Anda di halaman 1dari 276

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING

BERBANTUAN SOFTWARE GEOGEBRA TERHADAP PEMAHAMAN


GRAFIK KINEMATIKA

SKRIPSI

Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk Memenuhi Syarat
Melakukan Penelitian Skripsi

Disusun Oleh:

HASNI USWATI NUFUS

NIM 11190163000075

PROGRAM STUDI TADRIS FISIKA

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2024
LEMBAR PENGESAHAN

i
LEMBAR PENGESAHAN

ii
SURAT PERNYATAAN KARYA SENDIRI

iii
ABSTRAK

HASNI USWATI NUFUS (11190163000075). Pengaruh Model Pembelajaran


Inkuiri Terbimbing Berbantuan Software Geogebra Terhadap Pemahaman
Grafik Kinematika. Skripsi Program Studi Tadris Fisika Fakultas Ilmu Tarbiyah
dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2024.

Permasalahan utama dalam penelitian ini yaitu rendahnya kemampuan pemahaman


grafik dan kinematika yang disebabkan siswa kurang aktif dalam melakukan suatu
pembelajaran. Peneliti mencoba menyelesaikan permasalahan dengan menerapkan
model pembelajaran inkuiri terbimbing (guided inquiry) untuk mengetahui
pengaruh model tersebut terhadap kemampuan pemahaman grafik dan kinematika
peserta didik pada materi gerak lurus. Penelitian ini menggunakan metode
eksperimen semu (quasi experimental) dengan desain nonequivalent control group.
Penelitian ini dilaksanakan di SMAS Cengkareng 1 Jakarta Barat pada bulan
September 2023. Sampel penelitian ini dari 60 siswa yang terdiri dari 30 siswa kelas
X MIPA A (kelas kontrol) dan 30 siswa kelas X MIPA B (kelas eksperimen) dengan
teknik purposive sampling. Instrumen yang digunakan instrumen tes kemampuan
pemahaman grafik dan kinematika yaitu menggunakan Test of Understanding
Graphs in Kinematics (TUG-K) yang terdiri dari 20 soal pilihan ganda. Berdasarkan
hasil uji hipotesis terhadap data posttest menggunakan uji mann whitney U pada
taraf signifikansi 5% (0,05) diperoleh nilai Sig. (2-tailed) sebesar 0,041 sehingga
Sig. (2-tailed) < 0,05. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa model inkuiri
terbimbing (guided inquiry) berpengaruh terhadap kemampuan pemahaman grafik
dan kinematika siswa pada materi gerak lurus. Selain itu, hasil rata-rata N-gain
kelas eksperimen memperoleh nilai sebesar 0,66 (kategori sedang) sedangkan kelas
kontrol sebesar 0,49 (kategori sedang).

Kata kunci: Model Inkuiri Terbimbing (Guided Inquiry), Kemampuan


Pemahaman Grafik, Kinematika, Gerak Lurus

iv
ABSTRACT

HASNI USWATI NUFUS (11190163000075). The Influence of the Guided


Inquiry Learning Model Assisted by Geogebra Software on Understanding
Kinematic Graphs. Thesis of Tadris Physics Study Program, Faculty of Tarbiyah
and Teacher Training UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2024.

The main problem in this study is the low ability to understand graphs and
kinematics caused by students being less active in doing a lesson. Researchers try
to solve the problem by applying a guided inquiry learning model to determine the
influence of the model on the ability to understand graphs and kinematics of
students on straight-motion material. This study used quasi-experimental method
with nonequivalent control group design. This research will be conducted at SMAS
Cengkareng 1, West Jakarta in September 2023. The sample of this study was from
60 students consisting of 30 students of class X MIPA A (control class) and 30
students of grade X MIPA B (experimental class) with purposive sampling
techniques. The instrument used by the graph comprehension and kinematics test
instrument is using the Test of Understanding Graphs in Kinematics (TUG-K)
which consists of 20 multiple-choice questions. Based on the results of the
hypothesis test on posttest data using the mann whitney U test at a significance level
of 5% (0.05), a Sig. (2-tailed) value of 0.041 was obtained so that Sig. (2-tailed) <
0.05. The results of this study show that the guided inquiry model affects the ability
to understand graphics and kinematics of students on straight-motion material. In
addition, the average N-gain result of the experimental class obtained a value of
0.66 (medium category) while the control class was 0.49 (medium category).

Keywords: Guided Inquiry Model, Graph Comprehension Ability, Kinematics,


Straight Motion

v
KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmaanirrahiim

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakaatuh

Segala puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat,
hidayah, dan ridho-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang
berjudul ” Pengaruh Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing Berbantuan
Software Geogebra Terhadap Pemahaman Grafik Kinematika”. Solawat dan
salam selalu tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW, kepada keluarganya, para
sahabat, dan para pengikutnya hingga akhir zaman.

Apresiasi dan terimakasih penulis sampaikan kepada seluruh pihak yang telah
berpartisipasi dalam menyelesaikan penulisan skripsi ini. Secara khusus, apresiasi
dan terimakasih tersebut penulis sampaikan kepada:

1. Bapak Prof. Asep Saepudin Jahar, M.A., Ph.D. selaku rektor UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta.
2. Ibu Siti Nurul Azkiyah, M.Sc., Ph.D. selaku Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
3. Bapak Iwan Permana Suwarna, M.Pd., selaku Ketua Program Studi Tadris
Fisika Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
4. Ibu Ai Nurlaela, M.Si. selaku Dosen Pembimbing I skripsi yang telah
meluangkan waktu dalam membimbing, mengarahkan, memberikan saran dan
kritik kepada penulis selama penyusunan skripsi ini.
5. Bapak Dzikri Rahmat Romadhon, M.Pfis. selaku Dosen Pembimbing II skripsi
yang telah meluangkan waktu dalam membimbing, mengarahkan, memberikan
saran dan kritik kepada penulis selama penyusunan skripsi ini.
6. Ibu Devi Solehat, M.Pd. selaku Dosen Pembimbing Akademik yang telah
meluangkan waktu dalam membimbing dan mengarahkan kepada penulis
selama menjadi mahasiswa tadris fisika.

vi
7. Seluruh dosen, staff, dan karyawan FITK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta,
khususnya jurusan tadris fisika yang telah memberikan ilmu, pengetahuan,
pemahaman, dan pelayanan selama proses perkuliahan.
8. Seluruh ahli yang telah memberikan kritik dan saran yang membangun kepada
penulis dalam membuat instrumen tes pemahaman grafik.
9. Ibu Siti Anifah, M.Pd. selaku kepala SMAS Cengkareng 1 Jakarta yang telah
memberikan izin kepada penulis untuk melaksanakan penelitian.
10. Bapak Achmad Jalil, S.Pd. selaku guru mata pelajaran fisika SMAS
Cengkareng 1 Jakarta yang telah memberikan dukungan kepada penulis selama
penelitian berlangsung.
11. Dewan guru, staf, dan siswa SMAS Cengkareng 1 Jakarta kelas X MIPA A dan
X MIPA B yang telah membantu penulis selama proses penelitian.
12. Kedua orang tercinta dan tersayang Bapak Afendi Ishak (almarhum), Ibu Irma
Suryani (almarhumah) yang semasa hidupnya selalu mendo’akan san memberi
dukungan kepada penulis untuk semangat dalam belajar dan menggapai cita-
cita.
13. Kepada abang (Muhammad Maftuh Ihsan) dan kakak ipar (Indah Prihartini)
yang selalu mendoakan, memberikan semangat dan juga dorongan sehingga
penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
14. Kepada bibi (Nurainun), saudara-saudara (Wiwin dan Lidya) yang selalu
memberikan semangat sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
15. Sahabatku tercinta Evi Fadilah yang telah memberikan tempat berbagi suka
dan duka, selalu mengingatkan, menemani, membantu, mendukung, memberi
semangat dan lain halnya pada penulis sejak awal masuk kuliah.
16. Kepada sahabat grup HMS yaitu Nadia, Lenny, Selina, Anissa, Almer dan
Nurul yang selalu berbagi informasi, kebahagiaan, dan memberikan semangat
kepada penulis.
17. Kepada teman-teman seperjuangan yaitu Salas, Maslahatul, Hair dan Ulfa yang
telah menemani dan memberi bantuan kepada penulis untuk menyelesaikan
skripsi.
18. Keluarga besar Tadris Fisika B yang telah membersamai penulis selama kuliah.

vii
19. Seluruh pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah membantu
penulis selama pendidikan dan penelitian sehingga peneliti dapat
menyelesaikan perkuliahan dan skripsi ini.

Semoga segala bentuk bantuan, dorongan, saran dan bimbingan yang diberikan
kepada penulis akan mendapatkan balasan terbaik dari Allah SMT. Aamiin.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini masih banyak


kekurangan. Oleh karena itu kritik dan saran yang sifatnya membangun sangat
penulis harapkan untuk perbaikan. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua
pihak.

Jakarta, 16 Februari 2024

Penulis

viii
DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN ................................................................................... i

SURAT PERNYATAAN KARYA SENDIRI ....................................................... iii

ABSTRAK ......................................................................................................... iv

ABSTRACT ........................................................................................................ v

KATA PENGANTAR.......................................................................................... vi

DAFTAR ISI ...................................................................................................... ix

DAFTAR TABEL ............................................................................................... xi

DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... xii

DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................... xiii

BAB I .................................................................................................................. 1

PENDAHULUAN ............................................................................................... 1

A. Latar Belakang Masalah ............................................................................ 1


B. Identifikasi Masalah .................................................................................. 4
C. Batasan Masalah ....................................................................................... 4
D. Rumusan Masalah ..................................................................................... 5
E. Tujuan Penelitian....................................................................................... 5
F. Manfaat Penelitian .................................................................................... 5
BAB II ................................................................................................................. 7

KAJIAN TEORI, KERANGKA BERPIKIR, DAN HIPOTESIS PENELITIAN .. 7

A. Deskripsi Teoritik ...................................................................................... 7


1. Model Pembelajaran Inkuiri ................................................................... 7
2. Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing .............................................. 11
3. Software Geogebra .............................................................................. 15
4. Pemahaman Grafik dan Kinematika ..................................................... 16
5. Gerak Lurus ......................................................................................... 19
B. Hasil Penelitian yang Relevan ................................................................. 26

ix
C. Kerangka Berpikir ................................................................................... 27
D. Hipotesis Penelitian ................................................................................. 29
BAB III.............................................................................................................. 30

METODOLOGI PENELITIAN ......................................................................... 30

A. Tempat dan Waktu Penelitian .................................................................. 30


B. Metode Penelitian.................................................................................... 30
C. Desain Penelitian..................................................................................... 30
D. Variabel Penelitian .................................................................................. 31
E. Prosedur Penelitian.................................................................................. 32
F. Populasi dan Sampel Penelitian ............................................................... 34
G. Teknik Penentuan Sampel........................................................................ 34
H. Teknik Pengumpulan Data ....................................................................... 34
I. Instrumen Penelitian ................................................................................ 34
J. Teknik Analisis Data ............................................................................... 42
K. Hipotesis Statistik.................................................................................... 45
BAB IV ............................................................................................................. 47

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ................................................... 47

A. Deskripsi Data ......................................................................................... 47


B. Hasil Penelitian ....................................................................................... 47
C. Pembahasan Penelitian ............................................................................ 53
BAB V ............................................................................................................... 58

KESIMPULAN DAN SARAN .......................................................................... 58

A. Kesimpulan ............................................................................................. 58
B. Saran ....................................................................................................... 58
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 59

LAMPIRAN ...................................................................................................... 65

x
DAFTAR TABEL

Tabel 2. 1 Tahapan model pembelajaran inkuiri terbimbing ................................ 12


Tabel 3. 1 Desain Penelitian ............................................................................... 31
Tabel 3. 2 Kategori Validitas .............................................................................. 35
Tabel 3. 3 Interpretasi Koefisien Korelasi ........................................................... 36
Tabel 3. 4 Hasil Uji Validitas Instrumen Tes ....................................................... 36
Tabel 3. 5 Kategogi Nilai Content Validity Index (CVI) ..................................... 37
Tabel 3. 6 Hasil Uji validasi Isi .......................................................................... 38
Tabel 3. 7 Kriteria Penafsiran Indeks Reliabilitas ............................................... 39
Tabel 3. 8 Hasil Uji Reabilitas ............................................................................ 39
Tabel 3. 9 Klasifikasi Indeks Kesukaran ............................................................. 40
Tabel 3. 10 Hasil Uji Taraf Kesukaran ................................................................ 40
Tabel 3. 11 Klasifikasi Daya Pembeda ............................................................... 41
Tabel 3. 12 Hasil Uji Daya Pembeda .................................................................. 42
Tabel 3. 13 Kriteria Pengujian N-Gain ............................................................... 45

Tabel 4. 1 Hasil Uji Normalitas Pretest dan Posttest ........................................... 50


Tabel 4. 2 Hasil Uji Homogenitas Pretest dan Posttest ........................................ 51
Tabel 4. 3 Hasil Uji Hipotesis Pretest dan Posttest .............................................. 52

xi
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2. 1 Peta Konsep ................................................................................... 19


Gambar 2. 2 Posisi Benda .................................................................................. 21
Gambar 2. 3 Perbedaan antara Jarak dan Perpindahan ........................................ 21
Gambar 2. 4 Grafik jarak yang ditempuh sebagai fungsi waktu .......................... 24
Gambar 2. 5 Grafik kecepatan sebagai fungsi waktu .......................................... 24
Gambar 2. 6 Grafik Jarak terhadap waktu .......................................................... 25
Gambar 2. 7 Grafik Jarak terhadap waktu .......................................................... 26
Gambar 2. 8 Kerangka Berpikir ......................................................................... 29
Gambar 3. 1 Tahapan Prosedur Penelitian .......................................................... 33
Gambar 4. 1 Diagram Batang Rekapitulasi Data Skor Pretest-Posttest................ 47
Gambar 4. 2 Diagram Batang N-gain Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen ....... 49
Gambar 4. 3 Diagram Batang Peningkatan Kemampuan Pemahaman Grafik...... 50

xii
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran A. 1 RPP Kelompok Kontrol .............................................................. 67


Lampiran A. 2 RPP Kelompok Eksperimen ........................................................ 95
Lampiran A. 3 LKPD Kelompok Kontrol ......................................................... 124
Lampiran A. 4 LKPD Kelompok Eksperimen .................................................. 151
Lampiran B. 1 Kisi-Kisi Instrumen Tes ............................................................ 188
Lampiran B. 2 Instrumen Tes Kemampuan Pemahaman Grafik ........................ 192
Lampiran B. 3 Analisis Hasil Uji Validasi Ahli Instrumen Tes .......................... 204
Lampiran B. 4 Lembar Validasi Ahli Materi ..................................................... 210
Lampiran B. 5 Lembar Validasi Ahli Bahasa .................................................... 214
Lampiran B. 6 Lembar Validasi Ahli Konstruksi .............................................. 218
Lampiran C. 1 Hasil Pretest dan posttest .......................................................... 223
Lampiran C. 2 Uji Normalitas Data Pretest dan Posttest ................................... 226
Lampiran C. 3 Uji Homogenitas Data Pretest dan Posttest ............................... 228
Lampiran C. 4 Uji Hipotesis............................................................................. 230
Lampiran C. 5 Uji N-Gain................................................................................ 231
Lampiran D. 1 Surat Keterangan Penelitian ...................................................... 242
Lampiran D. 2 Surat Permohonan Izin Penelitian ............................................. 243
Lampiran D. 3 Dokumentasi Penelitian ............................................................ 246
Lampiran D. 4 Uji Referensi ............................................................................ 249
Lampiran D. 5 Daftar Riwayat Hidup............................................................... 261

xiii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Kemampuan dalam menyajikan dan menginterpretasi grafik merupakan hal
yang tidak terpisahkan dari pembelajaran sains, termasuk dalam mata pelajaran
fisika. Secara khusus, mata pelajaran fisika sering kali menampilkan hubungan
antara dua variabel. Hal ini dapat lebih disederhanakan melalui penggunaan grafik.
Terutama dalam konteks kinematika gerak lurus, pembelajaran dapat disampaikan
dengan pendekatan yang menekankan kemampuan dalam memahami grafik.
Penelitian yang dilakukan oleh R.J. Beichner, dkk (1994) menunjukkan bahwa
beberapa siswa masih mengalami kesulitan dalam menginterpretasikan grafik
kinematika. Salah satu kesalahan interpretasi yang sering dilakukan oleh siswa
adalah dalam memahami grafik posisi, kecepatan, jarak, dan percepatan terhadap
waktu.

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Usman (2022), di mana rata-
rata skor kemampuan interpretasi grafik kinematika masih tergolong rendah yaitu
sebesar 8.5 dari nilai maksimum 26. Rendahnya kemampuan siswa dalam
menginterpretasi grafik kinematika disebabkan oleh beberapa kesulitan dan
kesalahan yang umum. Kesulitan tersebut meliputi kebingungan dalam
menafsirkan kemiringan grafik, kesulitan dalam menentukan nilai yang diperlukan
pada grafik, kesulitan dalam membedakan variabel yang ditampilkan pada grafik,
kesulitan dalam memahami simbol dan satuan yang terdapat pada grafik, kesulitan
dalam menentukan persamaan yang tepat untuk menyelesaikan soal berbentuk
grafik, kesulitan dalam menyelaraskan deskripsi dengan grafik, kesulitan dalam
menghubungkan grafik posisi-waktu, kecepatan-waktu, dan percepatan-waktu,
serta kesulitan dalam memahami variasi bentuk kurva dengan menganggapnya
sama meskipun variabel grafiknya berbeda. 1 Pada penelitian Kevin William, Dkk

1
Usman dan Vicran Zharvan. Hubungan Kecerdasan Logis Matematis Dengan
Kemampuan Menginterpretasi Grafik Kinematika. Jurnal Sains dan Pendidikan Fisika (FSPF),
2022), jilid 18 No 1, h. 28.

1
2

(2021) menunjukan bahwa rendahnya kemampuan siswa dalam


menginterpretasikan grafik kinematika disebabkan oleh kurangnya keterlibatan
siswa dalam proses pengamatan, pengukuran, dan pengumpulan data yang
diperlukan untuk membuat suatu kesimpulan.2

Dari hasil wawancara yang telah dilakukan terhadap guru dan beberapa siswa
SMAS Cengkareng 1 Jakarta Barat diperoleh bahwa pembelajaran fisika yang
selama ini dilakukan umumnya masih bersifat teacher centered approach. Di mana
siswa cenderung menerima penjelasan dari guru dan menghafal definisi serta rumus
yang diberikan. Proses pembelajaran di kelas lebih menekankan pada kemampuan
siswa untuk mengingat informasi tanpa diarahkan untuk memahami dan
mengaitkan informasi tersebut dengan konteks kehidupan sehari-hari. Penggunaan
metode atau model pembelajaran dan media pembelajaran yang kurang tepat, akan
menyebabkan siswa kurang terlibat aktif sehingga dapat mempengaruhi
kemampuan pemahaman grafik kinematika siswa. Media pembelajaran merupakan
salah satu unsur penting untuk mendukung penyampaian materi dengan maksimal.
Media pembelajaran yang digunakan masih menggunakan power point dan Phet
Simulation. Yang mana di dalam power point dan Phet Simulation tersebut sudah
menjadi hal biasa bagi siswa. Hal tersebut dapat membuat siswa mudah jenuh.

Pentingnya menerapkan model pembelajaran yang interaktif, sehingga


membuat siswa dapat aktif dalam memahami suatu pembelajaran. Inkuiri
terbimbing merupakan model pembelajaran yang berfokus pada aktivitas kelas
yang menempatkan siswa sebagai pusat pembelajaran. Yang memungkinkan
mereka untuk menggunakan berbagai sumber belajar selain hanya bergantung pada
guru sebagai satu-satunya sumber pengetahuan. Siswa secara aktif terlibat dalam
proses mental melalui kegiatan pengamatan, pengukuran, dan pengumpulan data
untuk menarik kesimpulan. Dalam konteks pembelajaran inkuiri terbimbing, siswa
berpartisipasi aktif dalam seluruh rangkaian proses pembelajaran, mulai dari

2
Kevin William Andri Siahaan, dkk, “Pengaruh Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing
dengan Multi Representasi terhadap Keterampilan Proses Sains dan Penguasaan Konsep IPA,”
Jurnal Basicedu, Vol. 5, No. 1, (2021), h. 196.
3

perencanaan, pelaksanaan, hingga evaluasi. Melalui penerapan pendekatan


pembelajaran berbasis inkuiri, akan merangsang rasa ingin tahu siswa untuk
menemukan hal-hal yang mereka ingin ketahui. 3
Pembelajaran inkuiri terbimbing akan melibatkan kegiatan praktikum yang
mencakup proses pengolahan dan interpretasi data. Salah satu aspek penting dalam
interpretasi data adalah pemahaman terhadap grafik hasil pengolahan data.
Pemahaman terhadap grafik ini tidak boleh dilakukan secara sembarangan,
melainkan harus mengikuti prinsip-prinsip yang benar agar hasil interpretasi data
yang diperoleh sesuai. Hal ini menekankan pentingnya kemampuan siswa dalam
menyajikan dan memahami grafik kinematika dengan baik. Kemampuan dalam
bekerja dengan grafik kinematika merupakan keterampilan dasar yang esensial
yang harus dimiliki oleh seorang ilmuwan.4
Penelitian yang dilakukan Ayu Nurjanah (2021) menunjukkan bahwa
diperlukan suatu media yang memudahkan guru dalam meningkatkan kemampuan
interpretasi grafik peserta didik. Maka dari itu, dalam penelitian ini menggunakan
software Geogebra sebagai alat bantu menjadi penting sehingga siswa dapat lebih
mudah menganalisis grafik kinematika tersebut.5
Software geogebra merupakan media simulasi komputer yang sangat menarik
dalam pembelajaran fisika karena mampu memvisualisasikan fenomena yang
kompleks dalam bentuk grafik maupun tabel. Simulasi komputer ini merupakan alat
yang dimanfaatkan oleh guru sebagai media pembelajaran fisika untuk
meningkatkan pemahaman konseptual siswa, keterampilan berpikir kritis,
pengetahuan konseptual dan prosedural, serta untuk meningkatkan kemampuan
dalam pemecahan masalah, mengurangi miskonsepsi, memperbaiki keterampilan
dalam proses sains dan keterampilan metakognitif, serta membentuk sikap ilmiah

3
Nurdyansyah dan Eni Fariyatul Fahyumi, Inovasi Model Belajar, (Sidoarjo: Nizamia
Learning Center, 2016), h. 145.
4
Beichner, R. J., “Testing student interpretation of kinematics graphs The difficulty of
interpreting simple motion graphs”. Citation: American Journal of Physics, (1994), h. 386.
5
Ayu Nurjanah, I Dewa Putu Nyeneng, dan Ismu Wahyudi, “Pengaruh Pembelajaran
Daring Berpraktikum menggunakan Media Tracker Berbasis Inkuiri Terbimbing Terhadap
Peningkatan Kemampuan Interpretasi Grafik,” Jurnal Inovasi dan Pembelajaran Fisika, Volume 8,
No. 2, (2021), h. 200.
4

siswa. Tujuan dari penggunaan simulasi komputer dalam pembelajaran fisika


adalah untuk memvisualisasikan persamaan matematika yang abstrak dan sulit
dipahami. 6
Berdasarkan penjelasan di atas, maka penulis tertarik melakukan penelitian
mengenai model pembelajaran inkuiri terbimbing dengan berbantuan software
geogebra untuk mengetahui hasil dari pemahaman grafik dan kinematik siswa.
Oleh karena itu, penulis mengambil judul “Pengaruh Model Pembelajaran
Inkuiri Terbimbing Berbantuan Software Geogebra Terhadap Pemahaman
Grafik Kinematika”.

B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan sebelumnya, maka
masalah pada penelitian ini dapat diidentifikasikan sebagai berikut :
1. Siswa masih mengalami kesulitan dalam menginterpretasikan grafik
kinematika.
2. Siswa kurang dilibatkan secara aktif dalam pembelajaran.
3. Siswa kesulitan mempelajari materi gerak lurus sedangkan konsepnya banyak
dijumpai dalam kehidupan sehari-hari.
4. Penggunaan media pembelajaran yang kurang tepat, sehingga tidak menuntut
kegiatan pembelajaran yang bersifat analisis.

C. Batasan Masalah
Adapun pembatasan masalah pada penelitian ini sebagai berikut:
1. Tahapan model pembelajaran inkuiri terimbing (guided inquiry) yang
digunakan yaitu menurut Eggen dan Kauchak terdiri dari 6 tahap pembelajaran
yaitu: 1) menyajikan pertanyaan atau masalah; 2) membuat hipotesis; 3)
merancang percobaan; 4) melakukan percobaan; 5) mengumpulkan dan; 6)
menganalisis data serta membuat kesimpulan.
2. Kemampuan pemahaman grafik dan kinematika mengacu pada 4 indikator
yaitu berdasarkan pendapat Robert J Beichner yang terdiri dari: 1) menentukan

6
Dens, E. S. I. Asbanu., “Pemanfaatan Geogebra Untuk Visualisasi Gelombang
Lissajous”, Jurnal Pendidikan Fisika Tadulako Online. Vol 9 (3), (2021), h. 49.
5

nilai besaran tertentu dari grafik; 2) menerjemahkan bahasa grafik ke bahasa


verbal; 3) mengidentifikasi grafik berdasarkan deskripsi; 4) mengidentifikasi
grafik yang memiliki variabel berbeda.
3. Media yang dipakai dalam penelitian ini yaitu berbantuan software geogebra
dengan materi gerak lurus.

D. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan, maka rumusan masalah
dalam penelitian ini ialah:
1. Apakah terdapat pengaruh model inkuiri terbimbing berbantuan geogebra
terhadap pemahaman grafik kinematika peserta didik pada materi gerak lurus?
2. Bagaimana peningkatan pemahaman grafik kinematika peserta didik setelah
diberi pelakuan model inkuiri terbimbing dengan berbantuan software
geogebra?

E. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan dari penelitian ini ialah:
1. Mengetahui pengaruh model inkuiri terbimbing berbantuan geogebra terhadap
pemahaman grafik kinematika peserta didik pada materi gerak lurus.
2. Mengetahui peningkatan pemahaman grafik kinematika peserta didik setelah
diberi pelakuan model inkuiri terbimbing dengan berbantuan software
geogebra.

F. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi beberapa pihak
diantaranya:
1. Manfaat Teoritis
a. Bagi peneliti lain, penelitian ini menambah wawasan, pengalaman, dan
sebagai salah satu sumber informasi dan bahan rujukan untuk
mengembangkan penelitian selanjutnya.
b. Bagi guru fisika, penelitian ini menambah wawasan dalam upaya
meningkatkan hasil menginterpretasikan grafik kinematika dengan
menggunakan bantuan software geogebra.
6

c. Bagi sekolah, penelitian ini sebagai bahan evaluasi efektivitas pelaksanaan


program penelitian dan proses belajar mengajar pada mata pelajaran fisika.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi peneliti, penelitian ini sebagai salah satu syarat melaksanakan
penelitian skripsi di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dan sebagai latihan
memperoleh ilmu pengetahuan melalui analisa praktik lapangan dengan
disertai data konkrit dalam penelitian tersebut.
b. Bagi guru fisika, penelitian ini memberikan referensi media pembelajaran
untuk diterapkan pada siswa dengan berbantuan software geogebra pada
materi gerak lurus dan lebih mengenal serta memahami karakteristik gaya
belajar siswa sehingga dapat disesuaikan dengan gaya pembelajaran guru.
c. Bagi siswa, penelitian ini membantu para siswa untuk memperoleh
pemahaman grafik yang optimal pada materi gerak lurus dengan
menggunakan software geogebra.
d. Bagi sekolah, penelitian ini memberikan referensi dalam meningkatkan
kualitas pendidikan dan proses belajar mengajar yang dilakukan oleh guru.
BAB II

KAJIAN TEORI, KERANGKA BERPIKIR, DAN HIPOTESIS


PENELITIAN

A. Deskripsi Teoritik
1. Model Pembelajaran Inkuiri
a. Definisi Model Pembelajaran

Joyce & Weil mempelajari model-model berdasarkan teori belajar yang


dikelompokkan menjadi empat kategori. Model-model ini mewakili pola
perilaku pembelajaran umum yang bertujuan mencapai tujuan pembelajaran
yang diharapkan.7 Menurut Zulfiani dkk, model adalah rencana atau pola yang
dapat digunakan untuk merancang mekanisme suatu pengajaran, meliputi
sumber belajar, subjek pembelajaran, lingkungan belajar, dan kurikulum. 8
Sedangkan Pembelajaran adalah proses di mana siswa diberdayakan secara
intelektual sehingga mereka memiliki motivasi untuk belajar, sementara terjadi
interaksi dua arah antara siswa dan guru.9 Dengan demikian, model
pembelajaran merupakan suatu rencana atau pola yang digunakan untuk
merancang mekanisme pengajaran sehingga dapat tercipta komunikasi dua
arah antara siswa dan guru.

Menurut Joyce & Weil, model pembelajaran merupakan suatu rencana atau
pola yang digunakan untuk membentuk kurikulum (rencana pembelajaran
jangka panjang), merancang materi pembelajaran, dan membimbing proses
pembelajaran di dalam kelas maupun di tempat lain. 10 Sementara menurut
Hamzah dan kawan-kawan, model pembelajaran adalah suatu kegiatan

7
Putri Khoerunnisa & Syifa Masyhyuril Aqwal, ”Analisis Model-model Pembelajaran”,
Jurnal Pendidikan Dasar, Vol. 4 No. 1, 2020, h. 03.
8
Zulfiani, Tonih Feronika, dan Kinkin Suartini, ”Strategi Pembelajaran Sains”, (Jakarta:
Lembaga Penelitian UIN Jakarta, 2009), Cet, 1, h. 117.
9
Suhendi Syam, Dkk., ”Belajar dan pembelajaran”, (Medan: Yayasqan Kita Menulis,
2022), Cet. 1, h. 06.
10
Putri Khoerunnisa & Syifa Masyhyuril Aqwal, Loc.cit.

