Anda di halaman 1dari 15

JARIMATIKA SEBAGAI ALTERNATIF HITUNG CEPAT

DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA TINGKAT SEKOLAH DASAR

Ulinnuha Nur Faizah, Altytania Orchita Putri M, Rizky Dwi Nuraini, Taufik Hidayat
Pratama, Wanda Nur Hamidah,

IAIN PONOROGO

Email : Ulinnuhanurfaizah@iainponorogo.ac.id, Orchitaputri@gmail.com,

Rizkydwi6419@gmail.com, Kopiihitam@gmail.com, wnhakun13@gmail.com,

ABSTRAK

Gubuk Pintar terletak di dusun Pangkal, Sawoo, Ponorogo yang didirikan untuk memberikan
bimbingan belajar kepada siswa siswi jenjang SD/MI dan SMP/Mts yang kesulitan dalam
belajar atau mengerjakan tugas terlebih tugas matematika yang berisi perkalian. Kemampuan
berhitung adalah salah satu kemampuan yang penting dalam kehidupan sehari-hari berupa
penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian. Salah satu cara yang bisa dilakukan
untuk mendapatkan ilmu atau pengetahuan baru yaitu bisa dilakukan dengan belajar atau
melakukan proses pendidikan. pada kenyataannya masih banyak para peserta didik yang
menganggap pembelajaran matematika kurang menyenangkan dan sulit. Padahal matematika
merupakan salah satu mata pelajaran yang ada pada semua jenjang pendidikan mulai dari
tingkat sekolah dasar hingga jenjang perguruan tinggi. Bahkan pelajaran matematika juga
diajarkan pada tingkat pendidikan taman kanak-kanak atau TK. Belajar matematika
merupakan sesuatu yang perlu dipelajari untuk membantu para peserta didik dalam
menyelesaikan persoalan yang ada pada kehidupan sehari-hari. Sehingga pelajaran
matematika ini menjadi pelajaran yang sangat penting karena berhubungan dengan berbagai
aspek dan jenjang pedidikan, sehingga pemahaman yang baik terkait pelajaran matematika ini
harus ditanamkan sejak dini untuk mempermudah peserta didik kedepannya. Guna mengatasi
kesulitan yang dialami para peserta didik pada saat mengerjakan soal perhitungan perkalian
bilangan matematika tersebut, maka peneliti menggunakan metode jarimatika sebagai alat
bantu hitung yang bisa mempermudah para peserta didik dalam mengerjakan soal-soal yang
nantinya akan dikerjakan. Peneliti menggunakan metode observasi ke lapangan untuk melihat
permasalahan yang ada di lingkungan. Kegiatan pengabdian ini terdiri dari tiga tahapan,
yakni assessment, kegiatan inti pelatihan, dan kegiatan evaluasi pasca kegiatan. Dari hasil
ssosialisasi jarimatika yang telah dilakukan diketahui bahwa pemahaman peserta sangat
bervariasi dari mulai kategori sangat baik, baik, cukup dan kurang. Kategorisasi criteria
dilakukan berdasarkan pengelompokkan skor peserta sosialisasi jarimatika dengan skala skor
0 – 100. Terdapat peningkatan pemahaman tentang materi hitung cepat menggunakan jari –
jari tangan sesudah dan sebelum diadakan proses sosialisais. Dari hasil analisis nilai tertinggi
100 dan terendah 30, serta nilai rata – rata 80.

Kata kunci : Berhitung, Jarimatika, Sosialisasi.

ABSTRACT

Gubuk Pintar located in the hamlet of Pangkal, Sawoo, Ponorogo which was established to
provide tutoring for elementary/MI and SMP/MTs students who have difficulty learning or
doing assignments, especially math assignments containing multiplication. The ability to
count is one of the important skills in everyday life in the form of addition, subtraction,
multiplication, and division. One way that can be done to get new knowledge or knowledge is
to learn or carry out the educational process. in fact there are still many students who think
learning mathematics is less fun and difficult. Whereas mathematics is one of the subjects
that exist at all levels of education from elementary school to college level. Even
mathematics lessons are also taught at the level of kindergarten or kindergarten education.
Learning mathematics is something that needs to be learned to help students solve problems
that exist in everyday life. In order to overcome the difficulties experienced by students when
working on the problem of calculating the multiplication of mathematical numbers, the
researchers used the Jarimatika method as a counting tool that could make it easier for
students to work on the questions that would later be done. Researchers use the observation
method to the field to see the problems that exist in the environment. This service activity
consists of three stages, namely assessment, core training activities, and post-activity
evaluation activities. From the results of the socialization of jarimatika that have been carried
out, it is known that the understanding of the participants varies greatly from the very good,
good, sufficient and poor categories. Categorization of criteria was carried out based on
grouping the scores of the finger socialization participants with a score scale of 0 – 100.
There was an increase in understanding of the material for quick counting using fingers after
and before the socialization process was held. From the analysis results, the highest value is
100 and the lowest is 30, and the average value is 80.

