III. Materi
VI. Evaluasi
Suhu tubuh adalah derajad panas badan yang dihasilkan dan dikeluarkan oleh tubuh.
Pengukuran suhu tubuh adalah mengukur suhu yang dilakukan dengan menggunakan
termometer.
Suhu rata-rata tubuh normal dan sehat seseorang menurut beberapa peneliti seperti
Becquerel dan Berscher (1835) dan Wunderlich (1868) adalah 37˚C.
Normalnya, suhu tubuh orang berfluktuasi dalam rentang yang relatif sempit. Dibawah
kontrol hipotalamus, suhu tubuh inti berada tidak lebih dari 1˚C dari rata-rata suhu tubuh
normal (35,6-37,6˚C).
Suhu normal seseorang sesungguhnya bervariasi tergantung pada waktu pengukuran
(pagi, siang, atau malam). Tempat pengukuran (dalam rongga mulut, diketiak, atau dalam
dubur), faktor usia serta tingkat metabolisme (sebelum/sesudah makan, sebelum/sesudah
melakukan aktifitas fisik). Pengukuran suhu dengan termometer lewat rongga mulut /
dubur akan lebih tepat dari pada lewat ketiak.
Prosedur Kerja
Pemeriksaan suhu aksila:
1. Ketiak penderita diberikan dengan bajunya
2. Termometer diperiksa terlebih dahulu apakah air rasa sudah diturunkan (kalau
belum, turunkan terlebih dahulu).
3. Jepitkan ujung air rasa termometer pada ketiak.
4. Lengannya letakkan pada dada dengan tangannya memegang bahu lainnya,
tangan yang lain menahan siku, dengan demikian ketiak dapat ditutup dengan
baik.
5. Sesudah 10-15 menit, termometer diangkat dan di baca
6. Hasilnya dicatat
Pemeriksaan suhu rektal:
1. Pasien dimiringkan, pakaian bawah diturunkan sampai di pantat
2. Termometer diperiksa, apakah air raksa telah turun, kemudian diulas dengan
vaseline.
3. Dimasukkan di dubur kira-kira 4cm, pasien diminta untuk memegang sendiri.
Pada anak-anak, perawat diharuskan memegangnya dan menjaganya.
4. Sesudah 3-5 menit diangkat dan dibaca.
5. Hasilnya dicatat.
Perry & Potter. 2005. Buku Saku Keterampilan dan Prosedur Dasar. Jakarta: Penerbit
Buku Kedokteran EGC
http://enyretnaambarwati blogspot.com/2010/02
PENGUKURAN SUHU TUBUH
Oleh
KANTI NARYATI SUKMA SARI
095142019