Disusun Oleh :
LUKMAN HAKIM
NPM. 201991069
Kelompok Gordon
Dosen Pembimbing :
2020
LAPORAN PENDAHULUAN
Keluarga Tn.Z merupakan keluarga inti dengan tahap perkembangan keluarga usia
pertengahan yang dapat terlihat anak pertama dan kedua Tn Z sudah berkeluarga sedangkan
Tn.Z tinggal bersama istri dan anak bungsunya yg juga akan melepas masa lajangnya. Tn Z
mempunyai masalah kesehatan Hipertensi.
2. Data yang perlu dikaji lebih lanjut
Data umum, Riwayat dan perkembangan keluarga,lingkungan, struktur keluarga,fungsi
keluarga, Stres dan koping pada keluarga, pemeriksaan fisik anggota keluarga
3. Masalah keperawatan keluarga
Ketidakefektifan manajemen kesehatan keluarga Tn. Z dengan masalah hipertensi Pada Tn.Z
A. Proses Keperawatan
1. Diagnosa Keperawatan
2. Tujuan Umum
Keluarga mampu mengatasi Ketidakefektifan manajemen kesehatan keluarga Tn. Z dengan
masalah hipertensi Pada Tn.Z
3. Tujuan Khusus
1. Keluarga mampu mengenal masalah kesehatan keluarga
2. Keluarga mampu memutuskan untuk merawat, meningkatkan atau memperbaiki
kesehatan
3. Keluarga mampu merawat angota keluarga untuk meningkatkan dan memperbaiki
kesehatan dan membuat obat tradisonal
4. Keluarga mampu memodifikasi lingkungan; kontrol resiko dan keamanan
5. Keluarga mampu memanfaatkan fasilitas kesehatan
B. Implementasi
1. Metode : Tanya Jawab
2. Media dan alat : Lembar Balik, Leaflet Hipertensi, Leaflet Obat Tradisional
hipertensi
3. Waktu dan tempat : jam 09.30 Wib di rumah Tn.
4. Setting tempat : di ruang tamu Rumah Tn.Z
Tn.Z Ny.S
Pengkaji
No Tahap Kegiatan Mahasiswa Kegiatan
Keluarga
1 Orientasi ( 5 menit ) Menngucapkan salam, Mendengarkan
Melakukan perkenalan diri,
menyatakan maksud dan tujuan
kedatangan, kontrak waktu
2 Kerja ( 30 menit ) kerja
Mengucap salam Menjawab
Menjelaskan tujuan
kunjungan/pertemuan Memperhatikan
hari ini sesuai kontrak
waktu yang lalu
Membuat kontrak waktu Diskusi bersama
dengan keluarga keluarga
Memvalidasi keadaan
keluarga Memperhatikan
Menggali pengetahuan
keluarga tentang penyakit
Hipertensi
Memberi reinforcement Menjawab
positif
Menjelaskan tentang
Memperhatikan
pengertian Hipertensi
Menjelaskan tentang
penyebab Hipertensi Memperhatikan
Menjelaskan tentang
tanda dan gejala
Hipertensi Memperhatikan
Menjelaskan tentang
akibar lanjut atau
komplikasi Hipertensi Memperhatikan
Menjelaskan tentang cara
pencegahan Hipertensi
Memberi kesempatan Memperhatikan
keluarga untuk bertanya
Menjawab pertanyaan
Menjelaskan tentang obat Memperhatikan
tradisional Hipertensi
seledri, kunyit, Buah
mengkudu, lobak. Kumis Menjawab
kucing
Memberi kesempatan
untuk bertanya
Meminta keluarga untuk Memperhatikan
dapat menyampaikan
kembali apa yang telah
disampaikan
Dukung keluarga
membuat keputusan
Bertanya
Beri dukungan emosional
Beri dukungan care giver
Memberikan reinfor Menjelaskan
cement positif terhadap tentang hipertensi
jawaban yang diberikan dan pembuatan
5. Strategi Pelaksanaan
6. Kriteria Evaluasi
1) Kriteria Struktur
a. Satuan acara penyuluhan telah dikonsultasikan dan disiapkan sesuai rencana
b. Alat dan media disiapkan sesuai rencana
c. Kontrak dengan keluarga sesuai rencana
2) Kriteria Proses
a. waktu yang direncanakan sesuai pelaksanaan
b. mahasiswa dapat bertemu dengan keluarga
c. keluarga menunjukan sikap terbuka aktif bertanya
3) Kriteria Hasil Setelah dilakukan pertemuan selama 1 x 45 menit diharapkan keluarga
Tn. Z mampu
a. Keluarga mampu mengenal masalah kesehatan keluarga
b. Keluarga mampu memutuskan untuk merawat, meningkatkan atau memperbaiki
kesehatan
c. Keluarga mampu merawat angota keluarga untuk meningkatkan dan
memperbaiki kesehatan dan membuat obat tradisonal untuk hipertensi yaitu kunyit,
