Anda di halaman 1dari 20

STASE KEPERAWATAN KELUARGA

LP DAN SAP PADA KELUARGA USIA PERTENGAHAN

DENGAN MASALAH HIPERTENSI PADA Tn.Z

Disusun Oleh :
LUKMAN HAKIM
NPM. 201991069
Kelompok Gordon

Dosen Pembimbing :

Ns. Miko Eka Putri, M. Kep

PRGRAM STUDI PROFESI NERS

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN BAITURRAHIM JAMBI

2020
LAPORAN PENDAHULUAN

Kunjungan ke : II( Dua) Hari/ Tanggal : Rabu 16 /10/2020

Inisial KK : Tn.Z Lokasi : Desa Muara Kumpeh Rt.06

A.Latar belakang karakteristik keluarga

Keluarga Tn.Z merupakan keluarga inti dengan tahap perkembangan keluarga usia
pertengahan yang dapat terlihat anak pertama dan kedua Tn Z sudah berkeluarga sedangkan
Tn.Z tinggal bersama istri dan anak bungsunya yg juga akan melepas masa lajangnya. Tn Z
mempunyai masalah kesehatan Hipertensi.
2. Data yang perlu dikaji lebih lanjut
Data umum, Riwayat dan perkembangan keluarga,lingkungan, struktur keluarga,fungsi
keluarga, Stres dan koping pada keluarga, pemeriksaan fisik anggota keluarga
3. Masalah keperawatan keluarga
Ketidakefektifan manajemen kesehatan keluarga Tn. Z dengan masalah hipertensi Pada Tn.Z

A. Proses Keperawatan
1. Diagnosa Keperawatan
2. Tujuan Umum
Keluarga mampu mengatasi Ketidakefektifan manajemen kesehatan keluarga Tn. Z dengan
masalah hipertensi Pada Tn.Z
3. Tujuan Khusus
1. Keluarga mampu mengenal masalah kesehatan keluarga
2. Keluarga mampu memutuskan untuk merawat, meningkatkan atau memperbaiki
kesehatan
3. Keluarga mampu merawat angota keluarga untuk meningkatkan dan memperbaiki
kesehatan dan membuat obat tradisonal
4. Keluarga mampu memodifikasi lingkungan; kontrol resiko dan keamanan
5. Keluarga mampu memanfaatkan fasilitas kesehatan
B. Implementasi
1. Metode : Tanya Jawab
2. Media dan alat : Lembar Balik, Leaflet Hipertensi, Leaflet Obat Tradisional
hipertensi
3. Waktu dan tempat : jam 09.30 Wib di rumah Tn.
4. Setting tempat : di ruang tamu Rumah Tn.Z

