Secara umum pasar didefinisikan sebagai tempat perdagangan, tempat bertemunya supply
(penawaran) dan demand (permintaan), tempat bertemunya pedagang dan pembeli. Setiap
aktifitas kewirausahaan akan dan harus bertemu (memasuki) dengan pasar. Hal ini
disebabkan di pasarlah segala aktifitas yang menghasilkan uang (income) berlangsung.
Setiap wirausahawan harus membangun pasar, mempertahankan pasar dan bersaing
menghadapi kompetitor. Ada beberapa aspek penting dalam membangun pasar.
Supply atau penawaran adalah penyediaan kebutuhan yang diminta (demand) oleh pasar
(konsumen). pertanyaan terpenting bagi sebuah bisnin (kewirausahaan) adalah mana yang
terlebih dulu muncul di pasar, supply ataukah demand ? mungkin pertanyaan ini sulit
dijawab, seperti menjawab mana yang lebih dahulu diciptakan, “ayam atau telur ?”.
pemikiran sederhana, bahwa supply memenuhi demand, akan membangun opini bahwa
permintaanlah yang muncul terlebih dahulu, baru muncul penawaran untuk memenuhinya.
Namun bagi seorang wirausahawan yang kreatif, penawaranlah yang harus muncul.
Penawaranlah yang menciptakan (tepatnya merangsang) permintaan. Sebuah contoh klasik
adalah bagaimana menawarkan (menjual) sepatu kepada masyarakat pedalaman (primitif)
yang belum mengenal alas kaki. Tentu saja tidak akan muncul permintaan sepatu dari
masyarakat yang masih primitif seperti itu. Namun dengan menjelaskan fungsi sepatu bagi
keamanan (dari resiko tusukan duri, gigiran ular berbisa) dan kenyamanan, dan yang
terpenting membuktikan. Maka muncullah kebutuhan akan sepatu. Sepatu menjadi
kebutuhan penting dalam menjelajah belantara. Contoh yang lebih realistik adalah
kemunculan ‘AQUA’, air minum (air putih) dalam kemasan di tahun 80an. Banyak orang
mencibir, sebuah produk yang sangat mudah dan murah, yang setiap rumah tangga dapat
menghasilkan sendiri, diproduksi secara massal dengan harga yang relatif sama dengan
soft-drink. Kenyataannya produk tersebut sangat laku di pasaran, melebihi soft-drink. Jadi
MENCIPTAKAN DEMAND jauh lebih penting daripada MENCIPTAKAN SUPPLY.
Sampai tahun 80an China merupakan sebuah negara raksasa yang miskin
sehingga perantauan China ke luar negeri menjadi sebuah solusi. Setelah
China melakukan revolusi ekonomi, dalam waktu singkat China menjadi
RAKSASA ekonomi yang tidak terbendung dan tidak tertandingi.
Bagaimana China mengelola kemiskinan ?. China mengundang Investor
asing, memfasilitasinya, dan rakyat memperoleh penghasilan. Namun
upaya ini tidak berhenti pada perolehan pajak. China menuntut transfer
teknologi dan “mencuri” teknologi yang diinvestasikan di China. Maka
memasuki tahun 2000an, China mampu memproduksi sendiri semua
industri yang pernah diinvestasikan di China. China segera menyaingi
dominasi ekonomi, teknologi dan perdagangannya, yang sebelumnya
dikuasai penuh oleh Amerika, Jepang, dan Eropa. Kini China menjadi
Rakasasa ekonomi yang tak tertandingi.
Setelah memperoleh peluang dalam supply - demand, maka langkah selanjutnya adalah
membaca, mengestimasi volume pasar (permintaan) yang mungkin timbul, di mana pasar
itu berada, berapa banyak pelaku pasar yang ada dan berapa % porsi permintaan yang
ingin/mampu direngkuh dan seterusnya.
