Anda di halaman 1dari 14

UPAYA KEPOLISIAN DALAM PENYIDIKANTINDAK PIDANA

PENIPUAN JUAL BELI JABATAN DENGAN MENCATUT


NAMAWALIKOTA BANDAR LAMPUNG
(studi di Kepolisian Daerah Lampung )

( Jurnal Skripsi )

Oleh :
KURNIAWATI DELIMA PUTRI

FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG
2017
ABSTRAK

UPAYA KEPOLISIAN DALAM PENYIDIKAN TINDAK PIDANA


PENIPUAN JUAL BELI JABATAN DENGAN MENCATUT
NAMA WALIKOTA BANDAR LAMPUNG
( Studi di Kepolisian Daerah Lampung )

Oleh :
Kurniawati Delima Putri.Dr.Maroni,Firganefi.
(Email: Kurniawatidelimaputri94@gmail.com)

Penipuan dengan menyalahgunakan nama pejabat masih sering kita temui di


Negara kita ini karena itu Kepolisian Daerah Lampung (Polda) sebagai lembaga
penegak hukum yang dibentuk untuk melaksanakan tugas dan fungsi untuk
memelihara keamanan dan ketertiban masyarakat. kasus tindak pidana penipuan
ini di atur dalam Pasal 378 KUHP, untuk itu permasalahan yang penulis buat
adalah (1) Bagaimanakah Upaya Kepolisian Daerah Lampung dalam penyidikan
tindak pidana penipuan jual beli jabatan dengan mencatut nama walikota Bandar
Lampung ? (2) apasajakah faktor penghambat Kepolisian Daerah Lampung dalam
penyidikan tindak pidana penipuan jual beli jabatan dengan mencatut nama
walikota Bandar Lampung?, pendekatan masaah nya yaitu pendekatan masalah
yuridis Normatif dan pendekatan yuridis Empiris, Hasil Penelitian dan
Pembahasan ini menunjukan (1) Upaya kepolisian Daerah Lampung dalam
penyidikan tindak Pidana penipuan jual beli jabatan dengan mencatut nama
walikota Bandar Lampung adalah dengan upaya preventif adalah dengan cara
memberikan informasi kepada masyarakat dalam bentuk berita di media masa
atau media elektronik agar mengantisipasi masyarakat agar tidak menjadi korban
penipuan dan upaya represif adalah dengan cara melakukan proses-proses
penyidikan yaitu penyelidikan dan penyidikan : penangkapan , penahanan,
penggeledahan, penyitaan, pemanggilan, pemeriksaan, pemberkasan, Faktor
penghambat Kepolisian Daerah Lampung adalah Faktor penegakan Hukum,
Faktor Sarana dan Fasilitas, Dan Faktor Masyarakat, saran yang dapat penulis
berikan adalah (1) perlu kerjasama kepolisian dan masyarakat dalam mengatasi
tindak pidana penipuan ini (2) hendaknya kepolisian daerah Lampung lebih
gencar lagi dalam menangani tindak pidana penipuan.

Kata Kunci : Upaya Kepolisian , Penipuan , Pencatut Nama


ABSTRACT

EFFORTS TO POLICE IN CRIMINAL INVESTIGATION FRAUD


TRADING OFFICE WITH MENCATUT NAME
AIRPORT MAYOR LAMPUNG
(studies in regional police Lampung)
By :
Kurniawati Delima Putri.Dr.Maroni,Firganefi.
(Email: Kurniawatidelimaputri94@gmail.com)

Deception by misapply a name officials we still met in our country this therefore
regional police Lampung ( city as a law enforcement agency that formed to
undertake the task and functions to maintain security and public order . Cases
crimes con was set in article 378 KUHP , for that problems who writers for are (1)
how efforts regional police Lampung in investigation crimes fraud trading office
with mencatut name mayor Lampung ? ( 2 ) that corinthians factors barrier
regional police lampung in investigation crimes fraud trading office with mencatut
name mayor Lampung? , an approach to a problem is an approach to a problem
juridical normative and approach juridical empirical, the results of the study and
discussion showed ( 1 ) an attempt regional police Lampung in investigation
crimes fraud trading office with mencatut name mayor bandar lampung is by the
preventive efforts is by means inform the community in the form of news in the
mass media or electronic media To anticipate the community to the victim of
fraud and efforts repressive is by conducting processes investigation that is
investigation and investigation: arrest, detention, search warrant;, seizure, calling,
examination, filing, factors barrier regional police Lampung is a factor law
enforcement, factors facilities and facilities, and factors the community, advice
that can be writer give you is ( 1 ) it is necessary to police cooperation and the
community in overcome crimes con was ( 2 ) should regional police lampung
more aggressively again in dealing with crimes fraud .

Password: efforts to police , fraud , pencatut name .


