpinan
Sultan Hadiwijaya. Bupatinya di pegang oleh Sutowijoyo. Pada tahun 1582 M Sutowijoyo
memberontak, dan kesultanan pajang pun di tumbangkan, dan berdirilah kerajaanIslam mataram
dengan raja pertamanya sutawijaya. Sepeninggal sutawijaya, kerajaan Mataram dipimpin oleh
generasi penerusnya, antara lain raden mas jalang, sultan agung, amangkhurat I, Amangkurat II,
Amangkurat III, pakubuana I, Prabu mangkurat jawa, pakubuana II, dan pakubuana III.
Setelah fatahilah atau sunan gunung jati dapat menaklukkan Sunda kelapa dari Portugis,
dakwah Islam diarahkandiwilayah banten yang kala itu sedang di bawah kekuasaan Hindu
Pajajaran. Atasbantuan dari kerajaan Demak, pasukan Fatahilah yang dipimpin putranya yang
bernama Hasanudin dapat menguasai wilayah banten. Seiring dengan usianya yang semakin
menua, Fatahilah yang menyerahkan kepemimpinan atas Banten kepadaputra tertuanya
Hasanudin, dan menyerahkan Cirebon pada putra keduanya pangeran pasarean. Dengan demikian,
resmilah Hasanudin sebagai Raja Banten pertama. Pada tahun 1570 M. Hasanuddin wafat dan
digantikan oleh putranyapangeran Yusuf.Pada saat itu, di Jawa Barat masih berdiri kerajaan
Pejajaran Hindu yang dipimpin oleh Prabu Sedah (raja pajajaran terakhir).Pangeran Yusuf
menyerang markas istana Prabu Sedah, dan membuat sang Prabu menyerah. Sejak saat itulah
kerajaan pajajaran musnah di Jawa Barat.
Sepeninggal pangeran Yusuf, Banten dipimpin oleh generasi penerusnya, tetapi yang
paling terkenal dan banyak berjasa menyebarkan Islam adalah Sultan Ageng Tirtayasa. Di bawah
kepemimpinanya, banten mengalami zaman keemasan, disegani kawan dan lawan, dan di kenal
oleh mancanegara.
Adapun tokoh-tokoh yang berprestasi dalam perkembangan Islam di daerah jawa adalah
Walisongo. Beliau-Beliau telah Merubah kepercayan masyarakat pulau jawa pada waktu itu, dari
anamisme-anamisme, Hindu dan Budha Menjadi kepercayaan Tauhid yang Mengesakan Allah
SWT.
3.Peristiwa Dakwah Islam Di Luar Pulau Sumatra Dan Jawa Serta Tokoh-Tokohnya
A.Peristiwa pembentukan Kerajaan Sukadana
Di Kalimantan Barat juga berdiri kerajaan Islam bernama kerajaan Islam sukadana.
Menurut sejarah, Islam masuk ke sukadana melalui jasa seseorang mubaligh kebangsaan Arab
bernama Syaikh Syamsudin. Syaikh itu datang dan menghadap Raja Sukadanadan memberikan
hadiah Al-Qur’an dan batu cincin akik dan yamani. Sang raja terharu dengan hadiah syaikh, dan
menyatakan diri masuk Islam. Setelah masuk Islam namanya diganti menjadi Sultan Muhamad
Shafiyudin (w.1677 M).
Raja Ternate yang pertama masuk Islam adalah Mahrum. Sepeninggalanya di gantikan
oleh putranya bernama Zainal Abidin. Pada tahun 1459 M,Sultan Zainal Abidin menyerahkan
kekuasaan sementara kepada seseorang kepada keluarganya, dan ia pergi merantau ke tanah jawa
untuk menuntut ilmu di pesantrenya Sunan Giri, kemudian ke Gersik, lalu ke Aceh untuk
menemui Sultan Aceh yang kala itu di pimpin olehSultan Alaudin Ri’ayat Syah. Sepulangnya dari
menuntut ilmu, Sultan Zainal Abidin segera memerintah di Ternate. Sehingga kerajaan Islam
Ternate mengalami zaman keemasaan. Banyak daerah yang dapat diIslamkanya, seperti wilayah
sulu, Mindanau, dan sebagainya.
D.Pengaruh Islam terhadap Kebudayaan Bangsa Indonesia
Islam datang ke Indonesia tidak hanya mempengaruhi keyakinan masyarakat pribumi,
melainkan juga berpengaruh terhadap kebudayaannya. Penerimaan Islam di Indonesia sangat
berkaitan dengan corak Islam sufistik yang berkembang sehingga mudah diterima karena sesuai
dengan kebudayaan lokal yang ada. Dari ciri sufistik tersebut, maka Islam disambut baik dan
dapat diintegrasikan kedalam pola sosial, budaya, dan politik yang sudah ada.[15]
Pengaruh islam terhadap kebudayaan dan peradaban bangsa Indonesia dan perkembanganya itu
anatara lain sebagai berikut.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Kesimpulan
Para ahli sejarah mengambil kesimpulan sementara, bahwa Islam masuk ke Indonesia
pertama kali pada abad ke-1 H/VII Masehi langsung dari tanah Arab. Daerah yang pertama kali
menerima ajaran Islam adalah pesisir Sumatra. Dalam proses Islamisasi berikutnya, bangsa
pribumi Indonesia juga turut aktif menyebarkan agama Islam, dilakukan dengan cara damai.
Para ahli sejarah mengatakan bahwa Islam berkembang di Indonesia dengan berbagai cara
dan cirinya tersendiri yang membedakannya dengan negara-negara lain, yaitu Islam berkembang
secara natural, secara kultural, secara persuasif, dan secara genetis.
Adapun peristiwa-peristiwa penting dan tokoh-tokoh yang berprestasi dalam perkembangan Islam
di Indonesia adalah sebagai berikut.
a) Pembentukan kerajaan Islam samudra pasai, tokohnya adalah Syaikh Ismail, Sultan
Malikus Shalih, Al-Maliks Zahir I, Zainal Abidin, Iskandar, dan Al-Maliks Zahir II.
b) Pembentukan kerajaan Aceh Darussalam, tokohnya adalah Sultan Ali Mughayat Syah,
Sultan Iskandar Muda, dan Sulthanah Shafiyatudin.
c) Pembentukan kerajaan Islam Palembang, tokohnya adalah Syaikh Nuruddin Ar-Raniry,
Abdurrauf As-singkil, Hamza Fansyuri, dan Syamsudin As-Sumantrani.
3.Peristiwa dakwah Islam di luar pulau Sumatra dan pulau Jawa beserta tokoh-tokohnya yaitu:
Rosady, Eddiy. 2005. Sejarah Kebudayaan Islam. Jakarta: Inti Media Cipta Nusantara.
Wahid, Sy. 2009. Sejarah Kebudayaan Islam Madrasah Aliyah. Bandung: CV Amico.
A. Hasyimi, Sejarah Masuk dan Berkembangnya Islam di Indonesia, (Al-Ma’arif: 1989) hlm. 7.
Eddy Rosady, Sejarah Kebudayaan Islam. Jakarta: Inti Media Cipta Nusantara, 2005, Hlm. 62.
Ibid., Eddy Rosady, Hlm. 63
Wahid Sy, Sejarah Kebudayaan Islam Madrasah Aliyah, Bandung: CV Amico, 2009, Hlm. 100.
Page