Sebagai contoh kita ambil untuk produk baru daging/karkas “Ayam Organik”. Untuk
tahap awal akan mengambil pemasaran di wilayah DIY. Pertanyaannya adalah sebesar apa
potensi DIY untuk ayam organic tersebut ?
Provinsi DIY berpenduduk 3,6 juta jiwa yang tersebar dalam 1 kota (373 ribu jiwa) dan 4
Kabupaten Sleman (1,125 juta), Bantul (895 ribu) Kulon Progo (430 ribu) dan
Gunungkidul (750 ribu). Lembaga pendidikan tinggi berpusat di Kota Yogyakarta sebagian
di Kabupaten Sleman dan Bantul serta sedikit di Kulon Progo dan Gunungkidul. Jika setiap
orang setiap hari mengkonsumsi 50 gr (50, 25, 10 … dipelajari dengan survey pasar)
daging, maka potensi pasar daging di DIY adalah :
Volume pasar (pangsa pasar). Setelah melihat kapasitas/volume pasar daging, maka
perlu didetilkan lagi ke jenis daging yang dikonsumsi. Menghitung volume pasar dimulai
dengan melihat seberapa banyak konsumen dan konsumsinya. Misalkan (masih dari survey
pasar) komposisi daging yang dikonsumsi adalah 50 % daging ayam, 30 % daging sapi, 10
daging kambing/domba dan 10 % daging ternak lainnya. Maka pangsa pasar daging ayam
di DIY adalah :
Segmen pasar. Segmen pasar untuk karkas ayam organik sangat spesifik, yaitu kalangan
terdidik (misal 60% warga DIY adalah Sarjana), yang sadar akan kesehatan (misal 30%
dari kalangan terdidik) dengan kemampuan ekonomi menengah keatas (misal 40%). maka
dari 107,20 ton karkas ayam dapat diisi dengan 7,2 % (60% x 30 % x 40%) atau 7,7
ton/hari.
Jika lama pemeliharaan ayam organic adalah 30 dengan berat karkas 1 kg, maka dapat
dikembangkan peternakan ayam organic sebanyak 7,7 x 30 = 231.000 ekor ayam organic.
Selanjutnya apakah pangsa dan segmen pasar tersebut akan diambil semua, 50 % atau 20
%?
2. Macam-macam pasar
Setelah dapat memprediksi kapasitas pasar yang ada, selanjutnya perlu dilakukan
pemilihan pasar yang sesuai. Apakah daging ayam organic cocok dipasarkan di pasar
tradisional ? Apakah harus dijual melalui supermarket, atau pasar online ? Berikut ini
macam-macam pasar yang perlu diketahui dan perdagangan
1. Pasar konvensional
Pasar konvensional adalah pasar yang berbentuk fisik, di mana penjual (supply) dan
pembeli (demand) bertemu dan melakukan transaksi jual beli. Termasuk dalam kategori ini
adalah pasar tradisional, super market hingga hypermarket, pasar khusus seperti pasar
klitikan, pasar hewan, pasar ikan dll, show-room, warung, pedagang keliling dan lainnya
yang berwujud fisik. Keuntungan terbesar dari pasar konvensional adalah pembeli dapat
melihat dan memilih langsung komoditas yang dibutuhkan, mencoba (body-fit, tester,
sample, test-drive) hingga melakukan tawar-menawar.
Kualitas produk
Harga
pelayanan
2. Pasar maya/on-line
Dalam era digital dan internet (IT) sekarang ini, pasar maya semakin berperan dalam
pemasaran produk. Banyak provider social media menyediakan fasilitas pasar maya
(market-place), seperti Facebook, Whatsapp, Youtube, Instagram dll. Keuntungan terbesar
dari sistem pasar ini adalah jangkauan yang tidak terbatas, waktu opersional nonstop (24/7
= 24 jam sehari, 7 hari seminggu), otomatisasi/robotic, display foto produk hingga video
demo, review konsumen dll. Sementara kelemahan terbesar dalam pasar maya ini adalah
konsistensi produk yang di-display yang tidak selalu sesuai dengan stok yang tersedia.
