Anda di halaman 1dari 4

MODUL PEMBELAJARAN 5

Mata pelajaran : Pendidikan Pancasila dan kewarganegaraan


Kelas : 9 A,B,C
Guru Mapel : Putra Eka Wanda

A. MATERI PEMBELAJARAN
Sebelum kita masuk ke materi kalian wajib membaca buku paket halaman 40- 43. Jadi yuk
dibaca dulu buku nya.

banyak masyarakat Indonesia yang mengabaikan arti pentingnya Undang-Undang Dasar 1945
(UUD 1945) sebagai konstitusi di Indonesia. Bahkan bukan hanya mengabaikan, namun
banyak juga yang tidak mengetahui hakekat dan makna dari konstitusi tersebut. Terlebih di
era globalisasi ini masyarakat dituntut untuk mampu memilah-milah pengaruh positif dan
negatif dari globalisasi tersebut. Dengan pendidikan tentang konstitusi diharapkan masyarakat
Indonesia mampu mempelajari, memahami dan melaksanakan segala kegiatan kenegaraan
berlandasakan konstitusi, hingga tidak kehilangan jati dirinya, apalagi tercabut dari akar
budaya bangsa dan keimanannya.
Konstitusi adalah salah satu norma hukum dibawah dasar negara. Dalam arti yang luas:
konstitusi adalah hukum tata negara, yaitu keseluruhan aturan
dan ketentuan (hukum) yang menggambarkan sistem
ketatanegaraan suatu negara. Dalam arti tengah: konstitusi
adalah hukum dasar, yaitu keseluruhan aturan dasar, baik yang
tertulis maupun yang tidak tertulis. Dalam arti sempit:
konstitusi adalah Undang-Undang Dasar, yaitu satu atau
beberapa dokumen yang memuat aturan-aturan yang bersifat
pokok. Dengan demikian, konstitusi bersumber dari dasar
Negara. Isi norma tersebut bertujuan mencapai cita-cita yang
terkandung dalam dasar Negara.

Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 disamping memuat aturan
pokok yang diperlukan bagi negara dan pemerintah, berisikan pula dasar falsafah dan
pandangan hidup bangsa. Dasar falsafah bangsa dan pandangan hidup bangsa tersebut telah
berakar dan tumbuh berabad-abad lamanya dalam kalbu dan sejarah bangsa Indonesia dan
telah ditempa dan diuji melalui perjuangan yang panjang dan pengorbanan.

Menjadi tugas kita bersama, termasuk kalian sebagai pelajar sekaligus generasi penerus
perjuangan bangsa, untuk mempertahankan kelestarian pokok-pokok pikiran dalam
Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945. Sehingga tidak hanya menjadi rangkaian kata-kata
luhur, tanpa menjadi pegangan hidup dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan
bernegara.
Mempertahankan pokok-pokok pikiran dalam Pembukaaan UndangUndang Dasar Negara
Republik Indonesia Tahun 1945, tidak hanya dilakukan dengan tidak merubahnya. Namun
yang tidak kalah penting adalah mewujudkan pokok-pokok pikiran dalam Pembukaan
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Setiap lembaga negara, lembaga masyarakat, dan
setiap warga negara wajib memperjuangkan pokok-pokok pikiran tersebut menjadi kenyataan.

Macam-macam sikap positif terhadap pokok pikiran yang terkandung dalam UUD 1945
sebagai wujud nyata untuk mengisi kemerdekaan Indonesia.

Sebagai warga Negara yang baik adalah memiliki kesetiaan terhadap bangsa dan Negara,
yang meliputi kesetiaan terhadap ideologi Negara, kesetiaan terhadap konstitusi, dan
kesetiaan terhadap peraturan perundang-undangan. Oleh sebab itu maka setiap warga
Negara harus dan wajib untuk memiliki perilaku positif terhadap konstitusi, yang
mempunyai makna berperilaku peduli atau memperhatikan konstitusi (UUD), mempelajari
isinya, mengkaji maknanya, melaksanakan nilai-nilai yang terjandung didalamnya,
mengamalkan dalam kehidupan, dan berani menegakkan jika konstitusi di langgar.

