Anda di halaman 1dari 2

CATUR AISWARYA

Catur Aiswarya yang merupakan bagian dari Subha Karma. Catur Aiswarya adalah
empat sikap kerohanian yang memberikan kebahagiaan hidup lahir dan batin bagi
manusia. Catur Aiswarya terdiri dari empat bagian yaitu Dharma, Jnana, Wairagya dan
Aiswarya, berikut penjelasannya :
1. Dharma, Segala perbuatan yang selalu didasari atas kebenaran.
2. Jnana, pengetahuan atau kebijaksanaan lahir batin yang berguna demi kehidupan seluruh
umat manusia.
3. Wairagya, tidak ingin terhadap kemegahan duniawi, misalnya tidak berharap-harap menjadi
pemimpin, jadi hartawan, gila hormat dan sebagainya.
4. Aiswarya, kebahagiaan dan kesejahteraan yang didapatkan dengan cara (jalan) yang baik atau
halal sesuai dengan hukum atau ketentuan agama serta hukum yang berlaku di dalam
masyarakat dan negara.

Berprilaku selalu didasari atas kebenaran, agama dan hukum merupakan prinsip dari
Catur Aiswarya ini.
’’Om yamapati pujamkha.. Asvina sarira puja samastanakha.. Mahadewa shanti jayantakha..
Loka samsthana amritam sanjiwani’’
Kenikmatan itu memiliki harga, dalam hal ini bukan dalam hal duniawi, tapi dalam hal
karma.. Setiap kenikmatan dari indriya sejatinya ktika dilaksanakan tanpa satwika guna dan
kesadaran dharma, maka itu hanyalah sementara dan akan mendapatkan balasan nantinya.
Dikatakan dalam wraspatti tattwa adalah bahwa terdapat pengendalian atas diri itu agar
mencapai buddhi yg waskita juga utama.. Disebutkan bahwa itu terdiri dari empat yaitu catur
aiswarya budhi.. Yang mana yang pertama disebut dharma buddhi yg artinya tekun dalam
melakukan tapa brata yoga mantra samadhi juga japa..Yang kedua adalah jnana budhi yaitu
tekun dalam mencari mempelajari juga memahami akan pengetahuan suci rohani, Yang ketiga
adalah vairaghya budhi yaitu tekun dalam melaksanakan brata atau pengekangan hawa nafsu
juga indriya, yg terakhir adalah aiswarya budhi yaitu hidup dalam keseimbangan.
Disbutkan pula pengendalian indriya sejatinya adalah sebuah hal yg dapat membebaskab
diri dari jerat neraka loka, dalam tattwa tentang neraka loka disebutkan bahwa, mereka yang
menggunakan indriyanya secara sembarangan atau juga mengumbar krodha sad ripu, juga tidak
melakukan panca yama niyama brata, maka akan trrganjar hukuman di beberapa neraka loka
sapta patala loka.
Seperti neraka dimana ada dicongkel matanya karena tidak menggunakan mata secara
benar, lalu juga karena melihat sesuatu yg tak layak, maka akan dicongkel matanya di neraka
oleh bala tentara yamapati.. Disebutkan itu selama beberapa tahun dan setiap hari dilalukan,
kemudian setelah menjerit kesakitan dipasang lagi matanya setelah minum air tirtha
penyembuhan, dan lagi dicongkel sampai waktunya selesai.
Ada tattwa lagi yg menyebutkan tangan dipotong karena mencuri korupsi atau juga
melakukan kekerasan, ada yg juga lidah dipotong karena senang mengadu, ada dikuliti karena
tidak tahu malu, atau mungkin ada dipotong kelamin karena tidak bsik menggunakannya atau
selingkuh, ada yg ditusuk telinganya karena senang mendengar hal yg tidak benar, ada yg
ditusuk mulutnya karena selalu marah marah, ada yg dimakan oleh kumbang2 menjijikkan
karena menyebarkan ajaran yg sesat dan meramal untuk mendapatkan uang saja, atau seorang
penyembuh yg berbohong untuk uang dan menjerumuskan.
Ketika diri sudah mengetahui tentang tattwa itu, lalu kemudian menyangkalnua, bisa jadi
akan ada hal yg lebih buruk diterima lagi ktika tidak mampu mengendalikan indriya..Dalam hal
ini ktika telah mengethui, maka cara menebusnya bisa dengan melaksanakan catur aiswarya
buddhi itu.. Karena tidak mudah melaksanakan brata dan yoga catur aiswarya.. Melaksanakan
tapa brata sbagai dharma buddhi bisa jadi akan melenyapkan kotoran2 jiwa yang mungkin akan
terselamatkan di alam kematian nanti.. Selain itu pengetahuan rohani atau jnana juga
membebaskan, dan pelaksanaan panca yama niyama bratha.
Melaksanakan catur aiswarya buddhi adalah sebuah perjalanan menuju kelepasan dalam
hal2 duniawi yg menjerumuskan, keseimbangan itu perlu namun jangan lupa atas kebenaran
hukum karmapala yang agung.. Ktika seseorang tau akan itu, namun tetap menyangkalnya
karena egonya karena ksenangan duniawinya, maka bisa jadi Ia akan mendapatkan sengsara di
kehidupan nanti kelak.. Dan semoga kita semua terselamatkan.

Anda mungkin juga menyukai