Anda di halaman 1dari 7

Jurnal Kesehatan “Metro Sai Wawai” Volume IV No.

1 Edisi Juni 2011, ISSN: 19779-469X

HUBUNGAN INDUKSI OKSITOSIN DAN PARITAS DENGAN KEJADIAN


ATONIA UTERI PADA IBU BERSALIN YANG MENGALAMI PERDARAHAN
POST PARTUM DI RSUD A. YANI METRO TAHUN 2010

Novia Ledy Kristi *), Suprihatiningsih, Prasetyowati **)

Abstrak. Atonia uteri adalah kegagalan uterus untuk berkontraksi setelah persalinan. Pada
perdarahan post partum 50-60% disebabkan oleh atonia uteri. Tingginya angka kejadian
atonia uteri yang ditandai terjadinya peningkatan angka kejadian atonia uteri dalam kurun
waktu 2009-2010 di RSUD Jendral Ahmad Yani Metro yaitu terjadinya peningkatan
sebesar 15%, selain itu juga angka atonia uteri di RSUD Jendral Ahmad Yani Metro tahun
2009 lebih tinggi dibandingkan angka atonia uteri di RSD Demang Sepulau Raya Lampung
Tengah yaitu sebesar 25,55%. Faktor predisposisi terjadinya atonia uteri antara lain adalah
induksi oksitosin dan paritas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara
induksi oksitosin dan paritas dengan kejadian atonia uteri di RSUD Jendral Ahmad Yani
metro tahun 2010. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian analitik dengan rancangan
cross sectional. Populasi penelitian ini sebanyak 125 responden. Pengambilan sampel yang
digunakan yaitu sampel jenuh. Instrumen penelitian yang digunakan adalah check list
melalui studi dokumentasi pada rekam medik RSUD Jendral Ahmad Yani Metro periode
Januari-Desember 2010. Selanjutnya data dianalisis dengan analisis univariat dan analisis
bivariat dengan uji statistik chi square. Hasil penelitian yang telah dilakukan diperoleh, dari
125 ibu bersalin yang mengalami perdarahan post partum terdapat 102 (81,6%) mengalami
atonia uteri, 60 (48%) diinduksi oksitosin, 57 (45,6%) memiliki paritas beresiko (1 atau ≥4).
Pada hubungan antara induksi oksitosin dengan atonia uteri diperoleh p-value = 0.010 dan
hubungan antara paritas dengan atonia uteri diperoleh p- value = 0,006.
Berdasarkan analisis hasil penelitian maka disimpulkan bahwa ada hubungan antara induksi
oksitosin dan paritas dengan kejadian atonia uteri di RSUD Jendral Ahmad Yani Metro
tahun 2010. Penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan pengawasan dan deteksi dini
atonia uteri sehingga memperkecil komplikasi ibu bersalin.

Kata Kunci : Atonia Uteri, Induksi Oksitosin, Paritas.


*) Mahasiswa Prodi Kebidanan Metro, **) Dosen Prodi Kebidanan Metro Poltekkes
Kementerian Kesehatan Tanjungkarang.

PENDAHULUAN 2001-2010 disebutkan bahwa dalam


konteks Rencana Pembangunan
Latar Belakang Kesehatan Menuju Indonesia Sehat 2010,
visi MPS adalah “Kehamilan dan
Salah satu indikator kemampuan Persalinan di Indonesia berlangsung
penyelenggaraan kesehatan suatu negara aman, serta bayi yang dilahirkan hidup
diukur dengan menentukan tinggi dan sehat”. (Saifuddin, 2002).
rendahnya angka kematian ibu dan Penurunan AKI di Indonesia
perinatal dalam 100.000 persalinan terlalu lambat, untuk mencapai Tujuan
hidup. (Saifuddin, 2010). Di dalam Pembangunan Milenium atau Milenium
Rencana Strategik Nasional Making Development Goals (MDG’s) yaitu
Pregnancy Safer (MPS) di Indonesia menurunkan angka kematian ibu selama