I.PENDAHULUAN penjara selama-lamanya empat
tahun.”
Penipuan berasal dari kata tipu yang
berarti perbuatan atau perkataan yang tidak Di tinjau dari penjelasan diatas maka R
jujur atau berbohong, palsu dan sebagainya sugandhi mengemukakan pengertian
dengan maksud menyesatkan, mengakali penipuan sebagai berikut :
dan mencari keuntungan. tindakan
penipuan merupakan suatu tindakan yang Penipuan adalah tindakan seseorang
merugikan orang lain termasuk kedalam dengan tipuan muslihat, rangkaian
tindakan yang dapat di kenakan hukuman kebohongan, nama palsu dan keadaan
pidana Pengertian penipuan di atas palsu dengan maksud menguntungkan
memberikan gambaran bahwa tindak diri sendiri dengan tiada hak
pidana penipuan memiliki beberapa rangkaian kebohongan ialah susunan
bentuk, berupa perkataan bohong atau kalimat-kalimat bohong yang
perbuatan yang merupakan dengan maksud tersususn demikian rupa yang
mencari keuntungan sendiri dari orang merupakan cerita sesuatu yang
lain. keuntungan yang di maksud berupa seakan-akan benar.1
keuntungan materil maupun keuntungan
Pengertian penipuan sesuai pendapat
yang sifat nya abstrak, misalnya penipuan
tersebut di atas tampak jelas bahwa yang
dengan mencatut nama pejabat atau
di maksud dengan penipuan adalah tipu
petinggi di Indonesia atau penipuan
muslihat atau serangkaian perkataan
dengan jual beli jabatan.
bohong Seseorang yang melakukan suatu
Di dalam KUHP tepatnya pada Pasal 378 tindakan dengan mengatakan yang tidak
di tetapkan kejahatan penipuan sebenarnya kepada orang lain tentang
(oplichting) dalam bentuk umum, suatu berita, kejadian, pesan dan lain-lain
sedangkan yang tercantum dalam Bab yang dengan maksud-maksud tertentu
XXV Buku II KUHP memuat berbagai yang ingin dicapainya adalah suatu
bentuk penipuan terhadap harta benda tindakan penipuan atau seseorang yang
yang di rumuskan dalam 20 pasal, yang melakukan tindakan-tindakan yang bersifat
masing-masing pasal mempunyai nama- menipu untuk memberikan kesan bahwa
nama khusus (penipuan dalam bentuk sesuatu itu benar dan tidak palsu, untuk
khusus ), keseluruhan pasal pada Bab kemudian mendapat kepercayaan dari
XXV ini di kenal dengan nama bedrog orang lain.
atau perbutan curang.
Tindak pidana penipuan kerap kali kita
Bunyi Pasal 378 KUHP mengatur sebagai temukan dan terjadi di lingkungan
berikut : masyarakat, untuk memenuhi kebutuhan
atau keuntungan seseorang dapat
“Barang siapa yang bermaksud melakukan suatu tindak pidana penipuan.
hendak menguntungkan diri sendiri Di Indonesia seringnya terjadi tindak
atau orang lain dengan melawan hak, pidana penipuan dikarenakan banyak
baik dengan memakai nama palsu, faktor-faktor yang mendukung terjadinya
baik dengan akal maupun tipu suatu tindakan penipuan, misalnya karena
muslihat maupun dengan karang- kemajuan teknologi sehingga dengan
karangan perkataan bohong, mudah melakukan tindakan penipuan,
membujuk seseorang dengan suatu keadaan ekonomi yang kurang sehingga
barang, membuat hutang atau memaksa seseorang untuk melakukan
menghapus kan piutang, di hukum
karena penipuan, dengan hukuman
1
Satjipto rahardjo,199. Ilmu hukum ,PT citra aditya
bhakti.bandung . hlm 52
penipuan, terlibat suatu utang dan lain masyarakat terhadap lembaga peradilan,
sebagainya.2 karena membiarkan berlangsungnya
perbuatan yang bertentangan dengan
Salah satu contoh kasus penipuan yang ada hukum, moral dan kesusilaan, tanpa ada
di Bandar Lampung adalah penipuan jual usaha untuk mencegahnya hanya karena
beli jabatan dengan mencatut nama dasar alasan hukum formal semata. Bagi
walikota Bandar Lampung Herman HN, korban dengan tidak adanya tuntutan
terdakwa terbukti menggunakan Nama terhadap pelaku penipuan tersebut, dan di
Herman HN untuk meyakinkan korban zaman sekarang seringkali kita dengar
bisa menduduki jabatan setingkat kadis di kasus-kasus penipuan dengan
pemerintahan kota (Pemkot) Bandar menggunakan atau memanfaatkan nama
Lampung., Semua itu akan disetting pejabat atau petinggi negara untuk
melalui walikota terpilih Herman HN, menguntungkan diri sendiri dan merusak
namun pada kenyataannya Herman nama baik pejabat atau petinggi Indonesia
mengaku tidak kenal dengan para penipu dan kasus yang penulis teliti ini baru
yang kini sudah diamankan aparat sampai di tahap penyidikan karena pihak
kepolisian. Menurut walikota terpilih, penyidik masih mengumpulkan bukti-bukti
kalau kenal pun tidak apalagi pernah yang akurat dan penyidik juga masih
bersekongkol untuk mentransaksikan mencari informasi tentang korban-korban
jabatan dengan imbalan fulus. "Jabatan di lain karena penyidik beranggapan kasus ini
pemkot selama herman memimpin bukan hanya satu korban saja dan
kemarin, juga tidak pernah di perjual kemungkinan masih ada korban yang
belikan.3 dan karena penipuan ini korban lainnya.
Jhondrawadi., S.E,M.M mengalami
kerugian Hingga Rp.305.000.000 yang di II.PEMBAHASAN
transfer nya melalui Bank BRI dan Bank
Lampung dengan Nomor rekening BRI : A. Upaya Kepolisian Dalam
0430069075 atas nama Herman Hosanusi penyidikan Tindak Pidana
Dan Bank Lampung dengan Nomor Penipuan Jual Beli Jabatan
Rekening : 397030102634 atas Nama Dengan Mencatut Nama
Herman Hosanusi. Walikota Bandar Lampung (
Studi Polda Lampung )
Sering kali penipuan terjadi di Indonesia
baik penipuan dengan menggunakan media Upaya kepolisian dalam penyidikan
online atau secara langsung untuk itu tindak pidana pada hakikat nya
kepolisian seharusnya lebih tegas lagi merupakan bagian dari penegakan
dalam mengambil tindakan sehingga hukum, oleh karena itu sering juga di
membuat para pelaku jera dan mengulangi katakan, bahwa politik atau kebijakan
tindak pidana penipuan dan Jika pelaku hukum pidana juga merupakan bagian
kasus penipuan tersebut tidak dijatuhi dari kebijakan penegakan hukum (law
pidana atau lolos dari hukuman, maka enforcement policy)4. Usaha-usaha
akan menimbulkan keresahan didalam yang rasional untuk menanggulangi
masyarakat. Bahkan mungkin bisa pula tindak pidana penipuan ini kepolisian
menumbuhkan ketidakpercayaan melakukan penyidikan dengan cara :