Keywords: Counting, Jarimatika, Socialization.

PENDAHULUAN

Matematika merupakan ilmu universal yang mendasari perkembangan teknologi modern,


serta mempunyai peran penting dalam berbagai disiplin dan memajukan daya piker manusia.
Perkembangan pesat di bidang teknologi informasi dan komunikasi dewasa ini dilandasi oleh
perkembangan matematika di bidang teori bilangan, aljabar, analisis, teori peluang, dan
diskrit. Untuk menguasai dan menciptakan teknologi di masa depan diperlukan penguasaan
matematika yang kuat sejak dini (Dekdikbud, 2006).
Salah satu cara yang bisa dilakukan untuk mendapatkan ilmu atau pengetahuan baru
yaitu bisa dilakukan dengan belajar atau melakukan proses pendidikan 1.Dalam peningkatan
mutu sumber daya manusia (SDM) yang guna untu kmembangun keberlangsungan suatu
bangsa diperlukannya suatu sarana pendidikan yang baik. Dalam meningkatkan kualitas
SDM perlu lebih direlisasikan terutama untuk menghadapi era persaingan global yang sangat
ketat.
Kemampuan berhitung adalah salah satu kemampuan yang penting dalam kehidupan
sehari-hari berupa penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian (Aisyah 2007).
Perkalian merupakan operasi biner yang mana terjadi kelipatan pada bilangan itu sendiri.
Bilangan yang dikalikan disebut faktor perkalian sedangkan hasilnya disebut dengan hasil
kali. Misalnya dalam soal perkalian 3 x 4 = 12. Bilangan 3 dan 4 disebut faktor perkalian
sedangkan bilangan 12 disebut hasil kali (Yuniwati 2019).
Salah satu metode pembelajaran matematika yaitu metode jarimatika. Metode Jarimatika
merupakan metode berhitung dengan menggunakan jari ( Sukardi, 2019; Muslihah & Tiawati,
2020). Berhitunng dengan menggunakan metode jarimatika merupakan lebih praktis dan
efisien, serta siswa akan lebih muda memahami metode tersebut (Hendayanti et al., 2021;