Berikut beberapa sikap positif terhadap pokok-pokok pikiran yang terkandung dalam
Pembukaan Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 sebagai wujud
nyata untuk mengisi kemerdekaan bangsa Indonesia. Berikut contoh beberapa sikap positif
terhadap Pokok-Pokok Pikiran yang terkandung dalam Pembukaan Undang-Undang Negara
Republik Indonesia Tahun 1945.

a) Persatuan

Persatuan berasal dari kata satu yang berarti utuh atau tidak terpecah-belah.
Persatuan mengandung arti “bersatunya macam-macam corak yang beraneka ragam
menjadi satu kebulatan yang utuh dan serasi.” Persatuan Bangsa Indonesia berarti
persatuan bangsa yang mendiami wilayah Indonesia. Persatuan itu didorong untuk
mencapai kehidupan yang bebas dalam wadah negara yang merdeka dan berdaulat.

b) Keadilan Sosial

Menurut Kamus Besara Bahasa Indonesia, keadilan mempunyai arti sifat


(perbuatan atau perlakuan) yang tidak berat sebelah (tidak memihak). Sedangkan sosial
berarti segala sesuatu yang mengenai masyarakat, kemasyarakatan atau perkumpulan
yang bersifat dan bertujuan kemasyarakatan (bukan dagang atau politik).“Keadilan
sosial” pada dasarnya tidak lain daripada keadilan.
Keadaan sosial merupakan suatu keadaan yang menggambarkan bahwa hasil
pembangunan dapat dinikmati oleh seluruh rakyat. Usaha mencapai keadilan sosial antara
lain dilakukan melalui upaya pengembangan perekonomian demi terciptanya
kemakmuran yang berkeadilan bagi seluruh rakyat. Pokok pikiran keadilan sosial yang
terkandung dalam sikap yang ditunjukkan dalam kehidupan sehari-hari, baik dalam
keluarga, sekolah, masyarakat, maupun bangsa dan negara.

c) Kedaulatan Rakyat

Kedaulatan berasal dari kata “daulat” daulat dalam bahasa Arab artinya “kekuasaan
atau dinasti pemerintahan”. Dan masih ada arti kedaulatan dalam bahasa-bahasa yang
lain misalnnya ;

1) Istilah dari bahasa Inggris kedaulatan artinya SOUVERIGNITY.


2) Istilah dari bahasa Perancis kedaulatan artinya SOUVERAINETE
3) Istilah dari bahasa Italia kedaulatan artinya SOVRANSI
4) Istilah dari bahasa latin kedaulatan artinya SUPERAMUS

Makna dari istilah-istilah di atas kesemuanya memiliki arti “tertinggi”. Jadi


kedaulatan berarti kekuasaan tertinggi atau kekuasaan yang tidak terletak di bawah
kekuasaan tertentu atau kekuasaan yang tertinggi yang ada dalam suatu Negara. Dengan
demikian makna kedaulatan rakyat adalah demokrasi, yang berarti pemerintahan yang
kekuasaan tertinggi terletak/bersumber pada rakyat.

d) Ketuhanan

Kata ketuhanan yang berasal dari kata Tuhan yang diberi imbuhan ke- dan –an
bermakna sifat-sifat Tuhan. Dengan kata lain ketuhanan berarti sifat-sifat Tuhan atau
sifat-sifat yang berhubungan dengan Tuhan. Negara Indonesia didirikan atas landasan
moral luhur, yaitu berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa yang sebagai
konsekuensinya, maka negara menjamin kepada warga negara dan penduduknya untuk
memeluk dan untuk beribadah sesuai dengan agama dan kepercayaannya, seperti
pengertiannya terkandung dalam pembukaan UUD 1945 dan Pancasila.

Oleh karena itu di dalam negara Indonesia tidak boleh ada pertentangan dalam hal
Ketuhanan Yang Maha Esa, dan sikap atau perbuatan yang anti terhadap Ketuhanan
Yang Maha Esa, anti agama. Sedangkan sebaliknya dengan paham Ketuhanan Yang
Maha Esa ini hendaknya diwujudkan kerukunan hidup beragama, kehidupan yang penuh
toleransi dalam batas-batas yang diizinkan oleh atau menurut tuntutan agama masing-
masing, agar terwujud ketentraman dan kesejukan di dalam kehidupan beragama.

Anda mungkin juga menyukai