75_Hasni Uswati Nufus_Pengaruh Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing Berbantuan Software Geogebra Terha
75_Hasni Uswati Nufus_Pengaruh Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing Berbantuan Software Geogebra Terha
SKRIPSI
Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk Memenuhi Syarat
Melakukan Penelitian Skripsi
Disusun Oleh:
NIM 11190163000075
JAKARTA
2024
LEMBAR PENGESAHAN
i
LEMBAR PENGESAHAN
ii
SURAT PERNYATAAN KARYA SENDIRI
iii
ABSTRAK
iv
ABSTRACT
The main problem in this study is the low ability to understand graphs and
kinematics caused by students being less active in doing a lesson. Researchers try
to solve the problem by applying a guided inquiry learning model to determine the
influence of the model on the ability to understand graphs and kinematics of
students on straight-motion material. This study used quasi-experimental method
with nonequivalent control group design. This research will be conducted at SMAS
Cengkareng 1, West Jakarta in September 2023. The sample of this study was from
60 students consisting of 30 students of class X MIPA A (control class) and 30
students of grade X MIPA B (experimental class) with purposive sampling
techniques. The instrument used by the graph comprehension and kinematics test
instrument is using the Test of Understanding Graphs in Kinematics (TUG-K)
which consists of 20 multiple-choice questions. Based on the results of the
hypothesis test on posttest data using the mann whitney U test at a significance level
of 5% (0.05), a Sig. (2-tailed) value of 0.041 was obtained so that Sig. (2-tailed) <
0.05. The results of this study show that the guided inquiry model affects the ability
to understand graphics and kinematics of students on straight-motion material. In
addition, the average N-gain result of the experimental class obtained a value of
0.66 (medium category) while the control class was 0.49 (medium category).
v
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmaanirrahiim
Segala puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat,
hidayah, dan ridho-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang
berjudul ” Pengaruh Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing Berbantuan
Software Geogebra Terhadap Pemahaman Grafik Kinematika”. Solawat dan
salam selalu tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW, kepada keluarganya, para
sahabat, dan para pengikutnya hingga akhir zaman.
Apresiasi dan terimakasih penulis sampaikan kepada seluruh pihak yang telah
berpartisipasi dalam menyelesaikan penulisan skripsi ini. Secara khusus, apresiasi
dan terimakasih tersebut penulis sampaikan kepada:
1. Bapak Prof. Asep Saepudin Jahar, M.A., Ph.D. selaku rektor UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta.
2. Ibu Siti Nurul Azkiyah, M.Sc., Ph.D. selaku Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
3. Bapak Iwan Permana Suwarna, M.Pd., selaku Ketua Program Studi Tadris
Fisika Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
4. Ibu Ai Nurlaela, M.Si. selaku Dosen Pembimbing I skripsi yang telah
meluangkan waktu dalam membimbing, mengarahkan, memberikan saran dan
kritik kepada penulis selama penyusunan skripsi ini.
5. Bapak Dzikri Rahmat Romadhon, M.Pfis. selaku Dosen Pembimbing II skripsi
yang telah meluangkan waktu dalam membimbing, mengarahkan, memberikan
saran dan kritik kepada penulis selama penyusunan skripsi ini.
6. Ibu Devi Solehat, M.Pd. selaku Dosen Pembimbing Akademik yang telah
meluangkan waktu dalam membimbing dan mengarahkan kepada penulis
selama menjadi mahasiswa tadris fisika.
vi
7. Seluruh dosen, staff, dan karyawan FITK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta,
khususnya jurusan tadris fisika yang telah memberikan ilmu, pengetahuan,
pemahaman, dan pelayanan selama proses perkuliahan.
8. Seluruh ahli yang telah memberikan kritik dan saran yang membangun kepada
penulis dalam membuat instrumen tes pemahaman grafik.
9. Ibu Siti Anifah, M.Pd. selaku kepala SMAS Cengkareng 1 Jakarta yang telah
memberikan izin kepada penulis untuk melaksanakan penelitian.
10. Bapak Achmad Jalil, S.Pd. selaku guru mata pelajaran fisika SMAS
Cengkareng 1 Jakarta yang telah memberikan dukungan kepada penulis selama
penelitian berlangsung.
11. Dewan guru, staf, dan siswa SMAS Cengkareng 1 Jakarta kelas X MIPA A dan
X MIPA B yang telah membantu penulis selama proses penelitian.
12. Kedua orang tercinta dan tersayang Bapak Afendi Ishak (almarhum), Ibu Irma
Suryani (almarhumah) yang semasa hidupnya selalu mendo’akan san memberi
dukungan kepada penulis untuk semangat dalam belajar dan menggapai cita-
cita.
13. Kepada abang (Muhammad Maftuh Ihsan) dan kakak ipar (Indah Prihartini)
yang selalu mendoakan, memberikan semangat dan juga dorongan sehingga
penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
14. Kepada bibi (Nurainun), saudara-saudara (Wiwin dan Lidya) yang selalu
memberikan semangat sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
15. Sahabatku tercinta Evi Fadilah yang telah memberikan tempat berbagi suka
dan duka, selalu mengingatkan, menemani, membantu, mendukung, memberi
semangat dan lain halnya pada penulis sejak awal masuk kuliah.
16. Kepada sahabat grup HMS yaitu Nadia, Lenny, Selina, Anissa, Almer dan
Nurul yang selalu berbagi informasi, kebahagiaan, dan memberikan semangat
kepada penulis.
17. Kepada teman-teman seperjuangan yaitu Salas, Maslahatul, Hair dan Ulfa yang
telah menemani dan memberi bantuan kepada penulis untuk menyelesaikan
skripsi.
18. Keluarga besar Tadris Fisika B yang telah membersamai penulis selama kuliah.
vii
19. Seluruh pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah membantu
penulis selama pendidikan dan penelitian sehingga peneliti dapat
menyelesaikan perkuliahan dan skripsi ini.
Semoga segala bentuk bantuan, dorongan, saran dan bimbingan yang diberikan
kepada penulis akan mendapatkan balasan terbaik dari Allah SMT. Aamiin.
Penulis
viii
DAFTAR ISI
ABSTRAK ......................................................................................................... iv
ABSTRACT ........................................................................................................ v
KATA PENGANTAR.......................................................................................... vi
BAB I .................................................................................................................. 1
PENDAHULUAN ............................................................................................... 1
ix
C. Kerangka Berpikir ................................................................................... 27
D. Hipotesis Penelitian ................................................................................. 29
BAB III.............................................................................................................. 30
A. Kesimpulan ............................................................................................. 58
B. Saran ....................................................................................................... 58
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 59
LAMPIRAN ...................................................................................................... 65
x
DAFTAR TABEL
xi
DAFTAR GAMBAR
xii
DAFTAR LAMPIRAN
xiii
BAB I
PENDAHULUAN
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Usman (2022), di mana rata-
rata skor kemampuan interpretasi grafik kinematika masih tergolong rendah yaitu
sebesar 8.5 dari nilai maksimum 26. Rendahnya kemampuan siswa dalam
menginterpretasi grafik kinematika disebabkan oleh beberapa kesulitan dan
kesalahan yang umum. Kesulitan tersebut meliputi kebingungan dalam
menafsirkan kemiringan grafik, kesulitan dalam menentukan nilai yang diperlukan
pada grafik, kesulitan dalam membedakan variabel yang ditampilkan pada grafik,
kesulitan dalam memahami simbol dan satuan yang terdapat pada grafik, kesulitan
dalam menentukan persamaan yang tepat untuk menyelesaikan soal berbentuk
grafik, kesulitan dalam menyelaraskan deskripsi dengan grafik, kesulitan dalam
menghubungkan grafik posisi-waktu, kecepatan-waktu, dan percepatan-waktu,
serta kesulitan dalam memahami variasi bentuk kurva dengan menganggapnya
sama meskipun variabel grafiknya berbeda. 1 Pada penelitian Kevin William, Dkk
1
Usman dan Vicran Zharvan. Hubungan Kecerdasan Logis Matematis Dengan
Kemampuan Menginterpretasi Grafik Kinematika. Jurnal Sains dan Pendidikan Fisika (FSPF),
2022), jilid 18 No 1, h. 28.
1
2
Dari hasil wawancara yang telah dilakukan terhadap guru dan beberapa siswa
SMAS Cengkareng 1 Jakarta Barat diperoleh bahwa pembelajaran fisika yang
selama ini dilakukan umumnya masih bersifat teacher centered approach. Di mana
siswa cenderung menerima penjelasan dari guru dan menghafal definisi serta rumus
yang diberikan. Proses pembelajaran di kelas lebih menekankan pada kemampuan
siswa untuk mengingat informasi tanpa diarahkan untuk memahami dan
mengaitkan informasi tersebut dengan konteks kehidupan sehari-hari. Penggunaan
metode atau model pembelajaran dan media pembelajaran yang kurang tepat, akan
menyebabkan siswa kurang terlibat aktif sehingga dapat mempengaruhi
kemampuan pemahaman grafik kinematika siswa. Media pembelajaran merupakan
salah satu unsur penting untuk mendukung penyampaian materi dengan maksimal.
Media pembelajaran yang digunakan masih menggunakan power point dan Phet
Simulation. Yang mana di dalam power point dan Phet Simulation tersebut sudah
menjadi hal biasa bagi siswa. Hal tersebut dapat membuat siswa mudah jenuh.
2
Kevin William Andri Siahaan, dkk, “Pengaruh Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing
dengan Multi Representasi terhadap Keterampilan Proses Sains dan Penguasaan Konsep IPA,”
Jurnal Basicedu, Vol. 5, No. 1, (2021), h. 196.
3
3
Nurdyansyah dan Eni Fariyatul Fahyumi, Inovasi Model Belajar, (Sidoarjo: Nizamia
Learning Center, 2016), h. 145.
4
Beichner, R. J., “Testing student interpretation of kinematics graphs The difficulty of
interpreting simple motion graphs”. Citation: American Journal of Physics, (1994), h. 386.
5
Ayu Nurjanah, I Dewa Putu Nyeneng, dan Ismu Wahyudi, “Pengaruh Pembelajaran
Daring Berpraktikum menggunakan Media Tracker Berbasis Inkuiri Terbimbing Terhadap
Peningkatan Kemampuan Interpretasi Grafik,” Jurnal Inovasi dan Pembelajaran Fisika, Volume 8,
No. 2, (2021), h. 200.
4
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan sebelumnya, maka
masalah pada penelitian ini dapat diidentifikasikan sebagai berikut :
1. Siswa masih mengalami kesulitan dalam menginterpretasikan grafik
kinematika.
2. Siswa kurang dilibatkan secara aktif dalam pembelajaran.
3. Siswa kesulitan mempelajari materi gerak lurus sedangkan konsepnya banyak
dijumpai dalam kehidupan sehari-hari.
4. Penggunaan media pembelajaran yang kurang tepat, sehingga tidak menuntut
kegiatan pembelajaran yang bersifat analisis.
C. Batasan Masalah
Adapun pembatasan masalah pada penelitian ini sebagai berikut:
1. Tahapan model pembelajaran inkuiri terimbing (guided inquiry) yang
digunakan yaitu menurut Eggen dan Kauchak terdiri dari 6 tahap pembelajaran
yaitu: 1) menyajikan pertanyaan atau masalah; 2) membuat hipotesis; 3)
merancang percobaan; 4) melakukan percobaan; 5) mengumpulkan dan; 6)
menganalisis data serta membuat kesimpulan.
2. Kemampuan pemahaman grafik dan kinematika mengacu pada 4 indikator
yaitu berdasarkan pendapat Robert J Beichner yang terdiri dari: 1) menentukan
6
Dens, E. S. I. Asbanu., “Pemanfaatan Geogebra Untuk Visualisasi Gelombang
Lissajous”, Jurnal Pendidikan Fisika Tadulako Online. Vol 9 (3), (2021), h. 49.
5
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan, maka rumusan masalah
dalam penelitian ini ialah:
1. Apakah terdapat pengaruh model inkuiri terbimbing berbantuan geogebra
terhadap pemahaman grafik kinematika peserta didik pada materi gerak lurus?
2. Bagaimana peningkatan pemahaman grafik kinematika peserta didik setelah
diberi pelakuan model inkuiri terbimbing dengan berbantuan software
geogebra?
E. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan dari penelitian ini ialah:
1. Mengetahui pengaruh model inkuiri terbimbing berbantuan geogebra terhadap
pemahaman grafik kinematika peserta didik pada materi gerak lurus.
2. Mengetahui peningkatan pemahaman grafik kinematika peserta didik setelah
diberi pelakuan model inkuiri terbimbing dengan berbantuan software
geogebra.
F. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi beberapa pihak
diantaranya:
1. Manfaat Teoritis
a. Bagi peneliti lain, penelitian ini menambah wawasan, pengalaman, dan
sebagai salah satu sumber informasi dan bahan rujukan untuk
mengembangkan penelitian selanjutnya.
b. Bagi guru fisika, penelitian ini menambah wawasan dalam upaya
meningkatkan hasil menginterpretasikan grafik kinematika dengan
menggunakan bantuan software geogebra.
