Anda di halaman 1dari 9

Tanggapan Masyarakat Terhadap ....

(Siyang Nurhidayat) 55

TANGGAPAN MASYARAKAT TERHADAP PROGRAM JAM BELAJAR MASYARAKAT DI


RW 9 GUNUNGKETUR PAKUALAMAN YOGYAKARTA

PUBLIC RESPONS TO PUBLIC LEARNING HOUR IN RW 9 GUNUNGKETUR PAKUALAMAN


YOGYAKARTA

Oleh: Siyang Nurhidayat, Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Universitas Negeri Yogyakarta
elnurhidayat@gmail.com

Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tanggapan masyarakat RW 9 Kelurahan
Gunungketur terhadap program jam belajar masyarakat. Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif
kualitatif. Subjek dalam penelitian ini adalah masyarakat, pengurus kelompok kerja (pokja) JBM dan
ketua RW. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara, observasi, serta dokumentasi.
Penelitian ini dilakukan pada bulan Juli-Agustus 2015. Data dianalisis menggunakan model miles and
Huberman dimana analisis ditempuh melalui reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan.
Teknik pengujian keabsahan data dilakukan melalui trianguasi sumber dan teknik. Hasil penelitian
menunjukan bahwa tanggapan masyarakat terhadap program jam belajar masyarakat adalah: (1) Aspek
kognitif sebagian masyarakat sudah mengetahui dan paham tentang jam belajar masyarakat. (2) Aspek
afektif masyarakat merasa senang terhadap program jam belajar masyarakat dan mereka berharap
program ini bisa terus dilaksanakan. (3) Aspek konatif, sebagian besar masyarakat menunjukan perilaku
yang mendukung jam belajar masyarakat, meski masih ada yang melanggar aturan seperti menyalakan
televisi.

Kata kunci: jam belajar masyarakat, tanggapan masyarakat

Abstract
This research aimed to describe respon of citizens of RW 9 Gunungketur village to public learning
hour program. This research used descriptive qualitative. The subject of this research were resident, the
working group of JBM, and head of RW. The techniques to data collection used interview, observation,
and documentation. Research was done on July-August 2015. Data analyzed by the model of miles and
huberman with the reduction, presentation, and the withdrawal of conclusion. Testing the validity of data
was undertaken by triangulation sources and also technique. The results showed that the respons of
citizens to public learning hour program were: (1) cognitive aspects people already knows and informed
about the public learning hour. (2) affective aspects the people pleased with the program public learning
hour and they hoped that the program will be held which in turn might for the people. (3) konatif aspects,
the majority of the people already show of support the public learning hour, although there are still
violate the rules as turning on television.