Tn.Z Ny.S

Pengkaji
No Tahap Kegiatan Mahasiswa Kegiatan
Keluarga
1 Orientasi ( 5 menit ) Menngucapkan salam, Mendengarkan
Melakukan perkenalan diri,
menyatakan maksud dan tujuan
kedatangan, kontrak waktu
2 Kerja ( 30 menit ) kerja
 Mengucap salam  Menjawab
 Menjelaskan tujuan
kunjungan/pertemuan  Memperhatikan
hari ini sesuai kontrak
waktu yang lalu
 Membuat kontrak waktu  Diskusi bersama
dengan keluarga keluarga
 Memvalidasi keadaan
keluarga  Memperhatikan
 Menggali pengetahuan
keluarga tentang penyakit
Hipertensi
 Memberi reinforcement  Menjawab
positif
 Menjelaskan tentang
 Memperhatikan
pengertian Hipertensi
 Menjelaskan tentang
penyebab Hipertensi  Memperhatikan
 Menjelaskan tentang
tanda dan gejala
Hipertensi  Memperhatikan
 Menjelaskan tentang
akibar lanjut atau
komplikasi Hipertensi  Memperhatikan
 Menjelaskan tentang cara
pencegahan Hipertensi
 Memberi kesempatan  Memperhatikan
keluarga untuk bertanya
 Menjawab pertanyaan
 Menjelaskan tentang obat  Memperhatikan
tradisional Hipertensi
seledri, kunyit, Buah
mengkudu, lobak. Kumis  Menjawab
kucing
 Memberi kesempatan
untuk bertanya
 Meminta keluarga untuk  Memperhatikan
dapat menyampaikan
kembali apa yang telah
disampaikan
 Dukung keluarga
membuat keputusan
 Bertanya
 Beri dukungan emosional
 Beri dukungan care giver
 Memberikan reinfor  Menjelaskan
cement positif terhadap tentang hipertensi
jawaban yang diberikan dan pembuatan
5. Strategi Pelaksanaan
6. Kriteria Evaluasi
1) Kriteria Struktur
a. Satuan acara penyuluhan telah dikonsultasikan dan disiapkan sesuai rencana
b. Alat dan media disiapkan sesuai rencana
c. Kontrak dengan keluarga sesuai rencana
2) Kriteria Proses
a. waktu yang direncanakan sesuai pelaksanaan
b. mahasiswa dapat bertemu dengan keluarga
c. keluarga menunjukan sikap terbuka aktif bertanya
3) Kriteria Hasil Setelah dilakukan pertemuan selama 1 x 45 menit diharapkan keluarga
Tn. Z mampu
a. Keluarga mampu mengenal masalah kesehatan keluarga
b. Keluarga mampu memutuskan untuk merawat, meningkatkan atau memperbaiki
kesehatan
c. Keluarga mampu merawat angota keluarga untuk meningkatkan dan
memperbaiki kesehatan dan membuat obat tradisonal untuk hipertensi yaitu kunyit,
seledri, daun alpukat, daun salam, buah mengkudu, lobak
d. Keluarga mampu memodifikasi lingkungan; kontrol resiko dan keamanan
e. Keluarga mampu memanfaatkan fasilitas kesehatan

Jambi, 24 oktober 2020


Mengetahui, Mahasiswa

Kepala Keluarga

Zulkipli Lukman Hakim


SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)
HIPERTENSI
Topik : Hipertensi Tempat : RT 04 Ma.Kumpeh
Sub topik : cara perawatan hipertensi Hari/ Tgl : Rabu, 16/10/2020
Sasaran : keluarga Tn. S Waktu : 09.30 wib

A. Latar Belakang
Setelah dilakukan pengkajian pada keluarga ditemukan masalah kesehatan yaitu resiko
kambuh hipertensi. Pada pertemuan hari pengertian, hipertensi, tanda dan gejala dan
pencegahan hipertensi ini perawatan akan mengajarkan cara membuat obat tradisional
dengan menggunakan kumis kucing, seledri, mentimun, lobak, kunyit, daun
alpukat,Mentimun, lobak, wotel

B. Tujuan Umum

Setelah dilakukan kunjungan keluarga selama 45 menit diharapkan keluarga Tn. S


Mampu Ketidakefektifan manajemen kesehatan keluarga Tn. Z dengan masalah
hipertensi Pada Tn.Z.

C. Tujuan Khusus

Setelah dilakukan kunjungan keluarga 30 menit diharapkan keluarga


1. Keluarga mampu mengenal masalah kesehatan keluarga
2. Keluarga mampu memutuskan untuk merawat, meningkatkan atau
memperbaiki kesehatan
3. Keluarga mampu merawat angota keluarga untuk meningkatkan dan
memperbaiki kesehatan dan membuat obat tradisonal
4. Keluarga mampu memodifikasi lingkungan; kontrol resiko dan keamanan
5. Keluarga mampu memanfaatkan fasilitas kesehatan
D. Metode
Metode dalam penyuluhan ini : ceramah, tanya jawab, demonstrasi

E. Sasaran
Sasaran pada penyuluhan ini Ny. N dan keluarganya

F. Media
Media yang digunakan dalam penyuluhan ini adalah leaflet dan lembar balik
G. Seting tempat

Keterangan :