1
Vivi Fitria Dewi, Yusuf Suryana, and Syarip Hidayat, ‘Pengaruh Penggunaan Jarimatika Terhadap
Kemampuan Berhitung Perkalian Peserta Didik Kelas IV Sekolah Dasar’, EduBasic Journal: Jurnal
Pendidikan Dasar, 2.2 (2020), 79–87 <https://doi.org/10.17509/ebj.v2i2.26816>.
Bete, 2021). Jarimatika pada dasarnya berasal dua kata, yaitu: kata jari dan aritmatika, yang
mengandung arti bahwa artinya berhitung dengan jari tangan.
Namun pada kenyataannya masih banyak para peserta didik yang menganggap
pembelajaran matematika kurang menyenangkan dan sulit. Padahal matematika merupakan
salah satu mata pelajaran yang ada pada semua jenjang pendidikan mulai dari tingkat sekolah
dasar hingga jenjang perguruan tinggi. Bahkan pelajaran matematika juga diajarkan pada
tingkat pendidikan taman kanak-kanak atau TK. Belajar matematika merupakan sesuatu yang
perlu dipelajari untuk membantu para peserta didik dalam menyelesaikan persoalan yang ada
pada kehidupan sehari-hari2.
Setelah peneliti melakukan pengamatan dan observasiawal, yang telah dilakukan pada
minggu pertama, ada beberapa masalah yang ditemukan pada Desa Pangkal tempat peneliti
melakukan Kuliah Pengabdian Masyarakat (KPM). Permasalahan yang ditemukan salah
satunya yaitu kurangnya minat anak-anak sekolah dasar (SD) dalam mengikuti pembelajaran
matematika dan kurangnya kemampuan anak-anak tersebut melakukan perhitungan perkalian
pada mata pelajaran matematika. Padahal matematika merupakan mata pelajaran yang sangat
berguna untuk kehidupan sehari-hari dan dapat membantu menyelesaikan permasalahan.
Desa pangkal sendiri merupakan salah satu desa yang ada di kecamatan sawoo
kabupaten ponorogo. Di desa pangkal cukup banyak di jumpai murid-murid Sekolah Dasar
(SD). Para peserta didik kelas 4-6 yang dijumpai oleh peneliti pada saat melakukan observasi
kebanyakan masih banyak yang belum bisa melakukan operasi perhitungan perkalian.
Banyak yang masih belum hafal perkalian 1 sampai 5 bahakan sampai 10. Cara menghitung
perkalian mereka juga masih manual dan tanpa menggunakan trik menghitung sehingga
dibutuhkan waktu yang relative lama untuk menyelesaikan beberapa soal. Hal tersebut dapat
dilihat dari soal-soal yang telah dibagikan untuk dikerjakan para peserta didik kelas 4-6
Sekolah Dasar (SD), ternyata dari beberapa soal tersebut masih ada yang belum bisa
menjawab, apabila bisa menjawab juga sangat lambat menghitungnya dan masih salah.
Untuk menyelesaikan berbagai soal perhitungan pada bilangan matematika diperlukan
kemampuan hitung yang baik oleh para peserta didik. Banyaknnya kesalahan yang dijumpai
pada peserta didik saat mengerjakan soal-soal matematika yang diberikan. Hal tersebut
mempengaruhi kemampuan para peserta didik dalam menyelesaikan soal-soal matematika
yang diberikan. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi kemampuan para peserta didik
dalam mengerjakan soal matematika, yaitu faktor yang berasal dari diri sendiri dan faktor
2
Kristiawati, ‘Efektivitas Metode Jari Tangan (Jarimatika) Terhadap Hasil Belajar Matematika KOnsep
Penjumlahan Pada Siswa Kelas 1 SD Negeri 76 Kasambi Kecamtan Anggeraja Kabupaten Enrekang’, Kajian
Pendidikan Dasar, 2.2 (2017), 395–407.
yang berasal dari luar diri anak tersebut. Faktor dari luar diri anak yang mempengaruhi
kemampuan berhitung anak yaitu proses belajar mengajar yang dilakukan juga dapat
mempengaruhi rendahnya kemampuan berhitung yang dimiliki oleh anak3. Antara lain yaitu,
proses belajar mengajar yang monoton, pembelajaran yang dilakukan kurang asik dan
menyenangkan, serta penggunanan media pembelajaran yang kurang berfariasi dan menarik
sehingga membuat para peserta didik merasa bosan dan aktif dalam mengikuti kegiatan
belajar mengajar.
Guna mengatasi kesulitan yang dialami para peserta didik pada saat mengerjakan soal
perhitungan perkalian bilangan matematika tersebut, maka peneliti menggunakan metode
jarimatika sebagai alat bantu hitung yang bisa mempermudah para peserta didik dalam
mengerjakan soal-soal yang nantinya akan dikerjakan. Penggunaan jarimatika ini bisa sangat
mudah digunakan karena hanya dengan menggunakan jari-jari yang dimiliki oleh para peserta
didik untuk menghitung soal dan mengerjakan soal yang diberikan dan hasilnya akan
langsung didapatkan dari perhitungan tersebut4. Metode jarimatika merupakan salah satu cara
perhitungan yang digunakan dalam matematika yang menggunakan alat bantu jari tangan
sebagai alat bantu hitungnya5. Keunggulan penggunaan metode jarimatika apabila tepat maka
akan memberikan gambaran proses berhitung yang jelas bagi para peserta didik,
meningkatkan kegembiraan pada peserta didik saat pembelajaran, tidak menambah beban
pikiran pada memori otak, serta alat hitunggnya yang selalu dibawa kemana saja karena
menggunakan jari tangan sendiri. Dan jarimatika ini juga melatih para peserta didik untuk
meenghafalkan perkalian dasar. Sehingga dengan metode jarimatika ini secara tidak langsung
sangat membantu peserta didik dalam membantu proses menghafal perkalian sekaligus
membantu dalam penalaran proses hasil perkalian dari sebuah angka, tidak hanya berfokus
pada hafalnya peserta didik pada hasil perkalian namun juga mendorong peserta didik untuk
memahami proses bagaimana hasil perkalian tersebut di dapatkan. Dengan memahami proses
perkalian kedepan memungkingkan peserta didik dapat menyelesaikan soal perkalian dengan
angka yang lebih besar dengan mudah karena tidak hanya hafal pada perkalian dasar namun
juga paham akan proses bagaimana perhitungan perkalian dilakukan.
Berdasarkan uraian diatas, maka peneliti tertarik untuk menyusun program pengabdian
masyarakat yang berfokus pada bidang pendidikan dengan mengambil objek para peserta
3
Ibid.
4
Willi Febrian Prayugo and Mohammad Efendi, ‘Pengaruh Penggunaan Metode Jarimagic Terhadap
Kemampuan Berhitung Perkalian Siswa Tunarungu Kelas IV’, Jurnal Ortopedagogia, 1.3 (2017), 175–81.
5
Andrian Syahputra, Dedek Indra Gunawan Hts, and Samsir, ‘Perancangan Aplikasi Media Pembelajaran
Jarimatika Penjumlahan Dan Pengurangan Berbasis Multimedia’, U-NET Jurnal Teknik Informatika, 3.1 (2019),
35–42 <https://doi.org/10.52332/u-net.v3i1.20>.
didik kelas 4-6 Sekolah Dasar (SD). Peran peneliti disini adalah untuk mendampingi dan
memberikan pembimbingan agar program kerja dapat berjalan dengan lancer. Program kerja
yang akan diadakan yaitu “Sosiasialisasi Jarimatika Sebagai Alternatif Hitung Cepat Dalam
Pembelajaran Matematika Tingkat Sekolah Dasar”. Dengan adanya program kerja yang ada
diharapkan agar kemampuan berhitung para peserta didik bisa meningkat dan lebih baik lagi
METODE
Assed Based Community Development (ABCD)

