Anda di halaman 1dari 17

MODUL BELAJAR EKSPOR

CREATED BY BESEMAH TANI INDONESIA

Intinya saat kita belajar ekspor itu ada 3 poin yang harus kita pahami:

1. Supply
2. Demand
3. In between

#Supply

Product Knowledge
= Semua hal yang berkaitan dengan produk.
 Apa produk yang ingin dijual?
 Kenapa memutuskan menawarkan produk ini?
 Bagaimana potensi marketnya?
 Bagaimana produk tersebut diproses? Apa saja prosesnya?
 Mengapa prosesnya seperti itu?
 Apa keunggulan yang ditawarkan ke buyer dari produk tersebut?
 Siapa yang memprosesnya menjadi suatu produk ini atau siapa produsennya?
 Dimana lokasi produksinya?

Di poin supply, pertanyaan-pertanyaan ini benar-benar harus dijawab dengan


matang sebelum lanjut ke poin demand dan in between.

1. Tentukanlah produk yang reachable dengan kita, dalam artian ada di dekat
kita atau terjangkau. Mulailah lihat potensi di daerah masing-masing.
Kenapa? Karena untuk memahami product knowledge, survei atau turun
ke lapangan itu penting banget untuk memudahkan kita memahami.
2. Pahami benar-benar spek atau standar produk tersebut, Grade 1, 2, dst.
Beda produk beda standar ataupun spesifikasi detail (perbanyak riset
mandiri terkait ini).
3. Jika prosesnya khusus, harus benar-benar dipahami kembali. Karena
prosesnya akan dicantumkan di website atau di katalog ataupun saat
penawaran dan penjelasan dengan buyer. Keseriusan eksportir akan
terlihat di sini.
4. Pastikan kesanggupan supply produknya (kapasitas produksi per bulan
atau per tahunnya berapa ton?).

1
#Demand

= Semua hal yang berkaitan dengan konsumen atau calon buyer.

 Ke Negara mana produk ini akan ditawarkan?


 Bagaimana historical product ekspor ini di Negara tersebut? (potensinya)
 Apa saja standar spesifikasi yang umum diminta pada produk tersebut?
 Adakah standar spesifikasi khusus yang diminta buyer tertentu?
 Produk yang ditawarkan secara global per kilogramnya dihargai berapa?
 Spesifikasi produk/supply eksportir berada di grade apa? Dan rata-rata harga
untuk grade tersebut berapa?
Selain memastikan pangsa pasar, poin demand mengharuskan eksportir sudah
tau produknya akan dijual dengan harga berapa?
1. Sekali lagi perbanyak riset mandiri.
2. Bandingkan harga-harga kompetitor di berbagai market place, seperti
Alibaba.
3. Apakah harga yang dibandingkan spesifikasinya sama? (karena
perbandingannya harus setara nih, grade 1 dengan grade 1, grade 2
dengan grade 2, dst).

#In Between (diantaranya)

= Singkatnya, poin in between berisikan teknis lapangan yang harus dipahami


untuk menghubungkan supply dan demand.

 Legalitas perusahaan
= Disarankan membuat perusahaan minimal CV, dengan persyaratan sebagai
berikut:
• Akta Notaris Pendirian Perusahaan
• Surat Keterangan Domisili Perusahaan
• NPWP Perusahaan
• Izin Usaha
• Rekening Perusahaan
• NIB (Nomor Induk Berusaha)
Untuk pembuatan legalitas Export yaitu NIB, bisa dibuat secara online di
website OSS.go.id (gratis)
 Document
Berdasarkan (siapa) yang menyiapakankannya, dokumen dibagi menjadi 2
yaitu:
a. Dokumen yang disiapkan oleh pihak eksportir sendiri
a. Dokumen pengenal usaha
= semua yang terdapat di poin legalitas
b. Dokumen lain sesuai HS Code, contok kopi membutuhkan dokumen
Eksportir Terdaftar Kopi (ETK) atau Eksportir Kopi Sementara (EKS)
c. Invoice dan Packing List

