Anda di halaman 1dari 31

STANDAR 7 PARAMETER 1

Daftar Isi :

Laporan tertulis (data yg telah diolah dan dianalisa)

1. Jumlah Kunjungan

2. Penggunaan fasilitas penunjang

3. Pola Penyakit dan Kecelakaan (10 terbanyak)

4. Angka Kematian
STANDAR 7. EVALUASI DAN PENGENDALIAN MUTU

Ada upaya penilaian kemampuan dan hasil pelayanan instalasi gawat darurat
secara terus menerus.

S.7.P.1. Data dan informasi tentang pelayanan gawat darurat serta analisisnya disediakan
dan disampaikan kepada unit lain yang terkait.

Skor
0 = Tidak ada pengumpulan data.
1 = Ada pengumpulan data , tetapi tidak teratur.
2 = Ada pengumpulan, teratur, belum diolah.
3 = Ada pengumpulan data, teratur, sudah diolah.
4 = Ada pengumpulan data, teratur, sudah diolah disertai analisisnya.
5 = Ada pengumpulan data, teratur, sudah diolah dsertai analisis, Informasi sudah
disampaikan ke unit kerja lain yang terkait.

D.O. = - Informasi adalah data yang telah diolah dan dianalisa. Informasi ini harus
paling sedikit memuat :
- * jumlah kunjungan
- * penggunaan pemeriksaan penunjang
- * pola penyakit dan kecelakaan (10 terbanyak)
- * angka kematian
- * kasus medico-legal (visum et repertum)
- Angka kematian adalah :
 Death on arrival
 Kematian di UGD
- Diinformasikan di dalam RS artinya :
 Di pertemuan dalam RS.
 Bulletin RS/ Surat Edaran /Laporan Internal.
- Diinformasikan diluar RS artinya :
 Di papan informasi untuk masyarakat umum.
 Pertemuan ilmiah di luar RS.
 Publikasi.

C.P. :
D = Laporan tertulis, bulletin / majalah ilmiah, informasi di papan untuk
masyarakat umum.
O = Instalasi UGD
W = Kepala UGD, staf, petugas unit terkait.

Skor :

Catatan / keterangan :
DATA DAN INFORMASI TENTANG PELAYANAN
GAWAT DARURAT SERTA ANALISISNYA

UNIT GAWAT DARURAT


RSAB MUSLIMAT JOMBANG
TAHUN 2009
DATA DAN ANALISA

A. Jumlah Kunjungan pasien UGD Bulan Januari s/d Juni 2010

No Kasus Bulan Jumlah Ket


Jan Feb Mar Apr Mei Juni
1 Anak
2 Neonatus
3 Obgyn
4 Umum
5 Jumlah
Kunjungan

B. Grafik Kunjungan

C. Analisa Data :
1. Jumlah kunjungan pasien UGD Januari S/d Juni 2010
2. Kunjungan terbanyak pada bulan Maret.
3. Kunjungan terkecil pada bulan Juni.
4. Rata-rata kunjungan perhari sebanyak 36 pasien.

D. Pembahasan :
Kunjungan terbanyak pada bulan Maret 1513 pasien. Kunjungan terendah/terkecil
pada bulan Juni 879. Hal tersebut karena pada bulan Juni ada hari libur sekolah
dan tahun ajaran baru sehingga yang menderita sakit tidak terlalu parah tidak
berobat ke rumah sakit diusahakan mengobati dirinya sendiri. Dilanjutkan dengan
masa liburan sekolah yang merupakan saat-saat santai, yang dimanfaatkan untuk
reflesing dan rekreasi sehingga kemungkinan angka kejadian sakit menurun.
ANALISA DATA KUNJUNGAN
Bulan Januari s/d Juni Tahun 2009

A. Data Kunjungan
No Kasus Bulan Jumlah Ket
Jan Feb Mar Apr Mei Juni
1 Anak
2 Obgyn
3 Umum
4 Jumlah
\ Kunjungan

B. Grafik Kunjungan

C. Analisa Data :
1. Jumlah kunjungan pasien UGD Januari S/d Juni 2009
2. Kunjungan terbanyak pada bulan Maret
3. Kunjungan terkecil pada bulan Juni
4. Rata-rata kunjungan perhari sebanyak 36 pasien.