Key Words: public learning hour, respon of citizens

PENDAHULUAN affect the organism’s behavior” (Belajar adalah


Belajar merupakan suatu kebutuhan bagi suatu perubahan yang terjadi dalam diri
manusia. Hal ini karena manusia merupakan organisme, manusia atau hewan, disebabkan oleh
mahluk yang berproses. Dalam proses itulah pengalaman yang dapat mempengaruhi tingkah
manusia belajar. Hintzman (Muhibbin Syahh. laku organisme tersebut). Senada dengan
2006: 65) berpendapat bahwa “Learning is a peryataan tersebut, Daryanto (2011: 2)
change in organism due to experience which can menyatakan belajar ialah suatu proses usaha yang
56 Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar Edisi 1 Tahun ke-5 Tahun 2016
dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu yang berpendidikan, terutama anak-anaknya rata-
perubahan tingkah laku yang baru secara rata bersekolah tinggi dan moralnya baik, hal ini
keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri akan mendorong anak lebih giat belajar. Untuk
dalam interaksi dengan lingkungannya. Dari itu diperlukan kondisi masyarakat yang kondusif
pengertian diatas bisa disimpulkan bahwa belajar sehingga dapat mendorong anak untuk semangat
merupakan tindakan yang dilakukan seseorang belajar.
untuk merubah tingkah laku yang di dapat Untuk menyediakan lingkungan yang
melalui pengalaman dan juga interaksi dengan kondusif tersebut, pemerintah Kota Yogyakarta
lingkungan. telah mencanangkan sebuah program Jam Belajar
Tidak hanya di sekolah, belajar juga dapat Masyarakat yang biasa disingkat JBM. Program
dilakukan di lingkungan keluarga dan ini berupaya untuk menumbuhkembangkan
masyarakat. Hal ini sesuai dengan pendapat budaya belajar dengan menciptakan suatu kondisi
Purwa Atmaja Prawira (2014:222) yang lingkungan yang ideal yang dapat mendorong
menyatakan belajar dalam arti luas tidak terbatas proses belajar mengajar anak sebagai warga
terjadinya di lingkungan bangku sekolah atau masyarakat desa/kota dan dapat berlangsung
kampus. Namun, belajar dalam arti yang luas dalam suasana aman, nyaman, tertib dan
dapat terjadi dalam lingkungan keluarga dan menyenangkan (Dinas P&K DIY, 2001:8).
masyarakat. Oleh karena itu hal ini sesuai dengan Dengan terciptanya kondisi lingkungan
judul diatas tentang jam belajar masyarakat. yang ideal, diharapkan lahir sebuah kebiasaan
Dalam pelaksanaannya, belajar tidak selalu belajar. Whiterington (Djaali, 2012) menyatakan
seperti apa yang diinginkan. Hal ini terjadi karena kebiasaan sebagai “an acquired way of acting
ada faktor yang mempengaruhi belajar seseorang. which is persistent, uniform,and fairly
Daryanto membagi faktor yang mempengaruhi automatic.” (Kebiasaan merupakan cara
belajar menjadi dua faktor yaitu faktor intern dan bertindak yang diperoleh melalui belajar secara
ekstern. berulang-ulang, yang pada akhirnya menjadi
Suasana rumah yang kondusif merupakan menetap dan bersifat otomatis). Dengan ini,
salah satu faktor yang membuat seseorang kebiasaan belajar dapat diartikan bahwa kegiatan
nyaman untuk belajar di rumah. Sebaliknya belajar yang dilakukan secara berulang-ulang
suasana rumah yang gaduh/ramai dan semrawut sehingga menjadi sebuah kegiatan yang bersifat
tidak akan memberi ketenangan kepada anak otomatis.
yang belajar. Hal ini menyebabkan anak menjadi Burghardt (Muhibbin Syah, 2005:118)
bosan dirumah, suka keluar rumah dan akibatnya mendefinisikan kebiasaan belajar sebagai pola
belajar menjadi kacau. Selain suasana rumah, bertingkah laku baru yang relatif menetap dan