6
A. Deskripsi Teoritik
1. Model Pembelajaran Inkuiri
a. Definisi Model Pembelajaran
Menurut Joyce & Weil, model pembelajaran merupakan suatu rencana atau
pola yang digunakan untuk membentuk kurikulum (rencana pembelajaran
jangka panjang), merancang materi pembelajaran, dan membimbing proses
pembelajaran di dalam kelas maupun di tempat lain. 10 Sementara menurut
Hamzah dan kawan-kawan, model pembelajaran adalah suatu kegiatan
7
Putri Khoerunnisa & Syifa Masyhyuril Aqwal, ”Analisis Model-model Pembelajaran”,
Jurnal Pendidikan Dasar, Vol. 4 No. 1, 2020, h. 03.
8
Zulfiani, Tonih Feronika, dan Kinkin Suartini, ”Strategi Pembelajaran Sains”, (Jakarta:
Lembaga Penelitian UIN Jakarta, 2009), Cet, 1, h. 117.
9
Suhendi Syam, Dkk., ”Belajar dan pembelajaran”, (Medan: Yayasqan Kita Menulis,
2022), Cet. 1, h. 06.
10
Putri Khoerunnisa & Syifa Masyhyuril Aqwal, Loc.cit.
7
8
Kata "Inquiry", atau yang sering ditulis sebagai "inkuiri" dalam Bahasa
Indonesia, memiliki makna dari pertanyaan atau pemeriksaan, serta melibatkan
partisipasi dalam mengajukan pertanyaan, mencari informasi, dan melakukan
penyelidikan (Trianto, 2007). Pembelajaran inkuiri merupakan suatu proses
kolaboratif antara guru dan siswa dalam kegiatan pembelajaran yang bertujuan
untuk menanamkan dasar-dasar berpikir ilmiah pada siswa dan menempatkan
mereka dalam peran yang menuntut inisiatif dan motivasi yang besar, sehingga
siswa dapat merumuskan penemuan mereka sendiri. 12
11
Dasep Bayu Ahyar, ”Model-model Pembelajaran”, (Sukoharjo: Pradina Pustaka, 2021),
Cet. 1, h. 04.
12
Ibid., h. 106-107.
13
Muthmainnah, Dkk., Sistem Model dan Desain Pembelajaran, (Aceh: Yayasan penerbit
Muhammad Zaini, 2021), h. 76.
14
Nurdyansyah dan Eni Fariyatul Fahyumi, Op. Cit., h. 137.
9
Ibid., h. 142.
15
Ali Mudlofir dan Evi Fatimatur Rusydiyah, Desain Pembelajaran Inovatif, (Jakarta: PT
16
data yang dapat diperoleh; b) melihat dan merumuskan hubungan yang ada
secara logis, dan merumuskan hipotesis.
3) Menguji jawaban tentatrif; kemampuan yang dituntut adalah: a) merakit
peristiwa, terdiri dari: mengidentifikasi peristiwa yang dibutuhkan,
mengumpulkan data, dan mengevaluasi data; b) menyusun data, terdiri
dari: menstranslasikan data, menginterpretasikan data dan
mengklasifikasikan data; c) analisis data, terdiri dari: melihat hubungan,
mencatat persamaan dan perbedaan, dan mengidentifikasi trend, sekuensi,
dan keteraturan.
4) Menarik kesimpulan; kemampuan yang dituntut adalah: a) mencari pola
dan makna hubungan, dan b) merumuskan kesimpulan.
5) Menerapkan kesimpulan dan generalisasi.
e. Jenis-jenis Pembelajaran Inkuiri
Dalam Standard for science Teacher Preparation (1998) terdapat 3
tingkatan inkuiri, yakni: 18
1) Discovery atau Structured Inquiry
Dalam tingkatan ini tindakan utama guru ialah mengidentifikasi
permasalahan dan proses, sementara siswa mengidentifikasi alternatif hasil.
2) Guided Inquiry
Tahap Guided Inquiry mengacu pada tindakan utama guru ialah
mengajukan permasalahan, siswa menentukan proses dan penyelesaian
masalah.
3) Open Inquiry
Tindakan utama pada Open Inquiry ialah guru memaparkan konteks
penyelesaian masalah kemudian siswa mengidentifikasi dan menyelesaikan
masalah.
18
Zulfiani, Tonih Feronika, dan Kinkin Suartini, Op. Cit., h. 121.
11
19
Irfan Naufal Umar dan Sajap Maswan, Aplikasi Pendekatan Inkuiri Dalam Persekitaran
Pembelajaran Berdasarkan Web, (Pusat Teknologi Pengajaran: Universiti Sains Malaysia), h. 3.
20
Nurdyansyah dan Eni Fariyatul Fahyumi, Op. Cit., h. 145.
12
pertanyaan dan diskusi multi arah yang dapat membantu siswa memahami
konsep-konsep dalam pelajaran fisika. Selain itu, bimbingan juga dapat
diberikan melalui lembar kerja siswa yang telah terstruktur. Selama proses
belajar, guru harus memantau kelompok diskusi siswa agar dapat memberikan
petunjuk yang dibutuhkan oleh siswa.
b. Langkah-langkah Pembelajaran Inkuiri Terbimbing (Guided Inquiry)
21
Sukma, Laili Komariyah, dan Muliati Syam., “Pengaruh Model Pembelajaran Inkuiri
Terbimbing (Guided Inquiry) dan Motivasi Terhadap Hasil Belajar Fisika Siswa”, Saintifika, Vol. 18
No.1, (2016), h.51-52.
13
Interpretasi data dan Membimbing peserta didik Mengolah data sesuai hasil
mengembangkan untuk mengolah data. percobaan.
kesimpulan (koleksi)
22
Nurdyansyah dan Eni Fariyatul Fahyumi, Op. Cit., h. 141-142.
14
23
Nurdyansyah dan Eni Fariyatul Fahyumi, Op. Cit., h. 148.
24
Ibid.
15
3. Software Geogebra
Geogebra menjadi program komputer yang bersifat sangat dinamis dan
interaktif dalam mendukung pembelajaran dan penyelesaian persoalan
matematika khususnya geometri, aljabar, dan kalkulus. Dalam fungsi sebagai
geometri dinamis, konstruksi gambar geometri dapat dilakukan dengan titik,
vektor, ruas garis, irisan kerucut (seperti lingkaran, elips, dan lain-lain) dan
fungsi dalam geometri. Kemampuan Geogebra dalam sistem aljabar dapat
digunakan untuk menyelesaikan hal-hal penting yang berhubungan dengan
fungsi tertentu (seperti titik ekstrim, akar, dan lain-lain), penggunaan rumus
fungsi dan titik koordinat secara langsung pada input bar, serta mencari nilai
turunan dan integral dari sebuah fungsi. 25
Software geogebra merupakan gabungan dinamika sistem geometri
dengan komputer aljabar sistem yang dapat dimanfaatkan untuk memodelkan
fenomena dunia nyata. Software ini bekeja dengan koordinat vektor yang
mampu memvisualkan fenomena bergantung waktu dan terhubung langsung
dengan browser dekstop, tablet (ipad), smartphone, tanpa ekstensi flash atau
javascript. Aplikasi geogebra dalam pembelajaran fisika terbukti efektif
mengembangkan pengetahuan siswa, merangsang penalaran logika dan
komunikasi. Sayangnya, pemanfaatan geogebra sebagai media simulasi dalam
pembelajaran fisika masih belum banyak diteliti. 26
Pemanfaatan program geogebra memberikan beberapa keuntungan,
diantaranya adalah sebagai berikut:27
1) Lukisan-Lukisan geometri yang biasanya dihasilkan dengan cepat dan
teliti dibandingkan dengan menggunakan pensil, penggaris, atau jangka.
2) Adanya fasilitas animasi dan gerakan-gerakan manipulasi (dragginga)
pada program geogebra dapat memberikan pengalaman visual yang lebih
jelas kepada peserta didik dalam memahami konsep geometri.
25
Nanang Priatna dan Muhammad Arsani, Media Pembelajaran Matematika dengan
Geogebra, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya Offset, 2019), h. 02.
26
Dens, E. S. I. Asbanu., Op. Cit., h. 49.
27
Ali Mahmudi, ”Membelajarkan Geometri dengan Program GeoGebra”, (Yogyakarta:
Universitas Negeri Yogyakarta), h.471.
16
28
Rahmy Zulmaulida, Teori Statistik Pendidikan, (Aceh: Yayasan Penerbit Muhammad
Zaini, 2022) h. 69.
29
Robert J. Beichner, Op. Cit., h. 750.
17
30
Ibid., h. 755.
18
31
Usman dan Vicran Zharvan, Op. Cit., h. 25.
32
Iing Mustain, ”Kemampuan Membaca dan Interpretasi Grafik dan Data: Studi Kasus
pada Siswa Kelas 8 SMPN, “ Scientice Educatia, vol. 5 no. 2, (2015), h. 4.
33
Yaumilhaz Parmalo, Dkk., Op. Cit., h.4.
19
5. Gerak Lurus
a. Peta Konsep Gerak Lurus
34
David Halliday, Robert Resnick dan Jearl Walker, “Fisika Dasar Edisi 7 Edisi 1”,
(Jakarta: Erlangga, 2010), h. 15.
20
35
Douglas C. Giancoli, ”Fisika: Prinsip dan Aplikasi Edisi Ketujuh Jilid I”, (Jakarta:
Penerbit Erlangga, 2018), h. 27.
21
36
Setya Nurachmandani, ”Fisika 1 untuk SMA/MA Kelas X”, (Jakarta: Pusat perbukuan,
2009), h. 37.
22
d) Percepatan
Percepatan terjadi ketika suatu kecepatan berubah. Percepatan termasuk
besaran vektor. Satuan Internasional dari percepatan adalah m/s2 . Percepatan
bisa bernilai positif dan negatif. Bila nilai percepatan positif, hal ini
menunjukkan bahwa kecepatan benda bertambah ketika bergerak
37
Douglas C. Giancoli, Op. Cit., h. 28.
38
Ibid., h. 29.
23
∆𝑣 𝑣2 − 𝑣1
𝑎̅ = =
∆𝑡 𝑡2 − 𝑡1
Keterangan:
𝑎̅ = percepatan rata-rata (m.s-2 )
∆𝑣 = perubahan kecepatan (m.s-1 )
∆𝑡 = selang waktu (s)
2) Jenis Gerak Lurus
a) Gerak Lurus Beraturan (GLB)
Gerak lurus beraturan adalah gerak suatu benda jika lintasan yang dilalui
tersebut berupa bidang lurus dan memiliki kecepatan yang tetap untuk setiap
saat.40 Secara sistematis dirumuskan:
𝑠 = 𝑣. 𝑡
Keterangan:
v = kecepatan rata-rata (m.s-1)
s = jarak yang ditempuh (m)
t = selang waktu (s)
Pada gerak lurus beraturan, jarak yang ditempuh oleh benda sama dengan
perpindahannya diukur dari kedudukan awal. 41
Grafik hubungan antara jarak yang ditempuh dengan waktu untuk benda
yang bergerak lurus beraturan (GLB) ditunjukkan pada Gambar 2.4.
39
David Halliday, Robert Resnick dan Jearl Walker, Op. Cit., h. 20.
40
Aip Saripudin, Dede Rustiawan K dan Adit Suganda, ”Praktik Belajar Fisika untuk Kelas
X”, (Jakarta: Pusat Perbukuan, 2009), h. 38.
41
Karyono, Dwi Satya Palupi dan Suharyanto, ”Fisika untuk SMA dan MA Kelas X”,
(Jakarta: Pusat Perbukuan, 2009), h.40-41.
24
𝑣2 − 𝑣1
𝑎=
𝑡2 − 𝑡1
𝑣𝑡 − 𝑣0
𝑎=
𝑡
𝑣𝑡 = 𝑣0 + 𝑎𝑡
42
Setya Nurachmandani, Op. Cit., h.51.
25
43
Silva Isfahani, ”Pengaruh LKS 3D Pageflip dalam Pembelajaran Guided Inquiry
Terhadap Kemampuan Menganalisis Siswa MA Materi Suhu dan Kalor,” UIN Syarif Hidayahtullah
Jakarta, SKRIPSI, (2019), h. 118.
44
Nurhayati Harun, ”Pengaruh Inkuiri Terbimbing Terhadap High Order Thinking Skills
Siswa SMA Materi Suhu dan Kalor,” UIN Syarif Hidayahtullah Jakarta, SKRIPSI, (2020), h. 83.
27
45
Laily Ahila Qurrotul Firdausi, I Ketut Mahardika, Supeno, ”Pengaruh Model
Pembelajaran Inkuiri Terbimbing Berbantuan Laboratorium Virtual Terhadap Kemampuan
Representasi Grafik Siswa SMA di Sekolah,” Jurnal Pembelajaran Fisika, Vol. 10 No. 4, (2021), h.
134.
46
Yaumilhaz Parmalo, Tomo Djudin, Erwina Oktavianty, Op. Cit., h. 3.
47
Karsimen, Khaeruddin, dan Herman, Analisis Kemampuan Menafsirkan dala
Pembelajaran Fisika Peserta Didik Kelas X SMA Negeri 12 Makassar, Jurnal Sains dan Pendidikan
Fisika (JSPF), Jilid 15, Nomor 3 (2019), h. 63.
28
Sehingga, kurang memberi kesempatan pada peserta didik untuk terlibat aktif dalam
proses-proses ilmiah. Kinematika sebagai salah satu cabang dari mekanika dalam
ilmu Fisika kelas X SMA banyak menyajikan hubungan antara variabel-variabel
gerak dalam bentuk grafik. Penelitian yang dilakukan oleh R.J. Beichner dkk.
menunjukkan bahwa beberapa siswa masih mengalami kesulitan dalam
menginterpretasikan grafik kinematika.