2
Moeljatno. 1993. Asas-Asas Hukum
Pidana.Jakarta: Bina Aksara. Hlm 54.
3
Lentera swara Lampung , Kasus penipuan , main 4
mata oknum PNS dan pimred Jual nama Herman Barda nawawi arief,2011,Masalah Penegakan
HN , senin 15 febuari 2015 .hlm 7 Hukum dan Kebijakan Penanggulangan Kejahatan,
Bandung: Citra Aditya Bakti, hlm 168
a. Upaya Preventif berlaku.Kegiatan sosialisasi mengenai
tindak pidana penipuan berkedok nama
Upaya preventif adalah Upaya yang pejabat yang dilakukan oleh Bidang
dilakukan untuk mencegah terjadinya Humas Polda Lampung diharapkan
kejahatan. Upaya preventif yang dapat menginformasikan kepada
dilakukan oleh kepolisian daerah masyarakat untuk menumbuhkan
Lampung adalah adalah mencegah kesadaran hukum masyarakat agar
kejahatan lebih baik dari pada lebih waspada dan lebih berhati-hati
mendidik penjahat menjadi baik agar tidak menjadi korban maupun
kembali, sebab bukan saja pelaku tindak pidana penipuan
diperhitungkan segi biaya, tapi usaha berkedok nama pejabat, serta
ini lebih mudah dan akan mendapat diharapkan juga jumlah tindak pidana
hasil yang memuaskan atau mencapai penipuan nama pejabat di Indonesia
tujuan. Selain itu kepolisian Daerah dapat berkurang.
Lampung juga Memberikan informasi
kepada masyarakat dalam bentuk berita b. Upaya Refresif
di media masa atau media elektronik
agar mengantisipasi masyarakat bahwa Upaya Represif dilakukan pada saat
telah merebak nya penipuan dengan telah terjadi tindak pidana yang
mencatut nama-nama pejabat yang ada tindakan berupa penegakan hukum
di Indonesia, upaya penyebaran yang (law enforcement) dengan
di lakukan oleh tim Humas Polda menjatuhkan hukuman. Upaya represif
lampung langsung di publikasikan adalah suatu upaya penanggulangan
kepada masyarakat guna tidak tindak pidana secara konsepsional yang
terjadinya lagi penipuan-penipuan ditempuh setalah terjadinya tindak
yang dapat merugikan masyarakat. pidana.Penanggulangan dengan upaya
Tim humas Polda lampung juga represif untuk menindak para pelaku
mengadakan sosialisai kepada sesuaidengan perbuatannya serta
masyarakat, menghimbau bahwa di memperbaikinya kembali agar mereka
zaman sekarang banyak sekali sadarbahwa perbuatan yang
penipuan-penipuan yang mengatas dilakukannya adalah perbuatan
namakan pejabat, tim humas polda melanggar hukum danmerugikan
lampung memberikan arahan agar masyarakat, sehingga tidak
masyarakat tidak mudah begitu saja mengulanginya dan orang lain
percaya oleh bujuk rayu yang tidak ada jugatidak akan melakukanya
dasar hukum nya dan kepastian yang mengingat sanksi yang ditanggungnya
jelas. Polisi juga memberikan sangat berat.5 Menurut Ruli Andi
himbauan kepada masyarakat Yunianto6 upaya refresif yang di
mengenai hukuman berat yang lakukan nya adalah :
diterima apabila ada masyarakat yang
a. Penyelidikan Penyelidikan
melakukan tindak pidana penipuan
terhadap tindak pidana penipuan
dengan menggunakan atau mencatut
mencatut nama walikota dilakukan
nama pejabat Indonesian sangat
oleh Polisi Penyelidik dit
merugikan maka dari itu diharapkan
reskrimum III Penyelidikan
kepada semua masyarakat untuk saling
merupakan tindakan tahap pertama
bekerjasama mencegah terjadinya
tindak pidana penipuan dengan 5
Sudarto,hukum dan hukum pidana ,hlm.104
pencatut nama pejbat. Selain itu, 6
Berdasarkan wawancara dengan AKBP Ruli Andi
masyarakat juga harus selalu patuh dan Yanto,S.I.K, sebagai kasubdit III Dikrektorat
taat pada peraturan yang Kriminal Umum Polda Lampung pada tanggal 25
Oktober 2016 pukul 10.00 WIB
permulaan sebelum dilakukan Penangkapan ini dilakukan untuk
penyidikan. Jadi sebelum kepentingan penyidikan dengan
dilakukan tindakan penyidikan, ketentuan Pasal 16 ayat (2)
dilakukan dulu penyelidikan oleh Undang-Undang No. 8 Tahun 1981
pejabat penyelidik, dengan maksud tentang Kitab Undang-Undang
dan tujuan mengumpulkan “bukti Hukum Acara Pidana yang
permulaan” atau “bukti yang berberbunyi “untuk kepentingan
cukup” agar dapat dilakukan tindak penyidikan, penyidik dan penyidik
lanjut penyidikan Setelah pembantu berwenang melakukan
mendapatkan laporan adanya penangkapan”. Polisi Penyidik
tindak pidana penipuan dengan Ditreskrimum Polda Lampung
mencatut nama walikota. dalam melakukan penangkapan
Dalam hal ini kepolisian daerah berdasarkan alasan seorang
lampung melakukan Penyelidikan tersangka diduga keras melakukan
terhadap tersangka Heru tindak pidana dan dugaan yang
Firmansyah, Jamaludin, Taufan kuat itu didasarkan pada bukti
Firdaus dan Salahudin, bahwa permulaan yang cukup.Tindakan
benar tidak ada nya tindak pidana penangkapan baru dapat dilakukan