: Tn. S

: Ny. N

: Perawat
H. Materi Penyuluhan

No. Waktu Kegiatan mahasiswa Kegiatan keluarga

1. 5 menit Orientasi
 Mengucap Salam  Menjawab salam
 Memperkenalkan dosen  Memperhatikan dan
pembimbing mendengarkan
 Menjelaskan ulang tujuan  Memperhatikan dan
kunjungan mendengarkan
 Kontrak waktu  Memperhatikan dan
mendengarkan
2. 30 menit kerja
 Mengucap salam  Menjawab
 Menjelaskan tujuan
kunjungan/pertemuan hari  Memperhatikan
ini sesuai kontrak waktu
yang lalu
 Membuat kontrak waktu  Diskusi bersama keluarga
dengan keluarga
 Memvalidasi keadaan
keluarga
 Menggali pengetahuan  Memperhatikan
keluarga tentang penyakit
Hipertensi
 Memberi reinforcement  Memperhatiakan
positif
 Menjelaskan tentang
pengertian Hipertensi
 Menjelaskan tentang  Menjawab
penyebab Hipertensi
 Menjelaskan tentang tanda
dan gejala Hipertensi
 Menjelaskan tentang akibar  Memperhatikan
lanjut atau komplikasi
Hipertensi
 Menjelaskan tentang cara
pencegahan Hipertensi
 Memberi kesempatan  Memperhatikan
keluarga untuk bertanya
 Menjawab pertanyaan
 Menjelaskan tentang obat  Menjelaskan pembuatan obat
tradisional Hipertensi tradisional
seledri, kunyit, Buah
mengkudu, lobak. Kumis
kucing  Memperhatikan
 Memberi kesempatan
untuk bertanya
 Meminta keluarga untuk  Memperhatikan
dapat menyampaikan
kembali apa yang telah
disampaikan
 Dukung keluarga membuat
keputusan  Bertanya
 Beri dukungan emosional
 Beri dukungan care giver
 Memberikan reinfor
cement positif terhadap
jawaban yang diberikan
keluarga
 Memotivasi keluarga
terhadap perawatan
hipertensi agar dilakukan
jika ada anggota keluarga
 Memotivasi keluarga untuk
memodifiksi lingkungan
yang aman dan nyaman
 Memotivasi keluarga untuk
memanfaatkan faskes
terdekat
Memberi kesempatan bertanya
3. 10 menit Penutup
 Membuat kontrak waktu untuk  Mentukan jadwal pertemuan
pertemuan selanjutnya selanjutnya
 Mengucapkan salam penutup  Menjawab salam
I. Kriteria Evaluasi

a. Evaluasi Struktur
 Satuan acara penyuluhan telah dikonsultasikan dan disiapkan sesuai rencana
 Alat dan media disiapkan sesuai rencana
 Kontrak dengan keluarga sesuai rencana

b. Evaluasi Proses
 waktu yang direncanakan sesuai pelaksanaan
 mahasiswa dapat bertemu dengan keluarga
 keluarga menunjukan sikap terbuka aktif bertanya

c. Evaluasi Hasil
 75% keluarga mampu merawat anggota keluarga yang menderita hipertensi dengan
cara memberikan obat tradisional rebusan daun salam
 Kespakatan bersama dapat menentukan pertemuan selanjutnya
MATERI PENYULUHAN
HIPERTENSI
 
A. Pengertian Hipertensi

Menurut dr.Iskandar Junaidi dalam buku Stroke waspadai ancamannya, seseorang


dikatakan hipertensi bila tekanan darahnya 140/90 mmHg atau lebih.

Menurut Departemen Kesehatan RI (1990)  Hipertensi didefinisikan sebagai suatu


peninggian yang menetap daripada tekanan darah sistolik di atas 140 mmHg dan tekanan
diastolik diatas 90 mmHg.

Hipertensi didefinisikan sebagai tekanan darah persisten dimana tekanan


sistoliknya di atas 140 mmHg dan tekanan diastolik diatas 90 mmHg. Pada kelompok
lanjut usia, hipertensi didefinisikan sebagai tekanan sistolik 160 mmHg dan tekanan
diastolik 90 mmHg (Sheps,2005).