Terkait pemasalahan tersebut, maka perlu upaya untuk membuat peserta didik
aktif dan juga meningkatkan kemampuan pemahaman grafik dan kinematik peserta
didik pada materi gerak lurus.
Salah satu model yang menghadapkan peserta didik kepada suatu
permasalahan nyata di awal pembelajaran adalah model pembelajaran inkuiri
terimbing (guided inquiry). Pembelajaran guided inquiry (inkuiri terbimbing) dapat
secara maksimal melibatkan kemampuan siswa untuk mencari dan menyelidiki
secara sistematis, kritis, logis, analitis, sebagai solusi untuk meningkatkan
kemampuan menganalisis siswa
Sintaks model pembelajaran inkuiri terimbing (guided inquiry) yang digunakan
menurut Eggen dan Kauchak terdiri dari 6 tahap pembelajaran yaitu menyajikan
pertanyaan atau masalah, membuat hipotesis, merancang percobaan, melakukan
percobaan, mengumpulkan dan menganalisis data serta membuat kesimpulan.
Pembelajaran inkuiri terbimbing akan melibatkan kegiatan praktikum yang
didalamnya terdapat proses pengolahan dan interpretasi data.
29
METODOLOGI PENELITIAN
B. Metode Penelitian
Jenis penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif. Metode yang
digunakan dalam penelitian ini yaitu metode kuasi eksperimen (Quasi Experiment
Methode). Metode kuasi eksperimen merupakan metode yang mempunyai
kelompok kontrol tetapi tidak berfungsi sepenuhnya untuk mengontrol variabel-
variabel luar yang mempengaruhi hasil penelitian eksperimen. 48
C. Desain Penelitian
Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu quasi
experimental design bentuk nonequivalent control group design. Pada desain ini
kelompok eksperimen maupun kontrol diambil secara tidak acak. 49 Kedua
kelompok akan diberikan perlakuan yang berbeda. Untuk kelompok eksperimen
diterapkan model inkuiri terbimbing sedangkan kelompok kontrol akan diterapkan
model saintifik. Sebelum diberikan perlakuan, kedua kelompok akan diberikan
pretest (tes kemampuan awal). Hal ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan
pemahaman grafik awal yang dimiliki siswa pada materi gerak lurus. Setelah diberi
perlakuan terhadap kedua kelompok akan diberikan posttest (tes kemampuan
akhir). Hal ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh suatu
perlakuan yang diberikan.
Desain nonequivalent control group design dapat digambarkan pada tabel 3.1
berikut.
48
Rukminingsih, Gunawan Adnan dan Mohammad Adnan Latief, Metode Penelitian
Pendidikan, (Yogyakarta: Erhaka Utama, 2020), Cet. 1, h. 50.
49
Rukminingsih, Gunawan Adnan dan Mohammad Adnan Latief, Op. Cit., h. 51.
30
31
Keterangan:
D. Variabel Penelitian
variabel dapat didefinisikan sebagai segala sesuatu yang berbentuk apa
saja yang ditetapkan oleh penelitian untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi
tentang hal tersebut, kemudian dilakukan penarikan kesimpulan terkait hal
tersebut.dalam penelitian terdapat dua variabel, yaitu variabel bebas dan variabel
terikat. Variabel bebas merupakan variabel yang mempengaruhi atau menjadi
sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen (terikat). Variabel terikat
adalah variabel yang dipengaruhi oleh variabel bebas.50
50
Nursalam, Statistik Pendidikan, (Makassar: Alauddin University Press, 2015), h. 09.
32
E. Prosedur Penelitian
Prosedur penelitian terbagi menjadi tiga tahap penelitian, yaitu persiapan, tahap
pelaksanaan, dan tahap akhir.
1. Tahap Pendahuluan
Tahap pendahuluan merupakan tahap awal penelitian. Tahap ini meliputi
perumusan masalah yang akan diteliti; studi literatur; identifikasi dan
merumuskan masalah; menyusun perangkat pembelajaran (RPP dan instrumen
tes); pembuatan media software geogebra, penyelesaian perizinan penelitian, dan
menguji kelayakan media dan instrumen yang telah dibuat kepada validator ahli
dan uji lapangan. Instrumen yang telah diuji kelayakannya, selanjutnya dianalisis
dan digunakan pada pretest dan posttest sebagai pengukur variabel terikat dalam
penelitian ini.
2. Tahap Pelaksanaan
Tahap pelaksanaan merupakan tahap pengambilan data. Tahap ini
memberikan pretest pada kelas yang akan diuji. Setelah itu, diambil kesimpulan
untuk mengetahui kelas eksperimen dan kelas kontrol. Kemudian, dilanjutkan
dengan memberi perlakuan berupa model inkuiri terbimbing pada kelas
eksperimen, dan memberi perlakuan pembelajaran konvensional pada kelas
kontrol. Setelah diberi perlakuan, peneliti memberikan posttest pada kelas
eksperimen dan kelas kontrol untuk mengetahui adanya pengaruh terhadap
pemahaman grafik dan kinematik pada materi gerak lurus.
3. Tahap Akhir
Tahap akhir adalah tahap analisis. Pada tahap ini, peneliti mengolah dan
menganalisis data yang telah diperoleh selama tahap pelaksanaan. Selanjutnya,
peneliti akan menguji hipotesis penelitian dan menarik kesimpulan.
Berikut ini disajikan bagan prosedur penelitian yang dilakukan dari jabaran
penjelasan di atas pada gambar 3.1 berikut:
33
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X IPA SMA
Cengkareng 1 Jakarta Barat yang berjumlah 60 orang siswa.
Sampel dalam penelitian ini adalah siswa kelas X IPA A yang berjumlah 30
orang siswa sebagai kelas kontrol dan siswa kelas X IPA B yang berjumlah 30
orang siswa sebagai kelas eksperimen.
I. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan untuk mengukur
fenomena alam maupun sosial yang diamati. Instrumen penelitian merupakan
51
Nuryadi, Dkk., Dasar-dasar Statistik Penelitian, (Yogyakarta: Sibuku Media, 2017), h.
08.
52
Sugiyono, Statistik untuk Penelitian, (Bandung: Anggota Ikatan Penerbit Indonesia
(IKAPI), 2007), h. 62.
53
Ibid., h. 68.
35
bagian yang terpenting didalam suatu penelitian. Instrumen berfungsi sebagai alat
bantu dalam mengumpulkan data yang diperlukan.54
Instrumen tes kemampuan pemahaman grafik ke kelas kontrol dan kelas
eksperimen siswa kelas X MIPA di SMAS Cengkareng 1 Jakarta Barat yang
menjadi sampel penelitian ini. Instrumen tes terdiri dari 20 soal pilihan ganda.
Instrumen ini diberikan sebagai tes awal (pretest) dan tes akhir (posttest).
1. Uji Validitas Instrumen
Validitas adalah suatu standar ukuran yang menunjukkan ketepatan dan
kesahihan suatu instrumen. Uji validasi dalam penelitian ini dilakukan terhadap
isi (content validity) dan konstruk (construct validity). 55
a. Uji Validitas Konstruk
Menghitung validitas tes soal dengan kolerasi Product moment.56
𝑁. 𝛴 𝑋. 𝑌 − (𝛴𝑋). (𝛴𝑌)
𝑟𝑥𝑦 =
√[𝑁. 𝛴𝑋 2 − (𝛴𝑋)2 ]. [𝑁. 𝛴𝑌 2 − (𝛴𝑌)2 ]
Dimana :
𝑟𝑥𝑦 : koefisien korelasi antara variabel X dan Y
𝑋 : skor butir
𝑌 : skor total
𝑁 : jumlah responden
Setelah mendapatkan nilai rxy, uji validitas dilanjutkan dengan membandingkan
hasil rxy yang didapat dengan nilai rtabel. Kriteria pengujian validitas dapat dilihat
pada Tabel 3.2 berikut
54
Rifa’I Abubakar, Pengantar Metodologi Penelitian, (Yogyakarta: SUKA-Press UIN
Sunan Kalijaga), h. 59.
55
Haryanto, Evaluasi Pembelajaran, (Yogyakarta: UNY Press, 2020), h. 141.
56
Supardi, Statistik Penelitian Pendidikan, (Depok: PT. RajaGrafindo Persada, 2017), h.
96.
36
Interpretasi besarnya koefisien korelasi dan hasil uji validasi instrumen tes
dapat dilihat pada Tabel 3.3 berikut.57
Uji validitas pada penelitian ini dihitung menggunakan bantuan Software SPSS.
Hasil uji validitas dapat dilihat pada Tabel 3.4 berikut:
Berdasarkan Tabel 3.4, hasil uji validitas instrumen dari 21 soal kemampuan
pemahaman grafik didapatkan 20 soal valid dan 1 soal tidak valid. Oleh karena
itu, peneliti hanya menggunakan 20 soal kemampuan pemahaman grafik yang
telah dinyatakan valid untuk diujikan pada kelompok kontrol dan eksperimen.
b. Uji Validasi Isi
Validitas isi dalam penelitian ini ditentukan melalui penilaian kesesuaian
antara instrumen dengan beberapa aspek yang diukur dari para ahli. Penilaian
57
Sumardi, Teknik Pengukuran dan Penilaian Hasil Belajar, (Sleman: Deepublish
Publisher, 2020), h. 84.
37
yang dilakukan mencakup tiga aspek, yaitu materi, aspek konstruksi, dan
bahasa. Aspek materi mengukur isi materi fisika dalam soal dengan materi
fisika yang digunakan sesuai atau tidak. Aspek konstruksi mengukur
kesesuaian isi materi fisika di dalam soal dengan materi fisika yang digunakan
yaitu gelombang bunyi. Aspek konstruksi mengukur kesesuaian isi instrumen
soal dengan teori penyusunan soal. Aspek bahasa mengukur kesesuaian bahasa
yang digunakan dalam soal sesuai dengan kaidah penulisan bahasa Indonesia.
Hasil penilaian para ahli diolah dengan menggunakan content validity ratio
(CVR) dan content validity index (CVI). Rumus untuk menentukan CVR
sebagai berikut:58
𝑁
ne−
CVR = 𝑁
2
Keterangan:
𝑛𝑒 = jumlah ahli pemberi nilai (penting/relevan/esensial)
𝑁 = jumlah ahli
Nilai CVR akan berkisar antara +1 dan -1. Nilai positif menunjukkan bahwa
setidaknya setengah ahli menilai sebagai penting/esensial. Semakin besar nilai
CVR dari 0, maka semakin penting dan semakin tinggi validitasnya. Setelah
mendapatkan nilai CVR tiap nomor soal, kemudian mencaeri nilai CVI,
Content validity index (CVI) merupakan rata-rata dari nilai CVR yang
didapat.59
58
Iwan Permana Suwarna, “Laporan Penelitian Pengembangan Tata Kelola Kelembagaan
Pengembangan Instrumen Ujian Komprehensif Mahasiswa Melalui Computer Based Test Pada
Program Studi Pendidikan Fisika,” (Jakarta Pusat Penelitian Dan Pengembangan (PUSLITPEN)
LP2M UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2016), h. 50.
59
Ibid., h. 51.
38
Hasil uji validitas isi dapat dilihat pada tabel 3.6 berikut:
Tabel 3. 6 Hasil Uji validasi Isi
Aspek yang dinilai Skor CVI Kategori
Materi 1,00 Sangat Sesuai
Konstruksi 1,00 Sangat Sesuai
Bahasa 1,00 Sangat Sesuai
Dari Tabel 3.6 terlihat bahwa, ketiga aspek yang dinilai termasuk kategori
sangat sesuai, dapat disimpulkan bahwa instrumen tes bersifat valid dan layak
digunakan dalam penelitian.
2. Uji Reabilitas
Reabilitas memiliki arti dapat dipercaya. Uji reliabilitas digunakan untuk
mengetahui konsistensialat ukur, apakah alat pengukur yang digunakan
dapatdiandalkan dan tetap konsisten jika pengukuran tersebut diulang. Uji
reliabilitas dapat dilakukan dengan cara menghitung koefisien reliabilitas, rumus
yang digunakan untuk mencari koefisien reliabilitas: 60
𝑛 𝑠 2 − 𝛴𝑝𝑞
𝑟11 = ( )( )
𝑛−1 𝑠2
Keterangan:
𝑟11 : reliabilitas tes secara keseluruhan
𝑝 : proporsi subjek yang menjawab item dengan benar
𝑞 : proporsi subjek yang menjawab item dengan salah
∑ 𝑝𝑞 : jumlah hasil perkalian antara p dan q
𝑛 : banyaknya item
𝑠 : standar deviasi dari tes (standar deviasi adalah akar varians)
60
Joko Widiyanto, Evaluasi Pembelajaran, (Madiun: UNIPMA Press, 2018), h. 203.
39
Kriteria penafsiran indeks reabilitas dapat dilihat pada Tabel 3.7 berikut:
Berdasarkan Tabel 3.8 hasil uji reabilitas dengan bantuan Software SPSS, nilai
reabilitas instrumen kemampuan pemahaman grafik pada penelitian ini adalah
0,895 yang berarti tingkat reabilitas tes sangat tinggi. Dengan demikian, instrumen
tes kemampuan pemahaman grafik dapat digunakan dalam penelitian.
3. Taraf Kesukaran
Soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu mudah atau tidak terlalu sukar.
