Anda di halaman 1dari 7

LK 0.

1: Lembar Kerja Belajar Mandiri Profesional modul 4


Nama : Nofia Dewi Utami, S.Pd

Judul Modul 4 STRATEGI LAYANAN DASAR.


PERENCANAAN INDIVIDUAL DAN
DUKUNGAN SISTEM
Judul Kegiatan Belajar (KB) 1. Strategi Layanan Bimbingan Klasikal
Atau Lintas Kelas.
2. Strategi Layanan Bimbingan
Kelompok.
3. Strategi Layanan Peminatan dan
Perencanaan Individu.
4. Strategi Layanan Dukungan Sistem
No Butir Refleksi Respon/Jawaban.

1 Garis besar materi yang KB 1 Strategi Layanan Bimbingan Klasikal Atau


dipelajari Lintas Kelas.
1. Pelayanan dasar diartikan sebagai proses
pemberian bantuan kepada seluruh konseli
melalui kegiatan penyiapan pengalaman
terstruktur secara klasikal atau kelompok yang
disajikan secara sistematis dalam rangka
mengembangkan perilaku jangka panjang
sesuai dengan tahap dan tugas-tugas
perkembangan (yang dituangkan sebagai
standar kompetensi kemandirian) yang
diperlukan dalam pengembangan kemampuan
memilih dan mengambil keputusan dalam
menjalani kehidupannya.
2. Bimbingan klasikal adalah kegiatan bimbingan
yang dirancang dengan mengadakan
pertemuan secara tatap muka dengan konseli
berbasis kelas.
3. Manajemen kelas dalah cara guru
mengorganisir struktur kelas dengan
memaksimalkan kerjasama dan keterlibatan
siswa serta menurunkan perilaku disruptif.
4. Menurut Santrock (2004), terdapat beberapa
lima gaya dalam penataan tempat duduk siswa.
Gaya penataan tempat duduk tersebut dapat
dipilih sesuai dengan metode bimbingan
klasikal yang akan diaplikasikan. Gaya
penataan tempat duduk tersebut adalah: gaya
auditorium, gaya tatap muka (face-to-face),
gaya offset, gaya seminar, dan gaya klaster.
5. Saat konselor menghadapi perilaku bermasalah siswa
dalam mengikuti bimbingan klasikal, maka konselor dapat
memanfaatkan strategi intervensi minor dan moderat
(Santrock, 2004).
a. Intervensi minor. Beberapa perilaku cukup
dengan dihadapi dengan intervensi minor atau
kecil, seperti bercanda, meninggalkan tempat
duduk tanpa ijin. Perilaku bermasalah ini ini
biasanya mengganggu aktivitas belajar.
b. Intervensi moderat. Jenis intervensi ini lebih
kuat dibandingkan dengan intervensi minor
yang telah dibahas sebelumnya.
6. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam
manajemen kelas yaitu Hubungan,
Ketrampilan, diagnosa, mempertanyakan
praktik, memaksimalkan keterlibatan siswa,
melakukan pemulihan.
7. Metode bimbingan klasikal atau lintas kelas
terdapat 2 istilah yang digunakan untuk
menjelaskannya yakni metode pembelajaran
dan model pembelajaran. Metode pembelajaran
pada dasarnya adalah suatu strategi yang
direncanakan dan dilaksanakan guru dalam
proses penyampaian. Terkait dengan model
pembelajaran berpusat pada guru atau
konselor, setidaknya terdapat tiga metode
instruksional yang dapat diaplikasikan
konselor dalam kegiatan bimbingan klasikal,
yakni presentasi dan penjelasan, pengajaran
langsung, dan pengajaran konsep.
8. Metode pengajaran melalui bimbingan klasikal :
a. Metode pembelajaran langsung
Slavin (2018) mendefinisikan metode
pengajaran langsung (direct instruction)
sebagai pendekatan pengajaran yang
dilakukan guru dengan mengirimkan
informasi secara langsung kepada siswa;
pembelajaran dilaksanakan dengan
memfokus pada pencapaian tujuan dan
disusun oleh guru.
b. Metode pengajaran kelompok
Diskusi didefinisikan sebagai metode
pengajaran yang dilakukan dengan
pertukaran verbal ide-ide yang sudah
direncanakan oleh tiga orang atau lebih
untuk memecahkan masalah atau
memperjelas persoalan yang dipimpin atau
dipandu oleh pemimpin kelompok
(Arends, 2007; Burdin & Byrd, 1999).
c. Metode pengajaran konstruktivistik
Arends (2007) mengidentifikasi tiga hasil
yang diperoleh dari pembelajaran berbasis
masalah, yakni (1) keterampilan melakukan
investigasi dan mengatasi masalah, (2)
perilaku dan keterampilan sosial sesuai
dengan peran orang dewasa, dan (3)
keterampilan untuk belajar secara mandiri.
d. Metode Kreatif
Sebuah bentuk pembelajaran atau layanan
yang kurang menarik akan menjadikan
pancapaian tujuan dari layanan yang
kurang maksimal dan tak jarang tidak
tercapai atau melenceng.
9. Konselor perlu pertimbangan yang matang
dalam memutuskan metode bimbingan klasikal
yang akan digunakan dengan memperhatikan
tujuan, jenis materi atau pengetahuan yang
disampaikan, dan bagaimana siswa akan
belajar
KB 2 Strategi Layanan Bimbingan Kelompok.

