Laporan Best Practice. 2019-2020
Laporan Best Practice. 2019-2020
KALIMANTAN TIMUR
TAHUN 2019
HALAMAN PENGESAHAN
i
BIODATA PENULIS
Robiansyah, S.Pd.M,Si
ii
KATA PENGANTAR
Assalammualaikum. Wr.Wb
Alhamdulillah, segala puji bagi Allah SWT yang menciptakan alam semesta, atas
nikmat dan taufik-Nya sehingga penulis dapat menyusun laporan Best practice yang
berjudul : ” Implementasi pembelajaran melalui pendekatan saintifik dengan
model pembelajaran discovery/inquiry learning pada materi Substansi Genetik
di kelas XII dan Sistem Gerak Manusia di Kelas XI SMA Negeri 2 Samarinda
tahun ajaran 2019/2020”.Penulis banyak menerima bantuan dan bimbingan dari
berbagai pihak.Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada yang
terhormat.
1. Kepala SMA Negeri 2 Samarinda yang telah memberi izin, kesempatan dan
kepercayaan kepada penulis untuk mengadakan penelitian ini seluas-luasnya
2. Semua rekan guru di SMA Negeri 2 Samarinda yang telah memberi bantuan
selama proses penelitian sampai dengan terwujud dalam bentuk Best practice
ini.
3. Suami dan anak tercinta yang selalu memberi dukungan doa dan memberikan
kekuatan dalam setiap langkah.
4. Semua pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu yang telah
memberikan bantuan berupa apapun dalam menyelesaikan Best practiceini.
Penulis menyadari bahwa karya ini masih jauh dari sempurna.Oleh karena itu, kritik
dan saran yang membangun sangat penulis harapkan demi perbaikan karya ini.
Waalaikumsalam Wr.Wb
Penulis
Robiansyah, S.Pd,M.Si
iii
DAFTAR ISI
HALAMAN PENGESAHAN.......................................................................... i
BIODATA PENULIS .......................................................................................ii
KATA PENGANTAR ......................................................................................iii
DAFTAR ISI .....................................................................................................iv
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... v
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................ 1
A. LATAR BELAKANG MASALAH .................................................... 1
B. JENIS KEGIATAN ............................................................................. 1
C. MANFAAT KEGIATAN .................................................................... 2
BAB II PELAKSANAAN KEGIATAN ......................................................... 3
A. TUJUAN DAN SASARAN ................................................................. 3
B. BAHAN/MATERI KEGIATAN ......................................................... 3
C. METODE/CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN ........................ 4
D. ALAT/INSTRUMEN .......................................................................... 11
E. WAKTU DAN TEMPAT KEGIATAN .............................................. 12
BAB III HASIL KEGIATAN .......................................................................... 13
A. HASIL KEGIATAN ............................................................................ 14
B. MASALAH YANG DIHADAPI ......................................................... 14
C. CARA MENGATASI MASALAH ..................................................... 14
BAB IV SIMPULAN DAN REKOMENDASI ............................................... 16
A. SIMPULAN ......................................................................................... 16
B. REKOMENDASI ................................................................................ 16
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
iv
DAFTAR LAMPIRAN
v
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan melalui Peningkatan
KompetensiPembelajaran Berbasis Zonasi merupakan salah satu upaya Kementerian
Pendidikan danKebudayaan melalui Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
(Ditjen GTK) untukmeningkatkan kualitas pembelajaran dan meningkatkan kualitas lulusan.
Program ini dikembangkanmengikuti arah kebijakan Kemendikbud yang menekankan pada
pembelajaran berorientasi padaketerampilan berpikir tingkat tinggi atau Higher Order
Thinking Skitls (HOTS).Keterampilan berfikir.
Untuk meningkatkan efisiensi, efektifitas, serta pemerataan mutu pendidikan, maka
pelaksanaan Program PKP mempertimbangkan pendekatan kewilayahan, atau dikenal
dengan istilah zonasi.Zonasi memperhatikan keseimbangan dan keragaman mutu pendidikan
di lingkungan terdekat, seperti status akreditasi sekolah, nilai kompetensi guru, capaian nilai
rata-rata UN/USBN sekolah, atau pertimbangan mutu lainnya.
Pada dasarnya Program Peningkatan Kompetensi Pembelajaran (PKP) bertujuan untuk
meningkatkan kompetensi siswa melalui pembinaan guru dalam merencanakan,
melaksanakan, sampai dengan mengevaluasi pembelajaran yang berorientasi pada
keterampilan berpikir tingkat tinggi (Higher OrderThinking Skills/HOTS).
Salah satu model pembelajaran yang berorientasi pada HOTS dan disarankan dalam
implementasi Kurikulum 2013 adalah Model Discovery/Inquiry Learning. Model
pembelajaranpenemuan (Discovery/inquiry Learning) adalah memahami konsep, arti, dan
hubungan melalui proses intuitif untuk akhirnya sampai kepada suatu kesimpulan.
Discoveryterjadi bila individu terlibat terutama dalam penggunaan proses mentalnya untuk
menemukan beberapa konsep dan prinsip.
Maka dari itu, penulis membuat laporan keberhasilan pembelajaran menggunakan
model Discovery/inquiry learning/ inquiry learnng dalam sebuah laporan best practice yang
berjudul“Implementasi pembelajaran melalui pendekatan saintifik dengan model
pembelajaran discovery/inquiry learning pada materi Substansi Genetik di kelas XII
dan Sistem Gerak Manusia di Kelas XI SMA Negeri 2 Samarinda tahun ajaran
2019/2020”.
B. Jenis Kegiatan
Kegiatan yang dilaporkan dalam laporan best practice ini adalah kegiatan
pembelajaran Higher Order Thinking Skill (HOTS) di Kelas XII, Unit Pembelajaran 1
Substansi Genetika dengan KD Pengetahuan :Menganalisis hubungan struktur dan fungsi
gen, DNA, kromosom dalam penerapan prinsip pewarisan sifat pada makhluk hidup dan KD
Keterampilan :Merumuskan urutan proses sintesis protein dalam kaitannya dengan
penyampaian kode genetik (DNA-RNA-Protein).
1
Sedangkan Kelas XI, Unit Pembelajaran 2 Sistem Gerak dengan KD Pengetahuan
:Menganalisis hubungan antara struktur jaringan penyusun organ pada sistem gerak dalam
kaitannya dengan bioproses dan gangguan fungsi yang dapat terjadi pada sistem gerak
manusia, dan KD Keterampilan : Menyajikan karya tentang pemanfaatan teknologi dalam
mengatasi gangguan sistem gerak melalui studi literature.
C. Manfaat Kegiatan
Manfaat penulisan best practice ini adalah meningkatkan kompetensi peserta didik
dalam pembelajaran yang berorientasi Higher Order Thinking Skill (HOTS) mata pelajaran
biologi di SMAdiantaranyaKelas XII unit pembelajaran 1 (substansi genetik), dan Kelas XI
unit pembelajaran 2 (system gerak manusia).Diharapkan Unit Pembelajaran ini bisa
menginspirasiguru untuk mengembangkan materidan melaksanakan pembelajaran dengan
berorientasi pada kemampuan berpikir tingkat tinggi.
