Anda di halaman 1dari 61

LAPORAN BEST PRACTICE

PENINGKATAN KOMPETENSI PEMBELAJARAN (PKP)


TAHUN AJARAN 2019/2020

NAMA PESERTA : ROBIANSYAH, S.Pd,.M.Si


SEKOLAH /TEMPAT TUGAS : SMA NEGERI 2
SAMARINDAKABUPATEN/KOTA : SAMARINDA
PROVINSI : KALIMANTAN TIMUR

KALIMANTAN TIMUR
TAHUN 2019
HALAMAN PENGESAHAN

Pengembangan dalam bentuk Best practice berjudul “Implementasi pembelajaran


melalui pendekatan saintifik dengan model pembelajaran discovery/inquiry
learning pada materi Substansi Genetik di kelas XII dan Sistem Gerak Manusia
di Kelas XI SMA Negeri 2 Samarinda tahun ajaran 2019/2020”.

Nama : Robiansyah, S.Pd,.M.Si


Asal Sekolah : SMA Negeri 2
Samarinda Telah disetujui dan disahkan pada /
oleh
Hari : Jum’at
Tanggal : 16 Nopember 2019

Kepala SMA Negeri 2 Samarinda

Dr.H. Mukhtar Lubis, M.Si.


NIP. 19650629 199403 1003

i
BIODATA PENULIS

Nama : Robiansyah, S.Pd.M.Si


Tempat/Tanggal Lahir : Kutai kartanegara, 04 Desember 1981
NUPTK : -
Pendidikan Terakhir : 1. S1 2. √ S2 3.  S3
Jenis Kelamin : 1. √Laki-laki 2. √ Perempuan
Sekolah : SMA Negeri 2 Samarinda
Alamat Sekolah : Jl. Kemakmuran No.27 Samarinda Kel. Pelita

Kecamatan : Sungai Pinang


Kota/Kabupaten : Samarinda
Propinsi : KALIMANTAN TIMUR
No. Telepon/HP : 085346802881
E-mail : robiansyahspd@gmail.com

Samarinda, 16 Nopember 2019


Penulis

Robiansyah, S.Pd.M,Si

ii
KATA PENGANTAR

Assalammualaikum. Wr.Wb

Alhamdulillah, segala puji bagi Allah SWT yang menciptakan alam semesta, atas
nikmat dan taufik-Nya sehingga penulis dapat menyusun laporan Best practice yang
berjudul : ” Implementasi pembelajaran melalui pendekatan saintifik dengan
model pembelajaran discovery/inquiry learning pada materi Substansi Genetik
di kelas XII dan Sistem Gerak Manusia di Kelas XI SMA Negeri 2 Samarinda
tahun ajaran 2019/2020”.Penulis banyak menerima bantuan dan bimbingan dari
berbagai pihak.Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada yang
terhormat.

1. Kepala SMA Negeri 2 Samarinda yang telah memberi izin, kesempatan dan
kepercayaan kepada penulis untuk mengadakan penelitian ini seluas-luasnya
2. Semua rekan guru di SMA Negeri 2 Samarinda yang telah memberi bantuan
selama proses penelitian sampai dengan terwujud dalam bentuk Best practice
ini.
3. Suami dan anak tercinta yang selalu memberi dukungan doa dan memberikan
kekuatan dalam setiap langkah.
4. Semua pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu yang telah
memberikan bantuan berupa apapun dalam menyelesaikan Best practiceini.

Penulis menyadari bahwa karya ini masih jauh dari sempurna.Oleh karena itu, kritik
dan saran yang membangun sangat penulis harapkan demi perbaikan karya ini.
Waalaikumsalam Wr.Wb

Ssamarinda, 16 Nopember 2019

Penulis

Robiansyah, S.Pd,M.Si

iii
DAFTAR ISI

HALAMAN PENGESAHAN.......................................................................... i
BIODATA PENULIS .......................................................................................ii
KATA PENGANTAR ......................................................................................iii
DAFTAR ISI .....................................................................................................iv
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... v
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................ 1
A. LATAR BELAKANG MASALAH .................................................... 1
B. JENIS KEGIATAN ............................................................................. 1
C. MANFAAT KEGIATAN .................................................................... 2
BAB II PELAKSANAAN KEGIATAN ......................................................... 3
A. TUJUAN DAN SASARAN ................................................................. 3
B. BAHAN/MATERI KEGIATAN ......................................................... 3
C. METODE/CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN ........................ 4
D. ALAT/INSTRUMEN .......................................................................... 11
E. WAKTU DAN TEMPAT KEGIATAN .............................................. 12
BAB III HASIL KEGIATAN .......................................................................... 13
A. HASIL KEGIATAN ............................................................................ 14
B. MASALAH YANG DIHADAPI ......................................................... 14
C. CARA MENGATASI MASALAH ..................................................... 14
BAB IV SIMPULAN DAN REKOMENDASI ............................................... 16
A. SIMPULAN ......................................................................................... 16
B. REKOMENDASI ................................................................................ 16
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN

iv
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Foto Kegiatan ............................................................................... 17


Lampiran 2 RPP ............................................................................................... 19
Lampiran 3 Materi Ajar ................................................................................... 30
Lampiran 4 LKS............................................................................................... 44
Lampiran 5 Kisi-Kisi ....................................................................................... 47
Lampiran 6 Soal, Kunci, Dan Pedoman Penyekoran ....................................... 49
Lampiran 7 Lembar Observasi Proses Pembelajaran....................................... 54

v
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan melalui Peningkatan
KompetensiPembelajaran Berbasis Zonasi merupakan salah satu upaya Kementerian
Pendidikan danKebudayaan melalui Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
(Ditjen GTK) untukmeningkatkan kualitas pembelajaran dan meningkatkan kualitas lulusan.
Program ini dikembangkanmengikuti arah kebijakan Kemendikbud yang menekankan pada
pembelajaran berorientasi padaketerampilan berpikir tingkat tinggi atau Higher Order
Thinking Skitls (HOTS).Keterampilan berfikir.
Untuk meningkatkan efisiensi, efektifitas, serta pemerataan mutu pendidikan, maka
pelaksanaan Program PKP mempertimbangkan pendekatan kewilayahan, atau dikenal
dengan istilah zonasi.Zonasi memperhatikan keseimbangan dan keragaman mutu pendidikan
di lingkungan terdekat, seperti status akreditasi sekolah, nilai kompetensi guru, capaian nilai
rata-rata UN/USBN sekolah, atau pertimbangan mutu lainnya.
Pada dasarnya Program Peningkatan Kompetensi Pembelajaran (PKP) bertujuan untuk
meningkatkan kompetensi siswa melalui pembinaan guru dalam merencanakan,
melaksanakan, sampai dengan mengevaluasi pembelajaran yang berorientasi pada
keterampilan berpikir tingkat tinggi (Higher OrderThinking Skills/HOTS).
Salah satu model pembelajaran yang berorientasi pada HOTS dan disarankan dalam
implementasi Kurikulum 2013 adalah Model Discovery/Inquiry Learning. Model
pembelajaranpenemuan (Discovery/inquiry Learning) adalah memahami konsep, arti, dan
hubungan melalui proses intuitif untuk akhirnya sampai kepada suatu kesimpulan.
Discoveryterjadi bila individu terlibat terutama dalam penggunaan proses mentalnya untuk
menemukan beberapa konsep dan prinsip.
Maka dari itu, penulis membuat laporan keberhasilan pembelajaran menggunakan
model Discovery/inquiry learning/ inquiry learnng dalam sebuah laporan best practice yang
berjudul“Implementasi pembelajaran melalui pendekatan saintifik dengan model
pembelajaran discovery/inquiry learning pada materi Substansi Genetik di kelas XII
dan Sistem Gerak Manusia di Kelas XI SMA Negeri 2 Samarinda tahun ajaran
2019/2020”.

B. Jenis Kegiatan
Kegiatan yang dilaporkan dalam laporan best practice ini adalah kegiatan
pembelajaran Higher Order Thinking Skill (HOTS) di Kelas XII, Unit Pembelajaran 1
Substansi Genetika dengan KD Pengetahuan :Menganalisis hubungan struktur dan fungsi
gen, DNA, kromosom dalam penerapan prinsip pewarisan sifat pada makhluk hidup dan KD
Keterampilan :Merumuskan urutan proses sintesis protein dalam kaitannya dengan
penyampaian kode genetik (DNA-RNA-Protein).

1
Sedangkan Kelas XI, Unit Pembelajaran 2 Sistem Gerak dengan KD Pengetahuan
:Menganalisis hubungan antara struktur jaringan penyusun organ pada sistem gerak dalam
kaitannya dengan bioproses dan gangguan fungsi yang dapat terjadi pada sistem gerak
manusia, dan KD Keterampilan : Menyajikan karya tentang pemanfaatan teknologi dalam
mengatasi gangguan sistem gerak melalui studi literature.

C. Manfaat Kegiatan
Manfaat penulisan best practice ini adalah meningkatkan kompetensi peserta didik
dalam pembelajaran yang berorientasi Higher Order Thinking Skill (HOTS) mata pelajaran
biologi di SMAdiantaranyaKelas XII unit pembelajaran 1 (substansi genetik), dan Kelas XI
unit pembelajaran 2 (system gerak manusia).Diharapkan Unit Pembelajaran ini bisa
menginspirasiguru untuk mengembangkan materidan melaksanakan pembelajaran dengan
berorientasi pada kemampuan berpikir tingkat tinggi.

2
BAB II
PELAKSANAAN KEGIATAN

A. Tujuan dan Sasaran


1. Tujuan
Tujuan penulisan best practiceini adalah untuk mendeskripsikan praktik pembelajaran
yang dibuat oleh penulis dalam menerapkan pembelajaran berorientasiHigher Order
Thinking Skill (HOTS) serta meningkatkan kompetensi peserta didik dalam pembelajaran
yang berorientasi Higher Order Thinking Skill (HOTS).
2. Sasaran
Sasaran pelaksanaan best practice ini adalah peserta didik Kelas XII dengan Unit
Pembelajaran 1 : Substansi Genetika dan Kelas XI dengan Unit Pembelajaran 2 : Sistem
Gerak.

B. Bahan/Materi Kegiatan
Bahan yang digunakan dalam best practice pembelajaran ini adalah:
1. Unit Pembelajaran 1 Kelas XII : Substansi Genetika
• KD Pengetahuan : Menganalisis hubungan struktur dan fungsi gen, DNA, kromosom
dalam penerapan prinsip pewarisan sifat pada makhluk hidup dan,
• KD Keterampilan : Merumuskan urutan proses sintesis protein dalam kaitannya
dengan penyampaian kode genetik (DNA-RNA-Protein).
2. Unit Pemebalajaran ke-2 Kelas XI : Sistem Gerak Manusia
• KD Pengetahuan : Menganalisis hubungan antara struktur jaringan penyusun organ
pada sistem gerak dalam kaitannya dengan bioproses dan gangguan fungsi yang dapat
terjadi pada sistem gerak manusia, dan,
• KD Keterampilan : Menyajikan karya tentang pemanfaatan teknologi dalam
mengatasi gangguan sistem gerak melalui studi literature.

3
C. Cara Melaksanakan Kegiatan
Cara yang digunakan dalam pelaksanaan best practice ini adalah menerapkan pembelajaran
tematik terpadu dengan model pembelajaran discovery/inquiry learning
Berikut ini adalah langkah-langkah pelaksanaan best practice yang telah dilakukan oleh
penulis.
1. Pemetaan KD
Pemetaan KD dilakukan untuk menentukan pasangan KD yang dapat diterapkan dalam
proses pembelajaran.

Unit Pembelajaran ke- 1 : Substansi Genetika

KD. Menganalisis hubungan struktur dan fungsi gen, DNA,


3.3 kromosom dalam penerapan prinsip pewarisan sifat pada makhluk
hidup

KD. Merumuskan urutan proses sintesis protein dalam kaitannyadengan


4.3 penyampaian kode genetik (DNA-RNA-Protein).

Unit Pembelajaran ke-2 : Sistem Gerak

KD. Menganalisis hubungan antara struktur jaringan penyusun organpada


3.5 sistem gerak dalam kaitannya dengan bioproses dan gangguan fungsi
yang dapat terjadi pada sistem gerak manusia

KD. Menyajikan karya tentang pemanfaatan teknologi dalam


4.5 mengatasi gangguan sistem gerak melalui studi literature

2. Analisis Target Kompetensi


Hasil analisis target kompetensinya sebagai berikut.
Unit Pembelajaran ke- 1 : Substansi Genetika

KD. Menganalisis hubungan struktur dan fungsi gen, DNA,


3.3 kromosom dalam penerapan prinsip pewarisan sifat padamakhluk
hidup

KD. Merumuskan urutan proses sintesis protein dalam kaitannyadengan


3.4 penyampaian kode genetik (DNA-RNA-Protein).

