NIM : 2103100137
OKTOBER 2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat dan
rahmatnya sehingga saya masih diberikan kesempatan dan kesehatan untuk dapat menyelesaikan
Critical Book Report ini. Tugas ini disusun dengan harapan dapat menambah
pengetahuan dan wawasan kita semua. Saya menyadari bahwa tugas saya ini masih jauh dari kata
sempurna karena masih banyak kekurangan dan kesalahan penulisan. Oleh karena itu, saya dengan
segala kerendahan hati meminta maaf dan mengharapkan kritik serta saran yang membangun guna
perbaikan dan penyempurnaan kedepannya Mudah-mudahan dengan adanya pembuatan tugas ini
dapat memberikan manfaat berupa ilmu pengetahuan yang baik bagi penulis maupun bagi para
pembaca.
BAB IV PENUTUP.....................................................................................................16
A. Kesimpulan.......................................................................................................16
B. Rekomendasi....................................................................................................16
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................17
BAB I PENDAHULUAN
ISBN : 979-526-959-3
Sejak zaman Yunani Kuno para filsuf berpendapat bahwa manusia itu terdiri atas jasmani dan
rohanii. Plato mengemukakan pembagian jiwa berdasarkan trikotomi, yaitu pikir, kemauan, dan
keinginan. Aristoteles mengemukakan pembagian berdasarkan dikotomi yaitu kognisi (gejala
mengenal) dan kognasi (gejala kehendak). Pada abad pertengahan, mempunyai pandangan
tentang jasmani dan rohani sebagai suatu kesatuan. Pandangan mereka dapat dibedakan
menjadi 2 macam, yaitu :
1. Monisme yaitu menganggap bahwa aspek jasmani dan rohani tidak dapat dipisahkan karena
merupakan suatu kesatuan
2. Dualisme yaitu menganggap aspek jasmani dan rohani dapat berdiri sendiri meskipun
keduanya merupakan satu kesatuan.
Gejala yang terjadi pada berbagai aspek diri individu antara lain :
4. Aspek sosial, misalnya senang membantu dsn bekerja sama dengan orang lain
6. Aspek bakat khusus, misalnya anak yang sejak kecilmudah belajar memainkan alat music
Pertumbuhan adalah proses perubahan fisiologis yang bersifat progresif dan kontiniu yang
berlangsung selama periode tertentu. Perkembangan merupakan perubahan psikis yang bersifat
progresif dan menyebabkan tercapainya kemampuan dan sifat-sifat yang baru. Hukum
perkembangan adalh prinsip yang mendasari perkembangan fisik maupun psikis
individu.Pertumbuhan jasmani dan
perkembangan rohani berlangsung menurut hukum-hukum tertentu, yaitu hukum tempo
perkembangan, hukum irama perkembangan, hukum rekapitulasi, hukum masa peka, hukum
masa menentang, hukum masa eksploratif, hukum pertahanan diri, dan hukum perkembangan
diri. Karakteristik umum perkembangan remaja yang menunjukkan sikap yang sering ditunjukkan
oleh remaja yaitu kegelisahan, pertentangan, mengkhayal, aktivitas berkelompok, dan keinginan
mencoba segala sesuatu
Pertumbuhan fisik meliputi perubahan-perubahan fisik yang progresif baik eksternal maupun
intenal. Pengaruh pertumbuhan fisik terhadap tingkah laku misalnya karena otot-otot tungkai
belum kuat maka anak-anak berjalan terhuyunghuyung. Karakteristik pertumbuhan fisik remaja
yaitu perubahan fisik yang berlangsung sangat cepat sehingga dapat menimbulkan terjadinya
gangguan regulasi. Faktor yang mempengaruhi pertumbuhan fisik antara lain :
1. Faktor internal adalah faktor yang berasal dari dalam diri individu (sifat jasmaniah dsn
kematangan)
2. Faktor eksternal adalah faktor yang berasal dari luar diri anak (kesehatan, makanan dan
simulasi lingkungan) Upaya untuk membantu pertumbuhan fisik dengan cara menjaga kesehatan
dan memberi makanan yang baik. Implikasinya bagi pendidikan adalah perlu
memperhatikan faktor sarana dan prasarana, waktu istirahat, dan diadakannya jamjam bagi para
siswa.
