Anda di halaman 1dari 9

60

BAB 3
IDENTIFIKASI PENYEBAB MASALAH
3.1 Analisis SWOT (Analisis Masalah)
Tabel 3.1 Analisa Masalah di Ruang Al Razi Rumah Sakit Islam Banjarmasin
N KEKUATAN KELEMAHAN PELUANG ANCAMAN
O
1 M1( Ketenagaan)
 Ketidaksediaan  Ruangan belum  Untuk mengetahi struktur  Risiko meningkatnya
Prasarana dan saran mempunyai Struktur organisasi di ruangan angka Kejadian
(struktur organisasi, Organisasi, Visi dan Misi,  Untuk memudahkan Tidak Diharapkan
visi dan misi, SPO dan SPO dan SAK mencapai tujuan ruangan (KTD).
SAK) .  Sebagai pedoman dalam  Adanya tuntutan
menjalankan asuhan tinggi dari
keperawatan masyarakat untuk
pelayanan yang lebih
professional.
2 M2 (Material)
 Mempunyai sarana  Kurangnya media  Tersedia tempat cuci  Adanya tuntutan dari
dan prasarana yang informasi tentang hand tangan di nurse station masyarakat tentang
memadai untuk pasien hygiene dan pelaksanaan dan hand scrub di ruang kesediaan sarana dan
 Mempunyai 13 tempat 6 sasaran keselamatan perawatan pasien. prasarana yang
tidur pasien. pasien.  Tersedia stiker (tanda) memadai.
risiko jatuh di ruangan.  Adanya tuntutan
tinggi dari
masyarakat untuk
melengkapi sarana
dan prasarana.
3 M3 (Metode)
Penerapan MAKP
 RS memiliki visi, misi  Tidak 1.
pernah Adanya UU No.19 tahun  Persaingan dengan
dan mutu sebagai mengadakan pelatihan 2002 keperwatan pasal rumah sakit swasta
acuan melaksanakan khusus tentang sasaran yang berhubungan dengan yang semakin ketat.
kegiatan pelayanan keselamatan pasien. MAKP  Makin tinggi
 Sudah ada model 2. Adanya mahasiswa Ners kesadaran
MAKP dengan metode keperawatan praktek masyarakat akan
Tim manajemen keperawatan. hukum
 Mempunyai SOP  Makin. tinggi
kesadaran
masyarakat akan
pentingnya
kesehatan.
4. M4 (Money)
Dana operasional Keterbatasan anggaran Adanya kerjasama  Adanya tuntutan
ruangan Al- Razi untuk pengadaan Struktur pendanaan dengan pihak yang lebih tinggi dari
diperoleh dari rumah organisasi, Visi dan Misi, ketiga (BPJS) dalam hal masyarakat untuk
sakit. SPO dan SAK karena pembiayaan. mendapatkan
ruangan Al Razi masih pelayanan kesehatan
baru yang lebih
61

professional sehingga
membutuhkan
pendanaan yang lebih
besar untuk
mendanai sarana dan
prasarana.
5 M5 (Marketing/Mutu)
 Kepuasan pasien Belumnya adanya Untuk memudahkan  Adanya tuntutan dari
terhadap pelayanan pengadaan dana untuk ruangan agar tercapai keluarga/pasien
kesehatan di rumah sarana dan prasarana tujuan untuk mendapatkan
sakit (sebagian besar pelayanan
pasien (80,06%) keperawatan yang
menyatakan puas professional.
terhadap pelayanan  Adanya peningkatan
perawatan) standar kesehatan
 Adanya variasi masyarakat yang
karakteristik dari harus di penuhi.
pasien (BPJS, JKN,  Fasilitas SDM /
Perusahaan, Umum, sarana yang belum
Asuransi lain) tersedia.
Sebagai lahan praktik
62

3.2 Fish Bone Analysis


Table 3.2 Fish Bone 1 (Hand Hygiene)

M1 (MAN) M5 (MARKET)
Tampak
ketidakpatuhan Belum terlaksananya
pelaksanaan Hand Hand Hygiene di
Hygiene M3 ruangan
M3(METHOD)
(METHOD)
Kurang optimalnya Pengadaan media
Pengadaan media
pelaksanaan Hand informasi (stiker) Hand
informasi (stiker)
Hygiene berkaitan Hygiene informasi di
Hand Hygiene di
ruangan
dengan Ketidakpatuhan ruangan
Tenaga Kerja