7
8

pembelajaran yang disengaja dirancang dengan tujuan agar proses


pembelajaran dapat dijalani dan diterima dengan mudah oleh siswa.11

Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran


merupakan suatu kegiatan pembelajaran yang bertujuan memudahkan proses
belajar mengajar agar dapat dipahami dan diterima oleh siswa.

b. Pengertian Model Pembelajaran Inkuiri

Kata "Inquiry", atau yang sering ditulis sebagai "inkuiri" dalam Bahasa
Indonesia, memiliki makna dari pertanyaan atau pemeriksaan, serta melibatkan
partisipasi dalam mengajukan pertanyaan, mencari informasi, dan melakukan
penyelidikan (Trianto, 2007). Pembelajaran inkuiri merupakan suatu proses
kolaboratif antara guru dan siswa dalam kegiatan pembelajaran yang bertujuan
untuk menanamkan dasar-dasar berpikir ilmiah pada siswa dan menempatkan
mereka dalam peran yang menuntut inisiatif dan motivasi yang besar, sehingga
siswa dapat merumuskan penemuan mereka sendiri. 12

Pembelajaran inkuiri menekankan pada proses pencarian dan penemuan


materi pelajaran atau kajian, yang tidak diberikan secara langsung. Peran siswa
dalam pembelajaran ini adalah mencari dan menemukan materi pelajaran atau
kajian pembelajaran secara mandiri, sementara pengajar berperan sebagai
fasilitator atau pembimbing siswa dalam proses belajar (Trianto, 2017).13

Menurut Hamalik (2011), pengajaran berdasarkan inkuiri adalah suatu


strategi yang berpusat pada siswa, di mana kelompok siswa menggali isu atau
mencari jawaban terhadap pertanyaan melalui prosedur yang diatur dengan
jelas dan struktural. 14

11
Dasep Bayu Ahyar, ”Model-model Pembelajaran”, (Sukoharjo: Pradina Pustaka, 2021),
Cet. 1, h. 04.
12
Ibid., h. 106-107.
13
Muthmainnah, Dkk., Sistem Model dan Desain Pembelajaran, (Aceh: Yayasan penerbit
Muhammad Zaini, 2021), h. 76.
14
Nurdyansyah dan Eni Fariyatul Fahyumi, Op. Cit., h. 137.
9

Dari pendapat tersebut, dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran


inkuiri merupakan model pembelajaran yang menempatkan siswa sebagai
pusat, di mana siswa secara aktif terlibat dalam pencarian jawaban terhadap
pertanyaan melalui prosedur yang telah ditetapkan dengan jelas dan terstruktur.

c. Tujuan Pembelajaran Berbasis Inkuiri


Tujuan dari penggunaan inkuiri dalam pembelajaran adalah untuk
mengembangkan kemampuan berpikir secara sistematis, logis, dan kritis, serta
untuk mengembangkan kemampuan intelektual sebagai bagian dari proses
mental. Dalam metode inkuiri, siswa tidak hanya dituntut untuk memahami
materi pelajaran, tetapi juga untuk mampu menggunakan kemampuan yang
dimilikinya secara optimal. 15
Ciri utama strategi pembelajaran inkuiri adalah: 16
1) Strategi pembelajaran inkuiri menekankan kepada aktivitas siswa secara
maksimal untuk mencari dan menemukan, dengan demikian strategi ini
menempatkan siswa sebagai subjek belajar.
2) Seluruh aktivitas yang dilakukan siswa diarahkan untuk mencari dan
menemukan jawaban sendiri dari sesuatu yang dipertanyakan.
3) Tujuan penggunaan strategi pembelajaran inkuiri adalah mengembangkan
kemampuan berpikir secara sistematis, kritis, logis dan analisis.
d. Langkah-langkah Model Pembelajaran Inkuiri
Tahap-tahap strategi pembelajaran inkuiri adalah sebagai berikut:17
1) Merumuskan masalah; kemampuan yang dituntut adalah: a) kesadaran
terhadap masalah; b) melihat pentingnya masalah dan c) merumuskan
masalah.
2) Mengembangkan hipotesis; kemampuan yang dituntut dalam
mengembangkan hipotesis ini adalah: a) menguji dan mengelompokkan

Ibid., h. 142.
15

Ali Mudlofir dan Evi Fatimatur Rusydiyah, Desain Pembelajaran Inovatif, (Jakarta: PT
16

RajaGrafindo Persada, 2016), h. 67.


17
Ibid., h. 69.
10

data yang dapat diperoleh; b) melihat dan merumuskan hubungan yang ada
secara logis, dan merumuskan hipotesis.
3) Menguji jawaban tentatrif; kemampuan yang dituntut adalah: a) merakit
peristiwa, terdiri dari: mengidentifikasi peristiwa yang dibutuhkan,
mengumpulkan data, dan mengevaluasi data; b) menyusun data, terdiri
dari: menstranslasikan data, menginterpretasikan data dan
mengklasifikasikan data; c) analisis data, terdiri dari: melihat hubungan,
mencatat persamaan dan perbedaan, dan mengidentifikasi trend, sekuensi,
dan keteraturan.
4) Menarik kesimpulan; kemampuan yang dituntut adalah: a) mencari pola
dan makna hubungan, dan b) merumuskan kesimpulan.
5) Menerapkan kesimpulan dan generalisasi.
e. Jenis-jenis Pembelajaran Inkuiri
Dalam Standard for science Teacher Preparation (1998) terdapat 3
tingkatan inkuiri, yakni: 18
1) Discovery atau Structured Inquiry
Dalam tingkatan ini tindakan utama guru ialah mengidentifikasi
permasalahan dan proses, sementara siswa mengidentifikasi alternatif hasil.
2) Guided Inquiry
Tahap Guided Inquiry mengacu pada tindakan utama guru ialah
mengajukan permasalahan, siswa menentukan proses dan penyelesaian
masalah.
3) Open Inquiry
Tindakan utama pada Open Inquiry ialah guru memaparkan konteks
penyelesaian masalah kemudian siswa mengidentifikasi dan menyelesaikan
masalah.

18
Zulfiani, Tonih Feronika, dan Kinkin Suartini, Op. Cit., h. 121.
11

2. Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing


a. Definisi Inkuiri Terbimbing
Irfan Naufal Umar dan Sajap Maswan mendefinisikan inkuiri terbimbing
sebagai suatu proses pembelajaran di mana guru menyediakan unsur-unsur
dasar dalam suatu pelajaran, kemudian meminta siswa untuk membuat
generalisasi. Guru bertindak sebagai fasilitator yang mengajukan persoalan-
persoalan untuk merangsang siswa. Istilah "guided inquiry" digunakan ketika
dalam kegiatan inkuiri, guru memberikan bimbingan atau petunjuk yang cukup
luas kepada siswa.19
Metode pembelajaran inkuiri terbimbing, yang juga dikenal sebagai
Guided Inquiry, merupakan salah satu pendekatan pembelajaran inkuiri di
mana guru memberikan bimbingan atau petunjuk yang cukup luas kepada
siswa.
Inkuiri terbimbing menitikberatkan pada aktivitas kelas yang berpusat
pada siswa dan memungkinkan mereka untuk memanfaatkan berbagai sumber
belajar, tidak hanya mengandalkan guru sebagai satu-satunya sumber
pengetahuan. Siswa aktif terlibat dalam proses mental melalui kegiatan
pengamatan, pengukuran, dan pengumpulan data untuk mencapai suatu
kesimpulan. Dalam pembelajaran inkuiri terbimbing, siswa aktif terlibat dalam
seluruh proses pembelajaran, mulai dari perencanaan, pelaksanaan, hingga
evaluasi. Dengan menerapkan pendekatan pembelajaran berbasis inkuiri, akan
mendorong keingintahuan siswa dalam menemukan hal-hal yang ingin mereka
ketahui.20
Pada dasarnya, selama proses belajar berlangsung, siswa akan
mendapatkan panduan sesuai dengan kebutuhan mereka. Pada tahap awal, guru
memberikan banyak bimbingan, namun pada tahap-tahap selanjutnya,
bimbingan tersebut dikurangi sehingga siswa dapat melakukan proses inkuiri
secara mandiri. Bimbingan yang diberikan dapat berupa pertanyaan-

19
Irfan Naufal Umar dan Sajap Maswan, Aplikasi Pendekatan Inkuiri Dalam Persekitaran
Pembelajaran Berdasarkan Web, (Pusat Teknologi Pengajaran: Universiti Sains Malaysia), h. 3.
20
Nurdyansyah dan Eni Fariyatul Fahyumi, Op. Cit., h. 145.
12

pertanyaan dan diskusi multi arah yang dapat membantu siswa memahami
konsep-konsep dalam pelajaran fisika. Selain itu, bimbingan juga dapat
diberikan melalui lembar kerja siswa yang telah terstruktur. Selama proses
belajar, guru harus memantau kelompok diskusi siswa agar dapat memberikan
petunjuk yang dibutuhkan oleh siswa.
b. Langkah-langkah Pembelajaran Inkuiri Terbimbing (Guided Inquiry)

Tahapan model pembelajaran inkuiri terbimbing (Guided Inquiry)


disajikan pada tabel sebagai berikut.21
Tabel 2. 1 Tahapan model pembelajaran inkuiri terbimbing

Tahapan Kegiatan Pembelajaran


Pembelajaran
Guru Siswa

Identifikasi ruang Meminta peserta didik untuk Merumuskan masalah sesuai


lingkup masalah merumuskan permasalahan peristiwa yang diberikan
(inisiasi)
atau indetifikasi masalah guru dan bimbingan guru.
sesuai dengan peristiwa dalam
kehidupan sehari-hari

Membuat hipotesis Meminta peserta didik untuk membuat hipotesis


(seleksi) merumuskan hipotesis yaitu atau dugaaan sementara
guru mengarahkan peserta sesuai rumusan masalah.
didik dengan memberikan
pertanyaan sesuai dengan
rumusan masalah.

Merancang Memantau perkembangan Melakukan percobaan sesuai


percobaan percobaan yang dilakukannya. langkah-langkah yang
(eksplorasi)

21
Sukma, Laili Komariyah, dan Muliati Syam., “Pengaruh Model Pembelajaran Inkuiri
Terbimbing (Guided Inquiry) dan Motivasi Terhadap Hasil Belajar Fisika Siswa”, Saintifika, Vol. 18
No.1, (2016), h.51-52.
13

terdapat pada LKPD.

Melakukan Membimbing dari kelompok Bertanya jika kurang


percobaan untuk ke kelompok lain jika peserta mengerti dan mendengarkan
pengumpulan
didik kurang paham dengan arahan dari guru.
data/informasi
(formulasi) percobaan yang akan
dilakukan.

Interpretasi data dan Membimbing peserta didik Mengolah data sesuai hasil
mengembangkan untuk mengolah data. percobaan.
kesimpulan (koleksi)

Mengkomunikasikan Membimbing peserta didik Menarik kesimpulan.


hasil percobaan dari kelompok ke kelompok
(presentasi)
untuk menarik kesimpulan.

c. Karakteristik Inkuiri Terbimbing (Guided Inquiry)


Menurut Sanjaya (2014), ada beberapa hal yang menjadi karakteristik
utama dalam pembelajaran inkuiri, yaitu:22
1) Inkuiri menekankan kepada aktivitas siswa secara maksimal untuk
mencari dan menemukan. Siswa tidak hanya berperan sebagai penerima
pelajaran melalui penjelasan guru secara verbal di dalam proses
pembelajaran, tetapi siswa juga berperan untuk menemukan sendiri inti
dari materi pelajaran itu sendiri.
2) Seluruh aktivitas yang dilakukan siswa diarahkan untuk mencari dan
menemukan jawaban sendiri dan sesuatu yang dipertanyakan, sehingga
diharapkan dapat menumbuhkan sikap percaya diri (self belajar). Dengan
demikian, metode pembelajaran inkuiri menempatkan guru sebagai
sumber belajar akan tetapi sebagai fasilitator dan motivator belajar siswa.

22
Nurdyansyah dan Eni Fariyatul Fahyumi, Op. Cit., h. 141-142.
14

3) Tujuan dari penggunaan inkuiri dalam pembelajaran adalah


mengembangkan kemampuan berpikir secara sistematis, logis dan kritis
atau mengembangkan kemampuan intelektual sebagai bagian dari proses
mental. Siswa tidak hanya dituntut agar menguasai materi pelajaran dalam
metode inkuiri, akan tetapi bagaimana siswa dapat menggunakan
kemampuan yang dimilikinya secara optimal.
d. Kelebihan Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing (Guided Inquiry)
Penggunaan ikuiri tebimbing (guided inquiry) memiliki beberapa
kelebihan untu siswa, antara lain: 23
1) Siswa dapat mengembangkan keterampilan bahasa, membaca dan
keterampilan sosial
2) Siswa dapat membangun pemahaman sendiri
3) Siswa mendapat kebebasan dalam melakukan penelitian
4) Siswa dapat meningkatkan motivasi belajar dan mengembangkan strategi
belajar untuk menyelesaikan masalah
e. Kelemahan Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing (Guided
Inquiry)
Inkuiri terbimbing (Guided Inquiry) juga mempunyai beberapa kelemahan
antara lain:24
1) Proses pembelajaran membutuhkan waktu yang lebih lama
2) Inkuiri terbimbing (guided inquiry) sering bergantung pada kemampuan
matematika siswa, kemampuan bahasa siswa, ketrampilan belajar mandiri
dan self-management.
3) Siswa yang aktif mungkin tetap tidak paham atau mengenali konsep dasar,
aturan dan prinsip, serta siswa sering kesulitan untuk membuat pendapat,
membuat hipotesis, membuat rancangan percobaan dan menarik
kesimpulan.

23
Nurdyansyah dan Eni Fariyatul Fahyumi, Op. Cit., h. 148.
24
Ibid.
15

3. Software Geogebra
Geogebra menjadi program komputer yang bersifat sangat dinamis dan
interaktif dalam mendukung pembelajaran dan penyelesaian persoalan
matematika khususnya geometri, aljabar, dan kalkulus. Dalam fungsi sebagai
geometri dinamis, konstruksi gambar geometri dapat dilakukan dengan titik,
vektor, ruas garis, irisan kerucut (seperti lingkaran, elips, dan lain-lain) dan
fungsi dalam geometri. Kemampuan Geogebra dalam sistem aljabar dapat
digunakan untuk menyelesaikan hal-hal penting yang berhubungan dengan
fungsi tertentu (seperti titik ekstrim, akar, dan lain-lain), penggunaan rumus
fungsi dan titik koordinat secara langsung pada input bar, serta mencari nilai
turunan dan integral dari sebuah fungsi. 25
Software geogebra merupakan gabungan dinamika sistem geometri
dengan komputer aljabar sistem yang dapat dimanfaatkan untuk memodelkan
fenomena dunia nyata. Software ini bekeja dengan koordinat vektor yang
mampu memvisualkan fenomena bergantung waktu dan terhubung langsung
dengan browser dekstop, tablet (ipad), smartphone, tanpa ekstensi flash atau
javascript. Aplikasi geogebra dalam pembelajaran fisika terbukti efektif
mengembangkan pengetahuan siswa, merangsang penalaran logika dan
komunikasi. Sayangnya, pemanfaatan geogebra sebagai media simulasi dalam
pembelajaran fisika masih belum banyak diteliti. 26
Pemanfaatan program geogebra memberikan beberapa keuntungan,
diantaranya adalah sebagai berikut:27
1) Lukisan-Lukisan geometri yang biasanya dihasilkan dengan cepat dan
teliti dibandingkan dengan menggunakan pensil, penggaris, atau jangka.
2) Adanya fasilitas animasi dan gerakan-gerakan manipulasi (dragginga)
pada program geogebra dapat memberikan pengalaman visual yang lebih
jelas kepada peserta didik dalam memahami konsep geometri.

25
Nanang Priatna dan Muhammad Arsani, Media Pembelajaran Matematika dengan
Geogebra, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya Offset, 2019), h. 02.
26
Dens, E. S. I. Asbanu., Op. Cit., h. 49.
27
Ali Mahmudi, ”Membelajarkan Geometri dengan Program GeoGebra”, (Yogyakarta:
Universitas Negeri Yogyakarta), h.471.
16

3) Dapat dimanfaatkan sebagai balikan atau evaluasi untuk memastikan


bahwa lukisan yang telah dibuat benar.
4) Mempermudah guru atau peserta didik untuk menyelidiki atau
menunjukkan sifat-sifat yang berlaku pada suatu objek geometri.
Penggunaan media software geogebra ini membuat siswa lebih mudah dalam
memahami grafik kinematika gerak. Karena software ini bekeja dengan
koordinat vektor yang mampu memvisualkan grafik dengan mengubah nya
menjadi bentuk yang diinginkan.
4. Pemahaman Grafik Kinematika
Grafik atau diagram adalah gambaran visual yang menggambarkan data
berdasarkan nilai-nilai pengamatan asli atau dari tabel-tabel yang telah
disusun sebelumnya.28
Grafik yang mengilustrasikan peristiwa fisik memberikan gambaran yang
mudah dipahami, yang sulit diperoleh melalui tabel data yang sama. Mokros
dan Tinker mencatat bahwa grafik memungkinkan ilmuwan menggunakan
kemampuan pengenalan pola visual yang kuat untuk menemukan perbedaan
yang halus. Bahkan, ada pandangan bahwa tidak ada alat statistik lain yang
dapat memfasilitasi pengenalan pola dalam data yang kompleks sebagaimana
yang dilakukan oleh grafik. Grafik merangkum informasi dalam jumlah besar
namun tetap memungkinkan analisis yang mendetail. 29

Grafik merupakan salah satu alat bantu yang berguna untuk


menvisualisasikan kecenderungan dari hubungan antara besaran fisika secara
visual. Kemampuan menginterpretasi dan menggambar grafik merupakan
keterampilan yang esensial dalam mempelajari ilmu fisika. Interpretasi grafik
diperlukan untuk memahami data atau keadaan yang disajikan dalam bentuk
grafik. Dalam mempelajari ilmu pengetahuan alam seperti fisika, kemampuan
menginterpretasi dan menggambar grafik sangat penting untuk memahami

28
Rahmy Zulmaulida, Teori Statistik Pendidikan, (Aceh: Yayasan Penerbit Muhammad
Zaini, 2022) h. 69.
29
Robert J. Beichner, Op. Cit., h. 750.
17

konsep-konsep fisika dengan lebih baik. Penggunaan grafik mempermudah


proses pemahaman terhadap konsep-konsep tersebut.

Beichner (1994) mengidentifikasi beberapa kesalahan umum yang sering


terjadi dalam menginterpretasi grafik kinematika. Pertama, siswa cenderung
menganggap grafik sebagai representasi literal dari suatu keadaan. Sebagai
contoh, ketika diminta untuk menggambar grafik kecepatan terhadap waktu
dari sebuah sepeda yang menuruni bukit kemudian berjalan di jalan yang
datar, siswa mungkin menggambarkan bukit dan lembah yang dilalui oleh
sepeda. Kedua, siswa seringkali bingung tentang arti kemiringan garis pada
grafik. Mereka tidak memahami bahwa besar kecilnya kecepatan atau
percepatan berpengaruh pada kemiringan kurva pada grafik jarak terhadap
waktu atau kecepatan terhadap waktu. Ketiga, siswa sering mengalami
kesulitan dalam membedakan arti antara grafik jarak terhadap waktu dan
kecepatan terhadap waktu. Mereka mungkin menganggap bahwa pertukaran
antara variabel kinematika tidak akan mengubah tampilan grafik.30
Interpretasi diartikan sebagai pendapat teoritis atau tafsiran.
Menginterpretasi berarti menafsirkan sesuatu secara teoritis.
Menginterpretasi bukan hanya sekadar menafsirkan, tetapi juga memerlukan
pemahaman konsep serta kemampuan untuk mengungkapkan penafsiran
secara teoritis. Dengan demikian, menginterpretasi grafik merupakan proses
menafsirkan suatu kejadian yang direpresentasikan dalam bentuk grafik atau
tabel data secara teoritis. Proses interpretasi juga mencakup kemampuan
dalam mengenali aspek-aspek penting dan membedakannya dari bagian-
bagian yang kurang relevan dengan informasi yang diberikan. Sebagai
contoh, perilaku dalam menginterpretasi melibatkan kemampuan siswa untuk
mengidentifikasi dan memahami ide-ide utama yang disajikan, serta
memahami hubungan antar ide atau gagasan.
Menurut Beichner (1994) terdapat empat indikator yaitu: 1) menentukan
nilai besaran tertentu dari grafik; 2) menerjemahkan bahasa grafik ke bahasa

30
Ibid., h. 755.
18

verbal; 3) mengidentifikasi grafik berdasarkan deskripsi dan; 4)


mengidentifikasi grafik yang memiliki variabel yang berbeda. 31

Dalam kaitan pembelajaran fisika, interpretasi meliputi:


a) Kemampuan menafsirkan pernyataan verbal.
b) Kemampuan menafsirkan gambar, menafsirkan grafik, diagram, dan
persamaan matematis.
c) Kemampuan menafsirkan berbagai tipe data.
d) Kemampuan membuat kualifikasi yang pantas dalam menafsirkan data.
e) Kemampuan membedakan sekitar atau kesimpulan kontradiktif dari
susunan data. 32
Pada pembahasan kinematika, grafik dijadikan sebagai salah satu
representasi yang digunakan untuk menjelaskan konsep gerak. Konsep-konsep
kinematika gerak meliputi perpindahan, kecepatan, dan percepatan yang
berkaitan dengan fungsi waktu. Bentuk-bentuk gerakan partikel atau benda
dapat dipahami dengan menganalisis grafik kinematika. Kinematika menjadi
materi awal dalam pembelajaran fisika di kelas X dan menjadi landasan untuk
memahami materi-materi selanjutnya. Oleh karena itu, pemahaman konsep
tentang grafik kinematika menjadi sangat penting. Untuk menguasai konsep
tersebut, siswa diharapkan melatih kemampuan interpretasi khususnya pada
grafik kinematika.33

31
Usman dan Vicran Zharvan, Op. Cit., h. 25.
32
Iing Mustain, ”Kemampuan Membaca dan Interpretasi Grafik dan Data: Studi Kasus
pada Siswa Kelas 8 SMPN, “ Scientice Educatia, vol. 5 no. 2, (2015), h. 4.
33
Yaumilhaz Parmalo, Dkk., Op. Cit., h.4.
19

5. Gerak Lurus
a. Peta Konsep Gerak Lurus

Gambar 2. 1 Peta Konsep


b. Konsep Gerak
Bumi dan semua benda di dalamnya memiliki kemampuan untuk bergerak.
Bahkan, sesuatu yang tampak diam, seperti jalan, sebenarnya bergerak sejalan
dengan rotasi bumi, orbit mengelilingi matahari, orbit matahari mengelilingi
pusat galaksi Bima Sakti, dan perpindahan galaksi relatif terhadap galaksi
lainnya.34
Studi tentang gerakan benda, bersama dengan konsep terkait mengenai
benda dan energi, dikenal dengan istilah mekanika (mekanik). Mekanika
terbagi menjadi dua bagian, yaitu kinematika (kinematik) dan dinamika

34
David Halliday, Robert Resnick dan Jearl Walker, “Fisika Dasar Edisi 7 Edisi 1”,
(Jakarta: Erlangga, 2010), h. 15.
20

(dinamik). Kinematika memberikan deskripsi tentang bagaimana benda


bergerak, sementara dinamika menjelaskan tentang gaya dan bagaimana benda
bereaksi terhadapnya..35
c. Materi Gerak Lurus
Sebuah objek dikatakan bergerak ketika mengalami perubahan posisi
relatif terhadap titik referensi tertentu. Lintasan adalah jalur yang ditempuh
oleh objek ketika bergerak. Jika objek bergerak sepanjang lintasan yang lurus,
maka gerakannya disebut sebagai gerak lurus.
1) Besaran-besaran dalam Gerak Lurus
a) Posisi
Posisi merupakan lokasi suatu objek pada titik waktu tertentu relatif
terhadap suatu titik referensi. Pengukuran posisi objek dilakukan dengan
mengacu pada suatu kerangka referensi. Kerangka referensi ini sering kali
direpresentasikan melalui gambaran sumbu koordinat. Pada konteks gerak
lurus, sistem koordinat yang umumnya digunakan adalah koordinat kartesian.
Posisi suatu objek dapat berada di sebelah kanan atau kiri titik referensi,
di mana konvensi penentuan positif dan negatif digunakan untuk
membedakan kedua arah tersebut. Biasanya, posisi di sebelah kanan titik
referensi ditetapkan sebagai posisi positif, sementara posisi di sebelah kiri
titik referensi ditetapkan sebagai posisi negatif. Sebagai contoh, perhatikan
gambar 2.2 di bawah ini.

35
Douglas C. Giancoli, ”Fisika: Prinsip dan Aplikasi Edisi Ketujuh Jilid I”, (Jakarta:
Penerbit Erlangga, 2018), h. 27.
21

Gambar 2. 2 Posisi Benda


Berdasarkan gambar 2.2 di atas, posisi titik B berjarak 6 di sebelah kanan
titik O, dapat dikatakan bahwa posisi titik B adalah xB = +6. Posisi A berjarak
-4 di sebelah kiri titik O, maka dapat dikatakan bahwa posisi titik A adalah
xA = -4. Berdasarkan contoh tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa posisi
suatu benda ditentukan oleh besar dan arah, sehingga posisi termasuk ke
dalam besaran vektor.
b) Jarak dan Perpindahan
Jarak dan perpindahan memiliki pengertian yang berbeda. Jarak diartikan
sebagai panjang lintasan yang ditempuh oleh suatu benda dan merupakan
besaran skalar. Perpindahan adalah perubahan kedudukan suatu benda dan
merupakan besaran vektor.36

Gambar 2. 3 Perbedaan antara Jarak dan Perpindahan


Contohnya yaitu seseorang yang berjalan 70 m kearah timur dan kemudian
berputar arah dan berjalan kembali ke arah barat sejauh 30 m seperti pada
Gambar. Jarak total yang ditempuh orang tersebut adalah 100 m. Akan tetapi

36
Setya Nurachmandani, ”Fisika 1 untuk SMA/MA Kelas X”, (Jakarta: Pusat perbukuan,
2009), h. 37.
22

perpindahannya adalah 40 m karena orang tersebut pada saat ini hanya


berjarak 40 m dari titik awalnya. Tanda panah tebal pada Gambar 2.3
menunjukkan perpindahan yang besarnya 40 m dengan arah ke kanan. 37
c) Kelajuan dan Kecepatan
Istilah ”kelajuan” (speed) merujuk pada seberapa jauh sebuah benda
bergerak dalam suatu interval tertentu, tanpa memperhatikan arahnya dan
termasuk besaran skalar. Jika mobil bergerak sejauh 240 kilometer (km)
dalam waktu 3 jam, kita mengatakan bahwa kelajuan rata-ratanya adalah 80
km/jam. Secara umum, kelajuan rata-rata (average speed) sebuah benda
didefinisikan sebagai jarak total yang ditempuh di sepanjang lintasannya
dibagi dengan waktu yang digunakan untuk menempuh jarak ini:
𝑗𝑎𝑟𝑎𝑘 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑡𝑒𝑚𝑝𝑢ℎ
Kelajuan rata-rata = 𝑤𝑎𝑘𝑡𝑢 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑏𝑒𝑟𝑙𝑎𝑙𝑢

Istilah ”kecepatan” dan ”kelajuan” sering kali digunakan secara bergantian


di dalam bahasa sehari-hari. Namun, dalam fisika harus dapat membedakan
antara keduanya. Kelajuan hanyalah sebuah bilangan positif, dengan satuan.
Sedangkan kecepatan (Velocity) digunakan untuk menentukan seberapa cepat
suatu benda bergerak dan arah pergerakan benda tersebut. Oleh sebab itu,
kecepatan adalan besaran vektor. Kecepatan rata-rata (average velocity)
didefinisikan dalam besaran perpindahan dan bukan dalam jarak tempuh
total:38
𝑝𝑒𝑟𝑝𝑖𝑛𝑑𝑎ℎ𝑎𝑛 (𝑝𝑜𝑠𝑖𝑠𝑖 𝑎𝑘ℎ𝑖𝑟 − 𝑝𝑜𝑠𝑖𝑠𝑖 𝑎𝑤𝑎𝑙)
Kecepatan rata-rata = 𝑤𝑎𝑘𝑡𝑢 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑏𝑒𝑟𝑙𝑎𝑙𝑢 = 𝑤𝑎𝑘𝑡𝑢 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑏𝑒𝑟𝑙𝑎𝑙𝑢

d) Percepatan
Percepatan terjadi ketika suatu kecepatan berubah. Percepatan termasuk
besaran vektor. Satuan Internasional dari percepatan adalah m/s2 . Percepatan
bisa bernilai positif dan negatif. Bila nilai percepatan positif, hal ini
menunjukkan bahwa kecepatan benda bertambah ketika bergerak

37
Douglas C. Giancoli, Op. Cit., h. 28.
38
Ibid., h. 29.
23

(dipercepat). Sedangkan bila negatif, hal ini berarti kecepatannya menurun


(diperlambat). Rumus percepatan adalah sebagai berikut:39

∆𝑣 𝑣2 − 𝑣1
𝑎̅ = =
∆𝑡 𝑡2 − 𝑡1
Keterangan:
𝑎̅ = percepatan rata-rata (m.s-2 )
∆𝑣 = perubahan kecepatan (m.s-1 )
∆𝑡 = selang waktu (s)
2) Jenis Gerak Lurus
a) Gerak Lurus Beraturan (GLB)

Gerak lurus beraturan adalah gerak suatu benda jika lintasan yang dilalui
tersebut berupa bidang lurus dan memiliki kecepatan yang tetap untuk setiap
saat.40 Secara sistematis dirumuskan:
𝑠 = 𝑣. 𝑡
Keterangan:
v = kecepatan rata-rata (m.s-1)
s = jarak yang ditempuh (m)
t = selang waktu (s)

Pada gerak lurus beraturan, jarak yang ditempuh oleh benda sama dengan
perpindahannya diukur dari kedudukan awal. 41
 Grafik hubungan antara jarak yang ditempuh dengan waktu untuk benda
yang bergerak lurus beraturan (GLB) ditunjukkan pada Gambar 2.4.

39
David Halliday, Robert Resnick dan Jearl Walker, Op. Cit., h. 20.
40
Aip Saripudin, Dede Rustiawan K dan Adit Suganda, ”Praktik Belajar Fisika untuk Kelas
X”, (Jakarta: Pusat Perbukuan, 2009), h. 38.
41
Karyono, Dwi Satya Palupi dan Suharyanto, ”Fisika untuk SMA dan MA Kelas X”,
(Jakarta: Pusat Perbukuan, 2009), h.40-41.
24

Gambar 2. 4 Grafik jarak yang ditempuh sebagai fungsi waktu


 Grafik hubungan antara kecepatan dengan waktu untuk benda yang
bergerak lurus beraturan (GLB) ditunjukkan pada Gambar 2.5.