Novia Ledy Kristi, Suprihatiningsih dan Prasetyowati; Hubungan Induksi Oksitoksin dan Paritas dengan
Atonia Uteri pada Ibu Bersalin yang Mengalami Perdarahan Post Partum 9
Jurnal Kesehatan “Metro Sai Wawai” Volume IV No.1 Edisi Juni 2011, ISSN: 19779-469X

kehamilan dan persalinan, selama rentang kelahiran hidup dan tahun 2009 kasus ibu
tahun 2003 sampai 2009 penurunan AKI meningkat menjadi 5 orang dari 2.999
di Indonesia jauh dari target yang dicapai, kelahiran hidup. Berdasarkan data Kota
pada tahun 2010 dan 2015 yang Metro jumlah Kematian Ibu pada tahun
diharapkan mencapai 125/100.000 2009 yang disebabkan oleh perdarahan
kelahiran hidup dan 100/100.000 berjumlah 1 kasus (Dinkes Metro, 2009).
kelahiran hidup (Saifuddin, 2010). Atonia uteri merupakan dapat
Berdasarkan World Health menyebabkan perdarahan, dampak dari
Organizatiaon (WHO) diseluruh dunia perdarahan adalah kematian, disamping
terdapat kematian ibu sebesar 585.000 menyebabkan kematian perdarahan
jiwa pertahun (Saifuddin, 2009). WHO postpartum memperbesar kemungkinan
memperkirakan sekitar 10% kelahiran infeksi puerperal karena daya tahan
hidup mengalami komplikasi perdarahan penderita berkurang. Perdarahan banyak
pasca persalinan, eklampsia secara global kelak bisa menyebabkan sindrom
terjadi pada 0,5% kelahiran hidup dan sheehan sebagai akibat nekrosis pada
4,5% hipertensi dalam kehamilan, hipofisis pars anterior sehingga terjadi
persalinan macet mencapai 8% penyebab insufisiensi bagian tersebut, gejala-
kematian ibu secara global (Saifuddin, gejalanya ialah astenia, hipotensi,
2010). anemia, turunnya berat badan sampai
Menurut Survei Demografi menimbulkan kakeksia, penurunan fungsi
Kesehatan Rumah Tangga (SDKRT) seksual dengan akrofi alat-alat genital,
telah terjadi penurunan angka kematian kehilangan rambut pubis dan ketiak,
ibu dari Indonesia yaitu tahun 2002 penurunan metabolisme dengan
berjumlah 307/100.000 kelahiran hidup, hipotensi, aminore dan kehilangan fungsi
tahun 2007 berjumlah 228/100.000 laktasi (Winkjosastro, 2007).
kelahiran hidup. tahun 2009 berjumlah Beberapa faktor predisposisi yang
226/100.000 kelahiran hidup (SKRT2009 terkait dengan perdarahan pasca
http://www.arc.ugm.go.id). Secara global persalinan yang disebabkan oleh atonia
80% kematian ibu tergolong pada uteri adalah Distensi berlebihan pada
kematian ibu langsung Pada penyebab uterus (kehamilan kembar,
langsung dimana-mana sama, yaitu polihidramnion, atau bayi besar), Induksi
perdarahan 25% (biasanya perdarahan oksitosin atau augmentasi, persalinan dan
pasca persalinan), sepsis (15%), pelahiran cepat atau presipitatus, kala
hipertensi dalam kehamilan (12%), partus satu dan dua persalinan yang memanjang,
macet (8%), komplikasi abortus tidak riwayat atonia uterus / perdarahan pada
aman (13%) dan sebab-sebab lainnya saat melahirkan anak sebelumnya,
(8%) (Saifuddin, 2010). penggunaan agens relaksan uterus, seperti
Jumlah kematian ibu di Provinsi magneium sulfat dan terbutalin, umur :
Lampung pada tahun 2008 berjumlah 145 umur yang terlalu muda atau tua, paritas :
per 100.000 kelahiran hidup. Kematian sering dijumpai pada multipara dan
maternal di Propinsi Lampung grandemultipara, kelainan pada uterus,
disebabkan oleh perdarahan (22,18%), seperti mioma uteri, uterus convelair
eklampsia (18,47%), infeksi (1,94%), pada solusio plasenta, faktor sosio
partus lama (1,94%), aborsi (1,94%) dan ekonomi, yaitu malnutrisi (Varney,
lain-lain (49,5%) (Dinkes Propinsi 2007; Saifuddin, 2010; Mochtar, 1998).
Lampung, 2008). Berdasarkan hasil penelitian
Jumlah kasus kematian ibu Febtiyana (2008), ibu yang mengalami
melahirkan di kota Metro pada tahun atonia uteri meliputi partus spontan
2008 sebanyak 4 orang per 2.2920 64,29% persalinan dengan induksi 28,