penipuan yang di lakukan oleh oleh penyidik apabila seseorang itu
tersangka-tersangka tersebut, di diduga keras melakukan tindak
lihat dari keterangan korban,saksi pidana, dan dugaan yang kuat itu
dan tersangk, jika benar mereka didasarkan pada bukti permulaan
terbukti melakukan tindak pidana yang cukup.
penipuan, maka kepolisian daerah Dalam hal ini kepolisian daerah
lampung melakukan tahapan lampung melakukan penangkapan
selanjutnya yaitu tahap terhadap tersangka Heru
Penyidikan. Firmansyah, Jamaludin, Taufan
Firdaus dan Salahudin jika mereka
b. Penyidikan Seperti telah diuraikan telah terbukti secara sah melanggar
sebelumnya bahwa penyidikan hukum, kepolisian daerah lampung
merupakan serangkaian tindakan berhak menangkap mereka sesuai
penyidik dalam hal dan menurut dengan Pasal 16 ayat (2) Undang-
cara yang diatur dalam undang- Undang No. 8 Tahun 1981 tentang
undang untuk mencari serta Kitab Undang-Undang Hukum
mengumpulkan bukti yang terjadi Acara Pidana dengan di dasari
dan guna menemukan tersangkanya bukti-bukti yang kuat dalam hal ini
(Pasal 1 angka 2 Undang-Undang bukti yang kuat adalah Buku
No.8 Tahun 1981 Tentang Kitab rekening milik tersangka yang di
Undang-Undang Hukum Acara jadikan sarana untuk menipu
Pidana). Dalam hal ini penyidikan korban.
tindak pidana penipuan dengan ( 2) Penahanan
mencatut nama walikota. Untuk kepentingan penyidikan dan
berdasarkan hasil pemeriksaan
Adapun tindakan penyidikan yang diperoleh bukti yang cukup,
dilakukan oleh Polisi Ditreskrimum keempat tersangka diduga keras
III Polda Lamung diuraikan yang melakukan tindak pidana penipuan
dikatakan oleh Ruli andi Yunianto sebagaimana diatur dalam Pasal
sebagai berikut 378 Kitab Undang-Undang Hukum
(1) Penangkapan Pidana yang dapat dikenakan
penahanan, keempat tersangka
dikhawatirkan melarikan diri, dan bukti serta dimaksudkan untuk
merusak atau menghilangkan mendapatkan orang yang diduga
barang bukti dan atau mengulangi keras sebagai tersangka pelaku
tindak pidana maka dapat tindak pidana. Dalam kasus tindak
dilakukan penahanan terhadap pidana penipuan dengan mencatut
tersangka dengan Surat Perintah nama walikota untuk kepentingan
Penahanan dari Direktur Reserse penyidikan, penyidik ditreskrimum
Kriminal Umum (Dirreskrimum) Polda Lampung dapat melakukan
Polda Lampung.Penahanan penggeledahan rumah atau
tersebut dilakukan oleh beberapa penggeledahan pakaian atau
orang petugas Ditrekrimum Polda penggeledahan badan menurut tata
Lampung yang telah diperintahkan cara yang ditentukan dalam
oleh Direktur Reserse Kriminal KUHAP (Pasal 32 Undang-Undang
Umum (Dirreskrimum) untuk No. 8 Tahun 1981 tentang Kitab
melakukan penagkapan terhadap Undang-Undang Hukum Acara
Keempat tersangka. Penahanan Pidana). Penggeledahan rumah
dilakukan setelah dilakukan adalah tindakan penyidik untuk
pemeriksaan di Kantor memasuki rumah tempat tinggal
Direktorat Reserse Kriminal umum dan tempat tertutup Iainnya untuk
Polda Lampung, karena para melakukan tindakan pemeriksaan
tersangka dikhawatirkan akan dan atau penyitaan dan atau
melarikan diri atau akan penangkapan dalam hal dan
mengulangi perbuatannya serta menurut cara yang diatur dalam
akan menghilangkan barang bukti, KUHAP (Pasal 1 butir 17 Undang-
dilakukan penahanan yang Undang No. 8 Tahun 1981 tentang
ditempatkan di Rumah Tahanan Kitab Undang-Undang Hukum
Polda Lampung guna proses Acara Pidana), sedangkan
penyidikan lebih lanjut. Atas penggeledahan badan adalah
penahanan tersebut kemudian tindakan penyidik untuk
dibuatkan Berita Acara Penahanan. mengadakan pemeriksaan badan
dan atau pakaian tersangka untuk
Dalam hal ini tersangka Heru mencari benda yang diduga keras
Firmansyah, Jamaludin, Taufan ada pada badannya atau dibawanya
Firdaus dan Salahudin telah serta, untuk disita (Pasal 1 butir 18
melakukan Proses penyelidikan, Undang-Undang No. 8 Tahun 1981
penyidikan dan sudah di lakukan tentang Kitab Undang-Undang
nya penangkapan maka pada tahap Hukum Acara Pidana ).
selanjut nya yaitu penahanan, saat Penggeledahan yang dilakukan
ini Para tersangka terbukti Kepolisian daerah Lampung
melakukan penipuan dan telah di terhadap keempat tersangka ini
tahan di Polda Lampung, mereka adalah penggeledahan rumah untuk
ditahan untuk kepentingan mencari alat bukti atau barang
penyidik agar keempat tersangka bukti yang di gunakan korban
tersebut tidak melarikan diri dan dalam melakukan tindak pidana
menghilangkan bukti-bukti yang penipuan dan kepolisian polda
ada. lampung berhasil mendapatkan
barang bukti yang berupa 2 Buku
