Anda di halaman 1dari 4

BAB IPEKERJAAN TANAH

1. PEKERJAAN PERSIAPAN/PEMELIHARAAN

1.1. Pematokan

Pemborong harus mengerjakan pematokan untuk menentukan sumbu (as) dan elevasi(peil), garis dan
kemiringan daerah sekitarnya sesuai dengan gambar rencana. Pekerjaan ini harus seluruhnya telah
disetujui oleh Ahli sebelum mulai pekerjaan selanjutnya. Yang disebut Ahli disini yaitu Engineer dari
Konsultan yang dianggap oleh Bouwheer (principal) mampu dan bisa diberi wewenang (Bekwam dan
Bevoegd) dan kemudian ditunjuk oleh Bouwheer untuk melaksanakan tugas pengawasan pada proyek
ini.Pekerjaan pematokan yang telah selesai diukur oleh Pemborong untuk kemudian disetujuiAhli. Hanya
hasil pengukuran yang telah disetujui oleh Ahli dan disetujui oleh Direksi Pekerjaan yang dapat digunakan
sebagai dasar pembayaran. Pemborong wajib, sepertiyang disebutkan dalam Surat Perjanjian Pemborong,
untuk menyediakan alat-alat ukurdan perlengkapannya, juru-juru ukur yang mampu untuk melaksanakan
pekerjaan ini danpekerja-pekerja serta melaksanakan pengujian hasil pematokan dan hasil pekerjaan
lainyang sehubungan dengan pekerjaan pematokan.Semua tanda-tanda di lapangan yang diberikan oleh
Ahli atau dipasang sendiri olehPemborong harus tetap dipelihara dan dijaga dengan baik. Apabila ada
tanda-tanda yangrusak atau hilang harus segera diganti dengan yang baru dan disetujui
pemasangannyakembali oleh Ahli. Pada keadaan dimana ada penyimpangan dari gambar
pelaksanaan,Pemborong harus mengajukan 3 (tiga) gambar penampang dari daerah yang dipatok itu.Ahli
akan membubuhkan tanda tangan persetujuan atau pendapat/revisi pada suatulembar gambar tersebut dan
mengembalikannya kepada Pemborong. Setelah diperbaikiPemborong harus mengajukan kembali gambar
yang oleh Ahli diminta untuk direvisi.Gambar tersebut harus digambar kembali dikertas kalkir untuk
memungkinkandireproduksi.Setelah disetujui, maka Pemborong akan menyerahkan kepada Ahli gambar
kalkir aslidan 3 (tiga) lembar hasil reproduksinya.Ukuran maupun huruf yang dipakai pada gambar tersebut
sesuai dengan ketentuan Ahli.

1.2. Jumlah Pekerjaan

Jumlah pekerjaan dari bermacam-macam galian dan timbunan yang akan diperhitungkan pembiayaannya
dalam suatu perjanjian Pemborong, terbatas pada ukuran-ukuran yang tercantum dalam gambar
pelaksanaan, gambar-gambar standar, gambar-gambar profil melintang dan memanjang yang disyahkan
oleh Ahli. Galian/timbunan yang dikerjakan diluar dari pembatasan-pembatasan itu tidak akan diberikan
pembayaran. Ahli akan menentukan kemiringan dan landai pada timbunan dan atau galian dalam
pelaksanaan sesudah diketahui secara lebih pasti tentang sifat-sifat tanah yang bersangkutan. Hal ini akan
diukur dan dicatat oleh Pemborong. Pemborong akan memeriksa kembali catatan ini dan apabila sesuai
akan membubuhkan tanda tangan persetujuan dan akan dipakai sebagai dasar pembayaran nanti. Galian
dan timbunan diluar yang ditentukan tidak akan dibayar. Kelebihan penggalian harus ditimbun kembali
sesuai dengan petunjuk Ahli. Sisa timbunan diratakan atau dikembalikan kesemuanya sesuai putusan Ahli.
Setelah dikonsultasikan pada Direksi Pekerjaan.

