PUSKESMAS PANDAAN
Disusun oleh :
dr. Andika Wima Pratama
Diajukan dalam rangka praktek klinis dokter internship sekaligus bagian dari persyaratan
menyelesaikan program internship dokter Indonesia di Puskesmas Pandaan Kabupaten Pasuruan.
Disusun oleh :
dr. Andika Wima Pratama
Diajukan dalam rangka praktek klinis dokter internship sekaligus bagian dari persyaratan
menyelesaikan program internship dokter Indonesia di Puskesmas Pandaan Kabupaten Pasuruan.
disusun oleh :
dr. Andika Wima Pratama
Oleh
Kepala Puskesmas Pandaan
dr. H. Sudjarwo
NIP. 196909262007011015
Lembar Pengesahan
Diajukan dalam rangka praktek klinis dokter internship sekaligus bagian dari persyaratan
menyelesaikan program internship dokter Indonesia di Puskesmas Pandaan Kabupaten Pasuruan.
disusun oleh :
dr. Andika Wima Pratama
Oleh
Pembimbing Dokter Internship
Masker merupakan salah satu alat pelindung diri. Bagi orang yang
sedang mengidap penyakit pernapasan, memakai masker adalah hal
yang sangat wajib. Misalnya, ketika menderita influenza atau
bahkan batuk, orang di sekitar dapat tertular melalui udara. Sangat
disarankan untuk menggunakan masker mulut agar orang-orang
tidak tertular penyakit. Atau bisa juga sebaliknya, mengunakan
masker mulut saat bepergian juga bisa membuat terjaga dari
penularan infeksi pernapasan dari orang-orang sekitar. Saat ini,
udara sudah kotor tercemar polusi, apalagi bagi Anda yang tinggal
di perkotaan. Nah, dengan menggunakai masker mulut saat
bepergian ataupun berkendara, mencegah udara kotor masuk ke
dalam pernapasan.
Diajukan dalam rangka praktek klinis dokter internship sekaligus bagian dari persyaratan
menyelesaikan program internship dokter Indonesia di Puskesmas Pandaan Kabupaten Pasuruan.
Disusun oleh :
dr. Andika Wima Pratama
Diajukan dalam rangka praktek klinis dokter internship sekaligus bagian dari persyaratan
menyelesaikan program internship dokter Indonesia di Puskesmas Pandaan Kabupaten Pasuruan.
disusun oleh :
dr. Andika Wima Pratama
Oleh
Kepala Puskesmas Pandaan
dr. H. Sudjarwo
NIP. 196909262007011015
Lembar Pengesahan
Diajukan dalam rangka praktek klinis dokter internship sekaligus bagian dari persyaratan
menyelesaikan program internship dokter Indonesia di Puskesmas Pandaan Kabupaten Pasuruan.
disusun oleh :
dr. Andika Wima Pratama
Oleh
Pembimbing Dokter Internship
DOKUMENTASI
Laporan F3. Upaya Kesehatan Ibu dan Anak serta Keluarga
Berencana
Topik : Penyuluhan dan Pemasangan Kontrasepsi
Diajukan dalam rangka praktek klinis dokter internship sekaligus bagian dari persyaratan
menyelesaikan program internship dokter Indonesia di Puskesmas Pandaan Kabupaten Pasuruan.
Disusun oleh :
dr. Andika Wima Pratama
Diajukan dalam rangka praktek klinis dokter internship sekaligus bagian dari persyaratan
menyelesaikan program internship dokter Indonesia di Puskesmas Pandaan Kabupaten Pasuruan.
disusun oleh :
dr. Andika Wima Pratama
Oleh
Kepala Puskesmas Pandaan
dr. H. Sudjarwo
NIP. 196909262007011015
Lembar Pengesahan
Diajukan dalam rangka praktek klinis dokter internship sekaligus bagian dari persyaratan
menyelesaikan program internship dokter Indonesia di Puskesmas Pandaan Kabupaten Pasuruan.
disusun oleh :
dr. Andika Wima Pratama
Oleh
Pembimbing Dokter Internship
Diajukan dalam rangka praktek klinis dokter internsip sekaligus bagian dari persyaratan
menyelesaikan program internsip dokter Indonesia di Puskesmas Pandaan Kabupaten Pasuruan.