Hipertensi diartikan sebagai peningkatan tekanan darah secara terus menerus


sehingga melebihi batas normal.Tekanan darah normal adalah 110/90 mmHg. Hipertensi
merupakan produk dari resistensi pembuluh darah perifer dan kardiak output (Wexler,
2002).
 
B. Klasifikasi Hipertensi

Berdasarkan penyebab dikenal dua jenis hipertensi, yaitu :


1. Hipertensi primer (esensial) adalah suatu peningkatan persisten tekanan arteri yang
dihasilkan oleh ketidakteraturan mekanisme kontrol homeostatik normal, hipertensi ini
tidak diketahui penyebabnya dan mencakup + 90% dari kasus hipertensi (Wibowo,
1999).
2. Hipertensi sekunder adalah hipertensi persisten akibat kelainan dasar kedua selain
hipertensi esensial. Hipertensi ini penyebabnya diketahui dan ini menyangkut + 10%
dari kasus-kasus hipertensi. (Sheps, 2005).
Menurut Gunawan 2001, hipertensi dibagi 3 berdasarkan bentuknya,yaitu :
1. Hipertensi diastolik (diastolic hypertension) yaitu peningkatan tekanan diastolik tanpa
diikuti peningkatan tekanan sistolik. Biasanya ditemukan pada anak-anak dan dewasa
muda.
2. Hipertensi campuran (sistol dan diastol yang meninggi) yaitu peningkatan tekanan
darah pada sistol dan diastol.
3. Hipertensi sistolik (isolated systolic hypertension) yaitu peningkatan tekanan sistolik
tanpa diikuti peningkatan tekanan diastolik. Umumnya ditemukan pada usia lanjut.

Table klasifikasi tekanan darah orang dewasa

Kategori Sistol Diastol


Normal < 130 <85
Normal Tinggi 130 – 139 85 – 89
HT Ringan 140 – 159 90 – 99
HT Sedang 160 – 179 100 – 109
HT Berat 180 – 209 110 – 119
HT Sangat Berat >210 >120

C. Penyebab Hipertensi

Ada beberapa faktor penyebab terjadinya hipertensi antara lain :


1. Faktor keturunan
2. Ciri perseorangan, misal usia, jenis kelamin, ras
3. Kebiasaan hidup
4. Konsumsi Na/ garam yang tinggi
5. Kegemukan (obesitas)
6. Stres
7. Merokok, minum alcohol

D. Tanda dan Gejala Hipertensi


Pada pemeriksaan fisik, tidak dijumpai kelainan apapun selain tekanan darah yang
tinggi, tetapi dapat pula ditemukan perubahan pada retina, seperti perdarahan, eksudat
(kumpulan cairan), penyempitan pembuluh darah, dan pada kasus berat, edema pupil
(edema pada diskus optikus).

Crowin (2000: 359) menyebutkan bahwa sebagian besar gejala klinis timbul
setelah mengalami hipertensi bertahun-tahun berupa nyeri kepala saat terjaga, kadang-
kadang disertai mual dan muntah, akibat peningkatan tekanan darah intrakranial,
penglihatan kabur akibat kerusakan retina akibat hipertensi, ayunan langkah yang tidak
mantap karena kerusakan susunan saraf pusat, nokturia karena peningkatan aliran darah
ginjal dan filtrasi glomerolus, edema dependen dan pembengkakan akibat peningkatan
tekanan kapiler.

Gejala lain yang umumnya terjadi pada penderita hipertensi yaitu pusing, muka
merah, sakit kepala, keluaran darah dari hidung secara tiba-tiba, tengkuk terasa pegal dan
lain-lain (Wiryowidagdo,2002).