seledri, daun alpukat, daun salam, buah mengkudu, lobak
d. Keluarga mampu memodifikasi lingkungan; kontrol resiko dan keamanan
e. Keluarga mampu memanfaatkan fasilitas kesehatan
Kepala Keluarga
A. Latar Belakang
Setelah dilakukan pengkajian pada keluarga ditemukan masalah kesehatan yaitu resiko
kambuh hipertensi. Pada pertemuan hari pengertian, hipertensi, tanda dan gejala dan
pencegahan hipertensi ini perawatan akan mengajarkan cara membuat obat tradisional
dengan menggunakan kumis kucing, seledri, mentimun, lobak, kunyit, daun
alpukat,Mentimun, lobak, wotel
B. Tujuan Umum
C. Tujuan Khusus
E. Sasaran
Sasaran pada penyuluhan ini Ny. N dan keluarganya
F. Media
Media yang digunakan dalam penyuluhan ini adalah leaflet dan lembar balik
G. Seting tempat
Keterangan :
: Tn. S
: Ny. N
: Perawat
H. Materi Penyuluhan
1. 5 menit Orientasi
Mengucap Salam Menjawab salam
Memperkenalkan dosen Memperhatikan dan
pembimbing mendengarkan
Menjelaskan ulang tujuan Memperhatikan dan
kunjungan mendengarkan
Kontrak waktu Memperhatikan dan
mendengarkan
2. 30 menit kerja
Mengucap salam Menjawab
Menjelaskan tujuan
kunjungan/pertemuan hari Memperhatikan
ini sesuai kontrak waktu
yang lalu
Membuat kontrak waktu Diskusi bersama keluarga
dengan keluarga
Memvalidasi keadaan
keluarga
Menggali pengetahuan Memperhatikan
keluarga tentang penyakit
Hipertensi
Memberi reinforcement Memperhatiakan
positif
Menjelaskan tentang
pengertian Hipertensi
Menjelaskan tentang Menjawab
penyebab Hipertensi
Menjelaskan tentang tanda
dan gejala Hipertensi
Menjelaskan tentang akibar Memperhatikan
lanjut atau komplikasi
Hipertensi
Menjelaskan tentang cara
pencegahan Hipertensi
Memberi kesempatan Memperhatikan
keluarga untuk bertanya
Menjawab pertanyaan
Menjelaskan tentang obat Menjelaskan pembuatan obat
tradisional Hipertensi tradisional
seledri, kunyit, Buah
mengkudu, lobak. Kumis
kucing Memperhatikan
Memberi kesempatan
untuk bertanya
Meminta keluarga untuk Memperhatikan
dapat menyampaikan
kembali apa yang telah
disampaikan
Dukung keluarga membuat
keputusan Bertanya
Beri dukungan emosional
Beri dukungan care giver
Memberikan reinfor
cement positif terhadap
jawaban yang diberikan
keluarga
Memotivasi keluarga
terhadap perawatan
hipertensi agar dilakukan
jika ada anggota keluarga
Memotivasi keluarga untuk
memodifiksi lingkungan
yang aman dan nyaman
Memotivasi keluarga untuk
memanfaatkan faskes
terdekat
Memberi kesempatan bertanya
3. 10 menit Penutup
Membuat kontrak waktu untuk Mentukan jadwal pertemuan
pertemuan selanjutnya selanjutnya
Mengucapkan salam penutup Menjawab salam
I. Kriteria Evaluasi
a. Evaluasi Struktur
Satuan acara penyuluhan telah dikonsultasikan dan disiapkan sesuai rencana
Alat dan media disiapkan sesuai rencana
Kontrak dengan keluarga sesuai rencana
b. Evaluasi Proses
waktu yang direncanakan sesuai pelaksanaan
mahasiswa dapat bertemu dengan keluarga
keluarga menunjukan sikap terbuka aktif bertanya
c. Evaluasi Hasil
75% keluarga mampu merawat anggota keluarga yang menderita hipertensi dengan
cara memberikan obat tradisional rebusan daun salam
Kespakatan bersama dapat menentukan pertemuan selanjutnya
MATERI PENYULUHAN
HIPERTENSI
A. Pengertian Hipertensi
C. Penyebab Hipertensi
Crowin (2000: 359) menyebutkan bahwa sebagian besar gejala klinis timbul
setelah mengalami hipertensi bertahun-tahun berupa nyeri kepala saat terjaga, kadang-
kadang disertai mual dan muntah, akibat peningkatan tekanan darah intrakranial,
penglihatan kabur akibat kerusakan retina akibat hipertensi, ayunan langkah yang tidak
mantap karena kerusakan susunan saraf pusat, nokturia karena peningkatan aliran darah
ginjal dan filtrasi glomerolus, edema dependen dan pembengkakan akibat peningkatan
tekanan kapiler.