Disusun oleh :
dr. Andika Wima Pratama
Diajukan dalam rangka praktek klinis dokter internsip sekaligus bagian dari persyaratan
menyelesaikan program internsip dokter Indonesia di Puskesmas Pandaan Kabupaten Pasuruan.
disusun oleh :
dr. Andika Wima Pratama
Oleh
Kepala Puskesmas Pandaan
dr. H. Sudjarwo
NIP. 196909262007011015
Lembar Pengesahan
Diajukan dalam rangka praktek klinis dokter internship sekaligus bagian dari persyaratan
menyelesaikan program internship dokter Indonesia di Puskesmas Pandaan Kabupaten Pasuruan.
disusun oleh :
dr. Andika Wima Pratama
Oleh
Pembimbing Dokter Internship
Diajukan dalam rangka praktek klinis dokter internship sekaligus bagian dari persyaratan
menyelesaikan program internship dokter Indonesia di Puskesmas Pandaan Kabupaten Pasuruan.
Disusun oleh :
dr. Andika Wima Pratama
Diajukan dalam rangka praktek klinis dokter internship sekaligus bagian dari persyaratan
menyelesaikan program internship dokter Indonesia di Puskesmas Pandaan Kabupaten Pasuruan.
disusun oleh :
dr. Andika Wima Pratama
Oleh
Kepala Puskesmas Pandaan
dr. H. Sudjarwo
NIP. 196909262007011015
Lembar Pengesahan
Diajukan dalam rangka praktek klinis dokter internship sekaligus bagian dari persyaratan
menyelesaikan program internship dokter Indonesia di Puskesmas Pandaan Kabupaten Pasuruan.
disusun oleh :
dr. Andika Wima Pratama
Oleh
Pembimbing Dokter Internship
Diajukan dalam rangka praktek klinis dokter internship sekaligus bagian dari persyaratan
menyelesaikan program internship dokter Indonesia di Puskesmas Pandaan Kabupaten Pasuruan.
Disusun oleh :
dr. Andika Wima Pratama
Diajukan dalam rangka praktek klinis dokter internship sekaligus bagian dari persyaratan
menyelesaikan program internship dokter Indonesia di Puskesmas Pandaan Kabupaten Pasuruan.
disusun oleh :
dr. Andika Wima Pratama
Oleh
Kepala Puskesmas Pandaan
dr. H. Sudjarwo
NIP. 196909262007011015
Lembar Pengesahan
Diajukan dalam rangka praktek klinis dokter internship sekaligus bagian dari persyaratan
menyelesaikan program internship dokter Indonesia di Puskesmas Pandaan Kabupaten Pasuruan.
disusun oleh :
dr. Andika Wima Pratama
Oleh
Pembimbing Dokter Internship
Mini Project
Disusun Oleh:
dr. Jefri Johan Sole
dr. Anak Agung Gde Bagus Dwipayana Putra
dr. Andika Wima Pratama
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sejak munculnya pandemi COVID-19 tahun 2019, sebanyak 209 juta orang
telah terinfeksi, dan lebih dari 4 juta orang meninggal.1 Pada 2 Maret 2020, dua kasus
pertama dikonfirmasi Indonesia. Tiga minggu kemudian menjadi 790 kasus. Pada
Oktober 2021, seluruh provinsi Indonesia telah terinfeksi COVID-19. Total kasus di
Indonesia saat ini 4,2 juta kasus, dengan total pasien meninggal dunia sebanyak 142 ribu
jiwa.2
Tanda dan gejala umum infeksi Covid-19 antara lain gejala gangguan
pernapasan akut seperti demam, batuk dan sesak napas. Masa inkubasi rata-rata 5-6 hari
dengan masa inkubasi terpanjang 14 hari. Pada kasus COVID-19 yang berat dapat
menyebabkan pneumonia, sindrom pernapasan akut, gagal ginjal, dan bahkan kematian.
