Diajukan untuk Memenuhi Tugas Terstruktur dalam Mata Kuliah Pelayanan Konseling di SMP
dan SMA
1. Adinda (2620073)
2. Dini Humayra (2620077)
3. Zillan Zalilla (2620087)
Dosen Pengampu:
1. Elviana,M.Pd
2. Intan Sari,M.Pd.Kons
Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT karena atas rahmat-Nya dalam
kesempatan berbahagia ini kita masih diberi nikmat dan karunia oleh-Nya. Shalawat serta salam
semoga tercurah kepada Rasulullah SAW serta keluarganya. Didalam makalah ini bertujuan
untuk pemenuhan tugas Makalah Pelayanan Konseling.
Penulis menyadari bahwa makalah yang penulis buat ini bukanlah sesuatu yang terjadi
begitu sempurna, masih banyak kekurangan yang memang itu berasal dari diri penulis, harapan
penulis memohon untuk memberikan saran atau kritikan yang bersifat membangun. Akhir kata
penulis ucapkan terima kasih.
Penulis
i
DAFTAR ISI
A. Kesimpulan ……………………………………………………………………. 4
B. Saran …………………………………………………………………………… 4
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pelayanan bimbingan klasikal berakar dalam gerakan bimbingan di Amerika yang
dipelopori oleh Frank Parsons. Setelah Parsons mencanangkan konsepsinya tentang
bimbingan jabatan, di beberapa sekolah mulai mengelola program tersebut (Winkel dan
Hastuti 2006:545). Dengan memanfaat kelompok yang terbentuk dalam satuan kelas,
sekolah memasukkan serangkaian bimbingan jabatan ke dalam kurikulum sekolah.
Satuan kelas yang mendapat pelajaran bimbingan jabatan itu dilihat sebagai kelompok
instruksional dan diterapkan teknik-teknik yang lazim digunakan di bidang pengajaran.
Oleh karena itu ada kaitan langsung antara kegiatan bimbingan dengan pengajaran di
kelas. Selanjutnya Brewer dalam Winkel dan Hastuti (2006:545) menggunakan
bimbingan klasikal sebagai sarana mempersiapkan siswa untuk mengatur berbagai bidang
kehidupannya supaya bermakna dan memberikan kepuasan, seperti bidang kesehatan,
bidang pekerjaan, bidang kehidupan keluarga, bidang kehidupan bermasyarakat, dan
bidang rekreasi.
B. Rumusan Masalah
1. Apa itu LPL?
2. Apa itu Tindak Lanjut?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui apa itu LPL
2. Untuk mengetahui apa itu Tindak Lanjut
1
BAB II
PEMBAHASAN
2. Tujuan
Tujuan yang diharapkan dari pelaporan pelaksanaan program bimbingan dan
konseling ini secara umum adalah:
2
a) Memberikan informasi perkembangan kemajuan, dinamika permasalahan dan
keunggulan, serta capaian akhir program bimbingan dan konseling kepada seluruh
pihak yang terlibat dan berkepentingan
b) Menyediakan mekanisme umpan balik bagi pihak yang terlibat dan
berkepentingan terhadap program bimbingan dan konseling dalam rangka
modifikasi dan pengembangan
c) Memberikan jaminan akuntabilitas kepada publik bahwa program bimbingan dan
konseling yang telah dilaksanakan dan dievaluasi telah memenuhi prinsip program
yang efektif, efisien, dan berkualitas.
c. Penulisan Laporan
3
Penulisan laporan penyelenggaraan program bimbingan dan konseling harus
mengacu pada sistematika yang telah ditetapkan sehingga laporan tersebut dapat
tersaji secara runtut dan mudah dipahami.
4. Sistematika Laporan
Penyusunan laporan pelaksanaan program bimbingan dan konseling dapat dikemas
dalam bentuk bab per bab sesuai dengan kebutuhan yang diinginkan. Setidak-tidaknya,
sistematika besar dari laporan tersebut dapat dibagi menjadi 3 (tiga) bab besar, yaitu
pendahuluan, pelaksanaan, dan penutup.
Kegiatan bimbingan dan konseling hendaknya disusun laporan secara tertulis dengan
menggunakan format yang tersedia atau format disusun sendiri. laporan kegiatan layanan
bimbingan dan konseling hendaknya bisa dihitung ekuivalensinya dengan jam kerja.
