Dokumen ini berisi informasi tentang langkah-langkah pemasangan module Durux V1LC
yang pernah dikerjakan oleh penulis. Penulis tidak bertanggung jawab atas bentuk
kerusakan atau kecelakaan apapun selama melakukan proses instalasi, percobaan
ataupun penggunaannya. Diharapkan pemasangan dilakukan oleh orang yang mengerti
ilmu mesin mobil, kelistrikan untuk menghindari kecelakaan seperti konsleting di wiring,
tegangan tinggi di coil, tegangan tinggi di kabel busi, ledakan suara knalpot dan bentuk
kecelakaan lainnya. Durux module merupakan sebuah modul experimental untuk yang
ingin mencoba pengapian distributorless pada mesin mobilnya.
Sparepart
Berikut beberapa sparepart yang harus disiapkan:
• Trigger Wheel 36-1
• VR sensor / Pulser
• MAP sensor
• Power Transistor / Igniter
• Coilpack
• Durux Controller + Wiring
• Busi dengan Resistor (BKR6E)
Peralatan
Beberapa peralatan yang mungkin dibutuhkan:
• Timing Light untuk pengecekan derajat pengapian
• Kabel USB ke serial untuk tuning
• Laptop/Komputer untuk tuning
Langkah-langkah instalasi
• Memasang trigger wheel dan VR sensor
• Memasang Durux Module
• Memasang MAP sensor
• Memasang Igniter dan Coilpack
• Tuning
Memasang VR Sensor
VR sensor yang digunakan di durux module yaitu VR sensor milik sepeda motor Yamaha
Mio, biasa disebut dengan pulser CDI atau pick up CDI. Karena VR sensor ini yang telah
dicoba dalam pengembangan Durux. Untuk selanjutnya pulser ini akan disebut sebagai
VR Sensor.
Untuk VR sensor merk Bina dan Fukuyama, bisa dilihat pin out di gambar. Namun untuk
VR sensor merek lain harus diketahui dulu pin out pulsernya. Berikut ini cara menentukan
pin out VR sensor.
Sediakan analog multimeter/AVO meter, digunakan analog karena lebih mudah melihat
gerakan jarum ke kanan dan ke kiri. Posisikan selector multimeter ke pengukuran Volt DC
dengan range terkecil. Misal 0,1V. Lalu hubungkan kabel merah multimeter ke salah satu
kaki VR sensor (acak). Kemudian kabel hitam multimeter ke kaki kedua dari VR sensor.
Kemudian dekatkan dan jauhkan logam seperti obeng ke penampang depan VR sensor
sambil melihat pergerakan jarum multimeter. Gunakan tabel berikut:
Contoh: ketika logam didekatkan gerakan jarum multimeter ke kanan, maka Pin yang
terhubung ke kabel merah multimeter adalah (+) pulser, sedangkan Pin yang terhubung ke
kabel hitam adalah (-) pulser.
Untuk memudahkan instalasi tambahkan warna kabel biru untuk kaki VR sensor yang (+)
dengan cara disolder. Dan gunakan warna kabel hitam untuk kaki VR sensor yang (-)
dengan disolder juga. Usahakan kabel tidak terlalu panjang maupun terlalu pendek. Hal ini
akan memudahkan ketika menyambung kabel ke modul dan memperkecil kemungkinan
pemasangan kabel yang terbalik.
Hubungkan kabel merah durux ke Positif 12 Volt, 12 Volt dapat diambil setelah kunci
kontak, untuk mudahnya tegangan 12 Volt dapat diambil dari kabel positif yang
tersambung ke coil positif. Sehingga ketika kunci kontak di ON kan durux akan mendapat
supply 12 Volt.
Hubungkan kabel hitam strip putih ke negatif aki. Nyalakan kontak sehingga durux
mendapatkan tegangan 12v. Ukur tegangan kabel coklat durux dengan multimeter, jika
tegangan menunjukkan 5v, maka durux bisa dipastikan sudah menyala.
Dalam kondisi durux menyala, hubungkan kabel USB serial antara komputer dan durux.
Kemudian buka aplikasi DuruxClient (Aplikasi Durux Client harus sudah terinstall dan
driver BAFO USB serial harus sudah terinstall). Lakukan koneksi ke COM port durux.
Pastikan komputer bisa terkoneksi dengan ditandai “connected” di duruxclient.
Setelah koneksi berhasil, tutup aplikasi duruxclient dan Matikan kunci kontak.
Menghubungkan VR Sensor
Hubungkan Kabel Biru Durux ke (+) VR Sensor, kemudian kabel hitam durux ke (-) VR
sensor.
Lepas semua busi di mesin, dan ganti dengan busi dengan resistor dengan tipe BKR6E.