D. Pembahasan :
Kunjungan terbanyak pada bulan Maret 1500 pasien. Kunjungan terendah/terkecil
pada bulan Juni 960. Hal tersebut karena pada bulan Juni ada hari libur sekolah
dan tahun ajaran baru sehingga yang menderita sakit tidak terlalu parah tidak
berobat ke rumah sakit sehingga mengobati dirinya sendiri. Dilanjutkan dengan
masa liburan sekolah yang merupakan saat-saat santai, yang dimanfaatkan untuk
reflesing dan rekreasi sehingga kemungkinan angka kejadian sakit menurun.
ANALISA DATA KUNJUNGAN
Bulan Juli s/d Desember Tahun 2009

A. Data Kunjungan
No Kasus Bulan Jumlah Ket
Juli Agst Sept Okt Nov Des
1 Anak
2 Obgyn
3 Umum
4 Jumlah
\ Kunjungan

B. Grafik Kunjungan
C. Analisa Data :
1. Jumlah kunjungan pasien UGD Bulan Juli S/d Desember 2009
2. Kunjungan terbanyak pada bulan Juli.
3. Kunjungan terkecil pada bulan Desember.
4. Rata-rata kunjungan perhari sebanyak 36 pasien.

D. Pembahasan :
Kunjungan terbanyak pada bulan Juli 1359 pasien. Kunjungan terendah/terkecil
pada bulan Desember 694 pasien. Hal tersebut karena pada bulan Desember ada
hari libur sekolah dan tahun baru sehingga yang menderita sakit tidak terlalu
parah sehingga tidak berobat ke rumah sakit diupayakan mengobati dirinya
sendiri. Dilanjutkan dengan masa liburan sekolah yang merupakan saat-saat
santai, yang dimanfaatkan untuk reflesing dan rekreasi sehingga kemungkinan
angka kejadian sakit menurun.

PENGGUNAAN PEMERIKSAAN PENUNJANG


Bulan Januari s/d Juni Tahun 2009

A. Data Kunjungan
Bulan
No Jenis Data Jumlah Ket
Jan Feb Mar Apr Mei Juni

1 Pemeriksaan Lab

2 Pemeriksaan RO

3 Jumlah Kunjungan
B. Grafik Kunjungan

C. Analisa Data :
1. Jumlah pasien yang menggunakan pemeriksaan penunjang bulan Januari s/d
Juni 2009.
2. Pasien yang menggunakan pemeriksaan penunjang terbanyak bulan Mei.
3. Pasien yang menggunakan pemeriksaan penunjang terkecil bulan Maret.

D. Pembahasan :
Pada bulan Mei terjadi peningkatan pemeriksaan penunjang. Hal tersebut karena
terjadi perubahan musim sehingga banyak orang sakit (ISPA, DHF).
PENGGUNAAN PEMERIKSAAN PENUNJANG
Bulan Juli s/d Desember Tahun 2009

A. Data Kunjungan
Bulan
No Kasus Jumlah Ket
Juli Agst Sept Okt Nov Des

1 Pemeriksaan Lab

2 Pemeriksaan RO

3 Jumlah Kunjungan

B. Grafik Kunjungan
C. Analisa Data :
1. Jumlah pasien yang menggunakan pemeriksaan penunjang Bulan Juli s/d
Desember 2009.
2. Pasien yang menggunakan pemeriksaan penunjang terbanyak Bulan Juli.
3. Pasien yang menggunakan pemeriksaan penunjang terkecil Bulan Agustus.

D. Pembahasan :
Pada bulan Juli terjadi peningkatan pemeriksaan penunjang. Hal tersebut karena
banyak orang sakit (ISPA)
PENGGUNAAN PEMERIKSAAN PENUNJANG
Bulan Januari s/d Juni Tahun 2010

E. Data Kunjungan
No Jenis Data Bulan Jumlah Ket

Jan Feb Mar Apr Mei Juni

1 Pemeriksaan Lab

2 Pemeriksaan RO

3 Jumlah Kunjungan

F. Grafik Kunjungan

G. Analisa Data :
1. Jumlah pasien yang menggunakan pemeriksaan penunjang bulan Januari s/d
Juni 2010.
2. Pasien yang menggunakan pemeriksaan penunjang terbanyak bulan Maret.
3. Pasien yang menggunakan pemeriksaan penunjang terkecil bulan Juni.
H. Pembahasan :
1. Pada bulan Maret 2010 berjumlah 1503 pasien yang mengggunakan
pemeriksaan penunjang . Hal tersebut terjadi lonjakan yang signifikan karena
banyak kasus DHF.
2. Banyak pasien datang dengan febris H3, H4, febris lebih 1 minggu.
DATA 10 BESAR POLA PENYAKIT DAN KASUS KECELAKAAN
Kunjungan pasien berdasarkan jenis penyakit terbanyak
Periode Januari – Juni 2009