2
BAB II
PELAKSANAAN KEGIATAN
B. Bahan/Materi Kegiatan
Bahan yang digunakan dalam best practice pembelajaran ini adalah:
1. Unit Pembelajaran 1 Kelas XII : Substansi Genetika
• KD Pengetahuan : Menganalisis hubungan struktur dan fungsi gen, DNA, kromosom
dalam penerapan prinsip pewarisan sifat pada makhluk hidup dan,
• KD Keterampilan : Merumuskan urutan proses sintesis protein dalam kaitannya
dengan penyampaian kode genetik (DNA-RNA-Protein).
2. Unit Pemebalajaran ke-2 Kelas XI : Sistem Gerak Manusia
• KD Pengetahuan : Menganalisis hubungan antara struktur jaringan penyusun organ
pada sistem gerak dalam kaitannya dengan bioproses dan gangguan fungsi yang dapat
terjadi pada sistem gerak manusia, dan,
• KD Keterampilan : Menyajikan karya tentang pemanfaatan teknologi dalam
mengatasi gangguan sistem gerak melalui studi literature.
3
C. Cara Melaksanakan Kegiatan
Cara yang digunakan dalam pelaksanaan best practice ini adalah menerapkan pembelajaran
tematik terpadu dengan model pembelajaran discovery/inquiry learning
Berikut ini adalah langkah-langkah pelaksanaan best practice yang telah dilakukan oleh
penulis.
1. Pemetaan KD
Pemetaan KD dilakukan untuk menentukan pasangan KD yang dapat diterapkan dalam
proses pembelajaran.
4
KD. Menyajikan karya tentang pemanfaatan teknologi dalam
4.5 mengatasi gangguan sistem gerak melalui studi literature
KD. Menganalisis hubungan struktur dan fungsi gen, DNA, kromosom dalam
3.3 penerapan prinsip pewarisan sifat pada makhluk hidup
IPK
5
3.4 dengan penyampaian kode genetik (DNA-RNA-Protein).
IPK
IPK
IPK
6
4.5.2 Memberi contoh pemanfaatan teknologi dalam mengatasigangguan sistem
gerak
7
Sintak Model Kegiatan Guru Kegiatan Siswa
Pembelajaran
lainlainnyayang
mencirikan penampakan
fisik?
− Secara harfiah, orang tua
tidak memberikan secara
langsung warna mata,
kulit, bahkan bentuk
alisnya. Jadi apa
sebenarnya yang
diwariskan orang tua
kepada anak atau
keturunannya?
• Guru memberi kesempatan
kepada setiap kelompok untuk
mengidentifikasi sebanyak
mungkin masalah-masalah
yang relevan dengan bahan
pelajaran (konsep), kemudian
salah satunya dipilih dan
disusun dalam bentuk praduga
(konjektur)
Data • Setiap kelompok siswa • Siswa dalam kelompok
Collection melakukan eksplorasi dari mengeksplorasi jawaban dari
berbagai sumber untuk setiap pertanyaan dari
menemukan data-data yang berbagai sumber
mereka perlukan sesuai • Setiap kelompok melakukan
dengan tugas kelompoknya kegiatan yang tertera dalam
masing-masing LKSyang telah di siapkan
oleh guru
• Guru mengundang siswa per • Siswa mengumpulkan data
kelompok untuk melakukan dari hasil pengamatan selama
kegiatan menggunakan LKS kegiatan dan percobaan,serta
yang telah disiapkan. menggunakan datatersebut
untuk
melengkapi data yang
8
Sintak Model Kegiatan Guru Kegiatan Siswa
Pembelajaran
telah mereka peroleh dalam
kegiatan pembelajaran
pertamauntuk membuktikan
kebenaran praduga yang
telah disusun
9
Sintak Model Kegiatan Guru Kegiatan Siswa
Pembelajaran
tugas kelompoknya berupa
konsep-konsep
yang mereka temukan
Generalization • guru melakukan reviu • Di akhir presentasi setiap
konsepkonsep substansi kelompok dilakukan diskusi
genetika untuk memastikan kelasuntuk membahas
bahwa konsep-konsep yang konsep-konsep yang kurang
siswa temukan sudah benar dipahami kelompok siswa
dan untuk memberikan lainnya. Setelah semua
penguatan kepada siswa. kelompok melakukan
presentasi,
10
Sintak Model Kegiatan Guru Kegiatan Siswa
Pembelajaran
hubungan antar tulangyang
membentuk berbagai
persendian, melalui berbagai
sumber.
11
Untuk Unit Pembelajaran ke-2 : Sistem Gerak
a. Lembar Kerja Siswa
b. Carta Sistem Gerak
c. Torso manusia
12
BAB III
HASIL KEGIATAN
A. Hasil
Hasil yang dapat dilaporkan dari pelaksanaan best practice ini diuraikan sebagai berikut.
1. Proses pembelajaran Unit pembelajaran ke 1 : Substansi Genetika dengan model
pembelajaran Discovery/inquiry learningdan pembelajaran Unit Pembelajaran ke-2 :
Sistem Gerak, yang dilakukan dengan menerapkan model pembelajarandiscovery/inquiry
learning berlangsung aktif. Peserta didik menjadi lebih aktif merespon pertanyaan dari
guru,termasuk mengajukan pertanyaan pada guru maupun temannya. Aktifitas
pembelajaranyang dirancang sesuai sintak pembelajaran discovery/inquiry learning
megharuskan peserta didik aktif selama prosespembelajaran.
13
Dalam pembelajaran ini pemahaman peserta didik tentang konsep teks
eksplanasi,perubahan sosial budaya, dan cara mahluk hidup menyesuaikan diri benar-
benar dibangunoleh peserta didik melalui pengamatan dan diskusi yang meuntut
kemampuan pesertadidik untuk berpikir kritis.
Masalah lainnya adalah guru tidak mempunyai kompetensi yang memadai untuk
membuatvideo pembelajaran.Padahal selain sebagai media pembelajaran, Video juga
merupakanbentuk teks audiovisual yang juga harus disajikan sesuai dengan rumusan
KD.Selain itu dibutuhkan dukungan sarana prasarana terkait IT di pada sekolah yang
bersangkutan, siswa dan guru pin di tuntut untuk menguasai keterampilan teknologi.
14
Selain itu, kesadaran bahwa belajar bukan sekadar menghafal teori dan konsep
akanmembuat pesertadidik mau belajar dengan HOTS.Kekurangmampuan guru membuat
video pembelajaran dapat diatasi dengan mengunduhvideo sesuai dengan KD yang akan
dibelajarkan baik dari youtube amupun situs berbagi video lainnya. Dengan demikian, selain
menerapkan kegiatan literasi baca-tulis, peserta didik jugadapat meningkatkan literasi
digitalnya.
15
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan uraian di atas, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut.
1. Unit Pembelajaran ke-1 : Substansi Genetika dengan model pembelajaran
discovery/inquiry learning dan Pembelajaran Unit ke-2 : Sistem Gerakdengan model
pembelajaran discovery/inquiry learningdi SMA Negeri 2 Samarinda. layak dijadikan
best practice pembelajaran berorientasiHOTS karena dapat meningkatkan kemampuan
peserta didik di kelas XII dan Kelas XI dalammelakukan transfer pengetahuan, berpikir
kritis, dan pemecahan masalah.
2. Dengan penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) secara sistematis
dancermat, pembelajaran tematik dengan model pembelajaran discovery/inquiry learning
yang dilaksanakan tidaksekedar berorientasi HOTS, tetapi juga mengintegrasikan PPK,
GLN, dan kecakapanabad 21.