b. Dokumen yang disiapkan dengan bantuan pihak ketiga


= Pihak ketiga dalam hal ini ialah Freight Forwarder. Freight forwarder
adalah
ialah suatu perusahaan jasa yang bergerak dalam bidang keagenan yang
mengurusi pengiriman dan juga penerimaan barang Export dan Import
secara menyeluruh dan lengkap.
a. Pemberitahuan Ekspor Barang (PEB)
b. Bill of Lading
c. Phytosanitary Certificate
d. Certificate of Origin
e. Dll

 Payment
1. Incoterms
Incoterms atau International Commercial Terms merupakan seperangkat tiga
huruf yang menjelaskan istilah-istilah harga yang digunakan dalam
perdagangan internasional.
= Tujuannya adalah untuk menyamakan persepsi antara eksportir dan
importer karena berkaitan dengan penyerahan barang dan menentukan harga.
*Eksportir minimal harus menyediakan incoterm atau price list dalam bentuk
ex-work dan FOB
*Jangan asal menentukan atau mematok harga, ingat riset, perhitungkan HPP
(Harga Pokok Penjualan) nya.
Gambar 1. Incoterms ekspor
Gambar 1 menampilkan perbedaan dari masing-masing incoterms. Selain
itum perbedaan incoterms ini dapat dilihat pada Tabel 1.
Tabel 1. Beberapa Incoterms ekspor
Istilah Kepanjangan Pengertian Kewajiban Ekportir Kewajiban Importer Peralihan
Tanggung Jawab
EXW Ex works Penjual  Mempersiapkan  Mengambil Saat barang
menyerahkan barang ekspor di barang di diambil di pabrik
barang yang belum pabrik/gudang pabrik/gudang atau gudang
mendapat izin eksportir eksportir
ekspor di  Menanggung
kediamannya atau semua biaya
di tempat lain yang dan risiko
ditentukan pengiriman
 mengurus
perizinan
ekspor dan
impor

