Abstrak. Atonia uteri adalah kegagalan uterus untuk berkontraksi setelah persalinan. Pada
perdarahan post partum 50-60% disebabkan oleh atonia uteri. Tingginya angka kejadian
atonia uteri yang ditandai terjadinya peningkatan angka kejadian atonia uteri dalam kurun
waktu 2009-2010 di RSUD Jendral Ahmad Yani Metro yaitu terjadinya peningkatan
sebesar 15%, selain itu juga angka atonia uteri di RSUD Jendral Ahmad Yani Metro tahun
2009 lebih tinggi dibandingkan angka atonia uteri di RSD Demang Sepulau Raya Lampung
Tengah yaitu sebesar 25,55%. Faktor predisposisi terjadinya atonia uteri antara lain adalah
induksi oksitosin dan paritas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara
induksi oksitosin dan paritas dengan kejadian atonia uteri di RSUD Jendral Ahmad Yani
metro tahun 2010. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian analitik dengan rancangan
cross sectional. Populasi penelitian ini sebanyak 125 responden. Pengambilan sampel yang
digunakan yaitu sampel jenuh. Instrumen penelitian yang digunakan adalah check list
melalui studi dokumentasi pada rekam medik RSUD Jendral Ahmad Yani Metro periode
Januari-Desember 2010. Selanjutnya data dianalisis dengan analisis univariat dan analisis
bivariat dengan uji statistik chi square. Hasil penelitian yang telah dilakukan diperoleh, dari
125 ibu bersalin yang mengalami perdarahan post partum terdapat 102 (81,6%) mengalami
atonia uteri, 60 (48%) diinduksi oksitosin, 57 (45,6%) memiliki paritas beresiko (1 atau ≥4).
Pada hubungan antara induksi oksitosin dengan atonia uteri diperoleh p-value = 0.010 dan
hubungan antara paritas dengan atonia uteri diperoleh p- value = 0,006.
Berdasarkan analisis hasil penelitian maka disimpulkan bahwa ada hubungan antara induksi
oksitosin dan paritas dengan kejadian atonia uteri di RSUD Jendral Ahmad Yani Metro
tahun 2010. Penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan pengawasan dan deteksi dini
atonia uteri sehingga memperkecil komplikasi ibu bersalin.
Novia Ledy Kristi, Suprihatiningsih dan Prasetyowati; Hubungan Induksi Oksitoksin dan Paritas dengan
Atonia Uteri pada Ibu Bersalin yang Mengalami Perdarahan Post Partum 9
Jurnal Kesehatan “Metro Sai Wawai” Volume IV No.1 Edisi Juni 2011, ISSN: 19779-469X
kehamilan dan persalinan, selama rentang kelahiran hidup dan tahun 2009 kasus ibu
tahun 2003 sampai 2009 penurunan AKI meningkat menjadi 5 orang dari 2.999
di Indonesia jauh dari target yang dicapai, kelahiran hidup. Berdasarkan data Kota
pada tahun 2010 dan 2015 yang Metro jumlah Kematian Ibu pada tahun
diharapkan mencapai 125/100.000 2009 yang disebabkan oleh perdarahan
kelahiran hidup dan 100/100.000 berjumlah 1 kasus (Dinkes Metro, 2009).
kelahiran hidup (Saifuddin, 2010). Atonia uteri merupakan dapat
Berdasarkan World Health menyebabkan perdarahan, dampak dari
Organizatiaon (WHO) diseluruh dunia perdarahan adalah kematian, disamping
terdapat kematian ibu sebesar 585.000 menyebabkan kematian perdarahan
jiwa pertahun (Saifuddin, 2009). WHO postpartum memperbesar kemungkinan
memperkirakan sekitar 10% kelahiran infeksi puerperal karena daya tahan
hidup mengalami komplikasi perdarahan penderita berkurang. Perdarahan banyak
pasca persalinan, eklampsia secara global kelak bisa menyebabkan sindrom
terjadi pada 0,5% kelahiran hidup dan sheehan sebagai akibat nekrosis pada
4,5% hipertensi dalam kehamilan, hipofisis pars anterior sehingga terjadi
persalinan macet mencapai 8% penyebab insufisiensi bagian tersebut, gejala-
kematian ibu secara global (Saifuddin, gejalanya ialah astenia, hipotensi,
2010). anemia, turunnya berat badan sampai
Menurut Survei Demografi menimbulkan kakeksia, penurunan fungsi
Kesehatan Rumah Tangga (SDKRT) seksual dengan akrofi alat-alat genital,
telah terjadi penurunan angka kematian kehilangan rambut pubis dan ketiak,
ibu dari Indonesia yaitu tahun 2002 penurunan metabolisme dengan
berjumlah 307/100.000 kelahiran hidup, hipotensi, aminore dan kehilangan fungsi
tahun 2007 berjumlah 228/100.000 laktasi (Winkjosastro, 2007).
