Anda di halaman 1dari 9

PENERAPAN DAN MEKANISME GRC DI PERBANKAN

Oleh

KELOMPOK 2
ISA
MANSUR
RIZKI WAHYUDI
ARMAN UMAR
DEDEH KOMALASARI

TUGAS CRITICAL REVIEW

Untuk memenuhi salah satu syarat mengikuti


Program Pelatihan Branch Manager iB Angkatan 23

LEMBAGA PENGEMBANGAN PERBANKAN INDONESIA


JAKARTA
2022
1. PENDAHULUAN
Lingkungan bisnis yang dinamis memberikan tantangan yang kompleks bagi
seluruh jenis organisasi, baik usaha mikro kecil menengah (UMKM), korporasi,
organisasi nirlaba maupun Lembaga pemerintah. Untuk dapat menghadapi tantangan
dinamis tersebut, organisasi membutuhkan suatu pendekatan penerapan GRC yang
unggul, namun faktanya implementasi GRC masih bersifat berkotak-kotak (silo)
sehingga kurang memberikan nilai tambah kepada organisasi. Kondisi GRC yang silo
tercermin dalam bentuk koordinasi yang lemah adanya konflik tumpang tindih , adanya
kesenjangan, dan efesiensi biaya.
Survey tingkat GRC (GRC Maturity Survey) yang dilakukan Open Compliance
& Ethics Grup (OCEG) pada 2019 memaparkan fakta bahwa 14% responden telah
sepenuhnya atau secara subtansial mengintegrasikan proses dan teknology GRC,
sementara 23% masih memiliki GRC yang berkotak-kotak (silo), sedangkan sisanya
belum memiliki tingkat maturitas GRC yang belum memadai. Dalam survey yang
dirilis oleh Asian corporate Govenance Assosiation (ACGA) dan CLSA limited tahun
2018 mengenai CG Watch 201. Hard Decision Asia Faces Tough Choicein CB Reform,
di dapatkan fakta bahwa Indonesia memerlukan usaha perbaikan yang signifikan untuk
dapat bersaing dengan negara-nagara lain di asia meskipun praktik transparansi oleh
organisasi di Indonesia menunjukkan perbaikan melalui penerapan standar akuntansi
pelaporan keuangan yang lebih baik, namun berdasarkan survey tersebut masih terdapat
beberapa pelanggaran dalam perdagangan dan insider trading.
Pencapaian organisasi lokal di Indonesia dalam pemeringkatan ASEAN
Corporate Govenance Scorecard atau pemberian penghargaan sejenis di regional
ASEAN dalam 3 tahun terakhir belum begitu baik meskipun sudah menunjukkan trend
positif pada tahun 2018, perlu adanya upaya untuk merumuskan perbaikan
implementasi GRC di Indonesia. Hal ini lah yang mendorong GRC forum Indonesia
Menyusun Panduan mencapai model keunggulan GRC.
Istilah dan definisi dimaksudkan untuk menghindari kerancuan dari berbagai
macam istilah dan definisi yang digunakan dalam berbagai macam sumber. Berikut
beberapa istilah dan definisi model keunggulan GRC yang diadopsi :
A. Governance (tata Kelola)

2
Menurut OCEG, Governance adalah Tindakan yang mengarahkan, mengendalikan
dan mengevaluasi secara eksternal suatu entitas, proses, atau sumber daya.
B. Risiko
Menurut ISO 31000-2018, Risiko adalah dampak dari ketidakpastian terhadap
pencapaian bojektif (tujuan) atau dengan kata lain adalah deviasi dari apa yang di
harapkan, bisa bersifat positif dan/atau negative. Dalam sebuah organisasi, risiko
tidak selalu negative, tetapi risiko harus dihadapi sehingga tidak menimbulkan
risiko tambahan. Cara menghadapi risiko adalah dengan mengidentifikasi risiko
tersebut, melakukan Analisa terhadap risiko, dan melakukan evaluasi apakah risiko
tersebut harus diatasi atau di Kelola.
C. Compliance
Menurut OCEG, Compliance adalah kemapuan untuk membuktikan pemenuhan
persyaratan, aturan, dan hukum yang berlaku.

Dalam perkembagannya terbentuk kesepahaman bahwa GRC adalah pendekatan


terpadu dan holistic terhadap organisasi untuk memastikan suatu organisasi bertindak
secara etis dan sesuai dengan selera risiko, kebijakan internal, dan peraturan eksternal
melalui penyelarasan strategi, proses, tekhnologi dan manusia, sehingga meningkatkan
efisiensi dan efektifitas. Para ahli kemudian menerjemahkan definisi tersebut ke dalam
kerangka referensi untuk penelitian GRC, manfaat model keunggulan GRC dapat
memberikan manfaat bagi organisasi sebagai berikut :

A. Keunggulan kompetitif yang berkelanjutan


Peningkatan nilai organisasi melalui penetapan focus corporate strategy yang baik,
dapat mendukung terciptanya inovassi dan keunggulan diferensiasi yang tidak
dimiliki oleh pesaingnya. Inovasi merupakansumber keunggulan kompetitif
(competitive advantange) bagi organisasi.
B. Tangkas (agile) dalam setiap pengambilan keputusan
Pengambilan keputusan secara terpadu dan tepat sasaran di lakukan dengan
mempeetimbangkan, antara lain informasi penting yang relevan, risiko yang akan
dihadapi, dan regulasi yang berlaku serta kekuatan intuisi bisnis.
C. Efektif dan efisien atas sumber daya yang di miliki
Efektifitas dan efisiensi waktu serta sumber daya yang diperlukan untuk melakukan
aktivitas-aktivitas organisasi, yang didukung oleh kesamaan pandangan.