FCA Free Carrier Penjual  Mengantar  Menanggung Saat barang


menyerahkan barang kepada biaya dan diserahkan ke
barang yang sudah pengangkut risiko setelah pengangkut
mendapat izin (carrier) yang barang (carrier) yang
ekspor kepada ditunjuk diterima ditunjuk importir
pengangkut yang importer pengangkut
ditunjuk pembeli di  Mengurus (carrier)
tempat tujuan perizinan ekspor  Mengurus
(sebutkan nama perizinan
tempat) impor
FAS Free Alongside Penjual  Menanggung  Menanggung Saat barang sudah
Ship menyerahkan biaya dan risiko biaya dan risiko diantar di sisi
barang yang sudah setelah barang setelah barang kapal yang
mendapat izin diterima sudah di sisi berangkat ke
ekspor di samping pengangkut kapal pelabuhan tujuan
kapal di pelabuhan  Mengurus  Mengurus importir
tujuan (sebutkan perizinan impor perizinan impor
nama pelabuhan
pengapalan)
FOB Free on Board Penjual  Mengantar barang  Menanggung Saat barang sudah
menyerahkan sampai dimuat di biaya dan risiko dimuat di kapal
barang melewati kapal setelah barang yang berangkat ke
pagar kapal di  Mengurus dimuat di kapal pelabuhan tujuan
pelabuhan perizinan ekspor  Mengurus importir
pengapalan yang perizinan impor
disebut, barang
sudah clear for
export (sebutkan
nama pelabuhan
pengapalan)
CFR Cost and Freight Penjual  Mengantar  Menanggung Saat barang sudah
menyerahkan barang sampai biaya asuransi dimuat di kapal
barang melewati dimuat di kapal pengiriman yang berangkat ke
pagar kapal di  Menanggung  Menanggung pelabuhan tujuan
pelabuhan biaya sampai biaya dan risiko importir
pengapalan yang barang tiba di setelah barang di
disebut, barang pelabuhan tujuan pelabuhan tujuan
sudah clear for (kecuali sampai ke lokasi
export dan biaya asuransi) importir
angkut ke  Mengurus  Mengurus
pelabuhan tujuan perizinan ekspor perizinan impor
sudah ditanggung
penjual (sebutkan
nama pelabuhan
tujuan)
CIF Cost, Insurance, Sama dengan CFR  Mengantar  Menanggung Saat barang sudah
and Freight tetapi penjual barang sampai biaya dan risiko dimuat di kapal
menanggung dimuat di kapal setelah barang di yang berangkat ke
asuransi dan  Menanggung pelabuhan tujuan pelabuhan tujuan
membayar premi biaya dan sampai ke lokasi importir
(sebutkan nama asuransi sampai importir
pelabuhan tujuan) barang tiba di  Mengurus
pelabuhan tujuan perizinan impor
 Mengurus
perizinan ekspor
CPT Carriage Paid To Mirip dengan CFR  Bertanggung  Menanggung Saat barang
tapi barang jawab hingga biaya asuransi diserahkan ke
diangkut ke tempat barang pengiriman pengangkut
tujuan tertentu diserahkan ke  Menanggung (carrier) yang
(sebutkan nama carrier di negara biaya dan risiko ditunjuk importir
tempat tujuan) tujuan setelah barang di negara tujuan
 Mengurus diserahkan ke
perizinan ekspor carrier sampai
ke lokasi
importir
 Mengurus
perizinan impor
CIP Carriage and Hampir sama  Bertanggung  Menanggung Saat barang
Insurance Paid To dengan CPT tetapi jawab hingga biaya dan risiko diserahkan ke
penjual menutup barang diserahkan setelah barang pengangkut
asuransi terhadap ke carrier di diserahkan ke (carrier) yang
risiko kerusakan negara tujuan carrier sampai ke ditunjuk importir