1. Bimbingan kelompok merupakan suatu proses


yang mana Guru Bimbingan dan Konseling
terlibat dalam hubungan dengan sejumlah klien
pada waktu yang sama. Bimbingan kelompok
memanfaatkan dinamika kelompok untuk
membahas berbagai hal yang berguna bagi
pengembangan pribadi dan/atau pengentasan
masalah individu yang menjadi peserta.
2. Secara umum tujuan bimbingan kelompok ada 2
yaitu pengembangan pribadi anggota dan
pembahasan topik bahasan secara mendalam.
Pengembangan pribadi meliputi pengembangan
segala potensi dan keterampilan sosial yang
dimiliki. Sedangkan pembahasan topik dalah
sebagai upaya preventif agar terhindar dari
permasalahan yang dibahas.
3. Secara umum 12 asas yang ada dalam pelayanan
bimbingan dan konseling haruslah terwujud
dalam setiap layanan yang diberikan akan tetapi
beberapa asas yang cukup memiliki nilai besar
dalam bimbingan dan konseling kelompok, antara
lain: asas kerahasiaan, asas ketebukaan, asas
kesukarelaan, asas kenormatifan.
4. Guru Bimbingan dan Konseling sebagai pemimpin
kelompok bukan hanya berperan sebagai sorang
terapis melainkan juga live model bagi anggota
kelompok tentang bagaimana menghadapi sebuah
masalah. Guru Bimbingan dan Konseling sebagai
pemimpin kelompok memlili dua peran dalam
prosesnya. Guru Bimbingan dan Konseling
dituntut menjadi pemicu atau ambil bagian dalam
meningkatkan rangsangan emosional pada diri
setiap anggota kelompok.
5. Kekuatan bimbingan kelompok sebagai salah
satu layanan, adalah praktis, sebagai ajang
latihan untuk mengubah perilaku dapat
digunakan untuk belajar mengekspresikan
perasaan, menunjukkanperhatian pada orang
lain, berbagi pengalaman, dan meningkatkan
kepercayaannya pada orang lain, memberi
kesempatan mempelajari ketrampilan sosial,
saling memberi bantuan, menerima bantuan,
dan berempati, bertindak atau mempunyai
manfaat sebagai miniatur sosial untuk
mempraktikkan dan menguasai perilaku-
perilaku baru dalam satu situasi yang hampir
sama dengan lingkungan yang sebenarnya,
dengan bimbingan kelompok individu
mencapai tujuan, dan berhubungan dengan
individu-individu lain dengan cara yang
produktif dan inovatif.
6. Bimbingan kelompok juga memiliki keterbatasan
sebagai berikut : tidak semua individu cocok
berada dalam kelompok, tidak semua individu
bersedia terbuka dan jujur menceritakan
persoalan pribadinya, kurang mendapat
perhatian dan tanggapan sebagaimana mestinya,
individu mengharap terlalu banyak dari
kelompok, kelompok sering dijadikan sarana
untuk mencapai suatu tujuan, peran Guru
Bimbingan dan Konseling lebih kompleks, sulit
terbina kepercayaan, Guru Bimbingan dan
Konseling pada bimbingan kelompok dan
konseling kelompok membutuhkan latihan
intensif dan khusus, kelompok tidak selalu efektif
untuk semua orang.
7. Terdapat empat tahapan bimbingan kelompok
yaitu pembukaan, transisi, inti, dan penutupan.
Beberapa teknik yang dapat digunakan
diantaranya adalah diskusi kelompok,
sosiodrama, psikodrama, dan homeroom. Metode
diskusi kelompok adalah suatu cara penyajian
bahan pelajaran dimana seorang guru memberi
kesempatan kepada siswa (kelompok siswa)
untuk mengadakan percakapan guna
mengumpulkan pendapat, membuat kesimpulan
atau menyusun berbagai alternative pemecahan
atas masalah.
8. Banyak teknik bimbingan kelompok yang bisa
dipakai diantaranya yaitu diskusi kelompok,
sosiodrama, psikodrama, homeroom.
9. Beberapa kode etik secara lebih rinci telah
jelaskan secara detail dalam buku kode etik
pelaksanaan layanan bimbingan dan konseling
indonesia (ABKIN, 2006), yaitu : a) hungan
Konselor dan konseli; b). Kepemimpinan
kelompok; c). Anggota kelompok; d) kerahasiaan;
e) penghentian dan tindak lanjut.
KB 3 Strategi Layanan Peminatan dan
Perencanaan Individu.