3
Organisasi sepatutnya memiliki GRC yang unggul untuk meningkatkan nilai
organisasi bagi para pemangku kepentingan, serta siap menghadapi perubahan.
Organisasi memerlukan dukungan kuat dari pemangku kepentingan internal dan
eksternal untuk mencapai model keunggulan GRC.

2. ISU STRATEGIK GRC


Strategijic Bisnis Perbankan saat ini
Perkembangan bisnis perbankan saat ini di tandai dengan perubahan lingkungan usaha
yang begitu pesat, kesepakatan penerapan Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) 2015-
2020 yang telah menjadi salah satu pemicu semakin meningkatnya intensitas risiko
yang timbul di seluruh aspek kegiatan bisnis, beberapa isu startegis yang sering
mengmuka saat ini adalah :
A. Semakin tingginya tuntutan nasabah (Demanding Costumer) dan persaingan yang
semkain tajam serta terdivesifikasi.
B. Menipisnya margin usaha yang sering di atasi dengan ekspansi usaha menawarkan
produk baru atau bahkan melakukan interaksi global yang jelas akan meningkatkan
tingkat risiko bagi bank.
C. Deregulasi yang begitu cepat dan perkembangan teknologi yang begitu pesat
berkonvergensi dengan komunikasi yang canggih (error), kecerobohan (omission)
dan kecurangan (fraud) ke tingkat yang semakin sulit dicegah dan diungkap.

3. PEMBAHASAN
A. Penerapan GCG pada sector Perbankan saat ini
Penerapan GCG pada sector perbankan saat ini telah memasuki tahapan yang cukup
advance dengan menrapkan konsep GRC (Governance Risk, Risk, Compliance)
secara simultan, dalam penerapannya terdapat isu dan kendala;
B. Penerapan GRC telah berjalan dengan cukup baik namun di rasakan masih belum
maksimal dan memberikan nilai manfaat yang diterapkan.
C. Keberhasilan implementasi GRC tidak semata tergantung pada factor internal Bank
namun sangat dipengaruhi oleh factor eksternal (lingkungan).

4
Faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan Implementasi GRC
Tahap Aktivitas Target

1. Persiapan a. Awareness Building, a. Membangun Kesadaran Arti Penting GCG dan


Komitmen Bersama dalam Penerapannya
b. GCG Assessment,
b. Memetakan Kondisi Penerapan GRC
c. GCG Manual building
c. Menciptakan Kerangka Dasar Acuan operasional
2. Implementasi a. Sosialisasi a. Memperkenalkan kebijakan GRC beserta
regulasinya
b. Implementasi
b. Didasarkan pada Roadmap, Topdown Approach,
c. Internalisasi
Change Management

3. Evaluasi Audit dan Assessment Mengukur Sejauh mana Efektivitas Penerapan GRC

Pricewaterhouse Coopers terdapat 2 faktor utama yang mempengaruhi keberhasilan


GRC pada perbankan yaitu :
 Faktor Eksternal (60%) antara lain berupa :
1. Penegakan hukum
2. Budaya Corporate Governance
 Faktor Internal (40%) antara lain berupa :
1. Masih adanya stigma negative tentang urgensi penerapan GRC
2. Relative masih rendahnya pemahaman konsep GRC
3. Rendahnya Budaya Organisasi (Corporate Culture)
4. Belum adanya acuan yang komprehensip dan holistic tentang penerapan GRC

4. STRATEGI IMPLEMENTASI GRC PERBANKAN

Strategi Implementasi dapat di lakukan melalui :


 Perbaikan sector eksternal
Melalui upaya menciptakan kondisi yang kondusif bagi tumbuh dan
berkembangnya public governance oleh seluruh stakeholder, khususnya dibidang
hukum dalam rangka menekan tingkat KKN.
 Strategi perbaikan Faktor Internal
Penerapan penerapan manajemen risiko berbasis Balance scorecard meliputi 4
perspektif :
1. Perseptif Pembelajaran
Tujuan perspektif pembelajatran adalah membangun budaya GRC yang kuat
dicapai melalui :