Unit Pembelajaran ke-2 : Sistem Gerak

KD. Menganalisis hubungan antara struktur jaringan penyusun organpada


3.5 sistem gerak dalam kaitannya dengan bioproses dan gangguan fungsi
yang dapat terjadi pada sistem gerak manusia

4
KD. Menyajikan karya tentang pemanfaatan teknologi dalam
4.5 mengatasi gangguan sistem gerak melalui studi literature

3. Perumusan Indikator Pencapaian Kompetensi


Unit Pembelajaran ke-1 : Substansi Genetika

KD. Menganalisis hubungan struktur dan fungsi gen, DNA, kromosom dalam
3.3 penerapan prinsip pewarisan sifat pada makhluk hidup

IPK

3.3.1 Membedakan gen, DNA, dan kromosom

3.3.2 Mendeskripsikan struktur, sifat, dan fungsi gen, DNA, dankromosom

3.3.3 Mendeskripsikan hubungan antara gen, DNA, dan kromosomdalam proses


pewarisan sifat

3.3.4 Mengurutkan proses tahapan sintesis protein

3.3.5 Menjelaskan proses replikasi dan transkripsiDNA

3.3.6 Menjelaskan kode Genetika

3.3.7 Menganalisis hubungan antara struktur dan fungsi gen dalamproses


penurunan sifat pada makhluk hidup

3.3.8 Menganalisis hubungan antara struktur dan fungsi DNA dalamproses


penurunan sifat pada
makhluk hidup
3.3.9 Menganalisis hubungan antara struktur dan fungsi kromosomdalam proses
penurunan sifat pada
makhluk hidup

KD. Merumuskan urutan proses sintesis protein dalam kaitannya

5
3.4 dengan penyampaian kode genetik (DNA-RNA-Protein).

IPK

4.3.1 Menunjukkan pengkodean urutan basa nitrogen DNA ke dalam basa


nitrogen RNA pada proses transkripsi

4.3.2 Menunjukkan pengkodean urutan basa nitrogen mRNA menjadi


rangkaian asam amino pada proses translasi

Unit Pembelajaran ke-2 : Sistem Gerak

KD. Menganalisis hubungan antara struktur jaringan penyusun organ pada


3.5 sistem gerak dalam kaitannya dengan bioproses dan gangguan fungsi
yang dapat terjadi pada sistem gerak manusia

IPK

3.5.1 Mengidentifikasi organ penyusun sistem gerak

3.5.2 Menjelaskan fungsi rangka sebagai penyusun sistem gerak padamanusia

3.5.3 Menjelaskan fungsi otot sebagai penyusun sistem gerak padamanusia

3.5.4 Mendeskripsikan struktur tulang pada manusia

3.5.5 Mendeskripsikan struktur otot pada manusia

3.5.6 Menjelaskan Mekanisme kontraksi otot pada manusia

3.5.7 Mendeskripsikan hubungan antar tulang yang membentuk


berbagai persendian
3.5.8 Menguraikan penyakit atau gangguan pada sistem gerak

3.5.9 Menganalisis hubungan antara struktur jaringan penyusun organpada


sistem gerak dalam kaitannya dengan gangguan fungsi
yang dapat terjadi pada sistem gerak
KD. Menyajikan karya tentang pemanfaatan teknologi dalam
4.5 mengatasi gangguan sistem gerak melalui studi literature

IPK

4.5.1 Menjelaskan peranan teknologi dalam mengatasi gangguan


sistem gerak

6
4.5.2 Memberi contoh pemanfaatan teknologi dalam mengatasigangguan sistem
gerak

4.5.3 Menyajikan karya tentang pemanfaatan teknologi dalam


mengatasi gangguan sistem gerak

4. Pemilihan Model Pembelajaran


Model pembelajaran yang digunakanuntuk Unit Pembelajaran ke-1 dan ke-2 adalah
discovery/inqury learning.

5. Merencanakan kegiatan Pembelajaran sesuai dengan Model Pembelajaran


Pengembangan desain pembelajaran dilakukan dengan merinci kegiatan pembelajaran
yang dilakukan sesuai dengan sintak/langkah pembelajaran model Discovery/inquiry
learning.

Berikut adalah rencana kegiatan Pemebalajaran Unit Pembelajaran ke-1 : Substansi


Genetik dengan model pembelajaran Discovery/inquiry learning
Sintak Model Kegiatan Guru Kegiatan Siswa
Pembelajaran
Stimulation • Guru menayangkan video • Siswa memperhatikan video
atau slide yang menunjukkan yang ditayangkanoleh guru
ciri-ciri penampakan fisik
yang diwariskan orang tua
kepada anak atau
keturunannya.

Problem • Guru mengajukan pertanyaan • Siswa menjawab


Statement yang bersifat inkuiri kepada pertanyaan yang diajukan
siswa sebagai berikut: oleh guru tentang ciri fisik
− Pernahkah ada orang yang yangterlihat
mengatakanbahwa mata
Anda mirip dengan ayah • Siswa mengidentifikasi
atauibu? masalah yang berkaitan
− Pernahkan Anda dengan materi yang akan
memperhatikanpenampak dipelajari pada pertemuan
an beberapa anggota kali ini
keluargaAnda seperti
misalnya warna kulit,
tiperambut, bentuk alis,
tinggi badan, dan

7
Sintak Model Kegiatan Guru Kegiatan Siswa
Pembelajaran
lainlainnyayang
mencirikan penampakan
fisik?
− Secara harfiah, orang tua
tidak memberikan secara
langsung warna mata,
kulit, bahkan bentuk
alisnya. Jadi apa
sebenarnya yang
diwariskan orang tua
kepada anak atau
keturunannya?
• Guru memberi kesempatan
kepada setiap kelompok untuk
mengidentifikasi sebanyak
mungkin masalah-masalah
yang relevan dengan bahan
pelajaran (konsep), kemudian
salah satunya dipilih dan
disusun dalam bentuk praduga
(konjektur)
Data • Setiap kelompok siswa • Siswa dalam kelompok
Collection melakukan eksplorasi dari mengeksplorasi jawaban dari
berbagai sumber untuk setiap pertanyaan dari
menemukan data-data yang berbagai sumber
mereka perlukan sesuai • Setiap kelompok melakukan
dengan tugas kelompoknya kegiatan yang tertera dalam
masing-masing LKSyang telah di siapkan
oleh guru
• Guru mengundang siswa per • Siswa mengumpulkan data
kelompok untuk melakukan dari hasil pengamatan selama
kegiatan menggunakan LKS kegiatan dan percobaan,serta
yang telah disiapkan. menggunakan datatersebut
untuk
melengkapi data yang

8
Sintak Model Kegiatan Guru Kegiatan Siswa
Pembelajaran
telah mereka peroleh dalam
kegiatan pembelajaran
pertamauntuk membuktikan
kebenaran praduga yang
telah disusun

Data • Guru mengontrol kegiatan • Setelah data yang terkumpul


processing siswa dalam pengisian LKS dirasakan mencukupi, setiap
kelompok siswa
menganalisis data yang
mereka peroleh dengancara
mengkaji, dan memilih data
mana sajayang sesuai dengan
tugasnya dan menyajikan
data tersebut dalam bentuk
gambar dan deskripsi.

Verification • Setelah data selesai dianalisis • setiap kelompok siswa


dan disajikan dalam bentuk adalah melakukan
gambar dan deskripsi, guru pemeriksaan secara cermat
mengemukakan tugas untuk membuktikan
selanjutnya yang harus kebenaran praduga dengan
dilakukan oleh kelompok, data hasil temuan melalui
guru mengontrol dan percobaan. Dengan
memfasilitasi kegiatan demikian setiap siswa dapat
presentasi dengan mudah
mengemukakan konsep-
konsep yang mereka
temukan.
• Setiap kelompok
diminta untuk
mempresentasikan

9
Sintak Model Kegiatan Guru Kegiatan Siswa
Pembelajaran
tugas kelompoknya berupa
konsep-konsep
yang mereka temukan
Generalization • guru melakukan reviu • Di akhir presentasi setiap
konsepkonsep substansi kelompok dilakukan diskusi
genetika untuk memastikan kelasuntuk membahas
bahwa konsep-konsep yang konsep-konsep yang kurang
siswa temukan sudah benar dipahami kelompok siswa
dan untuk memberikan lainnya. Setelah semua
penguatan kepada siswa. kelompok melakukan
presentasi,

Berikut adalah rencana kegiatan Pemebalajaran Unit Pembelajaran ke-2 : Substansi


Genetik dengan model pembelajaranDiscovery/inquiry learning.
Sintak Model Kegiatan Guru Kegiatan Siswa
Pembelajaran
Stimulation • Guru menayangkan sebuah • Peserta didik mengamati
(Pemberian video tentang organ video yang diberikan oleh
rangsangan) penyusun system gerak guru tentang organ penyusun
manusia sistem gerak.

Problem • Guru membagikan LKPD 1 • Peserta didik bersama


Statement struktur dan fungsi Organ dengan kelompok
(Identifikasi sistem gerak pada manusia, mempelajari LKPD 1
Masalah) dan meminta peserta didik • Peserta didik mengisi
mempelajari LKPD 1 LKPD 1
terlebih dahulu

Data • Guru mengontrol kegiatan • Peserta didik melakukan


Collection diskusi kelompok, serta diskusi dan observasi tentang
(Pengumpulan menjadi fasilitator kegiatan organ-organ sistem gerak,
data) diskusi struktur tulang pada manusia,
fungsi otot , serta

10
Sintak Model Kegiatan Guru Kegiatan Siswa
Pembelajaran
hubungan antar tulangyang
membentuk berbagai
persendian, melalui berbagai
sumber.

Data • Guru mengontrol kegiatan • Peserta didik


Processing diskusi kelompok, serta mendiskusikan data hasil
(Pengolahan menjadi fasilitator kegiatan pengamatan padaLK 1
Data) diskusi dengan hipotesisawal
kelompoknya dengan
menggunakan studi literasi.

Verification • Guru meminta • Peserta didik


(Pembuktian) perwakilankelompok untuk mempresentasikan hasil
mempresentasikan hasil diskusi
diskusi kelompok dan Kelompok yang lain
meminta kelompok lain menanggapi presentasi
untuk menanggapi. kelompok

Generalization • Guru mengkonfirmasi hasil • Peserta didik


(Kesimpulan) diskusi kelompok, mengkonfirmasi darihasil
mengontrol kegiatan dan diskusinya.
memfasilitasi kegiatan
konfirmasi
6. Penyusunan Perangkat Pembelajaran
Berdasarkan hasil kerja LK.2 hingga LK.8 di atas, kemudian disusun
perangkatpembelajaran meliputi RPP, bahan ajar, LKPD, dan instrumen penilaian.RPP
disusundengan mengintegrasikan kegiatan literasi, penguatan pendidikan karakter (PPK),
dankecakapan abad 21.

D. Alat, Media dan Instrumen


Media pembelajaran yang digunakan dalam pelaksanaan best practice ini adalah :
Untuk Unit Pembelajaran ke-1 : Substansi Genetika
a. Worksheet atau lembar kerja (siswa)
b. Video/foto/gambar
c. PPT Materi Genetik

11
Untuk Unit Pembelajaran ke-2 : Sistem Gerak
a. Lembar Kerja Siswa
b. Carta Sistem Gerak
c. Torso manusia

E. Waktu dan Tempat Kegiatan


Best practice ini dilaksanakan pada tanggal 06 November tahun 2019 untuk Unit
Pembelajaran ke-1 : Substansi Genetika, di Kelas XII Semester 1, dan tanggal 07 November
tahun 2019 untuk Unit Pembelajaran ke-2 : Sistem Gerak, di Kelas XI Semester 1 SMA
Negeri 2 Samarinda.

12
BAB III
HASIL KEGIATAN

A. Hasil
Hasil yang dapat dilaporkan dari pelaksanaan best practice ini diuraikan sebagai berikut.
1. Proses pembelajaran Unit pembelajaran ke 1 : Substansi Genetika dengan model
pembelajaran Discovery/inquiry learningdan pembelajaran Unit Pembelajaran ke-2 :
Sistem Gerak, yang dilakukan dengan menerapkan model pembelajarandiscovery/inquiry
learning berlangsung aktif. Peserta didik menjadi lebih aktif merespon pertanyaan dari
guru,termasuk mengajukan pertanyaan pada guru maupun temannya. Aktifitas
pembelajaranyang dirancang sesuai sintak pembelajaran discovery/inquiry learning
megharuskan peserta didik aktif selama prosespembelajaran.

2. Pembelajaran Unit pembelajaran ke 1 : Substansi Genetika dengan model pembelajaran


discovery/inquiry learningdan pembelajaran Unit Pembelajaran ke-2 : Sistem Gerak,
yang dilakukan dengan menerapkan model pembelajaran discovery/inquiry
learningmeningkatkan kemampuan peserta didik dalam melakukan transfer knowledge.
Setelahmembaca, meringkas, dan mendiskusikan teks eksplanasi tentang modernisasi,
pesertadidik tidak hanya memahami konsep Substansi Genetik dan Sisten Gerak
(pengetahuan konseptual) danbagaimana membuat ringkasan yang benar (pengetahuan
prosedural), tetapi jugamemahami konsep Substansi Genetika dan Sistem Gerak.