1. Peminatan adalah program kurikuler yang


disediakan untuk mengakomodasi pilihan minat,
bakat dan/atau kemampuan peserta didik dengan
orientasi pemusatan, perluasan, dan/atau
pendalaman mata pelajaran dan/atau muatan
kejuruan. Peminatan terdiri atas peminatan
akademik, peminatan kejuruan, lintas minat, dan
pendalaman minat.
2. Perencanaan individual adalah bantuan kepada
peserta didik/konseli agar mampu merumuskan
dan melakukan aktivitas-aktivitas sistematik yang
berkaitan dengan perencanaan masa depan
berdasarkan pemahaman tentang kelebihan dan
kekurangannya dirinya, serta pemahaman
terhadap peluang dan kesempatan yang tersedia di
lingkungannya.
3. Peran guru bimbingan dan konseling menurut
Permendikbud Nomor 64 Tahun 2014, bagi guru
SMP/MTs atau yang sederajat terutama guru
bimbingan dan konseling kelas IX adalah
memberikan rekomendasi peminatan, sedangkan
bagi guru bimbingan dan konseling SMA/MA
membantu penetapan pemilihan peminatan untuk
Kelas X serta memberikan rekomendasi bagi siswa
yang akan pindah antar kelompok peminatan
akademik dalam satuan pendidikan. Guru
bimbingan dan konseling kelas IX SMP/MTs atau
yang sederajat, memberikan rekomendasi
berdasarkan penilaian guru bimbingan dan
konseling selama belajar di SMP/MTs atau yang
sederajat.
4. Peran orang tua dalam perencanaan individu
adalah mendorong pengambilan keputusan
anaknya, membantu menetapkan tujuan
pendidikan dan karier yang akan dipilih putra
putrinya. Orang tua perlu diberikan informasi
yang akurat dan bermakna secara tepat kegiatan
di sekolah yang dilaksanakan.
5. Kegiatan yang dilakukan guru bimbingan dan
konseling pada layanan peminatan peserta didik
meliputi: 1) pemberian informasi program
peminatan, 2) melakukan pemetaan dan
penetapan peminatan peserta didik (pengumpulan
data, analisis data, interpretasi hasil analisis data
dan penetapan peminatan peserta didik), 3)
layanan lintas minat, 4) layanan pendalaman
minat, 5) layanan pindah minat, 6) pengembangan
dan penyaluran, serta 7) evaluasi dan tindak
lanjut.
6. Perencanaan individual berkaitan erat dengan
pengembangan aspek pribadi, sosial, belajar dan
karier. Pengembangan aspek pribadi yaitu
tercapainya pemahaman diri dan pengembangan
konsep diri yang positif. Pengembangan aspek
sosial yaitu tercapainya pemahaman lingkungan
dan pengembangan keterampilan sosial yang
efektif. Pengembangan aspek belajar yaitu
tercapainya efisiensi dan efektifitas belajar.
Pengembangan aspek karier yaitu tercapainya
kemampuan mengeksplorasi peluang-peluang
karier, mengekplorasi latihan pekerjaan,
memahami kebutuhan untuk kebiasaan bekerja
yang positif.