5
a. Membangun kompetensi internal antara lain berupa pembentukan tum
khusus yang menangani pengembangan system GRC.
b. Meningkatkan kesadaran GRC melalui sosialisasi, pelatihan dan workshop
di seluruh unit kerja.
c. Membangun struktur yang kuat
d. Membangun integritas SDM melalui sosialisasi kode etik profesi,
penegakkan displin pegawai.
2. Perspektif Proses
Tujuan perspektif proses adalah pengelolaan profil resiko perusahaan focus
pada tingakr risiko tinggi sebagai hasil dari assementrisiko di seluruh unit kerja
melalui :
a. Membangun system GRC berupa kebijakan, pedoman, prosedur, pengadaan
dan penerapanmanajemen resiko berbasis program aplikasi perangkat lunak.
b. Menerapkan proses GRC yaitu memfasilitasi seluruh unit kerja untuk
melakukan proses GRC, rencana penaganan, pelkasanaan program mitigasi,
pemantauan dan pelaporan.
c. Integrasi GRC dengan proses bisnis, yaitu proses GRC menjadi bagian yang
tidak terpisahkan dari operasional dan proses pengambilan keputusan di
perusahaan, GRC merupakan suaatu proses perbaikan berkesinambungan
(continues improvement).
3. Perspektif Pelanggan
Pemenuhan keputusan nasabah dengan meminimalkan risiko yang di hadapi
oleh nasabah dalam menjalankan proses bisnisnya, di wujudkan melalui :
a. Penjualan produk yang sesuai dengan kebutuhan nasabah memenuhi
kepatuhan terhadap perturan perundagan yang berlaku.
b. Layanan prima.
4. Persepktif Finasial.
a. Meminimalisir biaya risko
Penerapan GRC yang baik dapat membantu operasional perusahaan dalam
mengidentifikasi, mengukur, memantau dan mengendalikan, memetakan
profil risiko serta menetukan ptioritas penangan yang akan di ambil dengan
perkiraan alokasi biaya sesuai dengan kemampuan perusahaan dengan
manfaat pengendalian yang optimal.

6
b. Mengoptimalkan peluang Bisnis
Penerapan GRC dalam tahapan lebih lanjut dapat memberi pilihan pada
tingkat yang wajar (reasonable option) mengenai peningkatan peluang
usaha dengan konsekuensi risiko yang dapat ditanggung oleh Bank.

5. Kesimpulan
A. isu bisnis perbankan saat ini dilatarbelakangi perubahan lingkungan bisnis
perbankan yang begitu cepat saat ini, dilatarbelakangi oleh beberapa hal :
a. tuntutan nasabah (demanding costumer) yang tinggi dan persaingan yang
semakin tajam berdampak menipisnya margin bank.
b. Perkembangan deregulasi dan teknologi berkonvergansi dengankomunikasi
menimbulkan peningkatan error, omission dan fraud ketingkat semakin sulit
di cegah dan diungkap. Kondisi tersebut menjadi pemicu semakin
meningkatnya intensitas risiko kegiatan usaha perbankan. Untuk itu
penerapan GRC adalah merupakan keharusan.
B. Penerapan GRC disektor perbankan telah menunjukkan progress yang positif
dengan memadukan aspek Governance, Risk Compliance (GRC) sebagaimana
tercermin dalam ketentuan tingkat Kesehatan bank berbasis risiko (risk based
bank rating).
C. Efektivitas penerapan GRC sangat dipengaruhi oleh pihak eksternal bank yaitu
kondisi lingkungan sosial antara lain berupa kualitas penegakan hukum dan
public governance, serta factor internal berupa antara lain belum tersedianya
acuanstrategi penerapan GRC secara komprehensip dan holistic.
D. Konsep penerapan GRC berbasis balance scorecard dapat di gunakan sebagai
referensi dalam pengembangan GRC secara konprehensip dan holistic
yangmeliputi 4 prespektif yaitu perspektif pembelajaara, proses, pelanggan dan
finansial yang pada gilirannya akan dapat menciptakan perencanaan strategi
bisnis yang mendorong layanan operasional prima guna mencapai pertumbuhan
bisnisyang berkesinambungan.

7
6. Saran
a. Diseminasi informasi dan komunikasi secara transparan , relevan, handal dan tepat
waktu
b. Pembelajatran dan inovasi yang berkelanjutan yang unggul.
c. Tata Kelola yang efektif dengan pendevinisian struktur dan tugas yang memadai.
d. Proses manajemen risiko yang efektif dan melekat pada strategi bisnis yang
berkelanjutan.
e. Pengembangan sumber daya manusia yang handal dan berintegritas.
f. Untuk peningkatan pengetahuan berkelanjutan dan pengukuran kinerja yang efektif
g. Menyediakan System informasi yang mendukung proses pengambilan keputusan
yang efektif.
h. Diharapkan melakukan system pengawasan yang efektif untuk memantau deviasi
atas objektif dan ancaman baru

8
Daftar Pustaka

1. Penduan mencapai model keunggulan Gonernance, risk and compliance (GRC Forum
Indonesia)
2. Scoot l Mitchell, dalam International Journal Of Disclosure And Governance
3. Governance, Risk, Compliance, Integrated , pemateri Nikson Lumban Tungkup.

Anda mungkin juga menyukai