Novia Ledy Kristi, Suprihatiningsih dan Prasetyowati; Hubungan Induksi Oksitoksin dan Paritas dengan
Atonia Uteri pada Ibu Bersalin yang Mengalami Perdarahan Post Partum 10
Jurnal Kesehatan “Metro Sai Wawai” Volume IV No.1 Edisi Juni 2011, ISSN: 19779-469X

57%, partus lama 7, 14%. Meskipun partum dari 813 persalinan normal dan
induksi menempti urutan kedua setelah terdapat 18 (66,67%) kasus perdarahan
partus spontan namun hal ini dapat post partum karena atonia uteri, secara
menunjukkan bahwa induksi merupakan terperinci 10 ibu bersalin dengan paritas
salah satu faktor predisposisi dari atonia beresiko dan 11 ibu bersalin dengan
uteri. Berdasarkan penelitian di RSUD dr. diinduksi. Berdasarkan data diatas terjadi
M. Yunus Bengkulu tahun 2008, hal uji penurunan angka kejadian antonia uteri di
chi square didapatkan nilai X2 hitung RSUD Jendral Ahmad Yani Metro
(6,69) dengan p = 0,01 yang berarti ada sebesar (11,11%), dan dari tahun ketahun
hubungan yang bermakna antara paritas atonia uteri masih menjadi penyebab
ibu dengan atonia uteri (Yono, 2011 utama perdarahan pasca persalinan
http://www.yonokomputer.com). (Medical Record RSUD Ahmad Yani,
Perdarahan pasca partum segera 2011). Walaupun demikian jika
adalah perdarahan yang terjadi segera dibandingkan dengan kasus atonia uteri
setelah pelahiran plasenta lengkap, yang di RSD Demang Sepulau Raya tahun
menandai akhir kala tiga persalinan pada 2009 terdapat 7 (41,12%) kasus dari 17
80-90% kasus perdarahan pasca partum kasus perdarahan post partum dan tahun
segera, penyebabnya adalah atonia uterus 2008 terdapat 6 (60%) kasus atonia uteri
(Varney, 2007). dari 10 kasus perdarahan post partum
Frekuensi yang dilaporkan (Medical Record RSD Demang Sepulau
Mochtar, R.dkk (1965-1969) di RS Raya, 2011). Ini menunjukkan bahwa
Pirngadi Medan terdapat perdarahan post kasus atonia uteri di RSUD Ahmad Yani
partum sebanyak 5,1% dari seluruh Metro masih digolongkan tinggi
persalinan. Dari laporan-laporan baik dari dibandingkan dengan RSD Demang
negara maju maupun negara berkembang Sepulau Raya dan dari tahun ketahun
angka kejadian perdarahan post partum atonia uteri di RSUD Ahmad Yani Metro
berkisar antara 5-15%. Berdasarkan masih menjadi penyebab utama
penyebab perdarahan post partum 50- perdarahan post partum.
60% penyebabnya adalah atonia uteri
(Mochtar, 1998).
Menurut Rripley (1999) atonia
uteri menjadi penyebab lebih dari 90% METODOLOGI
perdarahan pasca persalinan yang terjadi
dalam 24 jam setelah kelahiran bayi Penelitian ini merupakan jenis
(JNPK-KR,2008) menurut penelitian kuantitatif dengan metode
AAFP(2000/2001) 5% dari semua penelitian analitik dan rancangan cross
kelahiran dengan 70% disebabkan oleh sectional (potong lintang). Rancangan
atonia uteri (Chapman, 2006). penelitian ini digunakan untuk mencari
Menurut Pra Survei yang peneliti Hubungan Induksi Oksitosin dan Paritas
lakukan di RSUD Jenderal Ahmad Yani dengan Atonia Uteri Pada Ibu Bersalin
Metro tahun 2008 terdapat 9 kasus yang mengalami perdarahan post partum
perdarahan post partum dari 801 di RSUD Jenderal Ahmad Yani Metro.
persalinan normal dan terdapat 7 Populasi dalam penelitian ini
(77,67%) kasus perdarahan post partum adalah semua ibu bersalin yang
karena atonia uteri, secara terperinci 7 mengalami perdarahan post partum pada
ibu bersalin dengan atonia uteri, 7 ibu periode Januari-Desember 2010 yaitu
bersalin dengan paritas beresiko dan 4 sebanyak 125 ibu. Jenis data yang
ibu bersalin dengan diinduksi. Tahun digunakan adalah data sekunder yang di
2009 terdapat 27 kasus perdarahan post ambil dari rekam medik periode Januari-