Adapun tanda gejala umum yaitu :


1. Pusing
2. Rasa berat ditengkuk
3. Sukar tidur
4. Rasa mudah lelah
5. Cepat marah
6. Telinga berdenging
7. Mata berkunang-kunang
8. Sesak napas
9. Gangguan penglihatan
10. Mimisan
11. Tanpa gejala

E. Faktor-faktor Resiko Hipertensi


1. Keturunan
2. Gaya hidup yang tidak sehat
a. Diet yang tidak sehat (kurang buah dan sayuran, tinggi lemak jenuh, tinggi
kolesterol,tinggi garam dan gula).
b. Kurang aktivitas fisik/olahraga
c. Kegemukan / Obesitas
d. Alkohol
e. Stress
f. Merokok
3. Sekitar 5 – 10 % berhubungan dengan penyakit ginjal, 1 – 2 %berhubungan dengan
kelainan hormon atau pemakaian obat tertentu (Pil KB). 

F. Komplikasi Hipertensi

Kondisi hipertensi yang berkepanjangan menyebabkan gangguan pembuluh darah


di seluruh organ tubuh manusia. Angka kematian yang tinggi pada penderita darah tinggi
terutama disebabkan oleh gangguan jantung.

1. Organ jantung
Kompensasi jantung terhadap kerja yang keras akibat hipertensi berupa penebalan
otot jantung kiri. kondisi ini akan memperkecil rongga jantung untuk memompa,
sehingga jantung akan semakin membuuhkan energi yang besar. Kondisi ini disertai
dengan gangguan pembuluh darah jantung sendiri ( jantung koroner ) akan
menimbulkan kekurangan oksigen dari otot jantung dan menyebabkan nyeri. Apabila
kondisi dibiarkan terus menerus akan menyebabkan kegagalan jantung untuk
memompa dan menimbulkan kematian ( gagal jantung kongestif ).
2. Sistem Saraf
Gangguan dari sistem saraf terjadi pada sistem retina( mata bagian dalam ) dan sistem
saraf pusat ( otak ). Di dalam retina terdapat pembuluh – pembuluh darah yang tipis
yang akan melebar saat terjadi hipertensi, dan memungkinkan terjadi pecah pembuluh
darah retina  yang akan menyebabkan gangguan penglihatan. Selain itu pecahnya
pembuluh darah dapat terjadi di otak dan dapat menimbulkan stroke.
3. Ginjal
Hipertensi yang berkepanjangan akan menyebabkan kerusakan pembuluh darah
ginjal, sehingga fungsi ginjal sebagai pembuang zat-zat racun bagi tubuh tidak
berfungsi dengan baik, akibatnya terjadi penumpukan zat-zat berbahaya bagi tubuh
yang dapat merusak organ tubuh lain terutama otak. 

G. Pencegahan Hipertensi

Pencegahan penyakit hipertensi ada 2, yaitu :


a) Pencegahan Primer.
 Mengatur diet agar berat badan tetap ideal, juga untuk menjaga agar tidak terjadi
hipertensi kolesterolemia, DM dan sebagainya.
 Dilarang merokok.
 Mengubah kebiasaan makan sehari-hari dan mengkonsumsi rendah garam.
 Melakukan exercise untuk mengendalikan dari perasaan well being.
b) Pencegahan Lain.
 Menurunkan berat badan pada penderita gemuk.
 Diet rendah garam dan diet lunak.
 Mengubah kebiasaan hidup.
 Olahraga secara teratur.
 Kontrol tekanan darah secara teratur.
 Obat-obatan anti hipertensi, seperti Hydrochlorothiazid

H. Pertolongan Pertama Pada Penderita Hipertensi

Jika mengalami tanda – tanda Hipertensi, sarankan penderita hipertensi agar :


1. Hentikan kegiatan terutam bila sedang mengemudi.
2. Minta pertolongan orang terdekat atau hubungi tenaga kesehatan terdekat
3. Jika memungkinkan kunjungi pelayanan kesehatan terdekat seperti puskesmas/
Rumah Sakit . Pengobatan sesegera mungkin dapat menyelamatkan nyawa atau
meningkatkan untuk pulih sepenuhnya.