Gambar 2. 5 Grafik kecepatan sebagai fungsi waktu


b) Gerak Lurus Berubah Beraturan (GLBB)
Gerak lurus berubah beraturan (GLBB) adalah suatu benda yang
kecepatannya dinaikan atau diturunkan secara beraturan terhadap waktu dan
lintasannya berupa garis lurus. GLBB bergerak pada lintasan garis lurus yang
percepatannya tetap.42
Kecepatan benda setelah waktu t diperoleh dengan mengambil saat awal
mengamati gerak (t1 = 0), kecepatan v1 = v0 dan saat akhir mengamati gerak
(t2 = t), kecepatan benda v2 = vt. Persamaan kecepatan benda setelah waktu t
tersebut adalah:

𝑣2 − 𝑣1
𝑎=
𝑡2 − 𝑡1
𝑣𝑡 − 𝑣0
𝑎=
𝑡
𝑣𝑡 = 𝑣0 + 𝑎𝑡

Untuk ∆𝑣 = 𝑣𝑡 − 𝑣0, sehingga diperoleh:


∆𝑣 = 𝑎𝑡

42
Setya Nurachmandani, Op. Cit., h.51.
25

Kecepatan rata-rata 𝑣̅ dari benda adalah:


𝑣0 − 𝑣𝑡
𝑣=
2
Dengan demikian,
∆𝑠 = 𝑣𝑡
𝑣0 − 𝑣𝑡
∆𝑠 = 𝑡
2
Karena 𝑣𝑡 = 𝑣0 + 𝑎 . 𝑡, maka perpindahan benda selama t dapat ditulis:
𝑣0 + (𝑣𝑡 + 𝑎𝑡)
∆𝑠 = 𝑡
2
1
∆𝑠 = 𝑣0 𝑡 + 𝑎 𝑡2
2
Selanjutnya, hubungan kecepatan awal, percepatan dan perpindahan yang
ditempuh selama mengalami percepatan dapat dirumuskan sebagai berikut:
𝑣𝑡 2 = 𝑣0 2 + 2𝑎𝑠
Keterangan:
vt = kecepatan akhir atau kecepatan setelah t sekon (m.s-1)
v0 = kecepatan awal (m.s-1)
𝑎̅ = percepatan (m.s-2)
T = selang waktu (s)
s = jarak tempuh (m)
Pada gerak lurus berubah beraturan, terdapat grafik Jarak terhadap waktu
dan grafik kecepatan terhadap waktu
(1) Grafik Jarak terhadap waktu

Gambar 2. 6 Grafik Jarak terhadap waktu


26

(2) Grafik Kecepatan terhadap waktu

Gambar 2. 7 Grafik Jarak terhadap waktu


B. Hasil Penelitian yang Relevan
Beberapa penelitian yang berhubungan dengan modal inkuiri terbimbing antara
lain:

1. Silva Isfahani (2019) dengan judul “Pengaruh LKS 3D Pageflip dalam


Pembelajaran Guided Inquiry Terhadap Kemampuan Menganalisis Siswa MA
Materi Suhu dan Kalor”. Hasil penelitian LKS 3D Pageflip dalam
pembelajaran guided inquiry berpengaruh terhadap kemampuan menganalisis
siswa. Hal ini dapat dilihat bahwa hasil pretest dan posttest kelas eksperimen
lebih tinggi dibandingkan kelas kontrol. 43
2. Nurhayati Harun (2020) dengan judul “Pengaruh Inkuiri Terbimbing Terhadap
High Order Thinking Skills Siswa SMA Materi Suhu dan Kalor”. Hasil
penelitian menunjukan bahwa model pembelajaran inkuiri terbimbing
berpengaruh terhadap high order thinking skills siswa SMA materi suhu dan
kalor. Hal ini dapat dilihat bahwa hasil pretest dan posttest kelas eksperimen
lebih tinggi dibandingkan kelas kontrol.44
3. Laily Ahila Qurrotul Firdausi, I Ketut Mahardika, Supeno (2021) dengan judul
“Pengaruh Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing Berbantuan Laboratorium
Virtual Terhadap Kemampuan Representasi Grafik Siswa SMA di Sekolah”.
Hasil penelitian menunjukan bahwa adanya pengaruh pembelajaran inkuiri

43
Silva Isfahani, ”Pengaruh LKS 3D Pageflip dalam Pembelajaran Guided Inquiry
Terhadap Kemampuan Menganalisis Siswa MA Materi Suhu dan Kalor,” UIN Syarif Hidayahtullah
Jakarta, SKRIPSI, (2019), h. 118.
44
Nurhayati Harun, ”Pengaruh Inkuiri Terbimbing Terhadap High Order Thinking Skills
Siswa SMA Materi Suhu dan Kalor,” UIN Syarif Hidayahtullah Jakarta, SKRIPSI, (2020), h. 83.
27

terbimbing berbantuan laboratorium virtual terhadap kemampuan representasi


grafik. Hal ini dapat dilihat dari nilai rata-rata kelas eksperimen sebesar 90
sedangkan kelas kontrol sebesar 77,22. Selain itu, perbandingan hasil belajar
kelas eksperimen dan kontrol juga dapat dilihat pada tabel data hasil post-test
representasi grafik. Adapun hasil kemampuan representasi grafik untuk tiap
aspeknya, kelas eksperimen memiliki hasil yang lebih tinggi daripada kelas
kontrol.45
4. Yaumilhaz Parmalo, Tomo Djudin, Erwina Oktavianty (2016) dengan judul
“Deskripsi Kemampuan Menafsirkan Grafik Kinematika Siswa Kelas X SMA
Negeri 3 Sungai Kakap”. Hasil penelitian menunjukan bahwa adanya
kemampuan menafsirkan grafik kinematika. Hal ini dapat dilihat dari
kemampuan menafsirkan grafik kinematika siswa sebesar 19,09 % (tergolong
rendah).46
5. Karsimen, Khaeruddin, dan Herman (2019) dengan judul “Analisis
Kemampuan Menafsirkan dala Pembelajaran Fisika Peserta Didik Kelas X
SMA Negeri 12 Makassar”. Hasil penelitian yang diperoleh berdasarkan tabel
distribusi frekuensi menunjukan dalam pembelajaran fisika secara keseluruhan
skor keterampilan proses sains dengan indikator menafsirkan dalam
pembelajaran fisika peserta didik sebanyak 0,58 % berada pada kategori sangat
rendah; 16,28% berada pada kategori rendah; 34,88% berada pada kategori
sedang; 9,30% berada pada kategori tinggi dan 0,58 pada kategori sangat
tinggi. 47
C. Kerangka Berpikir
Pembelajaran fisika pada umumnya masih berorientasi pada guru. Siswa
cenderung menerima apa yang dijelaskan guru, menghafal pengertian dan rumus.

45
Laily Ahila Qurrotul Firdausi, I Ketut Mahardika, Supeno, ”Pengaruh Model
Pembelajaran Inkuiri Terbimbing Berbantuan Laboratorium Virtual Terhadap Kemampuan
Representasi Grafik Siswa SMA di Sekolah,” Jurnal Pembelajaran Fisika, Vol. 10 No. 4, (2021), h.
134.
46
Yaumilhaz Parmalo, Tomo Djudin, Erwina Oktavianty, Op. Cit., h. 3.
47
Karsimen, Khaeruddin, dan Herman, Analisis Kemampuan Menafsirkan dala
Pembelajaran Fisika Peserta Didik Kelas X SMA Negeri 12 Makassar, Jurnal Sains dan Pendidikan
Fisika (JSPF), Jilid 15, Nomor 3 (2019), h. 63.
28

Sehingga, kurang memberi kesempatan pada peserta didik untuk terlibat aktif dalam
proses-proses ilmiah. Kinematika sebagai salah satu cabang dari mekanika dalam
ilmu Fisika kelas X SMA banyak menyajikan hubungan antara variabel-variabel
gerak dalam bentuk grafik. Penelitian yang dilakukan oleh R.J. Beichner dkk.
menunjukkan bahwa beberapa siswa masih mengalami kesulitan dalam
menginterpretasikan grafik kinematika.
Terkait pemasalahan tersebut, maka perlu upaya untuk membuat peserta didik
aktif dan juga meningkatkan kemampuan pemahaman grafik dan kinematik peserta
didik pada materi gerak lurus.
Salah satu model yang menghadapkan peserta didik kepada suatu
permasalahan nyata di awal pembelajaran adalah model pembelajaran inkuiri
terimbing (guided inquiry). Pembelajaran guided inquiry (inkuiri terbimbing) dapat
secara maksimal melibatkan kemampuan siswa untuk mencari dan menyelidiki
secara sistematis, kritis, logis, analitis, sebagai solusi untuk meningkatkan
kemampuan menganalisis siswa
Sintaks model pembelajaran inkuiri terimbing (guided inquiry) yang digunakan
menurut Eggen dan Kauchak terdiri dari 6 tahap pembelajaran yaitu menyajikan
pertanyaan atau masalah, membuat hipotesis, merancang percobaan, melakukan
percobaan, mengumpulkan dan menganalisis data serta membuat kesimpulan.
Pembelajaran inkuiri terbimbing akan melibatkan kegiatan praktikum yang
didalamnya terdapat proses pengolahan dan interpretasi data.
29

Gambar 2. 8 Kerangka Berpikir


D. Hipotesis Penelitian
Hipotesis penelitian adalah dugaan sementara terhadap kebenaran
permasalahan yang diteliti. Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah
diatas, maka hipotesis penelitian yang dapat dirumuskan adalah: terdapat pengaruh
model pembelajaran inkuiri terbimbing berbantuan geogebra terhadap pemahaman
grafik kinematika pada materi gerak lurus.
BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian


Penelitian ini dilakukan di SMA Cengkareng 1 Jakarta Jalan Bambu Larangan
RT. 005/RW. 17, Kel. Pegadungan, Kec. Kalideres, Kota Jakarta Barat dan
dilaksanakan pada tahun ajaran 2023/2024 semester 1.

B. Metode Penelitian
Jenis penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif. Metode yang
digunakan dalam penelitian ini yaitu metode kuasi eksperimen (Quasi Experiment
Methode). Metode kuasi eksperimen merupakan metode yang mempunyai
kelompok kontrol tetapi tidak berfungsi sepenuhnya untuk mengontrol variabel-
variabel luar yang mempengaruhi hasil penelitian eksperimen. 48

C. Desain Penelitian
Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu quasi
experimental design bentuk nonequivalent control group design. Pada desain ini
kelompok eksperimen maupun kontrol diambil secara tidak acak. 49 Kedua
kelompok akan diberikan perlakuan yang berbeda. Untuk kelompok eksperimen
diterapkan model inkuiri terbimbing sedangkan kelompok kontrol akan diterapkan
model saintifik. Sebelum diberikan perlakuan, kedua kelompok akan diberikan
pretest (tes kemampuan awal). Hal ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan
pemahaman grafik awal yang dimiliki siswa pada materi gerak lurus. Setelah diberi
perlakuan terhadap kedua kelompok akan diberikan posttest (tes kemampuan
akhir). Hal ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh suatu
perlakuan yang diberikan.

Desain nonequivalent control group design dapat digambarkan pada tabel 3.1
berikut.

48
Rukminingsih, Gunawan Adnan dan Mohammad Adnan Latief, Metode Penelitian
Pendidikan, (Yogyakarta: Erhaka Utama, 2020), Cet. 1, h. 50.
49
Rukminingsih, Gunawan Adnan dan Mohammad Adnan Latief, Op. Cit., h. 51.

30
31

Tabel 3. 1 Desain Penelitian


Kelompok Pretest Perlakuan Posttest
Eksperimen O1 X1 O2
Kontrol O1 X2 O2

Keterangan:

O1 : Pretest pada kelas eksperimen dan kontrol

O2 : Posttest pada kelas eksperimen dan kontrol

X1 : Perlakuan pembelajaran fisika melalui model inkuiri terbimbing berbantuan


geogebra

X2 : Perlakuan pembelajaran fisika melalui model pembelajaran konvensional


berbantuan geogebra

D. Variabel Penelitian
variabel dapat didefinisikan sebagai segala sesuatu yang berbentuk apa
saja yang ditetapkan oleh penelitian untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi
tentang hal tersebut, kemudian dilakukan penarikan kesimpulan terkait hal
tersebut.dalam penelitian terdapat dua variabel, yaitu variabel bebas dan variabel
terikat. Variabel bebas merupakan variabel yang mempengaruhi atau menjadi
sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen (terikat). Variabel terikat
adalah variabel yang dipengaruhi oleh variabel bebas.50

Dalam penelitian ini terdapat dua variabel penelitian yaitu:

Variabel bebas (X) : Model Pembelajaran

Variabel terikat (Y) : Pemahaman grafik dan kinematika

50
Nursalam, Statistik Pendidikan, (Makassar: Alauddin University Press, 2015), h. 09.
32

E. Prosedur Penelitian
Prosedur penelitian terbagi menjadi tiga tahap penelitian, yaitu persiapan, tahap
pelaksanaan, dan tahap akhir.
1. Tahap Pendahuluan
Tahap pendahuluan merupakan tahap awal penelitian. Tahap ini meliputi
perumusan masalah yang akan diteliti; studi literatur; identifikasi dan
merumuskan masalah; menyusun perangkat pembelajaran (RPP dan instrumen
tes); pembuatan media software geogebra, penyelesaian perizinan penelitian, dan
menguji kelayakan media dan instrumen yang telah dibuat kepada validator ahli
dan uji lapangan. Instrumen yang telah diuji kelayakannya, selanjutnya dianalisis
dan digunakan pada pretest dan posttest sebagai pengukur variabel terikat dalam
penelitian ini.
2. Tahap Pelaksanaan
Tahap pelaksanaan merupakan tahap pengambilan data. Tahap ini
memberikan pretest pada kelas yang akan diuji. Setelah itu, diambil kesimpulan
untuk mengetahui kelas eksperimen dan kelas kontrol. Kemudian, dilanjutkan
dengan memberi perlakuan berupa model inkuiri terbimbing pada kelas
eksperimen, dan memberi perlakuan pembelajaran konvensional pada kelas
kontrol. Setelah diberi perlakuan, peneliti memberikan posttest pada kelas
eksperimen dan kelas kontrol untuk mengetahui adanya pengaruh terhadap
pemahaman grafik dan kinematik pada materi gerak lurus.
3. Tahap Akhir
Tahap akhir adalah tahap analisis. Pada tahap ini, peneliti mengolah dan
menganalisis data yang telah diperoleh selama tahap pelaksanaan. Selanjutnya,
peneliti akan menguji hipotesis penelitian dan menarik kesimpulan.
Berikut ini disajikan bagan prosedur penelitian yang dilakukan dari jabaran
penjelasan di atas pada gambar 3.1 berikut:
33

Gambar 3. 1 Tahapan Prosedur Penelitian


34

F. Populasi dan Sampel Penelitian


Populasi adalah seluruh objek yang menjadi sasaran penlitian atau pengamatan
dan memiliki sifat-sifat yang sama. Sampel adalah bagian dari populasi yang
diambil untuk dijadikan objek pengamatan. 51

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X IPA SMA
Cengkareng 1 Jakarta Barat yang berjumlah 60 orang siswa.

Sampel dalam penelitian ini adalah siswa kelas X IPA A yang berjumlah 30
orang siswa sebagai kelas kontrol dan siswa kelas X IPA B yang berjumlah 30
orang siswa sebagai kelas eksperimen.

G. Teknik Penentuan Sampel


Teknik sampling adalah teknik pengambilan sampel. 52 Pengambilan sampel
dalam penelitian ini dilakukan menggunakan Nonprobability sampling dengan
jenis teknik purposive sampling. Purposive sampling adalah teknik penentuan
sampel dengan pertimbangan tertentu.53

H. Teknik Pengumpulan Data


Teknik pengumpulan data yang digunakan pada penelitian ini adalah dengan
menggunakan instrumen tes. Tes yang digunakan berupa pretest yang diberikan
sebelum perlakuan dan posttest setelah diterapkan model inkuiri terbimbing
berbasis geogebra pada kelas eksperimen dan model pembelajaran konvensional
pada kelas kontrol guna mengetahui kemampuan pemahaman grafik siswa.

I. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan untuk mengukur
fenomena alam maupun sosial yang diamati. Instrumen penelitian merupakan

51
Nuryadi, Dkk., Dasar-dasar Statistik Penelitian, (Yogyakarta: Sibuku Media, 2017), h.
08.
52
Sugiyono, Statistik untuk Penelitian, (Bandung: Anggota Ikatan Penerbit Indonesia
(IKAPI), 2007), h. 62.
53
Ibid., h. 68.
35

bagian yang terpenting didalam suatu penelitian. Instrumen berfungsi sebagai alat
bantu dalam mengumpulkan data yang diperlukan.54
Instrumen tes kemampuan pemahaman grafik ke kelas kontrol dan kelas
eksperimen siswa kelas X MIPA di SMAS Cengkareng 1 Jakarta Barat yang
menjadi sampel penelitian ini. Instrumen tes terdiri dari 20 soal pilihan ganda.
Instrumen ini diberikan sebagai tes awal (pretest) dan tes akhir (posttest).
1. Uji Validitas Instrumen
Validitas adalah suatu standar ukuran yang menunjukkan ketepatan dan
kesahihan suatu instrumen. Uji validasi dalam penelitian ini dilakukan terhadap
isi (content validity) dan konstruk (construct validity). 55
a. Uji Validitas Konstruk
Menghitung validitas tes soal dengan kolerasi Product moment.56

𝑁. 𝛴 𝑋. 𝑌 − (𝛴𝑋). (𝛴𝑌)
𝑟𝑥𝑦 =
√[𝑁. 𝛴𝑋 2 − (𝛴𝑋)2 ]. [𝑁. 𝛴𝑌 2 − (𝛴𝑌)2 ]
Dimana :
𝑟𝑥𝑦 : koefisien korelasi antara variabel X dan Y
𝑋 : skor butir
𝑌 : skor total
𝑁 : jumlah responden
Setelah mendapatkan nilai rxy, uji validitas dilanjutkan dengan membandingkan
hasil rxy yang didapat dengan nilai rtabel. Kriteria pengujian validitas dapat dilihat
pada Tabel 3.2 berikut

Tabel 3. 2 Kategori Validitas


Ketentuan Nilai 𝑟𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 Kategori
𝑟𝑥𝑦 > 𝑟𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 Valid
𝑟𝑥𝑦 < 𝑟𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 Tidak Valid

54
Rifa’I Abubakar, Pengantar Metodologi Penelitian, (Yogyakarta: SUKA-Press UIN
Sunan Kalijaga), h. 59.
55
Haryanto, Evaluasi Pembelajaran, (Yogyakarta: UNY Press, 2020), h. 141.
56
Supardi, Statistik Penelitian Pendidikan, (Depok: PT. RajaGrafindo Persada, 2017), h.
96.
36

Interpretasi besarnya koefisien korelasi dan hasil uji validasi instrumen tes
dapat dilihat pada Tabel 3.3 berikut.57

Tabel 3. 3 Interpretasi Koefisien Korelasi


Koefisien Korelasi Kriteria Validasi
0,80 < 𝑟𝑥𝑦 ≤ 1,00 Sangat Tinggi (sangat baik)
0,60 < 𝑟𝑥𝑦 ≤ 0,80 Tinggi (baik)
0,40 < 𝑟𝑥𝑦 ≤ 0,60 Sedang (cukup)
0,20 < 𝑟𝑥𝑦 ≤ 0,40 Rendah (kurang)
0,00 < 𝑟𝑥𝑦 ≤ 0,20 Sangat Rendah (jelek)
𝑟𝑥𝑦 < 0,00 Tidak valid

Uji validitas pada penelitian ini dihitung menggunakan bantuan Software SPSS.
Hasil uji validitas dapat dilihat pada Tabel 3.4 berikut:

Tabel 3. 4 Hasil Uji Validitas Instrumen Tes


Statistik Butir Soal
Jumlah Soal 21
Jumlah Siswa 30
1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 9, 10, 11, 12, 13,
Nomor Soal Valid
14, 15, 16, 17, 18, 19, 20, 21
Jumlah Soal Valid 20

Berdasarkan Tabel 3.4, hasil uji validitas instrumen dari 21 soal kemampuan
pemahaman grafik didapatkan 20 soal valid dan 1 soal tidak valid. Oleh karena
itu, peneliti hanya menggunakan 20 soal kemampuan pemahaman grafik yang
telah dinyatakan valid untuk diujikan pada kelompok kontrol dan eksperimen.
b. Uji Validasi Isi
Validitas isi dalam penelitian ini ditentukan melalui penilaian kesesuaian
antara instrumen dengan beberapa aspek yang diukur dari para ahli. Penilaian

57
Sumardi, Teknik Pengukuran dan Penilaian Hasil Belajar, (Sleman: Deepublish
Publisher, 2020), h. 84.
37

yang dilakukan mencakup tiga aspek, yaitu materi, aspek konstruksi, dan
bahasa. Aspek materi mengukur isi materi fisika dalam soal dengan materi
fisika yang digunakan sesuai atau tidak. Aspek konstruksi mengukur
kesesuaian isi materi fisika di dalam soal dengan materi fisika yang digunakan
yaitu gelombang bunyi. Aspek konstruksi mengukur kesesuaian isi instrumen
soal dengan teori penyusunan soal. Aspek bahasa mengukur kesesuaian bahasa
yang digunakan dalam soal sesuai dengan kaidah penulisan bahasa Indonesia.
Hasil penilaian para ahli diolah dengan menggunakan content validity ratio
(CVR) dan content validity index (CVI). Rumus untuk menentukan CVR
sebagai berikut:58
𝑁
ne−
CVR = 𝑁
2

Keterangan:
𝑛𝑒 = jumlah ahli pemberi nilai (penting/relevan/esensial)
𝑁 = jumlah ahli
Nilai CVR akan berkisar antara +1 dan -1. Nilai positif menunjukkan bahwa
setidaknya setengah ahli menilai sebagai penting/esensial. Semakin besar nilai
CVR dari 0, maka semakin penting dan semakin tinggi validitasnya. Setelah
mendapatkan nilai CVR tiap nomor soal, kemudian mencaeri nilai CVI,
Content validity index (CVI) merupakan rata-rata dari nilai CVR yang
didapat.59

Tabel 3. 5 Kategogi Nilai Content Validity Index (CVI)


Rentang Nilai Kategori
0,00 – 0,33 Tidak Sesuai
0,34 – 0,67 Sesuai
0,68 – 1,00 Sangat Sesuai

58
Iwan Permana Suwarna, “Laporan Penelitian Pengembangan Tata Kelola Kelembagaan
Pengembangan Instrumen Ujian Komprehensif Mahasiswa Melalui Computer Based Test Pada
Program Studi Pendidikan Fisika,” (Jakarta Pusat Penelitian Dan Pengembangan (PUSLITPEN)
LP2M UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2016), h. 50.
59
Ibid., h. 51.
38

Hasil uji validitas isi dapat dilihat pada tabel 3.6 berikut:
Tabel 3. 6 Hasil Uji validasi Isi
Aspek yang dinilai Skor CVI Kategori
Materi 1,00 Sangat Sesuai
Konstruksi 1,00 Sangat Sesuai
Bahasa 1,00 Sangat Sesuai

Dari Tabel 3.6 terlihat bahwa, ketiga aspek yang dinilai termasuk kategori
sangat sesuai, dapat disimpulkan bahwa instrumen tes bersifat valid dan layak
digunakan dalam penelitian.

2. Uji Reabilitas
Reabilitas memiliki arti dapat dipercaya. Uji reliabilitas digunakan untuk
mengetahui konsistensialat ukur, apakah alat pengukur yang digunakan
dapatdiandalkan dan tetap konsisten jika pengukuran tersebut diulang. Uji
reliabilitas dapat dilakukan dengan cara menghitung koefisien reliabilitas, rumus
yang digunakan untuk mencari koefisien reliabilitas: 60

𝑛 𝑠 2 − 𝛴𝑝𝑞
𝑟11 = ( )( )
𝑛−1 𝑠2

Keterangan:
𝑟11 : reliabilitas tes secara keseluruhan
𝑝 : proporsi subjek yang menjawab item dengan benar
𝑞 : proporsi subjek yang menjawab item dengan salah
∑ 𝑝𝑞 : jumlah hasil perkalian antara p dan q
𝑛 : banyaknya item
𝑠 : standar deviasi dari tes (standar deviasi adalah akar varians)

60
Joko Widiyanto, Evaluasi Pembelajaran, (Madiun: UNIPMA Press, 2018), h. 203.
39

Kriteria penafsiran indeks reabilitas dapat dilihat pada Tabel 3.7 berikut:

Tabel 3. 7 Kriteria Penafsiran Indeks Reliabilitas


Koefisien Reabilitas (𝑟11 ) Interpretasi
0,80 < 𝑟11 ≤ 1,00 Sangat Baik
0,60 < 𝑟11 ≤ 0,80 Tinggi
0,40 < 𝑟11 ≤ 0,60 Cukup
0,20 < 𝑟11 ≤ 0,40 Rendah
0,00 < 𝑟11 ≤ 0,20 Sangat Rendah

Hasil uji reabilitas dapat dilihat pada Tabel 3.8 berikut.

Tabel 3. 8 Hasil Uji Reabilitas


Statistik Reabilitas Soal
0,895 21
Kesimpulan Sangat tinggi

Berdasarkan Tabel 3.8 hasil uji reabilitas dengan bantuan Software SPSS, nilai
reabilitas instrumen kemampuan pemahaman grafik pada penelitian ini adalah
0,895 yang berarti tingkat reabilitas tes sangat tinggi. Dengan demikian, instrumen
tes kemampuan pemahaman grafik dapat digunakan dalam penelitian.

3. Taraf Kesukaran
Soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu mudah atau tidak terlalu sukar.
Soal yang terlalu mudah tidak merangsang siswa untuk mempertinggi usaha
memecahkannya. Sebaliknya soal yang terlalu sukar akan menyebabkan siswa
menjadi putus asa dan tidak mempunyai semangat untuk mencoba lagi, karena
diluar jangkauannya. Adapun rumus untuk menentukan taraf kesukaran: 61

𝐵
𝑝=
𝐽𝑆

61
Asrul, Rusydi Ananda dan Rosnita, Evaluasi Pembelajaran, (Bandung: Citapustakan
Media, 2014), h. 149.
40

Keterangan:
P : indeks kesukaran
B : banyaknya peserta didik yang menjawab soal dengan benar
JS : jumlah seluruh peserta didik peserta tes

Tabel 3. 9 Klasifikasi Indeks Kesukaran 62


Taraf Kesukaran (P) Interpretasi
0,00 – 0,30 Sukar
0,31 – 0,70 Sedang
0,71 – 1,00 Mudah

Hasil uji taraf kesukaran soal dapat dilihat pada tabel 3.10 berikut:

Tabel 3. 10 Hasil Uji Taraf Kesukaran

Kriteria Nomor Soal Jumlah

Mudah 3, 5 2

1, 2, 4, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13,


Sedang 16
14, 15, 16, 17, 20, 21

Sukar 18, 19 2

Jumlah Soal 21

Berdasarkan Tabel 3.10 dapat dilihat bahwa dari 21 soal terdapat 2 soal dengan
taraf kesukaran mudah, 16 soal dengan taraf kesukaran sedang dan 2 soal dengan
tingkat kesukaran sukar.

62
Ibid., h. 151.
41

4. Daya Pembeda
Daya pembeda merupakan kemampuan suatu soal untuk membedakan antara
siswa yang berkemampuan tinggi dengan siswa yang berkemampuan rendah. Untuk
menghitung daya pembeda dapat ditentukan dengan persamaan berikut: 63

𝐵𝐴 𝐵𝐵
𝐷= − = 𝑃𝐴 − 𝑃𝐵
𝐽𝐴 𝐽𝐵
Dimana,
𝐵𝐴
𝑃𝐴 =
𝐽𝐴
𝐵𝐵
𝑃𝐵 =
𝐽𝐵
Keterangan :
D : Indeks daya beda
𝐵𝐴 : Banyak siswa kelas atas yang menjawab benar untuk setiap butir soal
𝐵𝐵 : Banyak siswa kelas bawah yang menjawab benar untuk setiap butir soal
𝐽𝐴 : Jumlah siswa kelas atas
𝐽𝐵 : Jumlah siswa kelas bawah
𝑃𝐴 : Proporsi siswa kelompok atas yang menjawab benar
𝑃𝐵 : Proporsi siswa kelompok bawah yang menjawab benar
Klasifikasi daya pembeda menggunakan kriteria pada Tabel 3.11 berikut.
Tabel 3. 11 Klasifikasi Daya Pembeda
Daya Pembeda Interpretasi
Bernilai negatif Sangat Buruk
0,00 – 0,20 Buruk
0,21 – 0,40 Cukup
0,41 – 0,70 Baik
0,71 – 1,00 Sangat Baik

63
Ibid.
42

Hasil pengujian daya pembeda instrumen tes dapat dilihat pada tabel 3.12 berikut:

Tabel 3. 12 Hasil Uji Daya Pembeda


Kriteria Nomor Soal Jumlah
Buruk 8 1
Cukup 0 0
1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12,
Baik 20
13, 14, 15, 16, 17, 18, 19, 20, 21
Sangat Baik 0 0
Jumlah Soal 21

Berdasarkan Tabel 3.12 dapat diamati bahwa dari 21 soal memiliki daya pembeda
dalam kriteria buruk sebanyak 1 soal dan dengan kriteria baik sebanyak 20 soal.

J. Teknik Analisis Data


1. Uji Normalitas
Uji normalitas merupakan uji asumsi apakah data terdistribusi normal atau
tidak.64 Teknik yang digunakan untuk menguji normalitas dalam penelitian ini
adalah uji normalitas Shapiro-Wilk dengan bantuan Software Product and Service
Solution (SPSS), dengan langkah-langkah sebagai berikut:65
a) Tetapkan hipotesis statistik.
1) H0 : Data berasal dari populasi berdistribusi normal.
2) H1 : Data berasal dari populasi berdistribusi tidak normal.
b) Gunakan tingkat signifikansi α = 5%.
c) Setelah melakukan pengolahan data, perhatikan nilai yang ditunjukkan oleh
signifikan (sig.) pada output yang dihasilkan untuk memutuskan hipotesis
yang dipilih.
d) Kriteria pengambilan keputusan adalah:
1) Jika signifikansi > 0,05 maka H0 diterima dan H1 ditolak.
2) Jika signifikansi < 0,05 maka H0 ditolak dan H1 diterima.

64
Kadir, Statistik Terapan, (Depok: Raja Grafindo Persada, 2015), h. 144.
65
Ibid., h. 156.
43

2. Uji Homogenitas
Uji homogenitas adalah pengujian mengenai varian dan digunakan untuk
mengetahui apakan kedua kelompok sampel mempunyai varian yang sama atau
tidak.66 Uji homogenitas dalam penelitian ini menggunakan uji Levene pada
Software Product and Service Solution (SPSS) dengan langkah-langkah sebagai
berikut:67
a) Tetapkan hipotesis statistik.
1) H0 : tidak ada perbedaan varian nilai dari kedua kelas (homogen).
2) H1 : ada perbedaan nilai dari kedua kelas (tidak homogen).
b) Gunakan taraf signikikan α: 0,05.
c) Setelah melakukan pengolahan data, perhatikan nilai yang ditunjukkan oleh
signifikan (sig.) pada output yang dihasilkan untuk memutuskan hipotesis
yang akan dipilih.
d) Perhatikan kriteria pengambilan keputusan dibawah ini:
1) Jika sig. > 0,05 maka H0 diterima dan H1 ditolak, yaitu kedua kelas
memiliki varian nilai yang sama (homogen).
2) Jika sig. < 0,05 maka H0 ditolak dan H1 diterima, yaitu kedua kelas
memiliki varian nilai yang berbeda (tidak homogen).
3. Uji Hipotesis
Uji hipotesis dugunakan untuk mengetahui pengaruh pada penerapan model
inkuiri terbimbing (guided inquiry) secara signifikan terhadap kemampuan
pemahaman grafik siswa. Jika data yang didapatkan terdistribusi normal maka
menggunakan statistik parametrik. Jika data yang didapatkan tidak terdistribusi
normal maka digunakan statistik non parametrik. 68 Uji hipotesis yang dilakukan
dengan Software Product and Service Solution (SPSS).
a. Jika data terdistribusi normal, maka pengujian hipotesis yang digunakan
adalah uji independent sample t-test dengan langkah-langkah berikut.69
1. Tetapkan hipotesis statistik.