Novia Ledy Kristi, Suprihatiningsih dan Prasetyowati; Hubungan Induksi Oksitoksin dan Paritas dengan
Atonia Uteri pada Ibu Bersalin yang Mengalami Perdarahan Post Partum 11
Jurnal Kesehatan “Metro Sai Wawai” Volume IV No.1 Edisi Juni 2011, ISSN: 19779-469X

Desember tahun 2010 melalui studi 2. Analisis Bivariat


dokumentasi menggunakan Check List.
Lokasi penelitian dilakukan di RSUD Tabel 2
Jenderal Ahmad Yani Metro Hubungan Induksi Oksitoksin dengan
kejadian Atonia uteri
Atonia Uteri
Induksi p OR
Ya Tidak Jm %
Oksitosin value (CI 95%)
n % n %
HASIL PENELITIAN DAN
PEMBAHASAN Diinduksi 55 91,7 5 8,3 60 100
1. Analisis Univariat Tidak
4,213
47 72,3 18 27,7 65 100 0,010 (1,453-
Analisis univariate bertujuan Diinduksi
12,215)
untuk menjelaskan atau mendeskripsikan Jumlah 102 81,6 23 18,4 125 100
karakteristik setiap variabel penelitian.
Proporsi kejadian atonia uteri pada ibu Hasil analisis terdapat 55
yang mengalami perdarahan post responden (91,7%) yang mengalami
partum,dari 125 responden, sebanyak 102 atonia uteri dan dari 65 responden yang
responden (81,6%) mengalami atonia tidak diinduksi oksitosin terdapat 47
uteri. Proporsi induksi oksitosin pada ibu responden (72,3%) mengalami atonia
yang mengalami perdarahan post partum, uteri. Hasil uji statistik uji chi square
dari 125 responden, sebanyak 60 diperoleh p value 0,010 (p < 0,05) artinya
responden (48%) diinduksi oksitosin. ada hubungan antara induksi oksitosin
Proporsi paritas beresiko pada ibu dengan kejadian atonia uteri. Hasil
bersalin yang mengalami perdarahan post analisis juga diperoleh OR= 4,213 artinya
partum, dari 125 responden, sebanyak 57 responden dengan diinduksi oksitosin
responden (45,6%) merupakan paritas memiliki peluang 4,213 kali untuk
beresiko. mengalami atonia uteri dibandingkan
dengan responden yang tidak diinduksi
Tabel 1 oksitosin.
Proporsi Kejadian Atonia Uteri pada Ibu
yang Mengalami Perdarahan Post Partum Tabel 3
Hubungan Paritas dengan kejadian
VARIABEL JUMLAH (%) Atonia uteri
Atonia Uteri Atonia Uteri
Atonia Uteri 102 81,6 p OR
Paritas Ya Tidak Jm %
value (CI 95%)
Tidak Atonia Uteri 23 18,4 n % n %
Jumlah 125 100 Beresiko 53 93 4 7 57 100
Induksi Oksitosin
5,138
Diinduksi 60 48 Tidak
49 72 19 27,9 68 100 0,006 (1,633-
Tidak Diinduksi 65 52 Beresiko
16,162)
Jumlah 125 100 Jumlah 102 81,6 23 18,4 125 100
Paritas
Beresiko (1 atau > 4) 57 45,6
Tidak Beresiko (2-3) 68 54,4 Hasil analisis terdapat 53
Jumlah 125 100 responden (93%) yang mengalami atonia
uteri dan dari 68 responden yang
memiliki paritas tidak beresiko terdapat
49 responden (72%) mengalami atonia
uteri. Hasil uji statistik uji chi square
diperoleh p value 0,006 (p < 0,05) artinya
ada hubungan antara paritas dengan
kejadian atonia uteri. Hasil analisis juga

