Anda di halaman 1dari 18

KELAINAN SISTEM PERNAPASAN DADA DAN

PERUT

DISUSUN OLEH :
KELOMPOK
1. M Imam Maulidandy
2. M. Andhika Abellyosa
3. M Reksi Raditya
4. Muhammad Ghibran Pharestu
5. M Haikal Rafsanjani
\

SMAN 19 PALEMBANG
TAHUN AJARAN 2022/2023
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Sistem Pernapasan Manusia Pernapasan adalah kegiatan yang sangat
penting bagi manusia.

Manusia telah dilengkapi oleh alat yang mampu menghirup udara, sehingga
kebutuhan akan oksigen terpenuhi, karena tanpa oksigen aktivitas dalam tubuh
makhluk hidup tidak dapat berlangsung

Pengertian sistem pernapasan pada manusia dapat diartikan sebagai berikut:

Kegiatan mengambil udara (inspirasi) dan mengeluarkan udara (ekspirasi)


melalui alat pernapasan.

Pertukaran gas antara sel dengan lingkungan (respirasi eksternal). Reaksi


enzimatik, pemanfaatan oksigen memerlukan enzim pernapasan (sitokrom).

1.2. Rumusan Masalah

1. Apa saja Kelainan sistem pernapasan dada dan perut?


2. Apa saja Gangguan sistem pernapasan dada dan perut?
3. Cara Pengobatan dan Pencegahan

1.3. Tujuan

1. Untuk mengetahui apa kelainan sistem pernapasan dada dan perut


2. Untuk mengetahui apa gangguan sistem pernapasan dada dan perut
3. Untuk mengetahui apa Pengobatan dan Pencegahan
BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Organ Pernapasan

Organ Sistem Pernapasan Manusia Berikut ini adalah organ yang


membentuk sistem pernapasan pada manusia.

1. Hidung

Hidung merupakan organ pertama yang dilalui oleh udara. Di dalam rongga
hidung terdapat rambut-rambut dan selaput lendir yang berfungsi sebagai
penyaring, penghangat, dan pengatur kelembaban

2. Saluran Pernapasan

Faring

Faring (tekak) merupakan persimpangan antara kerongkongan dan tenggorokan.


Terdapat katup yang disebut epiglotis (anak tekak) berfungsi sebagai pengatur
jalan masuk ke kerongkongan dan tenggorokan.

Laring

Laring adalah pangkal tenggorokan, terdiri atas kepingan tulang rawan


membentuk jakun dan terdapat celah menuju batang tenggorok (trakea) disebut
glotis, di dalamnya terdapat pita suara dan beberapa otot yang mengatur
ketegangan pita suara sehingga timbul bunyi.
Trakea (Batang Tenggorok)

Berupa pipa yang dindingnya terdiri atas 3 lapisan, yaitu lapisan luar terdiri atas
jaringan ikat, lapisan tengah terdiri atas otot polos dan cincin tulang rawan, dan
lapisan dalam terdiri atas jaringan epitelium besilia, Terletak di leher bagian
depan kerongkongan.

Bronkhus

Merupakan percabangan trakea yang menuju paru-paru kanan dan kiri. Struktur
bronkhus sama dengan trakea, hanya dindingnya lebih halus. Kedudukan
bronkhus kiri lebih mendatar dibandingkan bronkhus kanan, sehingga bronkhus
kanan lebih mudah terserang penyakit.

Bronkheolus

Bronkheolus adalah percabangan dari bronkhus, saluran ini lebih halus dan
dindingnya lebih tipis. Bronkheolus kiri berjumlah 2, sedangkan kanan
berjumlah 3, percabangan ini akan membentuk cabang yang lebih halus seperti
pembuluh.

Alveolus

Berupa saluran udara buntu membentuk gelembung-gelembung udara,


dindingnya tipis setebal selapis sel, lembab dan berlekatan dengan kapiler
darah. Alveolus berfungsi sebagai permukaan respirasi, luas total mencapai 100
m2 (50 x luas permukaan tubuh) cukup untuk melakukan pertukaran gas ke
seluruh tubuh.