3. Penerapan model pembelajaran discovery/inquiry learningpada Unit Pembalajaranke-1 :


Substansi Genetika, dan pada Unit Pembelajaran ke-2 : Sistem Gerak, meningkatkan
kemampuan peserta didik untukberpikir kritis. Hal ini dapat dilihat dari tingkat
partisipasi peserta didik untuk bertanyadan menanggapi topik yang dibahas dalam
pembelajaran.

Dalam pembelajaransebelumnya yang dilakukan penulis tanpa berorientasi HOTS


suasana kelas cenderungsepi dan serius.Peserta didik cenderung bekerja sendiri-sendiri
untuk berlombamenyelesaikan tugas yang diberikan guru. Fokus guru adalah bagaimana
peserta didikdapat menyelesikan soal yang disajikan; kurang peduli pada proses berpikir
peserta didik.Materi pembelajaran yang selama ini selalu disajikan dengan pola
deduktif(diawali dengan ceramah teori tentang materi yang dipelajari, pemberian tugas,
danpembahasan), membuat peserta didik cenderung menghapalkan teori.
Pengetahuan yangdiperoleh peserta didik adalah apa yang diajarkan oleh guru. Berbeda
kondisinya denganbest practice pembelajaran tematik berorientasi HOTS dengan
menerapkan model pembelajarandiscovery/inquiry learning ini.

13
Dalam pembelajaran ini pemahaman peserta didik tentang konsep teks
eksplanasi,perubahan sosial budaya, dan cara mahluk hidup menyesuaikan diri benar-
benar dibangunoleh peserta didik melalui pengamatan dan diskusi yang meuntut
kemampuan pesertadidik untuk berpikir kritis.

4. Penerapan model pembelajaran discovery/inquiry learningpada Unit Pembalajaranke-1 :


Substansi Genetika, dan Unit Pembelajaran ke-2 : Sistem Gerak, juga meningkatkan
kemampuan peserta didik dalammemecahkan masalah (problem solving). Model
Pembelajaran discovery/inquiry learning yang diterapkan dengan menyajikan tekstulis
dan video berisi permasalahan kontekstual mampu mendorong peserta didikmerumuskan
pemecahan masalah.

Sebelum menerapkan discovery/inquiry learning, penulis melaksanakanpembelajaran


sesuai dengan buku guru dan buku peserta didik.Meskipun permasalahanyang disajikan
dalam buku teks kadang kala kurang sesuai dengan kehidupan sehari-haripeserta didik,
tetap saja penulis gunakan.Jenis teks yang digunakan juga hanya pada tekstulis dari buku
teks.Dengan menerapkan model pembelajaran discovery/inquiry learning, peserta didik
tak hanya belajar dari tekstulis, tetapi juga dari video serta diberi kesempatan terbuka
untuk mencari data, materi darisumber lainnya.

B. Masalah yang Dihadapi


Masalah yang dihadapi terutama adalah peserta didik belum terbiasa belajar dengan
modeldiscovery/inquiry learning. Dengan tujuan untuk mendapat nilai ulangan yang baik
guru selalu mengguakanmetode ceramah, peserta didik pun merasa lebih percaya diri
menghadapi ulangan (penilaian)setelah mendapat penjelasan guru melalui ceramah.

Masalah lainnya adalah guru tidak mempunyai kompetensi yang memadai untuk
membuatvideo pembelajaran.Padahal selain sebagai media pembelajaran, Video juga
merupakanbentuk teks audiovisual yang juga harus disajikan sesuai dengan rumusan
KD.Selain itu dibutuhkan dukungan sarana prasarana terkait IT di pada sekolah yang
bersangkutan, siswa dan guru pin di tuntut untuk menguasai keterampilan teknologi.

C. Cara Mengatasi Masalah


Agar peserta didik yakin bahwa pembelajaran Unit pembelajaran ke 1 : Substansi Genetika
dengan model pembelajaran discovery/inquiry learningdan pembelajaran Unit Pembelajaran
ke-2 : Sistem Gerak dengan model pembelajaran discovery/inquiry learning, dapat
membantu merekalebih menguasai materi pembelajaran, guru memberi penjelasan sekilas
tentang apa,bagaimana, mengapa, dan manfaat belajar berorientasi pada keterampilan
berpikir tingkattinggi (higher order thinking skills/HOTS). Pemahaman dan kesadaran akan
pentingnyaHOTS ajakan membuat peserta didik termotivasi untuk mengikuti pembelajaran.

14
Selain itu, kesadaran bahwa belajar bukan sekadar menghafal teori dan konsep
akanmembuat pesertadidik mau belajar dengan HOTS.Kekurangmampuan guru membuat
video pembelajaran dapat diatasi dengan mengunduhvideo sesuai dengan KD yang akan
dibelajarkan baik dari youtube amupun situs berbagi video lainnya. Dengan demikian, selain
menerapkan kegiatan literasi baca-tulis, peserta didik jugadapat meningkatkan literasi
digitalnya.

15
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan
Berdasarkan uraian di atas, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut.
1. Unit Pembelajaran ke-1 : Substansi Genetika dengan model pembelajaran
discovery/inquiry learning dan Pembelajaran Unit ke-2 : Sistem Gerakdengan model
pembelajaran discovery/inquiry learningdi SMA Negeri 2 Samarinda. layak dijadikan
best practice pembelajaran berorientasiHOTS karena dapat meningkatkan kemampuan
peserta didik di kelas XII dan Kelas XI dalammelakukan transfer pengetahuan, berpikir
kritis, dan pemecahan masalah.
2. Dengan penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) secara sistematis
dancermat, pembelajaran tematik dengan model pembelajaran discovery/inquiry learning
yang dilaksanakan tidaksekedar berorientasi HOTS, tetapi juga mengintegrasikan PPK,
GLN, dan kecakapanabad 21.

B. Rekomendasi
Berdasarkan hasil best practice, 1. Unit Pembelajaran ke-1 : Substansi Genetika
dengan model pembelajaran discovery/inquiry learning dan Pembelajaran Unit ke-2 : Sistem
Gerak dengan model pembelajaran discovery/inquiry learning, berikut disampaikan
rekomendasi yang relevan.
1. Bagi Guru
Guru seharusnya tidak hanya mengajar dengan mengacu pada buku peserta didik dan
bukuguru, serta jaring-jaring tema yang telah disediakan, tetapi berani melakukan
inovasipembelajaran tematik yang kontekstual sesuai dengan latar belakang peserta didik
dansituasi dan kondisi sekolahnya. Hal ini akan membuat pembelajaran lebih bermakna.
2. Bagi Peserta didik
Peserta didik diharapkan untuk menerapkan kemampuan berpikir tingkat tinggi
dalambelajar, tidak terbatas pada hafalan teori. Kemampuan belajar dengan cara ini
akanmembantu peserta didik menguasai materi secara lebih mendalam dan lebih tahan
lama(tidak mudah lupa).
3. Bagi Sekolah
Pihak sekolah, terutama kepala sekolah dapat mendorong guru lain untuk
ikutmelaksanakan pembelajaran berorientasi HOTS. Dukungan positif sekolah,
sepertipenyediaan sarana dan prasarana yang memadai dan kesempatan bagi penulis
untukmendiseminasikan best practice ini akan menambah wawasan guru lain
tentangpembelajaran HOTS.

16
LAMPIRAN
Lampiran 1 : RPP
Unit pembelajaran 1 (substansi genetik)
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
(RPP )
Satuan Pendidikan : SMA Negeri 2 Samarinda
Mata Pelajaran : BIOLOGI
Kelas/ Semester : XII/Ganjil
Materi Pokok : Substansi Genetik
Alokasi Waktu : 2 jam Pelajaran (2 x 45 menit)
A. KOMPETENSI INTI
KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang di anut nya

KI 2 : Menghayati dan mengamalkan perilaku a. jujur, b. disiplin, c. santun, d.


peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), e. bertanggung jawab, f.
responsif, dan g. pro-aktif, dalam berinteraksi secara efektif sesuai dengan
perkembangan anak di lingkungan, keluarga, sekolah, masyarakat dan
lingkungan alam sekitar, bangsa, negara, kawasan regional, dan kawasan
internasional.

KI 3 : Memahami, menerapkan, menganalisis dan mengevaluasi pengetahuan


faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif pada tingkat teknis,
spesifik, detil, dan kompleks berdasarkan rasa ingin tahunya tentang a. ilmu
pengetahuan, b. teknologi, c. seni, d. budaya, dan e. humaniora dengan
wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait
penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan pada
bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk
memecahkan masalah.

KI 4 : Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji secara: a.


efektif, b. kreatif, c. produktif, d. kritis, e. mandiri, f. kolaboratif, g.
komunikatif, dan h. solutif, dalam ranah konkret dan abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu
menggunakan metoda sesuai dengan kaidah keilmuan.

B. Kompetensi Dasar (KD), Indikator Pencapaian Kompetensi


No KOMPETENSI DASAR INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI
Kompetensi Pengetahuan 3.3.1 Membedakan gen, DNA, dan kromosom
3.3 Menganalisis hubungan 3.3.2Mendeskripsikan struktur, sifat, dan fungsi
struktur dan fungsi gen, DNA, gen,DNA, dan kromosom
kromosom dalam penerapan 3.3.3 Mendeskripsikan hubungan antara gen, DNA,
prinsip pewarisan sifat pada dan kromosom dalam proses pewarisan sifat
17
makhluk hidup 3.3.4 Mengurutkan proses tahapan sintesis protein
3.3.5 Menjelaskan proses replikasi
dantranskripsiDNA
3.3.6 Menjelaskan kode Genetika
3.3.7 Menganalisis hubungan antara struktur
danfungsi gen dalam proses penurunan sifat
pada makhluk hidup
3.3.8 Menganalisis hubungan antara struktur
danfungsi DNA dalam proses penurunan
sifat padamakhluk hidup
3.3.9 Menganalisis hubungan antara struktur
danfungsi kromosom dalam proses
penurunan sifat
padamakhluk hidup
Kompetensi Keterampilan 4.3.1 Menunjukkan pengkodean urutan basa
4.3 Merumuskan urutan proses nitrogenDNA ke dalam basa nitrogen RNA pada
sintesis protein dalam kaitannya proses transkripsi
dengan penyampaian kode genetik 4.3.2 Menunjukkan pengkodean urutan basa
(DNA RNA Protein) nitrogen
mRNA menjadi rangkaian asam amino pada
prosestranslasi

C. TUJUAN PEMBELAJARAN
Melalui pendekatan saintifik dan model Discovery/inquiry learning serta metode tanya jawab
dan diskusi, peserta didik dapat Menganalisis hubungan antara struktur dan fungsi kromosom
dalam proses penurunan sifat pada makhluk hidup dengan menggunakan literasi media,
kerjasama, berfikir kritis dalam menyelesaikan masalah serta selalu mensyukuri anugrah
ciptaan Tuhan Yang Maha Esa.
D. MATERI PEMBELAJARAN
Faktual
1. Perbedaan gen, DNA dan kromosom
2. Struktur sifat dan fungsi gen, DNA dan kromosom
Konseptual
3. Hubungan antara gen, DNA dan kromosom dalam pewarisan sifat
4. Kode genetika
Prosedural
5. Proses tahapan sintesis protein
6. Proses replikasi dan transkripsi DNA
Metakognitif
7. Hubungan antara struktur dan fungsi gen dalam proses penurunan sifat
8. Hubungan antara struktur dan fungsi DNA dalam proses penurunan sifat pada makhluk
hidup
18
9. Hubungan antara struktur dan fungsi kromosom dalam prose penurunan sifat pada
makhluk hidup

E. METODE PEMBELAJARAN
• Pendekatan : Saintifik
• Metode Pembelajaran : Ceramah, diskusi kelompok, tanya jawab
• Model Pembelajaran : Discovery/inquiry learning

F. MEDIA PEMBELAJARAN
Media
a. Worksheet atau lembar kerja (siswa)
b. Video/foto/gambar
c. PPT Materi Genetik
Alat dan Bahan
1. Penggaris, spidol, papan tulis
2. Laptop dan infocus
3. Berbagai alat dan bahan laboratorium biologi

G. SUMBER BELAJAR
• Arif Priadi dan Yanti Herlanti.2018.“BIOLOGI SMA Kelas XII” Erlangga
• Campbell, N.A., and J.B. Reece.2008.Biologi Jilid 1 Edisi 8..Erlangga, Jakarta

H. LANGKAH PEMBELAJARAN
Pertemuan ke 1
TAHAP ALOKASI
PEMBELAJARAN KEGIATAN PEMBELAJARAN WAKTU

A. Kegiatan Pendahuluan
Pendahuluan • Memberi salam, menyapa dan mengajak
(persiapan/orie peserta didikberdoa
ntasi) • Memeriksa kesiapan peserta didik dalam
mengikutipelajaran
• Mengecek kehadiran peserta didik 10 Menit
Apersepsi • Guru membuka pelajaran dengan
Menginformasikan hal-hal yang akan dipelajari dan
kinerja siswa yang diharapkan
• Guru membagi siswa menjadi lima kelompok,
setiapkelompok diberi tugas untuk mencari
informasi dan
membuat peta pemikiran
19
TAHAP ALOKASI
PEMBELAJARAN KEGIATAN PEMBELAJARAN WAKTU