M4 (MONEY)
Tersedia
M2 (MATERIAL)
anggaran terkait
Tidak tersedia
media informasi
media informasi
(stiker) terkait
Hand Hygiene
63

Table 3.3 Fish Bone 2 (Identifikasi Pasien)


M5 (MARKET)
M1 (MAN) Gelang identifikasi pasien telah
Ketidakpatuhan diterapkan dengan baik di rsib di
M3 (METHOD)
pelaksanaan Mengidentifikasi pasien bagian RM, akan tetapi gelang
identifikasi pasien menggunakan gelang identifikasi sering tidak dipakai
Table 3.3 Fish Bone 2 identitas yang mencakup atau hilang dan ada kesalahan
3 detail (No RM, Nama, pada Tgl lahir dan nama
Kurangnya Tgl Lahir)
optimalnya
pelaksanaan
identifikasi pasien

M4 (MONEY)
M2 (MATERIAL) Tidak tersedianya
Setiap pasien pendanaan untuk
datang ke ruangan gelang identifikasi
dipastikan
pasien
memakai gelang
identifikasi pasien
64

3.1 Fish Bone Analysis


Table 3.2 Fish Bone 1

M1 (MAN)
M5 (MARKET)
- Pemberian informasi/kurang jelas
akibat beban kerja tinggi Pemasangan tanda resiko jatuh
- Belum maksimalnya orientasi ruangan M3 (METHOD) telah berjalan dengan baik.
rawat inap paa pasien dan keluarga oleh Dengan adanya gantungan
Proses percetakan tanda
petugas tanda resiko jatuh di ruangan
resiko jatuh dilakukan
Kurang optimalnya
oleh bagian rumah
informasi tanda resiko jatuh
tanggadilakukan oleh
berkaitan dengan
bagian rumah tangga
tidak/kurangnya informasi
dari petugas kesehatan

M4 (MONEY)
M2 MATERIAL
Tersedia pendanaan
Tidak dilakukan untuk tanda resiko jatuh
pemasangan pagar
pada bed pasien
64

3.3 Prioritas Masalah


Penentuan urutan masalah yang menjadi prioritas agar menjadi mudah, maka
dilakukan penghitungan dengan pembobotan pada setiap masalah yang
ditemukan. Wijono (2000).
3.3.1 Proses memprioritaskan masalah akan dilakukan dengan pembobotan
yang memperhatikan aspek sebagai berikut:
3.3.1.1 Magnitude (M), kecenderungan dan seringnya kejadian
masalah.
3.3.1.2 Severity (S), besarnya kerugian yang ditimbulkan.
3.3.1.3 Manageable (Mn), bisa dipecahkan.
3.3.1.4 Nursing concern (Nc), melibatkan perhatian dan
pertimbangan perawat.
3.3.1.5 Affordability (Af), ketersediaan sumber daya.
3.3.2 Aspek-aspek diatas dapat diukur dengan cara yaitu:
3.3.2.1 Magnitude atau prevalensi masalah yaitu apabila masalah
tersebut lebih banyak ditemukan (prevalensinya tinggi)
3.3.2.2 Severity atau akibat yang ditimbulkan yaitu apabila akibat
yang ditimbulkan suatu masalah lebih serius
3.3.2.3 Manageable atau dapat dipecahkan yaitu apabila masalah
yang ada diyakini dapat terpecahkan (menemukan jalan
keluar)
3.3.2.4 Nursing concern atau keterlibatan perawat yaitu jika
masalah tersebut akan selalu melibatkan dan memerlukan
pertimbangan perawat
3.3.2.5 Affordability atau ketersediaan sumber daya yaitu adanya
sumber daya yang mencakup dana, sarana dan tenaga yang
diperlukan untuk menyelesaikan suatu masalah.
Dengan rentang nilai 1 - 5 yaitu 5 = sangat penting, 4 = penting, 3 =
cukup penting, 2 = kurang penting, 1 = sangat kurang penting. Dimana
yang menjadi prioritas adalah masalah dengan jumlah nilai/skor paling
besar. Skor akhir dirumuskan dengan cara : MxSxMnxNcxAf
65