B. Rekomendasi
Berdasarkan hasil best practice, 1. Unit Pembelajaran ke-1 : Substansi Genetika
dengan model pembelajaran discovery/inquiry learning dan Pembelajaran Unit ke-2 : Sistem
Gerak dengan model pembelajaran discovery/inquiry learning, berikut disampaikan
rekomendasi yang relevan.
1. Bagi Guru
Guru seharusnya tidak hanya mengajar dengan mengacu pada buku peserta didik dan
bukuguru, serta jaring-jaring tema yang telah disediakan, tetapi berani melakukan
inovasipembelajaran tematik yang kontekstual sesuai dengan latar belakang peserta didik
dansituasi dan kondisi sekolahnya. Hal ini akan membuat pembelajaran lebih bermakna.
2. Bagi Peserta didik
Peserta didik diharapkan untuk menerapkan kemampuan berpikir tingkat tinggi
dalambelajar, tidak terbatas pada hafalan teori. Kemampuan belajar dengan cara ini
akanmembantu peserta didik menguasai materi secara lebih mendalam dan lebih tahan
lama(tidak mudah lupa).
3. Bagi Sekolah
Pihak sekolah, terutama kepala sekolah dapat mendorong guru lain untuk
ikutmelaksanakan pembelajaran berorientasi HOTS. Dukungan positif sekolah,
sepertipenyediaan sarana dan prasarana yang memadai dan kesempatan bagi penulis
untukmendiseminasikan best practice ini akan menambah wawasan guru lain
tentangpembelajaran HOTS.
16
LAMPIRAN
Lampiran 1 : RPP
Unit pembelajaran 1 (substansi genetik)
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
(RPP )
Satuan Pendidikan : SMA Negeri 2 Samarinda
Mata Pelajaran : BIOLOGI
Kelas/ Semester : XII/Ganjil
Materi Pokok : Substansi Genetik
Alokasi Waktu : 2 jam Pelajaran (2 x 45 menit)
A. KOMPETENSI INTI
KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang di anut nya
C. TUJUAN PEMBELAJARAN
Melalui pendekatan saintifik dan model Discovery/inquiry learning serta metode tanya jawab
dan diskusi, peserta didik dapat Menganalisis hubungan antara struktur dan fungsi kromosom
dalam proses penurunan sifat pada makhluk hidup dengan menggunakan literasi media,
kerjasama, berfikir kritis dalam menyelesaikan masalah serta selalu mensyukuri anugrah
ciptaan Tuhan Yang Maha Esa.
D. MATERI PEMBELAJARAN
Faktual
1. Perbedaan gen, DNA dan kromosom
2. Struktur sifat dan fungsi gen, DNA dan kromosom
Konseptual
3. Hubungan antara gen, DNA dan kromosom dalam pewarisan sifat
4. Kode genetika
Prosedural
5. Proses tahapan sintesis protein
6. Proses replikasi dan transkripsi DNA
Metakognitif
7. Hubungan antara struktur dan fungsi gen dalam proses penurunan sifat
8. Hubungan antara struktur dan fungsi DNA dalam proses penurunan sifat pada makhluk
hidup
18
9. Hubungan antara struktur dan fungsi kromosom dalam prose penurunan sifat pada
makhluk hidup
E. METODE PEMBELAJARAN
• Pendekatan : Saintifik
• Metode Pembelajaran : Ceramah, diskusi kelompok, tanya jawab
• Model Pembelajaran : Discovery/inquiry learning
F. MEDIA PEMBELAJARAN
Media
a. Worksheet atau lembar kerja (siswa)
b. Video/foto/gambar
c. PPT Materi Genetik
Alat dan Bahan
1. Penggaris, spidol, papan tulis
2. Laptop dan infocus
3. Berbagai alat dan bahan laboratorium biologi
G. SUMBER BELAJAR
• Arif Priadi dan Yanti Herlanti.2018.“BIOLOGI SMA Kelas XII” Erlangga
• Campbell, N.A., and J.B. Reece.2008.Biologi Jilid 1 Edisi 8..Erlangga, Jakarta
H. LANGKAH PEMBELAJARAN
Pertemuan ke 1
TAHAP ALOKASI
PEMBELAJARAN KEGIATAN PEMBELAJARAN WAKTU
A. Kegiatan Pendahuluan
Pendahuluan • Memberi salam, menyapa dan mengajak
(persiapan/orie peserta didikberdoa
ntasi) • Memeriksa kesiapan peserta didik dalam
mengikutipelajaran
• Mengecek kehadiran peserta didik 10 Menit
Apersepsi • Guru membuka pelajaran dengan
Menginformasikan hal-hal yang akan dipelajari dan
kinerja siswa yang diharapkan
• Guru membagi siswa menjadi lima kelompok,
setiapkelompok diberi tugas untuk mencari
informasi dan
membuat peta pemikiran
19
TAHAP ALOKASI
PEMBELAJARAN KEGIATAN PEMBELAJARAN WAKTU
20
TAHAP ALOKASI
PEMBELAJARAN KEGIATAN PEMBELAJARAN WAKTU
I. PENILAIAN
1. Teknik Penilaian
a. Sikap
Penilaian sikap dalam pembelajaran pada KD ini meliputi :
1. Penilaian Observasi
2. Penilaian Diri
3. Penilaian antar Teman
4. Jurnal
b. Ketrampilan
Penilaian ketrampilan dalam pembelajaran KD ini meliputi :
1. Penilaian presentasi
c. Pengetahuan
Penilaian pengetahuan dalam pembelajaran KD ini meliputi :
1. Tes Formatif melalui penilaian hasil jawaban Problem set di setiap pertemuan,
berupa soal essai
2. Tes Sumatif melalui penilaian Ulangan Harian yang dilakukan setelah
keseluruhan IPK dalam KD selesai tercapai, berupa soal pilihan ganda
3. Tes Lisan dilakukan pada setiap pertemuan
2. Pembelajaran Remedial dan Pengayaan
a. Remedial
Bagi peserta didik yang belum memenuhi kriteria ketuntasan minimal (KKM)
setelah melakukan tes sumatif, maka akan diberikan pembelajaran tambahan sebagai
remedial terhadap IPK yang belum tuntas dengan teknik :
• Belum tuntas secara klasikal : Pembelajaran ulang (2 JP)
• Belum tuntas secara individual : Belajar kelompok atau tutorial sebaya
23
No KOMPETENSI DASAR INDIKATOR
pada sistem gerak 3.5.6 Menjelaskan Mekanisme kontraksi otot pada
manusia Manusia
3.5.7 Mendeskripsikan hubungan antar tulang yang
membentuk berbagai persendian
3.5.8 Menguraikan penyakit atau gangguan pada sistem
Gerak
3.5.9 Menganalisis hubungan antara struktur jaringan
penyusun organ pada sistem gerak dalam kaitannya
dengan gangguan fungsi yang dapat terjadi pada sistem
Gerak
4.5.1 Menjelaskan peranan teknologi dalam mengatasi
2 4.5 Menyajikan karya tentang gangguan sistem gerak
pemanfaatan teknologi 4.5.2 Memberi contoh pemanfaatan teknologi dalam
dalam mengatasi mengatasi gangguan sistem gerak
gangguan sistem gerak
melalui studi literatur 4.5.3 Menyajikan karya tentang pemanfaatan teknologi
dalam mengatasi gangguan sistem gerak
C. Tujuan Pembelajaran
Melalui pendekatan saintifik dan model Discovery/inquiry learningserta metode tanya jawab
dan diskusi dengan teknik two stay stwo stray, peserta didik Menganalisis hubungan antara
struktur jaringan penyusun organ pada sistem gerak dalam kaitannya dengan bioproses
dan gangguan fungsi yang dapat terjadi pada sistem gerak dengan menggunakan literasi
media, kerjasama, berfikir kritis dalam menyelesaikan masalah serta selalu mensyukuri
anugrah ciptaan Tuhan Yang Maha Esa.