(3)Penggeledahan tabungan dan ATM atas nama
Penggeledahan bertujuan untuk Herman Hosanusi, 2 buku
mencari dan mengumpulkan fakta tabungan itu berupa 1 buku
tabungan Bank BRI dengan nomor melakukan penggeledahan dengan
rekening 0430069075 Dan Bank disaksikan oleh kepala desa atau
Lampung dengan Nomor Rekening kepala ingkungan dan dua orang
397030102634 dengan total saksi (Pasal 129 ayat 1 Undang-
kerugian Rp. 305.000.000 yang di Undang No. 8 Tahun 1981 tentang
Transfer bertahap di Bank BRI Rp. Kitab Undang-Undang Hukum
10.000.000 sebanyak 4x, Rp. Acara Pidana). Ditreskrimum
30.000.000 sebanyak 1 x, Polda Lampung membuat berita
Rp.25.000.000 sebanyak 1x, acara yang dibacakan,
Rp.50.000.000 sebanyak 2x, lalu di ditandatangani serta salinannya
Bank Lampung Rp.90.000.000 1x disampaikan kepada atasan
dan Rp.20.000.000 sebanyak 1x, penyidik, orang yang disita,
barang bukti tersebut telah di sita keluarganya dan kepala desa.
oleh kepolisian daerah Lampung. Dalam Tahap ini kepolisian Daerah
Lampung Menyita barang bukti
4)Penyitaan yang telah di dapatkan oleh
Polisi Penyidik Ditreskrimum kepolisian dan disita untuk
Polda Lampung selain melakukan kepentingan penyidikan.
penahanan terhadap tersangka
penyidik juga melakukan penyitaan (5) Pemanggilan
terhadap barang bukti. Penyitaan Demi untuk melakukan
hanya dapat dilakukan oleh pemeriksaan, Ditreskrimsum Polda
penyidik dengan surat izin ketua Lampung melakukan pemanggilan
pengadilan negeri setempat (Pasal terhadap saksi yang dianggap perlu
38 ayat (1) Undang-Undang No. 8 untuk diperiksa. Pemanggilan saksi
Tahun 1981 tentang Kitab Undang- dilakukan penyidik dengan berhati-
Undang Hukum Acara Pidana), hati dan teliti. Jangan sampai ada
namun dalam keadaan yang sangat saksi yang dipanggil ernyata tidak
perlu dan mendesak bilamana dapat memberikan keterangan
penyidik harus segera bertindak apapun. Untuk memanggil dan
dan tidak mungkin untuk menjadikan seseorang untuk
mendapatkan surat izin terlebih diperiksa sebagai saksi,
dahulu, tanpa mengurangi pejabat/penyidik pembantu harus
ketentuan ayat (1) diatas, penyidik benar-benar berpedoman pada
dapat melakukan penyitaan hanya kriteria yang ditentukan oleh Pasal
atas benda bergerak dan untuk itu 1 butir 26 Undang-Undang No.8
wajib segera melaporkan kepada Tahun 1981 Tentang Kitab
ketua pengadilan negeri setempat Undang-Undang Hukum Acara
guna memperoleh persetujuannya Pidana, yaitu seseorang yang
(Pasal 38 ayat (2) Undang-Undang mendengar sendiri, melihat sendiri,
No. 8 Tahun 1981 tentang Kitab mengalami sendiri peristiwa
Undang-Undang Hukum Acara pidananya, dan orang yang
Pidana). Penyitaan oleh penyidik bersangkutan akan apa yang ia
Ditreskrimum Polda Lampung dengar ia lihat serta ia alami. Guna
dilakukan dengan terlebih dahulu kepentingan penyidikan kasus
menunjukan tanda pengenal sesuai tindak pidana penipuan Nama
dengan ketentuan Pasal 128 pejabat selain melakukan
Undang-Undang No. 8 Tahun 1981 pemanggilan terhadap saksi-saksi.
tentang Kitab Undang-Undang Dalam hal ini kepolisian Polda
Hukum Acara Pidana Setelah Lampung melakukan pemanggilan
terhadap saksi-saksi yang dianggap pemeriksaan untuk menjelaskan
mengetahui Tindak pidana bagaimana alur tindak pidana yang
penipuan ini, dalam hal ini saksi mereka lakukan guna untuk
nya yaitu korban sendiri dan saksi kepentingan penyidik.
mahkota dimana para tersangka di
bagi menjadi 2 dan saling (7) Pemberkasan
bergantian menjadi saksi untuk Pemeriksaan penyidikan kasus
tersangka lain nya. tindak pidana penipuan berkedok
nama pejabat bertujuan untuk
6) Pemeriksaan menyiapkan hasil pemeriksaan
Pemeriksaan penyidikan dilakukan penyidikan sebagai berkas perkara
oleh Polisi Penyidik Ditreskrimum yang kemudian akan penyidik
Polda Lampung Pemeriksaan serahkan kepada penuntut umum
penyidikan dilakukan terhadap sebagai instansi yang bertindak dan
tersangka, saksi dan ahli berwenang melakukanpenuntutan
Pemeriksaan penyidik dalam terhadap tindak pidana. Setelah
mendapatkan jawaban atau penyidik berpendapat segala
keterangan tersangka tidak boleh sesuatu pemeriksaan yang
dipaksa dengan cara apapun baik diperlukan dianggap cukup,
penekanan fisik dengan tindakan penyidik atas kekuatan sumpah
kekerasan atau penganiayaan, jabatan segera membuat berita
maupun dengan tekanan dari acara dengan persyaratan sebagai
penyidik maupun pihak luar. berikut:
Penyidik mencatat dengan teliti (a) Memberi tanggal pada berita
keterangan-keterangan tersangka. acara
Pencatatan disesuaikan dengan (b) Memuat tindak pidana yang
kata-kata dan kalimat yang disangkakan dengan menyebut