selama perjalanan  Menanggung lokasi importir di negara tujuan
(sebutkan nama biaya asuransi  Mengurus
tempat tujuan) pengiriman perizinan impor
 Mengurus
perizinan ekspor
DAT Delivery At DAT merupakan  Bertanggung  Menanggung Saat barang tiba
Terminal ketentuan yang jawab hingga biaya dan risiko dan diserahkan di
dapat digunakan barang tiba di setelah barang terminal yang
untuk segala jenis terminal yang diserahkan di ditentukan
transportasi, Dalam ditentukan terminal sampai importir
term ini penjual importir ke lokasi importir
bertanggung jawab  Menanggung  Mengurus
untuk memilih biaya asuransi perizinan impor
jenis transportasi pengiriman
yang akan  Mengurus
digunakan untuk perizinan ekspor
mengantarkan
barang.
DAP Delivery At Place DAP merupakan  Bertanggung  Menanggung Saat barang tiba
ketentuan yang jawab hingga biaya dan risiko dan diserahkan di
berfokus pada barang tiba di setelah barang lokasi yang
tanggung jawab lokasi yang diserahkan di ditentukan
penjual untuk ditentukan lokasi yang importir
mengatur proses importir ditentukan
pengantaran barang  Menanggung importir
hingga tempat yang biaya asuransi  Mengurus
telah disepakati. pengiriman perizinan impor
Setelah selesai  Mengurus
proses import perizinan ekspor
clearance, penjual
wajib mengantar
barang hingga
tempat yang telah
ditentukan
sebelumnya.
DDP Delivery Duty Paid Istilah DDP  Bertanggung  Menanggung Saat barang tiba
berfokus pada jawab hingga biaya dan risiko dan diserahkan di
tanggung jawab barang tiba di setelah barang lokasi yang
penuh penjual lokasi yang diserahkan di ditentukan
mulai dari import ditentukan lokasi yang importir
clearance hingga importir ditentukan
pembayaran biaya  Menanggung importir
masuk dan pajak. biaya asuransi
DDP dapat pengiriman
digunakan pada  Mengurus
segala jenis moda perizinan ekspor
transportasi. dan impor
2. Payment terms
= Payment term atau metode pembayaran ekspor ada beberapa macam,
namun yang akan dibahas adalah 2 metode pembayaran yang umum
digunakan dan aman bagi eksportir pemula. Penjelasan terkait payment terms
tersebut dapat dilihat di Tabel 2.
Tabel 2. Payment terms
Metode Deskripsi Kelebihan Kekurangan
Advance Buyer  Aman bagi  Hanya
Payment/Telegraphic melakukan eksportir mungkin
Transfer (T/T) pembayaran di  Eksportir bisa terjadi
awal kepada mendapatkan apabila
eksportir sejumlah uang buyer
sebelum untuk sudah
produk mempersiapkan percaya
dikirimkan produknya dengan
 Memungkinkan pihak
terjadinya eksportir
ekspor tanpa
modal
Letter of Credit Buyer  Aman bagi  Tidak bisa
(L/C) membuat surat eksportir dan ekspor
L/C untuk importer/buyer tanpa modal
menitipkan  Yang paling jika
100% dananya umum dokumen
di salah satu digunakan di persyaratan
bank yang ada dunia ekspor- yang
di negaranya. impor diminta
L/C ini buyer
kemudian akan belum
dikirim oleh diserahkan
bank buyer ke melalui
bank yang bank
digunakan oleh  Biaya
eksportir. charge
Setelah kepada
eksportir pihak Bank
menyerahkan cukup
dokumen mahal per
ekspor ke bank transfer
eksportir, maka
dokumen
tersebut akan
diteruskan ke
bank eksportir.
Lalu, dana
akan ditransfer
dari bank
eksportir ke
bank importir,
tanpa
menunggu
barang diterima
oleh importir.