I. Obat Tradisional
1. Dua buah timun dimakan pagi dan soe atau diparut, diperas dan diambil airnya
diminum pagi dan sore hari.
2. Sepuluh lembar daun salam direbus dalam dua gelas air sampai airnya tinggal satu
gelas diminum pagi dan sore.
3. Sepuluh lembar daun alpukat direbus dalam dua gelas air sampai airnya tinggal satu
gelas diminum pagi dan sore
4. Air Rebusan kunyit, kunyit diiris kemudian ditambahkan air hangat, diminum airnya
2 kali sehari

J. Perawatan Penderita Hipertensi di Rumah

Perawatan penderita hipertensi pada umumnya dilakukan oleh keluarga dengan


memperhatikan pola hidup dan menjaga psikis dari anggota keluarga yang menderita
hipertensi.Adapun cakupan pola hidup antara lain berhenti merokok, mengurangi
kelebihan berat badan, menghindari alkohol, modifikasi diet. Dan yang mencakup psikis
antara lain mengurangi sress, olahraga, dan istirahat (Amir, 2002 ).

Merokok sangat besar peranannya meningkatkan tekanan darah, hal ini


disebabkan oleh nikotin yag terdapat didalam rokok yang memicu hormon adrenalin yang
menyebabkan tekana darah meningkat. Nikotin diserap oleh pembuluh-pembuluh darah
didalam paru dan diedarkan keseluruh aliran darah lainnya sehingga terjadi penyempitan
pembuluh darah.Hal ini menyebabkan kerja jantung semakin meningkat untuk memompa
darah keseluruh tubuh melalui pembuluh darah yang sempit. Dengan berhenti merokok
tekanan darah akan turun secara perlahan , disamping itu jika masih merokok maka obat
yang dikonsumsi tidak akan bekerja secara optimal dan dengan berhenti merokok
efektifitas obat akan meningkat ( Santoso, 2001 ).

Alkohol dalam darah merangsang adrenalin dan hormon–hormon lain yang


membuat pembuluh darah menyempit atau menyebabkan penumpukan natrium dan air.
Minum-minuman yang beralkohol yang berlebih juga dapat menyebabkan kekurangan
gizi yaitu penurunan kadar kalsium.Mengurangi alkohol dapat menurunkan tekanan
sistolik 10 mmhg dan diastolik 7 mmhg.
Modifikasi diet atau pengaturan diet sangat penting pada klien hipertensi, tujuan
utama dari pengaturan diet hipertensi adalah mengatur tentang makanan sehat yang dapat
mengontrol tekanan darah tinggi dan mengurangi penyakit kardiovaskuler. Secara garis
besar, ada empat macam diet untuk menanggulangi atau minimal mempertahankan
keadaan tekanan darah , yakni : diet rendah garam , diet rendah kolestrol, lemak terbatas
serta tinggi serat, dan rendah kalori bila kelebihan berat baadan ( Astawan,2002 ).

Diet rendah garam diberikan kepada pasien dengan edema atau asites serta
hipertensi. Tujuan diet rendah garam adalah untuk menurunkan tekanan darah dan untuk
mencegah edema dan penyakit jantung ( lemah jantung ). Adapun yang disebut rendah
garam bukan hanya membatasi konsumsi garam dapur tetapi mengkonsumsi makanan
rendah sodium atau natrium ( Na). Oleh karena itu yang sangat penting untuk
diperhatikan dalam melakukan diet rendah garam adalah komposisi makanan yang harus
mengandung cukup zat – zat gizi, baik kalori, protein, mineral maupun vitamin dan
rendah sodium dan natrium ( Gunawan, 2001).

Sumber sodium antara lain makanan yang mengandung soda kue, baking powder,
MSG ( Mono Sodium Glutamat ), pengawet makanan atau natrium benzoat ( Biasanya
terdapat didalam saos, kecap, selai, jelly ), makanan yang dibuat dari mentega serta obat
yang mengandung natrium ( obat sakit kepala ). Bagi penderita hipertensi, biasakan
penggunaan obat dikonsultasikan dengan dokter terlebih dahulu.( Hayens, 2003 ). Diet
rendah kolestrol dan lemak terbatas. Di dalam tubuh terdapat tiga bagian lemak yaitu :
kolestrol, trigeserida, dan pospolipid. Tubuh memperoleh kolestrol dari makanan sehari –
hari dan dari hasil sintesis dalam hati. Kolestrol dapat berbahaya jika dikonsumsi lebih
banyak dari pada yang dibutuhkan oleh tubuh, peningkatan kolestrol dapat terjadi karena
terlalu banyak mengkonsumsi makanan yang mengandung kolestrol tinggi dan tubuh
akan mengkonsumsi sekitar 25 – 50 % dari setiap makanan ( Amir, 2002 ).

