Disusun oleh :
DINAS KESEHATAN
KABUPATEN MUSI RAWAS
HASIL PENGOLAHAN DATA INFORMASI KESEHATAN
TERKAIT PENYEBARAN COVID-19 DI KABUPATEN MUSI RAWAS
TAHUN 2021
I. PENDAHULUAN
1. LATAR BELAKANG
Sejak pandemi COVID-19, hampir semua aspek kehidupan dipaksa untuk menyesuaikan
situasi, seperti kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) dan Work From
Home (WFH) yang ditujukan untuk menurunkan risiko penyebaran virus. Sebelum
mengetahui bagaimana cara penyebaran virus corona, mari kita lihat bagaimana asal mula
COVID-19 muncul. COVID-19 merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus SARS
CoV-2. Tiongkok tercatat sebagai negara yang pertama kali menemukan kasus COVID-
19 di dunia. Dilansir dari Kompaspedia (5/07/20), Tiongkok melaporkan adanya penyakit
jenis baru ini pada 31 Desember 2019 dan kantor WHO di Tiongkok pun mendapat
pemberitahuan mengenai penyakit pneumonia yang saat itu penyebabnya tidak diketahui.
Pneumonia atau infeksi yang menyerang paru-paru ini dideteksi pertama kali di Kota
Wuhan, Provinsi Hubei, Tiongkok. Hanya dalam waktu beberapa minggu, terjadi
peningkatan jumlah orang yang terkena penyakit ini. Pada 30 Januari 2020, WHO
mengumumkan kondisi kesehatan darurat global. Kemudian 11 Februari 2020, WHO
mengumumkan nama resmi virus korona tipe baru sebagai Severe Acute Respiratory
Syndrome Coronavirus 2 (SARS-CoV-2). Sedangkan COVID-19 merupakan nama resmi
untuk penyakit yang ditimbulkan.
Di Kabupaten Musi Rawas, pada tahun 2021 ada 414.752 jumlah penduduk terdiri
dari 211.697 penduduk laki-laki dan 203.055 penduduk perempuan. Pada tahun 2021,
jumlah penderita covid-19 melonjak pada bulan Mei, juni, juli, ada 962 kasus konfirmasi
dengan 15 Orang Meninggal Dunia.
Tingginya angka kelahiran yang berakibat pesatnya jumlah penduduk menjadikan
faktor utama tingginya penularan covid-19 di wilayah kabupaten Musi Rawas, selain itu
masih percayanya masyarakat akan pemberitaan tentang covid-19 merupakan permainan
politik oleh para pejabat membuat masyarakat tidak memperdulikan anjuran untuk
memakai masker,cuci tangan dan social distansing. Kurangnya koordinasi pihak terkait
seperti polres/polsek, koramil dalam memberikan himbauan terkait covid-19, belum ada
larangan kegiatan persedekahan membuat penyebaran covid-19 semakin banyak.
Secara umum Penduduk Kabupaten Musi Rawas termasuk golongan penduduk muda,
hal ini diperlihatkan oleh panjang batang piramida untuk kelompok umur penduduk
muda (0-4 tahun dan 5-9 tahun) yang sedikit lebih panjang dari kelompok umur lainnya
dan batang piramida untuk kelompok umur (60 tahun ke atas) yang cukup pendek.
Piramida tersebut merupakan gambaran struktur penduduk yang terdiri dari struktur
penduduk muda, dewasa, dan tua. Struktur penduduk ini menjadi dasar bagi kebijakan
kependudukan, sosial, budaya, dan ekonomi.
Struktur penduduk di Indonesia termasuk struktur penduduk muda. Hal ini dapat
diketahui dari banyaknya jumlah penduduk usia muda (0-14 tahun), walaupun jumlah
kelahiran telah menurun jika dibandingkan dengan lima tahun yang lalu dan angka
harapan hidup yang semakin meningkat yang ditandai dengan meningkatnya jumlah
penduduk usia tua. Badan piramida membesar, ini menunjukkan banyaknya penduduk
usia produktif terutama pada kelompok umur 25-29 tahun baik laki-laki maupun
perempuan. Jumlah golongan penduduk usia tua juga cukup besar. Hal ini dapat dimaknai
dengan semakin tingginya usia harapan hidup, kondisi ini mengharuskan adanya
kebijakan terhadap penduduk usia lanjut, karena golongan penduduk ini relatif tidak
produktif.
Jumlah Desa/Kelurahan
Kecamatan
2019 2020 2021
Selangit 12 12 12
Sumber Harta 10 10 10
Tugumulyo 18 18 18
Purwodadi 11 11 11
Muara Beliti 12 12 12
TP. Kepungut 10 10 10
Jayaloka 13 13 13
Suka Karya 8 8 8
Muara Kelingi 21 21 21
BTS Ulu 19 19 19
Tuah Negeri 11 11 11
Jumlah Desa/Kelurahan
Kecamatan
2019 2020 2021
Muara Lakitan 20 20 20
Megang Sakti 21 21 21
Dari grafik diatas dapat dilihat bahwa Covid-19 di Kabupaten Musi Rawas Pada Tahun
2021 penyebaran covid-19 mulai memuncak pada bulan Mei, Juni dan Juli