3. Paru-paru
Paru-paru pada manusia berjumlah sepasang terletak di dalam rongga dada
kiri dan kanan. Paru-paru kanan memiliki 3 lobus (gelambir), sedangkan paru-
paru kiri memiliki 2 lobus (gelambir). Di dalam paru-paru ini terdapat alveolus
yang berjumlah ± 300 juta buah

Bagian luar paru-paru dibungkus oleh selaput pleura untuk melindungi paru-
paru dari gesekan ketika bernapas, berlapis 2 dan berisi cairan.

2.2. Gangguan Sistem Pernapasan


Gangguan pada Sistem Pernapasan Manusia Sistem pernapasan dapat
mengalami berbagai gangguan, baik karena kelainan sistem pernapasan atau
akibat infeksi kuman.

Beberapa jenis gangguan pada sistem pernapasan manusia di antaranya adalah


sebagai berikut:

Asma/sesak napas

penyempitan saluran napas akibat otot polos pembentuk dinding saluran terus
berkontraksi disebabkan alergi atau kekurangan hormon adrenalin.

Faktor resiko Asma:

-Rokok;

-Bulu binatang;

-Udara dingin;

-Infeksi Virus;

-Paparan zat kimia;

-Aktivitas fisik.;

-Infeksi paru-paru dan saluran napas bagian atas;

- Pekerjaan tertentu seperti tukang las, kayu, atau pekerja pabrik tekstil;
-Emosi yang berlebihan (tertawa terbahak-bahak atau kesedihan yang berlarut-
larut);

-Alergi makanan, seperti kacang-kacangan.

Pengobatan Asma

Ada dua hal yang perlu dilakukan dalam pengobatan asma, yakni meredakan
gejala dan mencegah gejala kambuh. Oleh karena itu, pengidap asma perlu
disiplin menjalani pengobatan dengan dokter agar asma tetap terkendali. Di
samping melakukan pengobatan. pengidap asma juga harus menghindari dari
hal-hal yang memicu kekambuhan.

Biasanya, dokter merekomendasikan inhaler sebagai pengobatan saat gejala


asma muncul. Namun, penggunaan inhaler juga berpotensi menyebabkan efek
samping bagi pengguna. Apabila terjadi serangan asma dengan gejala yang
semakin parah, meskipun sudah melakukan penanganan dengan inhaler maupun
obat, maka perlu tindakan medis di rumah sakit. Pasalnya, asma juga dapat
membahayakan nyawa pengidapnya

Pencegahan Asma

Masalah paru yang satu ini adalah jenis penyakit yang dapat dikendalikan
dengan mengatur pola hidup sehat. Selain itu, sebaiknya perhatikan beberapa
hal berikut:

-Mengenali dan menghindari pemicu asma;

-Mengikuti anjuran rencana penanganan asma dari dokter,

-Melakukan langkah pengobatan yang tepat dengan mengenali penyebab


serangan asma; -Menggunakan obat-obatan asma yang telah dianjurkan oleh
dokter secara teratur:

-Memonitor kondisi saluran napas

Asfiksia
gangguan pengangkutan dan penggunaan oksigen oleh jaringan akibat
tenggelam pneumonia, keracunan CO

Gejala Asfiksia

Gejala setiap jenis penyakit ridaklah sama, dan tergantung pada setiap individu
Tetapi gejala yang jelas muncul saat terkena Asfiksia adalah

-Kesulitan bernafas

-Kulit kebiruan atau pucat

-Otot menjadi lemah

-Detak jantung menjadi lambat

Cara Mengobati Asfiksia

Pengobatan harus segera dilakukan jika Asfiksia parah sebab bisa menyebabkan
kematian. Yang seharusnya dilakukan untuk mengatasi Asfiksia adalah
membebaskan jalan nafas atau saluran pernafasan di saluran pernafasan yang
hanya bisa dilakukan oleh dokter.

Asidosis

akibat peningkatan kadar asam karbonat dan asam bikarbonat dalam darah.

Beberapa faktor risiko terjadinya asidosis antara lain:

-Diet tinggi lemak namun rendah karbohidrat

-Gagal ginjal

-Obesitas

-Dehidra Gejala Asidosis


Gejala yang dialami seorang dengan asidosis metabolik dapat bervariasi, dari
ringan hingga berat seperti:

-Mual muntah

-Mudah lelah

-Napas cepat

-Lemas

-Penurunan kesadaran

-Koma

Pada asidosis respiratorik, pejala yang dapat terjadi meliputi:

-Kematian

-Sakit kepala

-Mengantuk

-Koma

Pengobatan Asidosis

Pengobatan utama yang perlu segera dilakukan adalah mengatasi


penyebabnya.Pada beberapa kasus, penderita akan diberikan pengobatan
bikarbonat untuk menetralkan pH darah.