Nyalakan kontak 12v, dan lakukan koneksi dari komputer. Setelah itu perlu dilakukan
pengetesan apakah RPM terbaca dengan baik. Nyalakan mesin dengan pengapian
standar (stok). Dan lihat apakah duruxclient bisa membaca RPM dengan baik. Di
Duruxclient Buka tab “tools” dan pilih “capture trigger wheel”.
Pastikan sebuah grafik muncul dengan bentuk menyerupai seperti gambar dibawah.
Untuk penempatan MAP sensor dan 3 buah kabelnya, jauhkan dari komponen tegangan
tinggi seperti coil dan kabel busi. Baut MAP sensor ke body mobil dengan kencang.
Setelah itu, nyalakan kembali mobil/starter, lakukan koneksi ke duruxclient dan lihat
perubahan nilai Load di durux client. Bila nilai berubah ketika pedal gas diinjak maka bisa
disimpulkan pemasangan MAP sensor berhasil. Berikutnya tutup duruxclient dan matikan
kembali mesin mobil ke posisi Off.
Memasang Power Transistor Dan Coil pack
Hubungkan kabel kuning durux ke IB1 igniter, hubungkan kabel hijau durux ke IB2 igniter,
hubungkan pin Gnd Igniter ke Blok Body mesin dengan bantuan kabel dan skun (jangan
digroundkan ke (-) aki). Hubungkan Oc1 igniter ke (-) coil 1, hubungkan Oc2 igniter ke (-)
coil 2, hubungkan (+) koil ke kontak 12v. Lepaskan coil standard/stok dari mesin berikut
kabelnya supaya tidak ada loncatan api liar. Pindahkan kabel busi dari distributor/delko ke
coilpack.
Switch kontak ke posisi ON, kemudian lakukan koneksi dengan durux client. Buka
“dashboard” tab, dan ganti posisi “vr angle” dengan nilai posisi sudut dari pulser sesuai
arah putaran mesin. (misal pulser ada di posisi gigi ke 7 dari TDC) maka, vr angle bisa
diisi 7x10 = 70. Nilai ini hanya sementara agar mesin dapat hidup saja. Lakukan klik
“update” dan “burn” untuk menyimpannya.
Setelah itu, coba nyalakan mesin. Jika tidak ada masalah, seharusnya mesin bisa
menyala dan idle.
Tuning
Tuning dilakukan supaya didapatkan performa yang baik setelah instalasi durux.
Buka durux client dan lakukan koneksi ke komputer dengan kondisi mesin menyala.
Setting VR angle
VR angle adalah besar sudut antar titik TDC di blok mesin dengan posisi penempatan VR
sensor. Rekomendasi nilai disini 60-70 derajat. Perhitungan diukur searah putaran mesin.
Untuk mesin jepang biasanya arahnya searah jarum jam. Kembali ke komputer, buka Tab
"Dashboard" dan masukkan nilai VR angle .
Running Dwell adalah nilai lamanya pengisian coil dalam milisecond. Jika anda
menggunakan power transistor dan coil pack dari mitsubishi eterna, maka biarkan terisi
4.0 ms. Jika menggunakan tipe lain bisa dicoba 3.5 ms untuk menghindari power
transistor terlalu panas, nilai ini dapat ditambahkan jika power transistor dan coil tidak
panas. Biasanya nilai running dwell sekitar 2.5 - 4 ms.
Setelah selesai klik Apply untuk memasukkan nilai ke Durux Module, dan Klik Burn untuk
membuatnya tersimpan permanen.
Kalibrasi nilai VR angle
Hidupkan mesin dengan pengapian DIS yang baru saja terpasang dan biarkan di posisi
idle. Langkah berikut ini bertujuan untuk menyamakan nilai
timing di Durux Module dengan nilai sebenarnya di mesin.
Buka tab "Tools" di Durux Client.
Masukkan nilai timing untuk idle, biasanya antar 8-10 derajat. Lalu Klik “Enable Fixed
Timing” sehingga durux akan berjalan dengan mode fixed timing, dimana tabel pengapian
tidak digunakan. Baca timing pengapian mesin dengan timing light. Jika pembacaan timing
light melebihi nilai idle timing, maka lakukan kalibrasi dengan menekan tombol (-),
sebaliknya jika pembacaan timing light kurang dari nilai idle timing, maka tekan tombol (+).
Lakukan sampai nilai pembacaan timing light sama dengan nilai idle timing, lalu tekan
burn.
Ignition map adalah tabel yang berisi nilai timing advance berdasarkan RPM dan Load
mesin.
Nilai baris paling atas adalah nilai RPM mesin, semakin ke kanan RPM semakin besar.