66
Linda Rosalina, Buku Ajar Statistik, (Padang: CV. Muharika Rumah Ilmiah, 2021), h. 64.
67
Nuryadi, Dkk., Op. Cit., h. 93.
68
Linda Rosalina Op. Cit., h. 47.
69
Nuryadi, Dkk., Op. Cit., h. 109.
44

1) H0 : tidak terdapat perbedaan rata-rata kemampuan pemahaman grafik


siswa pada kelas eksperimen dan kelas kontrol.
2) H1 : terdapat perbedaan rata-rata kemampuan pemahaman grafik siswa
pada kelas eksperimen dan kelas kontrol.
2. Gunakan taraf signifikan α: 0,05.
3. Setelah melakukan pengolahan data, perhatikan nilai yang ditunjukkan
oleh signifikan sig.) pada output yang dihasilkan untuk memutuskan
hipotesis yang akan dipilih.
4. Perhatikan kriteria pengambilan keputusan dibawah ini:
1) Jika sig. (2-tailed) > 0,05 maka H0 diterima dan H1 ditolak, yaitu tidak
terdapat perbedaan rata-rata pretest kemampuan pemahaman grafik
pada kedua kelompok.
2) Jika sig. (2-tailed) < 0,05 maka H0 ditolak dan H1 diterima, yaitu
terdapat perbedaan rata-rata pretest kemampuan pemahaman grafik
pada kedua kelompok
b. Jika data tidak terdistribusi normal, maka pengujian hipotesis yang digunakan
adalah uji Mann Whitney U dengan langkah-langkah berikut.70
1. Tetapkan hipotesis statistik.
a) H0 : tidak terdapat perbedaan rata-rata kemampuan pemahaman grafik
siswa pada kelas eksperimen dan kelas kontrol.
b) H1 : terdapat perbedaan rata-rata kemampuan pemahaman grafik
siswa pada kelas eksperimen dan kelas kontrol
2. Gunakan taraf signifikan α: 0,05.
3. Setelah melakukan pengolahan data, perhatikan nilai yang ditunjukkan
oleh signifikan sig.) pada output yang dihasilkan untuk memutuskan
hipotesis yang akan dipilih.
4. Perhatikan kriteria pengambilan keputusan dibawah ini:

70
Kadir, Op. Cit., h. 497.
45

a) Jika sig. (2-tailed) > 0,05 maka H0 diterima dan H1 ditolak, yaitu tidak
terdapat perbedaan rata-rata pretest kemampuan pemahaman grafik
pada kedua kelompok.
b) Jika sig. (2-tailed) < 0,05 maka H0 ditolak dan H1 diterima, yaitu
terdapat perbedaan rata-rata pretest kemampuan pemahaman grafik
pada kedua kelompok.
4. N-Gain (Normal Gain)
Gain merupakan selisih antara nilai posttest dan pretest yang menunjukkan
peningkatan pemahaman atau penguasaan konsep peserta didik setelah
pembelajaran. Uji N-gain digunakan untuk mengetahui “judgement nilai” hasil
peningkatan yang terjadi (tinggi/sedang/rendah). N-Gain (Normalized Gain)
digunakan untuk mengetahui peningkatan kemampuan berpikir analisis peserta
didik. Hasil N-Gain dapat diperoleh dengan menggunakan persamaan
berikut:71
skor posttest − skor pretest
𝑁 - 𝐺𝑎𝑖𝑛 = skor maksimum − skor pretest

Kriteria pengujian N-Gain dapat dilihat Tabel 3.13 berikut.

Tabel 3. 13 Kriteria Pengujian N-Gain


Nilai N-Gain (g) Kriteria
N-Gain < 0,3 Rendah
N-Gain 0,3 – 0,7 Sedang
N-Gain > 0,7 Tinggi

K. Hipotesis Statistik
Berdasarkan hipotesis penelitian yang dikemukakan di bab sebelumnya, maka
hipotesis statistik dari penelitian ini dituliskan sebagai berikut:
𝐻0: 𝜇1 = 𝜇2

Yanti Herlanti, Buku Saku Tanya Jawab Seputar Penelitian Pendidikan Sains, (Jakarta:
71

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2014), h. 76.


46

𝐻1: 𝜇1 ≠ 𝜇2
Keterangan:
𝐻0 : Hipotesis nol
Tidak terdapat pengaruh model inkuiri terbimbing berbantuan geogebra
terhadap kemampuan pemahaman grafik dan kinematik siswa.
𝐻1 : Hipotesis alternatif
Terdapat pengaruh model inkuiri terbimbing berbantuan geogebra terhadap
kemampuan pemahaman grafik dan kinematik siswa.
𝜇1 : Rata-rata kemampuan pemahaman grafik dan kinematika kelas eksperimen
yang diberi perlakuan pembelajaran dengan model inkuiri terbimbing
berbantuan geogebra.
𝜇2 : Rata-rata kemampuan pemahaman grafik dan kinematika kelas kontrol yang
diberi perlakuan pembelajaran konvensional berbantuan geogebra.
BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Data
Penelitian pengaruh model Inkuiri Terbimbing Berbantuan Software Geogebra
terhadap pemahaman grafik siswa pada materi gerak lurus dilaksanakan di SMAS
Cengkareng 1 Jakarta Barat. Total sampel yang digunakan adalah 60 siswa yang
terbagi menjadi 2 kelas. Kelas X MIPA A sebagai kelas kontrol yang menggunakan
pembelajaran konvensional dan kelas X MIPA B sebagai kelas eksperimen yang
menggunakan pembelajaran dengan model inkuiri terbimbing.

B. Hasil Penelitian
Berikut ini disajikan data hasil tes kemampuan pemahaman grafik siswa pada
materi gerak lurus yaitu data berupa pretest dan posttest kelas eksperimen dan
kontrol, pencapaian kemampuan pemahaman grafik kelas eksperimen dengan
model ikuiri terbimbing.

1. Rekapitulasi Hasil Tes Kemampuan Pemahaman Grafik


a. Data Hasil Pretest dan Posttest
Berdasarkan hasil perhitungan statistik diperoleh skor pemusatan dan
penyebaran data dari skor pretest dan posttest dari kelas kontrol dan eksperimen
pada Gambar 4.1 berikut.

R EK A PI T U LA S I D A T A S K O R PR ET ES T - PO S T T ES T
Kelas Kontrol Pretest Kelas Kontrol Posttest
Kelas Eksperimen Pretest Kelas Eksperimen Posttest
82.33
95
90

90
77.5

85
80

80
75

75

54.17
65

60
47.5
47.5

55
50

40

12.714
12.668
8.174
20

20

8.38

SKOR SKOR MEAN MEDIAN MODUS STANDAR


TERBESAR TERKECIL DEVIASI

Gambar 4. 1 Diagram Batang Rekapitulasi Data Skor Pretest-Posttest

47
48

Berdasarkan Gambar 4.1, dapat dilihat rata-rata kemampuan pemahaman


grafik siswa pada kedua kelas sebelum diberi perlakuan. Skor rata-rata pretest
kelas kontrol lebih tinggi dibandingkan dengan perolehan skor kelas eksperimen.
Kelas eksperimen mendapatkan skor rata-rata lebih rendah dibandingkan dengan
kelas kontrol. Perolehan standar deviasi kelas kontrol sebesar 12,668 sedangkan
untuk kelas eksperimen 12,714. Standar deviasi menunjukkan seberapa jauh
kecenderungan data akan melebar dari nilai rata-rata. Semakin kecil nilai standar
deviasi, maka kurva yang terbentuk akan semakin runcing. Skor terendah pada
kelas kontrol dan kelas eksperimen sama, yaitu 20. Skor tertinggi pada kelas
kontrol dan kelas eksperimen sama, yaitu 75. Skor tengah (median) untuk kelas
kontrol 55, sedangkan untuk kelas eksperimen 47,5. Skor yang sering muncul
(modus) untuk kelas kontrol 60, sedangkan untuk kelas eksperimen 40.

Berdasarkan Gambar 4.1, dapat dilihat rata-rata kemampuan pemahaman


grafik siswa pada kedua kelas sesudah diberi perlakuan. Kelas eksperimen
mendapatkan skor rata-rata lebih tinggi dibandingkan dengan kelas kontrol.
Perolehan skor rata-rata kelas kontrol adalah 77,50 dengan standar deviasi sebesar
8,174. Sementara, perolehan skor rata-rata kelas eksperimen adalah 82,33 dengan
standar deviasi sebesar 8,380. Standar deviasi menunjukkan seberapa jauh
kecenderungan data akan melebar dari nilai rata-rata. Semakin kecil nilai standar
deviasi, maka kurva yang terbentuk akan semakin runcing. Skor terendah pada
kelas kontrol dan kelas eksperimen sama, yaitu 50 dan 65. Skor tertinggi pada
kelas kontrol 90, sedangkan untuk kelas eksperimen 95. Skor tengah (median)
untuk kelas kontrol dan kelas eksperimen sama, yaitu 80. Skor yang sering muncul
(modus) untuk kelas kontrol 85, sedangkan untuk kelas eksperimen 90.
Berdasarkan hasil skor rata-rata posttest, kedua kelas mengalami peningkatan
kemampuan pemahaman grafik setelah diberi perlakuan yang berbeda. Kelas
kontrol diberikan perlakuan pembelajaran konvensional sedangkan kelas
eksperimen diberi perlakuan pembelajaran dengan model inkuiri terbimbing.
Selisih rata-rata skor pretest dan posttest kelas kontrol adalah sebesar 23,33
sedangkan kelas eksperimen memiliki selisish rata-rata skor pretest dan posttest
sebesar 34,83. Hasil ini menunjukkan bahwa peningkatan kemampuan
49

pemahaman grafik kelas eksperimen lebih tinggi dibandingkan dengan kelas


kontrol.
b. Peningkatan Kemampuan Pemahaman Grafik
Peningkatan kemampuan pemahaman grafik pada materi gerak lurus dapat
dihitung menggunakan rumus N-gain. Perolehan nilai N-gain dari masing-masing
kelas dapat dilihat pada Gambar 4.2 berikut.

Kontrol Eksperimen

0.7 0.66

0.6
Nilai Rata-Rata N-Gain

0.49
0.5

0.4

0.3

0.2

0.1

0
Kemampuan Pemahaman Grafik

Gambar 4. 2 Diagram Batang N-gain Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen

Gambar 4.2, menunjukkan perbedaan rata-rata skor N-gain dari kelas kontrol
dan kelas eksperimen. Kelas kontrol mendapatkan nilai N-gain sebesar 0,49
sehingga dapat diartikan peningkatan kemampuan pemahaman grafik pada materi
gerak lurus berada pada kategori sedang. Sedangkan kelas eksperimen
mendapatkan nilai N-gain sebesar 0,66 yang berarti peningkatan kemampuan
pemahaman grafik pada materi gerak lurus berada pada kategori sedang.

Kemampuan pemahaman grafik yang digunakan dalam penelitian ini memiliki


empat tahapan sesuai dengan Beichner. Tahap kemampuan pemahaman grafik
Beichner antara lain menentukan nilai besaran tertentu dari grafik,
menerjemahkan bahasa grafik ke bahasa verbal, mengidentifikasi grafik
berdasarkan deskripsi, dan mengidentifikasi grafik yang memiliki variabel
50

berbeda. Peningkatan kemampuan pemahaman grafik dari masing-masing


tahapan yang diperoleh oleh kedua kelas dapat dilihat pada Gambar 4.3 berikut.

Indikator Kemampuan Pemahaman Grafik


Kelas Kontrol N-gain Kelas Eksperimen N-gain
1 0.86
0.8 0.65 0.67
0.55 0.52 0.58
0.6 0.43
0.35
0.4
0.2
0
Menentukan nilai Menerjemahkan Mengidentifikasi Mengidentifikasi
besaran tertentu dari bahasa grafik ke grafik berdasarkan grafik yang memiliki
grafik bahasa verbal deskripsi variabel berbeda

Gambar 4. 3 Diagram Batang Peningkatan Kemampuan Pemahaman Grafik


2. Hasil Uji Prasyarat
a. Hasil Uji Normalitas
Uji normalitas data dilakukan pada data pretest dan posttest dari kedua kelas.
Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui sebaran data yang diperoleh pada
penelitian terdistribusi normal atau tidak. Hasil uji normalitas data pretest dan
posttest menggunakan SPSS dapat dilihat pada Tabel 4.1 berikut.

Tabel 4. 1 Hasil Uji Normalitas Pretest dan Posttest


Pretest Posttest
Shapiro-Wilk Kelas Kelas Kelas Kelas
Kontrol Eksperimen Kontrol Eksperimen
Df 30 30 30 30
Α 0,05 0,05 0,05 0,05
Signifikasi 0, 182 0, 574 0, 002 0,061
Tidak
Terdistribusi Terdistribusi Terdistribusi
Keputusan Terdistribusi
Normal Normal Normal
Normal
51

Berdasarkan uji normalitas Shapiro-Wilk, keputusan data terdistribusi normal


atau tidak berdasarkan pada ketentuan pengajuan hipotesis normalitas, jika nilai
signifikasi > 0,05 maka H0 diterima dan data dinyatakan terdistribusi normal.
Namun, jika signifikasi < 0,05 maka H0 ditolak dan data dinyatakan terdistribusi
tidak normal. Pada Tabel 4.4 menunjukkan bahwa nilai signifikasi untuk data
pretest pada kelas kontrol 0,182 yang berarti nilai signifikasi > 0,05 maka H0
diterima dan data terdistribusi normal. Nilai pretest untuk kelas eksperimen 0,574
yang berarti nilai signifikasi > 0,05 maka H0 diterima dan data terdistribusi
normal. Sementara itu, data posttest pada kelas kontrol sebesar 0,002 yang berarti
nilai signifikasi < 0,05 maka H0 ditolak dan dinyatakan tidak terdistribusi normal.
Nilai posttest untuk kelas eksperimen sebesar 0,061 yang berarti nilai signifikasi
> 0,05 maka H0 diterima dan data dinyatakan terdistribusi normal.
b. Hasil Uji Homogenitas
Uji homogenitas data dilakukan pada data pretest dan posttest dari kedua kelas.
Uji homogenitas dilakukan untuk mengetahui apakah data yang didapatkan
homogen atau tidak. Hasil uji homogenitas data pretest dan posttest menggunakan
SPSS dapat dilihat pada Tabel 4.1 berikut.

Tabel 4. 1 Hasil Uji Homogenitas Pretest dan Posttest


Levene Statistic Pretest Posttest
Signifikasi 0, 978 0,493
Α 0,05 0,05
Keputusan Homogen Homogen

Berdasarkan data pada Tabel 4.5, hasil uji homogenitas pada data pretest dan
posttest dari kelas kontrol dan kelas eksperimen menunjukkan bahwa kedua data
homogen. Hal ini dapat dilihat pada hasil Levene Statistic pada kedua data. Nilai
Levene Statistic pada data pretest kedua kelas didapatkan sebesar 0,978 sehingga
nilai Levene Statistic > 0,05 dan data homogen. Pada data posttest didapatkan nilai
Levene Statistic sebesar 0,493 sehingga nilai Levene Statistic > 0,05 dan data
posttest juga homogen.
52

3. Hasil Uji Hipotesis


Berdasarkan hasil uji prasyarat yang telah dilakukan didapatkan bahwa data
pretest adalah data yang terdistribusi normal dan homogen. Sedangkan posttest
dari kelas kontrol dan kelas eksperimen adalah data yang tidak terdistribusi
normal dan homogen. Oleh karena itu, pengujian hipotesis pada penelitian ini
menggunakan dua uji yaitu uji Independent Samples Test untuk pretest, sedangkan
untuk posttest menggunakan uji Mann Whitney melalui SPSS. Pengujian hipotesis
dilakukan pada data pretest dan posttest dari kelas kontrol dan kelas eksperimen.
Hasil pengujian hipotesis pretest dan posttest dapat dilihat pada Tabel 4.3 berikut.

Tabel 4. 3 Hasil Uji Hipotesis Pretest dan Posttest


Pretest (Uji Independent Posttest (Uji Mann
Samples Test) Whitney)
Sig. (2-tailed) 0,046 0,041
Α 0,05 0,05
Keputusan H1 diterima H1 diterima

Pada Tabel 4.6, pada data pretest dengan uji Independent Sample Test
didapatkan nilai sig. (2-tailed) sebesar 0,046 yang berarti nilai sig. (2-tailed) <
0,05 sehingga H1 diterima. Berdasarkan hasil tersebut, maka terdapat perbedaan
rata-rata kemampuan pemahaman grafik siswa pada kelas kontrol dan kelas
eksperimen sebelum diberikan perlakuan. Hal tersebut dikarenakan perolehan
skor rata-rata pretest pada kelas kontrol dan kelas eksperimen berbeda. Kelas
kontrol memperoleh skor rata-rata lebih besar dibandingkan kelas ekperimen.
Sehingga kelas eksperimen diberi perlakuan dengan menggunakan model
pembelajaran inkuiri terbimbing, sedangkan kelas kontrol menggunakan model
pembelajaran konvensional.
Pada data posttest dilakukan uji Mann Whitney U didapatkan nilai sig. (2-
tailed) sebesar 0,041 yang berarti nilai sig. (2-tailed) < 0,05 sehingga H1 diterima.
Berdasarkan hasil tersebut, maka terdapat perbedaan rata-rata kemampuan
pemahaman grafik siswa pada kelas kontrol dan kelas eksperimen setelah
diberikan perlakuan yang berbeda. Hal tersebut dikarenakan perolehan skor rata-
53

rata pada kelas eksperimen lebih besar dibandingkan kelas kontrol. Pada kelas
eksperimen terdapat skor rata-rata sebesar 82,33 dan kelas kontrol terdapat skor
rata-rata sebesar 77,50.

C. Pembahasan Penelitian
Berdasarkan hasil uji hipotesis pada posttest yang dilakukan dengan uji Mann
Whitney U didapatkan nilai sig. (2-tailed) sebesar 0,041 yang berarti nilai sig. (2-
tailed) < 0,05 sehingga H1 diterima. Berdasarkan hasil tersebut, maka terdapat
perbedaan rata-rata kemampuan pemahaman grafik siswa pada kelas kontrol dan
kelas eksperimen setelah diberikan perlakuan yang berbeda. Yang artinya terdapat
pengaruh model inkuiri terbimbing berbantuan geogebra terhadap pemahaman
grafik kinematika peserta didik pada materi gerak lurus. Hal ini disebabkan karena
pada model pembelajaran inkuiri terbimbing memiliki 6 tahapan yaitu identifikasi
ruang lingkup masalah (inisiasi), Membuat hipotesis (seleksi), Merancang
percobaan (eksplorasi), Melakukan percobaan untuk pengumpulan data/informasi
(formulasi), Interpretasi data dan mengembangkan kesimpulan (koleksi), dan
Mengkomunikasikan hasil percobaan (presentasi).72 Siswa secara aktif akan
terlibat dalam proses mentalnya melalui kegiatan pengamatan, pengukuran, dan
pengumpulan data untuk menarik suatu kesimpulan. Dalam pembelajaran inkuiri
terbimbing siswa secara aktif dalam proses pembelajaran yaitu melalui dari
perencanaan, pelaksanaan, sampai proses evaluasi. Dengan menerapkan
pembelajaran berbasis inkuiri akan memacu keingintahuan siswa dalam
menemukan hal-hal yang ingin diketahui siswa.73
Hal ini sesuai dengan hasil penelitian Muhammad Rizal Usman (2018) secara
keseluruhan pembelajaran inkuiri berbantuan software Geogebra lebih baik
daripada siswa yang memperoleh pembelajaran konvensional. Dilihat dari nilai
N-gain kelas inkuiri berbantuan software Geogebra dan kelas konvensional yaitu
masing-masing 0,41 berada dalam kategori sedang dan 0,23 berada dalam kategori

72
Sukma, Laili Komariyah, dan Muliati Syam., Op. Cit., h.51-52.
73
Nurdyansyah dan Eni Fariyatul Fahyumi, Op. Cit., h. 145.
54

rendah. 74 Adapun penelitian berdasarkan Tria Ayunda Pratiwi (2022) dengan hasil
pengolahan data penelitian dalam perhitungan uji t menunjukkan bahwa thitung=
5,32 dan ttabel = 1,701 dengan dk = 28. Maka disimpulkan bahwa H1diterima dan
H0 ditolak, berarti terdapat pengaruh model Guided Discovery Learning
berbantuan software GeoGebra terhadap pemahaman konsep matematis siswa. 75
Hasil analisis data N-gain terlihat bahwa rata-rata peningkatan kemampuan
geometri spasial siswa yang belajar dengan pembelajaran inkuiri terbimbing
berbantuan Geogebra adalah sebesar 0,67 sedangkan yang belajar dengan
pembelajaran konvensional sebesar 0,39. Dengan demikian dapat disimpulkan
bahwa peningkatan kemampuan geometri spasial siswa yang memperoleh
pembelajaran inkuiri terbimbing berbantuan GeoGebra lebih baik daripada siswa
yang memperoleh pembelajaran konvensional. 76 Penelitian yang dilakukan Renita
(2019) menunjukkan peningkatan aktivitas belajar siswa dari siklus 1 ke siklus 2.
Pada siklus 1, persentase aktivitas belajar sebesar 46,32% dan meningkat menjadi
82,77% pada siklus 2. Hal ini menunjukkan bahwa model inkuiri terbimbing dapat
meningkatkan aktivitas belajar siswa pada pembelajaran kinematika gerak lurus. 77
Made Agus Adi Setyawan (2023) dari hasil uji hipotesis menunjukkan rata-rata
skor kelompok eksperimen lebih besar dibandingkan rata-rata perolehan skor
kelompok kontrol. Berdasarkan hasil analisis data dapat disimpulkan bahwa
terdapat pengaruh yang signifikan model inkuiri terbimbing berbantuan software
Geogebra terhadap kemampuan berhitung siswa. 78 Zuraini Marion (2023) dari

74
Muhammad Rizal Usman dan St. Nur Humairah Halim, Meningkatkan Kemampuan
Berpikir Kreatik Matematis Siswa SMA melalui Pembelajaran Inkuiri Berbantuan Software
Geogebra pada Pokok Bahasan Program Linier, Majamath, Vol. 2, N0. 2, (2018), h. 124.
75
Tria Ayunda Pratiwi As dan Indra Maryanti, “The Influence of Guided Discovery
Learning Model Assisted by GeoGebra Software on Understanding Mathematical Concepts in Flat
Shape Materials for Private MTs Darul Muttaqin Kandangan,” EduMatika: Jurnal MIPA, Vol. 2, No.
3, (2022), h. 68.
76
Rizki Dwi Siswanto dan Yayan S Kusumah, “Peningkatan Kemampuan Geometri Spasial
Siswa SMP melalui Pembelajaran Inkuiri Terbimbing Berbantuan Geogebra,” JPPM, Vol. 10, N0.
1, (2017), h. 43-44.
77
Renita Putri Lestari, Dkk, Upaya Meningkatkan Aktivitas Belajar Siswa Menggunakan
Model Inkuiri Terbimbing pada Pembelajaran Kinematika Gerak Lurus, Jurnal Wahana Pendidikan
Fisika, Vol.4, No.1, (2019), h. 60.
78
Made Agus Adi Setyawan dan I Made Citra Wibawa, Software GeoGebra: As an
Assistance to the Guided Inquiry Model in Improving Students' Numeracy Skills, Mimbar PGSD
Undiksha, Volume 11, Number 3, (2023), h. 478.
55

hasil uji Wilcoxon menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara
kelompok eksperimen (M=50,20, SD=18,63) dan kelompok kontrol (M=41,97,
SD=17,81) terhadap penguasaan dan minat siswa setelah menggunakan strategi
pembelajaran inquiry-discovery berbantuan GeoGebra. Hasil penelitian juga
menunjukkan bahwa terdapat hubungan positif yang cukup kuat antara
penguasaan dan minat minat siswa, yang signifikan secara statistik dengan
menggunakan analisis korelasi rho Spearman (p= 0,001). Kesimpulannya, strategi
pembelajaran penemuan inkuiri berbantuan Geogebra dapat meningkatkan
penguasaan dan minat siswa terhadap Ekspresi Aljabar. 79 Windi Hadi (2022)
Berdasarkan hasil penelitian dapat meningkatkan kemampuan pemecahan
masalah matematis dan kemandirian belajar siswa yang belajar menggunakan
zoom dengan Geogebra online berbasis inkuiri terbimbing lebih baik
dibandingkan siswa yang menggunakan zoom inkuiri terbimbing tanpa Geogebra
online. Hasil peningkatan kemampuan pemecahan masalah matematika siswa
pada kelas Geogebra online berdasarkan inkuiri terbimbing diperoleh peningkatan
kategori tinggi dan kelas inkuiri terbimbing tanpa Geogebra daring memperoleh
peningkatan kategori. Hasil peningkatan kemandirian belajar siswa pada kelas
Geogebra online berdasarkan kelas inkuiri terbimbing dan kelas inkuiri
terbimbing tanpa Geogebra daring memperoleh peningkatan kategori rendah. 80
Berdasarkan pembahasan di atas, peneliti menyimpulkan bahwa model inkuiri
terbimbing berbantuan geogebra berpengaruh dalam pembelajaran fisika, dan
dapat meningkatkan kemampuan pemahaman grafik dan kinematika siswa
khususnya pada materi gerak lurus.
Peningkatan pada kemampuan pemahaman grafik siswa dapat dilihat dari nilai
N-gain yang sudah diperoleh, yaitu pada tahapan menentukan nilai besaran
tertentu dari grafik dalam kelas eksperimen diperoleh sebesar 0,86 (kategori

79
Zuraini Marion, Abdul Halim Abdullah, dan Sharifah Nurarfah S. Abd Rahman, “The
Effectiveness of the GeoGebra-Assisted Inquiry-Discovery Learning Strategy on Students’ Mastery
and Interest in Algebraic Expressions,” International Journal of Information and Education
Technology, Vol. 13, No. 11, (2023), h.1681.
80
Windi Hadi dan Ayu Faradillah, ”Implementation Of Geogebra Online Based on Guided
Inquiry To Increase Problem Solving Ability and Student Learning Independence,” Jurnal Program
Studi Pendidikan Matematika, Volume 11, No. 2, (2022), h. 882.
56

tinggi) dan kelas kontrol diperoleh sebesar 0,65 (kategori sedang). Pada tahapan
menerjemahkan bahasa grafik ke bahasa verbal dalam kelas eksperimen diperoleh
sebesar 0,67 (kategori sedang) dan kelas kontrol diperoleh sebesar 0,55 (kategori
sedang). Pada tahapan mengidentifikasi grafik berdasarkan deskripsi dalam kelas
eksperimen diperoleh sebesar 0,52 (kategori sedang) dan kelas kontrol diperoleh
sebesar 0,43 (kategori sedang). Pada tahapan mengidentifikasi grafik yang
memiliki variabel berbeda dalam kelas eksperimen diperoleh sebesar 0,58
(kategori sedang) dan kelas kontrol diperoleh sebesar 0,35 (kategori sedang).
Berdasarkan hasil N-gain, dapat dilihat bahwa pemahaman grafik kinematika
pada siswa masih tergolong sedang. Hal ini sesuai dengan hasil penelitian
Pujiyono dan Ishafit (2019) Uji ANOVA didapatkan Fhitung= 6,99 dan lebih besar
dari Fkritik= 3,99. Kesimpulannya pembelajaran dengan model pembelajaran
inkuiri terbimbing dengan aplikasi Tracker lebih efektif untuk meningkatkan hasil
pembelajaran kinematika gerak lurus dibandingkan dengan model pembelajaran
langsung. Aktivitas belajar kelas eksperimen lebih tinggi dari pada kelas kontrol,
yaitu 83,07% dan 73,66%.81 Adapun penelitian yang dilakukan oleh Laily Ahila
(2021) dengan hasil skor rata-rata posttest kelas eksperimen lebig baik daripada
kelas kontrol, yaitu 43,53 dan 29,47. Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan
bahwa kemampuan representasi grafik siswa selama pembelajaran fisika pada
materi hukum Newton terdapat perbedaan yang signifikan pada hasil kemampuan
representasi grafik menggunakan model pembelajaran inkuri terbimbing
berbantuan virtual laboratorium dalam pembelajaran fisika di SMA. 82 Penelitian
yang dilakukan Yuni (2019) menunjukkan hasil penelitian memperoleh skor rata-
rata kemampuan untuk menafsirkan grafik menggunakan model inkuiri
terbimbing meningkat sebesar 59,00% dengan rata-rata N-gain yang tinggi (0,71).
Hasil ini menunjukkan bahwa belajar dengan menggunakan model pembelajaran

81
Pujiyono dan Ishafit, ”Penerapan model pembelajaran inkuiri terbimbing dengan aplikasi
Tracker untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar materi kinematika gerak lurus pada kelas X
MIPA SMA,” Prosiding Seminar Nasional Quantum, (2018), h.272.
82
Laily Ahila Qurrotul Firdausi, I Ketut Mahardika dan Supeno, Op. Cit., h. 135.
57

inkuiri terbimbing dapat meningkatkan kemampuan untuk menafsirkan grafik


dengan sangat baik. 83
Kevin William (2021) menunjukkan hasil analisis data penelitian menunjukkan
bahwa nilai rata-rata keterampilan proses sains siswa pada kelas eksperimen
adalah 78,94 dan pada kelas kontrol adalah 75,00. Hasil ini menunjukkan bahwa
keterampilan proses sains siswa dengan pembelajaran inkuiri terbimbing dengan
multi representasi lebih baik dibandingkan dengan keterampilan proses sains
siswa pada pembelajaran inkuiri terbimbing, walaupun dengan perbedaan tidak
terlalu signifikan.84 Ayu Nurjanah (2021) menunjukkan hasil analisis paired
simple t-test dengan nilai signifikasi < 0,05 sesuai dengan kriteria uji jika sig.(2-
tailed) lebih kecil dari 0,05 maka maka artinya H1 diterima. Artinya terdapat
pengaruh yang nyata pada pemebelajaran daring berpraktikum menggunakan
media analisis tracker berbasis inkuiri terbimbing terhadap kemampuan
interpretasi grafik peserta didik. Kegiatan pembelajaran daring berpratikum
menggunakan media analisis tracker berbasis inkuiri terbimbing yang diterapkan
dalam penelitian menunjukan peningkatan kemampuan interpretasi grafik peserta
didik.85
Dari hasil analisis peningkatan kemampuan pemahaman grafik siswa,
menunjukkan bahwa kemampuan pemahaman grafik siswa dengan model
pembelajaran inkuiri terbimbing lebih baik daripada model pembelajaran
konvensional. Dengan perbedaan nilai N-gain antara kelas eksperimen dan kelas
kontrol sebesar 0,17 yang mana kelas eksperimen memperoleh N-gain sebesar
0,66 dan kelas kontrol sebesar 0,49.