Selebihnya, pengobatan dilakukan berdasarkan penyakit yang melatarinya,


misalnya:

-Pemberian insulin pada asidosis metabolik karena diabetes

-Pemberian obat untuk melegakan saluran napas pada asidosis respiratorik


karena asmasi

-Keracunan aspirin atau methanol


-Diabetes.

Wajah adenoid

(wajah bodoh), penyempitan saluran napas karena pembengkakan kelenjar limfa


(polip), pembengkakan di tekak (amandel).

Gejala Adenoiditis

Adenoiditis biasanya menyebabkan sumbatan pada saluran napas, sehingga


umumnya keluhan yang dialami, yaitu:

-Gangguan bernapas, termasuk saat bicara.

-Mendengkur saat tidur.

-Terdapat nyeri atau kering pada tenggorokan akibat pembengkakkan dan sering
bernapas menggunakan mulut.

-Gejala infeksi, seperti demam dan pilek.

-Adanya pembesaran kelenjar getah bening pada leher.

-Adanya nyeri telinga atau gangguan pendengaran,

Pengobatan Adenoiditis

Pengobatan adenoiditis dilakukan dengan cara terapi awal dengan menggunakan


antibiotik atau anti-virus untuk membunuh virus atau bakteri. Terapi
pembedahan untuk mengangkat adenoid (adenoidektomi) mungkin akan
disarankan pada beberapa keadaan,

Misalnya kondisi infeksi yang tidak membaik setelah diterapi dengan antivirus
atau antibiotik, terjadinya infeksi yang berulang, serta terdapat masalah medis
lain. Misalnya keganasan, atau ukuran yang sangat besar hingga sangat
mengganggu pernapasan dan saat menelan makanan.
Adapun efek samping dari pengobatan adenoiditis dengan pemberian antibiotik
adalah adanya reaksi alergi. Selain itu, pada pengobatan yang tidak sesuai
dengan anjuran dokter dapat menyebabkan resistensi terhadap antibiotik
tersebut. Oleh karena itu, tidak disarankan untuk mengonsumsi antibiotik tanpa
resep dokter.

Pneumonia

radang paru-paru akibat infeksi bakteri Diplococcus pneumonia.

Gejala Pneumonia

Gejala pneumonia cukup bervariasi. Namun, umumnya pneumonia ditandai


dengan gejala berikut ini:

-Batuk

-Demam

-Sesak napas

-Menggigil

-Kelelahan

Pengobatan Pneumonia

Pengobatan pneumonia akan disesuaikan dengan penyebab dan tingkat


keparahan dari kondisi yang dialami. Pneumonia akibat infeksi bakteri akan
ditangani dengan pemberian antibiotik. Selain itu, dokter juga dapat
memberikan beberapa obat pneumonia lainnya untuk meredakan gejala yang
muncul, seperti obat batuk, obat penurun demam, atau obat pereda nyeri.

Jika pasien sulit bernapas, dokter akan memberikan oksigen tambahan atau
memasang alat bantu napas (ventilator). Penderita pneumonia dengan gejala
yang berat perlu mendapatkan pengananan di rumah sakit dan pengawasan
intensif untuk mencegah komplikasi yang bisa berakibat fatal.
Difteri

penyummbatan faring/laring oleh lendir akibat infeksi bakteri Corynebacterium


diphteriae beberapa gejala umum difleri yang bisa terjadi pada anak

-Tenggorokan dilapisi selaput tebal berwarna abu-abu

-Radang tenggorokan dan serak

-Pembengkakan kelenjar pada leher Masalah pernapasan dan susah menelan

-Penglihatan menjadi sedikit

-Demam dan menggigil

-Syok, seperti kulit yang pucat, berkeringat, dan jantung berdebar cepa

Antitoksin

Pertama, dokter akan memberikan suntikan berupa diphteria antitoxin (DAT)


untuk melawa racun yang dihasilkan oleh bakteri.

