CASE REPORT
PENYUSUN
PEMBIMBING
FAKULTAS KEDOKTERAN
2022
HALAMAN PENGESAHAN
Mengetahui
Kepala Program Studi Profesi
Dokter Fakultas Kedokteran UMS
1
SEORANG WANITA USIA 56 TAHUN DENGAN EFUSI PLEURA DEXTRA,
GAGAL JANTUNG KRONIS DAN DIABETES MELITUS TIPE 2
A 71 YEARS WOMEN WITH MASSIVE RIGHT PLEURAL EFFUSION
ET CAUSA SUSPECT MALIGNANT: A CASE REPORT
Agung Cuby Hantoro*
* Fakultas Kedokteran, Universitas Muhammadiyah Surakarta
** Bagian Ilmu Penyakit Dalam, RSUP Surakarta
ABSTRAK
Efusi pleura adalah adanya akumulasi cairan patologis di ruang pleura. Ruang pleura terdapat di
antara pleura parietalis pada sisi dinding toraks dan pleura visceralis yang menyelimuti organ paru, pada
kondisi normal terdapat 10 hingga 20 mililiter cairan yang berfungsi sebagai lubrikan di antara dua
permukaan ini. Gejala klinis berupa sesak napas, batuk, dan kadang - kadang nyeri dada yang tajam
namun tidak menjalar.
Pada gambaran radiologi ditemukan gambaran sudut kostofrenikus tumpul,radio opaq dan meniscus
sign. Dilaporkan kasus seorang wanita berusia 71 tahun dengan sesak, sesak di rasakan sudah 1,5 bulan
terakhir, pasien juga mengeluh batuk tidak di sertai dahak, lemas, dan keringat malam, pasien mengalami
penurunan berat badan lebih kurang 10kg dalam 1,5 bulan terakhir, pasien juga mengeluhkan muntah.
Pasien menyangkal adanya demam, nyeri perut, diare, Pada pemeriksaan fisik di dapatkan pengembangan
dada kanan tertinggal dari dada kiri, fremitus kanan menurun disbanding dada kiri, pada pemeriksaan
perkusi terdengar suara redup pada dada kanan dan sonor pada dada kiri, terdengar suara vaskuler yang
menurun pada lapang paru kanan di banding kiri, di dapatkan suara tambahan yaitu ronki pada kedua
lapang paru, dan gambaran radiologis didapatkan trachea terdorong ke arah kiri, coracan vaskuler kasar,
hemithoraks kanan suram, diafragma dan sinus kanan suram. Tujuan utama pengobatan untuk
menghilangkan cairan, mencegah cairan dari reakumulasi, mengobati penyebab dari penumpukan cairan.
Edukasi dan tatalaksana sesuai pedoman adalah kunci keberhasian manajemen penyakit.
Kata Kunci: Efusi Pleura, diagnosis Efusi Pleura, tatalaksana bronkiektasis
ABSTRACT
Pleural effusion is the accumulation of pathological fluid in the pleural space. The pleural space is
located between the parietal pleura on the side of the thoracic wall and the visceral pleura which
surrounds the lung organs, under normal conditions there are 10 until 20 milliliters of fluid which
functions as a lubricant between the two surfaces. Clinical symptoms include shortness of breath,
coughing, and sometimes chest pain that is sharp but does not spread. On radiological images found a
blunt costophrenic angle, radio opaq and meniscus sign. Reported the case of a 71 year old women who
complained of shortness of breath,this symptom have been felt by patient for 1,5 month, patient also
complained about coughing without sputum for this 1,5 month, malaise, and sweating at night. Patient also
lost her weight10 kilos in this past 1,5 month, patient also complained vomit. The patient denies the
presence of fever, stomach ache, and diarrhea. On physical examination, found that the movement of right
chest slower than the left chest, fremitus of right chest also decrease than the left chest, on the percussion
also sound dull on the right chest than the left chest, there was a vascular sound that sounded lower in the
right lung than the left lung field, there are additional sound which is rhonki that sounded on both lung
field, and radiological images showed that the trachea was pushed to left side of the lung, the pulmo had
rough vascular streaks, no infiltrates, right hemithorax were gloomy, diaphragma and right sinus were
gloomy. The main goals of treatment are to remove fluids, prevent fluid from reaccumulating, and treat the
causes of fluid buildup. Education and management according to the guidelines are the key to successful
disease and management.