Novia Ledy Kristi, Suprihatiningsih dan Prasetyowati; Hubungan Induksi Oksitoksin dan Paritas dengan
Atonia Uteri pada Ibu Bersalin yang Mengalami Perdarahan Post Partum 12
Jurnal Kesehatan “Metro Sai Wawai” Volume IV No.1 Edisi Juni 2011, ISSN: 19779-469X

diperoleh OR=5,138 artinya responden karena ketika uteri telah berkontraksi


dengan paritas beresiko ( 1 atau > 4) dengan kuat kesempatan otot untuk
memiliki peluang 5,138 kali untuk beretraksi tidak cukup, serta terjadi
mengalami atonia uteri dibandingkan peningkatan tonus rahim dengan relaksasi
dengan paritas tidak beresiko (2-3). yang jelek antara kontraksi.
Petugas kesehatan hendaknya
lebih meningkatkan kemampuan tenaga
kesehatan dalam menentukan langkah
PEMBAHASAN yang paling tepat bagi pasien, dalam hal
ini induksi yang akan dilakukan harus
1. Hubungan Antara Induksi dipertimbangkan manfaatnya, karena
Oksitosin dengan Kejadian Atonia induksi diindikasikan jika manfaatnya
Uteri bagi ibu atau janin lebih besar
Temuan penelitian diperoleh hasil dibandingkan jika kehamilan dilanjutkan.
bahwa ada hubungan antara induksi
oksitosin dengan kejadian atonia uteri (p- 2. Hubungan Antara Paritas dengan
value = 0,010), responden yang diinduksi Kejadian Atonia Uteri
oksitosin dan mengalami atonia uteri Temuan penelitian diperoleh hasil
sebesar 4,213 kali dibandingkan dengan bahwa ada hubungan antara paritas
yang tidak diinduksi (OR=4,213 CI 95% dengan kejadian atonia uteri (p-
= 1,453-12.215). value=0,006), reponden yang memiliki
Hasil penelitian ini didukung oleh paritas beresiko dan mengalami atonia
hasil penelitian sebelumnya. Penelitian uteri sebesar 5,138 kali dibandingkan
Yanti di Kota Padang Sumatra Barat dengan paritas yang tidak beresiko
tahun 2007 menunjukkan adanya (OR=5,138 CI 95% : 1,633 - 16,162).
hubungan induksi oksitosin dengan Hasil penelitian ini didukung
kejadian atonia uteri, hasil uji statistik oleh hasil penelitian sebelumnya.
diperoleh p-value=0,023 dengan Berdasarkan penelitian Yono di RSUD
OR=5,516. ( yanti, 2007, dr. M. Yunus bengkulu tahun 2008
http://yanti.blogspot.com/ pengaruh menunjukkan bahwa hasil uji chi square
induksi terhadap atonia uterus/ html). didapatkan nilai x2 hitung (6,69) dengan
Pada penelitian Ova juga menunjukkan p=0,01 yang berarti ada hubungan yang
bahwa induksi persalinan berkaitan bermakna antara paritas ibu dengan
dengan perdarahan post partum, atonia uteri (Yono, 2011
diperoleh odds Ratio (OR)=1,7, artinya http://www.yonokomputer.com).
resiko terjadinya atonia uteri 1,7 kali Hasil penelitian ini juga sejalan
lebih besar bila dengan induksi dengan pendapat Slamet (2000) yang
dibandingkan tanpa induksi. Induksi yang mengatakan bahwa pada kehamilan,
telah diteliti meningkatkan perdarahan rahim ibu teregang oleh adanya janin,
post partum adalah yang menggunakan bila ibu sering melahirkan maka rahim
medika mentosa (Ova, 2010 akan semakin melemah ibu yang telah
http://www.obginUGM.com). melahirkan 4 anak atau lebih dapat
Penelitian ini sejalan dengan teori mengakibatkan atonia uteri setelah
bahwa persalinan yang diinduksi maupun plasenta lahir, hal ini dikarenakan saat
yang diperkuat oleh preparat oksitosin persalinan kontraksi uterus lemah
lebih besar memungkinkan untuk diikuti sehingga tidak terjadi kemajuan
perdarahan yang disebabkan oleh atonia persalinan. Setelah persalinan
uteri (Cunningham, 2005). Menurut berlangsung, uterus tidak mampu
Fraser (2009) percepatan persalinan oleh berkontraksi lagi. Paritas ibu yang
oksitosin, mengakibatkan atonia uteri
Novia Ledy Kristi, Suprihatiningsih dan Prasetyowati; Hubungan Induksi Oksitoksin dan Paritas dengan
Atonia Uteri pada Ibu Bersalin yang Mengalami Perdarahan Post Partum 13
Jurnal Kesehatan “Metro Sai Wawai” Volume IV No.1 Edisi Juni 2011, ISSN: 19779-469X