Motivasi • Guru menyampaikan tujuan dan manfaat pembelajaran


B. Kegiatan Inti
Stimulation • Guru menayangkan video atau slide yang 10 menit
menunjukkan ciri-ciri penampakan fisik yang
diwariskan orang tua kepada anak atau keturunannya.
Problem • Guru mengajukan pertanyaan yang bersifat inkuiri 15 menit
Statement kepadasiswa sebagai berikut:
a. Pernahkah ada orang yang
mengatakan bahwa mata Anda mirip
dengan ayah atauibu?
b. Pernahkan Anda memperhatikan
penampakan beberapa anggota
keluargaAnda seperti misalnya
warna kulit, tipe
rambut, bentuk alis, tinggi badan, dan
lainlainnyayang mencirikan penampakan
fisik?
c. Secara harfiah, orang tua tidak memberikan secara
langsung warna mata, kulit, bahkan bentuk alisnya.
Jadi apa sebenarnya yang diwariskan orang tua
kepada anak atau keturunannya?
• Guru memberi kesempatan kepada setiap kelompok
untuk mengidentifikasi sebanyak mungkin masalah-
masalah yang relevan dengan bahan pelajaran
(konsep), kemudian salah satunya dipilih dan
disusun dalam bentuk praduga
(konjektur)
Data Collection • Setiap kelompok siswa melakukan eksplorasi dari 15 menit
berbagai sumber untuk menemukan data-data yang
mereka perlukan sesuai dengan tugas kelompoknya
masing- masing
• Guru mengundang siswa per kelompok untuk
melakukan kegiatan dan percobaan dengan
menggunakan LKS yang telah disiapkan.
• Siswa mengumpulkan data dari hasil pengamatan
selama

20
TAHAP ALOKASI
PEMBELAJARAN KEGIATAN PEMBELAJARAN WAKTU

kegiatan dan percobaan, serta menggunakan data


tersebut untuk melengkapi data yang telah mereka
peroleh dalam kegiatan pembelajaran pertama
untuk membuktikan
kebenaran praduga yang telah disusun
Data processing • Setelah data yang terkumpul dirasakan mencukupi, 15 menit
setiap kelompok siswa menganalisis data yang
mereka peroleh dengan cara mengkaji, dan memilih
data mana saja yang sesuai dengan tugasnya dan
menyajikan data tersebut dalam bentuk gambar dan
deskripsi.
Verification • Setelah data selesai dianalisis dan disajikan dalam 15 menit
bentuk gambar dan deskripsi, tugas selanjutnya
yang harus dilakukan setiap kelompok siswa adalah
melakukan pemeriksaan secara cermat untuk
membuktikan kebenaran praduga dengan data hasil
temuan melalui percobaan. Dengan demikian setiap
siswa dapat dengan mudah mengemukakan konsep-
konsep yang mereka temukan.
• Setiap kelompok diminta untuk mempresentasikan
tugas
kelompoknya berupa konsep-konsep yang mereka
temukan
Generalization • Di akhir presentasi setiap kelompok dilakukan
diskusi kelas untuk membahas konsep-konsep yang
kurang dipahami kelompok siswa lainnya. Setelah
10 menit
semua kelompok melakukan presentasi, guru
melakukan reviu konsepkonsep substansi genetika
untuk memastikan bahwa konsep-konsep yang
siswa temukan sudah benar
dan untuk memberikan penguatan kepada siswa.
C. Kegiatan Penutup
• Guru memberikan umpan balik (guru memberikan
komentar tentang pembelajaran yang sudah
dilaksanakan
• Guru menyampaikan kegiatan tindak lanjut dalam
bentukpemberian tugas kelompok
• Guru menginformasikan rencana kegiatan
pembelajaran
21
untuk pertemuan berikutnya

I. PENILAIAN
1. Teknik Penilaian
a. Sikap
Penilaian sikap dalam pembelajaran pada KD ini meliputi :
1. Penilaian Observasi
2. Penilaian Diri
3. Penilaian antar Teman
4. Jurnal
b. Ketrampilan
Penilaian ketrampilan dalam pembelajaran KD ini meliputi :
1. Penilaian presentasi
c. Pengetahuan
Penilaian pengetahuan dalam pembelajaran KD ini meliputi :
1. Tes Formatif melalui penilaian hasil jawaban Problem set di setiap pertemuan,
berupa soal essai
2. Tes Sumatif melalui penilaian Ulangan Harian yang dilakukan setelah
keseluruhan IPK dalam KD selesai tercapai, berupa soal pilihan ganda
3. Tes Lisan dilakukan pada setiap pertemuan
2. Pembelajaran Remedial dan Pengayaan
a. Remedial
Bagi peserta didik yang belum memenuhi kriteria ketuntasan minimal (KKM)
setelah melakukan tes sumatif, maka akan diberikan pembelajaran tambahan sebagai
remedial terhadap IPK yang belum tuntas dengan teknik :
• Belum tuntas secara klasikal : Pembelajaran ulang (2 JP)
• Belum tuntas secara individual : Belajar kelompok atau tutorial sebaya

Kemudian diberikan tes kembali dengan ketentuan :


• Soal yang diberikan berbeda dengan soal sebelumnya namun setara
• Nilai akhir yang akan diambil adalah nilai hasil tes terakhir dengan nilai
maksimal setara KKM

Samarinda, November 2019


Mengetahui,
Kepala SMA Negeri 2 Samarinda, Guru Mata Pelajaran

Dr.H.Mukhtar Lubis, M.Si. Robiansyah, S.Pd.M,Si


NIP. 19650629 199403 1003 NIP. 19811204 201408 1003
22
Unit Pembelajaran 2 (Sistem Gerak Manusia)
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
(RPP )

Satuan Pendidikan : SMA Negeri 2


SamarindaMata Pelajaran : Biologi
Kelas/ Semester : XI/1
Materi Pokok : Sistem Gerak Manusia
Pertemuan ke :1
Alokasi Waktu : 2 JP X 45 Menit

A. Kompetensi Inti (KI)


KI. 1 Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
KI. 2 Menghayati dan mengamalkan perilaku (a) jujur, (b) disiplin, (c) santun, (d)
peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), (e) bertanggung jawab, (f)
responsif, dan (g) pro-aktif, Dalam berinteraksi secara efektif sesuai dengan
perkembangan anak di lingkungan, keluarga, sekolah, masyarakat dan lingkungan
alam sekitar, bangsa, negara, kawasan regional, dan kawasan internasional.
KI. 3 Memahami, menerapkan, menganalisis dan mengevaluasi pengetahuan faktual,
konseptual, prosedural, dan metakognitif pada tingkat teknis, spesifik, detil, dan
kompleks berdasarkan rasa ingin tahunya tentang (a) ilmu pengetahuan, (b)
teknologi, (c) seni, (d) budaya, dan (e) humaniora Dengan wawasan
kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena
dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan pada bidang kajian yang spesifik
sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
KI. 4 Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji secara: (a) efektif, (b)
kreatif, (c) produktif, (d) kritis, (e) mandiri, (f) kolaboratif, (g) komunikatif, dan
h. solutif, Dalam ranah konkret dan abstrak terkait dengan pengembangan dari yang
dipelajarinya di sekolah, serta mampu menggunakan metoda sesuai dengan kaidah
keilmuan.

B. Kompetensi Dasar (KD) Indikator Pencapaian Kompetensi


No KOMPETENSI DASAR INDIKATOR
1 3.5 Menganalisis hubungan 3.5.1 Mengidentifikasi organ penyusun sistem gerak
antara struktur jaringan 3.5.2 Menjelaskan fungsi rangka sebagai penyusun
penyusun organ pada sistem gerak pada manusia
sistem gerak dalam 3.5.3 Menjelaskan fungsi otot sebagai penyusun sistem
kaitannya dengan gerak pada manusia
bioproses dan gangguan 3.5.4 Mendeskripsikan struktur tulang pada manusia
fungsi yang dapat terjadi 3.5.5 Mendeskripsikan struktur otot pada manusia

23
No KOMPETENSI DASAR INDIKATOR
pada sistem gerak 3.5.6 Menjelaskan Mekanisme kontraksi otot pada
manusia Manusia
3.5.7 Mendeskripsikan hubungan antar tulang yang
membentuk berbagai persendian
3.5.8 Menguraikan penyakit atau gangguan pada sistem
Gerak
3.5.9 Menganalisis hubungan antara struktur jaringan
penyusun organ pada sistem gerak dalam kaitannya
dengan gangguan fungsi yang dapat terjadi pada sistem
Gerak
4.5.1 Menjelaskan peranan teknologi dalam mengatasi
2 4.5 Menyajikan karya tentang gangguan sistem gerak
pemanfaatan teknologi 4.5.2 Memberi contoh pemanfaatan teknologi dalam
dalam mengatasi mengatasi gangguan sistem gerak
gangguan sistem gerak
melalui studi literatur 4.5.3 Menyajikan karya tentang pemanfaatan teknologi
dalam mengatasi gangguan sistem gerak

C. Tujuan Pembelajaran
Melalui pendekatan saintifik dan model Discovery/inquiry learningserta metode tanya jawab
dan diskusi dengan teknik two stay stwo stray, peserta didik Menganalisis hubungan antara
struktur jaringan penyusun organ pada sistem gerak dalam kaitannya dengan bioproses
dan gangguan fungsi yang dapat terjadi pada sistem gerak dengan menggunakan literasi
media, kerjasama, berfikir kritis dalam menyelesaikan masalah serta selalu mensyukuri
anugrah ciptaan Tuhan Yang Maha Esa.

D. Materi Pembelajaran
Faktual
1. Struktur dan fungsi organ system gerak (tulang, otot dan sendi)
2. Penyakit dan gangguan pada system gerak
Konseptual
3. Mekanisme kontraksi otot dan hubungan antar tulang yang membangun persendian
Prosedural
4. Pengamatan awetan kering macam sel otot
Metakognitif
5. Pemanfaatan teknologi dalam mengatasi gangguan system gerak

24
E. METODE PEMBELAJARAN
1. Pendekatan : Saintific
2. Model : Discovery/inquiry learning,
3. Metode : Diskusi dan Tanya jawab
4. Teknik :Two stay stwo stray

F. MEDIA DAN BAHAN


1. Media
d. Lembar Kerja Siswa
e. Carta Sistem Gerak Manusia
f. Torso manusia
2. Alat Bahan
Mikroskop Awetan kering macam-
macam sel otot
G. SUMBER BELAJAR
1. Irnaningtyas.2013.Biologi untuk kelas XI. Jakarta: Erlangga
2. Campbell, Neil A, dkk. 2008. Biologi Jilid 2, Edisi Delapan. Jakarta: Erlangga
3. Referensi lain yang relevan.
4. Internet

H. LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN PEMBELAJARAN


TAHAP ALOKASI
KEGIATAN PEMBELAJARAN
PEMBELAJARAN WAKTU
A. Kegiatan Pendahuluan

Pendahuluan • Memberi salam, menyapa dan mengajak peserta didik


(persiapan) berdoa
• Memeriksa kesiapan peserta didik dalam mengikuti
pelajaran
• Mengecek kehadiran peserta didik
Apersepsi • Peserta didik menjawab pertanyaan yang diajukan guru
• Guru membagikan peserta didik kedalam 6 kelompok
• Peserta didik duduk sesuai kelompoknya.

Motivasi • Menyampaikan tujuan dan manfaat pembelajaran


10 menit
B. Kegiatan Inti

25
Stimulation Peserta didik mengamati video yang diberikan oleh guru
(Pemberian tentang organ penyusun sistem gerak. 10 Menit
rangsangan)

TAHAP ALOKASI
KEGIATAN PEMBELAJARAN
PEMBELAJARAN WAKTU
Problem Statement Guru membagikan LKPD 1 struktur dan fungsi Organ 15 menit
(Identifikasi sistem gerak pada manusia, dan meminta peserta didik
Masalah) mempelajari LKPD 1 terlebih dahulu

Data Collection Peserta didik melakukan diskusi dan observasi tentang 15 menit
(Pengumpulan data) organ-organ sistem gerak, struktur tulang pada manusia,
fungsi otot , serta hubungan antar tulang yang
membentuk berbagai persendian, melalui berbagai
sumber.

Data Processing Peserta didik mendiskusikan data hasil pengamatan pada 15 menit
(Pengolahan Data) LK 1 dengan hipotesis awal kelompoknya dengan
menggunakan studi literasi.
Verification Guru meminta perwakilan kelompok untuk 15 menit
(Pembuktian) mempresentasikan hasil diskusi kelompok dan meminta
kelompok lain untuk menanggapi.