Perhitungan ekuivalensi kegiatan layanan dengan jam kerja menggunakan tabel
ekuivalensi sebagaimana tertera dalam Permendikbud Nomor.111 Tahun 2014.
Bab pendahuluan terdiri dari latar belakang dan tujuan penyusunan laporan. Bab
pelaksanaan terdiri dari uraian pelaksanaan komponen program bimbingan dan konseling
beserta layanan-layanan yang dilakukan, hasil analisis pencapaian keberhasilan yang
telah dilakukan dalam kegiatan evaluasi, dan hambatan-hambatan serta strategi mengatasi
hambatan. Bab penutup merupakan simpulan akhir dari keberhasilan pelaksanaan
program bimbingan dan konseling secara keseluruhan dan saran-saran kepada berbagai
pihak yang berkepentingan. Adapun sistematika laporan pelaksanaan program bimbingan
dan konseling : 1
1
Kemendikbud.Panduan Operasional Penyelenggaraan Bimbingan dan Konseling Sekolah Menengah Atas
(SMA) (Jakarta:Kemendikbud Dirjen Guru dan Tenaga Kependidikan ,2016), hlm 98-99
4
LAPORAN
PELAKSANAAN PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING
SEKOLAH ................................
Halaman Judul
Kata Pengantar
Halaman Pengesahan
Daftar Isi
Daftar Lampiran
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Tujuan Pelaporan
BAB II PELAKSANAAN
A. Kegiatan Layanan yang Dilakukan
B. Hasil Analisis Pencapaian Keberhasilan dalam Kegiatan Evaluasi
C. Hambatan dan Strategi Penyelesaiannya
BAB III SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
B. Saran
1. Sekolah
2. Orangtua
3. Dinas Pendidikan
LAMPIRAN-LAMPIRAN
5
B. Tindak Lanjut
1. Pengertian
Istilah tindak lanjut dalam evaluasi program bimbingan dan konseling dapat
diklasifikasi menjadi 2 (dua), yaitu tindak lanjut sebagai bagian utuh dari pelaksanaan
layanan bimbingan dan konseling dan tindak lanjut sebagai tahap akhir dari kegiatan
evaluasi. istilah tindak lanjut dalam pelaksanaan layanan dapat dimunculkan sebagai
bentuk respon cepat terhadap refleksi yang dilakukan oleh koselor atau guru
bimbingan dan konseling atas permasalahan-permasalahan yang teridentifikasi
selama proses pemberian layanan. Adapun tindak lanjut yang akan diuraikan pada
bagian ini adalah tindak lanjut sebagai bagian dari evaluasi program bimbingan dan
konseling.
Tindak lanjut merupakan program pemantauan berkelanjutan yang dirancang
untuk mengevaluasi efektivitas prosedur intervensi dalam kaitannya dengan kemajuan
& penyesuaian siswa. layanan ini dilakukan sebagai evaluasi sistematis apakah
layanan bimbingan konseling dan program pendidikan pada umumnya telah sesuai
dengan kebutuhan siswa.
Tindak lanjut dalam kegiatan evaluasi merupakan kegiatan yang dilakukan untuk
menindak lanjuti hasil pelaksanaan pelayanan bimbingan dan konseling. Berdasarkan
data dan informasi yang diperoleh dari hasil evaluasi, guru bimbingan dan konseling
atau konselor dapat memikirkan ulang keseluruhan program yang telah dilaksanakan
dengan cara membuat desain ulang atau merevisi seluruh program atau beberapa
bagian dari program yang dianggap belum begitu efektif. Jika hasil evaluasi secara
keseluruhan disimpulkan baik, maka tindak lanjut dapat dilakukan dalam bentuk
6
pengembangan atau peningkatan program menuju pencapaian tujuan dengan target
yang lebih tinggi dan kompleks.
Tindak lanjut pelaksanaan program bimbingan dan konseling akan menjadi alat
penting untuk mengambil keputusan apakah program dilanjutkan, direvisi, atau
dihentikan, meningkatkan program, serta digunakan untuk mendukung perubahan-
perubahan dalam sistem sekolah.