Keywords: Pleural Effusion, Pleural Effusion Diagnosis, Pleural Effusion Treatment
PENDAHULUAN cairan, protein, sel, dan komponen serum lainnya
Efusi pleura adalah adanya akumulasi Penyebab yang paling sering terjadi, yaitu
cairan patologis di ruang pleura. Ruang pleura pnemonia, malignansi, dan pulmonary embolism,
terdapat di antara pelura parietalis pada sisi infeksi virus, dan tuberculosis (Dwianggita,
menyelimuti organ paru, pada kondisi normal Infeksi pleura meningkatkan morbiditas dan
terdapat beberapa mililiter cairan yang berfungsi mortalitas infeksi paru, dengan angka mortalitas
sebagai lubrikan diantara dua permukaan pada orang dewasa mencapai 20% (Rosenstengel
(Marhana, dr., Sp P(K), FCCP, FISR, FAPSR, dan Lee, 2012). Insidensinya secara
Efusi pleura merupakan akumulasi cairan dalam 1 juta populasi tiap tahun. Efusi pleura
abnormal pada rongga pleura yang disebabkan merupakan penyakit sekunder terhadap penyakit
oleh produksi berlebihan cairan ataupun lain, jarang merupakan penyakit primer, secara
berkurangnya absorpsi. Efusi pleura merupakan normal ruang pleura mengandung sejumlah kecil
manifestasi penyakit pada pleura yang paling cairan (5-15 mL) berfungsi sebagai pelumas
sering dengan etiologi yang bermacam-macam yang memungkinkan permukaan pleura bergerak
keganasan yang harus segera dievaluasi dan Di Amerika Serikat, 1,5 juta kasus efusi
diterapi (Efeni, abu 2016). pleura terjadi tiap tahunnya. Sementara pada
Ada dua tipe penyebab utama dari efusi populasi umum secara internasional,
pleura, yaitu efusi pleura transudatif dan diperkirakan tiap 1 juta orang, 3000 orang
eksudatif. Efusi pleura transudatif disebabkan terdiagnosa efusi pleura. Di negara-negara barat,
oleh beberapa kombinasi dari peningkatan efusi pleura terutama disebabkan oleh gagal
tekanan hidrostatik atau berkurangnya tekanan jantung kongestif, sirosis hati, keganasan, dan
onkotik kapiler; misalnya gagal jantung, sirosis, pneumonia bakteri, sementara di negara-negara
dan sindrom nefrotik. Efusi pleura eksudatif yang sedang berkembang, seperti Indonesia,
disebabkan oleh proses lokal yang lazim diakibatkan oleh infeksi tuberkulosis. Di
mengakibatkan perubahan pada pembentukan Indonesia, belum ada data nasional yang
dan penyerapan cairan pleura, peningkatan menggambarkan berapa banyak prevalensi efusi
permeabilitas kapiler menyebabkan eksudasi pleura. Namun, beberapa studi telah dilakukan
oleh beberapa rumah sakit. Hasil yang didapat tahun, datang ke IGD RSUP Surakarta pada
dari catatan medis di RS Dokter Kariadi tanggal 10 Mei 2022. Saat ini pasien
Semarang jumlah prevalensi penderita efusi mengeluhkan sesak napas. dengan keluhan
pleura untuk wanita 66,7.% dan lakilaki 33,3%. sesak, sesak di rasakan sudah 1,5 bulan
Dan studi lain di RSUP H. Adam Malik Medan terakhir, pasien juga mengeluh batuk tidak di
pada tahun 2011 dengan 136 kasus menunjukan sertai dahak, lemas, dan keringat malam,
prevalensi wanita 34,6% dan laki-laki 65,4% pasien mengalami penurunan berat badan lebih
(Jamaluddin et al, 2015). kurang 10kg dalam 1,5 bulan terakhir, pasien
dilakukan dengan menemukan gejala yang sudah pernah di rawat di RSUP tanggal 26
dirasakan oleh pasien. Gejala yang timbul pada maret – 1 April 2022 karena terkonfirmasi
pasien dirasakan karena adanya proses-proses covid, pasien memiliki riwayat pungsi pleura
seperti respon inflamasi pada pleura, resktriksi sebelumnya sebanyak 1200cc, seharusnya
mekanis pulmonal, atau adanya gangguan dalam control paru pada tanggal 17 April tapi tidak
pertukaran gas. Efusi yang sedikit dapat tidak datang. Pasien sudah mendapatkan dosis
seperti dispneu, trepopnea (dispneu posisional Riwayat keluhan serupa pada keluarga
dimana dispneu dirasakan saat berbaring pada disangkal. Riwayat merokok disangkal, tetapi
salah satu sisi), nyeri dada, atau batuk. pasien sering terpapar asap dan debu pada
diafragma dan sinus kanan suram. fisik, dan pemeriksaan penunjang yang sudah
dilakukan, didapatkan diagnosis berupa efusi pembuluh darah kapiler dari a. Pulmonalis
dan a. Brakhialis serta pembuluh limfe
pleura massive dextra et causa suspect
Menempel kuat pada jaringan paru
keganasan . Dengan planning terhadap pasien
Fungsinya. untuk mengabsorbsi cairan
dilakukannya pungsi pleura dan sitologi, tes pleura (Amin, et al., 2019).