dipergunakan tersangka. waktu, tempat, dan keadaan
Keterangan tersangka dicatat dalam sewaktu tindak pidana
berita acara pemeriksaan oleh dilakukan
penyidik. Setelah selesai, (c) Nama dan tempat tinggal
ditanyakan atau diminta tersangka dan saksi (umur,
persetujuan dari tersangka tentang kebangsaan, agama, dan lain-
kebenaran isi berita acara tersebut. lain)
Apabila tersangka telah menyetujui (d) Catatan mengenai akta atau
isi keterangan yang tertera dalam benda
berita acara, tersangka dan (e) Segala sesuatu yang dianggap
penyidik masing-masing perlu untuk kepentingan
membubuhkan tanda tangan penyelesaian perkara
mereka dalam berita acara. Apabila
tersangka tidak mau membubuhkan Untuk kelengkapan berita acara, setiap
tanda tangan dalam berita acara pemeriksaan yang berita acaranya
pemeriksaan, penyidik membuat terlah dibuat tersendiri dalam
catatan berupa penjelasan atau pemeriksaan penyidikan, dilampirkan
keterangan tentang hal itu, serta dalam berita acara penyidikan yang
menyebutkan alasan yang dibuat oleh penyidik. Dalam berita
menjelaskan kenapa tersangka acara penyidikan yang berupa berkas
tidak mau menandatangani. perkara hasil penyidikan, penyidik
Dalam hal ini para tersangaka Heru melapirkan berita acara yang dibuat
Firmansyah Dkk berada di tahap untuk setiap tindakan tentang
pemeriksaan tersangka, penangkapan, 1. Faktor Hukum nya sendiri, yaitu
penahanan, penggeledahan, pemasukan berupa undang-undang yang
rumah, penyitaan benda, pemeriksaan mengaturnya.
surat dan pemeriksaan saksi sesuai 2. Faktor penegakan hukum, yaitu
dengan ketentuan Pasal 75 ayat (1) pihak-pihak yang membentuk
huruf a sampai dengan Undang- maupun menerapkan hukum
Undang No.8 Tahun 1981 Tentang 3. Faktor sarana atau fasilitas yang
Kitab Undang-Undang Hukum Acara mendukung penegakan hukum
Pidana. 4. Faktor masyarakat, yaitu
lingkungan dimana hukum tersebut
B.Faktor-Faktor Penghambat berlaku atau di terapkan
Kepolisian Dalam penyidikan Tindak 5. Faktor kebudayaan, yaitu sebagai
Pidana Penipuan Jual Beli Jabatan hasil karya, cipta, dan rasa yang
Dengan Mencatut Nama Walikota didasari pada karsa manusia di
Bandar Lampung (Studi Polda dalam pergaulan hudup
Lampung )
Masalah penegakan hukum merupakan Berdasarkan wawancara dan analisis yang
masalah yang tidak pernah henti-hentinya di lakukan oleh penulis, maka yang jadi
di bicarakan. Perkataan penegakan hukum faktor penghambat dalam upaya
mempunyai konotasi yang artinya penyidikan tindak pidana penipuan dengan
menegakkan, melaksanakan ketentuan- mencatut nama walikota adalah sebagai
ketentuan hukum yang berlaku didalam berikut :
masyarakat. sehingga dalam konteks yang
lebih luas penegakan hukum merupakan 1.Faktor penegakan Hukum
kelangsungan dalam perwujudan konsep-
konsep yang abstrak dan menjadi Keberhasilan dalam penegakan hukum
kenyataan. perlindungan hukum bagi adalah mentalitas atau kepribadian
masyarakat dari segala bentuk kejahatan penegak hukum. Hukum identik dengan
yang terjadi merupakan salah satu tujuan tingkah laku nyata petugas atau penegak
yang diharapkan tercapai takkala hukum. Peningkatan kualitas merupakan
penegakan hukum dilaksanakan dengan salah satu kendala yang dialami di
baik. namun pada adakalanya penegakan berbagai instansi.
hukum tidak dapat terlaksana dengan baik,
karena ada beberapa faktor penghambat Faktor ini meliputi pihak-pihak yang
penegakan hukum tersebut, berdasarkan membentuk maupun menerapkan hukum
penelitian di lapangan yang telah atau law enforcement. Bagian-bagian itu
dilakukan dan yang selaras dengan law enforcement adalah aparatur penegak
soerjono soekanto.7 hukum yang mampu memberikan
kepastian, keadilan, dan kemanfaat hukum
Penerapan pelaksanaan upaya kepolisian secara proporsional. Aparatur penegak
dalam penegakan hukum terhadap pelaku hukum menyangkup pengertian mengenai
tindak pidana penipuan dengan mencatut institusi penegak hukum dan aparat
nama walikota ini seringkali dijumpai (orangnya) penegak hukum, sedangkan
kendala atau hambatan. faktor-faktor aparat penegak hukum dalam arti sempit
penghambat yang dapat mempengaruhi dimulai dari kepolisian, kejaksaan,
pelaksaanaan upaya kepolisian dalam kehakiman, penasehat hukum dan petugas
penegakan hukum terhadap tindak pidana sipir lembaga pemasyarakatan. Setiap
penipuan, yaitu : aparat dan aparatur diberikan kewenangan
dalam melaksanakan tugasnya masing-
7
Soejono soekanto,faktor-faktor yang
masing, yang meliputi kegiatan
mempengaruhi penegakan hukum,Op.cit,hlm 8 penerimaan laporan, penyelidikan,