Generalization Peserta didik mengkonfirmasi dari hasil diskusinya. 25 menit


(Kesimpulan)
Kegiatan Penutup

• Memberi penghargaan pada kelompok terbaik 15 menit


• Konfirmasi materi
• Peserta didik menyimpulkan pembelajaran dibimbing
oleh guru
• Tanya jawab
• Peserta didik mengerjakan soal-soal untuk mengukur
pencapaian IPK
Guru memberi tugas untuk pertemuan berikutnya yaitu
tentang gangguan dan penyakit yang berhubungan
dengan system gerak manusia serta upaya untuk
menjaga kesehatan system gerak manusia

26
I. PENILAIAN
1. Teknik Penilaian
a. Sikap
Penilaian sikap dalam pembelajaran pada KD ini meliputi :
1. Penilaian Observasi
2. Penilaian Diri
3. Penilaian antar Teman
4. Jurnal
b. Ketrampilan
Penilaian ketrampilan dalam pembelajaran KD ini meliputi :
2. Penilaian presentasi
c. Pengetahuan
Penilaian pengetahuan dalam pembelajaran KD ini meliputi :
1. Tes Formatif melalui penilaian hasil jawaban Problem set di setiap pertemuan,
berupa soal essai
2. Tes Sumatif melalui penilaian Ulangan Harian yang dilakukan setelah
keseluruhan IPK dalam KD selesai tercapai, berupa soal pilihan ganda
3. Tes Lisan dilakukan pada setiap pertemuan
2. Pembelajaran Remedial dan Pengayaan
a. Remedial
Bagi peserta didik yang belum memenuhi kriteria ketuntasan minimal (KKM)
setelah melakukan tes sumatif, maka akan diberikan pembelajaran tambahan sebagai
remedial terhadap IPK yang belum tuntas dengan teknik :
• Belum tuntas secara klasikal : Pembelajaran ulang (2 JP)
• Belum tuntas secara individual : Belajar kelompok atau tutorial sebaya
Kemudian diberikan tes kembali dengan ketentuan :
• Soal yang diberikan berbeda dengan soal sebelumnya namun setara
• Nilai akhir yang akan diambil adalah nilai hasil tes terakhir dengan nilai maksimal
setara KKM
b. Pengayaan
Guru memberikan nasihat agar tetap rendah hati, karena telah melampaui nilai KKM.
Kemudian guru memberikan materi pengayaan berupa penajaman pemahaman dan
ketrampilan memecahkan soal yang lebih kompleks

Samarinda, Oktober 2019


Mengetahui , Guru Mata Pelajaran Biologi
Kepala SMA Negeri 2 Samarinda

Dr. H.Mukhtar Lubis, M.Si. Robiansyah, S.Pd.M,Si


NIP. 19650629 199403 1003 NIP. 198112042014081003

27
Lampiran 2 : Bahan Ajar
Bahan Ajar Unit Pembelajaran 1 (Substansi Genetik)
Kromosom, Gen, dan DNA
Kromosom adalah suatu struktur makromolekul yang tersusun dari DNA dan molekul
lain di mana informasi genetik tersimpan sel. Kromosom terdiri atas dua bagian, yaitu sentromer
yang merupakan pusat kromosom berbentuk bulat dan lengan kromosom (arm) yang
mengandung kromonema & gen berjumlah dua buah (sepasang). Sifat-sifat kromosom adalah:
(a). Hanya terlihat pada waktu sel membelah.
(b). Mempunyai ukuran panjang antara 0,2 – 40 m (mikron).
(c). Kromosom pada sel prokariotik hanya memiliki satu kromosom dan tidak terletak di dalam
inti sel.
(d). Kromosom sel eukariotik, jumlahnya bervariasi menurut jenis organisme dan terdapat di
dalam nukleus.
(e). Umumnya memiliki susunan kimia yang terdiri dari protein, DNA, dan RNA.
(f). Protein terdiri dari histon dan nonhiston.
(g). Memiliki beberapa enzim yang terlibat dalam sintesis DNA dan RNA.

Gambar 3. Hubungan DNA dengan Kromosom


Sumber: Campbell, et al. 2006

Gen merupakan unit hereditas suatu organisme hidup, dan tersimpan dalam kedudukan
tertentu pada kromosom. Gen ini berupa kode dalam material genetik organisme, yang kita kenal
sebagai molekul DNA, atau RNA pada beberapa virus. Ekspresi gen dipengaruhi oleh
lingkungan internal atau eksternal seperti perkembangan fisik atau perilaku dari organisme itu.
Gen berupa daerah urutan basa nukleotida baik yang mengkode suatu informasi genetik (ekson)
dan juga daerah yang tidak mengkode informasi genetik (intron).
Hal ini penting untuk pembentukan suatu protein yang fungsinya diperlukan di tingkat
sel, jaringan, organ atau organisme secara keseluruhan.Kromosom secara sederhana dapat
diibaratkan dengan untaian manikmanik.Untaian manik-manik diibaratkan kromosom, dengan
manik-manik sebagai gen. Untaian manik-manik yang serupa dapat menjadi pasangannya yang
homolog (Tabel 1). Gen-gen pada posisi yang sama (lokus) di sepasang kromosom yang
homolog tersebut menentukan sifat makhluk hidup.

28
Gen yang dominan (diberi simbol dengan huruf kapital) selalu muncul
sebagai sifat yang nampak. Gen yang resesif (diberi simbol dengan huruf kecil) hanya bisa
muncul sebagai sifat yang nampak bila berpasangan dengan gen yang resesif lagi. Jadi, genotip
AA atau Aa akan muncul sebagai fenotip A. Sedangkan gen a hanya akan muncul sebagai
fenotip a bila genotipnya aa.
Organisme yang mempunyai dua gen yang sama pada satu lokus (AA atau aa) disebut
homozigot, sedangkan yang mempunyai pasangan gen alternatif (Aa) disebut heterozigot. Gen
alternatif (A atau a) disebut alel. Sebuah alel adalah salah satu dari dua atau lebih bentuk-bentuk
alternative sebuah gen yang dapat berada pada satu lokus.
Sebuah alel adalah salah satu bentuk varian gen pada lokus tertentu, atau lokasi, pada
suatu kromosom.Alel berbeda menghasilkan variasi dalam pewarisan sifat seperti warna rambut,
warna mata atau golongan darah.Seperti terlihat pada gambar 4 yang menggambarkan adanya
varian gen untuk warna mata pada Drosophilasp.
Tabel 1. Beberapa karakteristik pasangan kromosom homolog

Gambar 4.Alel warna mata pada Drosophila sp.


Sumber: Campbell, et al. 2009

29
DNA dan RNA
DNA adalah suatu polimer yang dibangun dari empat jenis monomer yang berbeda yang
dinamakan dengan nukleotida. Informasi yang dimiliki gen diwariskan dalam bentuk urutan
nukelotida spesifik masing-masing gen. DNA (deoxyribo-nucleic acid, asam deoksiribo-nukleat)
merupakan persenyawaan kimia yang paling penting pada makhluk hidup, yang membawa
keterangan genetik dari sel khususnya atau dari makhluk hidupdalam keseluruhannya dari satu
generasi ke generasi berikutnya. (Suryo, 2004:57).
DNA merupakan suatu polimer nukleotida berupa rantai ganda yang berpilin (double
heliks).Molekul nukleotida terbentuk dari gula ribosa/deoksiribosa, basa nitrogen, dan gugus
phospat (gambar 3).Basa nitrogen terdiri atas purin (Adenin/A dan Guanin/G) dan Pirimidin
(Sitosin/C dan Timin/T). A selalu berpasangan dengan T, C selalu berpasangan dengan G.
Nukleotida diibaratkan sebuah tangga dimana: “Anak tangganya” adalah susunan basa nitrogen (
A – T dan C – G) dan Kedua “ibutangganya” adalah gula ribose/deoksiribosa. Model DNA
pertama kali dibuat pada tahun 1953 oleh James D. Watson dari Amerika Serikat dan Francis
Crick dari Inggris, seperti terlihat pada gambar 5 dibawah.

Gambar 5. Nukleotida
Sumber: Campbell, et al. 2009

DNA mempunyai fungsi sebagai berikut:


(a) Menyampaikan informasi genetik kepada generasi berikutnya, karena DNA mampu
melakukan proses replikasi.
(b) sebagai cetakan (template) untuk kode asam amino pada DNA/kodon.
(c) Sebagai pengatur seluruh metabolisme sel.

Replikasi DNA
Replikasi DNA adalah suatu tahapan penggandaan DNA yang terjadi pada saat sebelum
pembelahan sel (interfase tahap sintesis DNA). Replikasi dilakukan dalam upaya membentuk
DNA yang sama pada sel hasil pembelahannya. Dalam proses replikasi DNA diperlukan enzim
helikase, DNA polimerase, ligase, ATP, GTP, CTP dan TTP.
Enzim helikase berfungsi sebagai pembuka rantai ganda heliks. Enzim DNA polimerase
akan membentuk DNA baru dari satu rantai tunggal DNA. Enzim DNA ligase berperan dalam
melekatkan setiap fragmen Okazaki yang merupakan rantai pasangan semula yang tidak

30
berhubungan menjadi satu rantai yang utuh.Replikasi diawali dengan sintesis RNA primer.Arah
replikasi 5’ 3’. Beberapa model replikasi DNA, yaitu
a. Teori konservatif: Pita DNA rangkap heliks tidak berpisah, langsung menjadi cetakan bagi pita
DNA baru. Akhirnya terbentuk dua pita rangkap heliks yang sama seperti asalnya.
b. Teori semi konservatif: Pita DNA rangkap heliks memisahkan diri menjadi dua pita tunggal
yang berperan sebagai pola cetakan. Setiap pita lama membentuk pita baru pasangannya,
akhirnya terbentuk dua pita rangkap heliks yang sama seperti asalnya.
c. Teori dispersive: Pita DNA heliks rangkap terputus-putus atas beberapa potongan. Setiap
potongan berpola sebagai pola cetakan, membentuk DNA baru pasangannya. Akhirnya
terbentuk pita rangkap heliks yang sama seperti asalnya.
Penjelasan tentang model replikasi tersebut dapat dilihat pada gambar 6 berikut ini.

RNA

Gambar 6. Replikasi DNA


Sumber: Campbell, et al. 2009

RNA merupakan polinukleotida, namun ukurannya jauh lebih pendek dari polinukleotida
penyusun DNA.RNA hanya terdiri dari satu rantai.Gula pentosa yang menyusun RNA adalah
gula ribosa. Basa nitrogen yang menyusun RNA adalah:
a. Purin yang terdiri dari adenin (A) dan guanin (G),
b. Pirimidin yang terdiri dari sitosin (C) dan urasil (U) RNA dibentuk oleh DNA di dalam inti
sel.

Gambar 7. Nukleotida RNA


Sumber: Campbell, et al. 2009
Macam-macam RNA:
1) RNA messenger (RNA duta) berfungsi membawa informasi genetik dari DNA berupa pesan
dari inti sel ke ribosom di sitoplasma. Pesan pesan ini berupa triplet basa nitrogen yang ada

31
pada RNA duta yang disebut kodon. Kodon pada RNA duta merupakan komplemen dari
kodogen, yaitu urutan basa- basa nitrogen/nukelotida pada DNA yang dipakai sebagai pola
cetakan. Peristiwa pembentukan RNA duta oleh DNA di dalam inti sel, disebut transkripsi.
Contoh: Kodogen (DNA) = ACG TGG ATA CCT
Kodon (triplet basa RNA d) = UGC ACC UAU GGA
2) RNA transfer (RNA pembawa asam amino dalam bentuk aminoasil tRNA). RNA pembawa
berfungsi mengenali kodon dan menerjemahkan menjadi asam amino di ribosom.
Penerjemahan kode pada mRNA oleh tRNA dikenal dengan nama translasi. Urutan basa
nitrogen pada RNA transfer disebut antikodon. Bentuk RNA transfer seperti daun
semanggidengan 4 ujung yang penting, yaitu:
1) Ujung pengenal kodon yang berupa triplet basa yang disebut antikodon.
2) Ujung perangkai asam amino yang berfungsi mengikat asam amino.
3) Ujung pengenal enzim yang membantu mengikat asam amino.
4) Ujung pengenal ribosom. Contoh: Apabila kodon dalam RNA duta mempunyai urutan
UGC ACC UAU GGA maka antikodon yang sesuai pada RNA transfer adalah ACG UGG
AUA CCU.
3) Ribosom RNA (RNAr) berfungsi sebagai tempat pembentukan protein. Ribosom terdiri dari 2
sub unit, yaitu: 1) Sub unit kecil yang berperan dalam mengikat RNA duta. 2) Sub unit besar
yang berperan untuk mengikat RNA transfer yang sesuai.