Perkembangan kreativitas berkaitan erat dengan fungsi belahan otak kanan yang berkaitan
dengan perkembangan intelek. Menurut Barron (1982) kreativitas adalah kemampuan untuk
menciptakan sesuatu yang baru. Menurut Utami Munandar (1992) kreativitas adalah kemampuan
yang mencerminkan kelancaran, keluesan, dan orisinalitas dalam berfikir serta kemampuan untuk
mengolaborasi suatu gagasan. Pendekatan dalam studi kreativitas dalam studi dibedakan
menjadi 2 jenis yaitu
pendekatan psikologis dan sosiologis. Faktor sosiologis yang kondusif bagi perkembangan
kreativitas yaitu tersedianya sarana kebudayaan, keterbukaan terhadap keragaman cara berfikir,
adanya keleluasaan bagimedia kebudayaan, adanya toleransi dan perhargaan terhadap orang
yang berprestasi. Ada 4 tahap perkembangan kognitif yaitu :
Tahap perkembangan kreativitas yaitu persiapan, inkubasi, iluminasi, dan verifikasi. Faktor yang
mempengaruhi kreativitas yaitu usia, tingkat pendidikan ortu, tersedianya fasilitas, dan
penggunaan waktu luang. Masalah yang sering timbul pada anak kreatif yaitu pilihan karir yang
tidak relistis, hubungan denga guru dan teman sebaya, perkembangan yang tak selaras, tiadanya
tokoh tokoh ideal.
Emosi adalah setiap kegiatan atau pergolakan pikiran, perasaan, nafsu serta setiap keadaan
mental yang hebat dan meluap-luap yangmerujuk kepada suatu perasaan dan pikiran yang khas,
suatu keadaan biologis dan psikologis seta serangkaian kecenderungan untuk bertindak.
Sejumlah kelompok emosi yaitu amarah, kesedihan, rasa takut, kenikmatan, cinta, terkejut,
jengkel dan malu.
Teori yang menjelaskan hubungan antara emosi dengan tingkah laku yaitu
1. Teori sentral, gejala kejasmanian termasuk tingkahlaku akibat dari emosi yang dialami.
4. Teori kedaruratan emosi, reaksi yang mendalam dari kecepatan jantung yg bertambah
Faktor yang mempengaruhi perkembangan emosi remaja yaitu perubahan jasmani, perubahan
pola interaksi dengan ortu dan teman sebaya, perubahan pandangan luar,perubahan interaksi
dengan sekolah.
Bakat adalah kemampuan alamiah untuk memperoleh pengetahuan dan keterampilan baik
bersifat umum (apabila pengetahuan yang berupa potensi) maupun bersifat khusus (apabila
kemampuan yang berupa potensi). Bakat khusus (talent) adalah kemampuan bawaan berupa
potensi khusus dan jika memperoleh kesempatan berkembang dengan baik akan muncul sebagai
kemampuan khusus dalam bidang tertentu. Jenis-jenis bakat khusus yaitu :
1. Faktor internal (minat, motif berprestasi, keberanian mengambil risiko, keuletan dalam
menghadapi tantangan, kegigihan)
2. Faktor eksternal (kesempatan maksimal untuk mengembangkan diri, sarana dan prasarana,
dukungan dan dorongan ortu/keluarga, lingkungan tempat tinggal, dan pola asuh orang tua.
BAB VIII PERKEMBANGAN HUBUNGAN SOSIAL
Hubungan sosial adalah cara individu bereaksi terhadap orang di sekitarnya dan bagaimana
pengaruh hubungan itu terhadap dirinya. Interaksi adalah peristiwa saling mempengaruhi satu
sama lain ketika dua orang/lebih hadir bersama dan menciptakan suatu hasil satu sama lain atau
berkomunikasi. Jadi, dalam setiap kasus interaksi, tindakan setiap orang bertujuan untuk
mempengaruhi individu lain.
Berdasarkan sudut komunikasi interaksi yaitu interaksi verbal, fisik, dan emosional.
Berdasarkan banyaknya individu yang terlibat dalam proses interaksi serta pola interaksi yamg
terjadi, interaksi ada 2 jenis yaitu interaksi dyanic dan interaksi tryadic.
Karakteristik menonjol dari perkembangan sosial remaja yaitu
berkembangnya kesadaran akan kesunyian dan dorongan akan pergaulan, adanya upaya
memilih nilai sosial, meningkatnya ketertarikan pada lawan jenis, dan modal cenderungsn
memilih karier tertentu. Faktor yang mempengaruhi perkembangn hubungan sosial adalah
keluarga,sekolah, masyarakat. Perkembangan lingkungan dapat menimbulkan perbedaan sikap
sosial pada individu. Secara psikologis, sikap ini dapat dipelajari dengan 3 cara yaitu meniru
orang yang lebih berprestasi dalam bidsng tertentu, mengombinasikan penglaman, pengalaman
khusus dengan emosional yang mendalam.
