Anda di halaman 1dari 5

Domain Belajar

Oleh : Erna Yuliana NPM 2206102381

Belajar merupakan proses perunbahan perilaku yang berlangsung tetap dan tidak
terjadi sekaligus ,namun banyak faktor yang mendukung dan mempengaruhi seseorang untuk
bisa belajar , keberhasilan dalam tahap tahap belajar ini lah yang memepengaruhi seseorang
dalam proses belajarnya . Kaitannya dengan peran perawat sebagai seoarng pendidik bagi
kliennya adalah kita harus paham betul hal hal yang mendukung pembelajaran untuk seorang
klien.Dalam pendidikan kesehatan , proses pembelajaran ini dipengaruhi oleh faktor materi,
lingkungan, instrumental dan yang terpenting adalah faktor individual subjek belajarnya.
Sehingga tujuan dari pendidikan kesehatan yang ingin diberikan dapat berhasil dengan baik,
yaitu klien sebagi indvidu, keluarga, kelompok dan masyarakat mampu secara mandiri atau
kelompok mengadakan kegiatan untuk mencapai tujuan sehat dan mempertahankan
kesehatannya dan dapat mendorong dan mengembangkan penggunaan secara tepat sarana
pelayanan kesehatan yang ada. Penting bagi seorang perawat sebagai pendidik untuk
memahami domain belajar agar bisa mengetahui dan menerapkan tahapan tahapan
pembelajaran sehingga proses belajar bisa terlaksana dengan baik dan tujuan pembelajaran
bisa tercapai.
Berbicara mengenai ranah pendidikan kesehatan bagi klien, tidak bisa lepas dari
taksonomi BLOOM tahun 1956 , dalam bukunya yang berjudul The Taxonomy of
Educational Objectives, The Classification of Educational Goal, Handbook I : Cognitive
domain. Ada 3 ranah atau domain belajar yang dijelaskan dalam teori Bloom diantaranya
ranah kognitif, afektif dan psikomotor. Tiga dimensi ini yang menggambarkan kecerdasan
manusia . Dari ketiga ranah tersebut dibagi bagi lagi menjadi beberapa kategori dan sub
kategori yang berurutan secara hierarkis mulai dari tingkah laku yang sederhana sampai
dengan tingkah laku yang paling kompleks . Keberhasilan dalam proses pendidikan dan
pengajaran ini, tidak bisa lepas dari ketiga domain tersebut, semakin banyak pencapaian dari
ketiga ranah tersebut, akan semakin menunjang untuk perkembangan klien sebagai peserta
didik.
Taksonomi pembelajaran afektif menurut Bloom berhubungan dengan perasaan,
emosi, serta nilai dan sikap hati (attitude), yang menunjukkan penerimaan atau penolakan
terhadap sesuatu. Menurut David R. Krathwohl, afektif diartikan sebagai perilaku yang
memberatkan perasaan , emosi atau derajat tingkat penolakan atau penerimaan terhadap suatu
objek. Afektif sangat berkaitan dengan kognitif, dimana kecerdasan seseorang sangat
berpengaruh terhadap emosi dan perasaan dia dalam menerima atau menolak sesuatu. Afektif
menjadi hal yang sangat penting dalam proses pembelajaran , karena tidak hanya
meningkatkan pemahaman peserta didik tetapi juga meningkatkan etika atau moral seorang
peserta didik atau klien.
Ranah afektif memiliki 5 sub katagori lagi, diantaranya:
1. Menerima atau memperhatikan (receiving atau attending)
Pada aspek menerima atau memperhatikan,merupakan bagian terendah dimana
peserta didik dapat menerima rangsangan atau stimulus dari luar, misalnya peserta
didik menerima pengetahuan tentang mencuci tangan pakai sabun dan air mengalir
terutama pada saat pandemic covid 19. Kata kerja yang sering digunakan pada fase
menerima diantaranya memilih, mempertanyakan, mengikuti, memberi mematuhi dan
meminati.
2. Menanggapi ( responding)