Soal yang terlalu mudah tidak merangsang siswa untuk mempertinggi usaha
memecahkannya. Sebaliknya soal yang terlalu sukar akan menyebabkan siswa
menjadi putus asa dan tidak mempunyai semangat untuk mencoba lagi, karena
diluar jangkauannya. Adapun rumus untuk menentukan taraf kesukaran: 61
𝐵
𝑝=
𝐽𝑆
61
Asrul, Rusydi Ananda dan Rosnita, Evaluasi Pembelajaran, (Bandung: Citapustakan
Media, 2014), h. 149.
40
Keterangan:
P : indeks kesukaran
B : banyaknya peserta didik yang menjawab soal dengan benar
JS : jumlah seluruh peserta didik peserta tes
Hasil uji taraf kesukaran soal dapat dilihat pada tabel 3.10 berikut:
Mudah 3, 5 2
Sukar 18, 19 2
Jumlah Soal 21
Berdasarkan Tabel 3.10 dapat dilihat bahwa dari 21 soal terdapat 2 soal dengan
taraf kesukaran mudah, 16 soal dengan taraf kesukaran sedang dan 2 soal dengan
tingkat kesukaran sukar.
62
Ibid., h. 151.
41
4. Daya Pembeda
Daya pembeda merupakan kemampuan suatu soal untuk membedakan antara
siswa yang berkemampuan tinggi dengan siswa yang berkemampuan rendah. Untuk
menghitung daya pembeda dapat ditentukan dengan persamaan berikut: 63
𝐵𝐴 𝐵𝐵
𝐷= − = 𝑃𝐴 − 𝑃𝐵
𝐽𝐴 𝐽𝐵
Dimana,
𝐵𝐴
𝑃𝐴 =
𝐽𝐴
𝐵𝐵
𝑃𝐵 =
𝐽𝐵
Keterangan :
D : Indeks daya beda
𝐵𝐴 : Banyak siswa kelas atas yang menjawab benar untuk setiap butir soal
𝐵𝐵 : Banyak siswa kelas bawah yang menjawab benar untuk setiap butir soal
𝐽𝐴 : Jumlah siswa kelas atas
𝐽𝐵 : Jumlah siswa kelas bawah
𝑃𝐴 : Proporsi siswa kelompok atas yang menjawab benar
𝑃𝐵 : Proporsi siswa kelompok bawah yang menjawab benar
Klasifikasi daya pembeda menggunakan kriteria pada Tabel 3.11 berikut.
Tabel 3. 11 Klasifikasi Daya Pembeda
Daya Pembeda Interpretasi
Bernilai negatif Sangat Buruk
0,00 – 0,20 Buruk
0,21 – 0,40 Cukup
0,41 – 0,70 Baik
0,71 – 1,00 Sangat Baik
63
Ibid.
42
Hasil pengujian daya pembeda instrumen tes dapat dilihat pada tabel 3.12 berikut:
Berdasarkan Tabel 3.12 dapat diamati bahwa dari 21 soal memiliki daya pembeda
dalam kriteria buruk sebanyak 1 soal dan dengan kriteria baik sebanyak 20 soal.
64
Kadir, Statistik Terapan, (Depok: Raja Grafindo Persada, 2015), h. 144.
65
Ibid., h. 156.
43
2. Uji Homogenitas
Uji homogenitas adalah pengujian mengenai varian dan digunakan untuk
mengetahui apakan kedua kelompok sampel mempunyai varian yang sama atau
tidak.66 Uji homogenitas dalam penelitian ini menggunakan uji Levene pada
Software Product and Service Solution (SPSS) dengan langkah-langkah sebagai
berikut:67
a) Tetapkan hipotesis statistik.
1) H0 : tidak ada perbedaan varian nilai dari kedua kelas (homogen).
2) H1 : ada perbedaan nilai dari kedua kelas (tidak homogen).
b) Gunakan taraf signikikan α: 0,05.
c) Setelah melakukan pengolahan data, perhatikan nilai yang ditunjukkan oleh
signifikan (sig.) pada output yang dihasilkan untuk memutuskan hipotesis
yang akan dipilih.
d) Perhatikan kriteria pengambilan keputusan dibawah ini:
1) Jika sig. > 0,05 maka H0 diterima dan H1 ditolak, yaitu kedua kelas
memiliki varian nilai yang sama (homogen).
2) Jika sig. < 0,05 maka H0 ditolak dan H1 diterima, yaitu kedua kelas
memiliki varian nilai yang berbeda (tidak homogen).
3. Uji Hipotesis
Uji hipotesis dugunakan untuk mengetahui pengaruh pada penerapan model
inkuiri terbimbing (guided inquiry) secara signifikan terhadap kemampuan
pemahaman grafik siswa. Jika data yang didapatkan terdistribusi normal maka
menggunakan statistik parametrik. Jika data yang didapatkan tidak terdistribusi
normal maka digunakan statistik non parametrik. 68 Uji hipotesis yang dilakukan
dengan Software Product and Service Solution (SPSS).
a. Jika data terdistribusi normal, maka pengujian hipotesis yang digunakan
adalah uji independent sample t-test dengan langkah-langkah berikut.69
1. Tetapkan hipotesis statistik.
66
Linda Rosalina, Buku Ajar Statistik, (Padang: CV. Muharika Rumah Ilmiah, 2021), h. 64.
67
Nuryadi, Dkk., Op. Cit., h. 93.
68
Linda Rosalina Op. Cit., h. 47.
69
Nuryadi, Dkk., Op. Cit., h. 109.
44
70
Kadir, Op. Cit., h. 497.
45
a) Jika sig. (2-tailed) > 0,05 maka H0 diterima dan H1 ditolak, yaitu tidak
terdapat perbedaan rata-rata pretest kemampuan pemahaman grafik
pada kedua kelompok.
b) Jika sig. (2-tailed) < 0,05 maka H0 ditolak dan H1 diterima, yaitu
terdapat perbedaan rata-rata pretest kemampuan pemahaman grafik
pada kedua kelompok.
4. N-Gain (Normal Gain)
Gain merupakan selisih antara nilai posttest dan pretest yang menunjukkan
peningkatan pemahaman atau penguasaan konsep peserta didik setelah
pembelajaran. Uji N-gain digunakan untuk mengetahui “judgement nilai” hasil
peningkatan yang terjadi (tinggi/sedang/rendah). N-Gain (Normalized Gain)
digunakan untuk mengetahui peningkatan kemampuan berpikir analisis peserta
didik. Hasil N-Gain dapat diperoleh dengan menggunakan persamaan
berikut:71
skor posttest − skor pretest
𝑁 - 𝐺𝑎𝑖𝑛 = skor maksimum − skor pretest
K. Hipotesis Statistik
Berdasarkan hipotesis penelitian yang dikemukakan di bab sebelumnya, maka
hipotesis statistik dari penelitian ini dituliskan sebagai berikut:
𝐻0: 𝜇1 = 𝜇2
Yanti Herlanti, Buku Saku Tanya Jawab Seputar Penelitian Pendidikan Sains, (Jakarta:
71
𝐻1: 𝜇1 ≠ 𝜇2
Keterangan:
𝐻0 : Hipotesis nol
Tidak terdapat pengaruh model inkuiri terbimbing berbantuan geogebra
terhadap kemampuan pemahaman grafik dan kinematik siswa.
𝐻1 : Hipotesis alternatif
Terdapat pengaruh model inkuiri terbimbing berbantuan geogebra terhadap
kemampuan pemahaman grafik dan kinematik siswa.
𝜇1 : Rata-rata kemampuan pemahaman grafik dan kinematika kelas eksperimen
yang diberi perlakuan pembelajaran dengan model inkuiri terbimbing
berbantuan geogebra.
𝜇2 : Rata-rata kemampuan pemahaman grafik dan kinematika kelas kontrol yang
diberi perlakuan pembelajaran konvensional berbantuan geogebra.
BAB IV
A. Deskripsi Data
Penelitian pengaruh model Inkuiri Terbimbing Berbantuan Software Geogebra
terhadap pemahaman grafik siswa pada materi gerak lurus dilaksanakan di SMAS
Cengkareng 1 Jakarta Barat. Total sampel yang digunakan adalah 60 siswa yang
terbagi menjadi 2 kelas. Kelas X MIPA A sebagai kelas kontrol yang menggunakan
pembelajaran konvensional dan kelas X MIPA B sebagai kelas eksperimen yang
menggunakan pembelajaran dengan model inkuiri terbimbing.
B. Hasil Penelitian
Berikut ini disajikan data hasil tes kemampuan pemahaman grafik siswa pada
materi gerak lurus yaitu data berupa pretest dan posttest kelas eksperimen dan
kontrol, pencapaian kemampuan pemahaman grafik kelas eksperimen dengan
model ikuiri terbimbing.
R EK A PI T U LA S I D A T A S K O R PR ET ES T - PO S T T ES T
Kelas Kontrol Pretest Kelas Kontrol Posttest
Kelas Eksperimen Pretest Kelas Eksperimen Posttest
82.33
95
90
90
77.5
85
80
80
75
75
54.17
65
60
47.5
47.5
55
50
40
12.714
12.668
8.174
20
20
8.38
47
48
Kontrol Eksperimen
0.7 0.66
0.6
Nilai Rata-Rata N-Gain
0.49
0.5
0.4
0.3
0.2
0.1
0
Kemampuan Pemahaman Grafik
Gambar 4.2, menunjukkan perbedaan rata-rata skor N-gain dari kelas kontrol
dan kelas eksperimen. Kelas kontrol mendapatkan nilai N-gain sebesar 0,49
sehingga dapat diartikan peningkatan kemampuan pemahaman grafik pada materi
gerak lurus berada pada kategori sedang. Sedangkan kelas eksperimen
mendapatkan nilai N-gain sebesar 0,66 yang berarti peningkatan kemampuan
pemahaman grafik pada materi gerak lurus berada pada kategori sedang.
Berdasarkan data pada Tabel 4.5, hasil uji homogenitas pada data pretest dan
posttest dari kelas kontrol dan kelas eksperimen menunjukkan bahwa kedua data
homogen. Hal ini dapat dilihat pada hasil Levene Statistic pada kedua data. Nilai
Levene Statistic pada data pretest kedua kelas didapatkan sebesar 0,978 sehingga
nilai Levene Statistic > 0,05 dan data homogen. Pada data posttest didapatkan nilai
Levene Statistic sebesar 0,493 sehingga nilai Levene Statistic > 0,05 dan data
posttest juga homogen.
52
Pada Tabel 4.6, pada data pretest dengan uji Independent Sample Test
didapatkan nilai sig. (2-tailed) sebesar 0,046 yang berarti nilai sig. (2-tailed) <
0,05 sehingga H1 diterima. Berdasarkan hasil tersebut, maka terdapat perbedaan
rata-rata kemampuan pemahaman grafik siswa pada kelas kontrol dan kelas
eksperimen sebelum diberikan perlakuan. Hal tersebut dikarenakan perolehan
skor rata-rata pretest pada kelas kontrol dan kelas eksperimen berbeda. Kelas
kontrol memperoleh skor rata-rata lebih besar dibandingkan kelas ekperimen.
Sehingga kelas eksperimen diberi perlakuan dengan menggunakan model
pembelajaran inkuiri terbimbing, sedangkan kelas kontrol menggunakan model
pembelajaran konvensional.
Pada data posttest dilakukan uji Mann Whitney U didapatkan nilai sig. (2-
tailed) sebesar 0,041 yang berarti nilai sig. (2-tailed) < 0,05 sehingga H1 diterima.
Berdasarkan hasil tersebut, maka terdapat perbedaan rata-rata kemampuan
pemahaman grafik siswa pada kelas kontrol dan kelas eksperimen setelah
diberikan perlakuan yang berbeda. Hal tersebut dikarenakan perolehan skor rata-
53
rata pada kelas eksperimen lebih besar dibandingkan kelas kontrol. Pada kelas
eksperimen terdapat skor rata-rata sebesar 82,33 dan kelas kontrol terdapat skor
rata-rata sebesar 77,50.
C. Pembahasan Penelitian
Berdasarkan hasil uji hipotesis pada posttest yang dilakukan dengan uji Mann
Whitney U didapatkan nilai sig. (2-tailed) sebesar 0,041 yang berarti nilai sig. (2-
tailed) < 0,05 sehingga H1 diterima. Berdasarkan hasil tersebut, maka terdapat
perbedaan rata-rata kemampuan pemahaman grafik siswa pada kelas kontrol dan
kelas eksperimen setelah diberikan perlakuan yang berbeda. Yang artinya terdapat
pengaruh model inkuiri terbimbing berbantuan geogebra terhadap pemahaman
grafik kinematika peserta didik pada materi gerak lurus. Hal ini disebabkan karena
pada model pembelajaran inkuiri terbimbing memiliki 6 tahapan yaitu identifikasi
ruang lingkup masalah (inisiasi), Membuat hipotesis (seleksi), Merancang
percobaan (eksplorasi), Melakukan percobaan untuk pengumpulan data/informasi
(formulasi), Interpretasi data dan mengembangkan kesimpulan (koleksi), dan
Mengkomunikasikan hasil percobaan (presentasi).72 Siswa secara aktif akan
terlibat dalam proses mentalnya melalui kegiatan pengamatan, pengukuran, dan
pengumpulan data untuk menarik suatu kesimpulan. Dalam pembelajaran inkuiri
terbimbing siswa secara aktif dalam proses pembelajaran yaitu melalui dari
perencanaan, pelaksanaan, sampai proses evaluasi. Dengan menerapkan
pembelajaran berbasis inkuiri akan memacu keingintahuan siswa dalam
menemukan hal-hal yang ingin diketahui siswa.73
Hal ini sesuai dengan hasil penelitian Muhammad Rizal Usman (2018) secara
keseluruhan pembelajaran inkuiri berbantuan software Geogebra lebih baik
daripada siswa yang memperoleh pembelajaran konvensional. Dilihat dari nilai
N-gain kelas inkuiri berbantuan software Geogebra dan kelas konvensional yaitu
masing-masing 0,41 berada dalam kategori sedang dan 0,23 berada dalam kategori
72
Sukma, Laili Komariyah, dan Muliati Syam., Op. Cit., h.51-52.