Pentingingnya kemandirian karena gejala negative yang dilakukan masyarakat yaitu kompleksitas
kehidupan yang semakin meningkat, ketergantungan disiplin kepada control luar dan bukan karena
niat sendiri yang ikhlas, sikap tidak peduli terhadap lingkungan hidup dan sikap hidup konformistik
tanpa pemahaman dan kompormistik dengan mengorbankan prinsip. Ada ada 2 jenis kemandirian
yaitu :
1. Kemandirian aman adalah kekuatan untuk menumbuhkan cinta kasih pada dunia, kehidupan,
oranglain, sadar akan bertanggung jawab bersama.
2. Kemandirian tidak aman yaitu kekuatan kepribadian yang dinyatakan dalam perilaku menentang
dunia.
Ada 5 karakteristik inheren dan esensial yang saling berinteraksi dalam kehidupan untuk
perkembangan kemandirian yaitu kedirian, komunikasi, keterarahan, dinamika, sistem nilai. Faktor
yang mempengaruhi perkembangan kemandirian remaja adalah gen, pola asuh orang tua, sistem
pendidikan di sekolah dan sistem kehidupan dimasyarakat.
BAB X PERKEMBANGAN BAHASA
Tiga aliran yang menjelaskan faktor yang mempengaruhi perkembangan bahasa yaitu aliran
nativisme, aliran empirisme atau behaviorisme, aliran konvergensi. Investasi pendidikan menduduki
posisi penting dalam upaya membantu perkembangan bahasa. Wujud inverstasi ini adalah dengan
menciptakan suasana lingkungan, baik dalam keluarga, sekolah, masyarakat, yang memberikan
suasana aman secara psikologis untuk mengungkapkan pemikiran dalam bentuk komunikasi bahasa.
BAB XI PERKEMBANGAN NILAI MORAL & SIKAP
Nilai adalah suatu tatanan yang dijadikan paduan oleh individu untuk menimbang dan memilih
alternative keputusan dalam situasi sosial tertentu. Ada 6 nilai yang dikenal secara luas yaitu nilai
teori atau nilai keilmuan, nilai ekonomi, nilai sosial atau nilai solidaritas, nilai agama, nilai seni, dan
nilai politik atau niali kuasa.
Moral merupakan rangkaian nilai tentang berbagai macam perilaku yang harus dipatuhi. Ada 3 tahap
perkembangan moral yaitu tahap pramoral, tahap konvesional, dan tahap otonom.
Sikap adalah predisposisi atau kecenderungan yang relative stabil dan berlangsung terus
menerusuntuk bertingkah laku atau bereaksi dengan suatu cara tertentu terhadap orang lain, objek,
lembaga, atau persoalan tertentu. Ada 3 teori determinise yangditerima secara luasuntuk
menjelaskan sikap manusia yaitu determinisme genetis, determinisme psikis, dan determinisme
lingkungan. Sejalan dengan tahapan perkembangan yang dicapai, remaja menunjukkan karakteristik
individual perkembangan moral, nilai, dan sikap yang khas yakni berusaha menemukan sendiri atau
membentuk sendiri nilai, moral, dan sikap di kalangan mereka. Salah satu pendidikan moral yang
dapat ditempuh adalah menggunakan model yang disebut dengan perkembangan konflik-kognitif.
BAB XII KEBUTUHAN DAN PEMENUHANNYA
Setiap manusia dimotivasikan oleh sejumlah kebutuhan dasar yang bersifat sama untuk seluruh
spesies, tidak berubah dan berasal dari sumber genesis atau naluriah. Kebutuhan itu tak semata-
mata bersifat fisiologis melainkan juga bersifat psikologis.
Maslow mengemukakan hierarki kebutuhan dari yang paling dasar sampai yang paling tinggi yaitu
kebutuhan fisiologis, kebutuhan rasa aman, kebutuhan rasa memiliki dan kasih saying, kebutuhan
penghargaan, kebutuhan rasa ingin tahu, kebutuhan estetik, kebutuhan pertumbuhan, dan kebutuhan
aktualisasi diri.
Tugas perkembangan adalah tugas yang muncul pada saat atau sekitar suatu periode tertentu dari
kehidupan individu yang harus diselesaikan dengansebaiknya.