A. Data
Bulan
No Kasus Jumlah Ket
Jan Feb Mar Apr Mei Juni
1 ISPA
2 Inpartu
3 GEA
4 Brpn
5 Vulnus App
6 DHF
7 KDS
8 Vulnus Ex
9 Bronchitis
10 D.Typoid
Jumlah

B. Persentase 10 besar penyakit dan kasus kecelakaan

No Data Kasus Jumlah Persentase Ket


(%)
1 ISPA
2 Inpartu
3 GEA
4 Brpn
5 Vulnus App
6 DHF
7 KDS
8 Vulnus Ex
9 Bronchitis
10 D.Typoid

Jumlah 4002 100%


C. Diagram 10 besar Penyakit dan kecelakaan

D. Analisa data
1. Dari tabel jumlah kunjungan UGD dari bulan Januari s/d Juni 2009 adalah
4002
2. Kasus medis jumlahnya jauh lebih banyak dari kasus kecelakaan.
3. Jumlah kasus kecelakaan sebanyak 14 pasien.kasus kecelakaan tergolong
terjadi emergency karena terjadi sewaktu-waktu tanpa dapat diramalkan. Dari
14 pasien rawat jalan semua. Dari data tersebut sebagian besar kecelakaan
tersebut terjadi dikarenakan kecelakaan lalu lintas. Dari semua kasus yang
tercatat tidak ditemukan kasus kematian dan rujukan, hal ini karena yang
datang ke UGD dengan kasus kecelakaan yang ringan.

E. Rencana Tindak Lanjut :


Meskipun demikian kasus kecelakaan yang ada tergolong yang ringan saja. Kita
tetap mengupayakan peningkatan mutu pelayanan, dalam penanganan korban
kecelakaan adalah dengan mengadakan Program Pelatihan Gawat Darurat, dokter
Jaga yang sudah mengikuti ACLS diupayakan mengikuti ATLS.

.
DATA 10 BESAR POLA PENYAKIT DAN KASUS KECELAKAAN
Kunjungan pasien berdasarkan jenis penyakit terbanyak
Periode Juli - Desember 2009

A. Data
Bulan
No Kasus Jumlah
Juli Agst Sept Okt Nov Des
1 ISPA

2 Inpartu

3 GEA

4 Brpn

5 DHF

6 KDS

7 Bronchitis

8 Vulnus App

9 D.Typoid

10 Vulnus Abrasio

B. Persentase 10 besar penyakit dan kasus kecelakaan

No Data Kasus Jumlah Persentase ( % ) Ket


1 ISPA
2 Inpartu
3 GEA
4 Brpn
5 DHF
6 KDS
7 Bronchitis
8 Vulnus App
9 D.Thypoid
10 Vulnus Abrasio
Jumlah 3758 100%

C. Diagram 10 besar penyakit dan Kecelakaan

D. Analisa data
1. Dari tabel jumlah kunjungan UGD dari bulan Juli s/d Desember 2009 adalah
3758.
2. Kasus medis jumlahnya jauh lebih banyak dari kasus kecelakaan.
3. Jumlah kasus kecelakaan sebanyak 12 pasien.Kasus kecelakaan tergolong
kasus emergency karena terjadi sewaktu-waktu tanpa dapat diramalkan. Dari
12 pasien rawat jalan semua. Dari data tersebut sebagian besar kecelakaan
tersebut terjadi dikarenakan kecelakaan lalu lintas. Dari semua kasus yang
tercatat tidak ditemukan kasus kematian dan rujukan, hal ini karena yang
datang ke UGD dengan kasus kecelakaan yang ringan.