Beberapa pihak sengaja memanfaatkan kondisi ini untuk melepas produk yang out-of-
market (tidak layak jual). Seharusnya penjual secara konsisten meng-up-date foto-foto
produk, spesifikasi dan harga setiap kali terjadi perubahan spesifikasi produk.
Pasar komunitas terbangun atau dibangun untuk melayani kebutuhan komunitas tertentu
misalkan Moge (MOtor GEde), pesepeda (gowes, bikers), dan komunitas eksekutif/esklusif
lainnya. Pasar ini sangat efektif jika produk yang dijual memiliki karakteristik sangat
khusus. Beberapa perusahaan industri membangun pasar komunitas untuk mempermudah
pelayanan konsumen. Di pihak lain masyarakat pengguna juga membangun pasar
komunitas untuk mempermudah pengadaan produk. Sebagai contoh ID42NER (Fortuner
Club Indonesia), komunitas ini dibangun lebih untuk membangun ekslusifisme dan
fanatisme produk, lebih kepada kepentingan produsen. Hal ini dapat dilihat karena Fortuner
belum termasuk kendaraan mewah dan mudah diperoleh. CCI (Citroen Club Indonesi)
lebih dibangun untuk kepentingan konsumen. Hal ini karena impor mobil Citroen terhenti
sejak tahun 1990an, populasi semakin menurun dan pengadaan suku-cadang semakin sulit.
Pembentukan klub ditujukan untuk kemudahan komunikasi, pengadaan suku cadang,
perawatan dan koleksi. Dalam kaitan dengan ayam organic, maka dapat saja dibangun
komunitas-komunitas yang relevan seperti :
4. Pasar tertutup
Pasar tertutup sengaja dibangun tidak untuk kepentingan umum. Pasar ini dibangun untuk
kepentingan produsen (produk khusus) dan konsumen (kebutuhan khusus). Jika pasar
komunitas dibangun untuk kepentingan produsen atau konsumen secara terbuka (umum),
maka tertutup sengaja dibangun tertutup dan eksklusif guna membangun fanatisme. Hanya
member saja yang dapat melakukan transaksi. Pasar ini biasanya dikemas dalam bentuk
Multi Level Marketing (MLM). Keuntungan terbesar dari pasar tertutup ini adalah
kompetitor akan sulit memonitor karakteristik produk dan konsumennya karena hanya
member saja yang dapat bertransaksi
5. Pasar gelap
Pasar gelap sangat mirip dengan pasar komunitas dan pasar tertutup. Namun kata
“GELAP” selalu terkait dengan produk illegal (misal barang selundupan, barang palsu)
atau produk terlarang (misal narkoba). Pasar sangat tertutup dan protektif untuk menjaga
keamanan jaringan. Sulit sekali pendatang/konsumen baru memasuki pasar ini. Konsumen
baru hanya direktrut oleh orang-orang yang terpercaya dalam jaringan pasar gelap
6. Back Market
Back Market (Pasar Sampingan), sengaja dibuat oleh produsen untuk memperkuat produksi
dan sirkulasi barang. Jika sebuah produk berhasil memiliki nama (Branded), maka harga
jual dapat menjadi sangat tinggi, semakin eksklusif, harga akan semakin mahal dan dicari.