D. Materi Pembelajaran
Faktual
1. Struktur dan fungsi organ system gerak (tulang, otot dan sendi)
2. Penyakit dan gangguan pada system gerak
Konseptual
3. Mekanisme kontraksi otot dan hubungan antar tulang yang membangun persendian
Prosedural
4. Pengamatan awetan kering macam sel otot
Metakognitif
5. Pemanfaatan teknologi dalam mengatasi gangguan system gerak
24
E. METODE PEMBELAJARAN
1. Pendekatan : Saintific
2. Model : Discovery/inquiry learning,
3. Metode : Diskusi dan Tanya jawab
4. Teknik :Two stay stwo stray
25
Stimulation Peserta didik mengamati video yang diberikan oleh guru
(Pemberian tentang organ penyusun sistem gerak. 10 Menit
rangsangan)
TAHAP ALOKASI
KEGIATAN PEMBELAJARAN
PEMBELAJARAN WAKTU
Problem Statement Guru membagikan LKPD 1 struktur dan fungsi Organ 15 menit
(Identifikasi sistem gerak pada manusia, dan meminta peserta didik
Masalah) mempelajari LKPD 1 terlebih dahulu
Data Collection Peserta didik melakukan diskusi dan observasi tentang 15 menit
(Pengumpulan data) organ-organ sistem gerak, struktur tulang pada manusia,
fungsi otot , serta hubungan antar tulang yang
membentuk berbagai persendian, melalui berbagai
sumber.
Data Processing Peserta didik mendiskusikan data hasil pengamatan pada 15 menit
(Pengolahan Data) LK 1 dengan hipotesis awal kelompoknya dengan
menggunakan studi literasi.
Verification Guru meminta perwakilan kelompok untuk 15 menit
(Pembuktian) mempresentasikan hasil diskusi kelompok dan meminta
kelompok lain untuk menanggapi.
26
I. PENILAIAN
1. Teknik Penilaian
a. Sikap
Penilaian sikap dalam pembelajaran pada KD ini meliputi :
1. Penilaian Observasi
2. Penilaian Diri
3. Penilaian antar Teman
4. Jurnal
b. Ketrampilan
Penilaian ketrampilan dalam pembelajaran KD ini meliputi :
2. Penilaian presentasi
c. Pengetahuan
Penilaian pengetahuan dalam pembelajaran KD ini meliputi :
1. Tes Formatif melalui penilaian hasil jawaban Problem set di setiap pertemuan,
berupa soal essai
2. Tes Sumatif melalui penilaian Ulangan Harian yang dilakukan setelah
keseluruhan IPK dalam KD selesai tercapai, berupa soal pilihan ganda
3. Tes Lisan dilakukan pada setiap pertemuan
2. Pembelajaran Remedial dan Pengayaan
a. Remedial
Bagi peserta didik yang belum memenuhi kriteria ketuntasan minimal (KKM)
setelah melakukan tes sumatif, maka akan diberikan pembelajaran tambahan sebagai
remedial terhadap IPK yang belum tuntas dengan teknik :
• Belum tuntas secara klasikal : Pembelajaran ulang (2 JP)
• Belum tuntas secara individual : Belajar kelompok atau tutorial sebaya
Kemudian diberikan tes kembali dengan ketentuan :
• Soal yang diberikan berbeda dengan soal sebelumnya namun setara
• Nilai akhir yang akan diambil adalah nilai hasil tes terakhir dengan nilai maksimal
setara KKM
b. Pengayaan
Guru memberikan nasihat agar tetap rendah hati, karena telah melampaui nilai KKM.
Kemudian guru memberikan materi pengayaan berupa penajaman pemahaman dan
ketrampilan memecahkan soal yang lebih kompleks
27
Lampiran 2 : Bahan Ajar
Bahan Ajar Unit Pembelajaran 1 (Substansi Genetik)
Kromosom, Gen, dan DNA
Kromosom adalah suatu struktur makromolekul yang tersusun dari DNA dan molekul
lain di mana informasi genetik tersimpan sel. Kromosom terdiri atas dua bagian, yaitu sentromer
yang merupakan pusat kromosom berbentuk bulat dan lengan kromosom (arm) yang
mengandung kromonema & gen berjumlah dua buah (sepasang). Sifat-sifat kromosom adalah:
(a). Hanya terlihat pada waktu sel membelah.
(b). Mempunyai ukuran panjang antara 0,2 – 40 m (mikron).
(c). Kromosom pada sel prokariotik hanya memiliki satu kromosom dan tidak terletak di dalam
inti sel.
(d). Kromosom sel eukariotik, jumlahnya bervariasi menurut jenis organisme dan terdapat di
dalam nukleus.
(e). Umumnya memiliki susunan kimia yang terdiri dari protein, DNA, dan RNA.
(f). Protein terdiri dari histon dan nonhiston.
(g). Memiliki beberapa enzim yang terlibat dalam sintesis DNA dan RNA.
Gen merupakan unit hereditas suatu organisme hidup, dan tersimpan dalam kedudukan
tertentu pada kromosom. Gen ini berupa kode dalam material genetik organisme, yang kita kenal
sebagai molekul DNA, atau RNA pada beberapa virus. Ekspresi gen dipengaruhi oleh
lingkungan internal atau eksternal seperti perkembangan fisik atau perilaku dari organisme itu.
Gen berupa daerah urutan basa nukleotida baik yang mengkode suatu informasi genetik (ekson)
dan juga daerah yang tidak mengkode informasi genetik (intron).
Hal ini penting untuk pembentukan suatu protein yang fungsinya diperlukan di tingkat
sel, jaringan, organ atau organisme secara keseluruhan.Kromosom secara sederhana dapat
diibaratkan dengan untaian manikmanik.Untaian manik-manik diibaratkan kromosom, dengan
manik-manik sebagai gen. Untaian manik-manik yang serupa dapat menjadi pasangannya yang
homolog (Tabel 1). Gen-gen pada posisi yang sama (lokus) di sepasang kromosom yang
homolog tersebut menentukan sifat makhluk hidup.
28
Gen yang dominan (diberi simbol dengan huruf kapital) selalu muncul
sebagai sifat yang nampak. Gen yang resesif (diberi simbol dengan huruf kecil) hanya bisa
muncul sebagai sifat yang nampak bila berpasangan dengan gen yang resesif lagi. Jadi, genotip
AA atau Aa akan muncul sebagai fenotip A. Sedangkan gen a hanya akan muncul sebagai
fenotip a bila genotipnya aa.
