Anda di halaman 1dari 4

PELATIHAN KEPERAWATAN KARDIOVASKULAR TINGKAT DASAR

FUNGSI ALAT BANTU SIRKULASI : INTRA AORTIC BALLON PUMP (IABP)


LEMBARAN KERJA

Nama : RAHMAN, S.Kep.Ns Tanggal : 27 JU NI 2022

1. Jelaskan yang dimaksud dengan Intra Aortic Ballon Pump (IABP) ?

Jawab :

Intra Aortic Ballon Pump (IABP) adalah Alat bantu sirkulasi mekanik, digunakan
untuk memperbaiki sirkulasi darah koroner, meningkatkan perfusi oksigen ke
myokard dan selanjutnya dapat meningkatkan curah jantung / cardiac output dan juga
delivery oksigen.

2. Jelaskan tujuan dilakukan pemasangan IABP?

Jawab :

Tujuan dilakukan pemasangan IABP adalah :

a. Meningkatkan tekanan aorta selama fase diastol dengan mengembangkan balon


IABP sehingga perfusi ke arteri koroner meningkat.

b. Menurunkan tekanan aorta selama fase sistol dengan mengempiskan balon,


sehingga beban akhir (afterload) ventrikel kiri menurun.

c. Meningkatkan oksigen suplai ke miokard.

d. Menurunkan kebutuhan oksigen miokard.

e. Meningkatkan curah jantung.

3. Jelaskan indikasi dan kontra indikasi dilakukan pemasangan IABP ?

Jawab

Indikasi dan kontra indikasi dilakukan pemasangan IABP yaitu :

a. Indikasi pemasangan IAPB diantaranya yaitu :


 Angina pektoris tidak stabil
 Akut miokard infark
 Ventrikel failure

 Kardiogenik syok
 Septik syok

 Weaning dari mesin jantung paru

 Propilaktik bedah jantung

 Paska bedah jantung dengan miokard disfungsi

 Untuk menjembatani pemasangan alat bantu yang lainnya atau pada saat
menunggu cangkok jantung
b. Kontra indikasi :

 Severe aorta regurgitas


 Abdominal, aortic or thoracic aneurysm
 Aneurisma aorta Oklusi vaskuler perifer
3. Jelaskan komplikasi pemasangan IABP ?
Jawab :
Komplikasi pada pasien dengan pemasangan IABP adalah akut limb iskemi karena
cateter IABP , perdarahan, ruptur balon, emboli, hematoma tempat insis, dan iskemia
mesenterika.

4. Jelaskan prinsip kerja IABP ?


Jawab :
Prinsip kerja dari mesin IABP adalah counter pulsation yaitu dengan inflasi dan
deflasi/mengembang dan mengempis pada saat diastol dan sistol. Pompa mekanik
bekerja berdasarkan siklus jantung dengan trigger EKG atau gelombang arteri.

6. Jelaskan langkah dalam melakukan perawatan perawatan IABP ?


Perawatan IABP yaitu :

a. Lakukan pengkajian pasien secara menyeluruh.


b. Edukasi pasien untuk tidak menekuk kaki yang terpasang kateter IABP.
c. Observasi adanya tanda-tanda perdarahan, perfusi perifer, warna kulit pada
tungkai yang terpasang kateter, pulse bilateral / kedua tungkai, temperatur,
capilary return , pergerakan dan sensasi.
d. Lakukan perawatan pada pressure area setiap 2 - 4 jam
e. Observasi hemodinamik setiap jam.
f. Atur posisi pasien tidak boleh lebih tinggi dari 30 - 40 derajat.
g. Cek tempat pemasangan kateter IABP observasi tanda-tanda infeksi dan ganti
balutan secara berkala atau sesuai kebutuhan.
h. Periksa foto thorak tiap hari untuk memastikan posisi kateter berada pada posisi
yang tepat.
i. Monitor fungsi renal (kemungkinan kateter migrasi sehingga bagian proksimal
menutupi arteri renalis).
7. Jelaskan komplikasi yang bisa terjadi pada pasien dengan IABP ?
Jawab :
Komplikasi yang bisa terjadi pada pasien dengan IABP ?

a. Perdarahan
b. Aritmia
c. Distal emboli/occlusi arterial
d. Infeksi lokal dan sistemik
e. Ruptur aorta
8. Sebutkan hal-hal yang harus diperhatikan oleh perawat pada pasien dengan IABP ?

Jawab :

Hal-hal yang harus diperhatikan oleh perawat pada psien dengan IABP yaitu :

a. Lakukan pengkajian pasien secara menyeluruh.


b. Edukasi pasien untuk tidak menekuk kaki yang terpasang kateter IABP
c. Observasi adanya tanda-tanda perdarahan, perfusi perifer, warna kulit pada
tungkai yang terpasang kateter, pulse bilateral / kedua tungkai, temperatur,
capilary return, pergerakan dan sensasi.
d. Observasi hemodinamik setiap jam.
e. Lakukan perawatan pada presure area setiap 2 – 4 jam.
f. Atur posisi pasien tidak boleh lebih tinggi dari 30 – 40 derajat.
g. Cek tempat pemasangan kateter IABP observasi tanda-tanda infeksi dan ganti
balutan secara berkala atau sesuai kebutuhan.
h. Periksa foto thorax tiap hari untuk memastikan posisi kateter berada pada posisi
yang tepat.
i. Monitor fungsi renal (kemungkinan kateter migrasisehingga bagian proximal
menutupi arteri renalis).
9. Jelaskan indikasi pasien dengan IABP boleh dilakukan weaning ?
Jawab :
Indikasi pasien dengan IABP adalah :

* Angina pektoris tidak stabil


* Akut miokard infark
* Ventrikel failure
* Kardiogenik Syok
* Septik syok
* Weaning dari mesin jantung paru
* Propilaktik bedah jantung
* Paska bedah jantung dengan miokard disfungsi
* Untuk menjembatani pemasangan alat bantu yang lainnya atau pada saat menunggu
cangkok jantung.
10. Jelaskan hal-hal yang perlu diperhatikan oleh perawat sebelum melakukan pencabutan
kateter IABP ?
Jawab :

Hal-hal yang perlu diperhatikan oleh perawat sebelum melakukan pencabutan kateter
IABP adalah :

a. Bila menggunakan terapi heparin stop 1- 2 jam sebelum kateter dicabut.


b. Beritahu kepada pasien mengenai prosedur yang akan dilakukan.
c. Pencabutan kateter dilakukan oleh dokter anestesi/bedah.
d. Tekan dengan kuat pada daerah 2 jari diatas luka dengan menggunakan kasa yang
tebal selama 20 – 30 menit.
e. Balut luka dengan kasa kemudian pasang bantal pasir diatas luka.
f. Informasikan kepada pasien untuk tidak menekuk kaki selama 12 – 18 jam.

Anda mungkin juga menyukai