Namun pada kelas ekslusif dengan harga tinggi, sangat mungkin sirkulasi produk menjadi
kecil, meski keuntungan tetap besar. Untuk meningkatkan sirkulasi (terkait kapasitas
danefisiensi mesin, mempercepat kembalinya modal) maka dibuat back market. Produk
yang sama dijual dalam merk, kemasan, dan harga yang berbeda. Bahkan seringkali tanpa
merk dan kemasan (barang curah) yang harganya jauh lebih murah, namun volume
pejualan lebih tinggi. Dalam kaitannya dengan ayam organic misalnya dapat dibuat back
market sebagai berikut :
7. Money game
Money game dapat dikatakan sebagai perdagangan semu. Hati-hati, dengan bisnis yang
irasional, modal tidak sesuai nilai barang, bahkan bisnis tanpa produk. Umumnya dikemas
dalam bisnis multilevel marketing, member get member. Ciri utama dari bisnis irasional
seperti ini antara lain
Beikut ini beberapa bisnis irrasional (money game) yang dapat ditemukan (diperkirakan)
1. Arisan berantai
Tahun 1990an muncul bisnis yang mengelola arisan berantai. Setiap peserta menyetor :
Dengan demikian peserta/member akan menerima transfer dan pengelola menerima biaya
pendaftaran (modal usaha hanya mencetak formulir pertama dan menyebarkan sebanyak-
banyaknya dan secepat-cepatnya (segera booming)). Jika arisan berantai berlevel 3 dan
setiap peserta merekrut 10 peserta baru dan uang arisan Rp 100.000, maka peserta teratas
akan menerima transfer sebesar 103 x Rp 100.000 = Rp 100.000.000. Jika pendaftaran Rp
10,000, maka pengelola akan memperoleh income 103 x Rp 100.000 = Rp 10.000.000 per
piramid member yang terbangun
2. Bisnis irasional
Tahun 2000an, sebuah koperasi menawarkan sepeda motor hanya dengan harga Rp
1.500.000 dan hanya 1 x bayar. Pembeli hanya menunggu antrian, setiap 20 pembeli,
pembeli pertama mendapat sepeda motornya dan seterusnya
Pembeli I : 1.500.000
Pembeli ke 20 : 30.000.000 keluar 1 sepeda motor saat itu harga sepeda motor
7.5 juta (harga tahun 2000)
Pembeli ke 40 : 60.000.000 keluar sepeda motor ke-2(2 motor = 15 jutaan)
Dst
Nb : tanpa diminta pembeli pertama akan promosi agar kuota 20 pembeli segera masuk.
Setelah mendapat sepeda motor promosi semakin intensif karena bukti sudah terlihat
di depan mata, begitu seterusnya setiap tahapan 20 peserta promosi dari mulut ke
mulut semakin intens. Saat antrian semakin panjang, mulailah terjadi kegaduhan…
3. Jangkrik
Budidaya Jangkrik sempat booming tahun 1990 - 2000-an. Dengan tawaran bisnis yang
menggiurkan. Peternak membeli bibit Jangkrik muda dengan harga Rp 100. peternak
memelihara 2.5 - 3 bulan hingga hingga jangkir beranak dan anaknya remaja. Jangkrik
remaja dijual kepada pengelola dengan harga Rp 50/ekor. Pengelola akan mendewasakan
jangkrik remaja hingga bertelur dan anaknya siap jual selama 1 bulan dan anaknya dijual
Rp 100 (harga bibit). jika setiap jangkrik betina menghasilkan 100 ekor anak, maka :
Peternak :
Pengelola
Secara fisik harga tanaman Rp 1000/pot (biaya pembibitan), strategi berikut ini digunakan
untuk mamacu booming dan harga :
Tahap I pemusnahan tanaman di masyarakat, dengan publikasi (bisa hoax) bahaya tanaman
sehingga masyarakat memusnahkan sendiri.
Tahap II Biarkan beberapa tahun sampai masyarakat lupa isu hoax misal 5 tahun.
Tahap III pengembangan pembibitan misalkan 1 tahun, misal jadi 1000 bibit, modal 1000 x
Rp 1000 = Rp 1000.000 dan berjalan terus 1000 bibit per tahun. Jika pembibitan dimulai
sejak tahap I, maka pada tahap ini sudah dimiliki 3000 bibit dan berlanjut selama
pengembangan bisnis.