Sedangkan kolom paling kiri menunjukkan nilai load mesin, semakin ke bawah beban
mesin semakin membesar (seperti ketika melewati tanjakan). Pertemuan antara nilai RPM
dan Load menunjukan nilai Timing Advance. Nilai Timing Advance yaitu besarnya sudut
BTDC (sudut sebelum mencapai titik TMA) dimana busi harus memercikan api sebelum
piston mencapai TMA/TDC. Semakin besar RPM, Timing Advance harus semakin besar
karena putaran mesin semakin cepat. Semakin besar Load mesin, maka timing advance
harus dikurangi(retard). Kombinasi Timing advance yang tepat akan menghasilkan tenaga
mesin yang optimal, sebaliknya timing advance yang tidak tepat akan membuat mesin
kurang optimal.
Timing Advance yang tepat memberi tenaga yang maksimal, timing advance terlalu besar
akan membuat mesin detonasi karena busi memercik terlalu dini dimana piston akan
menekan ke bawah melawan putaran mesin. Timing advance terlalu kecil akan
menghasilkan tenaga yang kurang dan memberi efek driver ingin menginjak gas lebih
dalam dan berefek boros bahan bakar.
Durux module telah terisi dengan nilai timing secara default, anda dapat mengubahnya
ketika dirasakan tenaga kurang optimal. Awali tuning pada kondisi mobil berhenti dengan
mesin hidup, dan naikkan RPM dengan menginjak pedal gas. Tuning pada dasarnya
mengubah nilai timing advance pada cell di tabel. Untuk melakukan pengubahan dapat
dilakukan double click pada cell yang akan diubah.
Selanjutnya bisa mencoba mengendarai mobil dan merasakan tenaga yang dihasilkan,
jika kurang tenaga tambahkan timing, jika terjadi detonasi/knocking kurangi.
Pengubahan nilai di table akan mengubah nilai timing di durux module tapi tidak
menyimpan secara permanen, disini ada kesempatan untuk mencoba hasil tuning. setelah
yakin dengan nilai timing klik tombol "Burn Advance" untuk membuat nilainya tersimpan
permanen.
Seiring berjalannya waktu dan pengubahan timing, akan didapatkan nilai yang optimal.
Advance Setting
Advance setting sebenarnya tidak memerlukan banyak perubahan. Kecuali anda mengerti
maksud dari nilai yang dimasukkan.
Rev limit
Setting disini hanya akan mengubah nilai timing advance ke 0 ketika RPM melebihi nilai
ini. Untuk menonaktikan bisa diisi dengan 0.
Cranking Dwell
Nilai pengisian coil dalam milisecond ketika cranking. Untuk memudahkan start mesin.
Gap Filter
Nilai dalam microsecond sebagai acuan dalam penentuan perhitungan gigi reluctor. Nilai
ini digunakan untuk mengatasi False Trigger, dimana trigger menuju durux bukan lah
trigger yang sebenarnya datang dari sensor, melainkan dari noise disekitar mesin yang
biasanya berasal dari kabel busi. Untuk menghindari False trigger, usahakan kabel kabel
yang terhubung ke modul durux atau sensor dipasang jauh dari busi dan kabel busi.
Gunakan juga busi dengan resistor untuk mengurangi noise. Gap filter bekerja dengan
cara mengukur durasi dari satu gigi ke gigi berikutnya, bila trigger datang lebih awal
(cepat) dari nilai gap filter, maka trigger akan di skip/lewat/diabaikan dan dianggap sebagai
False Trigger. Rumus untuk menentukan Gap Filter yaitu:
Semakin kecil nilai gap filter, semakin besar RPM yang bisa dicapai tetapi semakin besar
kemungkinan mengalami False Trigger.
Sebaliknya semakin besar nilai gap filter, maka semakin rendah RPM yang bisa dicapai
dan semakin kecil berpeluang mengalami False Trigger.
Nilai yang bisa dicoba jika anda kurang mengerti, bisa diisi dengan 200.
Aux Tab
Triggering tab digunakan jika ada kebutuhan untuk menyalakan peralatan tertentu
berdasarkan RPM mesin. Misalkan ingin menyalakan LED ketika RPM mencapai nilai
tertentu untuk shift light, mematikan AC pada RPM tertentu untuk menjaga kompressor
dan mengurangi beban mesin di RPM tinggi.
Timing Table.
Dari kiri ke kanan adalah RPM. Semakin cepat putaran mesin, maka advance akan
semakin tinggi
Dashboard Panel
VR Angle: posisi VR sensor dihitung dari titik TDC searah jarum jam.
Minimun Running Dwell: waktu minimum pengisian coil dalam ms. Nilai terlalu besar dapat
membakar coil. Nilai terlalu kecil menghasilkan api yang kecil.