83
Yuni Sartika, Ismu Wahyudi, dan Abdurrahman, “Using Guided Inquiry Learning with
Tracker Application to Improve Students’ Graph Interpretation Ability,” Jurnal of Education and
Teacher Training, (2019), h. 17.
84
Kevin William Andri Siahaan, dkk, Op. Cit, h.198.
85
Ayu Nurjanah, I Dewa Putu Nyeneng, dan Ismu Wahyudi, Op. Cit, h. 203.
BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, dapat disimpulkan bahwa:
1. Terdapat pengaruh model inkuiri terbimbing terhadap pemahaman grafik
kinematika peserta didik pada materi gerak lurus. Hal ini dapat dilihat dari hasil
uji hipotesis pada posttest yang dilakukan dengan uji Mann Whitney U
didapatkan nilai sig. (2-tailed) sebesar 0,041 yang berarti nilai sig. (2-tailed) <
0,05 sehingga H1 diterima. Berdasarkan hasil tersebut, maka terdapat
perbedaan rata-rata kemampuan pemahaman grafik siswa pada kelas kontrol
dan kelas eksperimen setelah diberikan perlakuan yang berbeda.
2. Peningkatan pemahaman grafik kinematika siswa dapat dilihat dari hasil N-
gain. Pada kelompok eksperimen ada peningkatan sebesar (rata-rata N-gain =
0,66) dengan kategori sedang. Sedangkan, kelompok kontrol ada peningkatan
sebesar (rata-rata N-gain = 0,49) dengan kategori sedang.

B. Saran
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, peneliti mengajukan beberapa
saran, sebagai berikut:
1. Peneliti atau guru yang akan menggunakan model inkuiri terbimbing dapat
menyediakan banyak waktu agar pembelajaran berjalan dengan efektif.
2. Peneliti atau guru dapat menggunakan model guided inquiry untuk
meningkatkan kemampuan berpikir tingkat tinggi siswa dalam pembelajaran
fisika karena siswa berperan aktif selama proses pembelajaran.
3. Peneliti atau guru yang akan melakukan penelitian dapat mempersiapkan
kelengkapan alat dan bahan terlebih dahulu, supaya pembelajaran berjalan
dengan efektif

58
DAFTAR PUSTAKA

Abubakar, Rifa’I. Pengantar Metodologi Penelitian. Yogyakarta: SUKA-Press UIN


Sunan Kalijaga.

As, Tria Ayunda Pratiwi dan Indra Maryanti. “The Influence of Guided Discovery
Learning Model Assisted by GeoGebra Software on Understanding
Mathematical Concepts in Flat Shape Materials for Private MTs Darul
Muttaqin Kandangan,” EduMatika: Jurnal MIPA, Vol. 2, No. 3, 2022.

Asbanu, Dens, E. S. I. ”Pemanfaatan Geogebra Untuk Visualisasi Gelombang


Lissajous.” Jurnal Pendidikan Fisika Tadulako Online. Vol 9 (3),
2021.

Ahyar, Dasep Bayu. Model-model Pembelajaran. Sukoharjo: Pradina Pustaka,


2021.

Asrul, Rusydi Ananda dan Rosnita. Evaluasi Pembelajaran. Bandung:


Citapustakan Media, 2014.

Beichner, Robert J. “Testing Student Interpretation Of Kinematics Graphs”.


American Journal of Physic, vol 62, 1994.

Firdausi, Laily Ahila Qurrotul, I Ketut Mahardika, Supeno. “Pengaruh Model


Pembelajaran Inkuiri Terbimbing Berbantuan Laboratorium Virtual
Terhadap Kemampuan Representasi Grafik Siswa SMA di Sekolah.”
Jurnal Pembelajaran Fisika, Vol. 10 No. 4, 2021.

Giancoli, Douglas C. Fisika: Prinsip dan Aplikasi Edisi Ketujuh Jilid I. Jakarta:
Penerbit Erlangga, 2018.

Hadi, Windi dan Ayu Faradillah. ”Implementation Of Geogebra Online Based on


Guided Inquiry To Increase Problem Solving Ability and Student
Learning Independence.” Jurnal Program Studi Pendidikan
Matematika, Volume 11, No. 2, 2022.

59
60

Halliday, David., Robert Resnick dan Jearl Walker. Fisika Dasar Edisi 7 Edisi 1.
Jakarta: Erlangga, 2010.

Harun, Nurhayati. Pengaruh Inkuiri Terbimbing Terhadap High Order Thinking


Skills Siswa SMA Materi Suhu dan Kalor. UIN Syarif Hidayahtullah
Jakarta, SKRIPSI, 2020.

Haryanto. Evaluasi Pembelajaran. Yogyakarta: UNY Press, 2020.

Hosnah, Wildah Maulidatul, Sudarti, dan Subiki, Pengaruh Model Pembelajaran


Inkuiri Terbimbing Terhadap Hasil Belajar Fisika di SMA, Jurnal
Pembelajaran Fisika, Vol. 6, No. 2, 2017.

Isfahani, Silva. ”Pengaruh LKS 3D Pageflip dalam Pembelajaran Guided Inquiry


Terhadap Kemampuan Menganalisis Siswa MA Materi Suhu dan
Kalor.” UIN Syarif Hidayahtullah Jakarta, SKRIPSI, 2019.

Kadir. Statistik Terapan. Depok: Raja Grafindo Persada, 2015.

Karsimen, Khaeruddin, dan Herman. Analisis Kemampuan Menafsirkan dala


Pembelajaran Fisika Peserta Didik Kelas X SMA Negeri 12 Makassar.
Jurnal Sains dan Pendidikan Fisika (JSPF), Jilid 15, Nomor 3, 2019.

Karyono, Dwi Satya Palupi dan Suharyanto. Fisika untuk SMA dan MA Kelas X.
Jakarta: Pusat Perbukuan, 2009.

Khoerunnisa, Putri, dan Syifa Masyhyuril Aqwal. ”Analisis Model-model


Pembelajaran”. Jurnal Pendidikan Dasar, Vol. 4 No. 1, 2020.

Lallo, Adna Tajriyaani Jun. ”Profil Pemahaman Grafik dan Kemampuan


Representasi Konsep Fisika Siswa SMP pada Pokok Bahasan
Kinematika,” SKRIPSI, UPI, 2020.

Lestari, Renita Putri, Dkk. ”Upaya Meningkatkan Aktivitas Belajar Siswa


Menggunakan Model Inkuiri Terbimbing pada Pembelajaran
Kinematika Gerak Lurus.” Jurnal Wahana Pendidikan Fisika. Vol.4,
No.1, 2019.
61

Linda Rosalina. Buku Ajar Statistik. Padang: CV. Muharika Rumah Ilmiah, 2021.

Mahmudi, Ali. Membelajarkan Geometri dengan Program GeoGebra. Yogyakarta:


Universitas Negeri Yogyakarta, 2010.

Marion, Zuraini, Abdul Halim Abdullah, dan Sharifah Nurarfah S. Abd Rahman.
”The Effectiveness of the GeoGebra-Assisted Inquiry-Discovery
Learning Strategy on Students’ Mastery and Interest in Algebraic
Expressions.” International Journal of Information and Education
Technology, Vol. 13, No. 11, 2023.

Mudlofir, Ali, dan Evi Fatimatur Rusydiyah. Desain Pembelajaran Inovatif.


Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2016.

Muhkartin, Wanti, bambang supriadi, dan Subiki. ”Analisis Kemampuan


Menginterpretasikan Grafik Kinematika Gerak Siswa SMA di
Kabupaten Jembel.” Jurnal Edukasi UNEJ, 2017.

Mustain, Iing. ”Kemampuan Membaca dan Interpretasi Grafik dan Data: Studi
Kasus pada Siswa Kelas 8 SMPN.” Scientice Educatia, vol. 5 no. 2,
(2015).

Muthmainnah, Dkk. Sistem Model dan Desain Pembelajaran. Aceh: Yayasan


penerbit Muhammad Zaini, 2021.

Nurachmandani, Setya. Fisika 1 untuk SMA/MA Kelas X. Jakarta: Pusat perbukuan,


2009.

Nurdyansyah dan Eni Fariyatul Fahyumi. Inovasi Model Belajar. Sidoarjo: Nizamia
Learning Center, 2016.

Nurjanah, Ayu, I Dewa Putu Nyeneng, dan Ismu Wahyudi. “Pengaruh Pembelajaran
Daring Berpraktikum menggunakan Media Tracker Berbasis Inkuiri
Terbimbing Terhadap Peningkatan Kemampuan Interpretasi Grafik.”
Jurnal Inovasi dan Pembelajaran Fisika, Volume 8, No. 2, 2021.

Nursalam. Statistik Pendidikan. Makassar: Alauddin University Press, 2015.


62

Nuryadi, Dkk. Dasar-dasar Statistik Penelitian. Yogyakarta: Sibuku Media, 2017.

Parmalo, Yaumilhaz, Dkk. Deskripsi Kemampuan Menafsirkan Grafik Kinematika


Siswa Kelas X SMA Negeri 3 Sungai Kakap. Program Studi
Pendidikan Fisika FKIP Untan Pontianak, 2016.

Pujiyono dan Ishafit. ”Penerapan model pembelajaran inkuiri terbimbing dengan


aplikasi Tracker untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar materi
kinematika gerak lurus pada kelas X MIPA SMA.” Prosiding Seminar
Nasional Quantum, 2018.

Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 69


tahun 2013.

Permatasari, Honesty Hidayah Nur, Sri Budiawanti, dan Wahyuningsih.


”Pengembangan Perangkat Pembelajaran Fisika Berbasis Inkuiri
Terbimbing pada Materi Gerak Lurus”. Jurnal Materi dan
Pembelajaran Fisika (JMPF), 2021.

Priatna, Nanang dan Muhammad Arsani. Media Pembelajaran Matematika dengan


Geogebra. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya Offset, 2019.

Rukminingsih, Gunawan Adnan dan Mohammad Adnan Latief. Metode Penelitian


Pendidikan. Yogyakarta: Erhaka Utama, 2020.

Saripudin, Aip, Dede Rustiawan K, dan Adit Suganda. Praktik Belajar Fisika untuk
Kelas X. Jakarta: Pusat Perbukuan, 2009.

Sartika, Yuni, Ismu Wahyudi, dan Abdurrahman. “Using Guided Inquiry Learning
with Tracker Application to Improve Students’ Graph Interpretation
Ability.” Jurnal of Education and Teacher Training. 2019.

Setyawan, Made Agus Adi dan I Made Citra Wibawa. “Software GeoGebra: As an
Assistance to the Guided Inquiry Model in Improving Students'
Numeracy Skills.” Mimbar PGSD Undiksha. Volume 11. Number 3.
2023.
63

Siahaan, Kevin William Andri, dkk. “Pengaruh Model Pembelajaran Inkuiri


Terbimbing dengan Multi Representasi terhadap Keterampilan Proses
Sains dan Penguasaan Konsep IPA.” Jurnal Basicedu, Vol. 5, No. 1,
2021.

Siswanto, Rizki Dwi dan Yayan S Kusumah. “Peningkatan Kemampuan Geometri


Spasial Siswa SMP melalui Pembelajaran Inkuiri Terbimbing
Berbantuan Geogebra.” JPPM, Vol. 10, N0. 1, 2017.

Sugiyono. Statistik untuk Penelitian. Bandung: Anggota Ikatan Penerbit Indonesia


(IKAPI), 2007.

Sukma, Laili Komariyah, dan Muliati Syam. “Pengaruh Model Pembelajaran


Inkuiri Terbimbing (Guided Inquiry) dan Motivasi Terhadap Hasil
Belajar Fisika Siswa”, Saintifika, Vol. 18 No.1, 2016.

Sumardi. Teknik Pengukuran dan Penilaian Hasil Belajar. Sleman: Deepublish


Publisher, 2020.

Suwarna, Iwan Permana. “Laporan Penelitian Pengembangan Tata Kelola


Kelembagaan Pengembangan Instrumen Ujian Komprehensif
Mahasiswa Melalui Computer Based Test Pada Program Studi
Pendidikan Fisika”. Jakarta Pusat Penelitian Dan Pengembangan
(PUSLITPEN) LP2M UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2016.

Syam, Suhendi. Dkk., Belajar dan pembelajaran, Medan: Yayasqan Kita Menulis,
2022.

Umar, Irfan Naufal., dan Sajap Maswan, Aplikasi Pendekatan Inkuiri Dalam
Persekitaran Pembelajaran Berdasarkan Web, (Pusat Teknologi
Pengajaran dan Multimedia: Universiti Sains Malaysia).

Usman dan Vicran Zharvan. Hubungan Kecerdasan Logis Matematis Dengan


Kemampuan Menginterpretasi Grafik Kinematika. Jurnal Sains dan
Pendidikan Fisika (FSPF), 2022.
64

Usman, Muhammad Rizal dan St. Nur Humairah Halim. ”Meningkatkan


Kemampuan Berpikir Kreatik Matematis Siswa SMA melalui
Pembelajaran Inkuiri Berbantuan Software Geogebra pada Pokok
Bahasan Program Linier.” Majamath, Vol. 2, N0. 2, 2018.

Widiyanto, Joko. Evaluasi Pembelajaran. Madiun: UNIPMA Press, 2018.

Yanti Herlanti. Buku Saku Tanya Jawab Seputar Penelitian Pendidikan Sains.
Jakarta: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2014.

Zulfiani, Tonih Feronika, dan Kinkin Suartini. Strategi Pembelajaran Sains.


Jakarta: Lembaga Penelitian UIN Jakarta, 2009.

Zulmaulida, Rahmy. Teori Statistik Pendidikan. Aceh: Yayasan Penerbit


Muhammad Zaini, 2022.
LAMPIRAN

65
LAMPIRAN A PERANGKAT PEMBELAJARAN

LAMPIRAN A
PERANGKAT PEMBELAJARAN

1. RPP Kelompok Kontrol


2. RPP Kelompok Eksperimen
3. LKPD Kelompok Kontrol
4. LKPD Kelompok Eksperimen

66
67

Lampiran A. 1 RPP Kelompok Kontrol

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

KELAS KONTROL

Sekolah : SMAS Cengkareng 1 Jakarta

Mata Pelajaran : Fisika

Kelas/ Semester : X/ Ganjil

Tahun Pelajaran : 2023/2024

Materi Pokok : Gerak Lurus

Alokasi Waktu : 2 JP (90 menit)

Pertemuan ke : 1 (satu)

A. Kompetensi Inti
No Kompetensi Inti
KI-1 Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, santun, peduli
(gotong royong, kerjasama, toleran, damai), bertanggung jawab,
responsif, dan pro-aktif dalam berinteraksi secara efektif sesuai dengan
KI-2
perkembangan anak di lingkungan, keluarga, sekolah, masyarakat dan
lingkungan alam sekitar, bangsa, negara, kawasan regional, dan kawasan
internasional.
Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual,
konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya
KI-3 tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora
dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban
terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan
68

prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan
minatnya untuk memecahkan masalah.
Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak
terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara
KI-4
mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan
metode sesuai kaidah keilmuan.

B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)


Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi
Menganalisis besaran-besaran 3.4.1 Mengidentifikasi pengertian gerak.
fisis pada gerak lurus dengan Membedakan antara jarak dan
3.4.2
kecepatan konstan (tetap) dan perpindahan.
gerak lurus dengan percepatan Membedakan konsep kecepatan,
3.4.3
konstan (tetap) berikut kelajuan dan percepatan.
penerapannya dalam kehidupan Membedakan antara kecepatan rata-
3.4 sehari-hari misalnya rata dengan kecepatan sesaat dan
3.4.4
keselamatan lalu lintas. percepatan rata-rata dengan percepatan
sesaat.
Menginterprestasi besaran fisika pada
3.4.5
gerak lurus dengan kecepatan konstan.
Menyimpulkan data dan grafik hasil
3.4.6
percobaan.
Menyajikan data dan grafik hasil Merancang percobaan gerak lurus
4.4.1
percobaan untuk menyelidiki melalui simulasi Geogebra.
sifat gerak benda yang bergerak Mendiskusikan hasil percobaan gerak
4.4.2
lurus dengan kecepatan konstan lurus melalui simulasi Geogebra.
4.4
(tetap) dan bergerak lurus Menyimpulkan hasil percobaan gerak
4.4.3
dengan percepatan konstan lurus melalui simulasi Geogebra.
(tetap) berikut makna fisisnya. Mempresentasikan hasil percobaan
4.4.4
gerak lurus melalui simulasi Geogebra.
69

C. Tujuan Pembelajaran
Peserta didik diharapkan dapat meningkatkan kemampuan pemahaman
grafik dengan mampu mengidentifikasi pengertian gerak, membedakan antara
jarak dan perpindahan, membedakan konsep kecepatan, kelajuan dan
percepatan, membedakan antara kecepatan rata-rata dengan kecepatan sesaat
dan percepatan rata-rata dengan percepatan sesaat, menginterprestasi besaran
fisika pada gerak lurus dengan kecepatan konstan, serta mampu menyimpulkan
data dan grafik hasil percobaan untuk menyelidiki.
D. Materi Pembelajaran
1. Jarak dan Perpindahan
2. Kelajuan dan Kecepatan
3. Percepatan
4. Kecepatan sesaat dan kecepatan rata-rata
5. Percepatan sesaat dan percepatan rata-rata
E. Metode Pembelajaran
Model Pembelajaran : Saintifik
Metode : Eksperimen, Diskusi dan Tanya Jawab
F. Media Pembelajaran dan Sumber Belajar
1. Media Pembelajaran
 Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD)
 Powerpoint
2. Alat dan Bahan
 Spidol dan Papan Tulis
 Laptop/ Komputer
3. Sumber Belajar
 Sumber internet yang relevan dengan materi pembelajaran
 Pujianto. 2013. FISIKA. Klaten: PT. Intan Pawira
 Nurachmandani, Setya. 2009. Fisika 1. Jakarta: Pusat Perbukuan
70

G. Kegiatan Belajar Mengajar


Tahap Pembelajaran Kegiatan Peserta Alokasi
Kegiatan Pembelajaran
Inkuiri Terbimbing Didik Waktu
Kegiatan Pendahuluan
Memulai pembelajaran dengan Membaca do’a
berdo’a, memberi ucapan salam dan dipimpin oleh ketua
memeriksa kehadiran siswa. kelas, menjawab
Orientasi 3 menit
salam dan
menanggapi saat
absensi.
Mengajukan pertanyaan di dalam Memperhatikan
powerpoint untuk mengukur tingkat pertanyaan yang
pengetahuan awal yang mereka diberikan guru dan
ketahui di kehidupan sehari-hari. memberikan
Perhatikan gambar dibawah ini! jawaban.

Apersepsi 1. Apakah kalian pernah naik mobil? 5 menit


pada saat kalian berada ditempat
duduk diatas mobil yang melaju,
apakah kalian dikatakan
bergerak?
2. Perhatikan gambar diatas! Jika
kalian berada di dalam mobil lalu
bergerak dari titik A-C-B-C,
makan berapakah jarak dan
perpindahan yang kalian tempuh?
71

3. Dari gambar tersebut, apa


perbedaan dari konsep kecepatan,
kelajuan dan percepatan.
Menyampaikan tujuan pembelajaran Mendengarkan dan
dengan powerpoint tentang materi menyimak tujuan
kinematika gerak lurus, yaitu: pembelajaran.
1. Siswa mampu mengidentifikasi
pengertian gerak.
2. Siswa mampu membedakan
antara jarak dan perpindahan.
3. Siswa mampu membedakan
konsep kecepatan, kelajuan dan
percepatan.
Tujuan 4. Siswa mampu membedakan 2 menit
antara kecepatan rata-rata dengan
kecepatan sesaat dan percepatan
rata-rata dengan percepatan
sesaat.
5. Siswa mampu menginterprestasi
besaran fisika pada gerak lurus
dengan kecepatan konstan.
6. Siswa mampu menyimpulkan data
dan grafik hasil percobaan untuk
menyelidiki.
Membangkitkan motivasi belajar Memperhatikan dan
siswa dengan mengetahui manfaat menyimak
Motivasi mempelajari materi gerak lurus ini penjelasan guru. 4 menit
penting adanya dikarenakan banyak
pengaplikasiannya dalam konteks
72

kehidupan sehari-hari dengan


menggunakan powerpoint, misal:
1. Spidometer adalah alat untuk
mengukur kelajuan kendaraan
bermotor. Laju tersebut diukur
berdasarkan jumlah putaran roda
dalam suatu interval waktu
tertentu, atau berdasarkan jumlah
putaran per menit secara langsung.
Karena termasuk besaran skalar
maka nilai kelajuan tidak
memandang arah gerak maju atau
mundur.

2. Velocitometer merupakan
spidometer linear. Karena alat
tersebut mengukur kecepatan
kendaraan. Kecepatan merupakan
besaran vektor karena itu
dipengaruhi arah gerak. Jika
geraknya maju, maka nilai
kecepatan akan positif. Bila gerak
mundur maka nilai kecepatan akan
negatif. Karena itu velocitometer
dilengkapi skala negatif.
73

3. Odometer adalah alat yang


menampilkan jarak yang telah
ditempuh oleh kendaraan dalam
angka-angka. Jarak tersebut
ditampilkan dalam satu kilometer
atau mil. Odometer selalu
bertambah jika mobil dijalankan.
Peranti ini biasanya menjadi satu
layar dengan spedometer. Di
bawah angka-angka odometer
terdapat odometer tambahan yang
bisa disetel setiap saat kembali ke
jarak nol. Dengan odometer
tambahan, kamu bisa mengukur
jarak dari sekolah ke rumah
misalnya.

Kegiatan Inti
Orientasi - Siswa dibagi menjadi beberapa - Siswa membagi
kelompok yang terdiri dari 3-5 diri menjadi
5 menit
orang siswa. beberapa
kelompok (3-5).
74

- Membagikan LKPD pada masing- - Setiap kelompok


masing kelompok. menerima LKPD
yang diberikan
guru.
Mengamati Meminta mengamati untuk Mengamati gambar
mengamati gambar dua gambar mobil yang sudah
8 menit
tentang jarak dan perpindahan yang disajikan.
telah disajikan.
Menanya Memberikan pertanyaan untuk Siswa menjawab
8 menit
dijawab siswa pertanyaan
Mengumpulkan Meminta siswa untuk mengumpulkan Mengumpulkan data
28
Informasi data tentang jarak dan perpindahan melalui praktikum
menit
(Eksperimen) melalui praktikum
Mengasosiasikan Siswa mengolah data hasil percobaan Mengolah data hasil
(mengolah sesuai dengan data yang sudah percobaan sesuai
8 menit
informasi) diperoleh. dengan data yang
sudah diperoleh.
Mengkomunikasikan Siswa membuat kesimpulan dan Membuat
mengkomunikasikan hasil dari kesimpulan dan
kesimpulan di depan kelas. mengkomunikasikan
9 menit
hasil dari
kesimpulan di depan
kelas.
Kegiatan Akhir
Menyampaikan
Membimbing siswa untuk hasil pembelajaran
Kesimpulan menyimpulkan materi berdasarkan beradasarkan 3 menit
indikator pada pertemuan 1. indikator pada
pertemuan 1.
75

Diharapkan siswa
Menanyakan kembali beberapa dapat menjawab
permasalahan kepada siswa untuk pertanyaan sesuai
Evaluasi 2 menit
mengecek ketercapaian tujuan dengan tujuan
pembelajaran. pembelajaran yang
ingin dicapai.
Menanyakan kepada
Memberikan kesempatan kepada
guru terkait materi
Feedback siswa untuk bertanya terkait materi 2 menit
yang belum
yang belum dipahami.
dipahami.
Menugaskan siswa mencari Mengerjakan tugas
Tindak Lanjut informasi yang berkaitan dengan yang diberikan oleh 2 menit
materi selanjutnya. guru.
Guru menutup kegiatan pembelajaran Membaca doa dan
Penutup 1 menit
dengan mengucapkan salam dan doa. menjawab salam.

H. Penilaian Hasil Pembelajaran


- Penilaian Pengetahuan : Pengisian LKPD
- Penilaian Keterampilan : Penilaian praktek

Jakarta, 14 November 2023

Mengetahui,

Guru Mata Pelajaran Fisika Peneliti

(Achmad Jalil, S.Pd) Hasni Uswati Nufus


76

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

KELAS KONTROL

Sekolah : SMAS Cengkareng 1 Jakarta

Mata Pelajaran : Fisika

Kelas/ Semester : X/ Ganjil

Tahun Pelajaran : 2023/2024

Materi Pokok : Kinematika Gerak Lurus

Alokasi Waktu : 2 JP (90 menit)

Pertemuan : 2 (dua)

A. Kompetensi Inti
No Kompetensi Inti
KI-1 Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, santun, peduli
(gotong royong, kerjasama, toleran, damai), bertanggung jawab,
responsif, dan pro-aktif dalam berinteraksi secara efektif sesuai dengan
KI-2
perkembangan anak di lingkungan, keluarga, sekolah, masyarakat dan
lingkungan alam sekitar, bangsa, negara, kawasan regional, dan
kawasan internasional.
Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual,
konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin
tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan
KI-3 humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan,
dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta
menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik
sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
77

Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah


abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di
KI-4
sekolah secara mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, serta
mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan.

B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)


Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi
Menganalisis besaran-besaran Mengidentifikasi pengertian gerak
fisis pada gerak lurus dengan 3.4.7
lurus beraturan (GLB).
kecepatan konstan (tetap) dan
Mengidentifikasi hubungan kecepatan
gerak lurus dengan percepatan
3.4.8 terhadap perpindahan dan waktu pada
konstan (tetap) berikut
Gerak Lurus Beraturan (GLB).
penerapannya dalam kehidupan
3.4 Menyimpulkan karakterisktik gerak
sehari-hari misalnya
lurus beraturan (GLB) melalui
keselamatan lalu lintas. 3.4.9
percobaan dan pengukuran besaran-
besaran terkait.
Menyimpulkan data dan grafik hasil
3.4.10
percobaan untuk menyelidiki.
Menyajikan data dan grafik hasil Merancang percobaan gerak lurus
percobaan untuk menyelidiki 4.4.5 beraturan (GLB) melalui simulasi
sifat gerak benda yang bergerak Geogebra.
lurus dengan kecepatan konstan Mendiskusikan hasil percobaan gerak
(tetap) dan bergerak lurus 4.4.6 lurus beraturan (GLB) melalui simulasi
dengan percepatan konstan Geogebra.
4.4
(tetap) berikut makna fisisnya. Menyimpulkan hasil percobaan gerak
4.4.7 lurus beraturan (GLB) melalui simulasi
Geogebra.
Mempresentasikan hasil percobaan
4.4.8 gerak lurus beraturan (GLB) melalui
simulasi Geogebra.
78

C. Tujuan Pembelajaran
Siswa diharapkan dapat meningkatkan kemampuan pemahaman grafik
dengan mampu mengidentifikasi pengertian gerak lurus beraturan (GLB),
mengidentifikasi hubungan kecepatan terhadap waktu pada Gerak Lurus
Berubah (GLB), menyimpulkan karakterisktik gerak lurus beraturan (GLB)
melalui percobaan dan pengukuran besaran-besaran terkait, serta mampu
menyimpulkan data dan grafik hasil percobaan untuk menyelidiki.
D. Materi Pembelajaran
1. Jarak, Perpindahan dan Waktu
2. Kelajuan dan Kecepatan
3. Percepatan
4. Gerak Lurus Beraturan (GLB)
E. Metode Pembelajaran
Model Pembelajaran : Saintifik
Metode : Eksperimen, Diskusi dan Tanya Jawab
F. Media Pembelajaran dan Sumber Belajar
1. Media Pembelajaran
 Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD)
 Powerpoint
2. Alat dan Bahan
 Spidol dan Papan Tulis
 Laptop/ Komputer
3. Sumber Belajar
 Sumber internet yang relevan dengan materi pembelajaran
79

G. Kegiatan Belajar Mengajar


Tahap Pembelajaran Kegiatan Peserta Alokasi
Kegiatan Pembelajaran
Inkuiri Terbimbing Didik Waktu
Kegiatan Pendahuluan
Memulai pembelajaran dengan Membaca do’a
berdo’a, memberi ucapan salam dan dipimpin oleh ketua
memeriksa kehadiran siswa. kelas, menjawab
Orientasi 3 menit
salam dan
menanggapi saat
absensi.
Mengajukan pertanyaan di dalam Memperhatikan
powerpoint untuk mengukur tingkat pertanyaan yang
pengetahuan awal yang mereka ketahui diberikan guru dan
di kehidupan sehari-hari. Perhatikan memberikan
gambar dibawah ini! jawaban.

1. Pernahkah salah satu diantara


Apersepsi kalian mengendarai mobil dijalan 5 menit
tol yang lurus atau saat jalan
dalam keadaan sepi? Bagaimana
laju mobil tersebut?
2. Perhatikan gambar diatas! Jika
kalian berada di dalam mobil lalu
bergerak dengan kecepatan
konstan, maka bagaimana
perpindahan posisi setiap detik
nya?
80

3. Dari gambar tersebut, apa


karakterisktik gerak lurus
beraturan (GLB)?
Menyampaikan tujuan pembelajaran Mendengarkan dan
dengan powerpoint tentang materi menyimak tujuan
kinematika gerak lurus, yaitu: pembelajaran.
1. Siswa mampu mengidentifikasi
pengertian gerak lurus beraturan
(GLB).
2. Siswa mampu mengidentifikasi
hubungan kecepatan terhadap
perpindahan dan waktu pada Gerak
Tujuan 2 menit
Lurus Beraturan (GLB).
3. Siswa mampu menyimpulkan
karakterisktik gerak lurus beraturan
(GLB) melalui percobaan dan
pengukuran besaran-besaran
terkait.
4. Siswa mampu menyimpulkan data
dan grafik hasil percobaan untuk
menyelidiki.
Membangkitkan motivasi belajar siswa Memperhatikan dan
dengan mengetahui manfaat menyimak
mempelajari materi gerak lurus ini penjelasan guru.
penting adanya dikarenakan banyak
Motivasi pengaplikasiannya dalam konteks 4 menit
kehidupan sehari-hari dengan
menggunakan powerpoint, misal:
1. Gerak bulan mengelilingi bumi
(revolusi bulan). Bulan bergerak
81

mengelilingi matahari dengan


kecepatan yang konstan atau tidak
berubah-ubah. Sehingga waktu
yang di butuhkan setiap bulan
mengelilingi bumi yaitu konstan
atau selama 29,5 hari atau 1 bulan.

2. Kereta yang melaju dengan


kecepatan yang tetap. Saat kereta
berjalan di lintasan yang lurus,
maka kereta tersebut akan melaju
dengan kecepatan yang tetap atau
tidak berubah-ubah. Sehingga
membuat penumpang yang berada
di dalam kereta merasa tenang,
dalam arti tidak terdorong kedepan
maupun ke belakang.

