Anda di halaman 1dari 10

Bed Side Teaching

DERMATITIS KONTAK IRITAN

Oleh :

Raihan Afif Salam 1810311056

Preseptor :
dr. Rina Gustia, Sp.KK (K), FINSDV, FAADV
dr. Gardenia Akhyar, Sp,KK (K), FINSDV

DEPARTEMEN ILMU KESEHATAN KULIT DAN KELAMIN


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ANDALAS
RSUP DR. M. DJAMIL PADANG
2022
KATA PENGANTAR

Alhamdulillahirabbil’alamin, puji dan syukur kehadirat Allah Subhanahu


Wa Ta'ala dan Shalawat beserta salam untuk Nabi Muhammad Shallallahu 'Alaihi
wa Sallam, berkat rahmat dan karunia Allah Subhanahu Wa Ta'ala penulis dapat
menyelesaikan makalah Bed Side Teaching dengan judul Dermatitis Kontak
Iritan.
Makalah ini diajukan untuk melengkapi tugas kepaniteraan klinik
Departemen Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin Fakultas Kedokteran Universitas
Andalas. Pada kesempatan ini, penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada
preseptor dr. Rina Gustia, Sp.KK (K), FINSDV, FAADV dan dr. Gardenia
Akhyar, Sp.KK (K), FINSDV selaku pembimbing. Penulis berharap semoga
Allah Subhanahu Wa Ta'ala senantiasa mencurahkan rahmat dan hidayah-Nya
kepada kita semua.
Akhir kata, penulis memohon maaf apabila terdapat kesalahan dalam
penulisan makalah ini. Untuk itu, penulis menerima kritik dan saran dari berbagai
pihak untuk menyempurnakan makalah ini.
Padang, Agustus 2022

Penulis
LAPORAN KASUS
1. Identitas Pasien
Nama : Tn. MIN
Umur : 19 Tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Pekerjaan : Mahasiswa
Alamat : Tunggul Hitam
Status Perkawinan : Belum menikah
Agama : Islam
Suku : Minang
Negeri Asal : Indonesia
Tanggal Pemeriksaan : 9 Agustus 2022
No. Hp : 08969965xxxx

2. Anamnesis
Seorang pasien Laki-laki, berusia 18 tahun datang ke Poliklinik RSUP
Dr. M. Djamil Padang pada tanggal 9 Agustus 2022, dengan:
a. Keluhan Utama
Kulit terasa gatal dan kering setelah mencuci pakaian yang
semakin meningkat 2 minggu yang lalu.
b. Riwayat Penyakit Sekarang
 Kulit kering dan gatal yang semakin meningkat sejak 2 minggu yang
lalu setelah mencuci pakaian
 Keluhan gatal yang dialami oleh pasien tidak terjadi sepanjang hari.
Gatal terasa terutama saat tangan kering dan tidak menggunakan
pelembab.
 Tangan diberi pelembab wajah sehingga kering dan gatal berkurang.
Pernah berobat ke dokter, makan obat oral dan salap pada kulit.
 Penggunaan detergen bubuk memiliki reaksi iritasi kulit setelah
kontak dengan detergen yang membuat kulit pada telapak tangan
terkelupas serta terasa panas dan gatal.
c. Riwayat pengobatan
 Pasien sudah pernah berobat 4 bulan yang lalu dengan keluhan yang
sama dengan adanya luka/lesi pada tangan akibat garukan sehingga
timbul rasa perih. Pasien diberikan obat minum dan pelembab salap.
 Pengobatan berjalan dengan baik sehingga lesi dan rasa gatal
menghilang
 Sebulan terakhir pasien tidak lagi menggunakan obat salap karena
obat hilang. Namun karena gatalnya masih bisa ditahan, pasien
memutuskan untuk tidak berobat terlebih dahulu.
d. Riwayat Penyakit Dahulu
 Pasien pertama kali mengalami keluhan seperti ini pada kedua
telapak tangannya sekitar 4 bulan yang lalu pada saat semester
pertama perkuliahan. Keluhan timbul setelah pasien mulai memiliki
kebiasaan mencuci baju tanpa menggunakan sarung tangan. Keluhan
diawali dengan timbul bintik-bintik merah yang terasa panas dan
gatal. Kemudian lesi bertambah luas dan gatal dirasakan semakin
memberat.
e. Riwayat Penyakit Keluarga
 Tidak ada anggota keluarga yang mengalami keluhan yang sama
f. Riwayat Atopi/Alergi
 Riwayat bersin-bersin dipagi harridan asma disangkal
 Riwayat alergi makanan dan obat-obatan disangkal
g. Riwayat Sosial-Ekonomi, Pekerjaan, Kebiasaan
 Pasien merupakan seorang mahasiswa di salah satu perguruan tinggi
di kota Padang.