Organisme yang mempunyai dua gen yang sama pada satu lokus (AA atau aa) disebut
homozigot, sedangkan yang mempunyai pasangan gen alternatif (Aa) disebut heterozigot. Gen
alternatif (A atau a) disebut alel. Sebuah alel adalah salah satu dari dua atau lebih bentuk-bentuk
alternative sebuah gen yang dapat berada pada satu lokus.
Sebuah alel adalah salah satu bentuk varian gen pada lokus tertentu, atau lokasi, pada
suatu kromosom.Alel berbeda menghasilkan variasi dalam pewarisan sifat seperti warna rambut,
warna mata atau golongan darah.Seperti terlihat pada gambar 4 yang menggambarkan adanya
varian gen untuk warna mata pada Drosophilasp.
Tabel 1. Beberapa karakteristik pasangan kromosom homolog
29
DNA dan RNA
DNA adalah suatu polimer yang dibangun dari empat jenis monomer yang berbeda yang
dinamakan dengan nukleotida. Informasi yang dimiliki gen diwariskan dalam bentuk urutan
nukelotida spesifik masing-masing gen. DNA (deoxyribo-nucleic acid, asam deoksiribo-nukleat)
merupakan persenyawaan kimia yang paling penting pada makhluk hidup, yang membawa
keterangan genetik dari sel khususnya atau dari makhluk hidupdalam keseluruhannya dari satu
generasi ke generasi berikutnya. (Suryo, 2004:57).
DNA merupakan suatu polimer nukleotida berupa rantai ganda yang berpilin (double
heliks).Molekul nukleotida terbentuk dari gula ribosa/deoksiribosa, basa nitrogen, dan gugus
phospat (gambar 3).Basa nitrogen terdiri atas purin (Adenin/A dan Guanin/G) dan Pirimidin
(Sitosin/C dan Timin/T). A selalu berpasangan dengan T, C selalu berpasangan dengan G.
Nukleotida diibaratkan sebuah tangga dimana: “Anak tangganya” adalah susunan basa nitrogen (
A – T dan C – G) dan Kedua “ibutangganya” adalah gula ribose/deoksiribosa. Model DNA
pertama kali dibuat pada tahun 1953 oleh James D. Watson dari Amerika Serikat dan Francis
Crick dari Inggris, seperti terlihat pada gambar 5 dibawah.
Gambar 5. Nukleotida
Sumber: Campbell, et al. 2009
Replikasi DNA
Replikasi DNA adalah suatu tahapan penggandaan DNA yang terjadi pada saat sebelum
pembelahan sel (interfase tahap sintesis DNA). Replikasi dilakukan dalam upaya membentuk
DNA yang sama pada sel hasil pembelahannya. Dalam proses replikasi DNA diperlukan enzim
helikase, DNA polimerase, ligase, ATP, GTP, CTP dan TTP.
Enzim helikase berfungsi sebagai pembuka rantai ganda heliks. Enzim DNA polimerase
akan membentuk DNA baru dari satu rantai tunggal DNA. Enzim DNA ligase berperan dalam
melekatkan setiap fragmen Okazaki yang merupakan rantai pasangan semula yang tidak
30
berhubungan menjadi satu rantai yang utuh.Replikasi diawali dengan sintesis RNA primer.Arah
replikasi 5’ 3’. Beberapa model replikasi DNA, yaitu
a. Teori konservatif: Pita DNA rangkap heliks tidak berpisah, langsung menjadi cetakan bagi pita
DNA baru. Akhirnya terbentuk dua pita rangkap heliks yang sama seperti asalnya.
b. Teori semi konservatif: Pita DNA rangkap heliks memisahkan diri menjadi dua pita tunggal
yang berperan sebagai pola cetakan. Setiap pita lama membentuk pita baru pasangannya,
akhirnya terbentuk dua pita rangkap heliks yang sama seperti asalnya.
c. Teori dispersive: Pita DNA heliks rangkap terputus-putus atas beberapa potongan. Setiap
potongan berpola sebagai pola cetakan, membentuk DNA baru pasangannya. Akhirnya
terbentuk pita rangkap heliks yang sama seperti asalnya.
Penjelasan tentang model replikasi tersebut dapat dilihat pada gambar 6 berikut ini.
RNA
RNA merupakan polinukleotida, namun ukurannya jauh lebih pendek dari polinukleotida
penyusun DNA.RNA hanya terdiri dari satu rantai.Gula pentosa yang menyusun RNA adalah
gula ribosa. Basa nitrogen yang menyusun RNA adalah:
a. Purin yang terdiri dari adenin (A) dan guanin (G),
b. Pirimidin yang terdiri dari sitosin (C) dan urasil (U) RNA dibentuk oleh DNA di dalam inti
sel.
31
pada RNA duta yang disebut kodon. Kodon pada RNA duta merupakan komplemen dari
kodogen, yaitu urutan basa- basa nitrogen/nukelotida pada DNA yang dipakai sebagai pola
cetakan. Peristiwa pembentukan RNA duta oleh DNA di dalam inti sel, disebut transkripsi.
Contoh: Kodogen (DNA) = ACG TGG ATA CCT
Kodon (triplet basa RNA d) = UGC ACC UAU GGA
2) RNA transfer (RNA pembawa asam amino dalam bentuk aminoasil tRNA). RNA pembawa
berfungsi mengenali kodon dan menerjemahkan menjadi asam amino di ribosom.
Penerjemahan kode pada mRNA oleh tRNA dikenal dengan nama translasi. Urutan basa
nitrogen pada RNA transfer disebut antikodon. Bentuk RNA transfer seperti daun
semanggidengan 4 ujung yang penting, yaitu:
1) Ujung pengenal kodon yang berupa triplet basa yang disebut antikodon.
2) Ujung perangkai asam amino yang berfungsi mengikat asam amino.
3) Ujung pengenal enzim yang membantu mengikat asam amino.
4) Ujung pengenal ribosom. Contoh: Apabila kodon dalam RNA duta mempunyai urutan
UGC ACC UAU GGA maka antikodon yang sesuai pada RNA transfer adalah ACG UGG
AUA CCU.
3) Ribosom RNA (RNAr) berfungsi sebagai tempat pembentukan protein. Ribosom terdiri dari 2
sub unit, yaitu: 1) Sub unit kecil yang berperan dalam mengikat RNA duta. 2) Sub unit besar
yang berperan untuk mengikat RNA transfer yang sesuai.
Sintesis Protein
Sintesis protein merupakan suatu proses yang komplek, termasuk di dalamnya
penerjemahan kode-kode pada RNA menjadi polipeptida. Sintesis protein melibatkan DNA,
RNA, ribosom, asam amino, dan enzim.Sintesis protein membutuhkan bahan dasar asam amino,
dan berlangsung di dalam inti sel dan ribosom (sitoplasma). Tahap-tahap sintesis protein dibagi
menjadi 2 yaitu: Transkripsi dan Translasi.
a. Transkripsi
1) Berlangsung dalam inti sel.
2) Dimulai dengan membukanya rantai DNA heliks ganda membentuk gelembung transkripsi.
Dengan demikian RNA polimerase berikatan dengan DNA.
3) Pita DNA yang berfungsi sebagai pencetakan RNA disebut pita template atau antisense dan
pita DNA yang tidak mencetakan RNA disebut dengan pita sense.