Map Calibration
Kalibrasi MAP Sensor. Jika anda ingin melakukan kalibrasi, bisa juga memanfaatkan
program kalkulator
Cranking dwell: dwell time ketika cranking. Nilai ini lebih besar daripada running dwell
karena pada cranking biasanya dibutuhkan api yang lebih besar dan kompensasi listrik
oleh starter
Gap filter: nilai untuk debouncing mengurangi noise.
Aux Tab
Digunakan untuk mengaktifkan pin B3 (User Output 2) atau pin B4 (User Output 1) jika
RPM mencapai nilai tertentu.
Jika Checkbox trigger dihidupkan, maka pin B3 atau pin B4 akan mengeluarkan output 5
Volt ketika nilai RPM melebihi nilai yang dimasukkan. Bisa dimanfaatkan untuk shift light
dengan menghubungkan lampu led. Atau bisa juga dihubungkan dengan rangkaian
transistor dan relay untuk menonaktikan AC di RPM tinggi.
Informasi Tambahan
Jika anda ingin mengembalikan settingan ke kendisi awal, maka prosedur ini dapat
dilakukan. Hal ini dimungkinkan jika telalu banyak setting yang berubah dan
membingungkan. Dengan Factory reset, maka semua data akan ditimpa dengan nilai
default durux controller. Setelah melakukan factory reset, controller harus dimatikan dan
dihidupkan kembali agar data berubah.
Informasi ini jika anda ingin lebih detail mengetahui kaki kaki vr sensor.
VR sensor terdiri dari dua buah kabel, dan tidak boleh terbalik pemasangannya. Satu
kabel VR sensor harus dihubungkan ke durux pin 8 sedangkan kabel kedua ke durux pin 1
(Ground).
Untuk mengetahui kaki kaki tersebut diperlukan sebuah analog multimeter. Untuk
memulainya posisikan multimeter ke pengukuran tegangan DC dengan range terkecil
seperti 0-2.5V, lalu hubungkan pin positif multimeter ke salah satu kabel VR sensor.
Kemudian hubungkan pin negatif multimeter ke kabel kedua dari VR sensor.
Kemudian ambil sebuah logam dan dekatkan ke ujung penampang VR sensor, ketika
didekatkan jarum multimeter akan bergerak, begitupun ketika logam digerakkan menjauhi
penampang VR sensor maka jarum multimeter akan bergerak. Perbedaannya hanyalah
arah jarum ke kanan dan ke kiri, atau tegangan positif atau negatif yg dihasilkan.
Jika ketika logam didekatkan ke penampang VR sensor, jarum bergerak ke kiri (negatif)
dan jarum begerak ke kanan (positif) ketika logam dijauhkan. Maka kabel VR sensor yang
terhubung ke positif multimeter harus dihubungkan ke Durux pin B5 sedangkan kabel VR
sensor yang terhubung ke negatif multimeter harus dihubungkan ke durux pin A8.
Sebaliknya, Jika ketika logam didekatkan ke penampang VR sensor, jarum bergerak ke
kanan (positif) dan jarum begerak ke kiri (negatif) ketika logam dijauhkan. Maka kabel VR
sensor yang terhubung ke positif multimeter harus dihubungkan ke Durux pin A8
sedangkan kabel VR sensor yang terhubung ke negatif multimeter harus dihubungkan ke
durux pin B5.
Anda bisa juga menggunakan COP (Coil on plug) dengan built in igniter seperti pada coil
suzuki APV. Dengan penggunaan built in igniter, tidak diperlukan lagi adanya eksternal
igniter.
Menggunakan pin tach out durux
Jika anda tidak menggunakan igniter dengan built in tach out. Maka bisa juga
menggunakan pin tach out durux pada pin A2. Pin tersebut mengeluarkan signal tegangan
5 volt. Ada beberapa tachometer yang bisa menerima signal 5 volt. Namun jika tachometer
pada mobil anda bekerja pada tegangan 12 volt. maka dibutuhkan rangkaian tambahan.
Berikut schematic untuk tach adapter.
Troubleshooting
Pastikan nilai “reset count” di duruxclient tidak bertambah. Nilai reset count seharusnya
hanya bertambah ketika durux kehilangan power atau dimatikan. Jika reset count
bertambah terus sangat cepat, bisa dicoba hal berikut:
jauhkan kabel kabel sensor dari kabel busi
mengganti busi dengan busi yang memiliki resistor.
mengganti kabel busi dengan kabel busi bawaan pabrik.
Referensi
Pin Out MAP sensor APV/Futura
Revision History
Rev#12 7 july 2021 add MAP APV sensor
rev#11 6 november 2020
rev#10 11 desember 2018
rev#9 5 oktober 2016
rev#8 27 September 2016
rev#7 15 September 2016
rev#6 22 Desember 2015