3. Pemeriksaan Fisik
Status Generalis
Keadaan Umum : Tidak tampak sakit
Kesadaran Umum : Komposmentis Kooperatif
Tekanan Darah : Tidak Diukur
Frekuensi Nadi : 80x/menit
Nafas : 20x/menit
Suhu : 36,6 ºC

Status Dermatologikus
Lokasi : Telapak dan jari tangan kanan dan kiri
Distribusi : terlokalisir
Bentuk : tidak khas
Susunan : tidak khas
Batas : tidak tegas
Ukuran : Plakat
Efloresensi : Skuama putih kasar dengan dasar eritem,
terdapat fisura pada digiti 3 tangan kanan.

Gambar 1. Telapak tangan


Gambar 2. Telapak tangan kanan

Gambar 3. Telapak tangan kiri


Resume
Seorang pasien laki-laki, berusia 18 tahun datang ke Poliklinik RSUP Dr.
M. Djamil Padang dengan keluhan kulit terasa gatal dan kering setelah mencuci
pakaian yang semakin meningkat 2 minggu yang lalu. Keluhan gatal yang dialami
oleh pasien tidak terjadi sepanjang hari. Gatal terasa terutama saat tangan kering
dan tidak menggunakan pelembab. Tangan diberi pelembab wajah sehingga
kering dan gatal berkurang.
Keluhan pertama kali dirasakan pada kedua telapak tangannya sekitar 4
bulan yang lalu pada saat semester pertama perkuliahan. Keluhan timbul setelah
pasien mulai memiliki kebiasaan mencuci baju tanpa menggunakan sarung
tangan. Keluhan diawali dengan timbul bintik-bintik merah yang terasa panas dan
gatal. Kemudian lesi bertambah luas dan gatal dirasakan semakin memberat.
Pasien sudah pernah berobat 4 bulan yang lalu dengan keluhan yang sama
dengan adanya luka/lesi pada tangan akibat garukan sehingga timbul rasa perih.
Pasien diberikan obat minum dan pelembab salap. Sebulan terakhir pasien tidak
lagi menggunakan obat salap karena obat hilang. Namun karena gatalnya masih
bisa ditahan, pasien memutuskan untuk tidak berobat terlebih dahulu. Namun 2
minggu terakhir pasien merasa rasa gatal semakin meningkat sehingga pasien
memutuskan untuk datang berobat.
Pasien tidak memiliki riwayat atopi, tidak ada riwayat alrgi makanan dan
obat, dan tidak ada keluarga dengan keluhan yang sama. Pada pemeriksaan status
dermatologikus terdapat lesi yang berlokasi di telapak tangan kanan dan kiri,
distribusi simetris bilateral, terlokalisir, bentuk tidak khas, susunan tidak khas,
batas tidak tegas, ukuran plakat, dengan efloresensi Skuama putih kasar dengan
dasar eritem, terdapat fisura pada digiti 3 tangan kanan

Diagnosa kerja
Dematitis kontak iritan kronik et causa detergen

Diagnosis Banding
Dermatits kontak alergi
Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksan anjuran
Dapat dilakukan pemeriksaan patch test

Diagnosis
Dematitis kontak iritan kronik et causa detergen

Tatalaksana
Umum
- Memberikan penjelasan kepada pasien bahwa penyakit yang diderita
disebabkan oleh adanya kontak yang berulang antara kulit dengan detergen
yang bersifat iritan terhadap kulit. Upaya pencegahan terhadap kejadian
berulang yang dialami oleh pasien adalah berupa menghindari kontak
langsung dengan bahan iritan yaitu detergen
- Penggunnaan sarung tangan panjang pada saat kerja mencuci baju
- Menjelaskan kepada pasien bahwa kondisi kulit yang kering juga dapat
memperberat gejala gatal dan iritasi pada kulit sehingga diperlukan hidrasi
yang cukup dan penggunaan moisturizer untuk menjaga kelembaban kulit.