Sintesis Protein
Sintesis protein merupakan suatu proses yang komplek, termasuk di dalamnya
penerjemahan kode-kode pada RNA menjadi polipeptida. Sintesis protein melibatkan DNA,
RNA, ribosom, asam amino, dan enzim.Sintesis protein membutuhkan bahan dasar asam amino,
dan berlangsung di dalam inti sel dan ribosom (sitoplasma). Tahap-tahap sintesis protein dibagi
menjadi 2 yaitu: Transkripsi dan Translasi.
a. Transkripsi
1) Berlangsung dalam inti sel.
2) Dimulai dengan membukanya rantai DNA heliks ganda membentuk gelembung transkripsi.
Dengan demikian RNA polimerase berikatan dengan DNA.
3) Pita DNA yang berfungsi sebagai pencetakan RNA disebut pita template atau antisense dan
pita DNA yang tidak mencetakan RNA disebut dengan pita sense.
4) Pita RNA dibentuk sepanjang pita DNA pencetak (template) dengan urutan basa nitrogennya
komplementer dengan basa nitrogen yang ada pada pita cetakan DNA.
5) Pita RNA yang telah selesai menerima pesan genetik dari pita DNA pencetak segera
meninggalkan inti nukleus menuju ke ribosom, tempat sintesis protein dalam sitoplasma. Pita
RNA menempatkan diri pada leher ribosom.

32
Gambar 8. Proses Transkripsi
Sumber: Campbell, et al. 2009
6) RNA yang ada dalam sitoplasma bersiap-siap untuk berperan dalam proses translasi (sintesis
protein). Proses transkripsi lebih jelas dapat dilihat pada gambar 8.

b. Translasi
1) RNAd dan RNAt setelah sampai di ribosom selanjutnya tiga basa nitrogen pada antikodon
RNAt berpasangan dengan tiga basa nitrogen pada kodon RNAd. Misalnya AUG pada kodon
RNAd berpasangan dengan UAC pada antikodon RNAt, sehingga asam amino diikat oleh
RNAt adalah metionin. Dengan demikian nama asam amino merupakan terjemahan dari basa-
basa nitrogen yang ada pada RNAd.
2) Ribosom dengan RNAd bergerak satu kodon.
3) Sebuah asam amino ditambahkan pada rantai polipeptida.
4) Asam amino yang pertama (metionin) segera lepas dari RNAt kembali ke sitoplasma untuk
mengulang fungsinya dengan cara yang sama. RNAt berikutnya datang untuk berpasangan
dengan kodon RNAd berikutnya.

Gambar 9. Proses Translasi


Sumber: Campbell, et al. 2009

33
Proses keseluruhan ini berkesinambungan sampai terbentuk polipeptida tertentu yang terdiri dari
asam amino dengan urutan basa nitrogen tertentu.

Kode Genetik
Kode genetik, yaitu instruksi berupa kode-kode yang menentukan macam protein yang
akan dibuat. Instruksi melalui kode genetik berupa kodon pada RNA tersebut ditranskripsi dari
DNA dengan bantuan RNA polimerase.
Ciri-ciri kodon menurut Nirenberg, dkk (1961), yaitu:
a. Terdiri dari triplet, artinya 3 basa membentuk kodon
b. Non overlapping, artinya susunan 3 basa pada kodon tidak dibaca ulang sebagai kodon
berikutnya (tumpang tindih).
c. Degenerate, artinya 1 asam amino mempunyai kodon lebih dari satu.
d. Universal, artinya kode yang sama berlaku untuk semua makhluk hidup.

Gambar 10. Kode Genetika


Sumber: Campbell, et al. 2009
Ciri khas protein ditentukan oleh jumlah asam amino, macam, dan urutan asam amino yang
membangunnya. Umumnya terdapat 20 macam asam amino di alam yang akan membentuk
protein sebagai kodon yang tersusun dari 4 macam basa nitrogen berjumlah 64. Dengan
demikian terdapat kodonkodon sinonim (degenerate), artinya satu asam amino dikode lebih dari
satu kodon.

34
Bahan Ajar Unit Pembelajaran 2 (Sistem Gerak Manusia)
Sistem Rangka Manusia
Manusia memiliki rangka dalam yang disusun oleh tulang keras (disebut juga tulang rangka
atau tulang) dan tulang rawan. Rangka manusia dibentuk dari tulang tunggal atau gabungan
tulang (seperti tengkorak) yang ditunjang oleh struktur lain, seperti ligamen (jaringan ikat yang
menghubungkan antara tulang yang satu dengan tulang lainnya), tendon (jaringan ikat yang
menghubungkan otot dengan tulang), dan otot.

a. Fungsi dan Kegunaan Sistem Rangka


Sistem rangka memiliki lima fungsi utama yaitu:
1. Penopang/Penegak Tubuh
Sistem rangka menyediakan struktur yang mampu menopang seluruh tubuh.Tulang-
tulang penyusun rangka secara sendiri atau dalam kelompok menyediakan tempat
sangkutan bagi berbagai jaringan lunak dan organ.
2. Tempat Penyimpanan Kalsium dan Lemak
Di dalam tulang terdapat berbagai mineral seperti kalsium, kalium, dan natrium.Kalsium
(zat kapur) merupakan mineral utama pembentuk tulang. Apabila tubuh kekurangan
kalsium, tubuh akan mengambilnya dari tulang dan jika terjadi terus menerus, tulang
dapat menjadi tipis, rapuh, dan mudah patah. Selain sebagai cadangan mineral, tulang
rangka menyimpan cadangan energi dalam bentuk lemak yang disimpan pada sumsum
tulang kuning.
3. Penghasil Sel-Sel Darah
Sel darah merah, sel darah putih, dan komponen darah lainnya dihasilkan pada sumsum
tulang merah yang mengisi ruangan dalam kebanyakan tulang, terutama pada tulang
pendek, tulang pipih, tulang tak beraturan, jaringan kanselus (tulang berbentuk spons)
pada ujung tulang pipa, tulang rusuk, dan tulang dada.
4. Pelindung Alat-Alat Tubuh Penting
Jaringan dan organ lunak dikelilingi dan dilindungi rangka.Sebagai contoh, tulang rusuk
melindungi jantung dan paru-paru; tengkorak melindungi otak; ruas- ruas tulang belakang
melindungi sumsum tulang belakang; gelang panggul melindungi sistem reproduksi dan
sistem pencernaan.
5. Alat Pergerakan
Tulang-tulang bertindak sebagai pengungkit apabila otot-otot yang melekat pada tulang
itu berkontraksi menghasilkan gerakan yang bertumpu pada sendi.

b. Perkembangan dan Pertumbuhan Tulang


Tulang pada bayi sebagian besar disusun oleh tulang rawan.Tulang rawan, sebagian besar
terdiri atas kolagen, bersifat pejal dan lentur.Dengan tumbuhnya bayi, sel-sel tulang rawan
digantikan dengan tulang keras yang memiliki struktur lingkaran konsentris dari kalsium dan
fosfat di antara sel-sel tulang. Proses perubahan dari tulang rawan ke sel tulang keras

35
dinamakan penulangan (osifikasi). Proses penulangan berlanjut hingga remaja dan dewasa.
Epifisis adalah area bagi pertumbuhan secara memanjang bagi tulang-tulang panjang sewaktu
kanak-kanak.Pada masa pertumbuhan ini sel-sel pada epifisis membelah dan memanjangkan
tulang.Ketika kita tumbuh, tulang bertambah keras dan bertambah berat, tetapi kelenturannya
berkurang.Hal itu berarti tulang bertambah kuat tetapi mudah patah.

Gambar 2. Pembentukan Tulang


(Sumber : http://www.slideshare.net/satyakiverma/stages-of-bone-formation)

Gambar 2.di atas menunjukkan pembentukan tulang dari tulang rawan. Sewaktu embrio,
semua tulang pipa pada mulanya berupa batang tulang rawan yang diselubungi oleh suatu
membran (perikondrium).Sebuah pusat penulangan pertama disebut diafisis tampak di tengah
jaringan yang kemudian menjadi tulang pipa.Kalsium ditimbun dalam matriks dan sel-sel
tulang berkembang.Perikondrium menjadi periosteum, selanjutnya tulang tumbuh baik secara
melingkar maupun memanjang.Selanjutnya tulang yang sedang tumbuh terdiri atas batang
(diafisis) dan ujung (epifisis).
Dalam proses perkembangan selanjutnya timbul pusat penulangan kedua di setiap ujung
epifisisnya. Dalam hal ini penulangan berawal dari daerah itu dan meluas ke arah batang juga
ke arah ujung setiap epifisisnya.Ujung tulang tetap ditutupi oleh tulang rawan hialin yang
menjadi tulang rawan sendi.Di antara batang dan setiap ujung terdapat selapis tulang
rawan.Lapisan ini disebut tulang rawan epifisis yang tetap ada sampai tulang menjadi
dewasa.

c. Struktur Tulang
Tulang (osteon), terdiri atas sel-sel tulang yang banyak mengandungsenyawa kapur dan
fosfat.Senyawa kapur dan fosfat yang terkandungalam tulang mengakibatkan tulang menjadi
keras.
1. Macam-Macam Tulang Berdasarkan Bentuk Tulang
a) Tulang panjang atau tulang pipa.
Kelompok tulang ini secara umum lebih panjang, lebar, berbentuk silinder dan berfungsi
sebagai pengungkit (Gambar 3).Tulang panjang terletak pada lengan atas, lengan bawah,

36
paha, betis, telapak kaki, jari, dan ibu jari.Tulang paha merupakan tulang panjang
terbesar dan terberat pada tubuh.
b) Tulang Pipih
Bentuk tulang ini gepeng atau pipih.contohnya adalah tulang dada, tulang belikat,dan
tulang rusuk.
c) Tulang Pendek
Tulang yang berbentuk bulat dan pendek.contohnya adalah: ruas-ruas tulang belakang,
tulang pergelangan kaki, dan tulang pergelangan tangan. Tulang pipih memiliki fungsi
sebagai tempat terjadinya proses pembentukan sel darah merah dan putih.

Gambar 3. Macam – macam bentuk tulang


(Sumber :www.brainly.co.id)
2. Macam-Macam Tulang Berdasarkan Jaringan Penyusunnya
a) Tulang rawan atau kartilago
Tulang rawan atau kartilago tersusun dari bakal/pembentuk selsel tulang rawan atau
kondroblas.Pada jenis tulang ini terdiri dari kondosit, serabut kolagen dan
matriks.Berdasarkan serabut penyusunnya, tulang rawan dapat kita bagi menjadi tiga
jenis yaitu.
(1) Tulang rawan hialin yaitu tulang rawan yang serabutnya tersebar dalam anyaman yang
rapat dan halus. Tulang jenis ini terdapat pada ujung tulang-tulang rusuk yang menempel
pada tulang dada.
(2) Tulang rawan elastis yaitu tulang rawan yang susunan sel dan matriksnya mirip dengan
tulang rawan hialin, hanya saja pada tulang rawan elastis ini serabutnya tidak sehalus dan
serapat tulang hialin. Misalnya tulang rawan pada daun telinga dan laring.
(3) Tulang rawan fibrosa memiliki matrik yang kasar serta tidak beraturan. Misalnya
terdapat pada cakram antar tulang belakang.
b) Tulang keras atau osteon atau sejati
Tulang keras sebenarnya merupakan tulang rawan yang telah mengalami penulangan atau
osifikasi.Pada matrik tulang terdapat senyawa yang mampu mengikat fosfor dan kapur
sehingga membuat tulang ini menjadi keras. Berdasarkan matriksnya, tulang keras dapat
dibedakan menjadi dua macam yaitu :
(1) Tulang kompak memiliki matriks yang padat serta rapat. Misalnya terdapat pada tulang
pipa.
(2) Tulang spons pada matriksnya terdapat rongga-rongga. Misalnya terdapat pada tulang
pendek dan tulang pipih.

37
Sendi
Tempat bertemunya dua buah tulang dinamakan sendi.Sendi diikat oleh ligamen dan
tendon.Terdapat tiga jenis sendi yaitu sendi dengan gerakan bebas, sendi dengan gerakan
terbatas, dan sendi yang tidak dapat bergerak.
a. Sendi dengan gerakan bebas (Diartrosis)
1) Sendi engsel adalah jika gerakan dapat dilakukan ke satu arah. Contoh sendi engsel adalah
sendi pada lutut dan siku.

Gambar 4. Sendi engsel


(Sumber : Setiawan, 2007)
2) Sendi putar, tulang yang satu mengitari tulang yang lain. Bentuk seperti ini memungkinkan
tulang itu saling menyilang.Contoh, ujung dua buah tulang pada lengan bawah, tulang hasta dan
pengumpil, bertemu membentuk sendi putar pada siku.

Gambar 5. Sendi putar


(Sumber : Setiawan, 2007)

3) Sendi pelana
Sendi pelana memungkinkan tulang yang satu meluncur pada tulang yang lain. Tulang-tulang
pada pergelangan tangan membentuk sendi pelana, dengan fleksibilitas yang tinggi.Sendi
semacam ini terdapat juga pada tulang-tulang pergelangan kaki.

Gambar 6. Sendi pelana


(Sumber: Setiawan, 2007)

38
b. Sendi dengan Gerakan Terbatas (Amfiartrosis)
1) Simfisis adalah tulang dihubungkan oleh jaringan tulang rawan yang berbentuk seperti
cakram. Contohnya adalah hubungan antara ruasruas tulang belakang.
2) Sindesmosis adalah tulang dihubungkan oleh jaringan ikat serabut dan ligamen. Contohnya
adalah persendian antara fibula dan tibia.

c. Sendi yang Tidak Dapat Bergerak (Sinartrosis)


1) Sinartrosis sinfibrosis sinartrosis yang tulangnya dihubungkan jaringan ikat fibrosa.
Contoh:persendian tulang tengkorak.
2) Sinartrosis sinkondrosis sinartrosis yang dihubungkan oleh tulang rawan. Contoh:
hubunganantar segmen pada tulang belakang.

