Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN HASIL OBSERVASI

SDN BURENGAN 2 KEDIRI

Disusun untuk Memenuhi Tugas UAS Mata Kuliah Pendidikan Inklusif

Dosen Pengampu :

Novi Rosita Rahmawati, M.Pd

Oleh

Kelompok 2 :

Candra Adiwijaya (21206052)

Ma’rifatul Laily Putri Ragil (21206058)

Agnes Ratna Kumala (21206065)

Nabillah Aura Assyayuarahma (21206083)

Elisa Ika Febrian Indrianti (21206084)

FAKULTAS TARBIYAH

PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH

IAIN KEDIRI

2021/2022
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan ke hadirat Allah SWT karena atas rahmat dan karunia-Nya
sehingga penulis dapat menyusun dan menyelesaikan makalah ini. Sholawat serta salam semoga
tetap tercurah kepada Nabi Besar Muhammad SAW. Tidak lupa pula kami ucapkan terima kasih
kepada Ibu Novi Rosita Rahmawati, M.Pd selaku dosen pengampu mata kuliah Pendidikan
Inklusif yang senantiasa membimbing penulis dalam menyelesaikan tugas laporan hasil
observasi ini.

Bilamana ada beberapa kesalahan yang terdapat dalam laporan hasil observasi ini,
izinkan penulis menghaturkan permohonan maaf. Sebab, laporan hasil observasi ini tiada
sempurna dan masih memiliki banyak kelemahan. Penulis juga berharap pembaca laporan hasil
observasi ini dapat memberikan kritik dan sarannya kepada penulis.

Kediri, 19 Juni 2022

Penulis

ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .............................................................................................................. ii

DAFTAR ISI ........................................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN ..........................................................................................................1

A. Latar Belakang ...............................................................................................................1

B. Rumusan Masalah ..........................................................................................................1

C. Tujuan Observasi ...........................................................................................................1

D. Fokus Observasi .............................................................................................................2

E. Gambaran Umum Sekolah .............................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN ...........................................................................................................3

A. Lembar Observasi ..........................................................................................................3

B. Dokumentasi ...................................................................................................................5

BAB III PENUTUP ...................................................................................................................6

A. Kesimpulan .....................................................................................................................6

B. Saran ...............................................................................................................................6

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................................7

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pendidikan Inklusif adalah sistem layanan pendidikan yang mengatur agar ABK dapat
dilayani di sekolah terdekat, di kelas reguler bersama-sama teman seusianya. Tanpa harus
dikhususkan kelasnya, siswa dapat belajar bersama dengan aksesibilitas yang mendukung untuk
semua siswa tanpa terkecuali anak berkebutuhan khusus (ABK).

Sejalan dengan pandangan Pemerintah mengenai pendidikan inklusi, yaitu pemerintah


melalui Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 70 Tahun 2009 pasal 2 menegaskan
bahwa pendidikan inklusif bertujuan (1) membantu menyediakan kesempatan yang seluas-
luasnya dalam memperoleh pelayanan pendidikan kepada siswa yang berkebutuhan khusus
dibandingkan siswa reguler. Perbedaan kebutuhan tersebut disebabkan oleh adanya keterbatasan
fisik, emosi, perilaku, mental, dan sosial, maupun siswa yang berpotensi memiliki kecerdasan
dan/atau bakat istimewa sehingga mereka berhak memperoleh pendidikan yang sesuai
kebutuhannya dan (2) merealisasikan penyelenggaraan pendidikan dengan memerhatikan
keberagaman serta tidak diskriminatif pada semua siswa seperti yang dimaksud pada pernyataan
1 di atas (Permendiknas, 2009).

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana cara mengetahui kondisi sekolah SDN BURENGAN 2 KEDIRI dalam proses
pembelajaran anak inklusif?
2. Bagaimana tingkat kemampuan siswa SDN BURENGAN 2 KEDIRI dalam menguasai
pembelajaran?
3. Bagaimana cara mengetahui dalam proses pembelajaran dan bagaimana cara
penyelesaiannya?