Tanda-tanda dan gejala klinis yang dilaporkan pada sebagian besar kasus adalah
demam, dengan beberapa kasus mengalami kesulitan bernapas, dan hasil rontgen
menunjukkan infiltrat pneumonia luas di kedua paru.2
Penularan melalui kontak dekat dan droplet, serta ada kemungkinan penularan
secara aerosol.2 Orang yang berisiko terinfeksi adalah yang berhubungan dekat dengan
orang yang positif COVID-19. Tindakan pencegahan dengan menjaga kebersihan
tangan menggunakan sabun dan hand sanitizer. Menghindari menyentuh mata, hidung
dan mulut. Menerapkan etika batuk atau bersin dengan menutup hidung dan mulut
dengan lengan atas bagian dalam. Memakai masker dan menjaga jarak (minimal 1
meter) dari orang lain. Melakukan komunikasi risiko penyakit dan pemberdayaan
masyarakat untuk meningkatkan pengetahuan.2
Penyakit komorbid hipertensi dan diabetes melitus, jenis kelamin laki-laki, dan
perokok aktif merupakan faktor risiko dari penyakit COVID-19. 3 Tujuan penelitian
adalah untuk mengetahui gambaran karakteristik individu (umur, jenis kelamin,
pendidikan, status pekerjaan) dengan pengetahuan masyarakat tentang protokol
kesehatan di Pasuruan, Jawa Timur.
1.2 Rumusan Masalah
1.2.1 Pernyataan Masalah
Belum diketahui tingkat pengetahuan masyarakat di wilayah kerja Puskesmas
Kecamatan Pandaan tentang protokol kesehatan pada masa pandemi COVID-19
1.2.2 Pertanyaan Masalah
● Bagaimana tingkat pengetahuan masyarakat di wilayah kerja Puskesmas
Kecamatan Pandaan mengenai protokol kesehatan pada masa pandemi
COVID-19?
● Berapa banyak masyarakat yang melaksanakan protokol kesehatan?
1.3 Tujuan
1.3.1 Tujuan Umum
Mengetahui tingkat pengetahuan masyarakat di wilayah kerja puskesmas
Kecamatan Pandaan mengenai protokol kesehatan pada masa pandemi COVID-
19.
1.3.2 Tujuan Khusus
Tujuan khusus dari kegiatan ini adalah :
● Diketahui tingkat pengetahuan masyarakat di wilayah kerja Puskesmas
Kecamatan Pandaan mengenai protokol kesehatan pada masa pandemi
COVID-19
● Diketahui jumlah masyarakat yang melaksanakan protokol kesehatan.
1.4 Manfaat
● Bagi Puskesmas
Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai data untuk mengetahui
tingkat pengetahuan masyarakat di wilayah kerja Puskesmas Kecamatan
Pandaan mengenai protokol kesehatan pada masa pandemi COVID-19
● Bagi Masyarakat
Memberikan informasi kepada masyarakat tentang protokol kesehatan dalam
pencegahan infeksi COVID-19
● Bagi Peneliti
Sebagai pengetahuan bagi peneliti dan sebagai data dasar untuk pengembangan
penelitian selanjutnya.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. COVID-19
2.1.1. Definisi
Coronavirus adalah virus dengan ukuran partikel 120-160 nm. Coronavirus
merupakan virus RNA yang dinamai karena penampakannya seperti mahkota dimana
terdapat spike sepanjang 9-12 nm di seluruh permukaan virus. Ada empat protein
struktural utama yang dikodekan oleh genom coronavirus pada kapsul virus, salah
satunya adalah protein spike (S). Virus ini utamanya menginfeksi hewan, termasuk di
antaranya adalah kelelawar dan unta. Sebelum terjadinya wabah COVID-19, ada 6 jenis
coronavirus yang dapat menginfeksi manusia, yaitu alphacoronavirus 229E,
alphacoronavirus NL63, betacoronavirus OC43, betacoronavirus HKU1, Severe Acute
Respiratory Illness Coronavirus (SARS-CoV), dan Middle East Respiratory Syndrome
Coronavirus (MERS-CoV).4,5,6
Di bulan Desember 2019, wabah pneumonia yang disebabkan oleh novel
coronavirus terjadi di Wuhan, Provinsi Hubei, dan telah menyebar secara cepat ke
seluruh China, dengan resiko berkelanjutan berupa pandemik. Setelah dilakukan
identifikasi dan isolasi virus, pathogen penyebab pneumonia ini dinamakan 2019 Novel
coronavirus (2019-nCov) namun kemudian berubah secara resmi menjadi Severe Acute
respiratory Syndrome Coronavirus 2 (SARS-CoV-2) oleh WHO. Pada tanggal 30
Januari 2020, WHO menetapkan wabah SARS-CoV-2 sebagai kegawatdaruratan
kesehatan masyarakat internasional.1
2.1.2. Patogenesis
Patogenesis SARS-CoV-2 masih belum banyak diketahui, tetapi diduga tidak
jauh berbeda dengan SAR CoV yang sudah banyak diketahui. Pada manusia, SARS-
CoV-2 terutama menginfeksi sel-sel saluran napas yang melapisi alveoli. SARS-CoV-2
akan menempel pada reseptor-reseptor dan membentuk jalan masuk ke dalam sel.