bersangkutan mempengaruhi morbiditas 0,05, dan nilai OR = 4,213 , Ada


dan mortalitas ibu dan anak. Risiko hubungan antara paritas dengan kejadian
terhadap ibu dan anak pada kelahiran atonia uteri (p-value = 0,006) p-value <
bayi pertama cukup tinggi, akan tetapi 0,05 dan nilai OR = 5,138.
risiko ini tidak dapat di hindari.
Kemudian risiko itu menurun pada
paritas kedua dan ketiga serta meningkat
lagi pada paritas keempat dan SARAN
seterusnya (Mochamad, 2000, Cahyono,
2000). 1. Bagi RSUD Jendral Ahmad Yani
Menurut Pritchard (1991) pada Metro
ibu dengan paritas tinggi yang mengalami Diharapkan pihak rumah sakit
persalinan cenderung terjadi atonia uteri, khususnya petugas kebidanan agar selalu
karena kondisi miometrium dan tonus berusaha untuk meningkatkan program
ototnya sudah tidak baik lagi sehingga yang telah ada melalui peningkatan
menimbulkan kegagalan kompresi pengetahuan, kemampuan dan
pembuluh darah pada tempat implantasi keterampilan melalui studi literatur dan
plaseta yang akibatnya terjadi perdarahan diharapkan untuk lebih mewaspadai atau
postpartum. Angka kejadian antara berhati-hati terhadap ibu bersalin yang
primi/grande juga tidak berbeda jauh memiliki faktor-faktor penyebab akan
dengan multi hal ini juga dapat membuat kemungkinan terjadinya atonia uteri.
peneliti berasumsi bahwa terdapat faktor Pada ibu bersalin yang diinduksi
lain seperti riwayat kehamilan dan oksitosin, hendaknya pihak rumah sakit
penanganan persalinan yang bersama dengan bidan dapat lebih
menyebabkan hal tersebut. berhati-hati dalam melakukan dan
Upaya yang dapat dilakukan memonitor induksi oksitosin yang
untuk mengahadapi faktor paritas, risiko diberikan, sedangkan pada paritas
pada paritas 1 dapat ditangani dengan beresiko hendaknya rumah sakit bekerja
asuhan obstetrik lebih baik, sedangkan sama dengan bidan dapat meningkatkan
risiko pada paritas tinggi dapat dikurangi promosi kesehatan tentang paritas yang
atau dicegah dengan keluarga berencan. aman dalam persalinan.

2. Bagi Institusi Prodi Kebidanan


KESIMPULAN Metro
Diharapkan hasil penelitian ini
Berdasarkan hasil penelitian dan dapat digunakan sebagai tambahan
pembahasan mengenai hubungan antara refrensi bagi mahasiswa atau dosen.
induksi oksitosin dan paritas dengan Diharapkan pula mahasiswa jurusan
kejadian atonia uteri pada ibu bersalin kebidanan agar selalu berusaha untuk
yang mengalami perdarahan post partum meningkatkan pengetahuan, kemampuan
di RSUD Jendral Ahmad Yani Metro dan keterampilan melalui studi literatur
tahun 2010, maka dapat diambil maupun saat praktek lapangan, sehingga
kesimpulan yaitu, Proporsi persalinan mampu melakukan deteksi dini terhadap
yang diinduksi oksitosin pada responden faktor resiko khususnya pada ibu hamil,
sebesar 48% ,Proporsi paritas beresiko (1 bersalin dan nifas yang mungkin timbul
atau > 4) pada responden sebesar 45,6% , sehingga dapat diantisipasi semaksimal
Proporsi kejadian atonia uteri pada ibu mungkin.
bersalin sebesar 81,6% , Ada hubungan
antara induksi oksitosin dengan kejadian
atonia uteri (p-value = 0,010) p-value <
Novia Ledy Kristi, Suprihatiningsih dan Prasetyowati; Hubungan Induksi Oksitoksin dan Paritas dengan
Atonia Uteri pada Ibu Bersalin yang Mengalami Perdarahan Post Partum 14
Jurnal Kesehatan “Metro Sai Wawai” Volume IV No.1 Edisi Juni 2011, ISSN: 19779-469X