73
Nurdyansyah dan Eni Fariyatul Fahyumi, Op. Cit., h. 145.
54
rendah. 74 Adapun penelitian berdasarkan Tria Ayunda Pratiwi (2022) dengan hasil
pengolahan data penelitian dalam perhitungan uji t menunjukkan bahwa thitung=
5,32 dan ttabel = 1,701 dengan dk = 28. Maka disimpulkan bahwa H1diterima dan
H0 ditolak, berarti terdapat pengaruh model Guided Discovery Learning
berbantuan software GeoGebra terhadap pemahaman konsep matematis siswa. 75
Hasil analisis data N-gain terlihat bahwa rata-rata peningkatan kemampuan
geometri spasial siswa yang belajar dengan pembelajaran inkuiri terbimbing
berbantuan Geogebra adalah sebesar 0,67 sedangkan yang belajar dengan
pembelajaran konvensional sebesar 0,39. Dengan demikian dapat disimpulkan
bahwa peningkatan kemampuan geometri spasial siswa yang memperoleh
pembelajaran inkuiri terbimbing berbantuan GeoGebra lebih baik daripada siswa
yang memperoleh pembelajaran konvensional. 76 Penelitian yang dilakukan Renita
(2019) menunjukkan peningkatan aktivitas belajar siswa dari siklus 1 ke siklus 2.
Pada siklus 1, persentase aktivitas belajar sebesar 46,32% dan meningkat menjadi
82,77% pada siklus 2. Hal ini menunjukkan bahwa model inkuiri terbimbing dapat
meningkatkan aktivitas belajar siswa pada pembelajaran kinematika gerak lurus. 77
Made Agus Adi Setyawan (2023) dari hasil uji hipotesis menunjukkan rata-rata
skor kelompok eksperimen lebih besar dibandingkan rata-rata perolehan skor
kelompok kontrol. Berdasarkan hasil analisis data dapat disimpulkan bahwa
terdapat pengaruh yang signifikan model inkuiri terbimbing berbantuan software
Geogebra terhadap kemampuan berhitung siswa. 78 Zuraini Marion (2023) dari
74
Muhammad Rizal Usman dan St. Nur Humairah Halim, Meningkatkan Kemampuan
Berpikir Kreatik Matematis Siswa SMA melalui Pembelajaran Inkuiri Berbantuan Software
Geogebra pada Pokok Bahasan Program Linier, Majamath, Vol. 2, N0. 2, (2018), h. 124.
75
Tria Ayunda Pratiwi As dan Indra Maryanti, “The Influence of Guided Discovery
Learning Model Assisted by GeoGebra Software on Understanding Mathematical Concepts in Flat
Shape Materials for Private MTs Darul Muttaqin Kandangan,” EduMatika: Jurnal MIPA, Vol. 2, No.
3, (2022), h. 68.
76
Rizki Dwi Siswanto dan Yayan S Kusumah, “Peningkatan Kemampuan Geometri Spasial
Siswa SMP melalui Pembelajaran Inkuiri Terbimbing Berbantuan Geogebra,” JPPM, Vol. 10, N0.
1, (2017), h. 43-44.
77
Renita Putri Lestari, Dkk, Upaya Meningkatkan Aktivitas Belajar Siswa Menggunakan
Model Inkuiri Terbimbing pada Pembelajaran Kinematika Gerak Lurus, Jurnal Wahana Pendidikan
Fisika, Vol.4, No.1, (2019), h. 60.
78
Made Agus Adi Setyawan dan I Made Citra Wibawa, Software GeoGebra: As an
Assistance to the Guided Inquiry Model in Improving Students' Numeracy Skills, Mimbar PGSD
Undiksha, Volume 11, Number 3, (2023), h. 478.
55
hasil uji Wilcoxon menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara
kelompok eksperimen (M=50,20, SD=18,63) dan kelompok kontrol (M=41,97,
SD=17,81) terhadap penguasaan dan minat siswa setelah menggunakan strategi
pembelajaran inquiry-discovery berbantuan GeoGebra. Hasil penelitian juga
menunjukkan bahwa terdapat hubungan positif yang cukup kuat antara
penguasaan dan minat minat siswa, yang signifikan secara statistik dengan
menggunakan analisis korelasi rho Spearman (p= 0,001). Kesimpulannya, strategi
pembelajaran penemuan inkuiri berbantuan Geogebra dapat meningkatkan
penguasaan dan minat siswa terhadap Ekspresi Aljabar. 79 Windi Hadi (2022)
Berdasarkan hasil penelitian dapat meningkatkan kemampuan pemecahan
masalah matematis dan kemandirian belajar siswa yang belajar menggunakan
zoom dengan Geogebra online berbasis inkuiri terbimbing lebih baik
dibandingkan siswa yang menggunakan zoom inkuiri terbimbing tanpa Geogebra
online. Hasil peningkatan kemampuan pemecahan masalah matematika siswa
pada kelas Geogebra online berdasarkan inkuiri terbimbing diperoleh peningkatan
kategori tinggi dan kelas inkuiri terbimbing tanpa Geogebra daring memperoleh
peningkatan kategori. Hasil peningkatan kemandirian belajar siswa pada kelas
Geogebra online berdasarkan kelas inkuiri terbimbing dan kelas inkuiri
terbimbing tanpa Geogebra daring memperoleh peningkatan kategori rendah. 80
Berdasarkan pembahasan di atas, peneliti menyimpulkan bahwa model inkuiri
terbimbing berbantuan geogebra berpengaruh dalam pembelajaran fisika, dan
dapat meningkatkan kemampuan pemahaman grafik dan kinematika siswa
khususnya pada materi gerak lurus.
Peningkatan pada kemampuan pemahaman grafik siswa dapat dilihat dari nilai
N-gain yang sudah diperoleh, yaitu pada tahapan menentukan nilai besaran
tertentu dari grafik dalam kelas eksperimen diperoleh sebesar 0,86 (kategori
79
Zuraini Marion, Abdul Halim Abdullah, dan Sharifah Nurarfah S. Abd Rahman, “The
Effectiveness of the GeoGebra-Assisted Inquiry-Discovery Learning Strategy on Students’ Mastery
and Interest in Algebraic Expressions,” International Journal of Information and Education
Technology, Vol. 13, No. 11, (2023), h.1681.
80
Windi Hadi dan Ayu Faradillah, ”Implementation Of Geogebra Online Based on Guided
Inquiry To Increase Problem Solving Ability and Student Learning Independence,” Jurnal Program
Studi Pendidikan Matematika, Volume 11, No. 2, (2022), h. 882.
56
tinggi) dan kelas kontrol diperoleh sebesar 0,65 (kategori sedang). Pada tahapan
menerjemahkan bahasa grafik ke bahasa verbal dalam kelas eksperimen diperoleh
sebesar 0,67 (kategori sedang) dan kelas kontrol diperoleh sebesar 0,55 (kategori
sedang). Pada tahapan mengidentifikasi grafik berdasarkan deskripsi dalam kelas
eksperimen diperoleh sebesar 0,52 (kategori sedang) dan kelas kontrol diperoleh
sebesar 0,43 (kategori sedang). Pada tahapan mengidentifikasi grafik yang
memiliki variabel berbeda dalam kelas eksperimen diperoleh sebesar 0,58
(kategori sedang) dan kelas kontrol diperoleh sebesar 0,35 (kategori sedang).
Berdasarkan hasil N-gain, dapat dilihat bahwa pemahaman grafik kinematika
pada siswa masih tergolong sedang. Hal ini sesuai dengan hasil penelitian
Pujiyono dan Ishafit (2019) Uji ANOVA didapatkan Fhitung= 6,99 dan lebih besar
dari Fkritik= 3,99. Kesimpulannya pembelajaran dengan model pembelajaran
inkuiri terbimbing dengan aplikasi Tracker lebih efektif untuk meningkatkan hasil
pembelajaran kinematika gerak lurus dibandingkan dengan model pembelajaran
langsung. Aktivitas belajar kelas eksperimen lebih tinggi dari pada kelas kontrol,
yaitu 83,07% dan 73,66%.81 Adapun penelitian yang dilakukan oleh Laily Ahila
(2021) dengan hasil skor rata-rata posttest kelas eksperimen lebig baik daripada
kelas kontrol, yaitu 43,53 dan 29,47. Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan
bahwa kemampuan representasi grafik siswa selama pembelajaran fisika pada
materi hukum Newton terdapat perbedaan yang signifikan pada hasil kemampuan
representasi grafik menggunakan model pembelajaran inkuri terbimbing
berbantuan virtual laboratorium dalam pembelajaran fisika di SMA. 82 Penelitian
yang dilakukan Yuni (2019) menunjukkan hasil penelitian memperoleh skor rata-
rata kemampuan untuk menafsirkan grafik menggunakan model inkuiri
terbimbing meningkat sebesar 59,00% dengan rata-rata N-gain yang tinggi (0,71).
Hasil ini menunjukkan bahwa belajar dengan menggunakan model pembelajaran
81
Pujiyono dan Ishafit, ”Penerapan model pembelajaran inkuiri terbimbing dengan aplikasi
Tracker untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar materi kinematika gerak lurus pada kelas X
MIPA SMA,” Prosiding Seminar Nasional Quantum, (2018), h.272.
82
Laily Ahila Qurrotul Firdausi, I Ketut Mahardika dan Supeno, Op. Cit., h. 135.
57
83
Yuni Sartika, Ismu Wahyudi, dan Abdurrahman, “Using Guided Inquiry Learning with
Tracker Application to Improve Students’ Graph Interpretation Ability,” Jurnal of Education and
Teacher Training, (2019), h. 17.
84
Kevin William Andri Siahaan, dkk, Op. Cit, h.198.
85
Ayu Nurjanah, I Dewa Putu Nyeneng, dan Ismu Wahyudi, Op. Cit, h. 203.
BAB V
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, dapat disimpulkan bahwa:
1. Terdapat pengaruh model inkuiri terbimbing terhadap pemahaman grafik
kinematika peserta didik pada materi gerak lurus. Hal ini dapat dilihat dari hasil
uji hipotesis pada posttest yang dilakukan dengan uji Mann Whitney U
didapatkan nilai sig. (2-tailed) sebesar 0,041 yang berarti nilai sig. (2-tailed) <
0,05 sehingga H1 diterima. Berdasarkan hasil tersebut, maka terdapat
perbedaan rata-rata kemampuan pemahaman grafik siswa pada kelas kontrol
dan kelas eksperimen setelah diberikan perlakuan yang berbeda.
2. Peningkatan pemahaman grafik kinematika siswa dapat dilihat dari hasil N-
gain. Pada kelompok eksperimen ada peningkatan sebesar (rata-rata N-gain =
0,66) dengan kategori sedang. Sedangkan, kelompok kontrol ada peningkatan
sebesar (rata-rata N-gain = 0,49) dengan kategori sedang.
B. Saran
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, peneliti mengajukan beberapa
saran, sebagai berikut:
1. Peneliti atau guru yang akan menggunakan model inkuiri terbimbing dapat
menyediakan banyak waktu agar pembelajaran berjalan dengan efektif.
2. Peneliti atau guru dapat menggunakan model guided inquiry untuk
meningkatkan kemampuan berpikir tingkat tinggi siswa dalam pembelajaran
fisika karena siswa berperan aktif selama proses pembelajaran.
3. Peneliti atau guru yang akan melakukan penelitian dapat mempersiapkan
kelengkapan alat dan bahan terlebih dahulu, supaya pembelajaran berjalan
dengan efektif
58
DAFTAR PUSTAKA
As, Tria Ayunda Pratiwi dan Indra Maryanti. “The Influence of Guided Discovery
Learning Model Assisted by GeoGebra Software on Understanding
Mathematical Concepts in Flat Shape Materials for Private MTs Darul
Muttaqin Kandangan,” EduMatika: Jurnal MIPA, Vol. 2, No. 3, 2022.
Giancoli, Douglas C. Fisika: Prinsip dan Aplikasi Edisi Ketujuh Jilid I. Jakarta:
Penerbit Erlangga, 2018.
59
60
Halliday, David., Robert Resnick dan Jearl Walker. Fisika Dasar Edisi 7 Edisi 1.
Jakarta: Erlangga, 2010.
Karyono, Dwi Satya Palupi dan Suharyanto. Fisika untuk SMA dan MA Kelas X.
Jakarta: Pusat Perbukuan, 2009.
Linda Rosalina. Buku Ajar Statistik. Padang: CV. Muharika Rumah Ilmiah, 2021.
Marion, Zuraini, Abdul Halim Abdullah, dan Sharifah Nurarfah S. Abd Rahman.
”The Effectiveness of the GeoGebra-Assisted Inquiry-Discovery
Learning Strategy on Students’ Mastery and Interest in Algebraic
Expressions.” International Journal of Information and Education
Technology, Vol. 13, No. 11, 2023.