Glikoprotein yang terdapat pada duri kapsul virus akan berikatan dengan reseptor selular
berupa ACE2. Di dalam sel, SARS-CoV-2 melakukan duplikasi materi gen k dan
mensintesis protein-protein yang dibutuhkan kemudian membentuk virion baru yang
muncul di permukaan sel.5,6,7
Sama dengan SARS-CoV, diduga pada SARS-CoV-2 setelah virus masuk ke
dalam sel, genom RNA virus akan dikeluarkan ke sitoplasma sel dan ditranslasikan
menjadi dua poliprotein dan protein struktural. Selanjutnya, genom virus akan mulai
untuk bereplikasi. Glikoprotein pada selubung virus yang baru terbentuk masuk ke
dalam membran retikulum endoplasma atau badan Golgi sel. Kemudian terjadi
pembentukan nukleokapsid yang tersusun dari genom RNA dan protein nukleokapsid.
Partikel virus akan tumbuh ke dalam retikulum endoplasma dan Golgi sel. Pada tahap
akhir, vesikel yang mengandung partikel virus akan bergabung dengan membran plasma
untuk melepaskan komponen virus yang baru.8,9,10
Faktor virus dan pejamu memiliki peran dalam infeksi SARS-CoV. Efek
sitopatik virus dan kemampuannya mengalahkan respons imun menentukan keparahan
infeksi. Disregulasi sistem imun kemudian berperan dalam kerusakan jaringan pada
infeksi SARS-CoV-2. Respons imun yang tidak adekuat menyebabkan bertambahnya
replikasi virus sehingga timbul kerusakan jaringan. Di sisi lain, respons imun yang
berlebihan juga dapat menyebabkan kerusakan jaringan.10,11
2.1.3. Transmisi
Saat ini, penyebaran SARS-CoV-2 dari manusia ke manusia menjadi sumber
transmisi utama sehingga penyebaran menjadi lebih agresif. Transmisi SARS-CoV-2
dari pasien simptomatik terjadi melalui droplet yang keluar saat batuk atau bersin. Selain
itu, telah diteli bahwa SARS-CoV-2 dapat viabel pada aerosol (dihasilkan melalui
nebulizer) selama setidaknya 3 jam.12,13 Beberapa laporan kasus menunjukkan dugaan
penularan dari karier asimtomatis, namun mekanisme pastinya belum diketahui. Kasus-
kasus terkait transmisi dari karier asimtomatis umumnya memiliki riwayat kontak erat
dengan pasien COVID-19. Beberapa peneliti melaporkan infeksi SARS-CoV-2 pada
neonatus. Namun, transmisi secara vertikal dari ibu hamil kepada janin belum dapat
dibuktikan secara pasti dapat terjadi. Bila memang terjadi, data menunjukkan bahwa
peluang transmisi vertikal tergolong kecil. Pemeriksaan virologi cairan amnion, darah
tali pusat, dan air susu ibu pada ibu yang positif COVID-19 ditemukan negatif.13,14
SARS-CoV-2 telah terbukti menginfeksi saluran cerna berdasarkan hasil biopsi
pada sel epitel gaster, duodenum, dan rektum. Virus dapat terdeteksi di feses, bahkan
ada 23% pasien yang dilaporkan virusnya tetap terdeteksi dalam feses walaupun sudah
tak terdeteksi pada sampel saluran napas. Kedua fakta ini menguatkan dugaan
kemungkinan transmisi secara fekal-oral. Stabilitas SARS-CoV-2 pada benda mati tidak
berbeda jauh dibandingkan SARS-CoV. Eksperimen yang dilakukan oleh van