2. Tujuan
Kegiatan tindak lanjut dilakukan berdasarkan temuan yang diperoleh dalam evaluasi
program bimbingan dan konseling. Tindak lanjut tersebut dipergunakan oleh guru
bimbingan dan konseling atau konselor untuk tujuan:
a. memperbaiki hal-hal yang masih lemah, kurang tepat atau kurang relevan
dengan tujuan yang akan dicapai;
b. mengembangkan program dengan menambah atau merubah beberapa hal
yang dapat meningkatkan kualitas pelayanan atau efektifitas program.
7
c. Melaksanakan kegiatan tindak lanjut sesuai dengan aspek-aspek yang akan
diperbaiki atau dikembangkan dan alokasi waktu yang telah ditentukan.
Tindak lanjut yang dilakukan juga perlu memperhatikan pihak-pihak yang
akan dilibatkan. Keterlibatan pihak lain dapat memberikan jaminan
kepercayaan yang tinggi bagi guru bimbingan dan konseling atau konselor
bahwa program dan kegiatan layanan yang dilakukan telah dapat berfungsi
sebagaimana mestinya. Secara garis besar guru bimbingan dan konseling atau
konselor dalam melaksanakan evaluasi, pelaporan dan tindak lanjut perlu
menyusun rangkuman evaluasi pelaksanaan program bimbingan dan
konseling.2
Tindak lanjut atas laporan program dan pelaksanaan layanan bimbingan dan
konseling akan menjadi sebuah alat yang sangat penting dalam tindak lanjut untuk
mendukung program sejalan dengan yang sudah direncanakan, mendukung setiap
peserta didik yang dilayani, mendukung digunakannya materi yang sesuai,
mendokumentasi proses, persepsi, dan hasil program secara rinci, mendokumentasi
dampak jangka pendek, menengah dan jangka panjang, atas analisis keefektivan
program digunakan untuk mengambil keputusan apakah program dilanjutkan, lalu
direvisi, atau dihentikan, meningkatkan program, serta digunakan untuk mendukung
perubahan dalam suatu sistem sekolah.Tindak lanjut mengacu pada pemantauan formal
dan sistematis dari kemajuan individu siswa saat ini yang telah menjalani bimbingan
akademik, konseling, rujukan, penempatan, atau program intervensi khusus apa pun.
Siswa yang kembali dan mereka yang berada dalam masa percobaan akademis juga
dimonitor setiap kali diperlukan.Depdiknas (2007), analisis hasil evaluasi dan tindak
lanjut program BK adalah umpan balik program yang memerlukan perbaikan,
kebutuhan siswa yang belum terlayani, kemampuan personil dalam melaksanakan
program,serta dampak program terhadap perubahan perilaku siswa dan pencapaian
2
Kemendikbud.Panduan Operasional Penyelenggaraan Bimbingan dan Konseling Sekolah Menengah Atas
(SMA) (Jakarta:Kemendikbud Dirjen Guru dan Tenaga Kependidikan ,2016), hlm 101-103
8
prestasi akademik, peningkatan mutu proses pembelajaran dan peningkatan mutu
pendidikan.
9
Pengertian tindak lanjut menurut Hiro Tugiman dalam Purnomo dan Prasetyo (2016:33)
adalah suatu proses untuk menetukan kecukupan, keefektifan, dan ketepatan waktu dari
berbagai tindakan yang dilakukan. Tindak lanjut merupakan kegiatan yang dilakukan
setelah evaluasi program. Tindak lanjut yaitu kegiatan yang dilakukan untuk
menindaklanjuti hasil pelaksanaan kegiatan layanan BK dan atau program BK yang
diberikan. Kegiatan tindak lanjut ini sebagai upaya menuntaskan bantuan, perbaikan
dan/atau pengembangan program BK pada tahun pelajaran berikutnya.3
Tindak lanjut atas laporan program dan pelaksanaan bimbingan dan konseling akan
menjadi alat penting dalam tindak lanjut untuk mendukung program sejalan dengan
yang direncanakan, mendukung setiap peserta didik yang dilayani, mendukung
digunakannya materi yang tepat, mendokumentasi proses, persepsi, dan hasil program
secara rinci, mendokumentasi dampak jangka pendek, menengah dan jangka panjang,
atas analisis keefektivan program digunakan untuk mengambil keputusan apakah
program dilanjutkan, direvisi, atau dihentikan, meningkatkan program, seta digunakan
untuk mendukung perubahan-perubahan dalam sistem sekolah.