Kegiatan Inti
82

Orientasi - Siswa dibagi menjadi beberapa - Siswa membagi


kelompok yang terdiri dari 3-5 orang diri menjadi
siswa. beberapa
- Membagikan LKPD pada masing- kelompok (3-5).
5 menit
masing kelompok. - Setiap kelompok
menerima LKPD
yang diberikan
guru.
Mengamati Meminta siswa untuk Mengamati gambar
mengamati gambar dua mobil yang yang sudah
8 menit
bergerak dengan kecepatan tetap yang disajikan.
telah disajikan.
Menanya Memberikan pertanyaan untuk dijawab Siswa menjawab
8 menit
siswa. pertanyaan
Mengumpulkan Meminta siswa untuk mengumpulkan Mengumpulkan data
28
Informasi data melalui praktikum GLB. melalui praktikum
menit
(Eksperimen)
Mengasosiasikan Siswa mengolah data hasil percobaan Mengolah data hasil
(mengolah sesuai dengan data yang sudah percobaan sesuai
8 menit
informasi) diperoleh. dengan data yang
sudah diperoleh.
Mengkomunikasikan Peserta didik membuat kesimpulan dan Membuat
mengkomunikasikan hasil dari kesimpulan dan
kesimpulan di depan kelas. mengkomunikasikan
9 menit
hasil dari
kesimpulan di depan
kelas.
Kegiatan Akhir
83

Menyampaikan
Membimbing peserta didik untuk hasil pembelajaran
Kesimpulan menyimpulkan materi berdasarkan beradasarkan 3 menit
indikator pada pertemuan 2. indikator pada
pertemuan 2.
Diharapkan peserta
didk dapat
Menanyakan kembali beberapa
menjawab
permasalahan kepada peserta didik
Evaluasi pertanyaan sesuai 2 menit
untuk mengecek ketercapaian tujuan
dengan tujuan
pembelajaran.
pembelajaran yang
ingin dicapai.
Menanyakan kepada
Memberikan kesempatan kepada
guru terkait materi
Feedback peserta didik untuk bertanya terkait 2 menit
yang belum
materi yang belum dipahami.
dipahami.
Menugaskan peserta didik mencari Mengerjakan tugas
Tindak Lanjut informasi yang berkaitan dengan yang diberikan oleh 2 menit
materi selanjutnya. guru.
Guru menutup kegiatan pembelajaran Membaca doa dan
Penutup 1 menit
dengan mengucapkan salam dan doa. menjawab salam.

H. Penilaian Hasil Pembelajaran


- Penilaian Pengetahuan : Pengisian LKPD
- Penilaian Keterampilan : Penilaian praktek
84

Jakarta, 14 November 2023

Mengetahui,

Guru Mata Pelajaran Fisika Peneliti

(Achmad Jalil, S.Pd) Hasni Uswati Nufus


85

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

KELAS KONTROL

Sekolah : SMAS Cengkareng 1 Jakarta

Mata Pelajaran : Fisika

Kelas/ Semester : X/ Ganjil

Tahun Pelajaran : 2023/2024

Materi Pokok : Kinematika Gerak Lurus

Alokasi Waktu : 2 JP (90 menit)

Pertemuan : 3 (Tiga)

A. Kompetensi Inti
No Kompetensi Inti
KI-1 Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, santun, peduli
(gotong royong, kerjasama, toleran, damai), bertanggung jawab,
responsif, dan pro-aktif dalam berinteraksi secara efektif sesuai
KI-2
dengan perkembangan anak di lingkungan, keluarga, sekolah,
masyarakat dan lingkungan alam sekitar, bangsa, negara, kawasan
regional, dan kawasan internasional.
Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual,
konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin
tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan
KI-3 humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan,
dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta
menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik
sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
86

Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah


abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di
KI-4
sekolah secara mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, serta
mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan.

B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)


Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi
Menganalisis besaran-besaran Mengidentifikasi pengertian Gerak
fisis pada gerak lurus dengan 3.4.11
Lurus Berubah Beraturan (GLBB).
kecepatan konstan (tetap) dan
Menghubungkan antara kecepatan
gerak lurus dengan percepatan
(v), percepatan (a), dan waktu (t)
konstan (tetap) berikut 3.4.12
pada gerak lurus berubah beraturan
penerapannya dalam
(GLBB).
kehidupan sehari-hari misalnya
Menghubungkan antara
keselamatan lalu lintas.
perpindahan (s), percepatan (a) dan
3.4.13
waktu (t) pada gerak lurus berubah
beraturan (GLBB).
3.4 Menghubungkan antara
perpindahan (s),kecepatan (v) dan
3.4.14
percepatan (a) pada gerak lurus
berubah beraturan (GLBB).
Menyimpulkan karakterisktik gerak
lurus berubah beraturan (GLBB)
3.4.15
melalui percobaan dan pengukuran
besaran-besaran terkait.
Menyimpulkan data dan grafik hasil
3.4.10 percobaan gerak lurus berubah
beraturan (GLBB).
87

Menyajikan data dan grafik Merancang percobaan gerak lurus


hasil percobaan untuk 4.4.5 berubah beraturan (GLBB) melalui
menyelidiki sifat gerak benda simulasi Geogebra.
yang bergerak lurus dengan Mendiskusikan hasil percobaan
kecepatan konstan (tetap) dan gerak lurus berubah beraturan
4.4.6
bergerak lurus dengan (GLBB) melalui simulasi
percepatan konstan (tetap) Geogebra.
4.4 berikut makna fisisnya. Menyimpulkan hasil percobaan
gerak lurus berubah beraturan
4.4.7
(GLBB) melalui simulasi
Geogebra.
Mempresentasikan hasil percobaan
gerak lurus berubah beraturan
4.4.8
(GLBB) melalui simulasi
Geogebra.

C. Tujuan Pembelajaran
Peserta didik diharapkan dapat meningkatkan kemampuan pemahaman
grafik dengan mampu mengidentifikasi pengertian Gerak Lurus Berubah
Beraturan (GLBB); menghubungkan antara kecepatan (v), percepatan (a), dan
waktu (t) pada gerak lurus berubah beraturan (GLBB); menghubungkan antara
perpindahan (s), percepatan (a) dan waktu (t) pada gerak lurus berubah
beraturan (GLBB); menghubungkan antara perpindahan (s), kecepatan (v) dan
percepatan (a) pada gerak lurus berubah beraturan (GLBB); menyimpulkan
karakterisktik gerak lurus berubah beraturan (GLBB) melalui percobaan dan
pengukuran besaran-besaran terkait; menyimpulkan data dan grafik hasil
percobaan gerak lurus berubah beraturan (GLBB).
D. Materi Pembelajaran
1. Jarak, Perpindahan dan Waktu
2. Kelajuan dan Kecepatan
3. Percepatan
88

4. Gerak Lurus Berubah Beraturan (GLBB)


E. Metode Pembelajaran
Model Pembelajaran : Inkuiri Terbimbing
Metode : Eksperimen, Diskusi dan Tanya Jawab
F. Media Pembelajaran dan Sumber Belajar
1. Media Pembelajaran
 Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD)
 Simulasi Geogebra
 Powerpoint
2. Alat dan Bahan
 Spidol dan Papan Tulis
 Laptop/ Komputer
3. Sumber Belajar
 Sumber internet yang relevan dengan materi pembelajaran

G. Kegiatan Belajar Mengajar


Tahap Pembelajaran Kegiatan Peserta Alokasi
Kegiatan Pembelajaran
Inkuiri Terbimbing Didik Waktu
Kegiatan Pendahuluan
Memulai pembelajaran dengan Membaca do’a
berdo’a, memberi ucapan salam dan dipimpin oleh ketua
Orientasi memeriksa kehadiran siswa. kelas, menjawab salam 3 menit
dan menanggapi saat
absensi.
Mengajukan pertanyaan di dalam Memperhatikan
powerpoint untuk mengukur tingkat pertanyaan yang

Apersepsi pengetahuan awal yang mereka diberikan guru dan 5 menit


ketahui di kehidupan sehari-hari. memberikan jawaban.
Perhatikan gambar dibawah ini!
89

4. Pernahkah kalian mengendarai


sepeda dijalan yang menurun?
sepeda yang kalian kendarai
kecepatannya akan meningkat.
Mengapa hal tersebut bisa
terjadi?
5. Jika saat kalian yang sebelumnya
mengendarai sepeda di jalanan
datar, lalu menuju jalan yang
menanjak, maka apa yang akan
terjadi dengan kecepatan sepeda
kalian?
6. Dari gambar tersebut, apa
karakterisktik gerak lurus
berubah beraturan (GLBB)?
Menyampaikan tujuan pembelajaran Mendengarkan dan
dengan powerpoint tentang materi menyimak tujuan
kinematika gerak lurus, yaitu: pembelajaran.
5. Peserta didik mampu
mengidentifikasi pengertian
Tujuan 2 menit
Gerak Lurus Berubah Beraturan
(GLBB).
6. Peserta didik mampu
menghubungkan antara kecepatan
(v), percepatan (a), dan waktu (t)
90

pada gerak lurus berubah


beraturan (GLBB).
7. Peserta didik mampu
menghubungkan antara
perpindahan (s), percepatan (a)
dan waktu (t) pada gerak lurus
berubah beraturan (GLBB).
8. Peserta didik mampu
menghubungkan antara
perpindahan (s), kecepatan (v)
dan percepatan (a) pada gerak
lurus berubah beraturan (GLBB).
9. Peserta didik mampu
menyimpulkan karakterisktik
gerak lurus berubah beraturan
(GLBB) melalui percobaan dan
pengukuran besaran-besaran
terkait.
10. Peserta didik mampu
menyimpulkan data dan grafik
hasil percobaan gerak lurus
berubah beraturan (GLBB).
Membangkitkan motivasi belajar Memperhatikan dan
siswa dengan mengetahui manfaat menyimak penjelasan
mempelajari materi gerak lurus ini guru.
Motivasi penting adanya dikarenakan banyak 4 menit
pengaplikasiannya dalam konteks
kehidupan sehari-hari dengan
menggunakan powerpoint, misal:
91

3. Pada lampu hijau, mobil yang


sebelumnya berhenti akan
berjalan. Peristiwa tersebut juga
merupakan gerak lurus berubah
beraturan (GLBB). Karena
kecepatan nya tidak konstan dan
berubah secara beraturan. Dari
yang tadi nya berhenti berubah
menjadi jalan secara perlahan.
Hal tersebut menunjukkan gerak
lurus berubah beraturan (GLBB)
dipercepat, karena percepatan
nya bernilai positif (+).
4. Pada lampu merah, mobil yang
sebelumnya berjalan akan
berhenti. Peristiwa tersebut juga
merupakan gerak lurus berubah
beraturan (GLBB). Karena
kecepatan nya tidak konstan dan
berubah secara beraturan. Dari
yang tadi nya berjalan berubah
menjadi berhenti secara perlahan.
Hal tersebut menunjukkan gerak
lurus berubah beraturan (GLBB)
diperlambat, karena percepatan
nya bernilai negatif (-).
Kegiatan Inti
92

Orientasi - Peserta didik dibagi menjadi - Peserta didik


beberapa kelompok yang terdiri membagi diri
dari 3-5 peserta didik. menjadi beberapa
- Membagikan LKPD pada masing- kelompok (3-5).
5 menit
masing kelompok. - Setiap kelompok
menerima LKPD
yang diberikan
guru.
Mengamati Meminta peserta didik untuk Mengamati gambar
mengamati gambar dua gambar mobil yang sudah disajikan.
8 menit
dengan kecepatan berubah-ubah yang
telah disajikan.
Menanya Memberikan pertanyaan untuk Peserta didik
8 menit
dijawab peserta didik. menjawab pertanyaan
Mengumpulkan Meminta peserta didik untuk Mengumpulkan data
28
Informasi mengumpulkan data melalui melalui praktikum
menit
(Eksperimen) praktikum GLBB.
Mengasosiasikan Peserta didik mengolah data hasil Mengolah data hasil
(mengolah percobaan sesuai dengan data yang percobaan sesuai
8 menit
informasi) sudah diperoleh. dengan data yang
sudah diperoleh.
Mengkomunikasikan Peserta didik membuat kesimpulan Membuat kesimpulan
dan mengkomunikasikan hasil dari dan
kesimpulan di depan kelas. mengkomunikasikan 9 menit
hasil dari kesimpulan
di depan kelas.
Orientasi - Peserta didik dibagi menjadi - Peserta didik
beberapa kelompok yang terdiri membagi diri
7 menit
dari 3-5 peserta didik. menjadi beberapa
kelompok (3-5).
93

Membagikan LKPD pada masing- Setiap kelompok


masing kelompok. menerima LKPD yang
diberikan guru.
Kegiatan Akhir
Menyampaikan hasil
Membimbing peserta didik untuk
pembelajaran
Kesimpulan menyimpulkan materi berdasarkan 3 menit
beradasarkan indikator
indikator pada pertemuan 3.
pada pertemuan 3.
Diharapkan peserta
Menanyakan kembali beberapa didk dapat menjawab
permasalahan kepada peserta didik pertanyaan sesuai
Evaluasi 2 menit
untuk mengecek ketercapaian tujuan dengan tujuan
pembelajaran. pembelajaran yang
ingin dicapai.
Memberikan kesempatan kepada Menanyakan kepada
Feedback peserta didik untuk bertanya terkait guru terkait materi 2 menit
materi yang belum dipahami. yang belum dipahami.
Menugaskan peserta didik mencari Mengerjakan tugas
Tindak Lanjut informasi yang berkaitan dengan yang diberikan oleh 2 menit
materi selanjutnya. guru.
Guru menutup kegiatan
Membaca doa dan
Penutup pembelajaran dengan mengucapkan 1 menit
menjawab salam.
salam dan doa.

H. Penilaian Hasil Pembelajaran


- Penilaian Pengetahuan : Pengisian LKPD
- Penilaian Keterampilan : Penilaian praktek
94

Jakarta, 14 November 2023

Mengetahui,

Guru Mata Pelajaran Fisika Peneliti

(Achmad Jalil, S.Pd) Hasni Uswati Nufus


95

Lampiran A. 2 RPP Kelompok Eksperimen

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

KELAS EKSPERIMEN

Sekolah : SMAS Cengkareng 1 Jakarta

Mata Pelajaran : Fisika

Kelas/ Semester : X/ Ganjil

Tahun Pelajaran : 2023/2024

Materi Pokok : Gerak Lurus

Alokasi Waktu : 2 JP (90 menit)

Pertemuan ke : 1 (satu)

I. Kompetensi Inti
No Kompetensi Inti
KI-1 Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, santun, peduli
(gotong royong, kerjasama, toleran, damai), bertanggung jawab,
responsif, dan pro-aktif dalam berinteraksi secara efektif sesuai dengan
KI-2
perkembangan anak di lingkungan, keluarga, sekolah, masyarakat dan
lingkungan alam sekitar, bangsa, negara, kawasan regional, dan
kawasan internasional.
Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual,
konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin
KI-3 tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan
humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan,
dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta
96

menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik


sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah
abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di
KI-4
sekolah secara mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, serta
mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan.

J. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)


Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi
Menganalisis besaran- 3.4.1 Mengidentifikasi pengertian gerak.
besaran fisis pada gerak lurus Membedakan antara jarak dan
3.4.2
dengan kecepatan konstan perpindahan.
(tetap) dan gerak lurus Membedakan konsep kecepatan,
3.4.3
dengan percepatan konstan kelajuan dan percepatan.
(tetap) berikut penerapannya Membedakan antara kecepatan rata-
3.4 dalam kehidupan sehari-hari rata dengan kecepatan sesaat dan
3.4.4
misalnya keselamatan lalu percepatan rata-rata dengan percepatan
lintas. sesaat.
Menginterprestasi besaran fisika pada
3.4.5
gerak lurus dengan kecepatan konstan.
Menyimpulkan data dan grafik hasil
3.4.6
percobaan.
Menyajikan data dan grafik Merancang percobaan gerak lurus
4.4.1
hasil percobaan untuk melalui simulasi Geogebra.
menyelidiki sifat gerak benda Mendiskusikan hasil percobaan gerak
4.4.2
yang bergerak lurus dengan lurus melalui simulasi Geogebra.
4.4
kecepatan konstan (tetap) dan Menyimpulkan hasil percobaan gerak
4.4.3
bergerak lurus dengan lurus melalui simulasi Geogebra.
percepatan konstan (tetap) Mempresentasikan hasil percobaan
4.4.4
berikut makna fisisnya. gerak lurus melalui simulasi Geogebra.
K. Tujuan Pembelajaran
97

Peserta didik diharapkan dapat meningkatkan kemampuan pemahaman


grafik dengan mampu mengidentifikasi pengertian gerak, membedakan antara
jarak dan perpindahan, membedakan konsep kecepatan, kelajuan dan
percepatan, membedakan antara kecepatan rata-rata dengan kecepatan sesaat
dan percepatan rata-rata dengan percepatan sesaat, menginterprestasi besaran
fisika pada gerak lurus dengan kecepatan konstan, serta mampu menyimpulkan
data dan grafik hasil percobaan untuk menyelidiki.
L. Materi Pembelajaran
1. Jarak dan Perpindahan
2. Kelajuan dan Kecepatan
3. Percepatan
4. Kecepatan sesaat dan kecepatan rata-rata
5. Percepatan sesaat dan percepatan rata-rata
M. Metode Pembelajaran
Model Pembelajaran : Inkuiri Terbimbing
Metode : Eksperimen, Diskusi dan Tanya Jawab
N. Media Pembelajaran dan Sumber Belajar
1. Media Pembelajaran
 Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD)
 Simulasi Geogebra
 Powerpoint
2. Alat dan Bahan
 Spidol dan Papan Tulis
 Laptop/ Komputer
3. Sumber Belajar
 Sumber internet yang relevan dengan materi pembelajaran
 Pujianto. 2013. FISIKA. Klaten: PT. Intan Pawira
 Nurachmandani, Setya. 2009. FISIKA 1. Jakarta: Pusat Perbukuan
98

P. Kegiatan Belajar Mengajar


Tahap
Pembelajaran Kegiatan Peserta Alokasi
Kegiatan Pembelajaran
Inkuiri Didik Waktu
Terbimbing
Kegiatan Pendahuluan
Memulai pembelajaran dengan Membaca do’a
berdo’a, memberi ucapan salam dan dipimpin oleh
memeriksa kehadiran siswa. ketua kelas,
Orientasi 2 menit
menjawab salam
dan menanggapi
saat absensi.
Mengajukan pertanyaan di dalam Memperhatikan
powerpoint untuk mengukur tingkat pertanyaan yang
pengetahuan awal yang mereka diberikan guru dan
ketahui di kehidupan sehari-hari. memberikan
Perhatikan gambar dibawah ini! jawaban.

Apersepsi 7. Apakah kalian pernah naik mobil? 3 menit


pada saat kalian berada ditempat
duduk diatas mobil yang melaju,
apakah kalian dikatakan
bergerak?
8. Perhatikan gambar diatas! Jika
kalian berada di dalam mobil lalu
bergerak dari titik A-C-B-C,
makan berapakah jarak dan
perpindahan yang kalian tempuh?
99

9. Dari gambar tersebut, apa


perbedaan dari konsep kecepatan,
kelajuan dan percepatan.
Menyampaikan tujuan pembelajaran Mendengarkan dan
dengan powerpoint tentang materi menyimak tujuan
kinematika gerak lurus, yaitu: pembelajaran.
11. Peserta didik mampu
mengidentifikasi pengertian
gerak.
12. Peserta didik mampu
membedakan antara jarak dan
perpindahan.
13. Peserta didik mampu
membedakan konsep kecepatan,
kelajuan dan percepatan.
Tujuan 14. Peserta didik mampu 2 menit
membedakan antara kecepatan
rata-rata dengan kecepatan sesaat
dan percepatan rata-rata dengan
percepatan sesaat.
15. Peserta didik mampu
menginterprestasi besaran fisika
pada gerak lurus dengan
kecepatan konstan.
16. Peserta didik mampu
menyimpulkan data dan grafik
hasil percobaan untuk
menyelidiki.
100

Membangkitkan motivasi belajar Memperhatikan


siswa dengan mengetahui manfaat dan menyimak
mempelajari materi gerak lurus ini penjelasan guru.
penting adanya dikarenakan banyak
pengaplikasiannya dalam konteks
kehidupan sehari-hari dengan
menggunakan powerpoint, misal:
5. Spidometer adalah alat untuk
mengukur kelajuan kendaraan
bermotor. Laju tersebut diukur
berdasarkan jumlah putaran roda
dalam suatu interval waktu
tertentu, atau berdasarkan jumlah
putaran per menit secara
langsung. Karena termasuk
Motivasi 3 menit
besaran skalar maka nilai kelajuan
tidak memandang arah gerak maju
atau mundur.

6. Velocitometer merupakan
spidometer linear. Karena alat
tersebut mengukur kecepatan
kendaraan. Kecepatan merupakan
besaran vektor karena itu
dipengaruhi arah gerak. Jika
101

geraknya maju, maka nilai


kecepatan akan positif. Bila gerak
mundur maka nilai kecepatan
akan negatif. Karena itu
velocitometer dilengkapi skala
negatif.

7. Odometer adalah alat yang


menampilkan jarak yang telah
ditempuh oleh kendaraan dalam
angka-angka. Jarak tersebut
ditampilkan dalam satu kilometer
atau mil. Odometer selalu
bertambah jika mobil dijalankan.
Peranti ini biasanya menjadi satu
layar dengan spedometer. Di
bawah angka-angka odometer
terdapat odometer tambahan yang
bisa disetel setiap saat kembali ke
jarak nol. Dengan odometer
tambahan, kamu bisa mengukur
jarak dari sekolah ke rumah
misalnya.
102

Kegiatan Inti
Orientasi - Peserta didik dibagi menjadi - Peserta didik
beberapa kelompok yang terdiri membagi diri
dari 3-5 peserta didik. menjadi
- Membagikan LKPD pada masing- beberapa
masing kelompok. kelompok (3-5). 5 menit
- Setiap kelompok
menerima
LKPD yang
diberikan guru.
Identifikasi Meminta peserta didik untuk Merumuskan
ruang lingkup merumuskan permasalahan atau masalah sesuai
masalah indetifikasi masalah sesuai dengan peristiwa yang
(inisiasi) peristiwa dalam kehidupan sehari- diberikan guru dan 8 menit
hari sesuai dengan tujuan bimbingan guru.
pembelajaran tentang jarak dan
perpindahan.
Membuat Meminta peserta didik untuk membuat hipotesis 8 menit
hipotesis merumuskan hipotesis yaitu guru atau dugaaan
(seleksi) mengarahkan peserta didik dengan sementara sesuai
memberikan pertanyaan sesuai rumusan masalah.
dengan rumusan masalah.
Merancang Memantau perkembangan percobaan Melakukan 25 menit
percobaan yang dilakukannya. percobaan
(eksplorasi) sesuai langkah
langkah yang
103

terdapat
pada LKPD.
Melakukan Membimbing dari kelompok ke Bertanya jika 8 menit
percobaan kelompok lain jika peserta didik kurang mengerti
untuk kurang paham dengan percobaan dan mendengarkan
pengumpulan yang akan dilakukan. arahan dari guru.
data/informasi
(formulasi)
Interpretasi Membimbing peserta didik untuk Mengolah data 9 menit
data dan mengolah data. sesuai hasil
mengembangka percobaan.
n kesimpulan
(koleksi)
Mengkomunika Membimbing peserta didik dari Menarik 7 menit
sikan hasil kelompok ke kelompok untuk kesimpulan.
percobaan menarik kesimpulan.
(presentasi)
Kegiatan Akhir
Menyampaikan
Membimbing peserta didik untuk hasil pembelajaran
Kesimpulan menyimpulkan materi berdasarkan beradasarkan 3 menit
indikator pada pertemuan 1. indikator pada
pertemuan 1.
Diharapkan peserta
didk dapat
Menanyakan kembali beberapa
menjawab
permasalahan kepada peserta didik
Evaluasi pertanyaan sesuai 2 menit
untuk mengecek ketercapaian tujuan
dengan tujuan
pembelajaran.
pembelajaran yang
ingin dicapai.
104

Menanyakan 2 menit
Memberikan kesempatan kepada
kepada guru terkait
Feedback peserta didik untuk bertanya terkait
materi yang belum
materi yang belum dipahami.
dipahami.
Menugaskan peserta didik mencari Mengerjakan tugas 2 menit
Tindak Lanjut informasi yang berkaitan dengan yang diberikan oleh
materi selanjutnya. guru.
Guru menutup kegiatan 1 menit
Membaca doa dan
Penutup pembelajaran dengan mengucapkan
menjawab salam.
salam dan doa.

Q. Penilaian Hasil Pembelajaran


- Penilaian Pengetahuan : Pengisian LKPD
- Penilaian Keterampilan : Penilaian praktek

Jakarta, 14 November 2023

Mengetahui,

Guru Mata Pelajaran Fisika Peneliti

Ahmad Jalil, S.Pd Hasni Uswati Nufus


105

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

KELAS EKSPERIMEN

Sekolah : SMAS Cengkareng 1 Jakarta

Mata Pelajaran : Fisika

Kelas/ Semester : X/ Ganjil

Tahun Pelajaran : 2023/2024

Materi Pokok : Gerak Lurus

Alokasi Waktu : 2 JP (90 menit)

Pertemuan ke : 2 (dua)

A. Kompetensi Inti
No Kompetensi Inti
KI-1 Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, santun, peduli
(gotong royong, kerjasama, toleran, damai), bertanggung jawab,
responsif, dan pro-aktif dalam berinteraksi secara efektif sesuai dengan
KI-2
perkembangan anak di lingkungan, keluarga, sekolah, masyarakat dan
lingkungan alam sekitar, bangsa, negara, kawasan regional, dan
kawasan internasional.
Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual,
konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin
tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan
KI-3 humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan,
dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta
menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik
sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
106

Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah


abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di
KI-4
sekolah secara mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, serta
mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan.

B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)


Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi
Menganalisis besaran- Mengidentifikasi pengertian gerak
besaran fisis pada gerak 3.4.7
lurus beraturan (GLB).
lurus dengan kecepatan
Mengidentifikasi hubungan kecepatan
konstan (tetap) dan gerak
3.4.8 terhadap perpindahan dan waktu pada
lurus dengan percepatan
Gerak Lurus Beraturan (GLB).
konstan (tetap) berikut
3.4 Menyimpulkan karakterisktik gerak
penerapannya dalam
lurus beraturan (GLB) melalui
kehidupan sehari-hari 3.4.9
percobaan dan pengukuran besaran-
misalnya keselamatan lalu
besaran terkait.
lintas.
Menyimpulkan data dan grafik hasil
3.4.10
percobaan untuk menyelidiki.
Menyajikan data dan grafik Merancang percobaan gerak lurus
hasil percobaan untuk 4.4.5 beraturan (GLB) melalui simulasi
menyelidiki sifat gerak Geogebra.
benda yang bergerak lurus Mendiskusikan hasil percobaan gerak
dengan kecepatan konstan 4.4.6 lurus beraturan (GLB) melalui simulasi
(tetap) dan bergerak lurus Geogebra.
4.4
dengan percepatan konstan Menyimpulkan hasil percobaan gerak
(tetap) berikut makna 4.4.7 lurus beraturan (GLB) melalui simulasi
fisisnya. Geogebra.
Mempresentasikan hasil percobaan
4.4.8 gerak lurus beraturan (GLB) melalui
simulasi Geogebra.
107

C. Tujuan Pembelajaran
Peserta didik diharapkan dapat meningkatkan kemampuan pemahaman
grafik dengan mampu mengidentifikasi pengertian gerak lurus beraturan
(GLB), mengidentifikasi hubungan kecepatan terhadap waktu pada Gerak
Lurus Berubah (GLB), menyimpulkan karakterisktik gerak lurus beraturan
(GLB) melalui percobaan dan pengukuran besaran-besaran terkait, serta
mampu menyimpulkan data dan grafik hasil percobaan untuk menyelidiki.
D. Materi Pembelajaran
1. Jarak, Perpindahan dan Waktu
2. Kelajuan dan Kecepatan
3. Percepatan
4. Gerak Lurus Beraturan (GLB)
E. Metode Pembelajaran
Model Pembelajaran : Inkuiri Terbimbing
Metode : Eksperimen, Diskusi dan Tanya Jawab
F. Media Pembelajaran dan Sumber Belajar
1. Media Pembelajaran
 Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD)
 Simulasi Geogebra
 Powerpoint
2. Alat dan Bahan
 Spidol dan Papan Tulis
 Laptop/ Komputer
3. Sumber Belajar
 Sumber internet yang relevan dengan materi pembelajaran
 Pujianto. 2013. FISIKA. Klaten: PT. Intan Pawira
 Nurachmandani, Setya. 2009. Jakarta: Pusat Perbukuan
108

G. Kegiatan Belajar Mengajar


Tahap Pembelajaran Kegiatan Alokasi
Kegiatan Pembelajaran
Inkuiri Terbimbing Peserta Didik Waktu
Kegiatan Pendahuluan
Memulai pembelajaran dengan berdo’a, Membaca do’a
memberi ucapan salam dan memeriksa dipimpin oleh
kehadiran siswa. ketua kelas,
Orientasi menjawab 2 menit
salam dan
menanggapi
saat absensi.
Mengajukan pertanyaan di dalam Memperhatikan
powerpoint untuk mengukur tingkat pertanyaan
pengetahuan awal yang mereka ketahui di yang diberikan
kehidupan sehari-hari. Perhatikan gambar guru dan
dibawah ini! memberikan
jawaban.

Apersepsi 1. Pernahkah salah satu diantara kalian 3 menit


mengendarai mobil dijalan tol yang
lurus atau saat jalan dalam keadaan
sepi? Bagaimana laju mobil tersebut?
2. Perhatikan gambar diatas! Jika kalian
berada di dalam mobil lalu bergerak
dengan kecepatan konstan, maka
bagaimana perpindahan posisi setiap
detik nya?
109

3. Dari gambar tersebut, apa


karakterisktik gerak lurus beraturan
(GLB)?
Menyampaikan tujuan pembelajaran Mendengarkan
dengan powerpoint tentang materi dan menyimak
kinematika gerak lurus, yaitu: tujuan
1. Peserta didik mampu mengidentifikasi pembelajaran.
pengertian gerak lurus beraturan (GLB).
2. Peserta didik mampu mengidentifikasi
hubungan kecepatan terhadap
perpindahan dan waktu pada Gerak
Tujuan 2 menit
Lurus Beraturan (GLB).
3. Peserta didik mampu menyimpulkan
karakterisktik gerak lurus beraturan
(GLB) melalui percobaan dan
pengukuran besaran-besaran terkait.
4. Peserta didik mampu menyimpulkan
data dan grafik hasil percobaan untuk
menyelidiki.
Membangkitkan motivasi belajar siswa Memperhatikan
dengan mengetahui manfaat mempelajari dan menyimak
materi gerak lurus ini penting adanya penjelasan
dikarenakan banyak pengaplikasiannya guru.
dalam konteks kehidupan sehari-hari
Motivasi dengan menggunakan powerpoint, misal: 3 menit
1. Gerak bulan mengelilingi bumi
(revolusi bulan). Bulan bergerak
mengelilingi matahari dengan
kecepatan yang konstan atau tidak
berubah-ubah. Sehingga waktu yang di
110

butuhkan setiap bulan mengelilingi


bumi yaitu konstan atau selama 29,5
hari atau 1 bulan.