E. Rencana Tindak Lanjut :


Meskipun demikian kasus kecelakaan yang ada tergolong yang ringan saja. Kita
tetap mengupayakan peningkatan mutu pelayanan, dalam penanganan korban
kecelakaan adalah dengan mengadakan Program Pelatihan Gawat Darurat, dokter
Jaga yang sudah mengikuti ACLS diupayakan mengikuti ATLS.
DATA 10 BESAR POLA PENYAKIT DAN KASUS KECELAKAAN
Kunjungan pasien berdasarkan jenis penyakit terbanyak
Periode Januari – Juni 2010

A. Data
Bulan
No Kasus Jumlah
Jan Feb Mar Apr Mei Juni
1 ISPA
2 Inpartu
3 GEA
4 Vulnus App
5 Brpn
6 DHF
7 Vulnus abrasio
8 KDS
9 Cobustio Gr I
10 Bronchitis

B. Persentase 10 besar penyakit dan kasus kecelakaan

No Data Kasus Jumlah Persentase Ket


(%)
1 ISPA
2 Inpartu
3 GEA
4 Vulnus App
5 Brpn
6 DHF
7 Vulnus abrasio
8 KDS
9 Cobustio Gr I
10 Bronchitis
Jumlah

C. Diagram

D. Analisa data
1. Dari tabel jumlah kunjungan UGD dari bulan Januari s/d Juni 2010 terjadi
peningkatan sebanyak 5143 pasien.
2. Jumlah kasus medis jauh lebih banyak dari kasus kecelakaan.
3. Jumlah kasus kecelakaan sebanyak 18 pasien.kasus kecelakaan tergolong
terjadi emergency karena terjadi sewaktu-waktu tanpa dapat diramalkan. Dari
18 pasien rawat jalan semua. Dari data tersebut sebagian besar kecelakaan
tersebut terjadi dikarenakan kecelakaan lalu lintas. Dari semua kasus yang
tercatat tidak ditemukan kasus kematian dan rujukan, hal ini karena yang
datang ke UGD dengan kasus kecelakaan yang ringan.

E. Rencana Tindak Lanjut :


Meskipun demikian kasus kecelakaan yang ada tergolong yang ringan saja. Kita
tetap mengupayakan peningkatan mutu pelayanan, dalam penanganan korban
kecelakaan adalah dengan mengadakan Program Pelatihan Gawat Darurat, dokter
Jaga yang sudah mengikuti ACLS diupayakan mengikuti ATLS.
ANALISA DATA KEMATIAN
Bulan Januari s/d Maret Tahun 2009

A. Data Kematian
Bulan
No Data Jml Ket
Januari Februari Maret
1. Angka Kematian
di UGD
2 DOA

3 Jumlah Pasien
Emergency

B. Berdasarkan Penyebab
No Kasus Jumlah Persentase(%)
1. NKB + kejang + Sepsis
2. CP + kejang
3. Diare akut + dehidrasi Berat

Jumlah

C. Diagram angka Kematian


D. Analisa Data
1. Jumlah angka kematian di UGD pada bulan Januari s/d Maret 2009 ada 3 pasien.
Hal ini dikarenakan pasien datang dalam keadaan sudah jelek sehingga sulit untuk
ditolong.
2. Angka tertinggi pada bulan Januari 2009
3. Pada Bulan Januari s/d Maret 2009 kasus DOA tidak ada.

E. Rencana Tindak Lanjut


Dari hasil perhitungan angka kematian di UGD pada bulan Januari s/d Maret 2009
sebesar 0,26% dari jumlah pasien emergency di UGD pada semester tersebut. Pada
waktu-waktu mendatang diharapkan kasus kematian bisa ditekan ke angka yang
lebih kecil. Dipilah kasus yang layak mati dan kasus yang tidak layak mati dibuat
laporan dan dibahas dalam presentasi Death Case. Dalam rangka mempertahankan
dan meningkatkan kualitas pelayanan di UGD maka perlu dilaksanakan pendidikan
dan pelatihan berlanjut sehingga personel yang bertugas di UGD mempunyai
ketrampilan dan teliti menangani pasien gawat darurat.
ANALISA DATA KEMATIAN
Bulan April s/d Juni Tahun 2009

A. Data Kematian
Bulan
No Data April Mei Juni Jml Ket

1. Angka Kematian
di UGD
2 DOA

3. Jumlah pasien
emergency

B. Berdasarkan Penyebab
No Kasus Jumlah Persentase(%)
1. Dehidrasi Berat + Assidosis Metabolik 1 pasien 0,10%
2. Aspirasi Pneumonia + Asphyxia 1 pasien 0,10%
Jumlah 2 pasien 0,21%

C. Diagram Angka Kematian


D. Analisa Data
1. Jumlah angka kematian di UGD pada bulan April s/d Juni 2009 ada 2 pasien atau
0,21%.
2. Kasus DOA ada 2 pasien.
3. Dibanding bulan Januari – Maret, angka kematiannya ada penurunan. Kondisi
yang demikian harap dipertahankan.