Sosialisasi ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan (ABCD) Asset Based


Community Development, yang mengutamakan pemanfaatan aset dan potensi yang ada di
sekitar tempat KPM yaitu yang bertepatan di Dusun Pangkal Krajan Kecamatan Sawoo
Ponorogo. Aset dalam hal ini yaitu anak- anak sekolah dasar kelas 4,5, dan 6 yang mengikuti
kegiatan bimbingan belajar yang diadakan oleh kelompok KPM. Anak- anak merupakan
sebuah aset yang berhaga bagi bangsa negara yangmana akan menjadi penerus masa depan
bangsa.

Dusun pangkal krajan sendiri mempunyai potensi yang bisa jauh lebih berkembang
pesat. Hal tersebut dapat terjadi karena di dusun pangkal krajan ini memiliki wilayah yang
luas dan strategis, kemudian pada dusun pangkal krajan ini dapat kita temui lembaga
pendidikan SD 2 Pangkal sehingga dapat dijumpai banyak anak-anak sekolah disana
sehingga kelompok KPM 95 dengan sangat mudah dapat melakukan kegiatan bimbingan
belajar secara gratis bagi anak sekolah dasar. Namun setelah dilakukannya bimbingan belajar
ini peneliti menemukan kelemahan-kelemahan terutama pada anak kelas 4,5, dan 6 yaitu
mereka mengalami kesulitan dalam menghitung dan menghafal perkalian. Hal tersebut dapat
terjadi karena pada beberapa tahun terakhir Indonesia sedang dilanda wabah Covid-19
sehingga mengharuskan semua lembaga pendidikan melakukan kegiatan pembelajaran secara
online atau daring. Hal tersebut tentunya menjadi faktor utama anak-anak mengalami
kesulitan dalam belajar matematika terutama mengkalikan angka.

Berdasarkan observasi tersebut peneliti akhirnya memutuskan untuk mengadakan


sosialisasi jarimatika sebagai alternatif hitung cepat dalam pembelajaran matematika untuk
mengembangkan kemapuan berhitung anak. Dalam metode ABCD ini memiliki lima langkah
kunci untuk melakukan proses riset pendampingan.