Diet tinggi serat sangat penting pada penderita hipertensi, serat terdiri dari dua
jenis yaitu serat kasar ( Crude fiber ) dan serat kasar banyak terdapat pada sayuran dan
buah – buahan, sedangkan serat makanan terdapat pada makanan karbohidrat yaitu :
kentang, beras, singkong dan kacang hijau. Serat kasar dapat berfungsi mencegah
penyakit tekanan darah tinggi karena serat kasar mampu mengikat kolestrol maupun
asam empedu dan selanjutnya membuang bersama kotoran.Keadaan ini dapat dicapai jika
makanan yang dikonsumsi mengandung serat kasar yang cukup tinggi (Mayo, 2005).

Diet rendah kalori dianjurkan bagi orang yang kelebihan berat badan.Kelebihan
berat badan atau obesitas akan berisiko tinggi terkena hipertensi. Demikian juga dengan
orang yang berusia 40 tahun mudah terkena hipertensi. Dalam perencanaan diet, perlu
diperhatikan hal – hal berikut :

1. Asupan kalori dikurangi sekitar 25% dari kebutuhan energi atau 500 kalori untuk
penurunan 500 gram atau 0.5 kg berat badan per minggu.
2. Menu makanan harus seimbang dan memenuhi kebutuhan zat gizi.
3. Perlu dilakukan aktifitas olah raga ringan.

Stress tidak menyebabkan hipertensi yang menetap, tetapi stress berat dapat
menyebabkan kenaikan tekanan darah yang bersifat sementara yang sangat tinggi. Jika
periode stress sering terjadi maka akan mengalami kerusakan pada pembuluh darah,
jantung dan ginjal sama halnya seperti yang menetap ( Amir,2002).

Manfaat olahraga yang sering disebut olahraga isotonik seperti jalan kaki,
jogging, berenang dan bersepeda sangat mampu meredam hipertensi. Pada olah raga
isotonik mampu menyusutkan hormon noradrenalin dan hormon – hormon lain penyebab
naiknya tekanan darah. Hindari olahraga Isometrik seperti angkat beban, karena justru
dapat menaikkan tekanan darah ( Mayer,1980).

Istirahat merupakan suatu kesempatan untuk memperoleh energi sel dalam tubuh,
istirahat dapat dilakukan dengan meluangkan waktu.Meluangkan waktu tidak berarti
minta istirahat lebih banyak dari pada bekerja produktif samapai melebihi kepatuhan.  
Meluangkan waku istirahat itu perlu dilakukan secara rutin diantara ketegangan jam
sibuk bekerja sehari – hari. Bersantai juga bukan berarti melakukan rekreasi yang
melelahkan,tetapi yang dimaksudkan dengan istirahat adalah usaha untuk
mengembalikan stamina tubuh dan mengembalikan keseimbangan hormon dan dalam
tubuh ( Amir,2002).

DAFTAR PUSTAKA
Junaidi, Iskandar. 2012. Stroke Waspadai Ancamannya. Yogyakarta : Andi.
Miller, Carol A. 1995. Nursing care of Older Adult.Second edition. Philadelphia: JB
Lippincot.
Sarwono. 2001. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid II edisi ketiga. Jakarta : Balai
Penerbit FKUI.
Skach, Daley Forsmark. 1996. Penuntun Terapi Medis. Jakarta: EGC.
Smeltzer S.C & Bare B.G. 2001. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Brunner &
Suddarth Edisi 8 Volume 2. Jakarta: EGC

Anda mungkin juga menyukai