lingkungan masyarakat juga mempengaruhi otomatis karena proses penyusutan
belajar anak. Hal ini sesuai dengan pendapat /pengurangangan perilaku yang tidak diperlukan
Dalyono (2009:60) Bila di sekitar tempat tinggal dalam proses belajar. Dari pengertian tersebut
keadaan masyarakatnya terdiri dari orang-orang dapat disimpulkan bahwa kebiasaan belajar
Tanggapan Masyarakat Terhadap .... (Siyang Nurhidayat) 57
merupakan perilaku belajar yang dilakukan secara e. memantau pelaksanaan JBM; dan
berulang-ulang sehingga menjadi sebuah perilaku f. menggerakkan Gerbangmas
yang tetap dan otomatis. Program jam belajar Gerbangmas atau Gerakan Belajar Anggota
masyarakat bertujuan untuk menumbuhkan Masyarakat mempunyai kegiatan antara lain :
kebiasaan belajar pada masyarakat dan menekan a. fasilitasi sarana belajar;
perilaku-perilaku yang tidak diperlukan dalam b. pendampingan proses belajar;
ketetapan waktu yang telah ditentukan. c. konsultasi belajar; dan
Penetapan waktu jam belajar masyarakat di d. penghimpunan dana.
DIY minimal 2 jam setiap hari. Dalam 2 jam Semua ini merupakan wujud keseriusan
tersebut, masyarakat diminta agar menciptakan pemerintah Kota Yogyakarta dalam
suasana yang kondusif untuk belajar. Beberapa menyelenggarakan program jam belajar
aktivitas yang dapat dilakukan dalam jam belajar masyarakat. Upaya ini ditempuh karena dalam
tersebut antara lain (1) mematikan televisi; (2) beberapa tahun terakhir, jam belajar masyarakat
melakukan pendampingan bagi anak saat belajar; nampak kurang efektif. Ini menunjukan masih
(3) tidak membuat kegaduhan di lingkungan kurangnya partisipasi warga dalam menjaga
masing-masing. Hal ini dilakukan untuk menekan pelaksanaan Jam Belajar Masyarakat.
perbuatan yang tidak diperlukan serta mengubah Dari hasil wawancara dengan Bapak Suci
budaya agar masyarakat menjadi gemar belajar. Rahmadi selaku Kepala Seksi Dikmas
Suryadi Ace (2009) menyatakan mengingat (Pendidikan Masyarakat) Dinas Pedidikan
belajar merupakan suatu bentuk kegiatan budaya Pemuda dan Olahraga Provinsi DIY, menyatakan
maka untuk mengubah perilaku masyarakat bahwa sekarang ini masih terdapat warga yang
gemar belajar membutuhkan suatu perubahan belum melaksanakan jam belajar masyarakat. Ini
budaya atau perubahan tingkah laku dari setiap disebabkan karena pada jam tersebut merupakan
anggota masyarakatnya. Penetapan 2 jam setiap jam prime time dimana masyarakat baru pulang
hari menjadi sebuah cara untuk membudayakan bekerja. Mereka membutuhkan sebuah hiburan
belajar setiap harinya. yang dapat menghilangkan kejenuhan bekerja.
Dalam pelaksanaan jam belajar masyarakat, Selain itu, masih ada warga yang
Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta sudah menganggap poster bertuliskan jam belajar
membentuk Kelompok Kerja (Pokja) di setiap masyarakat yang tertulis di beberapa titik di
wilayah RW. Keberadaan Pokja ini dimaksudkan kampung merupakan tulisan semata. Warga
seperti yang tercantum di dalam Peraturan masih belum menganggap poster-poster tersebut
Walikota Yogyakarta nomor 53 tahun 2014 sebagai ajakan untuk menciptakan suasana belajar
adalah untuk : yang kondusif. Hal ini diketahui dari wawancara
a. menyusun program kerja JBM; yang dilakukan dengan beberapa masyarakat
b. membuat tata tertib JBM; yang menyatakan bahwa poster jam belajar
c. melaksanakan penyuluhan JBM; masyarakat itu hanya ditempel dan berjalan pada
d. memfasilitasi pelaksanaan JBM; waktu tertentu. Saat ini, susah didapati
58 Jurnal PendidikanGuru Sekolah Dasar Edisi 1 Tahun ke-5 Tahun 2016