Mustain, Iing. ”Kemampuan Membaca dan Interpretasi Grafik dan Data: Studi
Kasus pada Siswa Kelas 8 SMPN.” Scientice Educatia, vol. 5 no. 2,
(2015).
Nurdyansyah dan Eni Fariyatul Fahyumi. Inovasi Model Belajar. Sidoarjo: Nizamia
Learning Center, 2016.
Nurjanah, Ayu, I Dewa Putu Nyeneng, dan Ismu Wahyudi. “Pengaruh Pembelajaran
Daring Berpraktikum menggunakan Media Tracker Berbasis Inkuiri
Terbimbing Terhadap Peningkatan Kemampuan Interpretasi Grafik.”
Jurnal Inovasi dan Pembelajaran Fisika, Volume 8, No. 2, 2021.
Saripudin, Aip, Dede Rustiawan K, dan Adit Suganda. Praktik Belajar Fisika untuk
Kelas X. Jakarta: Pusat Perbukuan, 2009.
Sartika, Yuni, Ismu Wahyudi, dan Abdurrahman. “Using Guided Inquiry Learning
with Tracker Application to Improve Students’ Graph Interpretation
Ability.” Jurnal of Education and Teacher Training. 2019.
Setyawan, Made Agus Adi dan I Made Citra Wibawa. “Software GeoGebra: As an
Assistance to the Guided Inquiry Model in Improving Students'
Numeracy Skills.” Mimbar PGSD Undiksha. Volume 11. Number 3.
2023.
63
Syam, Suhendi. Dkk., Belajar dan pembelajaran, Medan: Yayasqan Kita Menulis,
2022.
Umar, Irfan Naufal., dan Sajap Maswan, Aplikasi Pendekatan Inkuiri Dalam
Persekitaran Pembelajaran Berdasarkan Web, (Pusat Teknologi
Pengajaran dan Multimedia: Universiti Sains Malaysia).
Yanti Herlanti. Buku Saku Tanya Jawab Seputar Penelitian Pendidikan Sains.
Jakarta: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2014.
65
LAMPIRAN A PERANGKAT PEMBELAJARAN
LAMPIRAN A
PERANGKAT PEMBELAJARAN
66
67
KELAS KONTROL
Pertemuan ke : 1 (satu)
A. Kompetensi Inti
No Kompetensi Inti
KI-1 Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, santun, peduli
(gotong royong, kerjasama, toleran, damai), bertanggung jawab,
responsif, dan pro-aktif dalam berinteraksi secara efektif sesuai dengan
KI-2
perkembangan anak di lingkungan, keluarga, sekolah, masyarakat dan
lingkungan alam sekitar, bangsa, negara, kawasan regional, dan kawasan
internasional.
Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual,
konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya
KI-3 tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora
dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban
terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan
68
prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan
minatnya untuk memecahkan masalah.
Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak
terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara
KI-4
mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan
metode sesuai kaidah keilmuan.
C. Tujuan Pembelajaran
Peserta didik diharapkan dapat meningkatkan kemampuan pemahaman
grafik dengan mampu mengidentifikasi pengertian gerak, membedakan antara
jarak dan perpindahan, membedakan konsep kecepatan, kelajuan dan
percepatan, membedakan antara kecepatan rata-rata dengan kecepatan sesaat
dan percepatan rata-rata dengan percepatan sesaat, menginterprestasi besaran
fisika pada gerak lurus dengan kecepatan konstan, serta mampu menyimpulkan
data dan grafik hasil percobaan untuk menyelidiki.
D. Materi Pembelajaran
1. Jarak dan Perpindahan
2. Kelajuan dan Kecepatan
3. Percepatan
4. Kecepatan sesaat dan kecepatan rata-rata
5. Percepatan sesaat dan percepatan rata-rata
E. Metode Pembelajaran
Model Pembelajaran : Saintifik
Metode : Eksperimen, Diskusi dan Tanya Jawab
F. Media Pembelajaran dan Sumber Belajar
1. Media Pembelajaran
Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD)
Powerpoint
2. Alat dan Bahan
Spidol dan Papan Tulis
Laptop/ Komputer
3. Sumber Belajar
Sumber internet yang relevan dengan materi pembelajaran
Pujianto. 2013. FISIKA. Klaten: PT. Intan Pawira
Nurachmandani, Setya. 2009. Fisika 1. Jakarta: Pusat Perbukuan
70
2. Velocitometer merupakan
spidometer linear. Karena alat
tersebut mengukur kecepatan
kendaraan. Kecepatan merupakan
besaran vektor karena itu
dipengaruhi arah gerak. Jika
geraknya maju, maka nilai
kecepatan akan positif. Bila gerak
mundur maka nilai kecepatan akan
negatif. Karena itu velocitometer
dilengkapi skala negatif.
73
Kegiatan Inti
Orientasi - Siswa dibagi menjadi beberapa - Siswa membagi
kelompok yang terdiri dari 3-5 diri menjadi
5 menit
orang siswa. beberapa
kelompok (3-5).
74
Diharapkan siswa
Menanyakan kembali beberapa dapat menjawab
permasalahan kepada siswa untuk pertanyaan sesuai
Evaluasi 2 menit
mengecek ketercapaian tujuan dengan tujuan
pembelajaran. pembelajaran yang
ingin dicapai.
Menanyakan kepada
Memberikan kesempatan kepada
guru terkait materi
Feedback siswa untuk bertanya terkait materi 2 menit
yang belum
yang belum dipahami.
dipahami.
Menugaskan siswa mencari Mengerjakan tugas
Tindak Lanjut informasi yang berkaitan dengan yang diberikan oleh 2 menit
materi selanjutnya. guru.
Guru menutup kegiatan pembelajaran Membaca doa dan
Penutup 1 menit
dengan mengucapkan salam dan doa. menjawab salam.
Mengetahui,
KELAS KONTROL
Pertemuan : 2 (dua)
A. Kompetensi Inti
No Kompetensi Inti
KI-1 Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, santun, peduli
(gotong royong, kerjasama, toleran, damai), bertanggung jawab,
responsif, dan pro-aktif dalam berinteraksi secara efektif sesuai dengan
KI-2
perkembangan anak di lingkungan, keluarga, sekolah, masyarakat dan
lingkungan alam sekitar, bangsa, negara, kawasan regional, dan
kawasan internasional.
Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual,
konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin
tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan
KI-3 humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan,
dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta
menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik
sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
77
C. Tujuan Pembelajaran
Siswa diharapkan dapat meningkatkan kemampuan pemahaman grafik
dengan mampu mengidentifikasi pengertian gerak lurus beraturan (GLB),
mengidentifikasi hubungan kecepatan terhadap waktu pada Gerak Lurus
Berubah (GLB), menyimpulkan karakterisktik gerak lurus beraturan (GLB)
melalui percobaan dan pengukuran besaran-besaran terkait, serta mampu
menyimpulkan data dan grafik hasil percobaan untuk menyelidiki.
D. Materi Pembelajaran
1. Jarak, Perpindahan dan Waktu
2. Kelajuan dan Kecepatan
3. Percepatan
4. Gerak Lurus Beraturan (GLB)
E. Metode Pembelajaran
Model Pembelajaran : Saintifik
Metode : Eksperimen, Diskusi dan Tanya Jawab
F. Media Pembelajaran dan Sumber Belajar
1. Media Pembelajaran
Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD)
Powerpoint
2. Alat dan Bahan
Spidol dan Papan Tulis
Laptop/ Komputer
3. Sumber Belajar
Sumber internet yang relevan dengan materi pembelajaran
79
Kegiatan Inti
82
Menyampaikan
Membimbing peserta didik untuk hasil pembelajaran
Kesimpulan menyimpulkan materi berdasarkan beradasarkan 3 menit
indikator pada pertemuan 2. indikator pada
pertemuan 2.
Diharapkan peserta
didk dapat
Menanyakan kembali beberapa
menjawab
permasalahan kepada peserta didik
Evaluasi pertanyaan sesuai 2 menit
untuk mengecek ketercapaian tujuan
dengan tujuan
pembelajaran.
pembelajaran yang
ingin dicapai.
Menanyakan kepada
Memberikan kesempatan kepada
guru terkait materi
Feedback peserta didik untuk bertanya terkait 2 menit
yang belum
materi yang belum dipahami.
dipahami.
Menugaskan peserta didik mencari Mengerjakan tugas
Tindak Lanjut informasi yang berkaitan dengan yang diberikan oleh 2 menit
materi selanjutnya. guru.
Guru menutup kegiatan pembelajaran Membaca doa dan
Penutup 1 menit
dengan mengucapkan salam dan doa. menjawab salam.
Mengetahui,
KELAS KONTROL
Pertemuan : 3 (Tiga)
A. Kompetensi Inti
No Kompetensi Inti
KI-1 Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, santun, peduli
(gotong royong, kerjasama, toleran, damai), bertanggung jawab,
responsif, dan pro-aktif dalam berinteraksi secara efektif sesuai
KI-2
dengan perkembangan anak di lingkungan, keluarga, sekolah,
masyarakat dan lingkungan alam sekitar, bangsa, negara, kawasan
regional, dan kawasan internasional.
Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual,
konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin
tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan
KI-3 humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan,
dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta
menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik
sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
86
C. Tujuan Pembelajaran
Peserta didik diharapkan dapat meningkatkan kemampuan pemahaman
grafik dengan mampu mengidentifikasi pengertian Gerak Lurus Berubah
Beraturan (GLBB); menghubungkan antara kecepatan (v), percepatan (a), dan
waktu (t) pada gerak lurus berubah beraturan (GLBB); menghubungkan antara
perpindahan (s), percepatan (a) dan waktu (t) pada gerak lurus berubah
beraturan (GLBB); menghubungkan antara perpindahan (s), kecepatan (v) dan
percepatan (a) pada gerak lurus berubah beraturan (GLBB); menyimpulkan
karakterisktik gerak lurus berubah beraturan (GLBB) melalui percobaan dan
pengukuran besaran-besaran terkait; menyimpulkan data dan grafik hasil
percobaan gerak lurus berubah beraturan (GLBB).
D. Materi Pembelajaran
1. Jarak, Perpindahan dan Waktu
2. Kelajuan dan Kecepatan
3. Percepatan
88
Mengetahui,
KELAS EKSPERIMEN
Pertemuan ke : 1 (satu)
I. Kompetensi Inti
No Kompetensi Inti
KI-1 Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, santun, peduli
(gotong royong, kerjasama, toleran, damai), bertanggung jawab,
responsif, dan pro-aktif dalam berinteraksi secara efektif sesuai dengan
KI-2
perkembangan anak di lingkungan, keluarga, sekolah, masyarakat dan
lingkungan alam sekitar, bangsa, negara, kawasan regional, dan
kawasan internasional.
Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual,
konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin
KI-3 tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan
humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan,
dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta
96
6. Velocitometer merupakan
spidometer linear. Karena alat
tersebut mengukur kecepatan
kendaraan. Kecepatan merupakan
besaran vektor karena itu
dipengaruhi arah gerak. Jika
101
Kegiatan Inti
Orientasi - Peserta didik dibagi menjadi - Peserta didik
beberapa kelompok yang terdiri membagi diri
dari 3-5 peserta didik. menjadi
- Membagikan LKPD pada masing- beberapa
masing kelompok. kelompok (3-5). 5 menit
- Setiap kelompok
menerima
LKPD yang
diberikan guru.
Identifikasi Meminta peserta didik untuk Merumuskan
ruang lingkup merumuskan permasalahan atau masalah sesuai
masalah indetifikasi masalah sesuai dengan peristiwa yang
(inisiasi) peristiwa dalam kehidupan sehari- diberikan guru dan 8 menit
hari sesuai dengan tujuan bimbingan guru.
pembelajaran tentang jarak dan
perpindahan.
Membuat Meminta peserta didik untuk membuat hipotesis 8 menit
hipotesis merumuskan hipotesis yaitu guru atau dugaaan
(seleksi) mengarahkan peserta didik dengan sementara sesuai
memberikan pertanyaan sesuai rumusan masalah.
dengan rumusan masalah.
Merancang Memantau perkembangan percobaan Melakukan 25 menit
percobaan yang dilakukannya. percobaan
(eksplorasi) sesuai langkah
langkah yang
103
terdapat
pada LKPD.
Melakukan Membimbing dari kelompok ke Bertanya jika 8 menit
percobaan kelompok lain jika peserta didik kurang mengerti
untuk kurang paham dengan percobaan dan mendengarkan
pengumpulan yang akan dilakukan. arahan dari guru.
data/informasi
(formulasi)
Interpretasi Membimbing peserta didik untuk Mengolah data 9 menit
data dan mengolah data. sesuai hasil
mengembangka percobaan.
n kesimpulan
(koleksi)
Mengkomunika Membimbing peserta didik dari Menarik 7 menit
sikan hasil kelompok ke kelompok untuk kesimpulan.
percobaan menarik kesimpulan.
(presentasi)
Kegiatan Akhir
Menyampaikan
Membimbing peserta didik untuk hasil pembelajaran
Kesimpulan menyimpulkan materi berdasarkan beradasarkan 3 menit
indikator pada pertemuan 1. indikator pada
pertemuan 1.
Diharapkan peserta
didk dapat
Menanyakan kembali beberapa
menjawab
permasalahan kepada peserta didik
Evaluasi pertanyaan sesuai 2 menit
untuk mengecek ketercapaian tujuan
dengan tujuan
pembelajaran.
pembelajaran yang
ingin dicapai.