E. Rencana Tindak Lanjut


Dari hasil perhitungan angka kematian di UGD pada bulan April – Mei 2009 sebesar
0,21% dari jumlah pasien emergency di UGD pada semester tersebut. Pada waktu-
waktu mendatang diharapkan kasus kematian bisa ditekan ke angka yang lebih kecil.
Dipilah kasus yang layak mati dan kasus yang tidak layak mati dibuat laporan dan
dibahas dalam presentasi Death Case. Dalam rangka mempertahankan dan
meningkatkan kualitas pelayanan di UGD maka perlu dilaksanakan pendidikan dan
pelatihan berlanjut sehingga personel yang bertugas di UGD mempunyai ketrampilan
dan teliti menangani pasien gawat darurat.
ANALISA DATA KEMATIAN
Bulan Juli s/d September Tahun 2009

A. Data Kematian
Bulan
No Data Juli Agust Sept Jml Ket

1. Angka Kematian
di UGD
2 DOA

3 Jumlah pasien
emergency

B. Berdasarkan Penyebab

No Kasus Jumlah Persentase(%)


1. Diare akut + Dehidrasi Berat + Asidosis 1 pasien 0,12%
Metabolik
Jumlah 1 pasien 0,12%

C. Diagram Angka Kematian


D. Analisa Data
1. Jumlah angka kematian di UGD pada bulan Juli – September 2009 ada 1 pasien
atau 0,12%.
2. Kasus DOA tidak ada.
3. Dibandingkan bulan April – Juni, angka kematiannya ada penurunan. Kondisi
yang demikian hendaknya tetap dipertahankan atau angka kematiannya 0%.

E. Rencana Tindak Lanjut


Dari hasil perhitungan angka kematian di UGD pada bulan Juli – September 2009
sebesar 0,12% dari jumlah pasien emergency di UGD pada semester tersebut.
Pada waktu-waktu mendatang diharapkan kasus kematian bisa 0%. Dipilah kasus
yang layak mati dan kasus yang tidak layak mati dibuat laporan dan dibahas
dalam presentasi Death Case. Dalam rangka mempertahankan dan meningkatkan
kualitas pelayanan di UGD maka perlu dilaksanakan pendidikan dan pelatihan
berlanjut sehingga personel yang bertugas di UGD mempunyai ketrampilan dan
teliti menangani pasien gawat darurat.
ANALISA DATA KEMATIAN
Bulan Oktober s/d Desember Tahun 2009

A. Data Kematian
Bulan
No Data Jml Ket
Okt Nov Des
1. Angka Kematian 2 1 3 6 pasien
di UGD
2 DOA 0 0 0 0
3 Jumlah pasien 254 251 340 845
emergency

B. Berdasarkan Penyebab
No Kasus Jumlah Persentase(%)
1. Kejang + sepsis 1 pasien 0,11%
2. CP + Brpn + Gagal Napas 2 pasien 0, 23
3. BCB + Hypothermi 1 pasien 0,11%
4. Meningitis 1 pasien 0,11%
5. DA + Dehidrasi Berat +Asidosis Metabolik 1 pasien 0,11%

Jumlah 6 pasien 0,71%

C. Diagram angka Kematian


D. Analisa Data
1. Jumlah angka kematian di UGD pada bulan Oktober s/d Desember 2009 ada
6 pasien atau 0,71%.
2. Kasus DOA tidak ada.
3. Angka tertinggi pada bulan Desember 2009.
4. Dibanding bulan Juli – September 2009, angka kematian Bulan Oktober –
Desember 2009 angka kematiannya relative tinggi. Hal ini dikarenakan pasien
datang dalam keadaan sudah jelek sehingga sulit untuk ditolong.

