Oleh:
Kita bisa lihat bahwa diperlukannya sebuah inovasi literasi media sosial dan
pendekatan intelektual yang lebih unik dengan metode yang baru. Untuk menjawab
masalah ini kita bisa menerapkan yang namanya literasi digital. Walaupun ditengah
pandemi ini literasi tetap dilakukan seacara digital tanpa tatap muka. Dengan demikian,
saya merumuskan masalah tersebut yang akan dijawab pada bagian isi dengan tiga
pertanyaan :
1. Apa itu literasi digital ?
2. Mengapa harus ada yang namanya literasi digital ?
3. Bagaimana literasi digital menjadi batu loncatan pengembangan potensi diri
dalam masa pandemi covid 19 ?
PEMBAHASAN
Menghemat uang karena dapat dilakukan dimana pun, membuat lebih aman
dengan informasi yang selalu ada dan dapat dipertanggungjawabkan, selalu memperoleh
informasi terkini. Selalu terhubung sehingga bisa memulai banyak diskusi dari berbagai
sudut pandang, membuat keputusan lebih baik dengan membandingkan informasi secara
cepat melalui internet. Dapat membuat kita lebih bekerja untuk menyaring atau
mendapatkan suatu informasi, membuat lebih bahagia dengan situs yang didapatkan
misalnya informasi yang kita tunggu. Terakhir mempengaruhi dunia atas informasi yang
selalu berkembang (Sumiati & Wijonarko, 2020), seperti halnya bagaimana kita
berusaha untuk menunjukan perkembangan dan perubahan untuk menjadi lebih baik
dari hari ke hari.
Untuk yang terakhir bagaimana literasi digital sebagai batu loncatan
pengembangan potensi diri dalam masa pandemi covid 19, kita bisa melihat dari
jawaban rumusan masalah pertama dan kedua. Dalam masa pandemi covid 19, bukan
membuat potensi diri kita semakin menurun, melainkan bisa mengembangkan potensi
diri kita, lewat satu batu loncatan yakni dengan literasi digital. Melihat latar belakang
dan manfaat serta apa itu literasi digital menjadi jawaban dari bagaiamana kita harus
terus berkembang dan memiliki akar dasar literasi yang kuat. Seperti visualisai saya
menggambarkan pohon yang terus berkembang dan bertambah kuat seiring ditengah
badai, seperti kita juga yang harus berkembang, memiliki dasar yang kuat, bukan
menjadikan suatu tantangan sebagai titik terendah. Melainkan menjadikan itu sebagai
satu batu loncatan untuk bertahan dan bila perlu naik ke tingkat selanjutnya.
KESIMPULAN DAN REFLEKSI
Tulisan judul ini harus di bold, spasi 1,5 , font Times New Roman, size font 12,
tanpa perlu penomoran. Tulisan pembahasan harus dengan huruf besar semua.
Setiap awal kalimat harus menjorok ke dalam (seperti dalam paragraf ini).
Membahas tentang poin kesimpulan sesuai dengan esai yang telah dibuat. Menuliskan
hasil revisi dari konsep-konsep yang diperbaiki oleh bapak/ibu guru serta memberikan
pembelajaran lanjutan terkait dengan topik yang sudah disampaikan yang dihubungkan
dengan salah satu TKWKA yang dipilih.
DAFTAR PUSTAKA
Sholehah, S. D., Nuswantoro, U. D., & Learning, O. (2021). Dampak Pandemi Terhadap Literasi
Di Khalayak SMA/SMK Sederajat. Undergraduate Conference on Language, Literature,
and Culture (UNCLLE), 1(1), 203–208. http://publikasi.dinus.ac.id/index.php/unclle
Sumiati, E., & Wijonarko. (2020). Manfaat Literasi Digital Bagi Masyarakat Dan Sektor
Pendidikan Pada Saat Pandemi Covid-19. Buletin Perpustakaan Universitas Islam
Indonesia, 3(2), 65–80.
Sutisna, I. P. G. (2020). Gerakan Literasi Digital Pada Masa Pandemi Covid-19. STILISTIKA: Jurnal
Pendidikan Bahasa Dan Seni, 8(2), 268–283. https://doi.org/10.5281/zenodo.3884420