Gejala lain yang umumnya terjadi pada penderita hipertensi yaitu pusing, muka
merah, sakit kepala, keluaran darah dari hidung secara tiba-tiba, tengkuk terasa pegal dan
lain-lain (Wiryowidagdo,2002).
F. Komplikasi Hipertensi
1. Organ jantung
Kompensasi jantung terhadap kerja yang keras akibat hipertensi berupa penebalan
otot jantung kiri. kondisi ini akan memperkecil rongga jantung untuk memompa,
sehingga jantung akan semakin membuuhkan energi yang besar. Kondisi ini disertai
dengan gangguan pembuluh darah jantung sendiri ( jantung koroner ) akan
menimbulkan kekurangan oksigen dari otot jantung dan menyebabkan nyeri. Apabila
kondisi dibiarkan terus menerus akan menyebabkan kegagalan jantung untuk
memompa dan menimbulkan kematian ( gagal jantung kongestif ).
2. Sistem Saraf
Gangguan dari sistem saraf terjadi pada sistem retina( mata bagian dalam ) dan sistem
saraf pusat ( otak ). Di dalam retina terdapat pembuluh – pembuluh darah yang tipis
yang akan melebar saat terjadi hipertensi, dan memungkinkan terjadi pecah pembuluh
darah retina yang akan menyebabkan gangguan penglihatan. Selain itu pecahnya
pembuluh darah dapat terjadi di otak dan dapat menimbulkan stroke.
3. Ginjal
Hipertensi yang berkepanjangan akan menyebabkan kerusakan pembuluh darah
ginjal, sehingga fungsi ginjal sebagai pembuang zat-zat racun bagi tubuh tidak
berfungsi dengan baik, akibatnya terjadi penumpukan zat-zat berbahaya bagi tubuh
yang dapat merusak organ tubuh lain terutama otak.
G. Pencegahan Hipertensi
I. Obat Tradisional
1. Dua buah timun dimakan pagi dan soe atau diparut, diperas dan diambil airnya
diminum pagi dan sore hari.
2. Sepuluh lembar daun salam direbus dalam dua gelas air sampai airnya tinggal satu
gelas diminum pagi dan sore.
3. Sepuluh lembar daun alpukat direbus dalam dua gelas air sampai airnya tinggal satu
gelas diminum pagi dan sore
4. Air Rebusan kunyit, kunyit diiris kemudian ditambahkan air hangat, diminum airnya
2 kali sehari
Diet rendah garam diberikan kepada pasien dengan edema atau asites serta
hipertensi. Tujuan diet rendah garam adalah untuk menurunkan tekanan darah dan untuk
mencegah edema dan penyakit jantung ( lemah jantung ). Adapun yang disebut rendah
garam bukan hanya membatasi konsumsi garam dapur tetapi mengkonsumsi makanan
rendah sodium atau natrium ( Na). Oleh karena itu yang sangat penting untuk
diperhatikan dalam melakukan diet rendah garam adalah komposisi makanan yang harus
mengandung cukup zat – zat gizi, baik kalori, protein, mineral maupun vitamin dan
rendah sodium dan natrium ( Gunawan, 2001).