 Promotion
Banyak cara yang bisa dilakukan untuk melakukan promosi produk export
baik itu secara offline maupun online
a. Secara offline
 Mengikuti Pameran Dagang Dalam Negeri
 Mengikuti Pameran Dagang Luar Negeri

b. Secara online
 Melalui ITPC (Indonesian Trade Promotion Center)
 Melalui Atdag (Atase Perdagangan)
 Promosi via Internet dengan membuat Website
 Promosi via Internet dengan membuat akun Media Sosial (FB, IG)
 Promosi via Internet dengan membuat akun di Marketplace (Alibaba,
Amazon, Globalsources, Go4worldbusiness, dll )

 Istilah-istilah dalam ekspor


Anggap aja ini glosarium atau kamus ekspor, tidak perlu dihapal yang penting
tau.
1. Comemrcial Invoice adalah daftar nilai / harga barang yang tercantum
dalam packing list. Commercial Invoice ini berisikan nilai barang per
item dan total nilai barang. Biasanya, Commercial Invoice, Packing List
dan Bill of Lading adalah bagian yang tidak terpisahkan dalam proses
ekspor-impor.
2. Proforma Invoice adalah invoice yang bersifat sementara sebelum
dikeluarkan commercial invoice.
3. Sales Contract adalah kontrak perjanjian jual-beli antara eksportir dengan
buyer.
4. Packing List adalah daftar sistem pengepakan. Packing List ini diterbitkan
oleh setiap eksportir setiap kali akan melakukan kegiatan ekspor, data
packing list inilah yang akan di muat pada Bill of Lading. Packing list
berisikan data shipper, consignee, notify party (jika ada), nama barang,
jumlah dan jenis kemasan, jumlah barang, berat bersih, berat kotor,
kubikasi, keterangan yang tertulis pada kemasan, nama kapal, pelabuhan
muat, pelabuhan bongkar dan lain-lain.
5. Terms of Trade adalah terma dagang atau syarat penyerahan perdagangan.
6. Payment terms adalah terma pembayaran dalam pedagangan jual-beli.
Baik itu memakai Bank transfer, TT payment, western union, paypal,
maupun dengan Letter of Credit Bank.
7. Undername merupakan salah satu kegiatan peminjaman lisensi suatu
perusahaan guna untuk memperlancar kegiatan ekspor-impor barang.
Artinya, sebuah perusahaan yang dipinjam lisensinya. Pada umumnya,
digunakan sebagai alternative bagi beberapa eksportir yang tidak
memiliki atau belum punya lisensi/legalitas perusahaan.
8. SRP adalah singkatan dari surat surat registrasi pabean dimana dengan
surat ini sangat berguna bagi importir sebagai identitas yang memenuhi
persyaratan DJBC.
9. DJBC adalah singkatan dari Direktorat Jenderal Bea dan Cukai.
10. Shipper adalah nama lain dari eksportir atau pengirim barang. Istilah
shipper ini akan selalu di pakai sebagai pengganti kata eksportir/pengirim
barang/ penjual.
11. Consignee adalah nama lain dari importir atau penerima barang. Istilah
ini akan selalu dipakai sebagai pengganti kata importir/penerima
barang/pembeli.
12. EMKL adalah singkatan dari ekspedisi muatan kapal laut.
13. EMKU adalah singkatan dari ekspedisi muatan kapal udara.
14. Forwarder Company merupakan sebuah perusahaan dimana tugasnya
dalah selain merangkap EMKL/EMKU, menyewa container ke shipping
lines, dan bisa mengirim sampai ke pelabuhan negara tujuan, akan tetapi
bisa menerbitkan dokumen pengapalan seperti BL/ AWBL.
15. LHP adalah singkatan dari Laporan hasil pemeriksaan secara fisik.
16. NIK adalah singkatan dari nomor identitas kepabeanan.
17. PNBP adalah singkatan dari penerimaan negara bukan pajak.
18. Phytosanitary Certificate adalah sertifikat dari balai karantina hewan dan
tumbuhan yang menyatakan bahwa barang yang akan dikirim bersifat
bersih, bebas dari hama dan serangga, serta hal-hal yang mengganggu
lainnya.
19. OB (Over Brengen) ialah pemindahan secara paksa terhadap barang
impor karena gagal melakukan proses kepabeanan tepat waktu.
20. Notify Party adalah pihak ketiga selain Consignee yang mengetahui
adanya sebuah pengiriman barang.
21. Vessel adalah Kapal.