kelahiran hidup. tahun 2009 berjumlah Beberapa faktor predisposisi yang
226/100.000 kelahiran hidup (SKRT2009 terkait dengan perdarahan pasca
http://www.arc.ugm.go.id). Secara global persalinan yang disebabkan oleh atonia
80% kematian ibu tergolong pada uteri adalah Distensi berlebihan pada
kematian ibu langsung Pada penyebab uterus (kehamilan kembar,
langsung dimana-mana sama, yaitu polihidramnion, atau bayi besar), Induksi
perdarahan 25% (biasanya perdarahan oksitosin atau augmentasi, persalinan dan
pasca persalinan), sepsis (15%), pelahiran cepat atau presipitatus, kala
hipertensi dalam kehamilan (12%), partus satu dan dua persalinan yang memanjang,
macet (8%), komplikasi abortus tidak riwayat atonia uterus / perdarahan pada
aman (13%) dan sebab-sebab lainnya saat melahirkan anak sebelumnya,
(8%) (Saifuddin, 2010). penggunaan agens relaksan uterus, seperti
Jumlah kematian ibu di Provinsi magneium sulfat dan terbutalin, umur :
Lampung pada tahun 2008 berjumlah 145 umur yang terlalu muda atau tua, paritas :
per 100.000 kelahiran hidup. Kematian sering dijumpai pada multipara dan
maternal di Propinsi Lampung grandemultipara, kelainan pada uterus,
disebabkan oleh perdarahan (22,18%), seperti mioma uteri, uterus convelair
eklampsia (18,47%), infeksi (1,94%), pada solusio plasenta, faktor sosio
partus lama (1,94%), aborsi (1,94%) dan ekonomi, yaitu malnutrisi (Varney,
lain-lain (49,5%) (Dinkes Propinsi 2007; Saifuddin, 2010; Mochtar, 1998).
Lampung, 2008). Berdasarkan hasil penelitian
Jumlah kasus kematian ibu Febtiyana (2008), ibu yang mengalami
melahirkan di kota Metro pada tahun atonia uteri meliputi partus spontan
2008 sebanyak 4 orang per 2.2920 64,29% persalinan dengan induksi 28,
Novia Ledy Kristi, Suprihatiningsih dan Prasetyowati; Hubungan Induksi Oksitoksin dan Paritas dengan
Atonia Uteri pada Ibu Bersalin yang Mengalami Perdarahan Post Partum 10
Jurnal Kesehatan “Metro Sai Wawai” Volume IV No.1 Edisi Juni 2011, ISSN: 19779-469X
57%, partus lama 7, 14%. Meskipun partum dari 813 persalinan normal dan
induksi menempti urutan kedua setelah terdapat 18 (66,67%) kasus perdarahan
partus spontan namun hal ini dapat post partum karena atonia uteri, secara
menunjukkan bahwa induksi merupakan terperinci 10 ibu bersalin dengan paritas
salah satu faktor predisposisi dari atonia beresiko dan 11 ibu bersalin dengan
uteri. Berdasarkan penelitian di RSUD dr. diinduksi. Berdasarkan data diatas terjadi
M. Yunus Bengkulu tahun 2008, hal uji penurunan angka kejadian antonia uteri di
chi square didapatkan nilai X2 hitung RSUD Jendral Ahmad Yani Metro
(6,69) dengan p = 0,01 yang berarti ada sebesar (11,11%), dan dari tahun ketahun
hubungan yang bermakna antara paritas atonia uteri masih menjadi penyebab
ibu dengan atonia uteri (Yono, 2011 utama perdarahan pasca persalinan
http://www.yonokomputer.com). (Medical Record RSUD Ahmad Yani,
Perdarahan pasca partum segera 2011). Walaupun demikian jika
adalah perdarahan yang terjadi segera dibandingkan dengan kasus atonia uteri