104
Menanyakan 2 menit
Memberikan kesempatan kepada
kepada guru terkait
Feedback peserta didik untuk bertanya terkait
materi yang belum
materi yang belum dipahami.
dipahami.
Menugaskan peserta didik mencari Mengerjakan tugas 2 menit
Tindak Lanjut informasi yang berkaitan dengan yang diberikan oleh
materi selanjutnya. guru.
Guru menutup kegiatan 1 menit
Membaca doa dan
Penutup pembelajaran dengan mengucapkan
menjawab salam.
salam dan doa.
Mengetahui,
KELAS EKSPERIMEN
Pertemuan ke : 2 (dua)
A. Kompetensi Inti
No Kompetensi Inti
KI-1 Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, santun, peduli
(gotong royong, kerjasama, toleran, damai), bertanggung jawab,
responsif, dan pro-aktif dalam berinteraksi secara efektif sesuai dengan
KI-2
perkembangan anak di lingkungan, keluarga, sekolah, masyarakat dan
lingkungan alam sekitar, bangsa, negara, kawasan regional, dan
kawasan internasional.
Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual,
konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin
tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan
KI-3 humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan,
dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta
menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik
sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
106
C. Tujuan Pembelajaran
Peserta didik diharapkan dapat meningkatkan kemampuan pemahaman
grafik dengan mampu mengidentifikasi pengertian gerak lurus beraturan
(GLB), mengidentifikasi hubungan kecepatan terhadap waktu pada Gerak
Lurus Berubah (GLB), menyimpulkan karakterisktik gerak lurus beraturan
(GLB) melalui percobaan dan pengukuran besaran-besaran terkait, serta
mampu menyimpulkan data dan grafik hasil percobaan untuk menyelidiki.
D. Materi Pembelajaran
1. Jarak, Perpindahan dan Waktu
2. Kelajuan dan Kecepatan
3. Percepatan
4. Gerak Lurus Beraturan (GLB)
E. Metode Pembelajaran
Model Pembelajaran : Inkuiri Terbimbing
Metode : Eksperimen, Diskusi dan Tanya Jawab
F. Media Pembelajaran dan Sumber Belajar
1. Media Pembelajaran
Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD)
Simulasi Geogebra
Powerpoint
2. Alat dan Bahan
Spidol dan Papan Tulis
Laptop/ Komputer
3. Sumber Belajar
Sumber internet yang relevan dengan materi pembelajaran
Pujianto. 2013. FISIKA. Klaten: PT. Intan Pawira
Nurachmandani, Setya. 2009. Jakarta: Pusat Perbukuan
108
Kegiatan Inti
- Peserta didik dibagi menjadi beberapa - Peserta didik
Orientasi kelompok yang terdiri dari 3-5 peserta membagi 5 menit
didik. diri menjadi
111
data/informasi mendengarkan
(formulasi) arahan dari
guru.
Interpretasi data Membimbing peserta didik untuk mengolah Mengolah data 9 menit
dan data. sesuai hasil
mengembangkan percobaan.
kesimpulan (koleksi)
Mengkomunikasikan Membimbing peserta didik dari kelompok Menarik 7 menit
hasil percobaan ke kelompok untuk menarik kesimpulan. kesimpulan.
(presentasi)
Kegiatan Akhir
Menyampaikan
hasil
Membimbing peserta didik untuk
pembelajaran
Kesimpulan menyimpulkan materi berdasarkan 3 menit
beradasarkan
indikator pada pertemuan 2.
indikator pada
pertemuan 2.
Diharapkan
peserta didk
dapat
Menanyakan kembali beberapa menjawab
permasalahan kepada peserta didik untuk pertanyaan
Evaluasi 2 menit
mengecek ketercapaian tujuan sesuai dengan
pembelajaran. tujuan
pembelajaran
yang ingin
dicapai.
Memberikan kesempatan kepada peserta Menanyakan 2 menit
Feedback didik untuk bertanya terkait materi yang kepada guru
belum dipahami. terkait materi
113
yang belum
dipahami.
Mengerjakan 2 menit
Menugaskan peserta didik mencari
tugas yang
Tindak Lanjut informasi yang berkaitan dengan materi
diberikan oleh
selanjutnya.
guru.
Membaca doa 1 menit
Guru menutup kegiatan pembelajaran
Penutup dan menjawab
dengan mengucapkan salam dan doa.
salam.
Mengetahui,
KELAS EKSPERIMEN
Pertemuan ke : 3 (tiga)
A. Kompetensi Inti
No Kompetensi Inti
KI-1 Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, santun, peduli
(gotong royong, kerjasama, toleran, damai), bertanggung jawab,
responsif, dan pro-aktif dalam berinteraksi secara efektif sesuai dengan
KI-2
perkembangan anak di lingkungan, keluarga, sekolah, masyarakat dan
lingkungan alam sekitar, bangsa, negara, kawasan regional, dan
kawasan internasional.
Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual,
konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin
tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan
KI-3 humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan,
dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta
menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik
sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
115
C. Tujuan Pembelajaran
Peserta didik diharapkan dapat meningkatkan kemampuan pemahaman
grafik dengan mampu mengidentifikasi pengertian Gerak Lurus Berubah
Beraturan (GLBB); menghubungkan antara kecepatan (v), percepatan (a), dan
waktu (t) pada gerak lurus berubah beraturan (GLBB); menghubungkan antara
perpindahan (s), percepatan (a) dan waktu (t) pada gerak lurus berubah
beraturan (GLBB); menghubungkan antara perpindahan (s), kecepatan (v) dan
percepatan (a) pada gerak lurus berubah beraturan (GLBB); menyimpulkan
karakterisktik gerak lurus berubah beraturan (GLBB) melalui percobaan dan
pengukuran besaran-besaran terkait; menyimpulkan data dan grafik hasil
percobaan gerak lurus berubah beraturan (GLBB).
D. Materi Pembelajaran
1. Jarak, Perpindahan dan Waktu
2. Kelajuan dan Kecepatan
3. Percepatan
4. Gerak Lurus Berubah Beraturan (GLBB)
E. Metode Pembelajaran
Model Pembelajaran : Inkuiri Terbimbing
Metode : Eksperimen, Diskusi dan Tanya Jawab
F. Media Pembelajaran dan Sumber Belajar
1. Media Pembelajaran
117
kelompok
(3-5).
- Setiap
kelompok
menerima
LKPD yang
diberikan
guru.
Meminta peserta didik untuk Merumuskan
merumuskan permasalahan atau masalah sesuai
Identifikasi ruang
indetifikasi masalah sesuai dengan peristiwa yang
lingkup masalah 8 menit
peristiwa dalam kehidupan sehari-hari diberikan guru
(inisiasi)
dengan tujuan pembelajaran tentang dan bimbingan
GLBB. guru.
Meminta peserta didik untuk membuat
merumuskan hipotesis yaitu guru hipotesis
Membuat hipotesis mengarahkan peserta didik dengan atau dugaaan
8 menit
(seleksi) memberikan pertanyaan sesuai dengan sementara
rumusan masalah. sesuai rumusan
masalah.
Memantau perkembangan percobaan Melakukan
yang dilakukannya. percobaan
Merancang
sesuai langkah 25
percobaan
langkah yang menit
(eksplorasi)
terdapat
pada LKPD.
Membimbing dari kelompok ke Bertanya jika
Melakukan
kelompok lain jika peserta didik kurang kurang
percobaan untuk 8 menit
paham dengan percobaan yang akan mengerti dan
pengumpulan
dilakukan. mendengarkan
122
yang belum
dipahami.
Mengerjakan
Menugaskan peserta didik mencari
tugas yang
Tindak Lanjut informasi yang berkaitan dengan materi 2 menit
diberikan oleh
selanjutnya.
guru.
Membaca doa
Guru menutup kegiatan pembelajaran
Penutup dan menjawab 1 menit
dengan mengucapkan salam dan doa.
salam.
Mengetahui,
LAMPIRAN B
INSTRUMEN PENELITIAN
4.4 Menyajikan data dan grafik hasil percobaan untuk menyelidiki sifat gerak benda yang bergerak lurus dengan kecepatan konstan (tetap)
dan bergerak lurus dengan percepatan konstan (tetap) berikut makna fisisnya.
4.4 Menyajikan data dan grafik hasil percobaan untuk menyelidiki sifat gerak benda yang bergerak lurus dengan kecepatan konstan (tetap)
dan bergerak lurus dengan percepatan konstan (tetap) berikut makna fisisnya.
Semua soal bersumber dari Testing Student Interpretation of Kinematic Graphs, Article in America Journal of Physics.
Indikator Level
No Indikator Soal Soal Kunci Jawaban Skor
Pemahaman Grafik Kognitif
Menentukan Mengidentifikasi Perhatikan kelima grafik hubungan antara percepatan Benar
perubahan kecepatan grafik berdasarkan dan waktu di bawah ini. Semua sumbu memiliki skala =1
1. b. B C3
terbesar dari grafik deskripsi yang sama. Benda manakah yang mengalami perubahan Salah
kecepatan terbesar selama selang waktu tersebut ? =0
193
kecepatan
terhadap waktu.
a. A c. C e. E
b. B d. D
Menentukan Mengidentifikasi Dari grafik dibawah ini yang menunjukkan peristiwa
percepatan yang grafik berdasarkan perlambatan yang paling tinggi adalah..
e. X – Z
menunjukkan deskripsi ∆𝑣 𝑣2−𝑣1
perlambatan. a = ∆𝑡 = 𝑡2−𝑡1 Benar
jika v2 lebih kecil =1
2. C3
daripada v1 maka Salah
nilai nya akan =0
a. R - T d. X
bernilai negatif
b. T - V e. X - Z
c. V
Menafsirkan grafik Menerjemahkan Grafik berikut menunjukkan gerak suatu benda. Kalimat
posisi terhadap waktu bahasa grafik ke mana yang merupakan interpretasi terbaik?
ke dalam kondisi bahasa verbal
gerak partikel.
Benar
d. Benda
a. Benda bergerak dengan percepatan konstan, bukan bergerak dengan =1
3. C5
nol Salah
kecepatan tetap
b. Benda tidak bergerak =0
c. Benda bergerak dengan kecepatan yang bertambah
secara beraturan
d. Benda bergerak dengan kecepatan tetap
e. Benda bergerak dengan percepatan yang bertambah
secara beraturan
194
Menentukan Menentukan nilai Lift bergerak dari ruang bawah tanah ke lantai sepuluh
perubahan posisi besaran tertentu dari sebuah gedung. Massa lift adalah 1000 kg dan bergerak
benda ketika grafik seperti yang ditunjukkan pada grafik hubungan antara
kecepatan benda kecepatan dengan waktu di bawah ini. Seberapa jauh ia
setiap saat bergerak selama tiga detik pertama gerakan?
dideskripsikan dalam
Benar
grafik.
=1
4. d. 6, 0 m C3
Salah
=0
a. 0,75 m d. 6,0 m
b. 1,33 m e. 12,0 m
c. 4,0 m
Menghitung Menentukan nilai Kecepatan di titik 2 detik adalah ....
kecepatan dalam titik besaran tertentu dari
tertentu pada grafik grafik Benar
perpindahan sebagai =1
5. fungsi waktu. c. 2,5 ms-1 C2
Salah
=0
a. 0,4 ms-1 c. 2,5 ms-1 e. 10,0 ms-1
b. 2,0 ms-1 d. 5,0 ms-1
Menghitung Menentukan nilai Grafik ini menunjukkan hubungan antara kecepatan dan
percepatan akhir besaran tertentu dari waktu untuk sebuah mobil bermassa 1,5 x 103 kg. Berapa
berdasarkan grafik grafik percepatan akhir pada waktu 90 detik ?
hubungan antara Benar
b. 0,33 ms-2 =1
6. kecepatan dan waktu C2
dengan massa benda Salah
tertentu. =0
a. 1 ms-2 d. 30 ms-2
b. 2 ms-2 e. 34 ms-2
c. 9,8 ms-2
Menafsirkan grafik Menerjemahkan Grafik tersebut menunjukkan gerak benda. Kalimat
posisi terhadap waktu bahasa grafik ke manakah yang merupakan pernyataan yang benar?
ke dalam kondisi bahasa verbal
gerak partikel.
d. Benda tidak
bergerak pada
awalnya.
Benar
a. Benda menggelinding di sepanjang permukaan datar. Kemudian =1
8. Kemudian berguling ke depan menuruni bukit, dan bergerak mundur C5
Salah
akhirnya berhenti dan akhirnya =0
b. Benda tidak bergerak pada awalnya. Kemudian berhenti
berguling ke depan menuruni bukit dan akhirnya
berhenti
c. Benda bergerak dengan kecepatan tetap. Kemudian
melambat dan berhenti
d. Benda tidak bergerak pada awalnya. Kemudian
bergerak mundur dan akhirnya berhenti
196
Menentukan grafik Mengidentifikasi Sebuah benda mula-mula diam dan mengalami percepatan
posisi benda sebagai grafik berdasarkan konstan positif selama sepuluh detik. Kemudian
fungsi waktu untuk deskripsi dilanjutkan dengan kecepatan konstan. Manakah dari
benda yang grafik berikut yang menggambarkan situasi dengan benar? Benar
bergerak dengan =1
9. e. E C3
percepatan tertentu. Salah
=0
c. A c. C e. E
d. B d. D
Menentukan grafik Mengidentifikasi Lima benda bergerak menurut grafik hubungan antara
percepatan sebagai grafik berdasarkan percepatan dengan waktu berikut. Manakah yang memiliki
fungsi waktu yang deskripsi perubahan kecepatan terkecil selama interval tiga detik?