4) Pita RNA dibentuk sepanjang pita DNA pencetak (template) dengan urutan basa nitrogennya
komplementer dengan basa nitrogen yang ada pada pita cetakan DNA.
5) Pita RNA yang telah selesai menerima pesan genetik dari pita DNA pencetak segera
meninggalkan inti nukleus menuju ke ribosom, tempat sintesis protein dalam sitoplasma. Pita
RNA menempatkan diri pada leher ribosom.
32
Gambar 8. Proses Transkripsi
Sumber: Campbell, et al. 2009
6) RNA yang ada dalam sitoplasma bersiap-siap untuk berperan dalam proses translasi (sintesis
protein). Proses transkripsi lebih jelas dapat dilihat pada gambar 8.
b. Translasi
1) RNAd dan RNAt setelah sampai di ribosom selanjutnya tiga basa nitrogen pada antikodon
RNAt berpasangan dengan tiga basa nitrogen pada kodon RNAd. Misalnya AUG pada kodon
RNAd berpasangan dengan UAC pada antikodon RNAt, sehingga asam amino diikat oleh
RNAt adalah metionin. Dengan demikian nama asam amino merupakan terjemahan dari basa-
basa nitrogen yang ada pada RNAd.
2) Ribosom dengan RNAd bergerak satu kodon.
3) Sebuah asam amino ditambahkan pada rantai polipeptida.
4) Asam amino yang pertama (metionin) segera lepas dari RNAt kembali ke sitoplasma untuk
mengulang fungsinya dengan cara yang sama. RNAt berikutnya datang untuk berpasangan
dengan kodon RNAd berikutnya.
33
Proses keseluruhan ini berkesinambungan sampai terbentuk polipeptida tertentu yang terdiri dari
asam amino dengan urutan basa nitrogen tertentu.
Kode Genetik
Kode genetik, yaitu instruksi berupa kode-kode yang menentukan macam protein yang
akan dibuat. Instruksi melalui kode genetik berupa kodon pada RNA tersebut ditranskripsi dari
DNA dengan bantuan RNA polimerase.
Ciri-ciri kodon menurut Nirenberg, dkk (1961), yaitu:
a. Terdiri dari triplet, artinya 3 basa membentuk kodon
b. Non overlapping, artinya susunan 3 basa pada kodon tidak dibaca ulang sebagai kodon
berikutnya (tumpang tindih).
c. Degenerate, artinya 1 asam amino mempunyai kodon lebih dari satu.
d. Universal, artinya kode yang sama berlaku untuk semua makhluk hidup.
34
Bahan Ajar Unit Pembelajaran 2 (Sistem Gerak Manusia)
Sistem Rangka Manusia
Manusia memiliki rangka dalam yang disusun oleh tulang keras (disebut juga tulang rangka
atau tulang) dan tulang rawan. Rangka manusia dibentuk dari tulang tunggal atau gabungan
tulang (seperti tengkorak) yang ditunjang oleh struktur lain, seperti ligamen (jaringan ikat yang
menghubungkan antara tulang yang satu dengan tulang lainnya), tendon (jaringan ikat yang
menghubungkan otot dengan tulang), dan otot.
35
dinamakan penulangan (osifikasi). Proses penulangan berlanjut hingga remaja dan dewasa.
Epifisis adalah area bagi pertumbuhan secara memanjang bagi tulang-tulang panjang sewaktu
kanak-kanak.Pada masa pertumbuhan ini sel-sel pada epifisis membelah dan memanjangkan
tulang.Ketika kita tumbuh, tulang bertambah keras dan bertambah berat, tetapi kelenturannya
berkurang.Hal itu berarti tulang bertambah kuat tetapi mudah patah.
Gambar 2.di atas menunjukkan pembentukan tulang dari tulang rawan. Sewaktu embrio,
semua tulang pipa pada mulanya berupa batang tulang rawan yang diselubungi oleh suatu
membran (perikondrium).Sebuah pusat penulangan pertama disebut diafisis tampak di tengah
jaringan yang kemudian menjadi tulang pipa.Kalsium ditimbun dalam matriks dan sel-sel
tulang berkembang.Perikondrium menjadi periosteum, selanjutnya tulang tumbuh baik secara
melingkar maupun memanjang.Selanjutnya tulang yang sedang tumbuh terdiri atas batang
(diafisis) dan ujung (epifisis).
Dalam proses perkembangan selanjutnya timbul pusat penulangan kedua di setiap ujung
epifisisnya. Dalam hal ini penulangan berawal dari daerah itu dan meluas ke arah batang juga
ke arah ujung setiap epifisisnya.Ujung tulang tetap ditutupi oleh tulang rawan hialin yang
menjadi tulang rawan sendi.Di antara batang dan setiap ujung terdapat selapis tulang
rawan.Lapisan ini disebut tulang rawan epifisis yang tetap ada sampai tulang menjadi
dewasa.
c. Struktur Tulang
Tulang (osteon), terdiri atas sel-sel tulang yang banyak mengandungsenyawa kapur dan
fosfat.Senyawa kapur dan fosfat yang terkandungalam tulang mengakibatkan tulang menjadi
keras.
1. Macam-Macam Tulang Berdasarkan Bentuk Tulang
a) Tulang panjang atau tulang pipa.
Kelompok tulang ini secara umum lebih panjang, lebar, berbentuk silinder dan berfungsi
sebagai pengungkit (Gambar 3).Tulang panjang terletak pada lengan atas, lengan bawah,
36
paha, betis, telapak kaki, jari, dan ibu jari.Tulang paha merupakan tulang panjang
terbesar dan terberat pada tubuh.
b) Tulang Pipih
Bentuk tulang ini gepeng atau pipih.contohnya adalah tulang dada, tulang belikat,dan
tulang rusuk.
c) Tulang Pendek
Tulang yang berbentuk bulat dan pendek.contohnya adalah: ruas-ruas tulang belakang,
tulang pergelangan kaki, dan tulang pergelangan tangan. Tulang pipih memiliki fungsi
sebagai tempat terjadinya proses pembentukan sel darah merah dan putih.
37
Sendi
Tempat bertemunya dua buah tulang dinamakan sendi.Sendi diikat oleh ligamen dan
tendon.Terdapat tiga jenis sendi yaitu sendi dengan gerakan bebas, sendi dengan gerakan
terbatas, dan sendi yang tidak dapat bergerak.
a. Sendi dengan gerakan bebas (Diartrosis)
1) Sendi engsel adalah jika gerakan dapat dilakukan ke satu arah. Contoh sendi engsel adalah
sendi pada lutut dan siku.
3) Sendi pelana
Sendi pelana memungkinkan tulang yang satu meluncur pada tulang yang lain. Tulang-tulang
pada pergelangan tangan membentuk sendi pelana, dengan fleksibilitas yang tinggi.Sendi
semacam ini terdapat juga pada tulang-tulang pergelangan kaki.
38
b. Sendi dengan Gerakan Terbatas (Amfiartrosis)
1) Simfisis adalah tulang dihubungkan oleh jaringan tulang rawan yang berbentuk seperti
cakram. Contohnya adalah hubungan antara ruasruas tulang belakang.
2) Sindesmosis adalah tulang dihubungkan oleh jaringan ikat serabut dan ligamen. Contohnya
adalah persendian antara fibula dan tibia.