Doremalen, dkk. menunjukkan SARS- CoV-2 lebih stabil pada bahan plastik dan
stainless steel (>72 jam) dibandingkan tembaga (4 jam) dan kardus (24 jam).15
Studi lain di Singapura menemukan pencemaran lingkungan yang ekstensif pada
kamar dan toilet pasien COVID-19 dengan gejala ringan. Virus dapat dideteksi di
gagang pintu, dudukan toilet, tombol lampu, jendela, lemari, hingga kipas ventilasi,
namun tidak pada sampel udara.16
2.2.2.3. Cuci Tangan 6 Langkah dengan Hand Wash dan Hand Rub17
Teknik mencuci tangan biasa adalah membersihkan tangan dengan
sabun dan air bersih yang mengalir. Peralatan yang dibutuhkan untuk
mencuci tangan biasa adalah setiap wastafel dilengkapi dengan peralatan
cuci tangan sesuai sesuai standar rumah sakit (misalnya kran air bertangkai
panjang untuk mengalirkan air bersih, tempat sampah injak tertutup yang
dilapisi kantung sampah medis atau kantung plastik berwarna kuning untuk
sampah yang terkontaminasi atau terinfeksi, alat pengering seperti tisu, lap
tangan (hand towel), sabun cair atau cairan pembersih tangan yang berfungsi
sebagai antiseptik, lotion tangan, serta dibawah wastafel terdapat alas kaki
dari bahan handuk. Oleh karena itu sarana serta prasarana juga harus
memadai untuk mendukung cuci tangan supaya dapat dilakukan dengan
maksimal. Prosedur Hand-wash sebagai berikut:
a) Melepaskan semua benda yang melekat pada daerah tangan,
seperti cincin atau jam tangan.
b) Membuka kran air dan membasahi tangan.
c) Menuangkan sabun cair ke telapak tangan secukupnya.
d) Melakukan gerakan tangan, mulai dari meratakan sabun dengan
kedua telapak tangan.
e) Kedua punggung telapak tangan saling menumpuk secara
bergantian.
f) Bersihkan telapak tangan dan sela-sela jari seperti gerakan
menyilang.
g) Membersihkan ujung-ujung kuku bergantian pada telapak tangan.
h) Membersihkan ibu jari secara bergantian.
i) Posisikan jari-jari tangan mengerucut dan putar kedalam
beralaskan telapak tangan secara bergantian.
j) Bilas tangan dengan air yang mengalir.
k) Keringkan tangan dengan tisu sekali pakai.
Menutup kran air menggunakan siku atau siku, bukan dengan jari
karena jari yang telah selesai kita cuci pada prinsipnya bersih.
Lakukan semua prosedur diatas selama 40 – 60 detik.
Tingkat pendidikan
masyarakat
Tingkat pendidikanmasyarakat
Pengetahuan mengenai
protokol kesehatan
mengenai Covid-19
Pengetahuanmengenaiprotokolk
esehatanmengenai Covid-19
Keterangan:
N = jumlah sampel minimum
Zα = standard deviasi normal untuk α, dimana α = 5% dan Zα = 1,96
P = proporsi untuk sifat tertentu yang diperkirakan terjadi pada populasi
(dari pustaka), didapatkan dari penelitian sebelumnya sebesar 0,7 18
Q = 1.0 – P
d = presisi absolut atau derajat ketepatan yang diinginkan, yaitu 10% (0,10)
Berdasarkan rumus diatas maka dapat dihitung besar sampel adalah sebagai berikut:
1,962 0,700 (1−0,700)
n=
0,12
0,806
n= 0,01
n = 80,6 = 81
Jadi sampel yang diambil sebanyak 81 orang.