ANALISIS DAN PEMBAHASAN


Pelaksanaan Pengabdian

Langkah awal yang dilakukam oleh tim peneliti, melakukan observasi awal di Bimbel
Gubuk Pintar, dengan melihat kondisi kemampuan para siswa yang mengikuti bimbel masih
kurang dalam kemampuan berhitung. Dari data yang diperoleh dengan berbagai
pertimbangan, maka tim memutuskan skala prioritas yang merupakan asset yang dimiliki
oleh Bimbel Gubuk Pintar yang terdapat siswa siswi SD yang terdiri dari kelas 4,5 dan 6. Tim
memutuskan adanya sosialisasi pembelajaran jarimatika untuk membantu siswa lebih cepat
menyelesaikan penghitungan dalam mengerjakan soal matematika sekaligus juga membantu
siswa sebagai dasar dalam memudahkan menghafalkan perkalian. Dikarenakan tempat
tersebut layak digunakan untuk pembelajaran jarimatika, dengan alasan siswa yang cukup
banyak dan tempat yang luas yang memudahkan dalam pelaksanaan pembelajaran nantinya.
Kegiatan pengabdian ini terdiri dari tiga tahapan, yakni assessment, kegiatan inti
pelatihan, dan kegiatan evaluasi pasca kegiatan. Pada bab ini akan dideskripsikan kegiatan
inti Sosialisasi Pembelajaran Jarimatika di Gubuk Pintar Dusun Pangkal Kec. Sawoo Kab.
Ponorogo.
Assessment lapangan dilakukan pada hari Senin, 25 Juli 2022 & Rabu, 27 Juli 2022 di
tempat Bimbel Gubuk Pintar dengan narasumber Hilda Ayu Putri Nadifa, Taufik Hidayat
Pratama dan Wanda Nur Hamidah. Pelatihan diikuti peserta dari siswa kelas 4,5 dan 6 dari
SDN 1 Pangkal.
Acara pembelajaran dimulai pada hari Sabtu, 31 Juli 2022 pukul 08.00 dan selesai
pada pukul 11.35 setelah peserta mengisi absensi yang telah disediakan panitia melakukan
mobilisasi massa selanjutnya pembukaan acara dipimpin oleh Hilda Ayu Putri Nadifa selaku
Koordinator dalam acara sosialisasi pembelajaran Jarimatika. Selesai pembukaan peserta
diadakan persiapan tempat dan pengondisian peserta. Setelah itu pemberian soal pretest oleh
Kak Altytania untuk melihat tingkat kepahaman siswa terhadap penghitungan matematika
dengan manual dan diberikan waktu 20 menit untuk mengerjakan. Setelah pretest masuk
acara inti yang pertama penyampaian pembelajaran perkalian dengan menggunakan
jarimatika dari angka 1-4 oleh pemateri Kak Taufik sebeleum ke materi selanjutna juga
diadakan quiz berhadiah bagi yang beruntung. Kemudian dilanjutkan dengan penghitungan
perkalian dengan jarimatika angka 5 yang disampaikan oleh pemateri Kak Hilda juga terdapat
quiz berhadiah dan yang terakhir penghitungan angka 6-9 oleh pemateri Kak Wanda.
Selanjutnya ada ice breaking yang di pimpin oleh Wanda untuk menguji kepaham siswa
setelah mendapat materi tersebut. Setelah itu terdapat post test yang di berikan oleh Kak
Rizky dan diberikan waktu 20 menit untuk mengerjakannya. Dilanjut dengan ice breaking
yang dilakukan oleh Kak Diah Ayu dan ditutup dengan membaca doa dipimpin oleh Kak
Altytania. Secara lebih rinci, deskripsi kegiatan sebagimana terlihat dalam schedule kegiatan
di bawah ini.
Rundown Kegiatan Pembelajaran Jarimatika

Jam Acara Penanggung Jawab


07.00 – 08.00 Persiapan Panitia Taufik
08.00 – 09.00 Mobilisasi Panitia Diah Ayu
09.00 – 09.05 Pembukaan Hilda
09.05 – 09.20 Pretest Altytania
09.20 – 09.40 Materi Jarimatika angka 1 - 4 Taufik
09.40 – 09.45 Quiz Taufik
09.45 – 10.05 Materi Jarimatika angka 5 Hilda
10.05 – 10.10 Quiz Hilda
10.10 – 10.40 Materi Jarimatika angka 6 – Wanda
9
10.40 – 11.00 Ice Breaking Wanda
11.00 – 10.10 Post test Risky
11.10 – 11.30 Ice Breaking Diah Ayu
11.30 – 11.35 Penutup Altytania
Tabel 1 : Rundown acara sosialisasi pembelajaran jarimatika

Evaluasi pasca kegiatan dilaksanakan untuk menegtahui sejauhmana keberhasilan


kegiatan ditinjau dari : 1) target kehadiran jumlah peserta pembelajaran jarimatika; 2)
tercapainya tujuan dan ketercapaian target materi pemebelajaran jarimatika yang telah
disampaikan ; 3) kemampuan peserta dalam penguasaan materi; 4) evaluasi pemahaman
peserta terhadap materi yang disampaikan dengan diberikan lembar soal post test.

Hasil Kegiatan

Pelaksanaan pengabdian dimulai sejak diterimanya usulan pengabdian masyarakat.