39
protein yang disebut myosin Kontraksi sel otot terjadi akibat filamen aktin dan miosin yang
saling meluncur melewati yang lain, yang akan memperpendek selnya. Dalam sel otot,
filament aktin terletak sejajar dengan filamen miosin tebal. Miosin bertindak sebagai molekul
motor dengan bantuan lengan yang “menjalankan” kedua jenis filamen itu untuk saling
melewati yang lainnya. Kerja tim dari banyak filament yang meluncur seperti ini membuat
seluruh sel otot dapat memendek.
40
c. Luka pada Sendi
Kecelakaan pada sendi yang paling umum adalah keseleo.Keseleo terjadi jikan ligamen
dan tendon di sekitar sendi terenggut.Pada keseleo yang hebat jaringan itu dapat robek.
Bentuk lain kecelakaan pada sendi adalah dislokasi. Pada kasus dislokasi, ujung tulang
tertarik ke luar sendi.Ligamen yang menghubungkan tulang pada sendi terenggut dan sobek.
Bursitis merupakan masalah sendi yang tidak secara langsung berhubungan dengan
luka.Bursitis merupakan peradangan dengan rasa sakit pada kantung kecil di dekat
sendi.Kantung ini, disebut bursae, terletak di antara tendon atau di antara tendon dan tulang.
Tanpa kantung ini tendon akan bergesekan satu dengan yang lainnya.
d. Masalah pada Kaki
Ketika kita berdiri dengan telapak kaki menempel pada lantai, tampak bahwa bagian
tengah telapak kaki kita tidak menyentuh lantai.Bagian ini dinamakan lengkung
kaki.Lengkung kaki terbentuk dari susunan tulang-tulang pada kaki dan tekanan di antara
tulang-tulang itu yang diikat oleh ligamen dan otot.Struktur ini membuat telapak kaki mirip
pegas.Jika kaki menginjak lantai, lengkung kaki sedikit memipih lalu melengkung kembali.
Kerja pegas ini mampu meredam kejutan dan menggunakan energi untuk melengkungkan
kembali lengkung kaki pada langkah berikutnya.Kadangkala lengkung kaki menjadi pipih.Hal
itu berarti semua bagian alas kaki menyentuh lantai.Hal itu berakibat berat badan tidak berada
di pusat.Membuat kulit dan otot pergelangan kaki bekerja lebih berat untuk menyeimbangkan
tubuh.Sakit pada lengkung kaki, pergelangan kaki, dan otot betis merupakan pertanda
turunnya lengkung kaki.Wanita yang mengenakan sepatu dengan hak tinggi dapat
menyebabkan lengkung kaki memipih. Sepatu dengan bantalan kecil,
disebutarch supports dapat membantu keadaan ini.
Problem pada kaki lainnya adalah bunion. Bunion merupakan pembengkakan
yang berat pada sendi ibu jari kaki. Bunion dapat disebabkan oleh arthritis atau tidak
seimbangnya otot pada kaki dan tungkai.Juga dapat disebabkankarena menggunakan sepatu
sempit yang menekan jari secara bersamaan.Persendian pada ibu jari merupakan sendi engsel
yang memungkinkan ibu jaribergerak ke atas dan ke bawah.Mengenakan sepatu sempit,
mengakibatkanjari dan sendi mendapat tekanan dari satu sisi.Pada tahap awal
terbentukbunion, sepatu yang lebar diperlukan, namun pembedahan sangat diperlukanpada
kasus lanjutan.
e. Arthritis
Penyakit ini ditandai dengan pembengkakan dan pengembangan jaringan di sekitar
sendi.Dengan beberapa macam arthriris, sendi menjadi kaku dan terjadi kerusakan tetap
karena robeknya jaringan sendi.Dengan mengetahui beberapa gangguan dan penyakit di atas,
kita layak untuk bersyukur kepada Allah, Tuhan YME atas nikmat berupa kesehatan pada
sistem gerak kita.
41
Lampiran 4 : LKS
LKS unit pembelajaran 1 (Substansi Genetik)
Lembar Kerja Peserta Didik 1
42
LKS Unit Pembelajaran 2 (Sistem Gerak Manusia)
Lembar Kerja Peserta Didik 1
Struktur dan Fungsi Organ Sistem Gerak
1. Tujuan : Mengidentifikasi struktur dan fungsi organ sistem gerak pada manusia
2. Alat dan Bahan
a. Torso manusia
b. LCD proyektor
c. Komputer
d. Berbagai sumber bahan bacaan tentang struktur dan fungsi organ sistem gerak manusia
3. Prosedur Kegiatan
a. Amatilah tayangan video tentang struktur sistem gerak manusia.
b. Buatlah pertanyaan berdasarkan hasil pengamatan tayangan
c. Carilah informasi mengenai struktur dan fungsi tentang organ penyusun sistem gerak
manusia dari berbagai sumber
d. Diskusikan bersama teman sekelompok struktur dan fungsi penyusun sistem gerak
manusia, menjawab pertanyaan-pertanyaan yang sudah kamu buat pada poin 2.
e. Tuangkan hasil diskusi kelompok ke dalam tabel berikut.
43
Jenis Otot
44
Lampiran 3 : Kisi-kisi soal pilihan ganda dan uraian
Unit Pembelajaran 1 (Substansi Genetik)
KISIKISI-KISI PENULISAN SOAL
FORMAT KISI-KISI PENULISAN SOAL
Jenis sekolah : SMAN 2 Samarinda
Jumlah soal :2
Mata pelajaran : Biologi
Bentuk soal/tes : Pilihan Ganda dan Uraian
Penyusun : Robiansyah, S.Pd.M,Si
Alokasi waktu :-
Kisi-Kisi Penulisan Soal
Indikator Nomo
Kompetensi Materi Bentuk
No. IPK Soal Level r
Dasar Pokok Soal
Soal
1 3.3 3.3.2 DNA Mendesk C4 Pilihan 1
Menganalisis Mendeskripsi dan ripsikan (Menganalis Ganda
hubungan kan struktur, RNA struktur is)
sruktur dan sifat, dan DNA Uraian 2
fungsi gen, fungsi gen,
DNA, DNA, dan
kromosom kromosom
dalam
penerapan
prinsip
pewarisan sifat
pada makhluk
hidup
45
Unit Pembelajaran 2 (Sistem Gerak Manusia)
FORMAT KISI-KISI PENULISAN SOAL
Jenis sekolah : SMAN 2 Samarinda
Jumlah soal :2
Mata pelajaran : Biologi
Bentuk soal/tes : Pilihan Ganda dan Uraian
Penyusun : Robiansyah, S.Pd.M,Si
Alokasi waktu :-
Kisi-Kisi Penulisan Soal
Indikator Nomo
Kompetensi Materi Bentuk
No. IPK Soal Level r
Dasar Pokok Soal
Soal
1 Menganalisis 3.5.6 Struktu Peserta 3 Pilihan 1
hubungan Menjelaskan r dan didik Ganda
antara Mekanisme fungsi dapat
struktur kontraksi otot organ menentu
jaringan pada manusia system kan
penyusun gerak persamaa
organ pada (tulang, n reaksi
sistem gerak otot kimia
dalam dan pada saat
kaitannya sendi) otot
dengan berkontra
bioproses dan Ksi
2 gangguan 3.5.5 Disajikan 3 Uraian 2
fungsi yang Mendeskripsi gambar
dapat terjadi kan struktur jenis
pada sistem otot pada otot,
gerak manusia peseta
didik
dapat
menetuka
n jenis
otot pada
Manusia
46
Lampiran 4 : Soal, kunci, dan pedoman penyekoranUnit
Pembelajaran 1(Substansi Genetik)
KARTU SOAL NOMOR 1
(PILIHAN GANDA)
Mata Pelajaran : Biologi
Kelas/Semester : XII/Ganjil
3.3 Menganalisis hubungan sruktur dan fungsi gen, DNA,
Kompetensi Dasar kromosom dalam penerapan prinsip pewarisan sifat pada
makhluk hidup
hubungan sruktur dan fungsi gen, DNA, kromosom dalam
Materi
penerapan prinsip pewarisan sifat pada makhluk hidup
Indikator Soal Mendeskripsikan struktur DNA
Level Kognitif C4
Soal :
Perhatikanlah gambar di bawah ini :
1 A 10
47
KARTU SOAL NOMOR 2
(URAIAN)