2. Kereta yang melaju dengan kecepatan


yang tetap. Saat kereta berjalan di
lintasan yang lurus, maka kereta
tersebut akan melaju dengan kecepatan
yang tetap atau tidak berubah-ubah.
Sehingga membuat penumpang yang
berada di dalam kereta merasa tenang,
dalam arti tidak terdorong kedepan
maupun ke belakang.

Kegiatan Inti
- Peserta didik dibagi menjadi beberapa - Peserta didik
Orientasi kelompok yang terdiri dari 3-5 peserta membagi 5 menit
didik. diri menjadi
111

- Membagikan LKPD pada masing-masing beberapa


kelompok. kelompok
(3-5).
- Setiap
kelompok
menerima
LKPD yang
diberikan
guru.
Meminta peserta didik untuk merumuskan Merumuskan
permasalahan atau indetifikasi masalah masalah sesuai
Identifikasi ruang
sesuai dengan peristiwa dalam kehidupan peristiwa yang
lingkup masalah 8 menit
sehari-hari dengan tujuan pembelajaran diberikan guru
(inisiasi)
tentang GLB. dan bimbingan
guru.
Meminta peserta didik untuk merumuskan membuat 8 menit
hipotesis yaitu guru mengarahkan peserta hipotesis
Membuat hipotesis didik dengan memberikan pertanyaan atau dugaaan
(seleksi) sesuai dengan rumusan masalah. sementara
sesuai rumusan
masalah.
Memantau perkembangan percobaan yang Melakukan 25
dilakukannya. percobaan menit
Merancang
sesuai langkah
percobaan
langkah yang
(eksplorasi)
terdapat
pada LKPD.
Melakukan Membimbing dari kelompok ke kelompok Bertanya jika 8 menit
percobaan untuk lain jika peserta didik kurang paham dengan kurang
pengumpulan percobaan yang akan dilakukan. mengerti dan
112

data/informasi mendengarkan
(formulasi) arahan dari
guru.
Interpretasi data Membimbing peserta didik untuk mengolah Mengolah data 9 menit
dan data. sesuai hasil
mengembangkan percobaan.
kesimpulan (koleksi)
Mengkomunikasikan Membimbing peserta didik dari kelompok Menarik 7 menit
hasil percobaan ke kelompok untuk menarik kesimpulan. kesimpulan.
(presentasi)
Kegiatan Akhir
Menyampaikan
hasil
Membimbing peserta didik untuk
pembelajaran
Kesimpulan menyimpulkan materi berdasarkan 3 menit
beradasarkan
indikator pada pertemuan 2.
indikator pada
pertemuan 2.
Diharapkan
peserta didk
dapat
Menanyakan kembali beberapa menjawab
permasalahan kepada peserta didik untuk pertanyaan
Evaluasi 2 menit
mengecek ketercapaian tujuan sesuai dengan
pembelajaran. tujuan
pembelajaran
yang ingin
dicapai.
Memberikan kesempatan kepada peserta Menanyakan 2 menit
Feedback didik untuk bertanya terkait materi yang kepada guru
belum dipahami. terkait materi
113

yang belum
dipahami.
Mengerjakan 2 menit
Menugaskan peserta didik mencari
tugas yang
Tindak Lanjut informasi yang berkaitan dengan materi
diberikan oleh
selanjutnya.
guru.
Membaca doa 1 menit
Guru menutup kegiatan pembelajaran
Penutup dan menjawab
dengan mengucapkan salam dan doa.
salam.

H. Penilaian Hasil Pembelajaran


- Penilaian Pengetahuan : Pengisian LKPD
- Penilaian Keterampilan : Penilaian praktek

Jakarta, 14 November 2023

Mengetahui,

Guru Mata Pelajaran Fisika Peneliti

Ahmad Jalil, S.Pd Hasni Uswati Nufus


114

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

KELAS EKSPERIMEN

Sekolah : SMAS Cengkareng 1 Jakarta

Mata Pelajaran : Fisika

Kelas/ Semester : X/ Ganjil

Tahun Pelajaran : 2023/2024

Materi Pokok : Gerak Lurus

Alokasi Waktu : 2 JP (90 menit)

Pertemuan ke : 3 (tiga)

A. Kompetensi Inti
No Kompetensi Inti
KI-1 Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, santun, peduli
(gotong royong, kerjasama, toleran, damai), bertanggung jawab,
responsif, dan pro-aktif dalam berinteraksi secara efektif sesuai dengan
KI-2
perkembangan anak di lingkungan, keluarga, sekolah, masyarakat dan
lingkungan alam sekitar, bangsa, negara, kawasan regional, dan
kawasan internasional.
Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual,
konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin
tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan
KI-3 humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan,
dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta
menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik
sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
115

Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah


abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di
KI-4
sekolah secara mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, serta
mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan.

B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)


Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi
Menganalisis besaran-besaran Mengidentifikasi pengertian Gerak Lurus
fisis pada gerak lurus dengan 3.4.11
Berubah Beraturan (GLBB).
kecepatan konstan (tetap) dan
Menghubungkan antara kecepatan (v),
gerak lurus dengan percepatan
3.4.12 percepatan (a), dan waktu (t) pada gerak
konstan (tetap) berikut
lurus berubah beraturan (GLBB).
penerapannya dalam kehidupan
Menghubungkan antara perpindahan (s),
sehari-hari misalnya
3.4.13 percepatan (a) dan waktu (t) pada gerak
keselamatan lalu lintas.
lurus berubah beraturan (GLBB).

3.4 Menghubungkan antara perpindahan


3.4.14 (s),kecepatan (v) dan percepatan (a) pada
gerak lurus berubah beraturan (GLBB).
Menyimpulkan karakterisktik gerak lurus
berubah beraturan (GLBB) melalui
3.4.15
percobaan dan pengukuran besaran-besaran
terkait.
Menyimpulkan data dan grafik hasil
3.4.10 percobaan gerak lurus berubah beraturan
(GLBB).
Menyajikan data dan grafik hasil Merancang percobaan gerak lurus berubah
4.4 percobaan untuk menyelidiki 4.4.5 beraturan (GLBB) melalui simulasi
sifat gerak benda yang bergerak Geogebra.
116

lurus dengan kecepatan konstan Mendiskusikan hasil percobaan gerak lurus


(tetap) dan bergerak lurus 4.4.6 berubah beraturan (GLBB) melalui simulasi
dengan percepatan konstan Geogebra.
(tetap) berikut makna fisisnya. Menyimpulkan hasil percobaan gerak lurus
4.4.7 berubah beraturan (GLBB) melalui simulasi
Geogebra.
Mempresentasikan hasil percobaan gerak
4.4.8 lurus berubah beraturan (GLBB) melalui
simulasi Geogebra.

C. Tujuan Pembelajaran
Peserta didik diharapkan dapat meningkatkan kemampuan pemahaman
grafik dengan mampu mengidentifikasi pengertian Gerak Lurus Berubah
Beraturan (GLBB); menghubungkan antara kecepatan (v), percepatan (a), dan
waktu (t) pada gerak lurus berubah beraturan (GLBB); menghubungkan antara
perpindahan (s), percepatan (a) dan waktu (t) pada gerak lurus berubah
beraturan (GLBB); menghubungkan antara perpindahan (s), kecepatan (v) dan
percepatan (a) pada gerak lurus berubah beraturan (GLBB); menyimpulkan
karakterisktik gerak lurus berubah beraturan (GLBB) melalui percobaan dan
pengukuran besaran-besaran terkait; menyimpulkan data dan grafik hasil
percobaan gerak lurus berubah beraturan (GLBB).
D. Materi Pembelajaran
1. Jarak, Perpindahan dan Waktu
2. Kelajuan dan Kecepatan
3. Percepatan
4. Gerak Lurus Berubah Beraturan (GLBB)
E. Metode Pembelajaran
Model Pembelajaran : Inkuiri Terbimbing
Metode : Eksperimen, Diskusi dan Tanya Jawab
F. Media Pembelajaran dan Sumber Belajar
1. Media Pembelajaran
117

 Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD)


 Simulasi Geogebra
 Powerpoint
2. Alat dan Bahan
 Spidol dan Papan Tulis
 Laptop/ Komputer
3. Sumber Belajar
 Sumber internet yang relevan dengan materi pembelajaran
 Pujianto. 2013. FISIKA. Klaten: PT. Intan Pawira
 Nurachmandani, Setya. 2009. Jakarta: Pusat Perbukuan
G. Kegiatan Belajar Mengajar
Tahap Pembelajaran Kegiatan Alokasi
Kegiatan Pembelajaran
Inkuiri Terbimbing Peserta Didik Waktu
Kegiatan Pendahuluan
Memulai pembelajaran dengan berdo’a, Membaca do’a
memberi ucapan salam dan memeriksa dipimpin oleh
kehadiran siswa. ketua kelas,
Orientasi menjawab 3 menit
salam dan
menanggapi
saat absensi.
Mengajukan pertanyaan di dalam Memperhatikan
powerpoint untuk mengukur tingkat pertanyaan
pengetahuan awal yang mereka ketahui yang diberikan
Apersepsi 5 menit
di kehidupan sehari-hari. Perhatikan guru dan
gambar dibawah ini! memberikan
jawaban.
118

4. Pernahkah kalian mengendarai


sepeda dijalan yang menurun?
sepeda yang kalian kendarai
kecepatannya akan meningkat.
Mengapa hal tersebut bisa terjadi?
5. Jika saat kalian yang sebelumnya
mengendarai sepeda di jalanan
datar, lalu menuju jalan yang
menanjak, maka apa yang akan
terjadi dengan kecepatan sepeda
kalian?
6. Dari gambar tersebut, apa
karakterisktik gerak lurus berubah
beraturan (GLBB)?
Menyampaikan tujuan pembelajaran Mendengarkan
dengan powerpoint tentang materi dan menyimak
kinematika gerak lurus, yaitu: tujuan
1. Peserta didik mampu pembelajaran.
mengidentifikasi pengertian Gerak
Tujuan Lurus Berubah Beraturan (GLBB). 2 menit
2. Peserta didik mampu
menghubungkan antara kecepatan
(v), percepatan (a), dan waktu (t)
pada gerak lurus berubah beraturan
(GLBB).
119

3. Peserta didik mampu


menghubungkan antara perpindahan
(s), percepatan (a) dan waktu (t) pada
gerak lurus berubah beraturan
(GLBB).
4. Peserta didik mampu
menghubungkan antara perpindahan
(s), kecepatan (v) dan percepatan (a)
pada gerak lurus berubah beraturan
(GLBB).
5. Peserta didik mampu menyimpulkan
karakterisktik gerak lurus berubah
beraturan (GLBB) melalui
percobaan dan pengukuran besaran-
besaran terkait.
6. Peserta didik mampu menyimpulkan
data dan grafik hasil percobaan gerak
lurus berubah beraturan (GLBB).
Membangkitkan motivasi belajar siswa Memperhatikan
dengan mengetahui manfaat dan menyimak
mempelajari materi gerak lurus ini penjelasan
penting adanya dikarenakan banyak guru.
pengaplikasiannya dalam konteks
kehidupan sehari-hari dengan
Motivasi 4 menit
menggunakan powerpoint, misal:

1. Pada lampu hijau, mobil yang


sebelumnya berhenti akan berjalan.
120

Peristiwa tersebut juga merupakan


gerak lurus berubah beraturan
(GLBB). Karena kecepatan nya
tidak konstan dan berubah secara
beraturan. Dari yang tadi nya
berhenti berubah menjadi jalan
secara perlahan. Hal tersebut
menunjukkan gerak lurus berubah
beraturan (GLBB) dipercepat,
karena percepatan nya bernilai
positif (+).
2. Pada lampu merah, mobil yang
sebelumnya berjalan akan berhenti.
Peristiwa tersebut juga merupakan
gerak lurus berubah beraturan
(GLBB). Karena kecepatan nya tidak
konstan dan berubah secara
beraturan. Dari yang tadi nya
berjalan berubah menjadi berhenti
secara perlahan. Hal tersebut
menunjukkan gerak lurus berubah
beraturan (GLBB) diperlambat,
karena percepatan nya bernilai
negatif (-).
Kegiatan Inti
- Peserta didik dibagi menjadi beberapa - Peserta didik
kelompok yang terdiri dari 3-5 peserta membagi
Orientasi didik. diri menjadi 5 menit
- Membagikan LKPD pada masing- beberapa
masing kelompok.
121

kelompok
(3-5).
- Setiap
kelompok
menerima
LKPD yang
diberikan
guru.
Meminta peserta didik untuk Merumuskan
merumuskan permasalahan atau masalah sesuai
Identifikasi ruang
indetifikasi masalah sesuai dengan peristiwa yang
lingkup masalah 8 menit
peristiwa dalam kehidupan sehari-hari diberikan guru
(inisiasi)
dengan tujuan pembelajaran tentang dan bimbingan
GLBB. guru.
Meminta peserta didik untuk membuat
merumuskan hipotesis yaitu guru hipotesis
Membuat hipotesis mengarahkan peserta didik dengan atau dugaaan
8 menit
(seleksi) memberikan pertanyaan sesuai dengan sementara
rumusan masalah. sesuai rumusan
masalah.
Memantau perkembangan percobaan Melakukan
yang dilakukannya. percobaan
Merancang
sesuai langkah 25
percobaan
langkah yang menit
(eksplorasi)
terdapat
pada LKPD.
Membimbing dari kelompok ke Bertanya jika
Melakukan
kelompok lain jika peserta didik kurang kurang
percobaan untuk 8 menit
paham dengan percobaan yang akan mengerti dan
pengumpulan
dilakukan. mendengarkan
122

data/informasi arahan dari


(formulasi) guru.
Interpretasi data Membimbing peserta didik untuk Mengolah data
dan mengolah data. sesuai hasil
9 menit
mengembangkan percobaan.
kesimpulan (koleksi)
Mengkomunikasikan Membimbing peserta didik dari Menarik
hasil percobaan kelompok ke kelompok untuk menarik kesimpulan. 7 menit
(presentasi) kesimpulan.
Kegiatan Akhir
Menyampaikan
hasil
Membimbing peserta didik untuk
pembelajaran
Kesimpulan menyimpulkan materi berdasarkan 3 menit
beradasarkan
indikator pada pertemuan 3.
indikator pada
pertemuan 3.
Diharapkan
peserta didk
dapat
Menanyakan kembali beberapa menjawab
permasalahan kepada peserta didik pertanyaan
Evaluasi 2 menit
untuk mengecek ketercapaian tujuan sesuai dengan
pembelajaran. tujuan
pembelajaran
yang ingin
dicapai.
Memberikan kesempatan kepada Menanyakan
Feedback peserta didik untuk bertanya terkait kepada guru 2 menit
materi yang belum dipahami. terkait materi
123

yang belum
dipahami.
Mengerjakan
Menugaskan peserta didik mencari
tugas yang
Tindak Lanjut informasi yang berkaitan dengan materi 2 menit
diberikan oleh
selanjutnya.
guru.
Membaca doa
Guru menutup kegiatan pembelajaran
Penutup dan menjawab 1 menit
dengan mengucapkan salam dan doa.
salam.

H. Penilaian Hasil Pembelajaran


- Penilaian Pengetahuan : Pengisian LKPD
- Penilaian Keterampilan : Penilaian praktek

Jakarta, 14 November 2023

Mengetahui,

Guru Mata Pelajaran Fisika Peneliti

Ahmad Jalil, S.Pd Hasni Uswati Nufus


124

Lampiran A. 3 LKPD Kelompok Kontrol


125
126
127
128
129
130
131
132
133
134
135
136
137
138
139
140
141
142
143
144
145
146
147
148
149
150
151

Lampiran A. 4 LKPD Kelompok Eksperimen


152
153
154
155
156
157
158
159
160
161
162
163
164
165
166
167
168
169
170
171
172
173
174
175
176
177
178
179
180
181
182
183
184
185
186
187

LAMPIRAN B INSTRUMEN PENELITIAN

LAMPIRAN B
INSTRUMEN PENELITIAN

1. Kisi-Kisi Instrumen Tes Penelitian


2. Instrumen Tes Penelitian
3. Analisis Hasil Uji Instrumen Tes
a. Validasi Ahli Materi
b. Validasi Ahli Konstruk
c. Validasi Ahli Bahasa
d. Uji Validitas Butir Soal
e. Uji Reliabilitas Instrumen
f. Uji Daya Pembeda
g. Uji Taraf Kesukaran
4. Lembar Validitas Ahli Materi
5. Lembar Validitas Ahli Konstruk
6. Lembar Validasi Ahli Bahasa
188

Lampiran B. 1 Kisi-Kisi Instrumen Tes

Kisi-kisi Instrumen Uji Coba Penelitian


Kompetensi Dasar :
3.4 Menganalisis besaran-besaran fisis pada gerak lurus dengan kecepatan konstan (tetap) dan gerak lurus dengan percepatan konstan (tetap)
berikut penerapannya dalam kehidupan sehari-hari misalnya keselamatan lalu lintas.

4.4 Menyajikan data dan grafik hasil percobaan untuk menyelidiki sifat gerak benda yang bergerak lurus dengan kecepatan konstan (tetap)
dan bergerak lurus dengan percepatan konstan (tetap) berikut makna fisisnya.

Materi Pokok : Gerak Lurus


Kelas/ Semester : X/ Ganjil
Jumlah Soal : 21
Bentuk Soal : Pilihan Ganda
Indikator Pemahaman Grafik
Mengidentifikasi
Menentukan Menerjemahkan Mengidentifikasi
grafik yang
Indikator Soal nilai besaran bahasa grafik grafik No. Soal
memiliki
tertentu dari ke bahasa berdasarkan
variabel yang
grafik verbal deskripsi
berbeda
Menentukan perubahan
kecepatan terbesar dari
√ 1
grafik kecepatan terhadap
waktu.
Menentukan percepatan
yang menunjukkan √ 2
perlambatan.
189

Menafsirkan grafik posisi


terhadap waktu ke dalam √ 3
kondisi gerak partikel
Menentukan perubahan
posisi benda ketika
√ 4
kecepatan benda setiap saat
dideskripsikan dalam grafik
Menghitung kecepatan
dalam titik tertentu pada
√ 5
grafik perpindahan sebagai
fungsi waktu
Menghitung percepatan
akhir berdasarkan grafik
hubungan antara kecepatan √ 6
dan waktu dengan massa
benda tertentu
Menghitung percepatan
sesaat benda yang bergerak
lurus berdasarkan grafik √ 7
hubungan antara kecepatan
dan waktu.
Menafsirkan grafik posisi
terhadap waktu ke dalam √ 8
kondisi gerak partikel.
Menentukan grafik posisi
benda sebagai fungsi waktu
√ 9
untuk benda yang bergerak
dengan percepatan tertentu.
Menentukan grafik
percepatan sebagai fungsi
√ 10
waktu yang memiliki
perubahan kecepatan
190

terkecil dalam waktu


tertentu.
Menafsirkan grafik
perpindahan sebagai fungsi
waktu ke dalam grafik √ 11
kecepatan sebagai fungsi
waktu.
Menentukan grafik yang
mewakili gerak kecepatan
√ 12
konstan dengan sumbu
grafik yang berbeda.
Menentukan grafik yang
memiliki kecepatan sesaat
tertinggi selama selang √ 13
waktu dengan sumbu grafik
yang sama.
Menafsirkan grafik
kecepatan sebagai fungsi
waktu ke dalam grafik √ 14
percepatan sebagai fungsi
waktu.
Menafsirkan grafik
percepatan sebagai fungsi
waktu ke dalam grafik √ 15
kecepatan sebagai fungsi
waktu.
Menghitung perubahan
kecepatan benda untuk
benda yang mengalami √ 16
percepatan linier yang tidak
konstan.
191

Menghitung kecepatan pada


titik tertentu berdasarkan
√ 17
grafik hubungan antara
perpindahan dan waktu.
Menafsirkan grafik dengan
waktu tertentu terhadap
√ 18
grafik hubungan antara
kecepatan dan waktu.
Menentukan grafik untuk
gerak dengan kecepatan
konstan dan percepatan √ 19
tidak nol dengan sumbu
grafik yang berbeda.
Menghitung jarak yang
ditempuh dengan selang
waktu tertentu berdasarkan √ 20
grafik hubungan antara
kecepatan dan waktu.
Menafsirkan grafik posisi
terhadap waktu ke dalam √ 21
kondisi gerak partikel.
192

Lampiran B. 2 Instrumen Tes Kemampuan Pemahaman Grafik

INSTRUMEN TES KEMAMPUAN PEMAHAMAN GRAFIK KINEMATIKA


MATERI GERAK LURUS
Mata Pelajaran : Fisika
Kelas/ Semester : X/ 1
Materi : Gerak Lurus
Kompetensi Dasar :
3.4 Menganalisis besaran-besaran fisis pada gerak lurus dengan kecepatan konstan (tetap) dan gerak lurus dengan percepatan konstan (tetap)
berikut penerapannya dalam kehidupan sehari-hari misalnya keselamatan lalu lintas.

4.4 Menyajikan data dan grafik hasil percobaan untuk menyelidiki sifat gerak benda yang bergerak lurus dengan kecepatan konstan (tetap)
dan bergerak lurus dengan percepatan konstan (tetap) berikut makna fisisnya.

Semua soal bersumber dari Testing Student Interpretation of Kinematic Graphs, Article in America Journal of Physics.
Indikator Level
No Indikator Soal Soal Kunci Jawaban Skor
Pemahaman Grafik Kognitif
Menentukan Mengidentifikasi Perhatikan kelima grafik hubungan antara percepatan Benar
perubahan kecepatan grafik berdasarkan dan waktu di bawah ini. Semua sumbu memiliki skala =1
1. b. B C3
terbesar dari grafik deskripsi yang sama. Benda manakah yang mengalami perubahan Salah
kecepatan terbesar selama selang waktu tersebut ? =0
193

kecepatan
terhadap waktu.

a. A c. C e. E
b. B d. D
Menentukan Mengidentifikasi Dari grafik dibawah ini yang menunjukkan peristiwa
percepatan yang grafik berdasarkan perlambatan yang paling tinggi adalah..
e. X – Z
menunjukkan deskripsi ∆𝑣 𝑣2−𝑣1
perlambatan. a = ∆𝑡 = 𝑡2−𝑡1 Benar
jika v2 lebih kecil =1
2. C3
daripada v1 maka Salah
nilai nya akan =0
a. R - T d. X
bernilai negatif
b. T - V e. X - Z
c. V
Menafsirkan grafik Menerjemahkan Grafik berikut menunjukkan gerak suatu benda. Kalimat
posisi terhadap waktu bahasa grafik ke mana yang merupakan interpretasi terbaik?
ke dalam kondisi bahasa verbal
gerak partikel.

Benar
d. Benda
a. Benda bergerak dengan percepatan konstan, bukan bergerak dengan =1
3. C5
nol Salah
kecepatan tetap
b. Benda tidak bergerak =0
c. Benda bergerak dengan kecepatan yang bertambah
secara beraturan
d. Benda bergerak dengan kecepatan tetap
e. Benda bergerak dengan percepatan yang bertambah
secara beraturan
194

Menentukan Menentukan nilai Lift bergerak dari ruang bawah tanah ke lantai sepuluh
perubahan posisi besaran tertentu dari sebuah gedung. Massa lift adalah 1000 kg dan bergerak
benda ketika grafik seperti yang ditunjukkan pada grafik hubungan antara
kecepatan benda kecepatan dengan waktu di bawah ini. Seberapa jauh ia
setiap saat bergerak selama tiga detik pertama gerakan?
dideskripsikan dalam
Benar
grafik.
=1
4. d. 6, 0 m C3
Salah
=0

a. 0,75 m d. 6,0 m
b. 1,33 m e. 12,0 m
c. 4,0 m
Menghitung Menentukan nilai Kecepatan di titik 2 detik adalah ....
kecepatan dalam titik besaran tertentu dari
tertentu pada grafik grafik Benar
perpindahan sebagai =1
5. fungsi waktu. c. 2,5 ms-1 C2
Salah
=0
a. 0,4 ms-1 c. 2,5 ms-1 e. 10,0 ms-1
b. 2,0 ms-1 d. 5,0 ms-1
Menghitung Menentukan nilai Grafik ini menunjukkan hubungan antara kecepatan dan
percepatan akhir besaran tertentu dari waktu untuk sebuah mobil bermassa 1,5 x 103 kg. Berapa
berdasarkan grafik grafik percepatan akhir pada waktu 90 detik ?
hubungan antara Benar
b. 0,33 ms-2 =1
6. kecepatan dan waktu C2
dengan massa benda Salah
tertentu. =0

a. 0,22 ms-2 d. 9,8 ms-2


195

b. 0,33 ms-2 e. 20 ms-2


c. 1,0 ms-2
Menghitung Menentukan nilai Gerak suatu benda yang bergerak lurus digambarkan
percepatan sesaat besaran tertentu dari dengan grafik berikut. Pada waktu= 65 s besarnya
benda yang bergerak grafik percepatan sesaat benda paling mendekati yaitu .....
lurus berdasarkan
grafik hubungan Benar
antara kecepatan dan a. 1 ms -2
=1
7. waktu. C2
Salah
=0

a. 1 ms-2 d. 30 ms-2
b. 2 ms-2 e. 34 ms-2
c. 9,8 ms-2
Menafsirkan grafik Menerjemahkan Grafik tersebut menunjukkan gerak benda. Kalimat
posisi terhadap waktu bahasa grafik ke manakah yang merupakan pernyataan yang benar?
ke dalam kondisi bahasa verbal
gerak partikel.
d. Benda tidak
bergerak pada
awalnya.
Benar
a. Benda menggelinding di sepanjang permukaan datar. Kemudian =1
8. Kemudian berguling ke depan menuruni bukit, dan bergerak mundur C5
Salah
akhirnya berhenti dan akhirnya =0
b. Benda tidak bergerak pada awalnya. Kemudian berhenti
berguling ke depan menuruni bukit dan akhirnya
berhenti
c. Benda bergerak dengan kecepatan tetap. Kemudian
melambat dan berhenti
d. Benda tidak bergerak pada awalnya. Kemudian
bergerak mundur dan akhirnya berhenti
196

e. Benda bergerak di sepanjang area datar, bergerak


mundur menuruni bukit, dan kemudian terus bergerak

Menentukan grafik Mengidentifikasi Sebuah benda mula-mula diam dan mengalami percepatan
posisi benda sebagai grafik berdasarkan konstan positif selama sepuluh detik. Kemudian
fungsi waktu untuk deskripsi dilanjutkan dengan kecepatan konstan. Manakah dari
benda yang grafik berikut yang menggambarkan situasi dengan benar? Benar
bergerak dengan =1
9. e. E C3
percepatan tertentu. Salah
=0

c. A c. C e. E
d. B d. D
Menentukan grafik Mengidentifikasi Lima benda bergerak menurut grafik hubungan antara
percepatan sebagai grafik berdasarkan percepatan dengan waktu berikut. Manakah yang memiliki
fungsi waktu yang deskripsi perubahan kecepatan terkecil selama interval tiga detik?
Benar
memiliki perubahan
=1
10. kecepatan terkecil a. A C3
Salah
dalam waktu tertentu.
=0
a. A c. C e. E
b. B d. D
197

Menafsirkan grafik Mengidentifikasi Berikut ini adalah grafik hubungan antara perpindahan
perpindahan sebagai grafik yang dengan waktu untuk suatu benda selama interval waktu
fungsi waktu ke memiliki variabel 5 detik .
dalam grafik berbeda
kecepatan sebagai
fungsi waktu.

Manakah dari grafik hubungan antara perpindahan


dengan waktu berikut yang paling mewakili gerakan
objek selama interval waktu yang sama ?

b.
Benar
a. =1
11. C5
Salah
=0

b.

c.

d.
198

e.

Menentukan grafik Mengidentifikasi Perhatikan grafik berikut !


yang mewakili gerak grafik berdasarkan
kecepatan konstan deskripsi
dengan sumbu grafik
yang berbeda. Benar
Manakah dari berikut ini yang mewakili gerak dengan b. I dan III =1
12. C3
kecepatan konstan? Salah
a. I, II dan IV =0
b. I dan III
c. II dan V
d. IV saja
e. V saja
Menentukan grafik Mengidentifikasi Grafik hubungan antara jarak dengan waktu untuk lima
yang memiliki grafik berdasarkan objek di bawah ini. Semua sumbu memiliki skala yang
kecepatan sesaat deskripsi sama. Benda manakah yang memiliki kecepatan sesaat
tertinggi selama tertinggi selama selang waktu tersebut? Benar
=1
13. selang waktu dengan d. D C3
sumbu grafik yang Salah
sama. =0
a. A c. C e. E
b. B d. D
Menafsirkan grafik Mengidentifikasi Berikut ini merupakan grafik hubungan antara kecepatan c. Benar
kecepatan sebagai grafik yang dengan waktu untuk suatu objek selama interval waktu 5 =1
14. C5
fungsi waktu ke memiliki variabel detik. Salah
dalam grafik berbeda =0
199

percepatan sebagai
fungsi waktu.

Manakah dari grafik hubungan antara kecepatan dengan


waktu berikut yang paling mewakili gerakan objek
selama interval waktu yang sama?

a.

b.

c.

d.

e.
200

Menafsirkan grafik Mengidentifikasi Berikut ini adalah grafik percepatan suatu benda dalam
percepatan sebagai grafik yang selang waktu 5 detik .
fungsi waktu ke memiliki variabel
dalam grafik berbeda
kecepatan sebagai
fungsi waktu.