1.3. Selokan-selokan

Pemborong harus membangun/membuat selokan-selokan tepi jalan kerja, simpangan-simpangan, seperti


tercantum dalam gambar pelaksanaan, atau yang ditunjuk oleh Ahli,agar air tidak mengganggu konstruksi
timbunan, atau galian selama pekerjaan berlangsung. Pemborong juga harus mengusahakan sistem
pengaliran air yang cukup baik, dan dengan pentahapan yang seksama agar sistem drainage itu sudah
dapat berjalan sebagaimana mestinya sebelum pekerjaan dimulai. Pemborong harus selalu membersihkan
selokan-selokan tersebut sehingga aliran selalu lancar. Kerusakanpekerjaan akibat tidak cukup baiknya
aliran air akan menjadi tanggung jawab Pemborong sepenuhnya. Pembayaran untuk galian selokan
samping (side ditches) dan simpangan yang bersifat tetap harus tercakup dalam harga penawaran.
2. PEKERJAAN PEMATANGAN TANAH DAN PEMBONGKARAN

2.1. Umum

Pekerjaan tanah dan pembongkaran-pembongkaran mencakup pekerjaan-pekerjaan yang meliputi


penggalian, penimbunan dan pembuangan tanah/batu-batu dan material-material lain dari atau ke tempat
proyek. Apabila ternyata pada tempat-tempat dimana akan diadakan pekerjaan penggalian tanah, maka
galian tanah itu harus diklasifikasikan menjadi 4 (empat) macam, yaitu galian tanah biasa, galian batu,
galian konstruksi dangalian tambahan. Semua macam pekerjaan ini harus dilaksanakan sesuai dengan
spesifikasi ini untuk keempat galian di atas, syarat-syarat kerja untuk bidang lain ketentuan-ketentuan letak
peil, dimensi, dan lain-lain seperti yang tercantum pada gambar pelaksanaan atau petunjuk Ahli. Untuk itu
Pemborong harus melihat dan menentukan sendiri keadaan tanah di tempat pekerjaan untuk menyusun
harga penawaran. Keterangan tentang sifat-sifat tanah diperlihatkan pada gambar pelaksanaan atau hasil
penyelidikan tanah hendaknya tidak dianggap sebagai hal yang pasti untuk dasar penyusunan harga
penawaran. Setelah kontrak dibuat, tidak dibenarkan adanya claim yang diakibatkan karena kesalah tafsiran
dalam jarak angkut, kubikasi, dan macam tanah. Selama pekerjaan tanah penanganan terhadap debu harus
benar-benar diperlihatkan sehingga tidak mengganggu lingkungan, terutama bagi pesawat, bilamana perlu
tanah harus selalu disiram air.

2.2. Pembersihan

Kecuali dinyatakan lain pada syarat-syarat khusus atau yang tertera pada gambar-gambar pelaksanaan,
maka seluruh daerah pembangunan harus dibersihkan dari semak-semak dan akar-akar pohon. Dalam hal
ini tidak dibenarkan melakukan pembakaran sampah/tumbuhan hasil penebangan dari jenis apapun, dan
juga tidak menggunakan bahan kimia untuk membersihkan tanaman-tanaman/tumbuhan. Atas pembersihan
dan pengupasan di luar batas-batas ini tidak akan diberikan pembayaran kepada Pemborong, kecuali
pekerjaan semacam itu diperintahkan oleh Ahli secara tertulis yang menjelaskan bahwa pekerjaan tersebut
diperhitungkan sebagai pekerjaan tambah dan telah disetujui oleh Direksi Pekerjaan. Seluruh kerusakan
termasuk pagar, yang terjadi saat pembersihan, harus diperbaiki oleh Pemborong atas tanggungannya
sendiri. Pemborong harus bertindak hati-hati sesuai dengan peraturan yang berlaku di dalam area
pekerjaan. Pada pelaksanaan pembersihan, Pemborong harus berhati-hati untuk tidak mengganggu setiap
patok-patok pengukuran, pipa-pipa atau tanda-tanda lainya. Pekerjaan pembersihan dan pengupasan terdiri
dari pembersihan segala macam tumbuh-tumbuhan, semak-semak, tanaman lainnya, sampah-sampah dan
bahan-bahan yang lainyang mengganggu dan termasuk pencabutan akar-akar, sisa-sisa konstruksi, seperti
pondasi bekas bangunan, pekerjaan jalan raya dan lain sebagainya dan sisa-sisa material dari pekerjaan
pembersihan satu dan lain halnya sehubungan dengan persiapan pelaksanaan pekerjaan berikutnya,
kecuali bila Ahli menentukan lain. Yang dimaksud dengan semak-semak adalah tanaman-tanaman atau
tumbuhan-tumbuhan berupa rumput-rumputan, alang-alang, segala jenis tanaman kecil yang tingginya tidak
melebihi 1,50 meter dari permukaan tanah dimana tanaman itu tumbuh dalam lingkup daerah yang tidak
luas.