Obat difteri ini berfungsi untuk menetralisir racun yang bersirkulasi di dalam
tubuh dan mencegah perkembangan penyakit difteri. Akan tetapi, DAT tidak
dapat menetralisir racun yang terlanjur merusak sel-sel di dalam tubuh.

Pengobatan difteri melalui DAT bisa diberikan sesegera mungkin setelah


diagnosis klinis tanpa menunggu konfirmasi dari hasil diagnosis laboratorium.

Jika anak mempunyai alergi terhadap antitoksin, Anda perlu memberi tahu
dokter agar dapat menyesuaikan pengobatan. Pengobatan difteri melalui DAT
tidak dianjurkan pada kasus difteri kulit atau cutaneous diphtheria yang tidak
memperlihatkan gejala.

Efek samping dari antitoksin yang perlu diwaspadai orangtua:

-Demam
-Alergi seperti gatal, kemerahan, atau biduran

-Syok seperti sesak napas dan penurunan tekanan darah (jarang terjadi)

-Nyeri sendi dan tubuh terasa pegal

Antibiotik

Setelah itu, dokter akan memberikan antibiotik, seperti erythromycin dan


penicillin, untuk membantu mengatasi infeksi.

Pemberian antibiotik dalam pengobatan difteri pada anak atau orang dewasa
bukamb Pengganti untuk DAT

Meskipun antibiotik belum terbukti mempengaruhi penyembuhan infeksi difen,


obat apdiberikan

Ini dilakukan untuk membasmi bakteri dari nasofaring sehingga mengah pend
lebih lanjut ke orang lain.

Emfisema

menggelembungnya paru-paru akibat perluasan alveolus berlebihan.

Gejala emfisema

-Detak jantung lebih cepat sehingga terasa berdebar

-Batuk yang disertai dengan dahak

-Penderita sulit untuk bernapas hingga napas semakin pendek

-Mudah merasa lelah

-Berat badan menurun drastis meski penderita tidak melakukan diet dan
sebagainya

-Warna kuku dan biru berubah membiru


-Pada beberapa kasus penderita mungkin akan merasa depresi atau stres

-Dada terasa berat seperti ditekan

-Terdapat suara ketika bernapas

- Tuberculosis (TBC)

Penyebab

Penyebab penyakit emfisema dapat muncul akibat paru-paru yang rusak karena
terpapar zat kotor dan beracun dari udara. Paparan dalam jangka waktu yang
lama adalah penyebab kerusakan paru dan berakhir pada emfisema.

1. Terpapar Asap Rokok

Paparan asap rokok dalam jangka waktu panjang akan menyebabkan jaringan
paru rusak.

Selain itu zat racun dalam rokok juga bisa menimbulkan radang serta iritasi
pada saluran Pernapasan. Sel kekebalan tubuh juga bisa menurun akibat
serangan asup rokok.

2. Terpapar Debu dan Asap dengan Kandungan Bahan Kimia

Hal ini mungkin paling mungkin dialami oleh pekerja di industri manufaktur
dan yang berhubungan dengan bahan kimia

3. Terpapar Polusi Udara

Paparan polusi udara dalam jangka waktu lama bisa mempertinggi


kemungkinan emfisema. Orang yang hidup di perkotaan maupun di tempat
dengan polusi tinggi seperti daerah pertambangan atau pembangkit listrik
tenaga batu bara sangat mungkin terpapar polusi berbahaya dari udara.),
penyakit paru-paru akibat infeksi bakteri Mycobacterium tuberculosa

Peradangan pada sistem pernapasan:

Bronchitis, radang bronkhus.


Laringitis, radang laring.

Faringitis, radang faring.

Pleuritis, radang selaput paru-paru.

Renitis, radang rongga hidung.

Sinusitis, radang pada bagian atas rongga hidung (sinus).

Cara Memelihara Sistem Pernapasan

Manusia dapat mencegah penyakit pada sistem pernapasan dengan memelihara


organ pernapasan.

Berikut ini adalah cara-cara memelihara organ pernapasan:

1. Menjaga kesehatan organ pernapasan

a. Makan makanan bergizi agar daya tahan tubuh terjaga baik

b. Berolahraga teratur supaya alat-alat pernapasan terlatih baik sehingga dapat


bekerja dengan baik.

c. Istirahat cukup.

d. Posisi tidur benar (miring ke kanan dan jangan telungkup).