C. Tujuan Observasi
1. Untuk mengetahui kondisi sekolah SDN BURENGAN 2 KEDIRI dalam proses
pembelajaran anak inklusif
2. Untuk mengetahui tingkat kemampuan siswa SDN BURENGAN 2 KEDIRI dalam
menguasai pembelajaran
3. Untuk mengetahui permasalahan yang ada dalam proses pembelajaran anak inklusi dan
bagaimana cara menyelesaikannya sehat tidak terdapat lagi masalah

1
D. Fokus Observasi
Identifikasi dan Asesmen

Identifikasi adalah proses pengenalan terhadap kemampuan yang dimiliki anak atau
peserta didik, seperti kelebihan atau kelemahannya. Asesmen merupakan proses pencarian dan
pengumpulan informasi terkait data, kurikulum, kebijakan dan program pendidikan yang
dijalankan.

E. Gambaran Umum Sekolah


SDN BURENGAN 2 KEDIRI adalah salah satu satuan pendidikan dengan jenjang SD di
Burengan, Kec. Pesantren, Kota Kediri, Jawa Timur. Dalam menjalankan kegiatannya SDN ini
berada dibawah naungan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Kabid Pendidikan Dasar Dinas Pendidikan Kota Kediri menunjuk ke 8 SD dan 3 SMP
yang dapat menerima siswa jalur inklusi yang sudah melalui berbagai pertimbangan yang matang,
SDN BURENGAN 2 KEDIRI menjadi salah satu dari 8 SDN yang menerima siswa dari jalur
inklusi tersebut. Untuk jumlah siswa ABK kelas 3 berjumlah 3 orang, yang masing-masing ada
yang berkebutuhan khusus soluner (lambat belajar) ringan, soluner (lambat belajar) berat, dan
ADHD.

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Lembar Observasi
Nama Sekolah : SDN BURENGAN 2 KEDIRI

Kelas/Semester : 3/2

Tanggal Observasi : 9 Juni 2022

No Aspek Keterangan
1 Bagaimana pemahaman peserta didik Anak-anak ABK pemahamannya terhadap
materi baik, anak ABK cenderung mudah
terhadap instruksi yang diberikan?
menangkap hal-hal yang diajarkan, memahami
instruksi yang diberikan, tapi ya begitu anak
ABK itu sulit berkonsentrasi. Jadinya
memberikan instruksinya bisa berkali-kali.
2 Disaat pandemi seperti ini, apakah Tentunya tidak fokus, kan anak inklusif itu
peserta didik bisa fokus terhadap cenderung bosenan. Didalam kelas saja kadang
materi yang diberikan? tidak fokus apalagi saat pembelajaran Daring.
Kami mengatasinya dengan memberikan
materi keseharian yang melatih kemandirian,
bukan seperti materi yang disampaikan dalam
kelas.
3 Bagaimana cara memantau tugas peserta Anak ABK itu dipantau setiap hari oleh guru
gbk atau saat jam pelajaran selesai anak abk ini
didik disaat pandemi?
akan dipantau orang tua yang mendapatkan
arahan dari guru gbk, arahan ini dilihat saat
anak disekolah itu bagaimana perilakunya.
4 Strategi apa yang digunakan untuk Strategi yang kami gunakan saat pembelajaran
pembelajaran anak ABK dimasa pandemi ini yaitu memberikan materi
dimasa pandemi? kemudian tugas-tugas, kemudian kami juga
memberikan jeda istirahat. Misalkan jeda
istirahat 5 menit karena kembali lagi anak abk
itu cenderung bosenan dan kurang fokus.
5 Bagaimana pelaksanaan tugas peserta Tugasnya berjalan baik, dan kami sebagai guru
gbk nya lebih mengajar hal" mengenai
didik saat pandemi?
kehidupan sehari-hari nya, karena saat masa
pandemi dan pembelajaran daring itu anak abk
kurang rasa tanggung jawabnya kalau tidak
diingatkan.

3
6 Apakah karena pandemi covid-19 ini Pastinya iya, penurunannya itu awal-awal
ketika kita kasih materi. Kan selama ini anak
pesertadidik ada yang mengalami
abk saat pembelajaran itu selalu tatap muka
penurunan dalam hal akademik?
dan di sekolah ini pun tidak boleh
Contohnya?
menggunakan hp sama sekali, sedangkan saat
pandemi seperti ini kurang lebih 2 tahun, anak
mengikuti pembelajarannya menggunakan hp
jadinya sulit untuk fokus saat pembelajaran.
7 Memberikan pengertian kalau bermain dengan
Bagaimana cara pengajar
teman-temannya seperti ini nanti resikonya
mensosialisasikan agar anak normal
seperti ini, kalau misalkan ada yang ingin
dan abk dapat bermain bersama?
menyakiti kamu apa yang harus kamu lakukan,
kamu menghindar. Seperti itu jadi lebih
diberikan pengertian dan penjelasan.
8 Apasaja langkah" yang digunakan Anak-anak ABK memang cenderung senang
pengajar dalam proses pembelajaran dan nyaman dikelas dan juga didampingi oleh
agar abk merasa nyaman dan cepat guru gbk. Kalau misalkan bosen saat
tanggapdalam mencerna pelajaran yang pembelajaran anak ditarik keluar, atau disuruh
disampaikan? bermain terlebih dahulu, atau diajak ke
perpustakaan.