Sistem Otot Manusia


a. Jenis Otot Manusia
Otot manusia dibagi menjadi tiga jenis berdasarkan penampakannya:
1) Otot Lurik
Dikatakan otot lurik karena adanya daerah gelap dan daerah yang terang berselangan kalau
dilihat dengan mikroskop.Otot lurik diisebut juga otot sadar karena bekerja menurut perintah
otak.
2) Otot Polos
Di bawah mikroskop otot polos tampak polos.Bekerjanya dibawah kesadaran kita, misalnya
pada rahim, usus, pembuluh darah, dan saluran kelamin.
3) Otot Jantung
Bekerjanya dibawah kesadaran kita, bentuknya bergaris melintang.Otot jantung hanya
terdapat pada dinding jantung.

b. Struktur Anatomi Otot


Setiap otot terdiri dari beberapa ratus hingga beberapa ribu sel otot.Di dalam setiap sel
otot terdapat banyak struktur yang mirip benang yang disebut miofibril.Pada setiap miofibril
terdapat banyak filamen tebal dan filamen tipis yang susunannya sejajar.Setiap filamen tipis
terdiri atas dua untaian manikmanik yang saling berpilin.Butir-butir manik-manik tersebut
adalah molekul globular dari aktin.Setiap filamen tebal terdiri atas sekumpulan molekul
miosin.Aktin dan miosin merupakan protein yang menggerakkan otot.Molekul miosin
memiliki bagian kepala dan bagian ekor yang panjang.Molekul aktin dan miosin merupakan
komponen dari sarkomer.

c. Mekanisme Kontraksi Otot


Otot dalam tubuh akan berkontraksi jika mendapatkan rangsangan. Proses kontraksi otot
didahului dengan datangnya impuls saraf. Ribuan filamen aktin disusun sejajar satu sama lain
di sepanjang sel otot, yang diselingi dengan filamen yang lebih tebal yang terbentuk dari

39
protein yang disebut myosin Kontraksi sel otot terjadi akibat filamen aktin dan miosin yang
saling meluncur melewati yang lain, yang akan memperpendek selnya. Dalam sel otot,
filament aktin terletak sejajar dengan filamen miosin tebal. Miosin bertindak sebagai molekul
motor dengan bantuan lengan yang “menjalankan” kedua jenis filamen itu untuk saling
melewati yang lainnya. Kerja tim dari banyak filament yang meluncur seperti ini membuat
seluruh sel otot dapat memendek.

d. Cara Kerja Otot


1) Otot sinergis
Yaitu hubungan antar otot yang cara kerjanya saling mendukung/bekerja sama/menimbulkan
gerakan yang searah. Untuk menggerakan tulang dari satu posisi ke posisi yang lain,
kemudian kembali ke posisi semula, diperlukan paling sedikit dua macam otot dengan kerja
berbeda.
Contoh:
a) Seluruh otot pronator yang mengatur pergerakan telapak tangan untuk menelungkup.
b) Seluruh otot supinator yang mengatur pergerakan telapak tangan menengadah.
2) Otot antagonis
Otot antagonis adalah dua otot atau lebih yang tujuan kerjanya berlawanan.Contoh otot
antagonis adalah otot bisep dan trisep.Untuk mengangkat lengan bawah, otot bisep
berkontraksi dan otot trisep berelaksasi.Untuk menurunkan lengan bawah, otot trisep
berkontraksi dan otot bisep berelaksasi.
Macam otot antagonis:
a. Otot ekstensor (meluruskan) dengan fleksor (membengkokkan)
b. b) Otot abduktor (menjauhi sumbu badan) dengan adduktor (mendekati sumbu badan).
c) Otot supinator (menengadah) dengan pronator (menelungkup).
d) Otot depressor (gerakan ke bawah) dengan elevator (gerakan ke atas).

Gangguan/Penyakit pada Sistem Rangka


a. Osteoporosis
Osteoporosis adalah kondisi di mana tulang menjadi tipis, rapuh, keropos dan mudah
patah akibat berkurangnya massa tulang, khususnya kalsium yang terjadi pada waktu lama.
Komplikasi serius dari osteoporosis yang sering terjadi adalah patah tulang.
b. Patah Tulang
Patah tulang disebut juga fraktura dapat berupa sebagian dapat pula seluruhnya.
1) “Fraktura batang hijau” merupakan patah tulang sebagian yang umum terjadi pada anak-
anak.
2) Patah tulang sederhana terjadi jika tulang retak menjadi dua bagian, tetapi ujung tulang
yang patah tidak keluar kulit.
3) Patah tulang riuk (terbuka), ujung tulang yang patah menyobek kulit dan muncul ke luar.
Pada patah tulang jenis ini ujung tulang yang keluar mudah diserang bibit penyakit.

40
c. Luka pada Sendi
Kecelakaan pada sendi yang paling umum adalah keseleo.Keseleo terjadi jikan ligamen
dan tendon di sekitar sendi terenggut.Pada keseleo yang hebat jaringan itu dapat robek.
Bentuk lain kecelakaan pada sendi adalah dislokasi. Pada kasus dislokasi, ujung tulang
tertarik ke luar sendi.Ligamen yang menghubungkan tulang pada sendi terenggut dan sobek.
Bursitis merupakan masalah sendi yang tidak secara langsung berhubungan dengan
luka.Bursitis merupakan peradangan dengan rasa sakit pada kantung kecil di dekat
sendi.Kantung ini, disebut bursae, terletak di antara tendon atau di antara tendon dan tulang.
Tanpa kantung ini tendon akan bergesekan satu dengan yang lainnya.
d. Masalah pada Kaki
Ketika kita berdiri dengan telapak kaki menempel pada lantai, tampak bahwa bagian
tengah telapak kaki kita tidak menyentuh lantai.Bagian ini dinamakan lengkung
kaki.Lengkung kaki terbentuk dari susunan tulang-tulang pada kaki dan tekanan di antara
tulang-tulang itu yang diikat oleh ligamen dan otot.Struktur ini membuat telapak kaki mirip
pegas.Jika kaki menginjak lantai, lengkung kaki sedikit memipih lalu melengkung kembali.
Kerja pegas ini mampu meredam kejutan dan menggunakan energi untuk melengkungkan
kembali lengkung kaki pada langkah berikutnya.Kadangkala lengkung kaki menjadi pipih.Hal
itu berarti semua bagian alas kaki menyentuh lantai.Hal itu berakibat berat badan tidak berada
di pusat.Membuat kulit dan otot pergelangan kaki bekerja lebih berat untuk menyeimbangkan
tubuh.Sakit pada lengkung kaki, pergelangan kaki, dan otot betis merupakan pertanda
turunnya lengkung kaki.Wanita yang mengenakan sepatu dengan hak tinggi dapat
menyebabkan lengkung kaki memipih. Sepatu dengan bantalan kecil,
disebutarch supports dapat membantu keadaan ini.
Problem pada kaki lainnya adalah bunion. Bunion merupakan pembengkakan
yang berat pada sendi ibu jari kaki. Bunion dapat disebabkan oleh arthritis atau tidak
seimbangnya otot pada kaki dan tungkai.Juga dapat disebabkankarena menggunakan sepatu
sempit yang menekan jari secara bersamaan.Persendian pada ibu jari merupakan sendi engsel
yang memungkinkan ibu jaribergerak ke atas dan ke bawah.Mengenakan sepatu sempit,
mengakibatkanjari dan sendi mendapat tekanan dari satu sisi.Pada tahap awal
terbentukbunion, sepatu yang lebar diperlukan, namun pembedahan sangat diperlukanpada
kasus lanjutan.
e. Arthritis
Penyakit ini ditandai dengan pembengkakan dan pengembangan jaringan di sekitar
sendi.Dengan beberapa macam arthriris, sendi menjadi kaku dan terjadi kerusakan tetap
karena robeknya jaringan sendi.Dengan mengetahui beberapa gangguan dan penyakit di atas,
kita layak untuk bersyukur kepada Allah, Tuhan YME atas nikmat berupa kesehatan pada
sistem gerak kita.

41
Lampiran 4 : LKS
LKS unit pembelajaran 1 (Substansi Genetik)
Lembar Kerja Peserta Didik 1

42
LKS Unit Pembelajaran 2 (Sistem Gerak Manusia)
Lembar Kerja Peserta Didik 1
Struktur dan Fungsi Organ Sistem Gerak
1. Tujuan : Mengidentifikasi struktur dan fungsi organ sistem gerak pada manusia
2. Alat dan Bahan
a. Torso manusia
b. LCD proyektor
c. Komputer
d. Berbagai sumber bahan bacaan tentang struktur dan fungsi organ sistem gerak manusia
3. Prosedur Kegiatan
a. Amatilah tayangan video tentang struktur sistem gerak manusia.
b. Buatlah pertanyaan berdasarkan hasil pengamatan tayangan
c. Carilah informasi mengenai struktur dan fungsi tentang organ penyusun sistem gerak
manusia dari berbagai sumber
d. Diskusikan bersama teman sekelompok struktur dan fungsi penyusun sistem gerak
manusia, menjawab pertanyaan-pertanyaan yang sudah kamu buat pada poin 2.
e. Tuangkan hasil diskusi kelompok ke dalam tabel berikut.

43
Jenis Otot

Pembeda Otot Polos Otot Lurik Otot jantung


Letak
Jumlah inti
Letak inti
Sifat kerja
Letak dalam tubuh

44
Lampiran 3 : Kisi-kisi soal pilihan ganda dan uraian
Unit Pembelajaran 1 (Substansi Genetik)
KISIKISI-KISI PENULISAN SOAL
FORMAT KISI-KISI PENULISAN SOAL
Jenis sekolah : SMAN 2 Samarinda
Jumlah soal :2
Mata pelajaran : Biologi
Bentuk soal/tes : Pilihan Ganda dan Uraian
Penyusun : Robiansyah, S.Pd.M,Si
Alokasi waktu :-
Kisi-Kisi Penulisan Soal
Indikator Nomo
Kompetensi Materi Bentuk
No. IPK Soal Level r
Dasar Pokok Soal
Soal
1 3.3 3.3.2 DNA Mendesk C4 Pilihan 1
Menganalisis Mendeskripsi dan ripsikan (Menganalis Ganda
hubungan kan struktur, RNA struktur is)
sruktur dan sifat, dan DNA Uraian 2
fungsi gen, fungsi gen,
DNA, DNA, dan
kromosom kromosom
dalam
penerapan
prinsip
pewarisan sifat
pada makhluk
hidup

45
Unit Pembelajaran 2 (Sistem Gerak Manusia)
FORMAT KISI-KISI PENULISAN SOAL
Jenis sekolah : SMAN 2 Samarinda
Jumlah soal :2
Mata pelajaran : Biologi
Bentuk soal/tes : Pilihan Ganda dan Uraian
Penyusun : Robiansyah, S.Pd.M,Si
Alokasi waktu :-
Kisi-Kisi Penulisan Soal
Indikator Nomo
Kompetensi Materi Bentuk
No. IPK Soal Level r
Dasar Pokok Soal
Soal
1 Menganalisis 3.5.6 Struktu Peserta 3 Pilihan 1
hubungan Menjelaskan r dan didik Ganda
antara Mekanisme fungsi dapat
struktur kontraksi otot organ menentu
jaringan pada manusia system kan
penyusun gerak persamaa
organ pada (tulang, n reaksi
sistem gerak otot kimia
dalam dan pada saat
kaitannya sendi) otot
dengan berkontra
bioproses dan Ksi
2 gangguan 3.5.5 Disajikan 3 Uraian 2
fungsi yang Mendeskripsi gambar
dapat terjadi kan struktur jenis
pada sistem otot pada otot,
gerak manusia peseta
didik
dapat
menetuka
n jenis
otot pada
Manusia

46
Lampiran 4 : Soal, kunci, dan pedoman penyekoranUnit
Pembelajaran 1(Substansi Genetik)
KARTU SOAL NOMOR 1
(PILIHAN GANDA)
Mata Pelajaran : Biologi
Kelas/Semester : XII/Ganjil
3.3 Menganalisis hubungan sruktur dan fungsi gen, DNA,
Kompetensi Dasar kromosom dalam penerapan prinsip pewarisan sifat pada
makhluk hidup
hubungan sruktur dan fungsi gen, DNA, kromosom dalam
Materi
penerapan prinsip pewarisan sifat pada makhluk hidup
Indikator Soal Mendeskripsikan struktur DNA

Level Kognitif C4
Soal :
Perhatikanlah gambar di bawah ini :

Nukleotida dibentuk oleh bagian nomor ...