sekelompok warga yang masih konsisten Bila persepsi atau pandangan seseorang terhadap
menerapkan program ini. suatu objek itu baik, maka dapat menimbulkan
Observasi awal di RW 9 Kelurahan emosi positif yang ditunjukan dengan perasaan
Gunungketur masih ditemui warga yang masih senang. Penilaian tersebut akhirnya akan
menyalakan televisi pada saat jam belajar mempengaruhi konasinya melalui inilah akan
masyarakat berlangsung. Padahal poster jam dapat diketahui apakah individu ada
belajar masyarakat sudah ditempel di setiap kecenderungan bertindak dalam bertingkah laku,
rumah. Disisi lain, RW 9 berhasil meraih juara baik hanya secara lisan maupun bertingkah laku
pertama dalam pelaksanaan Jam Belajar secara nyata.
Masyarakat di tingkat Kota Yogyakarta dan juga Tanggapan dibentuk dari tiga komponen
di tingkat Provinsi. Inilah hal yang membuat yaitu rangsang, organisasi, tanggapan.
peneliti tertarik untuk mengetahui tanggapa Pembentukan tanggapan dimulai dari lingkungan
masyarakat yang mencakup aspek kognitif, yang menimbulkan stimulus yang diterima.
afektif dan konatif terhadap program jam belajar Dengan adanya stimulus maka akan mempersepsi
masyarakat di wilayah RW 9 Kelurahan sehingga dapat memberikan sebuah tanggapan
Gunungketur Pakualaman Kota Yogyakarta. yang sesuai dengan persepsinya.
Saifuddin Azwar (2015:23-24)
METODE PENELITIAN
menyatakan struktur tanggapan atau respon terdiri
Pendekatan dan Jenis Penelitian
atas tiga komponen yang saling menunjang yaitu
Penelitian ini menggunakan bentuk
komponen kognitif (cognitive), komponen afektif
deskriptif kualitatif. Penelitian ini bermaksud
(affective), dan komponen konatif (conative).
untuk mendeskripsikan suatu fenomena yang
Dalam hal ini tanggapan yang akan muncul
terjadi secara naratif sesuai dengan keadaan yang
berupa tanggapan positif atau pun tanggapan
sesungguhnya dialami oleh subjek penelitian
negatif.
secara mendalam.
Interaksi antara ketiga komponen di atas
adalah selaras dan konsisten, hal ini dikarenakan
Waktu dan Tempat Penelitian
apabila dihadapkan dengan satu objek sikap yang
Waktu penelitian dilaksanakan mulai
sama maka ketiga komponen itu harus
bulan Juli sampai bulan Agustus 2015,
mempolakan arah sikap yang seragam (Saifuddin
penyusunan laporan penelitian dilaksanakan pada
Azwar, 2015). Bila di ilustrasikan Hubungan ini
bulan Agustus 2015. Tempat penelitian ini
akan terlihat saat seseoang menghadapi suatu
dilaksanakan di RW 9 Kelurahan Gunungketur
objek tertentu, maka melalui komponen kognitif
Kecamatan Pakualaman Kota Yogyakarta.
(kepercayaan) akan membentuk persepsi terhadap
objek respon. Persepsi inilah yang kemudian
Subjek dan Objek Penelitian
mempengaruhi komponen afektif (perasaan) yang
Subjek dalam penelitian ini adalah
berkembang dalam individu. Komponen afektif
masyarakat RW 9 Kelurahan Gunungketur yang
yang muncul berupa emosi positif dan negatif.
Tanggapan Masyarakat Terhadap .... (Siyang Nurhidayat) 59
berjumlah 8 keluarga, 2 anggota kelompok kerja Sebagai kampung Kauman, RW 9
jam belajar masyarakat, dan ketua RW 9. mempunyai banyak kegiatan yang diperuntukan
Objek penelitian respon masyarakat bagi masyarakat. Salah satu kegiatan yang
terhadap program jam belajar masyarakat. menonjol dari RW 9 untuk akhir-akhir ini adalah
Respon masyarakat disini mencakup dalam tiga Jam Belajar Masyarakat dimana RW 9 berhasil
aspek yaitu kognitif, afektif dan konatif. meraih juara 1 untuk tingkat Provinsi Daerah
Istimewa Yogyakarta.
Teknik Pengumpulan Data Karakter wilayah kampung Kauman ini