Keberhasilan penyelesaian tugas perkembangan akan menimbulkan kebahagiaan dan membawa kea
rah keberhasilan dalam melaksanakan tugas-tugas perkembangan pada fase berikutnya. Ada
sepsejumlah tugas perkembangan yang harus diselesaikan dengan baik oleh remaja yaitu mencapai
hubungan baru yang lebih matang dengan teman sebaya baik pria maupun wanita, mencapai peran
sosial pria dan wanita,menerima keadaan fisiknya dan menggunakannya secara efektif, mencari
kemandirian emosional dari orang tua dan orang dewasa lainnya, mencapai jaminan kebebasan
ekonomis, memilih dan menyiapkan lapangan pekerjaan, persiapan untuk memasuki kehidupan
berkeluarga, mengembangkan keterampilan intelektual dan konsep yang penting untuk kompetensi
kewarganegaraan, mencapai dan mengharapkan tingkah laku
sosial yang bertanggung jawab, memperoleh suatu himpunan niali dan sistem etika sebagai
pedoman tingkah laku. Masing masing tugas perkembangan itu membawa implikasi yang berbeda
dan penyelenggaraan pendidikan yaitu dengan memberikan kesempatan kepada siswa untuk
mengembangkan kegiatan nonakademik berkenaan dengan penyesuaian peran sosial, pemahaman
terhadap kondisi fisik dan psikologis, serta pemahaman dan penghayatan peran jenis kelamin.
BAB IV PENYUSAIAN DIRI DAN PERMASALAHANNYA
Penyesuaian diri dapat dimaknaik dari tiga sudut pandang yaitu penyesuaian diri sebagai adaptasi,
penyesuaian diri sebagai bentuk konformitas, dan penyesuaian diri sebagai usaha penguasaan.
Seseorang dikatakan memiliki kemampuan penyesuaian diri yang baik manakala mampu melakukan
respons yang matang efisien, memuaskan, dan hebat. Dikatakan efisien artinya mampu melakukan
respoons dengan mengeluarkan tenaga dan waktu sehemat mungkin. Dikatakan sehat artinya bahwa
respons yang dilakukannya sesuai dengan hakikat individu, lembaga atau kelompok antarindividu dan
hubungan antara individu dan penciptanya.
Proses penyesuaian diri setidaknya melibatkan 3 unsur yaitu motivasi, sikap terhadap reakitas, dan
pola dasar penyesuaian diri. Penyesuaian diri remaja memiliki karakteristik yang khas yang dapat
dilihat dari penyesuaian diri terhadap peran dan identitasnya, pendidikan, kehidupan seks, norma
sosial, penggunaan waktu luang, penggunaan uang, serta kecemasan, konflik, dan frustasi. Ada 5
faktor yang dapat mempengaruhi proses penyesuaian diri remaja yaitu kondisi fisik, kepribadian,
proses belajar, lingkungan serta agama dan budaya. Ada 5 faktor psikkologis dasar mewarnai
dinamika penyesuaian diri yaitu kebutuhan, motivasi, persepsi, kemampuan, dan kepribadian.
BAB III PEMBAHASAN
1. Dilihat dari aspek tampilan buku, buku yang direview adalah buku yang berjudul Psikologi Remaja
yang covernya sangat unik dan menarik.
2. Dari aspek layout dan tata letak, serta tata tulis, termasuk penggunaan font adalah cukup baik dan
penulisannya juga baik.
3. Dari aspek isi buku, buku ini mamaparkan seputar perkembangan remaja khususnya peserta didik.
Didalam buku tersebut terdapat rangkuman di setiap bab, sehingga para pembaca mudah untuk
memahami poin-poin penting yang terdapat dalam buku tersebut.
4. Dari aspek tata bahasa, buku tersebut mudah dipahami tetapi penjelasannya terlalu bertele-tele.
BAB IV PENUTUP
A. K ESIMPULAN Dari penjelasan diatas, dapat disimpulkan buku ini menjelaskan tentang seputar
perkembangan remaja khususnya peserta didik. Dibuku ini juga menjelaskan perkembangan
kemandirian, serta perkembangan emosi dalam bab tersendiri yang dikaitkan dengan teori kecerdsan
emosional pada remaja.
B. Rekomendasi Menurut yang saya baca dari buku “Psikologi Remaja” sangat cocok untuk dijadikan
referensi bagi si pembaca agar pembaca bisa menambah wawasannya.
DAFTAR PUSTAKA
Ali, Mohammad & Asrori, Mohammad. 2011. Psikologi Remaja: Perkembangan Peserta Didik.
Jakarta, PT.Bumi Aksara