Anda di halaman 1dari 4

MAKALAH

ISLAM DAN FILSAFAT ILMU PENGETAHUAN

Dosen pengampu:
Aan Rahadiana H,M.Ag

Oleh :
Lilis Suryani 1214040048

JURUSAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT


ISLAM FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN GUNUNG
DJATI BANDUNG
2022
PENDAHULUAN

Keberhasilan manusia jaman sekarang diukur dari keberhasilannya menguasai ilmu


pengetahuan. Didalam konsep Islam manusia dituntut untuk untuk mencari ilmu yang
bermanfaat dan menghindarkan diri dari ilmu yang tidak bermanfaat. Ukuran kemanfaatan
ilmu dilihat dari sejauh mana dia mendekatkan diri kepada Allah SWT dan sejauh mana dia
bermanfaat bagi manusia.

Islam merupakan agama yang didasarkan atas ilmu pengetahuan, karena kunci dalam
beribadah adalah ikhlas, tidak akan mampu untuk ikhlas jika tidak beramal, dan tidak akan
mampu untuk beramal, jika tidak mengetahui ilmunya. Orang yang beribadah tanpa
mengetahui ilmunya, maka ibadahnya ditolak tidak akan diterima.

Manusia merupakan makhluk yang diberi akal berkembang untuk berpikir dan untuk
membedakan mana yang salah dan yang benar, terutama dalam mengembangkan ilmu
pengetahuan, karena orang yang bodoh merupakan musuh Allah dan orang yang berilmu
merupakan kekasih Allah SWT.

PEMBAHASAN

Kebenaran suatu ilmu pengetahuan, menurut Islam, adalah sebanding dengan


kemanfaatan suatu ilmu pengetahuan. Secara rinci ilmu yang bermanfaat adalah apabila (1)
Mendekatkan kepada kebenaran Allah SWT (2) dapat merealisasikan umat dalam menggapai
tujuannya (3) dapat memberikan pedoman bagi sesama (4) dapat menyelesaikan persoalan
ummat. Kebenaran juga merupakan sifat dasar dari hakikat sesuatu sejauh yang sesuai
dengan tuntunan-tuntunan kearifan dan keadilan (Zubair, 2002).

Dr. Mahdi Ghulsyani membagi ayat-ayat dalam AI-Qur'an yang berisi agar manusia
memikirkan alam semesta dengan ilmu pengetahuan untuk mengenal kebenaran Allah
sebagai berikut: (1) Ayat-ayat yang menggambarkan elemen-elemen pokok objek atau
menyuruh manusia untuk menyingkapkannya (2) Ayat-ayat yang mencakup masalah cara
penciptaan objek-objek material maupun yang menyuruh manusia untuk menyingkap asal-
usulnya (3) Ayat-ayat yang menyuruh manusia untuk menyingkap bagaimana alam semesta
ini berwujud (4) Ayat-ayat yang menyuruh manusia untuk mempelajari gejala-gejala alam (5)
Ayat-ayat yang menunjukkan bahwa Allah bersumpah atas berbagai objek alam (6) Ayat-ayat
yang dengan merujuk beberapa gejala alam, menjelaskan kemungkinan terjadinya hari
Kebangkitan (7) Ayat-ayat yang menekankan kelangsungan dan keteraturan penciptaan
Allah.

Ilmu pengetahuan merupakan upaya menyingkap realitas yang dihadapi dunia


manusia, dituntut untuk dapat secara tepat merumuskan objek material maupun formalnya,
Dewasa ini, nampak bahwa ilmu pengetahuan yang bercorak empiris dengan metode
kuantitatif cenderung menduduki "peran utama" serta dipercaya kebenarannya. Hal ini sedikit
banyaknya dipengaruhi oleh perkembangan positivisme Auguste Comte yang mengajukan
tiga tahapan· pembebasan ilmu pengetahuan. Pertama, ilmu pengetahuan melepaskan d.iri
dari lingkungan teologik yang bersifat mitis. Kedua, ilmu pengetahuan melepaskan diri dan
lingkungan metaflSik yang bersifat abstrak. Ketiga, ilmu pengetahuan menemukan
otonominya dalam lingkungan positivistik. Pada gilirannya berkembang metode ilmiah yang
membatasi pada objek yang dihasilkan observasi empirik. Kebenaran hanya dapat dipahami
dalam batas perhitungan kuantitatifdan matematik. Harus diakui untuk jamao sekarang ini,
keberhasilan manusia, baik seeara pribadi maupun selaku ummat, diukur dari
keberhasilannya menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi serta rekayasanya. Manusia
sekarang juga tidak mungkin melepaskan d.iri dan hidup tanpa ilmu pengetahuan dan
teknologi serta rekayasanya. Bahkan dalam banyak hal teknologi seolah-olah sudah
"mencampuri" urusan yang di masa lalu dianggap sebagai hak Allah dalam penciptaan. Ilmu
pengetahuan (eksakta) dan teknologi berfungsi selaku "sang penebus dan sang pembebas". Ia
rnenebus dan membebaskan manusia dari kebodohan, keterbelakangan, dan kemiskinan.
Kendatipun kenyataan dapat saja menunjukkan lain, bagaimana jarak antara si kaya dan si
rniskin semakin tajam. Namun yang pasti, ilmu pengetahuan dan teknologi serta rekayasanya
dewasa ini, merupakan lambangpalingjew dari otonomi manusia (Zubair, 2002).

KESIMPULAN

Keberhasilan manusia jaman sekarang diukur dari keberhasilannya menguasai ilmu


pengetahuan. Didalam konsep Islam manusia dituntut untuk untuk mencari ilmu yang
bermanfaat dan menghindarkan diri dari ilmu yang tidak bermanfaat. Ukuran kemanfaatan
ilmu dilihat dari sejauh mana dia mendekatkan diri kepada Allah SWT dan sejauh mana dia
bermanfaat bagi manusia.
Islam merupakan agama yang didasarkan atas ilmu pengetahuan, karena kunci dalam
beribadah adalah ikhlas, tidak akan mampu untuk ikhlas jika tidak beramal, dan tidak akan
mampu untuk beramal, jika tidak mengetahui ilmunya. Orang yang beribadah tanpa
mengetahui ilmunya, maka ibadahnya ditolak tidak akan diterima.

Anda mungkin juga menyukai