22. Voyage / Voy. adalah nomor kapal.
23. Shipping Marks & Numbers adalah keterangan yang tertera atau tertulis
dalam kemasan barang yang akan dikirimkan.
24. Descriptions of Goods adalah deskripsi barang yang harus sesuai antara
yang tercantum pada dokumen B/L atau AWB dengan packing list.
25. Gross Weight (GW) adalah berat kotor suatu barang yang akan
dikirimkan.
26. Net Weight (NW) adalah berat bersih suatu barang tanpa kemasan.
27. Shipping Schedule adalah jadwal keberangkatan kapal/pesawat
28. Warehouse adalah gudang tempat penumpukan barang yang dikirim.
29. UTPK adalah sebuah singkatan dari Unit Tempat Penumpukan Peti
Kemas
30. DEPO adalah tempat penumpukan kontainer yang kosong
31. Delivery Order / DO adalah Surat yang diterbitkan pihak shipping atau
forwarder kepada shipper sebagai tanda bukti pengambilan kontainer
kosong dan atau tanda bukti pengiriman barang dari gudang shipper ke
UTPK atau Warehouse.
32. Stuffing / Loading adalah proses pemuatan barang ekspor ke dalam
kontainer atau truk angkutan.
33. Unstuffing / Unloading adalah proses pembongkaran dari dalam lontainer
atau truk angkutan.
34. Feeder Vessel adalah Kapal pengangkut dari pelabuhan muat ke
pelabuhan transit. Jenis kapal ini kecil hanya muat untuk mengangkut
kurang lebih 3000-an kontainer.
35. Mother Vessel adalah Kapal induk/kapal yang memiliki berkapasitas
besar yang mengangkut muatan dari pelabuhan transit ke pelabuhan
tujuan diseluruh penjuru dunia.
36. Open Stack (O/S ) adalah waktu dibukanya kontainer/barang boleh di
tempatkan di UTPK atau warehouse.
37. Closing Time (C/T ) adalah waktu ditutupnya pemasukan / penumpukan
barang di UTPK atau warehouse.
38. Dwelling Time merupakan waktu tunggu bongkar muat kontainer, dimana
saat kontainer masuk ke pelabuhan sampai keluar dari pelabuhan
(pengapalan), atau saat kontainer turun dari kapal sampai keluar dari
pelabuhan (dibawa dengan ekspedisi trucking).
39. ETD adalah singkatan dari Estimated Time of Departure yaitu waktu
perkiraan keberangkatan kapal / pesawat dari pelabuhan muat atau
bandara
40. ETA adalah singkatan dari Estimated Time of Arrival yaitu waktu
perkiraan kedatangan kapal / pesawat
41. LCL adalah singkatan dari Less than Container Loaded yaitu sistem
pengiriman barang yang harus di pull di konsoidator hingga muat dalam 1
kontainer full, jadi dalam 1 kontainer terdiri dari beberapa
shipper/pengirim barang.
42. FCL adalah Full Container Loaded yaitu pengiriman barang dengan
menggunakan container.
43. Consolidasi adalah suatu proses yang pada biasanya dilakukan oleh
freight forwarder untuk menggabungkan banyak kiriman menjadi satu
kiriman, kemudian akan di pull in sehingga penuh di 1 kontainer. Selain
itu teknik ini akan memperkecil biaya ongkos kiriman secara keseluruhan.
44. Volumetrix adalah suatu istilah perbandingan antara berat barang
sebenarnya dikali dimensi barang. Ada 2 tumpuan pada hal ini yang
dihitung yang mana lebih berat, apakah berat barangnya atau barang
ringan tapi menyita tempat yang banyak (makan tempat). Jadi ekspedisi
atau kurir akan menghitung yang mana terberat diantara kedua poin
tersebut.
45. SPJM adalah singkatan dari Surat Pemberitahuan Jalur Merah.
46. SPJK adalah singkatan dari Surat Pemberitahuan Jalur Kuning.
47. SPJH adalah singkatan dari Surat Pemberitahuan Jalur Hijau.
48. SSPCP adalah singkatan dari surat setoran pabean, cukai dan pajak.
49. Part Of Shipment adalah pengiriman barang menggunakan 1 kontainer
dimana di dalam kontainer tersebut terdiri dari berapa nama shipper
namun dengan tujuan satu consignee.
50. Dry Container adalah kontainer kering/standar yang digunakan untuk
mengirim barang-barang biasa yang tidak berbahaya dan bukan
merupakan barang gas atau cair atau barang yang perlu penanganan
khusus.