Mata Pelajaran : Biologi
Kelas/Semester : XII/ Ganjil
3.3 Menganalisis hubungan sruktur dan fungsi gen, DNA,
Kompetensi Dasar kromosom dalam penerapan prinsip pewarisan sifat pada
makhluk hidup
Hubungan sruktur dan fungsi gen, DNA, kromosom dalam
Materi
penerapan prinsip pewarisan sifat pada makhluk hidup
Indikator Soal Mendeskripsikan struktur DNA
Level Kognitif C4
Soal
1. Perhatikan tabel kodon berikut.
Sepotong fragmen rantai sense DNA mempunyai urutan basa nitrogen sebagai
berikut :
Dari kedua gambar diatas tentukan pasangan kodon dan asam amino yang
terbentuk.
Kunci Pedoman Penskoran
NO
URAIAN JAWABAN/KATA KUNCI SKOR
SOAL
1 GCA (B), CUA (D), UCC (E), ACG (H). 10
48
Unit Pembelajaran 2 (Sistem Gerak Manusia)
KARTU SOAL NOMOR 1
(PILIHAN GANDA)
Soal
1. Jika seseorang sedang melakukan olahraga, maka ototnya sering terjadi
peristiwa kontraksi dan relaksasi, pada waktu otot berkontraksi terjadi
peristiwa kimia yang membebaskan energi, persamaan reaksi kimia yang
benar adalah……….
a. Glukosa + fosfat → CO2 + H2O + energi
b. Glukosa + O2 → CO2 + H2O + energi
c. ATP → ADP + energi
d. ADP + asam fosfat → ATP + energi
e. AMP + P → ADP + energi
49
KARTU SOAL NOMOR 2
(URAIAN)
Soal
Berikut ini adalah gambar jenis-jenis otot
A B C
50
Kunci Pedoman Penskoran
NO
URAIAN JAWABAN/KATA KUNCI SKOR
SOAL
2 a. Gambar A adalah gambar otot polos 4
Gambar B adalah gambar otot lurik/rangka
Gambar C adalah gambar otot jantung
b. Perbedaan jenis otot polos, lurik dan jantung
pembeda Otot polos Otot lurik Otot
jantung
Letak inti Di tengah Di tepi Di pusat sel
sel
Sifat kerja Bekerja Bekerja Bekerja
secara tidak secara sadar secara tidak
sadar sadar
Letak dalam Sistem Melekat Jantung
tubuh organ pada rangka
51
Lampiran 5 : Lembar observasi proses pembelajaran
Unit Pembelajaran 1 (Substansi Genetik)
Lembar Pengamatan/ Observasi Diskusi Kelompok
52
Aspek Penilaian Jumlah
No Nama Peserta Didik Keterangan
1 2 3 4 5 6 Skor
26 Sinta Rahayu 4 3 3 4 3 3 20 Baik (80)
27 Siti Maryam 4 3 3 4 3 3 20 Baik (80)
28 Siti Nurhayati 4 3 3 4 3 3 20 Baik (80)
29 Sri Aisah 4 3 3 4 3 3 20 Baik (80)
30 Sri Depi 4 3 3 4 3 3 20 Baik (80)
31 Sumiyati 4 3 3 4 3 3 20 Baik (80)
32 Tria Moja Mutia 3 3 3 3 3 3 18 Baik (70)
Wulan Suci 4 4 4 4 4 4 24 Sangat Baik
33
(85)
34 Ajeung Intan 4 4 5 4 5 5 27 Sangat Baik (88)
Jumlah Skor 127 114 114 133 116 119 723 2744
Rerata Skor 3.7 3.4 3.4 3.9 3.4 3.5 21.3 81
Keterangan :
1. Penilaian dilakukan selama kegiatan diskusi
2. Hasil penilaian ini digunakan untuk mengetahui tingkat aktivitas peserta didik
3. Aspek yang dinilai:
1. Kemampuan menyampaikan pendapat.
2. Kemampuan memberikan argumentasi
3. Kemampuan memberikan kritik.
4. Kemampuan mengajukan pertanyaan.
5. Kemampuan menggunakan bahasa yang baik.
6. Kelancaran berbicara.
Penskoran : Jumlah skor :
A. Tidak Baik Skor 1 24 – 30 = Sangat Baik ( 85 – 100)
B. Kurang Baik Skor 2 18 – 23 = Baik ( 70 – 84 )
C. Cukup Baik Skor 3 12 - 17 = Cukup (60 - 69 )
D. Baik Skor 4 6 - 11 = Kurang ( > =59 )
E. Sangat Baik Skor 5
53
Unit Pembelajaran 2 (Sistem Gerak Manusia)
Lembar Pengamatan/ Observasi Diskusi Kelompok
54
Aspek Penilaian Jumlah
No Nama Peserta Didik Keterangan
1 2 3 4 5 6 Skor
26 Sugiarti 4 4 5 4 5 5 27 Sangat baik (88)
27 Tia Lestari 4 4 4 4 4 4 24 Sangat baik (85)
28 Tiara 4 4 4 4 4 4 24 Sangat baik (85)
29 Vera Juita 4 4 4 4 5 4 25 Sangat baik (85)
30 Vini Indriyani 4 4 4 4 5 5 26 Sangat baik (86)
31 Widi Astuti 4 4 4 4 4 4 24 Sangat baik (85)
Jumlah Skor 109 110 110 111 112 111 663 2436
Rerata Skor 3.5 3.5 3.5 3.6 3.6 3.6 21.4 79
Keterangan :
4. Penilaian dilakukan selama kegiatan diskusi
5. Hasil penilaian ini digunakan untuk mengetahui tingkat aktivitas peserta didik
6. Aspek yang dinilai:
7. Kemampuan menyampaikan pendapat.
8. Kemampuan memberikan argumentasi
9. Kemampuan memberikan kritik.
10. Kemampuan mengajukan pertanyaan.
11. Kemampuan menggunakan bahasa yang baik.
12. Kelancaran berbicara.
Penskoran : Jumlah skor :
A. Tidak Baik Skor 1 24 – 30 = Sangat Baik ( 85 – 100)
B. Kurang Baik Skor 2 18 – 23 = Baik ( 70 – 84 )
C. Cukup Baik Skor 3 12 - 17 = Cukup (60 - 69 )
D. Baik Skor 4 6 - 11 = Kurang ( > =59 )
E. Sangat Baik Skor 5
55