Anda di halaman 1dari 3

YANG DIPILIH ALLAH

(1 Korintus 1:27-29)
Khotbah pemilihan ketua sinode
Pendahuluan
Ilustrasi: Dipilih Karena Hebat
Saudara-saudari sekalian, apakah pernah mendengar tentang kompetisi-kompetisi bakat di
Indonesia? Indonesia Idol, The Voice, Idola Cilik, X-Factor, Miss Universe. Kompetisi ini
peserta atau kontestannya dipilih oleh para juri karena di nilai hebat dan memiliki bakat yang
luar biasa dibidangnya
Pemenangnya adalah berdasarkan pilihan penonton lewat SMS dan juga penilaian para
juri. Mereka dipilih karena memiliki kemampuan dan kehebatan. Bagaimana dengan Allah?
Apakah dalam pemilihan ketua sinode pun terjadi demikian juga? Mari kita lihat melalui
Firman Tuhan yang akan kita renungkan bersama.
Isi
Korintus adalah kota Pelabuhan yang penting saat itu dan merupakan salah satu rute
yang paling ramai di Laut Tengah. Di tempat ini banyak orang dari berbagai daerah dan latar
belakang bertemu, di antaranya para prajurit Roma, orang-orang mistik dari Timur, orang
Yahudi dari Palestina, dan para filsuf Yunani. Mereka memiliki tingkat intelektual yang
berlainan. Pada umumnya, orang-orang dan dunia bahkan, lebih mengunggulkan yang
memiliki intelektual yang tinggi atau mungkin disebut juga orang yang berhikmat.
Memang benar, pada saat itu dunia menilai dan lebih mengunggulkan orang yang
berhikmat, berpengaruh, atau keturunan bangsawan. Hikmat yang dimiliki oleh manusia
dianggap sebagai suatu patokan orang itu terhormat atau tidak. Berbeda dengan yang
umumnya, orang-orang Korintus (jemaat Korintus) tidak termasuk ke dalam kelompok yang
di atas. Mereka sering menjadi bahan cemooh oleh dunia, dianggap tidak layak dan tidak
jujur oleh orang-orang saleh, bahkan mungkin oleh orang Yahudi Kristen yang lebih matang
dan lebih mengakar. Mereka malah dicurigai oleh banyak pembesar Kristen. Namun mereka
dipilih oleh Allah. Inilah yang hendak dijelaskan melalui teks Firman Tuhan yang tadi kita
baca.
Sedikitnya ada 2 hal yang akan kita renungkan bersama berdasarkan ayat Firman
Tuhan tadi, yaitu:

1. Allah Memiliki Otoritas Untuk Memilih


Poin yang penting pertama adalah bahwa Allah punya otoritas untuk memilih
siapapun. Hal yang tidak bisa diganggu gugat oleh siapapun dan apapun juga. Mungkin
dalam bahasa sederhana, Allah memiliki hak prerogatif (hak khusus atau hak istimewa
yang ada pada seseorang karena kedudukannya sebagai kepala negara. Misalnya
memberi tanda jasa, gelar, grasi, amnesti) untuk memilih karena Dialah Allah. Misalnya
saja Allah memilih Abraham untuk menjadikannya bangsa yang besar; Allah memilih
bangsa Asyur dan Babel untuk menghukum bangsa Israel; Allah memilih Koresh (yang
tidak percaya) untuk memberikan kebebasan bangsa Isarel dari pembuangan dan pulang
ke kampung halamannya kembali; Yesus memilih sebagian murid dari profesi sebagai
nelayan, dll. Mungkin kita bertanya, mengapa Tuhan memilih mereka? Jawabannya
adalah itu adalah otoritas Tuhan sendiri.
Aplikasi
Jadi Allah memiliki otoritas atau hak prerogatif untuk memilih siapapun yang
dikehendakinya. Jadi orang-orang yang dipilih Allah bukan karena mereka lebih hebat
dan pintar dari pada yang lainnya. Semuanya karena anugerah Allah. Lalu mengenai
pemilihan ketua sinode pada hari ini, apakah ini merupakan kehendak Allah? Saya yakin
dan percaya iya, ini adalah anugrah yang telah diberikan Allah kepada umatNya. Roh
hikmat bekerja Melalui bapak-ibu saudara sekalian sehingga ketua sinode yang baru
pada hari ini boleh terpilih, ini bukan kebetulan, ini serta merta bukan bakat yang
dimiliki oleh ketua sinode kita, karena dari seluruh kandidat yang ada saat ini mereka
semua memiliki karakter yang baik, skill yang baik. Tetapi sekali lagi karna kasih dan
anugrah Tuhan yang nyata bagi kita sekalian, sumber hikmat yang melampaui akal
pikiran manusia sehingga ketua sinode yang sekarang boleh terpilih untuk melayanai
jemaat dan Tuhan.
2. Yang Hebat Jangan Sombong, Yang Lemah Jangan Minder
Dikatakan bahwa “apa yang bodoh bagi dunia dipilih untuk memalukan orang yang
berhikmat, apa yang lemah bagi dunia dipilih untuk memalukan apa yang kuat, apa yang
tidak terpandang dan hina dipilih, apa yang tidak berarti dipilih untuk meniadakan apa
yang berarti”. Apa maksudnya? Siapa saja dapat dipilih oleh Tuhan menjadi alatnya.
Karena itu janganlah sombong dan menganggap diri lebih hebat, berhikmat, berarti, kuat,
terhormat dari orang lain, karena Allah bisa menghancurkan semuanya dengan memilih
dan memakai orang-orang yang tidak diperhitungkan. Tetapi, kadang kala memang kita
sering menganggap diri lebih hebat dan orang lain yang lemah dengan sebelah mata saja.
Ilustrasi: Jangan Merasa Memiliki Jabatan Penting
Pada suatu ketika, Presiden Amerika Serikat mengadakan perjalanan dengan pesawat
kepresidenan Air Force One. Di dalam pesawat tersebut terdapat 5 orang penumpang.
Mereka adalah sang Presiden, Menteri Pertahanan, Menteri Keuangan, Juru Bicara
Kepresidenan, dan seorang anak berumur 10 tahun yang masih berseragam sekolah.
Tiba-tiba pesawat menjadi oleng karena kerusakan mesin. Lalu pilot pesawat
memberi pengumuman melalui pengeras suara, sebagai berikut “Karena kerusakan
mesin, pesawat ini segera jatuh. Diharap para penumpang keluar dari pesawat
menggunakan Payung Parasut yang telah tersedia”. Ternyata di dalam kabin pesawat,
hanya terdapat 4 buah payung parasut, padahal ada 5 orang penumpang yang
memerlukannya. Giliran yang pertama, parasut dipakai oleh Presiden, katanya: “Aku
adalah orang paling penting di Amerika, jika aku tidak ada maka negara bisa kacau”.
Parasut kedua diambil oleh Menteri Pertahanan sambil berkata: “Aku adalah orang
penting, jika aku tidak ada maka Negara dapat diserang oleh musuh”.
Tinggal tersisa dua buah payung parasut, dan masih ada tiga penumpang yang
memerlukannya. Melihat gelagat yang kurang menguntungkan, segera Juru Bicara
Kepresidenan mengambil satu, lalu mengenakannya dipunggungnya sambil berkata:
“Aku adalah orang penting, jika aku tidak ada maka rakyat Amerika akan kehilangan
informasi penting”. Kemudian ia meloncat keluar melalui pintu darurat. Sang Menteri
Keuangan merasa tidak tega meninggalkan seorang anak yang masih kecil akan tewas
bersama pesawat yang rusak, katanya: “Nak, biarlah satu payung parasut itu kamu yang
pakai”. Si bocah menjawab dengan tenang: “Jangan kuatir Pak Menteri, mari kita
sama-sama pakai payung parasut untuk menyelamatkan diri. Sebab yang dipakai oleh
Juru Bicara Kepresidenan dipunggungnya adalah tas sekolah saya”.
Pesan: Setiap orang melihat diri lebih penting dari orang lain sehingga tega
mengorbankan orang lain untuk kepentingan dirinya sendiri.
Di lain pihak, janganlah menjadi minder karena merasa bodoh, lemah, tidak
terpandang atau hina, dan juga tidak berarti. Tuhan dapat memakai kita secara luar biasa.
Aplikasi
Coba kita ingat kembali akan kisah Daud dan Goliat. Goliat adalah seorang tentara
Filistin yang menganggap diri lebih hebat dan tidak ada yang bisa mengalahkannya.
Tetapi apa yang terjadi? Tuhan memakai Daud yang masih muda dan tidak memiliki
tubuh yang besar untuk mengalahkannya. Sebelumnya Goliat memandang rendah Daud.
Untuk pemimpin yang baru hendaknya jangan sombong, mari jalankan tugas dan
tanggung jawab sebagai seorang pemimpin, tugas pemimpin yang baru sekarang adalah
menaungi seluruh jemaat dan mengangkat yang lemah, berbeban berat dan yang minder
dengan kondisinya masing-masing. Tuhan selalu beserta dengan kita bagaimanapun
kondisi kita saat ini.
Penutup
Allah memilih siapapun untuk menjadi alatnya. Tuhan dengan kuasaNya yang
melampaui akal dan pikiran manusia. Bahkan Dia bisa memilih orang-orang yang disisihkan
oleh dunia. Karena itu jangan sombong dan jangan minder. Yang terakhir Ada satu janji yang
manis yang bisa kita dapatkan dari 1 Korintus pasal yang ke 1 ini, jika bapak ibu
membacanya hingga kebawah maka ayat itu terambil dari ayatnya yang ke 30 “Tetapi oleh
Dia kamu berada dalam Kristus Yesus, yang oleh Allah telah menjadi hikmat bagi kita. Ia
membenarkan dan menguduskan dan menebus kita”. Mari kita jalani aktivitas kita dengan
baik, laksanakan amanat yang telah diberikan oleh Tuhan dan jemaat kepada saudara,
lakukanlah tugas dan tanggung jawab kita dengan baik dan yakini bahwa Tuhan terus beserta
kita dimanapun kita berada, teruslah bersandar di dalam namaNya karna Tuhanlah sumber
seluruh hikmat dan akal budi. Amin untuk Firman Tuhan.

Anda mungkin juga menyukai