51. Reefer Container adalah kontainer yang memiliki pengatur suhu. biasa
digunakan untuk pengiriman produk yang memerlukan kesegaran yang
terjaga sampai di tempat tujuan seperti ikan hidup, udang hidup, buah-
buahan, sayur-sayuran, dll.
52. Open Top Container adalah kontainer yang bagian atasnya bisa
dibuka/terbuka. Kontainer ini biasanya digunakan untuk pengiriman
barang yang tingginya melebihi standar ketinggian container dry.
53. Flat Rack Container adalah kontainer yang bagian samping kanan dan
kirinya terbuka. Kontainer ini biasanya digunakan untuk memuat barang
yang lebarnya melebihi standar lebar dry container.
54. Space adalah tempat yang tersedia didalam kapal.
55. Booking adalah istilah untuk pemesanan tempat.
56. Shipping Instructions adalah surat pengajuan atau perintah (intruksi)
pengiriman barang yang diterbitkan oleh shipper kepada shipping agent
agar segera diproses mulai dari muat barang dikapal hingga kapal
berangkat
57. Ocean Freight (O/F) adalah biaya pengiriman barang dengan
menggunakan kapal laut.
58. Air Freight (A/F) adalah biaya pengiriman barang dengan menggunakan
pesawat atau maskapai penerbangan.
59. Notul adalah singkatan dari Nota Pembetulan. Istilah ini akan dipakai jika
ada suatu kejadian dimana barang tidak dapat dikeluarkan karena terkena
pemutihan atau pelaggaran yang ditemukan oleh bea cukai, baik itu dari
dokumen yang tidak valid atau dipalsukan, undervalue atau pengurangan
nilai invoice, sehingga bea masuk terlalu tinggi. Singkat cerita, Notul ini
adalah denda negara.
60. PIB adalah singkatan dari pemberitahuan impor barang. pengisian form
PIB ini kini dilakukan dengan sistem online EDI (electronic Data
Interchange) melalui perusahaan PPJK. Jika transfer EDI dan
pemeriksaan PIB disetujui, maka akan terbit SPPB (surat pemberitahuan
pengeluaran barang).
61. PEB adalah singkatan dari pemberitahuan ekspor barang. Sama halnya
dengan PIB. Kita sebagai eksportir harus mengajukan PEB dengan
mengisi form melaui system EDI. Jika disetujui, maka akan keluar NPE
(Nota Pemberitahuan Ekspor). Adapun data-data yang diperlukan untuk
pengsian form PEB adalah commercial invoice dan packing list.
62. HS Code adalah singkatan dari harmonized sistem code. Istilah satu ini
adalah cara untuk mengidentifikasi suatu barang. Hs code ini berupa
angka-angka yang akan memudahkan kita untuk mengenali produk secara
detail dan juga memberikan data-data akurat mengenai bea masuk, ppn,
pph, dan perhitungan bea lainnya.
63. Freight Prepaid adalah suatu sistem pembayaran dimana biaya
pengiriman barang harus sudah selesai dibayarkan di pelabuhan muat.
64. Freight Collect adalah suatu sistem pembayaran dimana biaya pengiriman
barang akan dibayarkan di pelabuhan bongkar.
65. Bill Of Lading atau B/L adalah surat/dokumen yang diterbitkan oleh
Shipping Line/Freight Forwarder untuk setiap pengiriman barang ekspor.
Bill Of Lading ini di terbitkan pada tanggal keberangkatan kapal. Bill Of
Lading ini nantinya akan diberikan kepada consignee untuk mengambil
barang di tempat tujuan (pengambilan import). Fungsi dari Bill Of Lading
selain sebagai bukti pengambilan barang di tujuan, juga dilampirkan
dalam proses pembuatan COO.
66. Air Way Bill / AWB memiliki fungsi dan kegunaannya adalah sama
dengan Bill Of Lading hanya saja AWB ini khusus untuk pengiriman
barang via udara.
67. Certificate of Origin adalah sertifikat keterangan asal barang yang
diterbitkan oleh DISPERINDAG kepada eksportir. Kegunaannya adalah
sebagai pembuktian keaslian barang dari negara asal yang tertera pada
Bill Of Lading.
68. COA adalah singkatan dari Certificate of Analysist. Sertifikat ini
diterbitkan oleh Badan Sucofindo atau Geoservices atau sejenisnya
kepada eksportir. Kegunaannya adalah sebagai analisis barang baik itu