Pada aspek responding atau menanggapi, sudah muncul keinginan peserta didik atau
klien untuk berpartisipasi aktif terhadap suatu fenomena misalnya dengan mendukung
cara cuci tangan yang baik agar terhindar dari penyakit covid dan penyakit lainnya.
Kata kerja yang sering digunakan di fase ini adalah menjawab, membantu,
mengajukan , mengompromikan, menyenangi, menyambut, mendukung, menyetujui,
menampilkan, melaporkan, memilih, mengatakan, memilah dan menolak.
3. Menilai( menghargai)
Aspek yang lebih tinggi lagi yaitu aspek menilai atau menghargai (valuing). Pada
tahap ini, peserta didik atau klien bisa menilai baik buruknya , memberikan
penghargaan dan kepercayaan terhadap suatu stimulus atau fenomena dan berusaha
untuk mengikuti nilai baik dan tidak mengikuti nilai yang buruknya , misalnya klien
meyakini bahwa cuci tangan yang baik dan benar sangat bermanfaat bagi kesehatan
dan menghindarkan dari berbagai penyakit. Kata kata yang sering dijumpai di tahap
ini adalah : mengasumsikan, meyakini, melengkapi, meyakinkan, memperjelas,
memprakarsai, mengundang, menggabungkan, mengusulkan, menekankan, dan
menyumbang.
4. Mengatur ( organization)
Setelah menghargai, akan timbul aspek mengelola atau mengorganisasikan ,
Konseptualisasi nilai nilai yang sudah dianut menjadi sebuah sistem nilai, sebagai
contohnya,klien dapat menimbang baik dan buruknya apabila cuci tangan tidak
dilakukan dan dapat mempertahan kan kebiasaan cuci tangan. Kata operasional yang
banyak dipakai di ranah ini adalah : menganut, mngubah, menata, mengklasifikasikan,
mengkombinasi, mempertahankan, membangun, membentuk pendapat, memadukan,
mengelola, menegosiasikan, dan merembuk.
5. Karakteristik dengan suatu nilai (Characterization).
Ranah tertinggi dari afektif yaitu karakteristik , dimana peserta didik atau klien
mampu menginternalisasi semua nilai sehingga tercermin dari kepribadian beserta
tingkah lakunya sehari hari. Nilai nilai sudah tertanam secara konsisten dan
membentuk kepribadian , misalnya mengubah perilaku untuk selalu berperilaku
hidup bersih dan sehat dalam kehidupan sehari hari. Kata kerja yang sering dijumpai
di ranah ini adalah : mengubah perilaku, berakhlak mulia, mempengaruhi,
mendengarkan, mengkualifikasi, melayani, menunjukkan, membuktikan dan
memecahkan.
Psikomotor meliputi kemampuan melakukan pekerjaan dengan anggota badan serta
keterampilan motorik manusia untuk melakukan sesuatu. Keterampilan itu dapat berupa
keterampilan motorik, sosial dan kemampuan intelektual. Ranah psikomotorik yang
dikembangkan oleh Simpson, meliputi tahapan tahapan :
1.Persepsi yaitu penggunaan alat indera sebagai pegangan untuk melakukan
gerakan.Dalam persepsi ini, klien mempunyai kemampuan untuk membedakan
secara tepat ,rangsangan rangsangan berdasarkan ciri ciri fisiknya pada tiap
rangsangan.Selanjutnya adalah
2.Kesiapan(set), meliputi kesiapan melakukan sesuatu, baik itu kesiapan fisik, mental,
emosional dan siap secara jasmani dan rohani
3.Guided response (respon terpimpin) , dimana dalam tahap ini klien mulai melakukan
imitasi dan mencoba coba.
4.Mekanisme yaitu membiasakan gerakan yang telah dipelajari sehingga tampil secara
meyakinkan .
5.Respon tampak yang komplek, merupakan gerakan motoris yang treampil terdiri
atas beberapa komponen dengan lancar dan tepat.
6.Penyesuaian dimana kemampuan yang sudah berkembang dapat mengikuti berbagai
situasi
7.Penciptaan adalah tahap tertinggi , dimana klien bisa menciptakan pola baru yang