KB 4 Strategi Layanan Dukungan Sistem


1. Dukungan Sistem menjelaskan kegiatan
manajemen yang memastikan setiap program
layanan bimbingan dan konseling berkualitas
tinggi, dan layanan yang secara langsung ataupun
tidak langsung menguntungkan siswa dengan
mendukung program lain.
2. support system atau dukungan sistem dibagi
menjadi dua: (a) manajemen program bimbingan
dan konseling, serta (b) layanan support /
pendukung.
3. Komponen ini diimplementasikan dan
dilaksanakan melalui kegiatan dalam bidang
berikut: (1) Penelitian dan Pengembangan; (2)
Pengembangan Profesional; (3) Staf / Kelompok
Hubungan Masyarakat; (4) Komite / Dewan
Penasehat; (5) Penjangkauan Komunitas; (6)
Program Manajemen; (7) Adil- Berbagi Tanggung
Jawab. Guru bimbingan dan konseling tidak
bekerja sendirian merupakan sebuah ungkapan
yang menjadi semangat komitmen layanan; semua
pendidik berperan dalam menciptakan lingkungan
yang mempromosikan pencapaian tujuan dan hasil
siswa yang diidentifikasi atau menjadi tanggung
jawabnya.
4. Tujuan kegiatan kolaborasi setidaknya didasari
dengan semangat, a) membina hubungan positif
antar konselor,dan konseli serta pihak profesional
lain, b) konselor dapat menjalankan layanan dalam
rangka membantu siswa menyelesaikan masalah
yang dihadapi dengan baik dengan berkerja
bersama dengan pihak yang ahli pada bidangnya.
c) mampu memberikan berbagai informasi yang
dibutuhkan konseli melalui ahli-ahli lain. Beberapa
bentuk kolaborasi yang dapat dilakuan antara lain
kolaborasi antarprofesional, kolaborasi yang
berpusat pada orang tua, kolaborasi yang berpusat
pada keluarga, kolaborasi antar organisasi,
kolaborasi antar organisasi, kolaborasi
masyarakat.

2 Daftar materi yang sulit 1. Pelaksanaan dalam layanan kelompok tentang


dipahami di modul ini penerapann strategi pelaksanaan pembelajaran
kooperatif, seperti student teams achievement
devisions (STAD), Jigsaw, peer assisted learning
strategies (PALS), belajar bersama (learning
together), investigasi kelompok (group
investigation), metode informal
2. Metode Pengajaran Konstruktivistik
3. Psikodrama
3 Daftar materi yang sering 1. Peran orang tua dalam perencanaan individu
mengalami miskonsepsi adalah mendorong pengambilan keputusan
anaknya, membantu menetapkan tujuan
pendidikan dan karier yang akan dipilih putra
putrinya.
2. Persoalan yang sering dijumpai pada peminatan
biasanya adanya perbedaan antara pilihan peserta
didik/konseli dengan keinginan orang tua

Anda mungkin juga menyukai