penyidikan, penuntutan, penbuktian, Menurut Ruli andi yunianto9 faktor
penjatuhan vonis dan pemberian sanksi, penghambat penegakan hukum adalah
serta upaya pembinaan kembali terpidana. faktor kebudayaan zaman sekarang
terkadang masyarakat tidak memandang
2.Faktor Sarana atau Fasilitas Pendukung lagi nilai dan norma yang telah terkandung
Fasilitas pendukung secara sederhana dalam pancasila maka dari itu makin
dapat dirumuskan sebagai sarana untuk merebak nya penipuan-penipuan yang ada
mencapai tujuan. Ruang lingkupnya di indonesia jika masyarakat lebih
terutama adalah sarana fisik yang memahami nilai dan norma maka akan
berfungsi sebagai faktor pendukung. adanya keserasian nilai dengan
Fasilitas pendukung mencangkup tenaga kebudayaan masyarakat maka dari itu
manusia yang berpendidikan dan terampil, diharapkan terjalin hubungan timbal balik
organisasi yang baik, peralatan yang antara hukum adap dan hukum positif di
memadai, keuangan yang cukup dan Indonesia, dengan demikian ketentuan
sebagai nya. dalam pasal-pasal hukum tertulis dapat
3.Faktor Masyarakat mencerminkan nilai-nilai yang menjadi
Penegakan hukum berasal dari masyarakat dasar dari hukum adat supaya hukum
dan bertujuan untuk mencapai kedamaian perundang-undangan tersebut dapat
di dalam masyarakat. Taraf kepatuhan berlaku secara efektif. Kemudian
hukum, yaitu kepatuhan hukum yang diharapkan juga adanya keserasian antar
tinggi, sedang, atau kurang., kesadaran kedua nilai tersebut akan menempatkan
masyarakat terhadap hukum belum hukum pada tempatnya.
terbangun dengan baik, di samping itu
masyarakat mengalami krisis kepercayaan III.PENUTUP
kepada hukum dan aparat kepolisian, hal
tersebut sanagn terpengaruh pada ketaatan Berdasarkan hasil penelitian dan
terhadap hukum. Menurut Ruli Andi pembahasan mengenai upaya kepolisian
Yunianto8 Faktor Penghambat masyarakat dalam penyidikan tindak pidana penipuan
adalah pemikiran masyarakat jual beli jabatan dengan mencatut nama
menghalalkan segala cara untuk walikota Bandar Lampung penulis
mendapatkan jabatan yang tinggi untuk itu mengambil kesimpulan sebagai berikut:
masyarakat yang awam sering sekali di
bodohi oleh pelaku tindak pidana penipuan 1.) Upaya kepolisian Daerah Lampung
untuk itu seharus nya masyarakat lebih dalam penyidikan tindak pidana
selekif lagi dalam menerima tawaran yang penipuan jual beli Jabatan dengan
tidak ada bukti yang cukup. mencatut nama pejabat adalah :
4.Faktor Kebudayaan
Fungsi kebudayaan menurut Soerjono Upaya kepolisian dalam penyidikan tindak
Soekanto, mengatur agar manusia dapat pidana pada hakikat nya merupakan
mengerti bagaimana seharusnya bertindak, bagian dari penegakan hukum, oleh karena
berbuat, dan menentukan sikapnya kalau itu sering juga di katakan, bahwa politik
mereka berhubungan dengan orang lain. atau kebijakan hukum pidana juga
Kebudayaan adalah suatu garis pokok merupakan bagian dari kebijakan
tentang perikelakuan yang menetapkan penegakan hukum (law enforcement
peraturan mengenai apa yang harus policy). Usaha-usaha yang rasional untuk
dilakukan, dan apa yang dilarang.
9
Berdasarkan wawancara dengan AKBP Ruli Andi
8
Berdasarkan wawancara dengan AKBP Ruli Andi Yanto,S.I.K, sebagai kasubdit III Dikrektorat
Yanto,S.I.K, sebagai kasubdit III Dikrektorat Kriminal Umum Polda Lampung pada tanggal 25
Kriminal Umum Polda Lampung pada tanggal 25 Oktober 2016 pukul 10.00 WIB
Oktober 2016 pukul 10.00 WIB
menanggulangi tindak pidana penipuan ini penangkapan, penahanan, penggeledahan,
kepolisian melakukan penyidikan dengan penyitaan, pemanggilan, pemeriksaan serta
cara upaya Preventif dan Upaya Refresif. pemberkasan, saat ini Kasus Tindak
Pidana Penipuan ini telah sampai ke tahap
Upaya preventif yang dilakukan oleh pemindanaan dimana ke empat tersangka
Kepolisian Polda Lampung Khusus nya tersebut telah menjalani proses hukuman
Distreskrimum III dalam penanggulangan yang di terimanya dan mereka di ancam
tindak pidana penipuan ini adalah Hukuman penjara selama 4 tahun.
Memberikan informasi kepada masyarakat
dalam bentuk berita di media masa atau Dari uraian di atas mengenai upaya
media elektronik agar mengantisipasi kepolisian dalam penyidikan tindak pidana
masyarakat bahwa telah merebaknya penipuan jual beli jabataan dengan
penipuan dengan mencatut nama-nama mencatut nama walikota Bandar Lampung
pejabat yang ada di Indonesia, upaya menarik kesimpulan bahwa aparat
penyebaran yang di lakukan oleh tim penyidik telah melakukan tugas dan
Humas Polda lampung langsung di fungsinya dengan baik. Berdasarkan tugas
publikasikan kepada masyarakat guna dan wewenang kepolisian yang tertuang