sesuai situasi dan kondisi.
Banyak teori yang mengembangkan ranah psikomotor dari Bloom, selain Sympson,
Dave (1967) juga mengembangkan teori khusus keterampilan motoriknya. Tahapan dalam
psikomotor mempunyai urutan dari yang terendah sampai pencapaian tertinggi.Tahapan
tahapannya adalah sebagai berikut :
1. Meniru adalah ranah psikomotor yang paling rendah, di aktifitas ini klien dapat
menirukan suatu tindakan meskipun belum mengerti maksud dan tujuannya. Misalnya
pada klien yang memposisikan miring kanan dan miring kiri setiap 2 jam pada pasien
yang tirah baring. Kata kerja yang sering dijumpai di domain meniru misalnya:
mengaktifkan, menyesuaikan, menggabungka, melamar, mengatur, mengumpulkan,
menimbang, memperkecil, membangun, mengubah, membersihkan, memposisikan,
dan mengonstruksikan. Selanjutnya domain
2. Memanipulasi yaitu klien mampu memilah milah mana yang diperlukan dari apa
yang telah diajarkan, misalnya cara mencuci tangan dengan air atau handwash dan
dengan menggunakan handrub. Klien bisa memilah kapan dia harus cuci tangan
dengan handwash atau dengan handrub.Kata kerja yang sering digunakan pada fase
ini diantaranya : mengoreksi, mendemontasikan, merancang, memilah, melatih,
memperbaiki, mengidentifikasi, mengisi, menempatkan, membuat, memanipulasi,
mencampur dan mereparasi.
3. Ketepatan (precision) artinya terdapat pengalaman serupa agar terjadi perubahan
yang lebih baik. tindakan yang telah diajarkan menjadi kebiasaan dan tertanam
dengan baik sehingga menjadi perbuatan yang meyakinkan. Misalnya pada pasien
DM dengan ketergantungan insulin dan telah diberikan edukasi cara menyuntik
insulin di rumah, dapat melakukan dan mengoperasikan alat suntik insulin tanpa
bantuan. Kata kerja yang sering digunakan dalam ranah ini diantaranya : mengalihkan
menggantikan, memindahkan, mendorong, menarik, memproduksi, mencampur,
mengoperasikan, mengemas dan membungkus.
4. Artikulasi yaitu tahap dimana klien dapat melakukan keterampilan yang lebih rumit
dan kompleks , kata kerja yang sering digunakan diantaranya : mengalihkan,
memadankan, membentuk mempertajam, menggunakan , memulai, menyetir ,
menjeniskan, menempel, mensketsa, melonggarkan dan menimbang.
5. Naturalisasi merupakan kinerja tertinggi menjadi alami, dimana klien tidak perlu
berpikir lagi dan terjadi secara alamiah.
Dengan mempelajari domain kognitif, afektif dan psikomotor ,diharapkan dapat
membantu perawat dalam melakukan tugasnya sebagai pendidik sehingga dapat melakukan
assesmen dengan tepat ,dapat menentukan prioritas dan rencana pembelajaran yang jelas ,
serta membuat keputusan yang lebih tepat untuk klien sesuai tahapan pembelajaran sehingga
meningkatkan pengetahuan dan kompetensi klien dalam memelihara dan meningkatkan
derajat kesehatannya.

DAFTAR PUSTAKA

Rankin Salli H. & Stallings Karen Duffy,London Fran.2005.Patient Education in health and
Illness. Philadelphia:Livincot_Raven Publisher.
https://journal.uny.ac.id/index.php/jpakun/article/view File /960/770 diakses tanggal 31
Agustus 2022 jam 21.00
Anderson, Lorin W.& Krathwol, David R.2010.Kerangka landasan Untuk Pembelajaran,
Pengajaran, dan assesmen. Yogyakarta. Pustaka Pelajar.
https://ejournal.stitpn.ac.id/index.php/edisi.Jurnal Edukasi dan Sains.Juni 2020 diakses
tanggal 31 Agustus 2022 jam 21.00
Widyawati, Pendidikan dan Promosi Kesehatan untuk mahasiswa keperawatan.2020.Binalita
Sudama Medan

Anda mungkin juga menyukai