Anda di halaman 1dari 2

Nama : Muhamad Yusril Iskandar

NIM/Kelas : 1705757/7B
Mata Kuliah : Kajian Konflik Dalam Masyarakat Multibudaya

Dalam buku ini digambarkan atau yang dimaksud oleh Mochtar Lubis sebagai manusia
Indonesia memiliki enam sifat diantaranya adalah:

1. Munafik atau hipokrit


2. Enggan dan segan bertanggung jawab atas perbuatannya.
3. Bersikap dan berperilaku feodal
4. Percaya takhyul
5. Artistik, berbakat seni
6. Lemah watak atau karakternya.

Dari keenam sifat ini akan dijelaskan dan dibuat sebuah ilustrasi dimana keenam sifat ini
sangat erat akan adanya konflik yang terjadi di Indonesia.

1. Munafik atau hipokrit, dalam buku tersebut dijelakan bahwa bangsa atau manusia
Indoensia memiliki siafat munafik karena dampak dari penejajahan pada masa
lampau, dimana masyarakat terbiasa untuk menyembunyikan perasaan sebenenarnya
pada para penjajah.
Sebuah ilustrasi sederhana ada dua orang yang tengah berbincang-bincang
santai pada saat mereka tengah berbincang-bincang ada wanita yang lewat dengan
gaya berpakaian yang terbuka dan bisa dikatakan seksi lalu kedua orang tersebut
berbicara bahwa perempuan itu hina dan lain sebagainya seakan kedua orang tersebut
yang paling benar, namun disisi lain kedua orang tersebut dengan santainya
mengakses situs porno padahal jelas itu bertolak belakang dengan apa yang dia
katakan pada wanita yang lewat dengan gaya pakaian yang seksi.
2. Enggan dan segan bertanggung jawab atas segala perbuatannya, kata “bukan saya”
menjadi suatu kata yang sering keluar ketika adanya sautu kesalahan atau kegalalan
contoh dalam hubungan pekerjaan dimana atasan mengalami suatu kegagalan atau
kesalahan dan dengan mudahnya melempar itu kepada para bawahannya maupun
sebaliknya. Contoh ketika dalam perkuliahan ketika mahasiswa gagal atau kurang
baik dari dalam belajarnya ada dosen yang menyalahkan bahwa itu salah
mahasiswanya karena kurang giat dalam belajar padahal dosen juga bertanggung
jawab dalam membibing mahasiswanya, atau sebaliknya ketika mahasiswa itu
berprestasi dosen akan mengklaim bahwa itu mahasiswanya.
3. Bersikap dan berperilaku feodal, contoh kecil dari kehidupan sekarang yang berkaitan
dengan feodalisme contohnya dalam hal demokrasi dimana orang-orang berlomba-
lomba mendapatkan kursi sebagai anggota dewan hanya untuk meningkatkan kasta
nya menjadi golongan elite atau atas dan seharunya bukan itu tujuan mereka menjadi
anggota dewan. Sehingga pada akhirnya terjadi suatu konflik baik antar orang-orang
dalam kubu yang sama, maupun dengan orang yang berada di kubu berbeda.
4. Percaya takhyul, hal ini masih sangat sering ditemukan di Indonesia. Hal-hal yang
diluar nalar atau gaib masih lestari pada masyarakat Indonesia banyak orang-orang
yang memegang kepercayaan yang diwariskan oleh leluhurnya tentang sesuatu yang
gaib seperti jimat, lambang atua petuah. Contoh dimasyarakat sunda petuah masih
banyak seringkali diucapkan meskipun mereka telah memasuki masa-masa modern
dan telah mengeyam pendidikan. Namun beberapa orang tidak meyakini hal tersebut.
Hingga pada akhirnya menciptakan sebuah konflik, dikarenakan kurangnya rasa
toleransi hingga akirnya terjadilah sebuah konflik.
5. Berbakat seni, dalam hal seni masyarakat Indonesia memiliki bakat yang baik namun
hal ini berkaitan dengan sifat masyarakat Indonesia yang percaya akan takhyul bahwa
lebih dekat dengan alam dan melakukan segala tindakan lebih mengutamakan kepada
naluriah sehingga hal ini berdampak bahwa masyarakat Indonesia lebih
mengutamakan intuisi atau naluri nya dari pada rasionalitasnya atau bisa dikatakan
lebih berpikir naluriah daripada rasional.
6. Lemah watak atau karakternya, karakter manusia Indonesia yang kurang kuat.
Manusia Indonesia tukang tiru. Dalam hal ini manusia di Indonesia kurang kuat dalam
mempertahankan keyakinannya, misalnya ketika melihat suatu hal yang lebih menarik
atau lebih baik dari apa yang dimilikinya, seseorang tersebut lebih memilih untuk
meniru apa yang dimiliki orang lain. Dengan tujuan agar yang dimilikinya menjadi
lebih baik.padahal hal tersebut telah menyalahi aturan dan tentunya akan
menyebabkan konflik.

Sumber:

Lubis, Mochtar. (2001). ManusiaIndonesia (Sebuah Pertanggungjawaban). Jakarta:


Yayasan Pustaka Obor Indonesia

Anda mungkin juga menyukai