Benar
memiliki perubahan
=1
10. kecepatan terkecil a. A C3
Salah
dalam waktu tertentu.
=0
a. A c. C e. E
b. B d. D
197
Menafsirkan grafik Mengidentifikasi Berikut ini adalah grafik hubungan antara perpindahan
perpindahan sebagai grafik yang dengan waktu untuk suatu benda selama interval waktu
fungsi waktu ke memiliki variabel 5 detik .
dalam grafik berbeda
kecepatan sebagai
fungsi waktu.
b.
Benar
a. =1
11. C5
Salah
=0
b.
c.
d.
198
e.
percepatan sebagai
fungsi waktu.
a.
b.
c.
d.
e.
200
Menafsirkan grafik Mengidentifikasi Berikut ini adalah grafik percepatan suatu benda dalam
percepatan sebagai grafik yang selang waktu 5 detik .
fungsi waktu ke memiliki variabel
dalam grafik berbeda
kecepatan sebagai
fungsi waktu.
a. Benar
a. =1
15. C5
Salah
=0
b.
c.
d.
201
e.
Menghitung Menentukan nilai Sebuah objek bergerak sesuai dengan grafik di bawah ini:
perubahan kecepatan besaran tertentu
benda untuk benda dari grafik
yang mengalami
percepatan linier C2 Benar
=1
16. yang tidak konstan. d. 4,5 ms-1
Salah
Perubahan kecepatan objek selama tiga detik pertama =0
gerak adalah....
a. 0,66 ms-1 c. 3,0 ms-1 e. 9,8 ms-1
-1 -1
b. 1,0 ms d. 4,5 ms
menghitung (5 x
2)/2
Menghitung jarak Menentukan nilai Sebuah benda bergerak sesuai dengan grafik di bawah in! Benar
yang ditempuh besaran tertentu =1
dengan selang waktu dari grafik Salah
20. e. 12,0 m C2
tertentu berdasarkan =0
grafik hubungan
203
antara kecepatan dan Berapa jarak yang ditempuh selama selang waktu dari t=
waktu. 4s ke t= 8s?
a. 0,75 m c. 4,0 m e. 12,0 m
b. 3,0 m d. 8,0 m
Menafsirkan grafik Menerjemahkan Grafik tersebut menunjukkan gerak suatu benda. Kalimat Benar
posisi terhadap waktu bahasa grafik ke mana yang merupakan pernyataan yang benar? =1
ke dalam kondisi bahasa verbal Salah
gerak partikel. =0
a. Benda
21. a. Benda bergerak dengan percepatan tetap bergerak dengan C5
b. Benda bergerak dengan percepatan yang menurun percepatan tetap
secara beraturan
c. Benda bergerak dengan kecepatan yang bertambah
secara beraturan
d. Benda tersebut bergerak dengan kecepatan tetap
e. Benda tidak bergerak
PROSEDUR PENILAIAN
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐵𝑜𝑏𝑜𝑡 𝑠𝑜𝑎𝑙 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖 𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ
Nilai Akhir (N/A) = x 100
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑏𝑜𝑏𝑜𝑡 𝑠𝑜𝑎𝑙 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑢𝑚
LAMPIRAN C
ANALISIS HASIL PENELITIAN
PRETEST
NO SISWA
KONTROL EKSPERIMEN
1 S1 75 55
2 S2 55 55
3 S3 45 65
4 S4 75 40
5 S5 60 40
6 S6 45 50
7 S7 70 45
8 S8 60 35
9 S9 50 35
10 S10 50 25
11 S11 45 30
12 S12 60 45
13 S13 45 40
14 S14 50 20
15 S15 50 55
16 S16 65 50
17 S17 35 40
18 S18 50 40
19 S19 35 45
20 S20 75 50
21 S21 55 55
22 S22 60 40
23 S23 60 60
24 S24 20 75
25 S25 45 60
26 S26 70 50
27 S27 60 45
28 S28 60 50
29 S29 45 55
30 S30 55 75
224
POSTTEST
NO SISWA
KONTROL EKSPERIMEN
1 S1 80 95
2 S2 75 75
3 S3 70 90
4 S4 80 65
5 S5 80 80
6 S6 70 85
7 S7 85 90
8 S8 75 90
9 S9 75 70
10 S10 75 75
11 S11 70 95
12 S12 85 75
13 S13 90 80
14 S14 85 80
15 S15 70 95
16 S16 75 70
17 S17 75 90
18 S18 85 75
19 S19 50 90
20 S20 85 80
21 S21 80 85
22 S22 70 75
23 S23 85 85
24 S24 65 90
25 S25 80 80
26 S26 85 70
27 S27 85 80
28 S28 85 80
29 S29 75 90
30 S30 80 90
225
Statistics
PreEksperim PostEksperim PreKontro PostKontro
en en l l
N Valid 30 30 30 30
Missing 0 0 0 0
Mean 47.50 82.33 54.17 77.50
Std. Error of 2.321 1.530 2.313 1.492
Mean
Median 47.50 80.00 55.00 80.00
Mode 40 90 60 85
Std. Deviation 12.714 8.380 12.668 8.174
Variance 161.638 70.230 160.489 66.810
Range 55 30 55 40
Minimum 20 65 20 50
Maximum 75 95 75 90
Sum 1425 2470 1625 2325
226
Pretest
Posttest
231
Skor Skor
Pretest Posttest d= X2 -
NO Siswa N-gain Keterangan
X1
X1 X2
1 S1 75 80 5 0,20 Rendah
2 S2 55 75 20 0,44 Sedang
3 S3 45 70 25 0,45 Sedang
4 S4 75 80 5 0,20 Rendah
5 S5 60 80 20 0,50 Sedang
6 S6 45 70 25 0,45 Sedang
7 S7 70 85 15 0,50 Sedang
8 S8 60 75 15 0,38 Sedang
9 S9 50 75 25 0,50 Sedang
10 S10 50 75 25 0,50 Sedang
232
Skor Skor
NO Siswa Pretest Posttest d= X2 - X1 N-gain Keterangan
X1 X2
1 S1 55 95 40 0,89 Tinggi
2 S2 55 75 20 0,44 Sedang
3 S3 65 90 25 0,71 Tinggi
4 S4 40 65 25 0,42 Sedang
5 S5 40 80 40 0,67 Sedang
6 S6 50 85 35 0,70 Sedang
7 S7 45 90 45 0,82 Tinggi
8 S8 35 90 55 0,85 Tinggi
9 S9 35 70 35 0,54 Sedang
10 S10 25 75 50 0,67 Sedang
11 S11 30 95 65 0,93 Tinggi
12 S12 45 75 30 0,55 Sedang
233
Kelas Eksperimen
Kelas Kontrol
1. Menentukan nilai besaran tertentu dari grafik
Skor Skor
d = X2 -
NO SISWA Pretest Posttest N-gain Keterangan
X1
X1 X2
1 S1 6 6 0 0,00 Rendah
2 S2 5 7 2 1,00 Tinggi
3 S3 2 5 3 0,60 Sedang
4 S4 6 6 0 0,00 Rendah
5 S5 5 7 2 1,00 Tinggi
6 S6 3 7 4 1,00 Tinggi
7 S7 6 7 1 1,00 Tinggi
8 S8 6 5 -1 -1,00 Tinggi
9 S9 5 7 2 1,00 Tinggi
10 S10 3 5 2 0,50 Sedang
11 S11 5 7 2 1,00 Tinggi
12 S12 6 7 1 1,00 Tinggi
238
LAMPIRAN D
SURAT-SURAT PENELITIAN
Uji Coba
Guru Fisika
Kepala Sekolah
249
UJI REFERENSI
Paraf Pembimbing
NO Footnote Pembimbing Pembimbing
1 2
BAB I
Ayu Nurjanah, I Dewa Putu Nyeneng, dan Ismu
Wahyudi, “Pengaruh Pembelajaran Daring
Berpraktikum menggunakan Media Tracker Berbasis
Inkuiri Terbimbing Terhadap Peningkatan
1.
Kemampuan Interpretasi Grafik,” Jurnal Inovasi dan
Pembelajaran Fisika, Volume 8, No. 2, (2021).
https://drive.google.com/drive/folders/1cBLPbIplr6yj
oBZ55kbfuj_Unir2IAmn?usp=drive_link.
Kevin William Andri Siahaan, dkk, “Pengaruh Model
Pembelajaran Inkuiri Terbimbing dengan Multi
Representasi terhadap Keterampilan Proses Sains dan
2. Penguasaan Konsep IPA,” Jurnal Basicedu, Vol. 5,
No. 1, (2021).
https://drive.google.com/drive/folders/15vzcrdunSzb
A_GpPR9v-AhBkwty5LOHM?usp=drive_link.
Nurdyansyah dan Eni Fariyatul Fahyumi, Inovasi
Model Belajar, (Sidoarjo: Nizamia Learning Center,
3. 2016)
https://drive.google.com/drive/folders/12aJLVaYnwL
R--2a96iekU35HIc23OMHm?usp=drive_link.
250
https://drive.google.com/drive/folders/1aZP2ME72M
lszfHGPsgYb_PxZ0BmH2hhD?usp=drive_link.
Muthmainnah, Dkk., Sistem Model dan Desain
Pembelajaran, (Aceh: Yayasan penerbit Muhammad
10. Zaini, 2021)
https://drive.google.com/drive/folders/183igx2TlDc0
qQvuOcoVaJJxNQO1Fn1lT?usp=drive_link.
Nurdyansyah dan Eni Fariyatul Fahyumi, Inovasi
Model Belajar, (Sidoarjo: Nizamia Learning Center,
11. 2016)
https://drive.google.com/drive/folders/12aJLVaYnwL
R--2a96iekU35HIc23OMHm?usp=drive_link.
Ali Mudlofir dan Evi Fatimatur Rusydiyah, Desain
Pembelajaran Inovatif, (Jakarta: PT RajaGrafindo
12. Persada, 2016)
https://drive.google.com/drive/folders/1Ewd1RPMEq
_lmKs8enwYjcAfFqUNcPjQj?usp=drive_link.
Dasep Bayu Ahyar, ”Model-model Pembelajaran”,
(Sukoharjo: Pradina Pustaka, 2021).
13. https://drive.google.com/drive/folders/1v-fY-
iVKWgnH2BBf-
qmrqXZ02mPCI5yc?usp=drive_link.
Irfan Naufal Umar dan Sajap Maswan, Aplikasi
Pendekatan Inkuiri Dalam Persekitaran
Pembelajaran Berdasarkan Web, (Pusat Teknologi
14. Pengajaran dan Multimedia: Universiti Sains
Malaysia).
https://drive.google.com/drive/folders/1HLEkjLUB4
k_5MnLX5qepWsZQPuJ_q2mm?usp=drive_link.
252
https://drive.google.com/drive/folders/1C5Hp0EOi1o
_f2w4TNNe1APzjKZ2TnTBN?usp=drive_link.
Karyono, Dwi Satya Palupi dan Suharyanto, ”Fisika
untuk SMA dan MA Kelas X”, (Jakarta: Pusat
27. Perbukuan, 2009).
https://drive.google.com/drive/folders/1qtGNSBVQy
Qkc7D8onbGm20uXEChSPUTc?usp=drive_link.
Silva Isfahani, Pengaruh LKS 3D Pageflip dalam
Pembelajaran Guided Inquiry Terhadap Kemampuan
Menganalisis Siswa MA Materi Suhu dan Kalor, UIN
28. Syarif Hidayahtullah Jakarta, SKRIPSI, (2019).
https://drive.google.com/drive/folders/1ng-
PoMtjGWaftv4UaKYEqfWE9mxetAT3?usp=drive_li
nk.
Nurhayati Harun, Pengaruh Inkuiri Terbimbing
Terhadap High Order Thinking Skills Siswa SMA
Materi Suhu dan Kalor, UIN Syarif Hidayahtullah
29.
Jakarta, SKRIPSI, (2020).
https://drive.google.com/drive/folders/1WocPfu1_I5J
hDuLPCYKrra04h5yASczF?usp=drive_link.
Laily Ahila Qurrotul Firdausi, I Ketut Mahardika,
Supeno, Pengaruh Model Pembelajaran Inkuiri
Terbimbing Berbantuan Laboratorium Virtual
Terhadap Kemampuan Representasi Grafik Siswa
30.
SMA di Sekolah, Jurnal Pembelajaran Fisika, Vol. 10
No. 4, (2021).
https://drive.google.com/drive/folders/15YF6RNSyd
uTKG3seR9KYznStLeVyxylu?usp=drive_link.
https://drive.google.com/drive/folders/1q7BjWWxBc
7EYhhFWn9gi1YVpuX8Su2NM?usp=drive_link.
BAB V
Wildah Maulidatul Hosnah, Sudarti, dan Subiki,
Pengaruh Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing
Terhadap Hasil Belajar Fisika di SMA, Jurnal
61.
Pembelajaran Fisika, Vol. 6, No. 2, (2017).
https://drive.google.com/drive/folders/1lXkCI8Uy4y
XSQj3Uuu05ir_aKz603eKj?usp=drive_link.
Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan,
Program Studi Tadris Fisika melalui Jalur SPMB Mandiri pada tahun 2019.