Keberadaan gubuk pintar menjadikan terbentuknya kesadaran masyarakat terutama orang tua
dalam mendidik anak dan mendampingi dalam proses pembelajaran. Setidaknya ada 2 faktor
pendukung internal dan eksternal, program sosialisasi pembelajaran jarimatika menjadi basis
utama pengembangan pendidikan dalam memahami penghitungan cepat dengan jari magic
atau jarimatika. Faktor internal yaitu adanya kesadaran dan kesungguhan dari siswa untuk
mempelajari cara hitung cepat menggunakan jari – jari tangan dalam mengerjakan
matematika. Kedua faktor eksternal yaitu tumbuhnya kesadaran masyarakat terutama orang
tua yang masih mempunyai anak seumuran 7-12 tahun atau yang masih sekolah dasar. 6

Pembelajaran jarimatika masih belum terintregasi secara baik atau bisa dikatakan
“jalan sendiri-sendiri” atau masih belum beriringan, bagaimana cara menjelaskan kepada
siswa dengan baik dan terintregasi mengenai pembelajaran jarimatika. Serta masih lemahnya
dan kurangnya pemahaman guru – guru tentang hitung cepat menggunakan jarimatika
dikarenakan kurangnya tenaga pendidik di tempat tersebut. Melihat kondisi ini menjadi
pertimbangan untuk mencari cara yang tepat melakukan upaya mengembangkan kemampuan
siswa dalam berhitung secara cepat dengan mengadakan pengabdian masyarakat sosialisasi
jarimatika di Gubuk Pintar Dusun Pangkal Krajan Kec. Sawoo, Kab. Ponorogo.

Hasil pelaksanaan kegiatan pengabdian selanjutnya garis besar dapat dilihat dari penilaian
beberapa komponen berikut ini, meliputi :

1. Keberhasilan target jumlah peserta pelatihan


Target jumlah peserta pelatihan sebanyak 24 siswa, yang terdiri dari siswa siswi dari
kelas 4, 5 dan 6 yang bersekolah di SDN 1 Pangkal dan juga yang mengikuti bimbel
di gubuk pintar. Dengan demikian keberhasilan target jumlah peserta pelatihan dapat
dinilai cukup baik, karena 75% peserta yang di undang dapat ikut serta dalam
sosialisasi jarimatika.
2. Ketercapaian tujuan sosialisasi
Tujuan sosialisasi adalah membekali siswa kelas 4, 5, dan 5 terhadap pengetahuannya
untuk mengintregasi penghitungan cepat dengan jarimatika. Materi yang telah
direncanakan antara lain : perkalian 1 sampai 4, perkalian 5, perkalian 6 sampai 9
dengan menggunakan jari tangan. Kesemua materi sosialisasi telah disampaikan
kepada peserta dengan baik sesuai dengan rundown acara dan alokasi waktu.
3. Kemampuan peserta dalam penguasaan materi.

6
Cecila, Eva, Elinora. (2019). Prningkatan Kemampuan Berhitung Dengan Metode Jarimatika di Sekolah Dasar
Negeri (SDN) Neobat Nusa Tenggara Timur. transformasi: Jurnal Pengabdian Masyarakat, ransformasi: Vol.
15, No. 2, Desember 2019:73-84.
Waktu pelaksanaan sosialisasi jarimatika relatif singkat, akan tetapi materi yang
diberikan sudah disesuaikan dengan durasi waktu. Dalam pelaksanaan sosialisasi
jarimatika, beberpa materi disampaikan secara garis besar karena banyaknya materi
dan terbatsnya waktu dalam penyampaian materi, sehingga memungkinkan peserta
ada yang kurang paham terlebih lagi karena pemahaman awal peserta yang masih
awam. Pelaksanaan praktek dilakukan setelah penyampaian materi untuk
meningkatkan pengetahuan peserta. Secara umum sosialisasi jarimatika ini untuk
meningkatkan kemampuan dan pemahan siswa mengenai berhitung cepat dengan
menggunakan jari – jari tangan.
Evaluasi pemahaman peserta terhadap materi yang disampaikan dilakukan melalui
pemberian lembar soal post test berupa soal perkalian yang berisi 10 soal dengan isi
sesuai dengan materi yang telah disampaikan. Dari hasil evaluasi terhadap sosialisasi
yang telah dilakukan pada hari Sabtu, 31 Juli 2022 bahwa pemahaman siswa
sosialisasi jarimatika sangat bervariasi dari kategori kuranng, cukup, baik sampai
dengan sangat baik. Kategorisasi criteria dilakukan berdasarkan pengelompokkan
skor peserta sosialisasi dengan skla 0 sampai 100. Dari hasil analisis diketahui nilai
tertinggi 100 dan terendah 30, serta nilai rata – rata 80
Hasil evaluasi menunjukkan bahwa 4 orang dari jumlah peserta termasuk dalam
kategori sangat baik karena siswa tersebut sangat tanggap dan mudah memahami
materi yang disampaikan, 10 orang dari jumlah peserta masuk dalam kategori baik, 7
orang masuk ke dalam kategori cukup baik dan 3 orang masuk dalam kategori kurang.
Dari data yang dikumpulkan dapat diketahui bahwa 4 orang masuk ke dalam kategori
sangat baik, 10 orang masuk dalam kategori baik, 7 orang masuk dalam kategori
cukup dan 3 orang masuk kategori pemahaman materi kurang. 7
Evaluasi pemahaman peserta terhadap materi dilakukan melalui pemberian
lembar evaluasi atau disebut post test berupa soal terkait dengan materi yang
disampaiakn. Dari hasil evaluasi terhadap sosialisasi diketahui bahwa pemahaman
peserta sangat bervariasi dari mulai kategori sangat baik, baik, cukup dan kurang.
Kategorisasi criteria dilakukan berdasarkan pengelompokkan skor peserta sosialisasi
jarimatika dengan skala skor 0 – 100. Terdapat peningkatan pemahaman tentang