3. Bagi Peneliti Lain Departemen Kesehatan RI, 1996, Buku IV


Hendaknya dapat melakukan Kedaruratan Post Partum, Jakarta, 30
halaman
penelitian lebih lanjut dengan Dinas Kesehatan Kota Metro, 2010, Profil
mengembangkan variabel-variabel lain Kesehatan Metro tahun 2009, Metro,
berkaitan dengan kejadian atonia uteri 256 halaman
yang mengakibatkan tingginya kematian Febtiyana, Rini, 2008, Gambaran Faktor-faktor
ibu dengan analisis yang berbeda. yang Mempengaruhi Terjadinya Atonia
Uteri pada Ibu Bersalin di RB Doa
Ibu Lampung Timur tahun 2008 KTI
Poltekkes Depkes Tanjungkarang
DAFTAR PUSTAKA ProdiKebidanan Metro, 49 halaman
Fraser, Diane, 2009, Myles Buku Ajar Bidan,
EGC, Jakarta, 1055 halaman
Analisis..., 2011, Analisis Faktor yang Hidayat, Aziz Alimut, 2009, Metode Penelitian
Berhubungan dengan Kejadian Atonia Kebidanan dan Teknik Analisis
Uteri di RSUD M. Yunus Bengkulu tahn data,Salemba Medika, Jakarta, 220
2008 tersedia halaman
http://www.yonokomputer.com/2011/03/ Mochtar, R, 1998, Sinopsis Obstetri, EGC,
analisis-faktor-yang-berhubungan- Jakarta, 453 halaman
dengan.html [9 Mei 2011] Ova, 2010, Etiologi dan Faktor Risiko PPH
Badriyah, Nurul, 2010, Gambaran Faktor-faktor tersedia http://www.Obgin UGM.com
Predisposisi yang Menyebabkan diakses tanggal 9 Mei 2011
terjadinya Perdarahan Post partum di Saifuddin, dkk (ed), 2010, Ilmu Kebidanan,
RSU A. Yani Metro tahun 2009, Yayasan Bina Pustaka Sarwono
Poltekkes Kemenkes Tanjungkarang Prawirohardjo, Jakarta, 982 halaman
Program Studi Kebidanan Metro, Metro, Saifuddin, dkk (ed), 2009, Buku Acuan Nasional
75 halaman Pelayanan Kesehatan Maternal dan
Cahpman, V (ed), 2006, Asuhan kebidanan: Neonatal, Yayasan Bina Pustaka
Persalinan dan kelahiran, EGC, Jakarta, Sarwono Prawirohardjo, Jakarta, 991 hal
502 halaman Saifuddin, dkk (ed), 2002, Buku Panduan Praktis
Cunningham; et al, 2005, Obstetri Williams Edisi Pelayanan Kesehatan Maternal dan
21, EGC, Jakarta, 904 halaman Neonatal, Yayasan Bina Pustaka
Departemen Kesehatan Profinsi Lampung, 2010, Sarwono Prawirohardjo dengan JNPK-
Profil Kesehatan Lampung Tahun 2009, KR-POGI, Jakarta, 346 halaman
Lampung Varney, at all, 2007, Buku Ajar Asuhan
Departemen Kesehatan RI, 2008, Asuhan Kebidanan Vol 2, EGC,Jakarta, 1230 hal
Persalinan Normal, JNPK-KR, Jakarta, Winkjosastro, dkk, 2007, Ilmu Kebidanan,
196 halaman Yayasan Bina Pustaka Sarwono
Prawirohardjo, Jakarta, 992 halaman

Novia Ledy Kristi, Suprihatiningsih dan Prasetyowati; Hubungan Induksi Oksitoksin dan Paritas dengan
Atonia Uteri pada Ibu Bersalin yang Mengalami Perdarahan Post Partum 15

Anda mungkin juga menyukai