Anda di halaman 1dari 2

Nama : Ayu Melisah

NIM : 2010201012
Kelas : PGMI 06
Mata Kuliah : Bimbingan Konseling
Dosen Pengampu : Dr. Ermis Suryana S.Ag. M.Pd.I

Resume
Tema 6 Teknik dan Strategi Bimbingan dan Konseling di Sekolah Dasar
1. Teknik bimbingan dan konseling yaitu :
Memahami anak bimbng (siswa) dengan sebaik-sebaiknya, maka pembimbing
perlu sekali mengumplkan data atau berbagai keterangan tentang masing-masing anak
bimbing. Tanpa pengetahuan dan pengenalan yang lengkap dan mendalam tentang diri
individu siswa dan linkungannya, guru pembimbing di sekolah tidak dapat membantu
siswa secara efektif dan efisien.1 Adapun teknik-teknik pemahaman individu dapat
dikelompok menjadi teknik tes dan nontes :
a. Teknik Nontes
Teknik evaluasi nontes berarti melaksanakan penilaian dengan tidak mengunakan
tes. Teknik penilaian ini umumnya untuk menilai kepribadian peserta didik secara
menyeluruh meliputi sikap, tingkah laku, sifat, sikap sosial, ucapan, riwayat hidup
dan lain-lain. Yang berhubungan dengan kegiatan belajar dalam pendidikan, baik
secara individu maupun secara kelompok. Penggunaan nontes untuk menilai hasil
dan proses belajar masih sangat terbatas jika dibandingkan dengan penggunaan tes
dalam menilai hasil dan proses belajar. Para guru di sekolah pada umumnya lebih
banyak menggunakan tes daripada bukan tes mengingat alatnya mudah dibuat,
penggunaannya lebih praktis, dan yang dinilai terbatas pada aspek kognitif
berdasarkan hasil-hasil yang diperoleh peserta didik setelah menyelesaikan
pengamalan belajarnya.2

b. Teknik Tes
Teknik tes dalam bimbingan terdiri dari: 1) tes kecerdasan, 2) tes bakat, 3) tes
minat, dan 4) tes kepribadian. Istilah untuk pengukurun kemampuan yang lebih
sempit adalah tes prestasi (perolehan, achievement) belajar, mencakup tes yang
mengukur apa-apa yang diduga telah diajarkan di sekolah secara langsung,
contohnya membaca, atau pengetahuan sistem tata surya. "Tes hasil belajar tuntas"
(mastery test) ialah tes perolehan belajar mengenai topik atau keterampilan yang
terbatas, dimaksudkan untuk menentukan apakah konseli telah menguasai isi bahan
ajaran tersebut, lazim di sebut asesmen autentik.

1
Suryana, E. Bimbingan Konseling di Sekolah dan Madrasah. Palembang: Penerbit NoerFikri. 2023, hlm 81
2
Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, (Bandung : PT Remaja Rosdakarya, 2013),
hlm.67
2. Teknik Konseling
Pelayanan bimbingan dan konseling dapat ditempuh dengan menggunakan 2
teknik, yaitu teknik individual dan teknik kelompok. 3
a) Bimbingan Individual ( individual counseling ) Konseling atau penyuluhan
merupakan salah satu teknik pemberian bantuan secara individual dan
secara langsung berkomunikasi.
b) Bimbingan kelompok ( group guidance ) Teknik ini dipergunakan dalam
membantu murid atau sekelompok murid memecahkan masalah-masalah
dengan melalui kegiatan kelompok. Masalah yang dihadapi mungkin
bersifat kelompok, yaitu yang dirasakan bersama oleh kelompok atau
bersifat individual yaitu dirasakan oleh individu sebagai anggota kelompok.
Dengan demikian penyelenggaraan bimbingan kelompok mungkin
dimaksudkan untuk mengatasi masalah bersama atau membantu seorang
individu yang menghadapi masalah dengan menempatkanya dalam suatu
kehidupan kelompok.

3. Langkah-Langkah Membantu Siswa


Bimbingan siswa merupakan kegiatan atau tindakan guru dalam rangka
penyediaan kondisi yang optimal agar proses belajar mengajar berlangsung
efektif. Tindakan tersebut dapat berupa tindakan yang bersifat pencegahan dan
atau tindakan yang bersifat kuratif. Dalam mengembangkan keterampilan
membimbing para siswanya yang bersifat preventif, guru atau konselor dapat
mengembangkan kemampuannya dengan cara :
a) Menunjukan sikap tanggap, dalam tugas mengajarnya guru harus terlibat
secara fisik maupun mental dalam arti guru selalu memiliki waktu untuk
semua perilaku peserta didik, baik peserta didik yang memiliki perilaku
positif maupun negatif.
b) Membagi perhatian, guru harus mampu membagi perhatian kepada semua
peserta didik. Perhatian itu dapat bersifat visual maupun verbal.
c) Memusatkan perhatian kelompok, mempertahankan dan meningkatkan
keterlibatan peserta didik dengan cara memusatkan kelompok kepada tugas-
tugasnya dari waktu ke waktu. Kegiatan ini dapat dilakukan dengan selalu
menyiagakan peserta didik dan menuntut tanggungjawab peserta didik akan
tugas-tugasnya.

3
Ihsan Mz, “Bimbingan Konseling Di Sekolah Dasar Dan Madrasah Ibtidaiah,” 2020.

Anda mungkin juga menyukai