7
Rizqi. (2020). Pengaruh Metode Jarimatika Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas 4 di MI Futukhiyah Pamulian,
Warungpring, Pemalang Tahun Ajaran 2019/2020. Ibtida, Volume 1 Nomor 1 Edisi Februari 2020.
materi hitung cepat menggunakan jari – jari tangan sesudah dan sebelum diadakan
proses sosialisais. Dari hasil analisis nilai tertinggi 100 dan terendah 30, serta nilai
rata – rata 80. Dari data di atas dapat siketahui bahwa 4 orang dari jumlah peserta
termasuk dalam kategori sangat baik karena siswa tersebut sangat tanggap dan mudah
memahami materi yang disampaikan, 10 orang dari jumlah peserta masuk dalam
kategori baik, 7 orang masuk ke dalam kategori cukup baik dan 3 orang masuk dalam
kategori kurang.
Jalannya Pelaksanaan Kegiatan
Pelaksanaan kegiatan secara keseluruhan dievaluasi untuk mengetahui
beberapa keberhasilan pelatihan ditinjau dari tingkat ketepatan dan kecepatan dalam
mengerjakan soal yang dilakukan di akhir pemberian materi. Kriteria penilaian
pemahaman materi menggunakan 3 kriteria, yaitu cukup paham, paham, dan kurang
paham. Hasil evaluasi terhadap pemateri menunjukkan bahwa peserta secara umum
merasa sangat paham terhadap penyampaian materi pembelajaran jarimatika. 8
Dari data yang terkumpul, dapat diketahui bahwa secara umum pemahaman
peserta berada pada kategori sangat paham dengan rincian 50%, pemahaman peserta
yang cukup paham 30% dan peserta yang kurang paham 20%. Hasil evaluasi terhadap
pelaksanaan sosialisasi jarimatika menunjukkan bahwa secara umum peserta merasa
sangat paham terhadap materi yang disampaikan pada sosialisasi jarimatika yang
diberikan oleh pemateri.
Secara umum pemahaman peserta berada pada kategori sangat paham dengan
rincian 50%, pemahaman dengan cukup paham dengan rincian 30% dan pemahaman
yang kurang 20%. Dari hasil post test peserta paham dengan materi yang disampaikan
oleh tim pengabdi. Yang bertujuan memberikan manfaat yang besar, antara lain :
meningkatkan pengetahuan menegenai jarimatika. 9

Faktor Pendukung dan Penghambat Kegiatan

8
Anin, Mudzanatun, Husni. (2019). Kegiatan Ekstrakulikuler Jarimatika Dalam Membangun Ketrampilan
Berhitung. International Journal of Elementary Education. Volume 3, Number 3, Tahun 2019, pp. 243-249.

9
Triaminato. (2017). Penerapan Metode Jarimatika Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas

1 SDN 003 Pagaran Tapah Darrusalam Kabupaten Rokan Hulu. Jurnal Primary Program Studi Pendidikan Guru
Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Riau Volume 6 Nomor 1.
Berdasarkan evaluasi pelaksanaan dan hasil kegiatan dapat diidentifikasi
faktor pendukung dan penghambat dalam melaksanakan program pengabdian kepada
masyarakat ini. Secara garis besar faktor pendukung dan penghambat adalah :