2.3. Pembuangan Lapisan Tanah Atas (Stripping)

Pada daerah dimana nanti akan digali dan diurug, Pemborong harus mengerjakan pekerjaan pembuangan
lapisan tanah atas, setebal 0,25 m ke tempat-tempat di sekitar proyek itu yang akan ditentukan oleh Ahli.
Pada tempat-tempat khusus dimana setelah dilaksanakan pembersihan ternyata tanah dasarnya lembek
sekali, maka Pemborong diharuskan mengadakan pembersihan lagi pada kedalaman 0,40 m demikian
seterusnya sampai kedalaman 0,90 m, atau sampai batas yang telah disetujui oleh Ahli. Hanya pekerjaan
pembersihan permukaan tanah sedalam 0,25 m saja yang harga satuannya tercantum dalam kontrak.
Pembersihan permukaan yang lebih dari 0,25 m hanya bisadibayarkan bilamana sudah ada persetujuan
tertulis dari Direksi/Ahli.
2.4. Galian dan Urugan

2.4.1. Galian Tanah Biasa

Galian tanah biasa harus mencakup galian yang bukan berupa galian batu, galian untukkonstruksi atau
galian material/bahan baku. Bila Ahli menghendaki, Pemborong harusmembongkar/membuang material-
material yang tidak diinginkan dalam pekerjaan timbunan ke tempat lain. Bila material-material yang tidak
diinginkan itu memang harus dibuang, tanah yangdigunakan untuk menutup lobang sebagai gantinya harus
dipadatkan lapis per lapissetebal 20 cm, dan dengan kepadatan 90% dari maksimum kepadatan normal
standardyang diselidiki menurut test ASTM D 1557.Penggalian untuk dasar suatu konstruksi perkerasan
harus menurut evaluasi dari garisatau titik duga (peil) yang tercantum dalam gambar rencana yang
dilampirkan padakontrak. Untuk pekerjaan tersebut Pemborong harus melaksanakannya dengan hati-hati
dan penuh tanggung jawab terhadap pembentukan muka tanah serta kepadatannya sesuai dengan gambar
rencana dan spesifikasi terlampir pada kontrak. Semua materialhasil galian yang tidak baik serta ditolak
oleh Ahli sebagai bahan urugan, tidak bolehdipergunakan sebagai bahan urugan dan harus dibuang keluar
daerah pembangunanatau tempat lain yang telah ditunjuk oleh Direksi Pekerjaan.

2.4.2. Urugan

Pekerjaan urugan terdiri dari pekerjaan pengurug tanah guna keperluan pekerjaan sesuaidengan syarat-
syarat, sehubungan dengan ini dan ketentuan-ketentuan yang tercantumpada gambar pelaksanaan,
kedudukan, kemiringan bagian-bagian dan dimensi-dimensiatau yang ditunjuk oleh Ahli.

1. Sumber dan penggunaan material

Tanah atau material galian yang bisa digunakan untuk bahan urugan ialah tanahliat yang mengandung
pasir, tanah liat atau tanah liat koloidal yang mempunyaiCBR > 3%.
Pemborong harus mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk memenuhipersyaratan kandungan air
seperti dimaksud pada ayat 3 di belakang.
Sebelum pengurugan dimulai, tanah asli yang akan diurug harus dibersihkan lebihdahulu dari tumbuh-
tumbuhan, sampah-sampah atau benda-benda atau bahan-bahan lain yang tidak dikehendaki. Kemudian
permukaannya diratakan danbilamana perlu permukaannya yang keras dan licin digaruk terlebih
dahulu(stripping) sedalam 0,25 m agar didapat permukaan yang kasar sehingga ikatanantara tanah asli dan
tanah urugan menjadi baik.
Bila kecepatan menggali tanah urugan lebih cepat dari pada kecepatan pekerjaanurugan, maka Pemborong
akan diijinkan untuk membuat timbunan (stock pile)sementara, dengan catatan tidak boleh menimbulkan
gangguan lingkungan(polusi) serta ketinggian maksimum yang diijinkan adalah 2,0 m dan dimana
perlumengadakan usaha-usaha agar kandungan air dalam tanah tumpukan tersebuttetap sesuai dengan
persyaratan pada ayat 3. Bila tanah galian ini tidak bisaditerima untuk tanah urugan maka tanah ini harus
diangkut ke tempatpembuangan yang telah ditentukan atas biaya Pemborong.
Pekerjaan pengurugan tidak boleh dimulai sebelum mendapat persetujuan dariAhli.
Khusus untuk daerah-daerah rawa atau lubang-lubang yang selalu ada air, makapengurugan harus
dilaksanakan dengan mempergunakan pasir atau bahanurugan berbutir lepas lainnya (loose material)
sampai kira-kira mencapai 30 cm di atas air dan selanjutnya bisa dipergunakan tanah biasa untuk
memenuhipersyaratan.