setelah pelahiran plasenta lengkap, yang di RSD Demang Sepulau Raya tahun
menandai akhir kala tiga persalinan pada 2009 terdapat 7 (41,12%) kasus dari 17
80-90% kasus perdarahan pasca partum kasus perdarahan post partum dan tahun
segera, penyebabnya adalah atonia uterus 2008 terdapat 6 (60%) kasus atonia uteri
(Varney, 2007). dari 10 kasus perdarahan post partum
Frekuensi yang dilaporkan (Medical Record RSD Demang Sepulau
Mochtar, R.dkk (1965-1969) di RS Raya, 2011). Ini menunjukkan bahwa
Pirngadi Medan terdapat perdarahan post kasus atonia uteri di RSUD Ahmad Yani
partum sebanyak 5,1% dari seluruh Metro masih digolongkan tinggi
persalinan. Dari laporan-laporan baik dari dibandingkan dengan RSD Demang
negara maju maupun negara berkembang Sepulau Raya dan dari tahun ketahun
angka kejadian perdarahan post partum atonia uteri di RSUD Ahmad Yani Metro
berkisar antara 5-15%. Berdasarkan masih menjadi penyebab utama
penyebab perdarahan post partum 50- perdarahan post partum.
60% penyebabnya adalah atonia uteri
(Mochtar, 1998).
Menurut Rripley (1999) atonia
uteri menjadi penyebab lebih dari 90% METODOLOGI
perdarahan pasca persalinan yang terjadi
dalam 24 jam setelah kelahiran bayi Penelitian ini merupakan jenis
(JNPK-KR,2008) menurut penelitian kuantitatif dengan metode
AAFP(2000/2001) 5% dari semua penelitian analitik dan rancangan cross
kelahiran dengan 70% disebabkan oleh sectional (potong lintang). Rancangan
atonia uteri (Chapman, 2006). penelitian ini digunakan untuk mencari
Menurut Pra Survei yang peneliti Hubungan Induksi Oksitosin dan Paritas
lakukan di RSUD Jenderal Ahmad Yani dengan Atonia Uteri Pada Ibu Bersalin
Metro tahun 2008 terdapat 9 kasus yang mengalami perdarahan post partum
perdarahan post partum dari 801 di RSUD Jenderal Ahmad Yani Metro.
persalinan normal dan terdapat 7 Populasi dalam penelitian ini
(77,67%) kasus perdarahan post partum adalah semua ibu bersalin yang
karena atonia uteri, secara terperinci 7 mengalami perdarahan post partum pada
ibu bersalin dengan atonia uteri, 7 ibu periode Januari-Desember 2010 yaitu
bersalin dengan paritas beresiko dan 4 sebanyak 125 ibu. Jenis data yang
ibu bersalin dengan diinduksi. Tahun digunakan adalah data sekunder yang di
2009 terdapat 27 kasus perdarahan post ambil dari rekam medik periode Januari-
Novia Ledy Kristi, Suprihatiningsih dan Prasetyowati; Hubungan Induksi Oksitoksin dan Paritas dengan
Atonia Uteri pada Ibu Bersalin yang Mengalami Perdarahan Post Partum 11
Jurnal Kesehatan “Metro Sai Wawai” Volume IV No.1 Edisi Juni 2011, ISSN: 19779-469X
Novia Ledy Kristi, Suprihatiningsih dan Prasetyowati; Hubungan Induksi Oksitoksin dan Paritas dengan
Atonia Uteri pada Ibu Bersalin yang Mengalami Perdarahan Post Partum 12
Jurnal Kesehatan “Metro Sai Wawai” Volume IV No.1 Edisi Juni 2011, ISSN: 19779-469X
Novia Ledy Kristi, Suprihatiningsih dan Prasetyowati; Hubungan Induksi Oksitoksin dan Paritas dengan
Atonia Uteri pada Ibu Bersalin yang Mengalami Perdarahan Post Partum 15