9 Identifikasi dan Asesmen bukan dilakukan oleh


Bagaimana cara sekolah mengidentifikasi
sekolah, melainkan dilakukan oleh pihak Dinas
tipe anak berkebutuhan khusus?
Pendidikan Kota Kediri yang dilakukan di
Kantor Dinas Pendidikan Kota Kediri yang
melibatkan psikologi untuk Asesmen awal.
10 Program apa yang diberikan sekolah pada SDN burengan 2 mengganti program di saat
pandemi materi pelajaran sekolah dengan
siswa berkebutuhan khusus?
Materi dasar keseharian, dan pada saat dikelas
jika anak insklusi merasa bosan di SDN
burengan 2 dipindahkan ke perpustakaan
ataupun mushola agar mereka mau tetap belajar

4
B. Dokumentasi

5
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Pendidikan Inklusif adalah sistem layanan pendidikan yang mengatur agar ABK dapat
dilayani di sekolah terdekat, di kelas reguler bersama-sama teman seusianya. Pada saat Pandemi
Covid-19 menghadirkan tantangan pendidikan yang lebih besar terhadap pendidikan Anak
Berkebutuhan Khusus (ABK). Terutama setelah mereka harus menghabiskan waktu belajar di
rumah.Tingkat kerajinan anak saat mengikuti pembelajaran menjadi menurun saat pembelajaran
daring seperti ini. Namun dari pembelajaran daring, anak dapat lebih dekat dengan keluarga.

B. Saran
Kami sebagai penyusun laporan hasil observasi berharap agar laporan ini dapat berguna
untuk menambah wawasan bagi pembaca. Alangkah baiknya jika pembaca dapat memahami
dengan benar apa yang dapat diserap dan bermanfaat dari pembahasan laporan hasil observasi ini.
Kami menyadari, bilamana dalam penyusun laporan hasil observasi ini masih terdapat
kekurangan. Oleh karena itu, kami mengharapkan saran serta masukan dan kritik yang
membangun pembaca untuk perbaikan laporan hasil observasi ini.

6
DAFTAR PUSTAKA
Depdiknas. (2009). Permendiknas No. 70 tahun 2009 tentang Pendidikan Inklusif bagi peserta
didik yang memiliki kelainan atau memiliki kecerdasan dan/atau bakat istimewa. Jakarta:
Depdiknas.

https://www.google.com/url?sa=t&source=web&rct=j&url=https://id.m.wikipedia.org/wiki/Pend
idikan_inklusif%23:~:text%3DPendidikan%2520Inklusif%2520adalah%2520sistem%2520layan
an,semua%2520siswa%2520tanpa%2520terkecuali%2520difabel.&ved=2ahUKEwiN9q_f-
rj4AhW04nMBHR4zBKkQFnoECBEQBQ&usg=AOvVaw3zJiZ5XcpVVjCziJVvMDDh

https://www.google.com/url?sa=t&source=web&rct=j&url=https://jatim.tribunnews.com/amp/20
17/06/07/buat-terobosan-baru-kota-kediri-siapkan-jalur-inklusi-di-8-belasan-sekolah-negeri-
ini&ved=2ahUKEwi3rdq0_Lj4AhXn3TgGHXK3AgkQFnoECAUQAQ&usg=AOvVaw1lgc9W
2ldlqg2P3bQYoV9h

https://www.google.com/url?sa=t&source=web&rct=j&url=https://amp.kompas.com/skola/read/
2021/07/05/135049169/identifikasi-asesmen-dan-intervensi-pengertian-beserta-
contohnya&ved=2ahUKEwi8hZqEt7n4AhWzTWwGHW3CBwoQFnoECEMQAQ&usg=AOvV
aw0LkYRRQRF5-_k3gaKhb_lT

Anda mungkin juga menyukai