1. Faktor Pendukung
a. Dukungan dari masyarakat dan guru SDN 2 Pangkal terhadap Sosialisasi
Jarimatika.
b. Ketersedian tempat dalam melaksanakan Sosialisasi Jarimatika
c. Ketersediaan dana pendukung dari IAIN Ponorogo sebagai penyelenggara
Sosialisasi Jarimatika.
d. Antusiasme Siswa Siswi SD yang tinggi di lokasi pengabdian masyarakat
dalam mengikuti Sosialisasi Jarimatika.
2. Faktor Penghambat
a. Kendala waktu pelaksanaan yaitu kurang terkondisinya peserta ketika
penyampaian materi perkalian dengan jarimatika.
b. Kurangnya waktu dalam penyampaian materi yang membuat peserta
terkendala dalam memahami materi.
c. Kurangnya waktu dalam mengerjakan soal pretest dan post test sehingga
banyak peserta yang tergesa – gesa dalam mengerjakannya. 10

KESIMPULAN

Berdasarkan uraian dalam pembahasan, maka dapat diperoleh beberapa


kesimpulan, antara lain : (1) Kegiatan pengabdian dapat meningkatkan
pengetahuan mengenai perkalian dengan menggunakan jari – jari tangan atau
jarimatika dalam menyelesaikan tugas matematika. (2) Peningkatan pengetahuan
peserta dilakukan dengan penyampaian materi sosialisasi jarimatika sebagai
alternative dalam menghitung perkalian. (3) Untuk lebih meningkatkan
pemahaman peserta dilakukan dengan mengerjakan soal yang telah disediakan
oleh panitia sesuai dengan materi yang telah disampaikan. (4) Pelaksanaan
kegiatan secara keseluruhan dikatakan berhasil hal ini dapat dilihat dari
pemahaman peserta terhadap materi yang disampaikan dalam pelaksanaan
sosialisasi jarimatika.

10
Ahmadi,dkk. (2022). Pedoman Kuliah Pengabdian Masyarakat Tahun 2022. Lembaga Penelitian dan
Pengabdian Masyarakat (LPPM) IAIN PONOROGO
DAFTAR PUSTAKA

Cecila, Eva, Elinora. (2019). Prningkatan Kemampuan Berhitung Dengan Metode


Jarimatika di Sekolah Dasar Negeri (SDN) Neobat Nusa Tenggara Timur.
transformasi: Jurnal Pengabdian Masyarakat, ransformasi: Vol. 15, No. 2,
Desember 2019:73-84.
Anin, Mudzanatun, Husni. (2019). Kegiatan Ekstrakulikuler Jarimatika Dalam
Membangun Ketrampilan Berhitung. International Journal of Elementary
Education. Volume 3, Number 3, Tahun 2019, pp. 243-249.

Triaminato. (2017). Penerapan Metode Jarimatika Untuk Meningkatkan Hasil


Belajar Matematika Siswa Kelas 1 SDN 003 Pagaran Tapah Darrusalam
Kabupaten Rokan Hulu. Jurnal Primary Program Studi Pendidikan Guru
Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Riau
Volume 6 Nomor 1.

Rizqi. (2020). Pengaruh Metode Jarimatika Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas 4
di MI Futukhiyah Pamulian, Warungpring, Pemalang Tahun Ajaran
2019/2020. Ibtida, Volume 1 Nomor 1 Edisi Februari 2020.

Vivi Fitria Dewi, Yusuf Suryana, and Syarip Hidayat, ‘Pengaruh Penggunaan
Jarimatika Terhadap Kemampuan Berhitung Perkalian Peserta Didik Kelas IV
Sekolah Dasar’, EduBasic Journal: Jurnal Pendidikan Dasar, 2.2 (2020), 79–
87 <https://doi.org/10.17509/ebj.v2i2.26816>.

Kristiawati, ‘Efektivitas Metode Jari Tangan (Jarimatika) Terhadap Hasil Belajar


Matematika KOnsep Penjumlahan Pada Siswa Kelas 1 SD Negeri 76 Kasambi
Kecamtan Anggeraja Kabupaten Enrekang’, Kajian Pendidikan Dasar, 2.2
(2017), 395–407.

Willi Febrian Prayugo and Mohammad Efendi, ‘Pengaruh Penggunaan Metode


Jarimagic Terhadap Kemampuan Berhitung Perkalian Siswa Tunarungu Kelas
IV’, Jurnal Ortopedagogia, 1.3 (2017), 175–8.

Andrian Syahputra, Dedek Indra Gunawan Hts, and Samsir, ‘Perancangan


Aplikasi Media Pembelajaran Jarimatika Penjumlahan Dan Pengurangan
Berbasis Multimedia’, U-NET Jurnal Teknik Informatika, 3.1 (2019), 35–42
<https://doi.org/10.52332/u-net.v3i1.20>.

Ahmadi,dkk. (2022). Pedoman Kuliah Pengabdian Masyarakat Tahun 2022.


Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) IAIN PONOROGO.

Anda mungkin juga menyukai