E. Rencana Tindak Lanjut


Dari hasil perhitungan angka kematian di UGD pada bulan Oktober–Dsember
2009 sebesar 0,71% dari jumlah pasien emergency di UGD. Pada waktu-waktu
mendatang diharapkan kasus kematian bisa ditekan ke angka yang lebih kecil.
Dipilah kasus yang layak mati dan kasus yang tidak layak mati dibuat laporan dan
dibahas dalam presentasi Death Case. Dalam rangka mempertahankan dan
meningkatkan kualitas pelayanan di UGD maka perlu dilaksanakan pendidikan dan
pelatihan berlanjut sehingga personel yang bertugas di UGD mempunyai
ketrampilan dan teliti menangani pasien gawat darurat.
ANALISA DATA KEMATIAN
Bulan Januari s/d Maret 2010

A. Data Kematian
Bulan
No Data Jan Feb Mar Jml Ket

1. Angka Kematian
di UGD
2 DOA
Jumlah pasien
emergency

B. Berdasarkan Penyebab
No Kasus Jumlah Persentase(%)
1. DHF grIII + Encephalitis
2. Anemia berat + Sepsis + gagal napas
3 Dehidrasi Berat + Asidosis Metabolik
4 Pnemonia + gagal Napas
5 CHD + Brpn
Jumlah

C. Diagram Angka Kematian


D. Analisa Data
1. Jumlah angka kematian di UGD pada bulan Januari s/d Maret 2010 ada 7 pasien
atau 0,67%.
2. Kasus DOA ada 2 pasien.
3. Angka tertinggi pada bulan Maret 2010
4. Dibanding bulan Oktober-Desember 2009, angka kematian Bulan Januari –
Maret 2010 angka kematiannya relative tinggi. Hal ini dikarenakan pasien
datang dalam keadaan sudah jelek sehingga sulit untuk ditolong.

E. Rencana Tindak Lanjut


Dari hasil perhitungan angka kematian di UGD pada bulan Januari – Maret 2010
sebesar 0,67% dari jumlah pasien emergency di UGD. Pada waktu-waktu
mendatang diharapkan kasus kematian bisa ditekan ke angka yang lebih kecil.
Dipilah kasus yang layak mati dan kasus yang tidak layak mati dibuat laporan dan
dibahas dalam presentasi Death Case. Dalam rangka mempertahankan dan
meningkatkan kualitas pelayanan di UGD maka perlu dilaksanakan pendidikan dan
pelatihan berlanjut sehingga personel yang bertugas di UGD mempunyai
ketrampilan dan teliti menangani pasien gawat darurat
ANALISA DATA KEMATIAN
Bulan April - Juni 2010

A. Data Kematian
Bulan
No Data April Mei Juni Jml Ket

1. Angka Kematian
di UGD
2 DOA
Jumlah pasien
emergency

B. Berdasarkan Penyebab
No Kasus Jumlah Persentase(%)
1. Bronchiolitis
2. MPD+ Aspirasi Pneumonia
3 CHD + Bronchioliotis
4 Diare Akut + D. Berat + asidosis Metabolik
Jumlah

C. Diagram Angka Kematian


D. Analisa Data
1. Jumlah angka kematian di UGD pada bulan April – Juni 2010 ada 4 pasien
atau 0,41%.
2. Kasus DOA ada 1 pasien.
3. Angka tertinggi pada bulan Juni 2010
4. Dibanding bulan Januari – Maret 2010, angka kematian Bulan April – Juni
2010 angka kematiannya relative menurun. Hal ini diharapkan bulan
berikutnya angka kematian bisa menurun.

E. Rencana Tindak Lanjut


Dari hasil perhitungan angka kematian di UGD pada bulan April - Juni 2010
sebesar 0,41% dari jumlah pasien emergency di UGD. Pada waktu-waktu
mendatang diharapkan kasus kematian bisa ditekan ke angka yang lebih kecil.
Dipilah kasus yang layak mati dan kasus yang tidak layak mati dibuat laporan dan
dibahas dalam presentasi Death Case. Dalam rangka mempertahankan dan
meningkatkan kualitas pelayanan di UGD maka perlu dilaksanakan pendidikan
dan pelatihan berlanjut sehingga personel yang bertugas di UGD mempunyai
ketrampilan dan teliti menangani pasien gawat darurat.

Anda mungkin juga menyukai