mulai dari spesifikasi barang hingga pembuktian kinerja suatu barang
yang akan dikirim.
69. POL adalah Port Of Loading yaitu Pelabuhan Muat.
70. POD adalah Port of Discharge yaitu Pelabuhan Bongkar.
71. CFS adalah dingkatan dari Container free station yaitu lapangan / tempat
penumpukan barang untuk pengiriman LCL bukan FCL.
72. CY adalah dingkatan dari Container Yard yaitu penumpukan container di
dermaga/ pelabuhan.
73. TEU adalah dingkatan dari Twenty feet Equivalent Unit.
74. Seal ialah segel kontainer.
75. Place of Delivery yaitu Tujuan akhir Pengiriman Barang.
76. Place of Receipt yaitu Tempat Penerimaan Barang.
77. Customs Clearance adalah proses administrasi pengiriman dan atau
pengeluaran barang yang berhubungan dengan kepabeanan dan
administrasi pemerintahan.
78. Measurement / Cubication / CBM adalah ukuran kubikasi suatu barang
ekspor. Perhitungan Kubikasi ini sangat penting dikuasai oleh para
eksportir untuk menentukan jenis pengirimannya. Apakah menggunakan
container 20ft, 40ft, 40HQ ,45ft dan sebagainya. Oleh karena itu, apabila
menggunakan trucking, dengan truk jenis apa yang akan digunakan
apakah truk tronton, truk angkel, truk box/diesel. Cara manghitung
kubikasi adalah panjang x lebar x tinggi dibagi 1.000.000.
79. Demurrage adalah batas waktu pemakaian container didalam pelabuhan
(CY) mulai bongkar (discharges) kapal sampai pintu ke luar pelabuhan
(Get out) ataupun sebaliknya mulai dari pintu masuk pelabuhan (Get in)
sampai Muat (Loading) ke kapal.
80. Tramper ialah pola pengangkutan laut yang tidak memiliki trayek atrau
schedule waktu yang jelas.
81. Detention adalah batas waktu pemakaian kontainer di luar pelabuhan
antara depot out (Keluar gudang) container maskapai pelayaran samapai
masuk ke pintu pelabuhan (depot in) atau dari pintu keluar pelabuhan
(depot out) sampai container masuk ke gudang container (depot in)
Maskapai pelayaran.
82. Free time demurage dan detention adalah kebijakan dari maskapai
pelayaran yang diberikan ke pihak customernya untuk penggunaan
container, mereka memberikan batasan di karenakan kontainer tersebut
akan digunakan kembali sebagai main bisnis maskapai pelayaran, jadi apa
bila melebihi batas waktunya mereka akan mengenakan biaya sewa yg
disebut demmurage & detention.
83. Storage adalah biaya penumpukan kontainer di area tempat penimbunan
sementara (TPS) dan biaya tersebut diberlakukan oleh pemilik/pengelola
lahan tersebut kepada pengguna kontainer seperti Pelabuhan, Gudang
berikat dll.
84. Warranty/deposit container akan dikembalikan apa bila dalam batas
waktu yg ditentukan kontainer sudah dikembalikan, Container dalam
keadaan baik dan tidak rusak karena barang. Apa bila melebihi batas
waktu yg ditentukan dan atau ada kontainer rusak, maka waranty akan
dipotong atau kalau kurang akan diminta kekurangannya.
85. Quarantine letter ialah surat karantina. Baik itu karantina perikanan,
partumbuhan, pertambangan, dan lain-lain sebagainya.
86. Applicant ialah pihak yang membuka kontrak LC kepada bank penerbit.
Pada hal ini seorang applicant bertindak sebagai pembeli (buyer) atau
importer.
87. Beneficiary ialah sebagai pihak yang akan menerima pembayaran atas
pembukaan LC bank oleh applicant. Pada hal ini, seorang beneficiary
adalah sebagai penjual (seller) atau eksportir.
88. Issuing Bank adalah bank yang berada di negara pihak importer dan bank
ini yang akan menerbitkan LC dan meneruskan atau menunjuk advising
bank di negara pihak eksportir.
89. Advising Bank adalah bank yang berada di negara pihak eksportir dan
bank ini yang akan menjadi wakil dalam transaksi bank to bank dengan
issuing bank. Selain itu advising bank memiliki tugas untuk meneruskan
dan memberitahukan dan juga menegaskan kebenaran atas pembukaan
LC terhadap beneficiary/eksportir.

Anda mungkin juga menyukai