KB 2.
Strategi Layanan Bimbingan Kelompok
a. Konsep Dasar Layanan Bimbingan
Kelompok
Bimbingan kelompok merupakan
kegiatan informasi kepada sekelompok
siswa untuk membantu mereka menyusun
rencana dan keputusan yang tepat”.
Selanjutnya ditegaskan bahwa layanan
bimbingan kelompok merupakan salah
satu strategi bimbingan yang berusaha
membantu individu agar dapat mencapai
perkembangannya secara optimal sesuai
dengan kemampuan, bakat, minat, serta
nilai-nilai yang dianutnya dan dilaksanakan
dalam situasi kelompok (Romlah, 2006).
KB 3.
Strategi Layanan Peminatan dan
Perencanaan Individu
a. Konsep Dasar Layanan Pemintan dan
Perencanaan Individual
1) Layanan Peminatan
Peminatan adalah program kurikuler yang
disediakan untuk mengakomodasi pilihan
minat, bakat dan/atau kemampuan peserta
didik dengan orientasi pemusatan,
perluasan, dan/atau pendalaman mata
pelajaran dan/atau muatan kejuruan.
2) Layanan Perencanaan Individual
Perencanaan individual adalah bantuan
kepada peserta didik/konseli agar mampu
merumuskan dan melakukan aktivitas-
aktivitas sistematik yang berkaitan
dengan perencanaan masa depan
berdasarkan pemahaman tentang
kelebihan dan kekurangannya dirinya,
serta pemahaman terhadap peluang dan
kesempatan yang tersedia di
lingkungannya (Permendikbud Nomor
111 Tahun 2014).
b. Peran Guru Bimbingan dan Konseling serta
Orang Tua pada Pelaksanaan Layanan
Peminatan dan Perencanaan Individual
1) Peran Guru Bimbingan dan Konseling
Guru bimbingan dan konseling pada
layanan perencanaan individual
mengambil peran proaktif dalam
membantu siswa dan keluarga untuk
menilai kekuatan dan minat siswa dan
mendorong pemilihan program
pendidikan yang relevan sesuai tujuan
pendidikan dan karier siswa (American
School Counselor Association, 2017).
Peran guru bimbingan dan konseling
pada layanan peminatan dan perencanaan
invidual terkait fungsi advokasi yaitu
membantu peserta didik/konseli berupa
pembelaan terhadap hak-hak konseli
yang mengalami perlakuan diskriminatif.
2) Peran Orang Tua
Peran orang tua dalam perencanaan
individu adalah mendorong pengambilan
keputusan anaknya, membantu
menetapkan tujuan pendidikan dan karier
yang akan dipilih putra putrinya. Orang
tua perlu diberikan informasi yang akurat
dan bermakna secara tepat kegiatan di
sekolah yang dilaksanakan.
c. Implementasi Layanan Peminatan dan
Perencanaan Individual
1) Layanan Peminatan
Implementasi peminatan pada
SMA/MA/SMK/MAK guru
bimbingan dan konseling melakukan
kegiatan: pemberian informasi
program peminatan, melakukan
pemetaan dan penetapan peminatan
peserta didik (pengumpulan data,
analisis data, interpretasi hasil analisis
data dan penetapan peminatan peserta
didik), layanan lintas minat, layanan
pendalaman minat, layanan pindah
minat, pengembangan dan penyaluran,
serta evaluasi dan tindak lanjut.
2) Layanan Perencanaan Individual
Implementasi layanan perencanaan
individual, guru bimbingan dan
konseling membantu memfasilitasi
peserta didik untuk mengenal dan
memahami, menerima, mengambil
keputusan dan mewujudkan bakat
minatnya untuk merencanakan karier
dan studi lanjutnya
KB 4.
Strategi Layanan Dukungan Sistem
a. Konsep Dukungan Sistem
1) Memahami esensi komponen dukungan
sistem
Dalam pelayanan program
bimbingan dan konseling komprehensif
kita mengenal empat komponen yang
saling melengkapi satu dengan yang
lain. Ke empat komponen tersebut
adalah layanan dasar, layanan responsif,
perencanaan individu dan dukungan
sistem. Dukungan Sistem menjelaskan
kegiatan manajemen yang memastikan
setiap program layanan bimbingan dan
konseling berkualitas tinggi, dan
layanan yang secara langsung ataupun
tidak langsung menguntungkan siswa
dengan mendukung program lain
(Bowers & Hatch,2005)
2) Tujuan Dukungan Sistem
Dukungan sistem adalah komponen
program pokok. Sayangnya, ini adalah
sebuah aspek program yang sering
dilewatkan atau hanya diapresiasi secara
minim. Terlebih belum dipahami bahwa
komponen dukungan sistem sama
pentingnya dengan tiga komponen
lainnya.
b. Implementasi Strategi Dukungan Sistem
Komponen ini diimplementasikan dan
dilaksanakan melalui kegiatan dalam bidang
berikut: (1) Penelitian dan Pengembangan;
(2) Pengembangan Profesional; (3) Staf /
Kelompok Hubungan Masyarakat; (4)
Komite / Dewan Penasehat; (5)
Penjangkauan Komunitas; (6) Program
Manajemen; (7) Adil- Berbagi Tanggung
Jawab. Guru bimbingan dan konseling tidak
bekerja sendirian merupakan sebuah
ungkapan yang menjadi semangat komitmen
layanan; semua pendidik berperan dalam
menciptakan lingkungan yang
mempromosikan pencapaian tujuan dan hasil
siswa yang diidentifikasi atau menjadi
tanggung jawabnya.
c. Kegiatan Kolaborasi
Ketika sekolah dan masyarakat
memulai dan membangun kemitraan untuk
mengatasi masalah bersama, penting
dipahami bahwa upaya ini dilaksanakan
dengan cara memfasilitasi proses pendidikan
dan pemanfaatan secara penuh sumber daya
sekolah dan masyarakat lainnya atas nama
siswa dan keluarga mereka.