2. Penghamparan dan perataan

a. Sebelum material urugan dihampar, maka Pemborong harus mengetahui dengan pasti bahwa
kandungan air dalam material urugan tersebut sudah sesuai dengan persyaratan yang tercantum
dalam ayat 3 di belakang dan bilamana perlu harus mengambil langkah-langkah yang diperlukan
untuk mencapai persyaratan tersebutdi atas, misalnya dengan cara pengadukan, penggarukan,
penarikan/pendorongandan sebagainya.
b. Kecuali ditentukan lain oleh Ahli, maka permukaan tanah yang akan diurug harus
diaduk-aduk/digaruk terlebih dahulu sebelum pekerjaan penghamparan dimulai,dengan
mempergunakan peralatan yang telah disetujui oleh Ahli.
c. Hamparan harus dilaksanakan selapis demi selapis dengan lapisan kira-kirahorizontal. Bilamana
perlu setiap lapisan diaduk-aduk lebih dahulu denganmaksud agar gumpalan tanah menjadi hancur,
dan kandungan air menjadi merata(homogen), kemudian baru dipadatkan.
d. Tebal setiap lapis akan ditentukan sesuai dengan alat pemadat yang akandipergunakan oleh
Pemborong. Bilamana tidak ditentukan lain, maka tebal padatsetiap lapisan harus diambil tidak
lebih dari 20 cm. Jumlah lintasan (ulangan)pemadatan ditentukan berdasarkan percobaan
pemadatan (compaction test) dilapangan sampai persyaratan pada ayat 3 terpenuhi dan setelah
Ahlimenyetujuinya.
e. Permukaan setiap lapisan harus mempunyai kemiringan antara 2% sampai 4%dengan maksud
agar air hujan mudah mengalir. Pada setiap akhir ataupemberhentian pekerjaan permukaan lapisan
harus dipadatkan rata, denganmaksud untuk memperlancar pengaliran air bila hujan turun.
f. Penghamparan tidak boleh dilaksanakan pada keadaan hujan.
g. Setiap lapis harus dihampar dan dipadatkan dengan tambahan lebar (overlaping)selebar kira-kira
1,5 kali tebal lapisan. Kemudian kemiringan permukaan menjadirusak, maka Pemborong harus
segera memperbaiki atas biaya Pemborong.

3. Kandungan air dalam material urugan

a. Pada setiap lapisan, kandungan air harus merata (homogen)


b. Kandungan air dalam material urugan yang akan dipadatkan harus sesuai dengankandungan air
optimun yang telah ditentukan berdasarkan proctor test denganbatas-batas toleransi + 5% dan -2%
dan setelah disetujui Ahli.

4. Pengamatan Mutu (Quality Checking) pada pekerjaan urugan

a. Ahli mempunyai hak untuk mengadakan pengujian terhadap pekerjaanPemborong bila dipandang
perlu pada setiap saat. Dalam hal ini Pemborong harusmembantu dan memberikan fasilitas untuk
memperlancar pekerjaan tersebut dantidak boleh mengajukan tuntutan atas hal-hal yang timbul
sebagai pekerjaanpengujian tersebut termasuk penghentian sementara dari pekerjaannya.
b. Pekerjaan pengamatan (checking) ini meliputi :
 Penggalian dan mutu material yang diangkut.
 Pengangkutan dan penghamparan.
 Kandungan dan material urugan pada waktu pemadatan.
 Tingkat kepadatan dari setiap lapis yang dipadatkan yang harus diuji denganRubber Ballion
Densimeter (ASTM D 2167), Nuclear Densimeter (ASTM D2922), Sand Cone (ASTM D 1556),
atau dengan cara lain yang telahmendapatkan persetujuan Ahli.
c. Pada prinsipnya banyaknya jumlah pengujian (frekuensi uji) adalah sebagaiberikut :
 Kandungan air : 4 – 5 kali sehari
 Tingkat kepadatan : setiap 500 sampai 1000 m2 tiap-tiap lapisan
d. Pemborong harus mengajukan type dari alat pemadat beserta metodepenggunaan, efektifitasnya,
karakteristik/ciri-ciri yang harus dilaksanakan sesuaidengan tebal lapisannya, setelah diadakan
percobaan pemadatan meliputi areal 2000 m2 dan sampai memenuhi persyaratan kepadatan yang
telah ditentukan.Tingkat kepadatan sampai akhir pengujian tidak boleh kurang dari 90%
darikepadatan optimum menurut uji standard proctor density test yang diambil rata-rata dari 20
pengujian yang dipilih secara acak (randomly) oleh Ahli.

Anda mungkin juga menyukai