Tabel 3.4 Prioritas Masalah Manajemen keperawatan di Ruang Al- Razi


Rumah Sakit Islam Banjarmasin
No. Masalah M S Mn Nc Af Skor Prioritas
1. Kurangnya pengetahuan sebagian tenaga kerja di
ruangan dalam pelaksanaan keselamatan pasien.
1. Tidak ada perawat yang pernah mengikuti
pelatihan tentang keselamatan pasien.
2. Kurang optimalnya pelaksanaan hand hygine di
ruangan.
3. Kurang optimalnya edukasi risiko jatuh di ruangan.
4. Kurang optimalnya pelaksanaan identifikasi pasien.
5 4 5 4 3 1200 I

2 1. Kurang optimalnya pelaksanaan hand hygine di


ruangan berkaitan dengan media informasi (leaflet)
yang tidak tersedia. 5 4 4 3 3 720 II
1. Fasilitas untuk hand hygine sudah tersedia namun
pelaksanaannya masih belum optimal.

Metode pembobotan di atas menghasilkan urutan prioritas masalah


berdasarkan skor yang paling besar dan atas dasar pertimbangan waktu,
keterbatasan sumber daya dan kewenangan. Urutan masalah sesuai prioritas
adalah :
1. Kurangnya pengetahuan sebagian tenaga kerja di ruangan dalam
pelaksanaan prosedur penggunaan APD berkaitan dengan tidak tersedianya
media informasi SOP penggunaan APD di ruangan.
2. Kurang optimalnya pelaksanaan pendidikan kesehatan di ruangan berkaitan
dengan media informasi (leaflet) yang tidak tersedia
Penyelesaian masalah dilaksanakan sesuai kesepakatan antara mahasiswa
Profesi Ners Stase Manajemen Keperawatan dengan pihak Ruang waktu berdinas.
Hal ini karena adanya keterbatasan waktu, kemampuan dan kewenangan. Maka
diputuskan masalah yang diatasi adalah masalah pertama.
66

3.4 Rencana Kegiatan


Table 3.5 POA (Plan of Action)
BIAYA INDIKATOR
PROYEK JENIS KEGIATAN TUJUAN SASARAN TARGET WAKTU PJ KEBERHASILA
JUMLAH SUMBER
N
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Membuat 1. Persiapan
a. Melaksanakan
stiker tentang Menjadi Kepala Stiker sesuai Rp. Mahasiswa Rabu, 21 Anggi Pradana 100 % pembuatan
koordinasi dengan
hand tim Mutu RS terkait pedoman dalam ruangan dan kebutuhan. 25.000 Juli 2022 Putra, S.Kep stiker selesai.
pembuatan stiker.
hygiene. pembuatan stiker perawat
pelaksana Jainudin, S.Kep
b. Membuat stiker Menjadi Kepala Pembuatan stiker Rp. Mahasiswa 22 Juli – Alfia Wahdah, 100 % stiker
tentang hand
pedoman dalam ruangan dan sesuai ketentuan 100.000 28 Juli S.Kep selesai diproduksi
hygiene
mencuci tangan. perawat yang berlaku 2022
pelaksana Putri Soniah,
S.Kep

2. Pelaksanaan

Melaksanakan
Menciptakan Kepala Memberikan Rp. Mahasiswa 27 – 28 Seluruh anggota 100 % perawat
sosialisasi penggunaan
budaya bekerja ruangan dan informasi kepada 100.000 Juli 2022 kelompok sudah terpapar
stiker
sesuai aturan dan perawat tenaga kerja di sosialisasi hand
sesuai kebutuhan pelaksana ruangan hygiene.
mengenai stiker
67

hand hygiene.
3. Evaluasi
Monitoring sosialisasi
Meningkatkan Kepala Seluruh perawat Rp. Mahasiswa 29 -310 Seluruh anggota 100 % perawat
hand hygiene.
efektivitas ruangan dan ruang Al- Razi 100.000 Juli 2022 kelompok sudah terpapar
pelaksanaan hand perawat telah terpapar sosialisasi hand
hygiene. pelaksana sosialisasi hygiene.

Pertemuan evaluasi Mengetahui Bidang Terdapat Rp. Mahasiswa 21 Juli Seluruh anggota 100 % perawat
hasil pelaksanaan sejauh mana Keperawatan, perubahan 300.000 2022 kelompok sudah
Sosialisasi keberhasilan Kepala perilaku melaksanakan
pelaksanaan hand ruangan, dan sehingga hand hygiene.
hygiene. perawat pelaksanaan
pelaksana hand hygiene.

Anda mungkin juga menyukai