2. Pleura Parietalis
cepat molekuler dan CT-Scan.
Pasien selanjutnya menerima terapi Cairan pleura diproduksi utama oleh pleura
berupa NRM 10lpm, infus ringer laktat 16 parietal dan direabsorbsi melalui limfatik pleura
tpm, injeksi methylprednisolone 62,5mg/12 melalui stomata yang ada di pleura parietal. Pada
jam, injeksi ceftriaxone 1gr/12jam, dan manusia sehat, kavitas pleural umumnya berisi
injeksi NAC 1200/12 jam. kira-kira 0.3 mL/kg cairan atau 10-20 mL dengan
embolism, infeksi virus, dan tuberculosis Beberapa pasien menggambarkan sensasi nyeri
dada masih normal biasanya jarang Tanda awal efusi pleura yaitu pada foto
menimbulkan hipoksemia yang signifikan. Hal toraks postero anterior posisi tegak maka akan
ini disebabkan oleh penurunan ventilasi dan dijumpai gambaran sudut kostofrenikus yang
perfusi di saat yang bersamaan di paru yang tumpul baik dilihat dari depan maupun dari
mengalami kompresi.( Surjanto E, 2014). samping. Dengan jumlah yang besar, cairan yang
Pemeriksaan fisik pada efusi pleura dapat mengalir bebas akan menampakkan gambaran
ditemukan beberapa kelainan antara lain pada meniscus sign dari foto torakspostero anterior.
Pemeriksaan radiologi foto thorak berguna efusi pleura adalah Ultrasound Thorax.
sebagai skrining awal. Kelainan pada foto rontgen Ultrasonografi merupakan modalitas diagnostik
PA baru akan terlihat jika akumulasi cairan pleura
yang berguna untuk mencari gambaran efusi
telah mencapai 300 ml. Jika cairan pleura terus
pleura dengan volume kecil atau pocketed,
bertambah banyak, cairan akan menuju sinus
mengidentifikasi massa di pleura, dan sebagai
kostofrenikus posterior dan ke lateral, dan akhirnya
panduan untuk biopsi pleura, dan puncture.
ke anterior. Jika cairan masih terus bertambah, cairan
Gambaran khas dari efusi pleura adalah lapisan
akan menuju ke atas, yaitu ke daerah paru yang
hipo sampai anechoic antara pleura visceral dan
cekung, dan menguncup ke atas. Diafragma dan
sinus kostofrenikus akan tidak terlihat jika cairan pleura parietal. (Marhana, dr., Sp P(K), FCCP,
mencapai 1000 ml. Jika pada foto PA efusi pleura FISR, FAPSR, 2019).
tampak tidak jelas, dapat dilakukan foto lateral Analisis Cairan pleura menggunakan
kriteria light’s kemudian di kategorikan menjadi menyebabkan akumulasi cairan di
pleura eksudat jika memenuhi satu atau lebih c. Chest tube : Prosedur pemasangan
keberhasilan manajemen.
DAFTAR PUSTAKA