Tahap IV promosi nilai eksotik dan mithos tanaman tersebut (hoax, masyarakat sudah lupa
isu pada tahap I). Penjualan awal harga murah misal Rp 100.000 dengan target penjualan
10 %. Terjual = 300 x Rp 100.000 = Rp 30.000.000. setiap terjual 10 % harga dinaikkan 2
x lipat dan seterusnya sampai pasar jenuh
Tahap V. setelah tanaman menjadi eksotik dan sangat mahal, masyarakat mulai melakukan
pembibitan, sementara pasar semakin jenuh. Setelah pasar jenuh harga akan hancur dan
eksotisme hilang. Tidak lagi bernilai. Namun pemain pertama (utama) sudah meraup
keuntungan luar biasa
Jalur pemasaran adalah rangkaian titik distribusi barang/produk sejak produk keluar dari
pabrik pembuat sampai diterima konsumen. Sebagai gambaran berikut ini pola distribusi
barang dalam bidang industry dan pertanian. Pola-pola distribusi dapat bervariasi sesuai
kompleksitas distribusi dan volume barang
Industri : Pertanian :
1. Produsen 1. Produsen
2. Agen/distributor 2. Pengumpul
3. Grosir 3. Pengepul
4. Pengecer 4. Pedagang besar A (daerah asal/produksi)
5. Konsumen 5. Pedagang besar B (daerah tujuan/pasar)
6. Agen/distributor
7. Grosir
8. Pengecer
9. konsumen
Pada setiap titik simpul pemasaran akan terjadi peningkatan harga (market margin) sebagai
keuntungan pelaku perdagangan
40 % 10 % 10%
PROMOSI 20 - 30 %
HPP(pabrik) Promosi marketing Agen Pengecer Konsumen
250 420
1. Fungsi
2. Kualitas
3. Estietika (keindahan)
4. Ergonomis (kenyamanana)
5. Safety (Keamanan)
6. Harga jual
7. Kekurangan
8. Kelemahan
9. Pelayanan (pra dan after sales service)
Setelah semua teramati, periksa kembali apa yang dapat diberikan untuk meningkatkan
nilai tambah dan mengisi kekurangan/kelemahan sampai pelayanan. Umumnya konsumen
rela membayar harga lebih tinggi untuk pelayanan daripada kualitas (tertentu). bahkan
untuk keramahan, untuk sebuah senyuman atau sapaan.
Beberapa brand/merk kendaraan misalnya, menyediakan layanan home service (servis
dirumah), emergency service (pelayanan darurat). jika Anda menggunakan merk kendaraan
tersebut dan mogok di jalan, maka Anda cukup telephone service center, maka Anda akan
dijemput. Jika perlu kendaraan Anda di-derek ke bengkel dan Anda mendapat kendaraan
pengganti, yang tentunya tidak gratis, ada biaya servis untuk pelayanan tersebut.
https://www.youtube.com/watch?v=RaWru5N-fCo
Di kalangan bawah, tambal ban sepeda motor misalnya, ditengah kasus penyebaran paku
agar banyak ban bocor. Beberapa jasa tambal ban memberikan arahan agar hati-hati
memilih jalan. Jangan berjalan terlalu menepi di sebelah kiri, karena paku-paku yang
disebar oknum, akan tersapu ke tepi…, beberapa jasa tambal ban (terbatas kapasitas)
meminjamkan sepeda motornya agar perjalanan pelanggan ke kantor tidak terganggu…
Mempertahankan kemenangan
Jika Anda telah memenangkan persaingan, maka langkah selanjutnya adalah bagaimana
mermpertahankan kemenangan tersebut. Ini jauh lebih berat, karena kompetitor pun
melakukan hal yang sama, merebut kembali persaingan. Jangan pernah berhenti melakukan
terobosan baru. Amati selalu apa yang dilakukan kompetitor Anda agar tidak sampai
terjadi, KALAH LANGKAH dalam bersaing. Jika kompetitor melakukan inovasi, segera
ikuti memberikan inovasi baru