Anda di halaman 1dari 3

Krisis Moneter

1998

Krisis moneter atau juga disebut krisis keuangan adalah situasi di mana harga aset
mengalami penurunan, bisnis dan konsumen tidak dapat membayar utang mereka, dan
lembaga keuangan mengalami kekurangan likuiditas. Krisis keuangan sering disertai dengan
kepanikan di mana investor menjual aset mereka atau menarik uang dari rekening tabungan
mereka karena takut nilainya akan menurun jika mereka tetap berada di lembaga keuangan.
Terjadinya krisis moneter ini sudah terlihat sejak awal tahun 1997, tepatnya pada
bulan Agustus 1997. Hal ini dapat terlihat dari menurunnya nilai tukar mata uang Indonesia,
yaitu rupiah terhadap mata uang asing khususnya dolar Amerika Serikat. Cadangan devisa
negara tidak cukup kuat untuk menahan gempuran terhadap mata uang rupiah yang
menurun. Mata uang rupiah milik Indonesia mengalami penurunan drastis dari rata-rata Rp
2.450 per dolar AS pada Juni 1997 menjadi Rp 13.513 per dolar AS pada akhir Januari 1998,
namun turun kembali ke kisaran Rp 8.000 pada awal Mei 1999.
Masalah kedua yang bersumber dari krisis moneter tahun 1998 adalah besarnya utang
luar negeri sektor swasta. Pada Maret 1998, total utang luar negeri mencapai 138 miliar
dolar Amerika Serikat, di mana 72,5 miliar dolar Amerika Serikat di antaranya merupakan
utang swasta. Kabar buruknya, dua pertiga dari utang ini bersifat jangka pendek dan akan
jatuh tempo pada tahun 1998.
Ketiga, masalah tata kelola, seperti kemampuan pemerintah untuk mengelola dan
menyelesaikan krisis yang kemudian berubah menjadi krisis kepercayaan dan keengganan
negara untuk melakukan donor dalam memberikan dukungan keuangan secara cepat. Hal
ini juga menyangkut ketidakpastian politik seputar pemilihan umum terakhir dan kesehatan
Presiden Suharto saat itu.
Berbagai pihak telah banyak melontarkan kritik terhadap IMF terkait dengan krisis
moneter Asia, yang paling umum di antaranya adalah: (1) Meskipun program IMF terlalu
seragam, masalah yang dihadapi masing-masing negara tidak persis sama; (2) Program IMF
terlalu melanggar kedaulatan negara donor (Fischer, 1998b). Radelet dan Sacks menjelaskan
bahwa bantuan IMF kepada tiga negara Asia (Thailand, Korea dan Indonesia) tidak berhasil.
Perusahaan yang tidak mampu membayar utang akhirnya bangkrut. Selain itu, sebagian
besar menggunakan bahan baku impor, sehingga mereka membutuhkan dolar Amerika Serikat
untuk membelinya. Karena rupiah anjlok, ia tidak dapat membeli bahan baku dan akhirnya
kehilangan bisnisnya.
Setelah krisis yang menyebabkan kenaikan tingkat pengangguran yang meluas, nilai tukar
rupiah terus terdepresiasi pada tingkat yang mengkhawatirkan, begitu pula harga komoditas
pokok. Kenaikan harga bahan pokok membuat masyarakat resah karena kehilangan daya beli.
Kemarahan ini juga memicu protes di mana-mana.
Protes besar-besaran ini terjadi hampir di seluruh Indonesia termasuk mahasiswa.
Awalnya mereka menggelar protes, namun entah kenapa tiba-tiba terjadi bentrokan antara
mahasiswa dan polisi. Sampai hari ini, tidak ada yang tahu siapa yang memulai lebih dulu,
tetapi bentrokan ini menyebabkan peristiwa besar lainnya. Protes ini berlangsung cukup lama
dari pertengahan 1998 hingga akhir tahun. Mereka menuntut agar Presiden Suharto segera
mengundurkan diri.
Saat itu mahasiswa menduduki gedung MPR/DPR. Akibatnya, Presiden Suharto
mengundurkan diri, lalu digantikan oleh B.J. Habiebie. Pergeseran kekuatan ini telah
membuktikan bahwa Indonesia memimpin dalam pemulihan dari keterpurukan. Presiden B.J.
Habibi berhasil menaikkan rupiah kembali menjadi 6.500 rupiah.
krisis moneter ini tentunya sempat membuat negara Indonesia menjadi berantakan dan
banyak pertumpahan darah yang terjadi. Dengan adanya kejadian ini, diharapkan negara ini
akan terus baik-baik saja tanpa adanya masalah yang parah seperti sebelumnya.
KAIDAH KEBAHASAN
DARI TEKS EKSPLANASI DI ATAS
No KAIDAH KEBAHASAN URAIAN
.
1. Kalimat Majemuk Setara 

2. Kalimat Majemuk Bertingkat 



3. Kalimat Tunggal 
4. Frasa  Krisis moneter (Frasa Keterangan)
 Mata uang (Frasa Keterangan)
 Rekening tabungan (Frasa Benda)
 Pemilihan umum (Frasa Keterangan)
 Kedaulatan negara (frasa Keterangan)
 Bahan baku ( Frasa Benda)
 Devisa negara (Frasa Keterangan)

Sumber :
https://www.gramedia.com/best-seller/penyebab-dan-dampak-krisis-moneter-1998/

Anda mungkin juga menyukai