tidak terjadinya lagi penipuan-penipuan dalam undang-undang
yang dapat merugikan masyarakat. Tim
humas Polda lampung juga mengadakan 2.) Faktor-faktor yang menghambat
sosialisai kepada masyarakat, menghimbau penerapan penyidikan tindak pidana
bahwa di zaman sekarang banyak sekali Penipuan antara lain:
penipuan-penipuan yang mengatas
namakan pejabat, tim humas polda penerapan pelaksaan penegakan hukum
lampung memberikan arahan agar terhadap pelaku tindak pidana penipuan
masyarakat tidak mudah begitu saja dengan mencatut nama pejabat seringkali
percaya oleh bujuk rayu yang tidak ada di jumpai kendala atau hambatan, faktor-
dasar hukum nya dan kepastian yang jelas. faktor penghambat yang dapat
sedangkan upaya refresif nya adalah mempengaruhi pelaksanaan upaya
dengan melakukan serangkaian proses kepolisian dalam penyidikan tindak pidana
penyidikan yaitu berupa : penipuan dengan mencatut nama, faktor
penghambat tersebut adalah :
a. Penyelidikan terhadap tindak pidana
1. Faktor penegakan hukum dimana
penipuan mencatut nama walikota
kurang nya kualitas dan kuantitas
dilakukan oleh Polisi Penyelidik dit
yang di miliki oleh Kepolisian
reskrimum III Penyelidikan merupakan
seperti kurang nya masa
tindakan tahap pertama permulaan
pendidikan yang di miliki
sebelum dilakukan penyidikan.
kepolisan yang rata-rata hanya di
b. Penyidikan Seperti telah diuraikan tambahkan pendidikan selama
sebelumnya bahwa penyidikan merupakan 8bulan hingga 1 tahun saja, untuk
serangkaian tindakan penyidik dalam hal itu seharus nya kepolisian harus
dan menurut cara yang diatur dalam berpendidikan minimal sarjana
undang-undang untuk mencari serta agar proses penyidikannya bisa
mengumpulkan bukti yang terjadi dan berjalan lancar dan masyarakat
guna menemukan tersangkanya (Pasal 1 tidak lebih pintar dari polisi.
angka 2 Undang-Undang No.8 Tahun 2. Faktor Sarana dan fasilitas yang
1981 Tentang Kitab Undang-Undang menghambat proses penyidikan
Hukum Acara Pidana). Dalam hal ini yaitu kurangnya komputer dan alat
penyidikan tindak pidana penipuan dengan komunikasi lainnya yang
mencatut nama walikota, berupa menghambat kepolisian dalam
proses penyidikan, untuk itu lebih oknum-oknum nakal yang
di tingkatkan lagi karena semakin memanfaatkan jabatan seseorang
berkembangnya zaman maka akan untuk mengelabui masyarakat yang
tambah berkembang pula minim pengetahuan nya,
pemikiran masyarakat jika alat khususnya untuk masyarakat
komunikasi kepolisian tidak lebih provinsi lampung agar mengubah
canggih dari masyarakat maka akan pola pikir mereka dari yang pasif
sangat menghambat kepolisian menjadi aktif dalam memberantas
dalam penyidikan dan tindak pidana penipuan ini.
penindaklanjutan tindak pidana
penipuan ini.
3. Faktor masyarakat yang Daftar Pustaka
menghambat kepolisian adalah
kurangnya peran serta masyarakat Barda nawawi arief,2011,Masalah
untuk menjadi saksi karena Penegakan Hukum dan Kebijakan
terkadang masyarakat tidak ingin di Penanggulangan Kejahatan, Bandung:
mintai keterangan dalam proses Citra Aditya Bakti.
penyidikan maka dari itu proses
penyidikan cenderung lambat.
Moeljatno. 1993. Asas-Asas Hukum
Saran dalam penelitian ini adalah
Pidana.Jakarta: Bina Aksara
Mengingat bahwa masalah Penipuan sudah
menjamur dan sangat meresahkan
Satjipto rahardjo,199. Ilmu hukum,PT citra
masyarakat karena merugikan Masyarakat
aditya bhakti.bandung.
maka hendaknya bagi penegak hukum
khususnya Lembaga Kepolisian
Soejono soekanto,faktor-faktor yang
meningkatkan kinerjanya terutama dalam
mempengaruhi penegakan hukum,Op.cit
penyelidikan, penyidikan dan penuntutan.
Selain itu juga terdapat beberapa saran dari
Sudarto,hukum dan hukum pidana.
penulis yaitu :
1. perlunya kerjasama antara
Lentera swara Lampung, Kasus penipuan,
masyarakat dengan Aparat
main mata oknum PNS dan pimred Jual
penegakan Hukum dalam
nama Herman HN.
mengatasi Tindak pidana penipuan
dengan mencatut nama pejabat,
wawancara dengan AKBP Ruli Andi
maka di harapkan masyarakat
Yanto,S.I.K, sebagai kasubdit III
berperan aktif dalam
Dikrektorat Kriminal Umum Polda
penanggulangan tindak pidana
Lampung.
penipuan ini agar pelaku tindak
pidana penipuan di Indonesia
Berkurang karena tanpa peran
No HP : 082371948216
masyarakat kepolisian akan sulit
daam memberantas tindak pidana
penipuan ini dan akan sangat
merugikan pejabat yang tidak
bersalah tetapi di rusak nama baik
nya.
2. Perlu sering diadakan sosialisasi
dan penyuluhan kepada masyarakat
tentang tindak pidana penipuan, di
zaman sekarang banyak sekali

Anda mungkin juga menyukai