Teknik pengumpulan data pada penelitian juga sangat mendukung untuk penyelenggaraan
ini adalah menggunakan observasi dan Jam Belajar Masyarakat. Beberapa karakter
wawancara, dokumetasi, dan juga catatan wilayah yang mendukung program Jam Belajar
lapangan. Pedoman observasi dan juga Masyarakat antara lain :
wawancara telah melalui expert judgement. a. Kampung Santri
Karakter kampung santir disini meliputi
Teknik Analisis Data pembentukan lingkungan yang agamis bagi
Adapun analisis data yang digunakan masyarakat, pendidikan keagamaan yang
dalam penelitian ini menggunakan model dilaksanakan melalui tpa, mendidik mental yang
interaktif dari Huberman dan Milles. Dimana baik, membentengi lingkungan dari pengaruh
dalam model ini analisis dilakukan melalui empat yang tidak baik, dan juga membentuk rasa
tahap yaitu pengumpulan data, reduksi data, kepedulian sosial
peyajian data, dan penarikan kesimpulan. b. Kampung Wisata Dan Budaya
Sedangkan dalam keabsahan data penelitian ini Karakter yang wujudkan melalui kampung
menggunakan triangulasi sumber dan metode. budaya meliputi lingkungan yang aman dan
nyaman, adanya pendidikan seni budaya yang
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN dilaksanakan melalui kegiatan sanggar, mendidik
RW 9 Gunungketur atau biasa disebut masyarakat yang sopan dan santun/ramah,
dengan kampung Kauman. Dinamakan kampung membentuk lingkungan yang berwawasan luas,
Kauman karena dulu kampung kauman hanya serta berinteraksi dengan pendatang/tamu ( turis
terdiri dari beberapa keluarga besar yang asing)
kemudian pecah. Oleh karena itu, kekeluargaan di c. Kampung Ramah Anak
kampung kauman masih erat. Terletak di sebelah Karakter kampung yang ramah anak
barat Puro Pakualaman. Luas wilayahnya cukup diwujudkan melalui pembentukan lingkungan
kecil hanya terbentang dari Masjid Pakualaman yang aman dan sehat, pendidikan anak pada usia
hingga Jalan Gajah Mada disebelah Barat. dini dan taman kanak-kanak, mendidik
Sebelah utara dibatasi Jalan Masjid sampai ke masyarakat untuk menyayangi dan
selatan dibatasi Jalan Sultan Agung. memperhatikan kebutuhan anak serta
60 Jurnal PendidikanGuru Sekolah Dasar Edisi 1 Tahun ke-5 Tahun 2016
memberikan sarana dan prasarana untuk tumbuh a. Waktu Pelaksanaan Jam Belajar Masyarakat di
kembang anak. RW 9 Gunungketur
d. Kampung Panca Tertib Masyarakat RW 9 Gunungketur sebagian
Karakter kampung panca tertib diwujudkan besar sudah mengetahui bahwa pelaksanaan
melalui terciptanya kondisi lingkungan jam belajar masyarakat dimulai pukul 18.00-
masyarakat yang tertib dalam 5 aspek yang 20.00 WIB. Hal ini mengalami perubahan
meliputi aspek tertib pemanfaatan daerah milik dimana dulu jam belajar masyarakat dimulai
jalan, tertib usaha, tertib bangunan, tertib dari jam 19.00-21.00 WIB. Masyarakat
lingkungan, serta tertib sosial. mengetahui waktu pelaksanaan jam belajar
e. Kampung Tangguh Bencana masyarakat melalui stiker yang telah di tempel
Kampung tangguh bencana diwujudkan di masing-masing rumah dan juga peringatan
melalui terciptanya kondisi wilayah yang siap yang disampaikan melalui pengeras suara dan
dalam menghadapi bencana beserta dampak kentong yang dibunyikan sebagai penanda
setelahnya. Dalam hal ini kampung kauman masuk jam belajar masyarakat.
sudah mempunyai beberapa sarana yang dapat b. Hal-hal yang Dilakukan Selama Jam Belajar
mendukung terciptanya kampung tangguh Masyarakat
bencana diantaranya dua untui ambulans, dua unit Ada beberapa hal yang disarankan untuk