Sumber sodium antara lain makanan yang mengandung soda kue, baking powder,
MSG ( Mono Sodium Glutamat ), pengawet makanan atau natrium benzoat ( Biasanya
terdapat didalam saos, kecap, selai, jelly ), makanan yang dibuat dari mentega serta obat
yang mengandung natrium ( obat sakit kepala ). Bagi penderita hipertensi, biasakan
penggunaan obat dikonsultasikan dengan dokter terlebih dahulu.( Hayens, 2003 ). Diet
rendah kolestrol dan lemak terbatas. Di dalam tubuh terdapat tiga bagian lemak yaitu :
kolestrol, trigeserida, dan pospolipid. Tubuh memperoleh kolestrol dari makanan sehari –
hari dan dari hasil sintesis dalam hati. Kolestrol dapat berbahaya jika dikonsumsi lebih
banyak dari pada yang dibutuhkan oleh tubuh, peningkatan kolestrol dapat terjadi karena
terlalu banyak mengkonsumsi makanan yang mengandung kolestrol tinggi dan tubuh
akan mengkonsumsi sekitar 25 – 50 % dari setiap makanan ( Amir, 2002 ).
Diet tinggi serat sangat penting pada penderita hipertensi, serat terdiri dari dua
jenis yaitu serat kasar ( Crude fiber ) dan serat kasar banyak terdapat pada sayuran dan
buah – buahan, sedangkan serat makanan terdapat pada makanan karbohidrat yaitu :
kentang, beras, singkong dan kacang hijau. Serat kasar dapat berfungsi mencegah
penyakit tekanan darah tinggi karena serat kasar mampu mengikat kolestrol maupun
asam empedu dan selanjutnya membuang bersama kotoran.Keadaan ini dapat dicapai jika
makanan yang dikonsumsi mengandung serat kasar yang cukup tinggi (Mayo, 2005).
Diet rendah kalori dianjurkan bagi orang yang kelebihan berat badan.Kelebihan
berat badan atau obesitas akan berisiko tinggi terkena hipertensi. Demikian juga dengan
orang yang berusia 40 tahun mudah terkena hipertensi. Dalam perencanaan diet, perlu
diperhatikan hal – hal berikut :
1. Asupan kalori dikurangi sekitar 25% dari kebutuhan energi atau 500 kalori untuk
penurunan 500 gram atau 0.5 kg berat badan per minggu.
2. Menu makanan harus seimbang dan memenuhi kebutuhan zat gizi.
3. Perlu dilakukan aktifitas olah raga ringan.
Stress tidak menyebabkan hipertensi yang menetap, tetapi stress berat dapat
menyebabkan kenaikan tekanan darah yang bersifat sementara yang sangat tinggi. Jika
periode stress sering terjadi maka akan mengalami kerusakan pada pembuluh darah,
jantung dan ginjal sama halnya seperti yang menetap ( Amir,2002).
Manfaat olahraga yang sering disebut olahraga isotonik seperti jalan kaki,
jogging, berenang dan bersepeda sangat mampu meredam hipertensi. Pada olah raga
isotonik mampu menyusutkan hormon noradrenalin dan hormon – hormon lain penyebab
naiknya tekanan darah. Hindari olahraga Isometrik seperti angkat beban, karena justru
dapat menaikkan tekanan darah ( Mayer,1980).
Istirahat merupakan suatu kesempatan untuk memperoleh energi sel dalam tubuh,
istirahat dapat dilakukan dengan meluangkan waktu.Meluangkan waktu tidak berarti
minta istirahat lebih banyak dari pada bekerja produktif samapai melebihi kepatuhan.
Meluangkan waku istirahat itu perlu dilakukan secara rutin diantara ketegangan jam
sibuk bekerja sehari – hari. Bersantai juga bukan berarti melakukan rekreasi yang
melelahkan,tetapi yang dimaksudkan dengan istirahat adalah usaha untuk
mengembalikan stamina tubuh dan mengembalikan keseimbangan hormon dan dalam
tubuh ( Amir,2002).
DAFTAR PUSTAKA
Junaidi, Iskandar. 2012. Stroke Waspadai Ancamannya. Yogyakarta : Andi.
Miller, Carol A. 1995. Nursing care of Older Adult.Second edition. Philadelphia: JB
Lippincot.
Sarwono. 2001. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid II edisi ketiga. Jakarta : Balai
Penerbit FKUI.
Skach, Daley Forsmark. 1996. Penuntun Terapi Medis. Jakarta: EGC.
Smeltzer S.C & Bare B.G. 2001. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Brunner &
Suddarth Edisi 8 Volume 2. Jakarta: EGC