2. Menghindari zat-zat yang dapat merusak organ pernapasan

a. Tidak merokok dan menghindari paparan asap rokok karena banyak


mengandung racun.

b. Menggunakan masker saat berada di lingkungan kotor.

c. Mengurangi konsumsi makanan dan minuman dingin karena jaringan paru-


paru sensitif terhadap dingin.

d. Menghindari makanan dan minuman mengandung banyak gula dan bahan


kimia karena dapat merangsang lendir pada paru-paru sehingga kapasitas udara
yang disimpan dalam paru paru akan lebih sedikit.
3. Merawat organ pernapasan

a. Membersihkan rongga hidung secara teratur ( bulu halus dan rambut hidung
berfungsi menyaring kotoran).

b. Memeriksa kesehatan pernapasan secara teratur ke dokter.

4. Menjaga kesehatan lingkungan sekitar

a. Membuat sebanyak mungkin ventilasi dalam rumah untuk menjaga sirkulasi


udara.

b. Menjaga kebersihan lingkungan supaya tidak banyak debu beterbangan yang


akan ikut masuk ke dalam organ pernapasan saat kita menghirup napas.

c. Membuat udara bersih di lingkungan sekitar rumah dengan menanam banyak


tumbuhan hijau.

d. Mencegah ruangan lembap karena virus dan bakteri mudah berkembang di


ruangan dengan kelembapan tinggi.
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Pernapasan Dada merupakan pernapasan yang dilakukan dengan
bantuan otot antar tulang rusuk atau interkostal. Proses pernapasan tersebut
berperan sebagai pemicu kontraksi dan relaksasi rongga dada. Prosesnya, saat
tubuh menarik napas, otot interkostal akan berkontraksi sampai rongga dada
mengembang dan kembali ke posisi semula.

jenis pernapasan ini dicirikan oleh gerakan dada ke atas dan ke luar, dan paling
sering ditemukan selama olahraga berat, atau situasi darurat. Alhasil, jika kita
terus-menerus menggunakan pernapasan dada, hal ini dapat membuat tubuh
tegang, seolah-olah tubuh sedang stress. Pasalnya, otot dada bagian atas yang
diaktifkan ketika pernapasan dada terjadi, dapat meningkatkan perasaan cemas.

Pernapasan Perut Bila pernapasan dada akan dibantu oleh otot


interkostal, pernapasan perut akan dibantu oleh otot diafragma, sebagai
penggerak utamanya. Nantinya, otot diafragma akan bekerja secara berlawanan
dengan otot interkostal. Inilah alasan mengapa pernapasan perut sering disebut
juga dengan istilah diaphragmatic breathing atau pernapasan diafragma.

Ketika pernapasan perut terjadi, maka pernapasan tersebut akan melibatkan


perut, otot perut, dan diafragma sepenuhnya. Dilansir dari Medical News
Today, pernapasan diafragma membantu paru-paru terisi udara lebih efisien

Demikian makalah ini penulis susun sesuai dengan apa yang penulis
ketahui, penulis tetap mengharapkan kritik dan saran dari pembaca yang
sifatnya membangun untuk menyempurnakan laporan ini.
DAFTAR PUSTAKA

Sunardi, Paramitha Retno P, Andreas G. dan Darmawan. 2016.


Buku Fisika Untuk SMA/MA XII Peminatan Matematika dan Ilmu-Ilmu Alam.
Bandung : YRAMA WIDYA

Academia. 2019. Makalah Transmisi Data.


https://www.academia.edu/34062985/MAKALAH_TRANSMISI_DATA_docx
(Di akses pada 26 Januari 2022 pukul 13.00)

Teknik Elektronika. 2017. Pengertian dan Jenis Media Transisi.


https://teknikelektronika.com/pengertian-media-transmisi-jenis-jenis-
mediatransmisi/ (Di akses pada 25 Januari 2022)

Electro 2013. Rangkaian Counter.


http://hobbyelektronik.blogspot.com/2013/07/
rangkaiancounterpenghitung.html?m=1 (Di akses pada 26 Januari 2022)

Teknik Elektro 2020. Sistem Bilangan Biner.


https://www.teknikelektro.com/2020/07/sistem-bilanganbinerlengkap.html?m=1
(Di akses pada 26 Januari 2022)

Anda mungkin juga menyukai