apar, tenaga medis, dan juga relawan. dilakukan pada saat jam belajar masyarakat.
Kelima karakter ini merupakan karakter Sesuai dengan kesepakatan warga RW 9
kampung kauman yang mendukung dalam sendiri meliputi a) Mendukung program jam
program jam belajar masyarakat. Dengan belajar masyarakat. Mematikan TV, radio, dan
pendukung berupa karekter kampung yang media lain serta, b) Melarang anak-anak keluar
demikian diharapkan dapat menunjang rumah pada jam belajar masyarakat tersebut
pelaksanaan program jam belajar masyarakat di dan c) Menjaga kondisi lingkungan yang aman
kampung kauman dengan baik.Pelaksanaan dan nyaman untuk proses belajar mengajar.
supervisi oleh kepala sekolah dalam penelitian ini Dari hasil wawancara yang dilakukan
diartikan sebagai bantuan berupa pembinaan menunjukan masyarakat sudah mengetahui
maupun bimbingan secara profesional yang telah hal-hal yang sebaiknya dilakukan pada saat
dilakukan oleh kepala sekolah kepada guru dan jam belajar masyarakat.
tenaga kependidikan lainnya. Supervisi c. Tujuan Program Jam Belajar Masyarakat
dilaksanakan dalam rangka meningkatkan kinerja Tujuan atau pun visi dari jam belajar
dan kemampuan mereka sehingga tercipta masyarakat adalah untuk menciptakan kondisi
pembelajaran yang diharapkan. lingkungan yang ideal, nyaman, aman, tertib
dan menyenangkan untuk
Kognitif Masyarakat tentang Jam Belajar
menumbuhkembangkan budaya belajar pada
Masyarakat
anak / masyarakat. Namun demikian hal ini
dipahami oleh masyarakat RW 9 Kelurahan
Tanggapan Masyarakat Terhadap .... (Siyang Nurhidayat) 61
Gunungketur hanya sebagai waktu belajar bagi lingkungan sekitar nyaman untuk belajar anak
anak. hal ini berdasarkan wawancara dengan Pada saat jam belajar masyarakat berlangsung,
warga yang menyatakan bahwa jam belajar memang jarang didapati masyarakat yang
masyarakat untuk mendisiplinkan anak belajar. keluar rumah. Selain itu juga mayoritas
d. Pendapat Mengenai Program Jam Belajar masyarakat melaksanakan jam belajar
Masyarakat masyarakat dengan baik.
Dari hasil wawancara menunjukan bahwa b. Perasaan Masyarakat Terkait Program Jam
masyarakat berpendapat bahwa program jam Belajar Masyarakat
belajar masyarakat adalah program yang baik Masyarakat merasa senang dengan adanya
dimana bertujuan untuk menumbuhkan program jam belajar masyarakat. Mereka
lingkungan belajar yang kondusif. merasa senang karena setidaknya dengan
e. Pelaksanaan Program di RW 9 Kelurahan adanya program jam belajar masyarakat ini
Gunungketur dapat memacu anak untuk belajar. selain itu
Pelaksanaan program jam belajar di RW 9 juga program ini menjadi titik awal agar
sendiri sudah baik masyarakat menyatakan nantinya dapat menjadi budaya di masyarakat
bahwa untuk RW 9, setiap memasuki jam sehingga tanpa perlu diperintah lagi warga
belajar masyarakat, maka akan ada sudah sadar dengan jam belajar masyarakat.
pengumuman yang disampaikan melalui c. Harapan Masyarakat Untuk Program Jam
pengeras suara di masjid dan juga kentongan Belajar Masyarakat
yang dibunyikan oleh masing-masing RT Masyarakat sangat mendukung program
untuk menandakan telah memasuki jam belajar jam belajar masyarakat. Hal ini ditunjukan
masyarakat. Masyarakat juga merasakan dengan harapan mereka yang menginginkan
bahwa pelaksanaan jam belajar di RW 9 sudah agar program ini bisa terus dilaksanakan.
baik. Hal ini terlihat pada saat memasuki jam Bukan hanya menjadi program yang sifatnya
belajar masyarakat, maka lingkungan akan sementara, tapi bisa terus dilanjutnkan sampai
menjadi sepi. nantinya bisa menjadi budaya di masyarakat.