Berdasarkan penghitungan proporsi tersebut, jumlah sampel minimum yang diperlukan
adalah 81 orang.
Peneliti berlaku adil kepada setiap responden tanpa membedakan suku, ras, agama,
ekonomi, status sosial, dan budaya.Etika penelitian yang digunakan dalam penelitian ini
adalah:
1. Information for Consent
Peneliti memberikan penjelasan kepada responden terkait dengan penelitian yang akan
dilakukan dan melibatkan responden. Mulai dari tujuan, manfaat dan mekanisme
dilakukannya penelitian akan dijelaskan oleh peneliti dan responden diperbolehkan
bertanya apabila ada penjelasan yang kurang jelas.
2. Right to Self-Determination
Peneliti tidak memaksa responden untuk terlibat dalam penelitian ini. Peneliti
membebaskan responden untuk memilih dengan sadar tanpa paksaan dalam mengisi surat
pernyataan menyetujui mengikuti penelitian dan dalam mengisi kuesioner.
3. Right to Privacy and Dignity
Peneliti menjaga privasi dan martabat responden dengan cara menjaga kerahasiaan
informasi yang diberikan oleh responden
4. Right to Anonymity and Confidentiality
Pada hasil penelitian tidak akan dicantumkan nama responden, namun diberi kode
responden.
5. Right to Justice
Peneliti berlaku adil kepada setiap responden tanpa membedakan suku, ras, agama,
ekonomi, status sosial, dan budaya.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
a. Letak Wilayah
b. Luas Wilayah
Luas wilayah kerja Puskesmas Kota adalah : 42,37 Km2 dimana wilayah
Puskesmas induk berada di keluarahan Petungasri Kecamatan Pandaan.
4.2.1. Usia
Sampel dalam penelitian ini merupakan seluruh pasien yang datang berobat ke
Puskesmas Kota Bajawa sejak tanggal 3 Januari hingga 8 Januari 2022 tanpa batasan usia.
Tabel 1. Distribusi Usia Sampel
0-17 2 2.5
18-65 76 93.8
66-80 3 3.7
Total 81 100
Berdasarkan tabel diatas didapatkan bahwa usia sampel terbanyak berasal dari
kelompok dewasa yaitu 93.8% kemudian diikuti dengan kelompok lansia sebanyak 3.7%
dan anak sebanyak 2.5%
Laki 25 30.9
Perempuan 56 69.1
Total 81 100
Dasar 25 30.88
Menengah 30 37.03
Tinggi 26 32.09
Total 81 100
Tingkat Jumlah
Presentase (%) Mean Median Modus
Pengetahuan (orang)
Kurang 10 12.34
Baik 50 61.72
Total 81 100
Tingkat pengetahuan dibagi menjadi 3 kelompok yaitu kurang, cukup dan baik.
Nilai dikatakan kurang jika jumlah benar adalah 0-5 soal. Cukup jika jumlah benar adalah
6-7 soal. Sedangkan baik jika jumlah benar adalah 8-10 soal. Berdasarkan tabel di atas
didapatkan data tingkat pengetahuan kurang sebanyak 12.34%, cukup 25.92% dan baik
sebanyak 61,72%. Mean dari distribusi nilai adalah 7.7, median yaitu 8 dan modus 8.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Pengetahuan masyarakat di wilayah kerja puskesmas Kota Kecamatan Pandaan adalah
baik.
5.2 Saran
Diharapkan kegiatan edukasi protokol kesehatan tetap dilanjutkan agar pandemi Covid-
19 ini dapat segera berakhir.
DAFTAR PUSTAKA
DATA DEMOGRAFI
Kuesioner pengetahuan masyarakat tentang pandemi COVID-19
Nama
Pekerjaan 1. Ibu RT
2. Pegawai Swasta/ Pensiunan Swasta
3. ASN/ Pensiunan ASN
4. TNI/Polri/Purnawirawan
5. Pelajar
6. Wirausaha
7. Tidak Bekerja
8. Lainnya
No. Pertanyaan Ya Tidak