A. 1, 2, dan 3
B. 1, 4, dan 5
C. 2, 3, dan 6
D. 3, 4, dan 5
E. 4, 5, dan 6

Kunci Pedoman Penskoran


NO
KUNCI/KRITERIA JAWABAN SKOR
SOAL

1 A 10

47
KARTU SOAL NOMOR 2
(URAIAN)
Mata Pelajaran : Biologi
Kelas/Semester : XII/ Ganjil
3.3 Menganalisis hubungan sruktur dan fungsi gen, DNA,
Kompetensi Dasar kromosom dalam penerapan prinsip pewarisan sifat pada
makhluk hidup
Hubungan sruktur dan fungsi gen, DNA, kromosom dalam
Materi
penerapan prinsip pewarisan sifat pada makhluk hidup
Indikator Soal Mendeskripsikan struktur DNA

Level Kognitif C4
Soal
1. Perhatikan tabel kodon berikut.

Sepotong fragmen rantai sense DNA mempunyai urutan basa nitrogen sebagai
berikut :

Dari kedua gambar diatas tentukan pasangan kodon dan asam amino yang
terbentuk.
Kunci Pedoman Penskoran
NO
URAIAN JAWABAN/KATA KUNCI SKOR
SOAL
1 GCA (B), CUA (D), UCC (E), ACG (H). 10

48
Unit Pembelajaran 2 (Sistem Gerak Manusia)
KARTU SOAL NOMOR 1
(PILIHAN GANDA)

Mata Pelajaran : Biologi


Kelas/Semester : XI/1

3.5 Menganalisis hubungan antara struktur jaringan


penyusun organ pada sistem gerak dalam kaitannya
Kompetensi Dasar dengan bioproses dan gangguan fungsi yang dapat
terjadi pada sistem gerak

Materi Sistem gerak manusia

Peserta didik dapat menentukan persamaan reaksi kimia


Indikator Soal
pada saat otot berkontraksi
L3
Level Kognitif

Soal
1. Jika seseorang sedang melakukan olahraga, maka ototnya sering terjadi
peristiwa kontraksi dan relaksasi, pada waktu otot berkontraksi terjadi
peristiwa kimia yang membebaskan energi, persamaan reaksi kimia yang
benar adalah……….
a. Glukosa + fosfat → CO2 + H2O + energi
b. Glukosa + O2 → CO2 + H2O + energi
c. ATP → ADP + energi
d. ADP + asam fosfat → ATP + energi
e. AMP + P → ADP + energi

Kunci Pedoman Penskoran


NO
KUNCI/KRITERIA JAWABAN SKOR
SOAL
1. C
1

49
KARTU SOAL NOMOR 2
(URAIAN)

Mata Pelajaran : Biologi


Kelas/Semester : XI/1

3.5 Menganalisis hubungan antara struktur jaringan


penyusun organ pada sistem gerak dalam kaitannya
Kompetensi Dasar dengan bioproses dan gangguan fungsi yang dapat
terjadi pada sistem gerak

Materi Sistem gerak manusia

Disajikan gambar jenis otot, peseta didik dapat menetukan


Indikator Soal
jenis otot pada manusia
Level Kognitif L3

Soal
Berikut ini adalah gambar jenis-jenis otot

A B C

Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan tepat!


a. Tentukan jenis otot tersebut!
b. Jelaskan perbedaan jenis otot tersebut dalam hal
- Letak inti sel
- Sifat kerja
- Letak otot pada tubuh

50
Kunci Pedoman Penskoran
NO
URAIAN JAWABAN/KATA KUNCI SKOR
SOAL
2 a. Gambar A adalah gambar otot polos 4
Gambar B adalah gambar otot lurik/rangka
Gambar C adalah gambar otot jantung
b. Perbedaan jenis otot polos, lurik dan jantung
pembeda Otot polos Otot lurik Otot
jantung
Letak inti Di tengah Di tepi Di pusat sel
sel
Sifat kerja Bekerja Bekerja Bekerja
secara tidak secara sadar secara tidak
sadar sadar
Letak dalam Sistem Melekat Jantung
tubuh organ pada rangka

51
Lampiran 5 : Lembar observasi proses pembelajaran
Unit Pembelajaran 1 (Substansi Genetik)
Lembar Pengamatan/ Observasi Diskusi Kelompok

Mata Pelajaran : Biologi


Kelas / Semester : XII / 1
Kompetensi Dasar : 3.3 Menganalisis hubungan sruktur dan fungsi gen, DNA,
kromosom dalam penerapan prinsip pewarisan sifat pada makhluk hidup
Materi Pokok : Substansi Genetik
Hari / tanggal pengamatan : Kamis/07 November 2019

Berilah skor untuk setiap aspek!


Aspek Penilaian Jumlah
No Nama Peserta Didik Keterangan
1 2 3 4 5 6 Skor
1 Aditya Putri Cahyani 3 3 4 5 3 4 22 Baik (83)
2 Agus Sugilar 3 3 3 4 3 4 20 Baik (80)
3 Anggitya Rizkita 3 3 4 4 4 4 22 Baik (83)

4 Anisa Nurmalasari 4 4 4 4 4 4 24 Sangat Baik (85)


5 Anisah Nurdiana 4 4 4 4 4 4 24 Sangat Baik (85)
6 Bambang Hoeruman 3 3 3 3 3 3 18 Baik (70)
7 Dede Nurlindawati 4 4 4 4 4 4 24 Sangat Baik (85)
8 Dede Rahmah 4 4 3 4 4 4 23 Baik (84)
9 Dede Wina Rahayu 4 4 3 4 4 4 23 Baik (84)
10 Dian Anggita Cahyani 4 3 3 4 3 3 20 Baik (80)
11 Emil Kamilah 4 3 3 4 3 3 20 Baik (80)
12 Farhan Mubarok 3 3 3 3 3 3 18 Baik (70)
13 Irma Sri Mulyani 4 3 3 4 3 3 20 Baik (80)
14 Mala Marliah 4 3 3 4 3 3 20 Baik (80)
15 Nesta Alif Faturahman 3 3 3 3 3 3 18 Baik (70)
Novi Enita 4 4 4 4 5 5 26 Sangat Baik
16
(86)
17 Paris Fauzi 3 3 3 4 3 4 20 80
18 Rani Puspitasari 4 4 3 4 4 4 23 Baik (84)
19 Rizki Zaenal 3 3 3 4 3 4 20 Baik (80)
20 Salsha Nuari 4 4 4 4 3 3 22 Baik (83)
21 Sani Sahira 4 4 4 4 4 4 24 Sangat Baik (85)
22 Selpi Andriana 4 3 3 4 3 3 20 Baik (80)
23 Septia Endah 4 4 4 4 4 3 23 Baik (84)
24 Sindi Nurkhaliza 4 3 3 4 3 3 20 Baik (80)
25 Sinda Farida 4 3 3 4 3 3 20 Baik (80)

52
Aspek Penilaian Jumlah
No Nama Peserta Didik Keterangan
1 2 3 4 5 6 Skor
26 Sinta Rahayu 4 3 3 4 3 3 20 Baik (80)
27 Siti Maryam 4 3 3 4 3 3 20 Baik (80)
28 Siti Nurhayati 4 3 3 4 3 3 20 Baik (80)
29 Sri Aisah 4 3 3 4 3 3 20 Baik (80)
30 Sri Depi 4 3 3 4 3 3 20 Baik (80)
31 Sumiyati 4 3 3 4 3 3 20 Baik (80)
32 Tria Moja Mutia 3 3 3 3 3 3 18 Baik (70)
Wulan Suci 4 4 4 4 4 4 24 Sangat Baik
33
(85)
34 Ajeung Intan 4 4 5 4 5 5 27 Sangat Baik (88)
Jumlah Skor 127 114 114 133 116 119 723 2744
Rerata Skor 3.7 3.4 3.4 3.9 3.4 3.5 21.3 81
Keterangan :
1. Penilaian dilakukan selama kegiatan diskusi
2. Hasil penilaian ini digunakan untuk mengetahui tingkat aktivitas peserta didik
3. Aspek yang dinilai:
1. Kemampuan menyampaikan pendapat.
2. Kemampuan memberikan argumentasi
3. Kemampuan memberikan kritik.
4. Kemampuan mengajukan pertanyaan.
5. Kemampuan menggunakan bahasa yang baik.
6. Kelancaran berbicara.
Penskoran : Jumlah skor :
A. Tidak Baik Skor 1 24 – 30 = Sangat Baik ( 85 – 100)
B. Kurang Baik Skor 2 18 – 23 = Baik ( 70 – 84 )
C. Cukup Baik Skor 3 12 - 17 = Cukup (60 - 69 )
D. Baik Skor 4 6 - 11 = Kurang ( > =59 )
E. Sangat Baik Skor 5

53
Unit Pembelajaran 2 (Sistem Gerak Manusia)
Lembar Pengamatan/ Observasi Diskusi Kelompok

Mata Pelajaran : Biologi


Kelas / Semester : XI / 1
Kompetensi Dasar : Menganalisis hubungan antara struktur jaringan penyusun
organ pada sistem gerak dalam kaitannya dengan bioproses dan gangguan fungsi yang dapat
terjadi pada sistem gerak
Materi Pokok : Sistem Gerak Manusia
Hari / tanggal pengamatan : Rabu/13 November 2019

Berilah skor untuk setiap aspek!


Aspek Penilaian Jumlah
No Nama Peserta Didik Keterangan
1 2 3 4 5 6 Skor
1 Ai Hindasah 3 3 4 5 3 4 22 Baik (83)
2 Ai Laswati 3 3 2 3 3 4 18 Baik (70)
3 Anrian Sanusi 3 3 4 4 4 4 22 Baik (83)
4 Anto Wijaya 3 3 3 3 3 3 18 Baik (70)
5 Asri Yulianti 3 3 3 3 3 3 18 Baik (70)
6 Eneng Ina Yuliawati 3 3 4 4 4 4 22 Baik (83)
7 Eno Nurjanah 4 4 4 4 4 4 24 Sangat baik (85)
8 Firmansah 3 3 3 3 3 3 18 Baik (70)
9 Hilda Parhani 3 3 3 3 3 3 18 Baik (70)
10 M. Risna Supriadi 5 5 5 4 4 4 27 Sangat baik (88)
11 Meylani 3 3 3 3 3 3 18 Baik (70)
12 Muhamad Sides 3 3 3 3 3 3 18 Baik (70)
13 Mutiarani Dwita 4 4 4 4 4 4 24 Sangat baik (85)
14 Neng Haipa 4 4 4 4 4 4 24 Sangat baik (85)
15 Nita Yunita St Vania 4 4 3 3 4 4 22 Baik (83)
16 Pebri Maulana 3 3 3 3 3 3 18 Baik (70)
17 Rahman Aldiansah 3 3 3 3 3 3 18 Baik (70)
18 Reni Novianti 4 4 3 4 4 4 23 Baik (84)
19 Rian Hermawan 4 4 4 4 3 3 22 Baik (83)
20 Santi Yuliana 4 4 4 4 3 3 22 Baik (83)
21 Silvi Arbeliani 3 3 3 3 3 3 18 Baik (70)
22 Siti Nuraeni 3 3 3 3 3 3 18 Baik (70)
23 Siti Nurajijah 4 4 4 4 4 3 23 baik (84)
24 Siti Nurazizah 3 3 3 3 3 3 18 Baik (70)
25 Sopian 3 4 3 3 4 3 20 Baik (73)

54
Aspek Penilaian Jumlah
No Nama Peserta Didik Keterangan
1 2 3 4 5 6 Skor
26 Sugiarti 4 4 5 4 5 5 27 Sangat baik (88)
27 Tia Lestari 4 4 4 4 4 4 24 Sangat baik (85)
28 Tiara 4 4 4 4 4 4 24 Sangat baik (85)
29 Vera Juita 4 4 4 4 5 4 25 Sangat baik (85)
30 Vini Indriyani 4 4 4 4 5 5 26 Sangat baik (86)
31 Widi Astuti 4 4 4 4 4 4 24 Sangat baik (85)
Jumlah Skor 109 110 110 111 112 111 663 2436
Rerata Skor 3.5 3.5 3.5 3.6 3.6 3.6 21.4 79
Keterangan :
4. Penilaian dilakukan selama kegiatan diskusi
5. Hasil penilaian ini digunakan untuk mengetahui tingkat aktivitas peserta didik
6. Aspek yang dinilai:
7. Kemampuan menyampaikan pendapat.
8. Kemampuan memberikan argumentasi
9. Kemampuan memberikan kritik.
10. Kemampuan mengajukan pertanyaan.
11. Kemampuan menggunakan bahasa yang baik.
12. Kelancaran berbicara.
Penskoran : Jumlah skor :
A. Tidak Baik Skor 1 24 – 30 = Sangat Baik ( 85 – 100)
B. Kurang Baik Skor 2 18 – 23 = Baik ( 70 – 84 )
C. Cukup Baik Skor 3 12 - 17 = Cukup (60 - 69 )
D. Baik Skor 4 6 - 11 = Kurang ( > =59 )
E. Sangat Baik Skor 5

55

Anda mungkin juga menyukai