Afektif Masyarakat terhadap Jam Belajar Konasi Masyarakat setelah berlaku Jam
Masyarakat Belajar Masyarakat
a. Situasi Lingkungan yang Nyaman Untuk a. Kegiatan yang Biasa Dilakukan pada Saat
Belajar Jam Belajar Masyarakat
Situasi lingkungan selama pelaksanaan pada saat jam belajar masyarakat
jam belajar masyarakat dirasa cukup nyaman berlangsung setiap keluarga punya kegiatan
oleh masyarakat. Indikator lingkungan yang masing-masing yang dapat mendukung
nyaman itu dapat diketahui melalui “prestasi pelaksanaan progam jam belajar masyarakat.
anak” dalam hal ini jika prestasi anak bagus Meskipun berbeda-beda tapi semua kegiatan
maka secara tidak langsung menandakan yang dilakukan dimaksudkan untuk
62 Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar Edisi 1 Tahun ke-5 Tahun 2016
menciptakan situasi yang nyaman untuk 1. Aspek kognitif masyarakat RW 9 Kelurahan
belajar anak. Gunungketur sebagian masyarakat sudah
b. Mematikan Televisi Pada Saat Jam Belajar mengetahui dan paham tentang jam belajar
Masyarakat masyarakat. Meski masih ada masyarakat
Mematikan televisi telah dilakukan oleh yang belum paham.
keluarga yang memang masih mempunyai 2. Aspek afektif masyarakat RW 9 Kelurahan
anak usia sekolah sedangkan pada keluarga Gunungketur merasa senang dengan adanya
yang sudah tidak ada anak usia sekolah jam belajar masyarakat dan berharap
mereka masih menyalakan televisi. Hal ini program ini dapat dipertahankan. Hal ini
karena mereka menganggap yang perlu belajar karena masyarakat merasakan situasi yang
hanya anak-anak yang masih sekolah. nyaman pada saat pelaksanaan jam belajar
c. Mendampingi Anak Selama Belajar masyarakat.
Pendampingan anak saat belajar lebih 3. Aspek konatif masyarakat RW 9 Kelurahan
dapat dilihat pada keluarga yang didalamnya Gunungketur mereka sudah melaksanakan
masih ada anak SD. Sedangkan untuk tingkat kesepakatan warga meski masih ada keluarga
SMA, atau kuliah, tidak lagi dilakukan yang melanggar kesepakatan dengan masih
pendampingan. Hal ini dikarenakan pola menyalakan televisi. Mereka yang
belajar anak yang sudah berbeda dari anak, menyalakan televisi adalah mereka keluarga
TK, SD, maupun SMA yang sudah tidak mempunyai anak usia
d. Aktif Dalam Perencanaan Jam Belajar sekolah.
Masyarakat Berdasarkan penelitian yang telah
Dalam perencanaan jam belajar dilakukan, maka dapat diajukan beberapa saran
masyarakat masyarakat dilibatkan meski sebagai berikut:
dalam kepanitiaan yang lain seperti pengurus 1. Kelompok Kerja (Pokja) jam belajar
yayasan, maupun pengurus masjid yang secara masyarakat untuk lebih sering melakukan
tidak langsung semua komponen tersebut pengawasan terkait pelaksanaan jam belajar
mendukung dalam program jam belajar masyarakat. Selain itu juga perlu adanya
masyarakat. penyuluhan dan pembinaan kepada keluarga
mengenai pentingnya belajar bagi anak.
SIMPULAN DAN SARAN
2. Perlu disosialisasikan kembali mengenai
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan
tujuan jam belajar masyarakat bukan hanya
yang dilakukan, masyarakat RW 9 Kelurahan
ditujukan untuk menyediakan belajar anak,
Gunungketur menunjukan tanggapan yang positif
akan tetapi juga belajar masyarakat. Sehingga
dan juga negatif terhadap program jam belajar
masyarakat yang sudah tidak mempunyai anak
masyarakat. Berikut tanggapan masyarakat RW 9
usia sekolah juga memanfaatkan jam belajar
Kelurahan Gunungketur dalam tiga aspek yaitu
masyarakat dengan baik.
kognitif, afektif, dan konatif.
Tanggapan Masyarakat Terhadap .... (Siyang Nurhidayat) 63
3. Masyarakat hendaknya menjaga kepatuhan dan K Prop. DIY Nomor :
079/KPTS/PP/1999 Tentang Pedoman
terhadap apa yang telah disepakati dan
Teknis Pelaksanaan Keputusan Gubernur
memanfaatkan jam belajar masyarakat dengan Nomor : 1999. Yogyakarta: Depdikbud
sebaik-baiknya.
Djaali. 2012. Psikologi Pendidikan. Jakarta:
4. Bagi keluarga yang didalamnya sudah tidak Bumi Aksara
terdapat anak usia sekolah, bisa mengisi jam
Haryadi Suyuti . 2014. Perwal Nomor 53 Tahun
belajar masyarakat dengan hal yang 2014 ttg Penyelenggaraan Jam Belajar
Masyarakat di Kota Yogyakarta.
bermanfaat seperti membaca atau pun mengaji.
Yogyakarta
Pihak RW (Rukun Wilayah) hendaknya Muhibbin Syah. 2006. Psikologi Belajar. Jakarta:
PT Raja Grafindo Persada
terus mempertahankan pelaksanaan program jam
belajar masyarakat yang sudah baik ini dengan Purwa Atmaja Prawira. 2014. Psikologi
Pendidikan dalam Perspektif Baru.
cara terus mensosialisasikan program jam belajar
Jogjakarta: Ar-Ruzz Media
masyaraka dalam setiap kesempatan.
Saifuddin Azwar. 2000. Sikap manusia.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
DAFTAR PUSTAKA
Ace Suryadi. 2009. Mewujudkan Masyarakat
Pembelajar. Bandung: Widya Aksara Press

Daryanto. 2010. Belajar dan Mengajar.Bandung:


Yrama Widya

Depdikbud. 2001. Keputusan Gubernur


Daerah Istimewa Yogyakarta No : 93
Tahun 1999 Tentang Jam Belajar
Masyarakat dan Keputusan Kepala Dinas P

Anda mungkin juga menyukai