Khusus
- Pengobatan topikal : pemberian krim urea 10% yang berfungsi sebagai
pelembab dan krim Desoksimetason 0,25% sebagai antiinflamasi.
- Pengobatan sistemik : diberikan obat golongan antihistamin yaitu tablet
setirizin 10 mg untuk meredakan gejala gatal dan juga sebagai
antiinflamasi.

Prognosis
Quo Ad Sanam : Bonam
Quo Ad Vitam : Bonam
Quo Ad Kosmetikum : Bonam
Quo Ad Functionam : Bonam
RESEP
Dr. Afif
SIP. 290/001/SIP-XY/IV/2018
Praktik Umum
Praktik hari Rabu-Jumat
Pukul 15.00-18.00
Jalan Jati 5 No 7B
Telepon 085263361610

Padang, 9 Agustus 2022


R/ Urea 10% cream tube 40 gr No. I
S.2.d.d u.e applic loc. dol.
R/ Desoksimetason 0,25% tube No. I
S.2.d.d u.e applic loc. dol.
R/ Cetirizine tab 10 mg No. X
S.1.d.d tab 1

Pro : Tn. MIN


Umur : 19 tahun
Alamat : Tunggul Hitam
Diskusi
Telah dilaporkan kasus seorang laki-laki berusia 18 tahun datang ke
Poliklinik Ilmu Kesehatan Kulita dan Kelamin RSUP Dr. M. Djamil Padang
dengan diagnosis DKI kronik et causa detergen. Diagnosis ditegakkan
berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan fisik.
Berdasarkan anamnesis didapatkan pasien mengeluhkan tangan kering dan
gatal pada kedua telapak tangan yang disertai rasa gatal yang memberat sejak 2
minggu yang lalu. Awalnya, lesi berupa bintik-bintik merah kecil dan gelembung
kecil yang terasa gatal dan kemudian meluas. Keluhan serupa sudah pernah terjadi 4
bulan tahun yang lalu. Pasien memiliki kebiasan mencuci pakaian tanpa
menggunakan sarung tangan. Menurut pengakuan pasien, keluhan timbul setelah
pasien mencuci pakaian.
Pada pemeriksaan status dermatologikus terdapat lesi yang berlokasi di
telapak tangan kanan dan kiri, distribusi simetris bilateral, terlokalisir, bentuk
tidak khas, susunan tidak khas, batas tidak tegas, ukuran plakat, dengan
efloresensi Skuama putih kasar dengan dasar eritem, terdapat fisura pada digiti 3
tangan kanan.
DKI kronik dapat berulang atau kambuh jika penderita tidak menghindari
kontak langsung antara kulit dengan iritan. Sampai saat ini, pasien masih memiliki
kebiasaan mencuci pakaian tanpa menggunakan sarung tangan sehingga hal inilah
yang mendasari mengapa keluhan ini terjadi berulang.
Pada pasien ini diberikan tatalaksana umum dan khusus. Pasien diberikan
edukasi mengenai penyakitnya, bahwa penyakit ini disebabkan oleh adanya kontak
langsung kulit dengan bahan iritan seperti detergen yang terjadi secara berulang.
Upaya pencegahan terjadinya rekurensi dengan menghindari kontak langsung dengan
bahan iritan, yang dapat diantisipasi dengan penggunaan alat pelindung seperti sarung
tangan. Selain itu, kulit yang kering akan lebih mudah mengalami iritasi sehingga
diperlukan hidrasi yang cukup dan pemberian pelembab untuk menjaga kelembaban
kulit. Tatalaksana khusus yang diberikan pada pasien adalah berupa obat topikal dan
sistemik. Obat topikal yang diberikan adalah krim urea 10% yang berfungsi sebagai
pelembab serta kortikosteroid topikal yaitu krim Desoksimetason 0,25% yang
memiliki efek antiinflamasi. Obat sistemik yang diberikan pada pasien ini adalah
tablet setirizin yang memiliki efek antipruritus dan antiinflamasi.

Anda mungkin juga menyukai