Tindak lanjut merupakan bentuk respon cepat terhadap refleksi yang dilakuka oleh
guru bimbingan dan konseling atau konselor atas permasalahan-permasalahan yang
teridentifikasi selama proses pemberian layanan. Kegiatan yang dilakukan untuk
menindak lanjuti hasil pelaksanaan pelayanan bimbingan dan konseling.
Tindak lanjut merupakan kegiatan yang dilakukan setelah evaluasi program
dilakukan. Kegiatan tindak lanjut yaitu kegiatan yang dilakukan untuk menindak lanjuti
kegiatan pelayanaan yang diberikan. Kegiatan tindak lanjut ini sebagai upaya untuk
menuntaskan bantuan, perbaikan dan/atau pengembangan program BK pada tahun
pelajaran berikutnya. Kegiatan tindak lanjut dilakukan berdasarkan temuan yang
diperoleh dalam evaluasi program, maka Guru BK/Konselor:
3
Septi Purnomo,Diana dan Prasetyo.Modul Guru Pembelajar Bimbingan dan Konseling Sekolah Menengah
10
1) memperbaiki hal-hal yang masih lemah, kurang tepat atau kurang relevan
dengan tujuan yangakan dicapai;
2) mengembangkan program dengan menambah atau merubah beberapa hal yang
dapat meningkatkan kualitas pelayanan atau efektifitas program. Hasil analisa
ditindak lanjuti dengan menyusun program selanjutnya sebagai
kesinambungan program, misalnya mengembangkan jejaring pelayanan agar
pelayanan BK lebih optimal, melakukan alih tangan kasusbagi peserta didik
yang memerlukan bantuan khusus dari ahli lain, serta mengembangkan
komitmen barukebijakan orientasi dan implementasi pelayanan peminatan
peserta didik selanjutnya. Disamping itu sebagai ujud akuntabilitas pelayanan,
kejelasan program,proses implementasi dan hasil-hasil yang dicapai serta
informasi yang dapat menjelaskan apa dan mengapa sesuatu proses dan hasil
terjadi atau tidak terjadi.4
4
Sugiyo ; Amin Nurul Z. Modul 3 Perencanaan dan Evaluasi Layanan Bimbingan dan Konseling
(Jakarta:Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.2019), hlm137-141
11
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pelaporan pada hakikatnya merupakan kegiatan menyusun dan mendeskripsikan
seluruh hasil yang telah dicapai dalam evaluasi proses maupun hasil Dalam format laporan
yang dapat memberikan informasi kepada seluruh pihak yang terlibat tentang keberhasilan
dan kekurangan dari program bimbingan dan konseling. Sebagai kelanjutan dari kegiatan
evaluasi, maka di dalam laporan penilaian kinerja bimbingan dan konseling memuat
deskripsi, analisis hasil, dan pengambilan keputusan (Sugiyo, 2018). Deskripsi hasil
merupakan upaya untuk memberikan gambaran hasil penilaian kinerja yang telah
dilaksanakan pada tahap analisis data. Tindak lanjut merupakan kelanjutan atu pengulangan
suatu aktifitas yang sedang dilaksanakan atau telah selesai, secara khusus, aktifitas yang
dilakukan untuk memonitor atau untuk mengembangkan aktifitas yang telah dilaksanakn
sbelumnya. Dalam evaluasi bimbingan dan konseling tindak lanjut dilksanakan sebagai
kelanjutan dari kegiatan evaluasi. Tindak lanjut dalam kegatan evaluasi merupakan kegiatan
yang dilakukan untuk menindaklanjuti hasilpelaksanaan pelayanan bimbingan dan konseling.
B. Saran
Dalam pembuatan makalah ini penulis mengakui banyak kesalahan dalam proses
pembuatan makalah ini dan penulis minta kritik dan saran agar pembuatan makalah ini
lebih baik ke depannya.
12
DAFTAR PUSTAKA
Sugiyo ; Amin Nurul Z. 2019. Modul 3 Perencanaan dan Evaluasi Layanan Bimbingan dan
Konseling Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Septi Purnomo,Diana dan Prasetyo.2016.Modul Guru Pembelajar Bimbingan dan Konseling Sekolah
Menengah Pertama (SMP) Kelompok Kompetensi G Pedagogik : Aplikasi Kesehatan
Mental.Jakarta:PPPPTK Pendidikan Jamani dan Bimbingan Konseling
13