Manakah dari grafik hubungan antara kecepatan dengan


waktu berikut yang paling mewakili gerak benda selama
interval waktu yang sama?

a. Benar
a. =1
15. C5
Salah
=0

b.

c.

d.
201

e.
Menghitung Menentukan nilai Sebuah objek bergerak sesuai dengan grafik di bawah ini:
perubahan kecepatan besaran tertentu
benda untuk benda dari grafik
yang mengalami
percepatan linier C2 Benar
=1
16. yang tidak konstan. d. 4,5 ms-1
Salah
Perubahan kecepatan objek selama tiga detik pertama =0
gerak adalah....
a. 0,66 ms-1 c. 3,0 ms-1 e. 9,8 ms-1
-1 -1
b. 1,0 ms d. 4,5 ms

Menghitung Menentukan nilai Kecepatan pada titik 3 detik adalah sekitar


kecepatan pada titik besaran tertentu
tertentu berdasarkan dari grafik
grafik hubungan Benar
=1
17. antara perpindahan a. -2,3 ms-1 C2
dan waktu. Salah
=0
a. -2,3 ms-1 d. 5,0 ms-1
b. -2,0 ms-1 e. 7,0 ms-1
c. -0,67 ms-1
Menafsirkan grafik Mengidentifikasi Jika anda ingin mengetahui jarak yang ditempuh selama b. Temukan luas Benar
dengan waktu grafik berdasarkan interval dari t = 0 s sampai t = 2 s, dari grafik tersebut antara ruas garis =1
tertentu terhadap deskripsi anda akan? Salah
18. tersebut dan C5
grafik hubungan =0
sumbu waktu
antara kecepatan dan
waktu. dengan
202

menghitung (5 x
2)/2

a. Menentukan langsung dari sumbu vertikal yaitu pada


nilai kecepatan 5 m/s.
b. Dengan menghitung luas antara ruas garis tersebut
dan sumbu waktu dengan menghitung (5 x 2)/2
c. Dengan menghitung kemiringan ruas garis tersebut
melalui cara membagi 5 dengan 2
d. Dengan menentukan kemiringan ruas garis tersebut
melalui cara membagi 15 dengan 5
e. Tidak cukup informasi untuk menjawab
Menentukan grafik Mengidentifikasi Perhatikan grafik berikut ! Benar
untuk gerak dengan grafik berdasarkan =1
kecepatan konstan deskripsi Salah
dan percepatan tidak =0
nol dengan sumbu
19. grafik yang berbeda. Manakah dari berikut ini yang mewakili gerak konstan, c. II dan V C3
bukan percepatan nol?
a. I, II dan IV d. IV saja
b. I dan III e. V saja
c. II dan V

Menghitung jarak Menentukan nilai Sebuah benda bergerak sesuai dengan grafik di bawah in! Benar
yang ditempuh besaran tertentu =1
dengan selang waktu dari grafik Salah
20. e. 12,0 m C2
tertentu berdasarkan =0
grafik hubungan
203

antara kecepatan dan Berapa jarak yang ditempuh selama selang waktu dari t=
waktu. 4s ke t= 8s?
a. 0,75 m c. 4,0 m e. 12,0 m
b. 3,0 m d. 8,0 m
Menafsirkan grafik Menerjemahkan Grafik tersebut menunjukkan gerak suatu benda. Kalimat Benar
posisi terhadap waktu bahasa grafik ke mana yang merupakan pernyataan yang benar? =1
ke dalam kondisi bahasa verbal Salah
gerak partikel. =0

a. Benda
21. a. Benda bergerak dengan percepatan tetap bergerak dengan C5
b. Benda bergerak dengan percepatan yang menurun percepatan tetap
secara beraturan
c. Benda bergerak dengan kecepatan yang bertambah
secara beraturan
d. Benda tersebut bergerak dengan kecepatan tetap
e. Benda tidak bergerak

PROSEDUR PENILAIAN
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐵𝑜𝑏𝑜𝑡 𝑠𝑜𝑎𝑙 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖 𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ
Nilai Akhir (N/A) = x 100
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑏𝑜𝑏𝑜𝑡 𝑠𝑜𝑎𝑙 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑢𝑚

Dengan bobot soal maksimum adalah 21


204

Lampiran B. 3 Analisis Hasil Uji Validasi Ahli Instrumen Tes

a. Validasi Ahli Materi


205

b. Validasi Ahli Bahasa


206

c. Validasi Ahli Konstruksi


207

d. Uji Validitas Butir Soal

e. Uji Reabilitas Instrumen


208

f. Uji Daya Pembeda


209

g. Uji Taraf Kesukaran


210

Lampiran B. 4 Lembar Validasi Ahli Materi


211
212
213
214

Lampiran B. 5 Lembar Validasi Ahli Bahasa


215
216
217
218

Lampiran B. 6 Lembar Validasi Ahli Konstruksi


219
220
221
222

LAMPIRAN C ANALISIS HASIL PENELITIAN

LAMPIRAN C
ANALISIS HASIL PENELITIAN

1. Hasil Pretest dan posttest


2. Uji Normalitas Data Pretest dan Posttest
3. Uji Homogenitas Data Pretest dan Posttest
4. Uji Hipotesis
5. Uji N-Gain
223

Lampiran C. 1 Hasil Pretest dan posttest

A. Data Skor Pretest Kelas Eksperimen dan Kontrol

PRETEST
NO SISWA
KONTROL EKSPERIMEN
1 S1 75 55
2 S2 55 55
3 S3 45 65
4 S4 75 40
5 S5 60 40
6 S6 45 50
7 S7 70 45
8 S8 60 35
9 S9 50 35
10 S10 50 25
11 S11 45 30
12 S12 60 45
13 S13 45 40
14 S14 50 20
15 S15 50 55
16 S16 65 50
17 S17 35 40
18 S18 50 40
19 S19 35 45
20 S20 75 50
21 S21 55 55
22 S22 60 40
23 S23 60 60
24 S24 20 75
25 S25 45 60
26 S26 70 50
27 S27 60 45
28 S28 60 50
29 S29 45 55
30 S30 55 75
224

B. Data Skor Posttest Kelas Eksperimen dan Kontrol

POSTTEST
NO SISWA
KONTROL EKSPERIMEN
1 S1 80 95
2 S2 75 75
3 S3 70 90
4 S4 80 65
5 S5 80 80
6 S6 70 85
7 S7 85 90
8 S8 75 90
9 S9 75 70
10 S10 75 75
11 S11 70 95
12 S12 85 75
13 S13 90 80
14 S14 85 80
15 S15 70 95
16 S16 75 70
17 S17 75 90
18 S18 85 75
19 S19 50 90
20 S20 85 80
21 S21 80 85
22 S22 70 75
23 S23 85 85
24 S24 65 90
25 S25 80 80
26 S26 85 70
27 S27 85 80
28 S28 85 80
29 S29 75 90
30 S30 80 90
225

C. Deskripsi Data Hasil Pretest dan Posttest Kelas Eksperimen dan


Kontrol

Statistics
PreEksperim PostEksperim PreKontro PostKontro
en en l l
N Valid 30 30 30 30
Missing 0 0 0 0
Mean 47.50 82.33 54.17 77.50
Std. Error of 2.321 1.530 2.313 1.492
Mean
Median 47.50 80.00 55.00 80.00
Mode 40 90 60 85
Std. Deviation 12.714 8.380 12.668 8.174
Variance 161.638 70.230 160.489 66.810
Range 55 30 55 40
Minimum 20 65 20 50
Maximum 75 95 75 90
Sum 1425 2470 1625 2325
226

Lampiran C. 2 Uji Normalitas Data Pretest dan Posttest


227
228

Lampiran C. 3 Uji Homogenitas Data Pretest dan Posttest


229
230

Lampiran C. 4 Uji Hipotesis

Pretest

Posttest
231

Lampiran C. 5 Uji N-Gain

A. Hasil N-gain Skor Pretest dan Posttest


N-gain Kelas Kontrol

Skor Skor
Pretest Posttest d= X2 -
NO Siswa N-gain Keterangan
X1
X1 X2
1 S1 75 80 5 0,20 Rendah
2 S2 55 75 20 0,44 Sedang
3 S3 45 70 25 0,45 Sedang
4 S4 75 80 5 0,20 Rendah
5 S5 60 80 20 0,50 Sedang
6 S6 45 70 25 0,45 Sedang
7 S7 70 85 15 0,50 Sedang
8 S8 60 75 15 0,38 Sedang
9 S9 50 75 25 0,50 Sedang
10 S10 50 75 25 0,50 Sedang
232

11 S11 45 70 25 0,45 Sedang


12 S12 60 85 25 0,63 Sedang
13 S13 45 90 45 0,82 Tinggi
14 S14 50 85 35 0,70 Sedang
15 S15 50 70 20 0,40 Sedang
16 S16 65 75 10 0,29 Rendah
17 S17 35 75 40 0,62 Sedang
18 S18 50 85 35 0,70 Sedang
19 S19 35 50 15 0,23 Rendah
20 S20 75 85 10 0,40 Sedang
21 S21 55 80 25 0,56 Sedang
22 S22 60 70 10 0,25 Rendah
23 S23 60 85 25 0,63 Sedang
24 S24 20 65 45 0,56 Sedang
25 S25 45 80 35 0,64 Sedang
26 S26 70 85 15 0,50 Sedang
27 S27 60 85 25 0,63 Sedang
28 S28 60 85 25 0,63 Sedang
29 S29 45 75 30 0,55 Sedang
30 S30 55 80 25 0,56 Sedang
Rata-rata 54,17 77,50 23,33 0,49 Sedang

N-gain Kelas Eksperimen

Skor Skor
NO Siswa Pretest Posttest d= X2 - X1 N-gain Keterangan
X1 X2
1 S1 55 95 40 0,89 Tinggi
2 S2 55 75 20 0,44 Sedang
3 S3 65 90 25 0,71 Tinggi
4 S4 40 65 25 0,42 Sedang
5 S5 40 80 40 0,67 Sedang
6 S6 50 85 35 0,70 Sedang
7 S7 45 90 45 0,82 Tinggi
8 S8 35 90 55 0,85 Tinggi
9 S9 35 70 35 0,54 Sedang
10 S10 25 75 50 0,67 Sedang
11 S11 30 95 65 0,93 Tinggi
12 S12 45 75 30 0,55 Sedang
233

13 S13 40 80 40 0,67 Sedang


14 S14 20 80 60 0,75 Tinggi
15 S15 55 95 40 0,89 Tinggi
16 S16 50 70 20 0,40 Sedang
17 S17 40 90 50 0,83 Tinggi
18 S18 40 75 35 0,58 Sedang
19 S19 45 90 45 0,82 Tinggi
20 S20 50 80 30 0,60 Sedang
21 S21 55 85 30 0,67 Sedang
22 S22 40 75 35 0,58 Sedang
23 S23 60 85 25 0,63 Sedang
24 S24 75 90 15 0,60 Sedang
25 S25 60 80 20 0,50 Sedang
26 S26 50 70 20 0,40 Sedang
27 S27 45 80 35 0,64 Sedang
28 S28 50 80 30 0,60 Sedang
29 S29 55 90 35 0,78 Tinggi
30 S30 75 90 15 0,60 Sedang
Rata-rata 47,50 82,33 34,83 0,66 Sedang

B. Hasil N-Gain Indikator Kemampuan Pemahaman Grafik

Kelas Eksperimen

1. Menentukan nilai besaran tertentu dari grafik


Skor Skor
d = X2 -
NO SISWA Pretest Posttest N-gain Keterangan
X1
X1 X2
1 S1 4 7 3 1,00 Tinggi
2 S2 5 6 1 0,50 Sedang
3 S3 5 7 2 1,00 Tinggi
4 S4 0 5 5 0,71 Tinggi
5 S5 2 7 5 1,00 Tinggi
6 S6 6 7 1 1,00 Tinggi
7 S7 4 7 3 1,00 Tinggi
8 S8 4 7 3 1,00 Tinggi
9 S9 3 6 3 0,75 Tinggi
10 S10 1 7 6 1,00 Tinggi
234

11 S11 0 7 7 1,00 Tinggi


12 S12 4 5 1 0,33 Sedang
13 S13 1 5 4 0,67 Sedang
14 S14 2 7 5 1,00 Tinggi
15 S15 4 7 3 1,00 Tinggi
16 S16 2 6 4 0,80 Tinggi
17 S17 2 7 5 1,00 Tinggi
18 S18 3 7 4 1,00 Tinggi
19 S19 2 7 5 1,00 Tinggi
20 S20 4 6 2 0,67 Sedang
21 S21 3 7 4 1,00 Tinggi
22 S22 1 7 6 1,00 Tinggi
23 S23 5 7 2 1,00 Tinggi
24 S24 6 7 1 1,00 Tinggi
25 S25 6 7 1 1,00 Tinggi
26 S26 6 6 0 0,00 Rendah
27 S27 3 4 1 0,25 Rendah
28 S28 5 7 2 1,00 Tinggi
29 S29 3 7 4 1,00 Tinggi
30 S30 6 7 1 1,00 Tinggi
Rata-Rata 3,40 6,53 3,13 0,86 Tinggi

2. Menerjemahkan bahasa grafik ke bahasa verbal


Skor Skor
d = X2 -
NO SISWA Pretest Posttest N-gain Keterangan
X1
X1 X2
1 S1 1 2 1 1,00 Tinggi
2 S2 0 0 0 0,00 Rendah
3 S3 1 2 1 1,00 Tinggi
4 S4 1 2 1 1,00 Tinggi
5 S5 1 1 0 0,00 Rendah
6 S6 1 2 1 1,00 Tinggi
7 S7 1 2 1 1,00 Tinggi
8 S8 0 0 0 0,00 Rendah
9 S9 1 2 1 1,00 Tinggi
10 S10 1 2 1 1,00 Tinggi
11 S11 1 2 1 1,00 Tinggi
12 S12 0 1 1 0,50 Sedang
13 S13 1 2 1 1,00 Tinggi
14 S14 1 2 1 1,00 Tinggi
235

15 S15 1 2 1 1,00 Tinggi


16 S16 1 1 0 0,00 Rendah
17 S17 1 2 1 1,00 Tinggi
18 S18 1 1 0 0,00 Rendah
19 S19 1 2 1 1,00 Tinggi
20 S20 1 2 1 1,00 Tinggi
21 S21 1 1 0 0,00 Rendah
22 S22 1 1 0 0,00 Rendah
23 S23 1 1 0 0,00 Rendah
24 S24 1 2 1 1,00 Tinggi
25 S25 1 2 1 1,00 Tinggi
26 S26 1 2 1 1,00 Tinggi
27 S27 1 1 0 0,00 Rendah
28 S28 0 1 1 0,50 Sedang
29 S29 1 2 1 1,00 Tinggi
30 S30 1 2 1 1,00 Tinggi
Rata-Rata 0,87 1,57 0,70 0,67 Sedang

3. Mengidentifikasi grafik berdasarkan deskripsi


Skor Skor
d = X2 -
NO SISWA Pretest Posttest N-gain Keterangan
X1
X1 X2
1 S1 4 7 3 0,75 Tinggi
2 S2 4 6 2 0,50 Sedang
3 S3 4 6 2 0,50 Sedang
4 S4 6 6 0 0,00 Rendah
5 S5 3 7 4 0,80 Tinggi
6 S6 2 5 3 0,50 Sedang
7 S7 4 8 4 1,00 Tinggi
8 S8 2 6 4 0,67 Sedang
9 S9 2 4 2 0,33 Sedang
10 S10 3 4 1 0,20 Rendah
11 S11 4 7 3 0,75 Tinggi
12 S12 5 8 3 1,00 Tinggi
13 S13 5 7 2 0,67 Sedang
14 S14 1 5 4 0,57 Sedang
236

15 S15 5 7 2 0,67 Sedang


16 S16 5 5 0 0,00 Rendah
17 S17 5 8 3 1,00 Tinggi
18 S18 3 4 1 0,20 Rendah
19 S19 5 6 1 0,33 Sedang
20 S20 5 6 1 0,33 Sedang
21 S21 5 6 1 0,33 Sedang
22 S22 5 5 0 0,00 Rendah
23 S23 3 7 4 0,80 Tinggi
24 S24 6 7 1 0,50 Sedang
25 S25 3 5 2 0,40 Sedang
26 S26 3 5 2 0,40 Sedang
27 S27 4 8 4 1,00 Tinggi
28 S28 5 7 2 0,67 Sedang
29 S29 5 6 1 0,33 Sedang
30 S30 6 7 1 0,50 Sedang
Rata-Rata 4,07 6,17 2,10 0,52 Sedang

4. Mengidentifikasi grafik yang memiliki variabel berbeda


Skor Skor
d = X2 -
NO SISWA Pretest Posttest N-gain Keterangan
X1
X1 X2
1 S1 2 3 1 1,00 Tinggi
2 S2 2 3 1 1,00 Tinggi
3 S3 2 3 1 1,00 Tinggi
4 S4 1 2 1 0,50 Sedang
5 S5 2 2 0 0,00 Rendah
6 S6 1 3 2 1,00 Tinggi
7 S7 0 1 1 0,33 Sedang
8 S8 1 3 2 1,00 Tinggi
9 S9 1 3 2 1,00 Tinggi
10 S10 0 2 2 0,67 Sedang
11 S11 1 3 2 1,00 Tinggi
12 S12 0 1 1 0,33 Sedang
13 S13 1 2 1 0,50 Sedang
14 S14 0 2 2 0,67 Sedang
237

15 S15 1 3 2 1,00 Tinggi


16 S16 2 2 0 0,00 Rendah
17 S17 0 1 1 0,33 Sedang
18 S18 1 3 2 1,00 Tinggi
19 S19 1 3 2 1,00 Tinggi
20 S20 0 2 2 0,67 Sedang
21 S21 2 3 1 1,00 Tinggi
22 S22 2 2 0 0,00 Rendah
23 S23 2 2 0 0,00 Rendah
24 S24 2 2 0 0,00 Rendah
25 S25 2 2 0 0,00 Rendah
26 S26 0 1 1 0,33 Sedang
27 S27 1 3 2 1,00 Tinggi
28 S28 1 1 0 0,00 Rendah
29 S29 2 3 1 1,00 Tinggi
30 S30 2 2 0 0,00 Rendah
Rata-Rata 1,17 2,27 1,10 0,58 Sedang

Kelas Kontrol
1. Menentukan nilai besaran tertentu dari grafik
Skor Skor
d = X2 -
NO SISWA Pretest Posttest N-gain Keterangan
X1
X1 X2
1 S1 6 6 0 0,00 Rendah
2 S2 5 7 2 1,00 Tinggi
3 S3 2 5 3 0,60 Sedang
4 S4 6 6 0 0,00 Rendah
5 S5 5 7 2 1,00 Tinggi
6 S6 3 7 4 1,00 Tinggi
7 S7 6 7 1 1,00 Tinggi
8 S8 6 5 -1 -1,00 Tinggi
9 S9 5 7 2 1,00 Tinggi
10 S10 3 5 2 0,50 Sedang
11 S11 5 7 2 1,00 Tinggi
12 S12 6 7 1 1,00 Tinggi
238

13 S13 2 6 4 0,80 Tinggi


14 S14 3 6 3 0,75 Tinggi
15 S15 3 6 3 0,75 Tinggi
16 S16 6 7 1 1,00 Tinggi
17 S17 1 4 3 0,50 Sedang
18 S18 3 7 4 1,00 Tinggi
19 S19 4 5 1 0,33 Sedang
20 S20 6 7 1 1,00 Tinggi
21 S21 5 7 2 1,00 Tinggi
22 S22 4 5 1 0,33 Sedang
23 S23 6 7 1 1,00 Tinggi
24 S24 3 6 3 0,75 Tinggi
25 S25 2 5 3 0,60 Sedang
26 S26 6 6 0 0,00 Rendah
27 S27 6 7 1 1,00 Tinggi
28 S28 5 7 2 1,00 Tinggi
29 S29 2 5 3 0,60 Sedang
30 S30 6 6 0 0,00 Rendah
Rata-Rata 4,37 6,17 1,80 0,65 Sedang

2. Menerjemahkan bahasa grafik ke bahasa verbal


Skor Skor
d = X2 -
NO SISWA Pretest Posttest N-gain Keterangan
X1
X1 X2
1 S1 1 1 0 0,00 Rendah
2 S2 1 1 0 0,00 Rendah
3 S3 1 2 1 1,00 Tinggi
4 S4 1 2 1 1,00 Tinggi
5 S5 1 2 1 1,00 Tinggi
6 S6 1 2 1 1,00 Tinggi
7 S7 1 1 0 0,00 Rendah
8 S8 0 0 0 0,00 Rendah
9 S9 1 1 0 0,00 Rendah
10 S10 1 2 1 1,00 Tinggi
11 S11 0 2 2 1,00 Tinggi
12 S12 1 1 0 0,00 Rendah
13 S13 1 2 1 1,00 Tinggi
239

14 S14 1 2 1 1,00 Tinggi


15 S15 1 1 0 0,00 Rendah
16 S16 0 1 1 0,50 Sedang
17 S17 1 2 1 1,00 Tinggi
18 S18 1 1 0 0,00 Rendah
19 S19 0 0 0 0,00 Rendah
20 S20 1 1 0 0,00 Rendah
21 S21 1 2 1 1,00 Tinggi
22 S22 1 2 1 1,00 Tinggi
23 S23 0 2 2 1,00 Tinggi
24 S24 1 2 1 1,00 Tinggi
25 S25 1 2 1 1,00 Tinggi
26 S26 1 1 0 0,00 Rendah
27 S27 0 2 2 1,00 Tinggi
28 S28 0 2 2 1,00 Tinggi
29 S29 1 1 0 0,00 Rendah
30 S30 1 1 0 0,00 Rendah
Rata-Rata 0,77 1,47 0,70 0,55 Sedang

3. Mengidentifikasi grafik berdasarkan deskripsi


Skor Skor
d = X2 -
NO SISWA Pretest Posttest N-gain Keterangan
X1
X1 X2
1 S1 5 6 1 0,33 Sedang
2 S2 3 4 1 0,20 Sedang
3 S3 4 4 0 0,00 Rendah
4 S4 6 5 -1 -0,50 Rendah
5 S5 4 5 1 0,25 Rendah
6 S6 3 3 0 0,00 Rendah
7 S7 5 7 2 0,67 Sedang
8 S8 4 8 4 1,00 Tinggi
9 S9 3 5 2 0,40 Sedang
10 S10 5 5 0 0,00 Rendah
11 S11 4 4 0 0,00 Rendah
12 S12 3 6 3 0,60 Sedang
240

13 S13 5 8 3 1,00 Tinggi


14 S14 4 7 3 0,75 Tinggi
15 S15 5 6 1 0,33 Sedang
16 S16 5 5 0 0,00 Rendah
17 S17 3 7 4 0,80 Tinggi
18 S18 4 6 2 0,50 Sedang
19 S19 3 5 2 0,40 Sedang
20 S20 6 7 1 0,50 Sedang
21 S21 3 5 2 0,40 Sedang
22 S22 5 6 1 0,33 Sedang
23 S23 4 5 1 0,25 Rendah
24 S24 2 3 1 0,17 Rendah
25 S25 4 7 3 0,75 Tinggi
26 S26 5 8 3 1,00 Tinggi
27 S27 4 6 2 0,50 Sedang
28 S28 5 7 2 0,67 Sedang
29 S29 5 7 2 0,67 Sedang
30 S30 2 7 5 0,83 Tinggi
Rata-Rata 4,10 5,80 1,70 0,43 Sedang

4. Mengidentifikasi grafik yang memiliki variabel berbeda


Skor Skor
d = X2 -
NO SISWA Pretest Posttest N-gain Keterangan
X1
X1 X2
1 S1 2 3 1 1,00 Tinggi
2 S2 2 3 1 1,00 Tinggi
3 S3 2 3 1 1,00 Tinggi
4 S4 2 3 1 1,00 Tinggi
5 S5 2 2 0 0,00 Rendah
6 S6 2 2 0 0,00 Rendah
7 S7 2 2 0 0,00 Rendah
8 S8 2 2 0 0,00 Rendah
9 S9 1 2 1 0,50 Sedang
10 S10 1 3 2 1,00 Tinggi
241

11 S11 0 1 1 0,33 Sedang


12 S12 2 3 1 1,00 Tinggi
13 S13 1 2 1 0,50 Sedang
14 S14 2 2 0 0,00 Rendah
15 S15 1 1 0 0,00 Rendah
16 S16 2 2 0 0,00 Rendah
17 S17 2 2 0 0,00 Rendah
18 S18 2 3 1 1,00 Tinggi
19 S19 0 0 0 0,00 Rendah
20 S20 2 2 0 0,00 Rendah
21 S21 2 2 0 0,00 Rendah
22 S22 2 1 -1 -1,00 Rendah
23 S23 2 3 1 1,00 Tinggi
24 S24 0 2 2 0,67 Sedang
25 S25 2 2 0 0,00 Rendah
26 S26 2 2 0 0,00 Rendah
27 S27 2 2 0 0,00 Rendah
28 S28 2 3 1 1,00 Tinggi
29 S29 1 2 1 0,50 Sedang
30 S30 2 2 0 0,00 Rendah
Rata-Rata 1,63 2,13 0,50 0,35 Sedang
242

LAMPIRAN D SURAT-SURAT PENELITIAN

LAMPIRAN D

SURAT-SURAT PENELITIAN

1. Surat Keterangan Penelitian


2. Surat Permohonan Izin Penelitian
3. Dokumentasi Penelitian
4. Uji Referensi
5. Daftar Riwayat Hidup

Lampiran D. 1 Surat Keterangan Penelitian


243

Lampiran D. 2 Surat Permohonan Izin Penelitian


244
245
246

Lampiran D. 3 Dokumentasi Penelitian

Uji Coba

Pretest Kelas Kontrol

Pretest Kelas Eksperimen

Pembelajaran Kelas Kontrol


247

Pembelajaran Kelas Eksperimen

Posttest Kelas Kontrol

Posttest Kelas Eksperimen


248

Foto Bersama Kelas Eksperimen Foto Bersama Kelas Kontrol

Guru Fisika

Kepala Sekolah
249

Lampiran D. 4 Uji Referensi

UJI REFERENSI

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING


BERBANTUAN SOFTWARE GEOGEBRA TERHADAP PEMAHAMAN
GRAFIK PADA MATERI GERAK LURUS

Paraf Pembimbing
NO Footnote Pembimbing Pembimbing
1 2
BAB I
Ayu Nurjanah, I Dewa Putu Nyeneng, dan Ismu
Wahyudi, “Pengaruh Pembelajaran Daring
Berpraktikum menggunakan Media Tracker Berbasis
Inkuiri Terbimbing Terhadap Peningkatan
1.
Kemampuan Interpretasi Grafik,” Jurnal Inovasi dan
Pembelajaran Fisika, Volume 8, No. 2, (2021).
https://drive.google.com/drive/folders/1cBLPbIplr6yj
oBZ55kbfuj_Unir2IAmn?usp=drive_link.
Kevin William Andri Siahaan, dkk, “Pengaruh Model
Pembelajaran Inkuiri Terbimbing dengan Multi
Representasi terhadap Keterampilan Proses Sains dan
2. Penguasaan Konsep IPA,” Jurnal Basicedu, Vol. 5,
No. 1, (2021).
https://drive.google.com/drive/folders/15vzcrdunSzb
A_GpPR9v-AhBkwty5LOHM?usp=drive_link.
Nurdyansyah dan Eni Fariyatul Fahyumi, Inovasi
Model Belajar, (Sidoarjo: Nizamia Learning Center,
3. 2016)
https://drive.google.com/drive/folders/12aJLVaYnwL
R--2a96iekU35HIc23OMHm?usp=drive_link.
250

Robert J. Beichner, “Testing Student Interpretation Of


Kinematics Graphs”, American Journal of Physic, vol
4. 62, (1994).
https://drive.google.com/drive/folders/1LxJjH8B4C0
6IF7ds7sV0J-bhcYha4u2m?usp=drive_link.
Dens, E. S. I. Asbanu., “Pemanfaatan Geogebra Untuk
Visualisasi Gelombang Lissajous”, Jurnal Pendidikan
5. Fisika Tadulako Online. Vol 9 (3), (2021).
https://drive.google.com/drive/folders/1SWgYCfUtT
2vVteGeKUAWlSp5fpFwSwDy?usp=drive_link.
Usman dan Vicran Zharvan. Hubungan Kecerdasan
Logis Matematis Dengan Kemampuan
Menginterpretasi Grafik Kinematika. Jurnal Sains
6.
dan Pendidikan Fisika (FSPF), 2022), jilid 18 No 1.
https://drive.google.com/drive/folders/1aQMIhPHFm
7WUHOemQvi8Atj2mS4U2NOW?usp=drive_link.
BAB II
Putri Khoerunnisa dan Syifa Masyhyuril Aqwal.
”Analisis Model-model Pembelajaran”. Jurnal
7. Pendidikan Dasar, Vol. 4 No. 1, 2020.
https://drive.google.com/drive/folders/1lM7BXOYh
msd1jyypZerq06EGcGyKt0_m?usp=drive_link.
Zulfiani, Tonih Feronika, dan Kinkin Suartini. Strategi
Pembelajaran Sains. Jakarta: Lembaga Penelitian
8. UIN Jakarta,2009.
https://drive.google.com/drive/folders/1WKisLqaFM
MYKiBEJ9N3qHVmijN6hZ8Rw?usp=drive_link.

Suhendi Syam, Dkk., ”Belajar dan pembelajaran”,


9.
(Medan: Yayasqan Kita Menulis, 2022).
251

https://drive.google.com/drive/folders/1aZP2ME72M
lszfHGPsgYb_PxZ0BmH2hhD?usp=drive_link.
Muthmainnah, Dkk., Sistem Model dan Desain
Pembelajaran, (Aceh: Yayasan penerbit Muhammad
10. Zaini, 2021)
https://drive.google.com/drive/folders/183igx2TlDc0
qQvuOcoVaJJxNQO1Fn1lT?usp=drive_link.
Nurdyansyah dan Eni Fariyatul Fahyumi, Inovasi
Model Belajar, (Sidoarjo: Nizamia Learning Center,
11. 2016)
https://drive.google.com/drive/folders/12aJLVaYnwL
R--2a96iekU35HIc23OMHm?usp=drive_link.
Ali Mudlofir dan Evi Fatimatur Rusydiyah, Desain
Pembelajaran Inovatif, (Jakarta: PT RajaGrafindo
12. Persada, 2016)
https://drive.google.com/drive/folders/1Ewd1RPMEq
_lmKs8enwYjcAfFqUNcPjQj?usp=drive_link.
Dasep Bayu Ahyar, ”Model-model Pembelajaran”,
(Sukoharjo: Pradina Pustaka, 2021).
13. https://drive.google.com/drive/folders/1v-fY-
iVKWgnH2BBf-
qmrqXZ02mPCI5yc?usp=drive_link.
Irfan Naufal Umar dan Sajap Maswan, Aplikasi
Pendekatan Inkuiri Dalam Persekitaran
Pembelajaran Berdasarkan Web, (Pusat Teknologi
14. Pengajaran dan Multimedia: Universiti Sains
Malaysia).
https://drive.google.com/drive/folders/1HLEkjLUB4
k_5MnLX5qepWsZQPuJ_q2mm?usp=drive_link.
252

Sukma, Laili Komariyah, dan Muliati Syam.,


“Pengaruh Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing
(Guided Inquiry) dan Motivasi Terhadap Hasil Belajar
15.
Fisika Siswa”, Saintifika, Vol. 18 No.1, (2016).
https://drive.google.com/drive/folders/11MQOBmnu
3JhwmRRuirKYtPuP7raxwpKJ?usp=drive_link.
Nanang Priatna dan Muhammad Arsani, Media
Pembelajaran Matematika dengan Geogebra,
16. (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya Offset, 2019).
https://drive.google.com/drive/folders/1VsJiQx4SvR
L3ShTGV0lxWNsHQfIdSnvc?usp=drive_link.
Dens, E. S. I. Asbanu., “Pemanfaatan Geogebra Untuk
Visualisasi Gelombang Lissajous”, Jurnal Pendidikan
17. Fisika Tadulako Online. Vol 9 (3), (2021).
https://drive.google.com/drive/folders/1SWgYCfUtT
2vVteGeKUAWlSp5fpFwSwDy?usp=drive_link.
Ali Mahmudi, Membelajarkan Geometri dengan
Program GeoGebra, (Yogyakarta: Universitas Negeri
18. Yogyakarta).
https://drive.google.com/drive/folders/1wLc5mHHy8
S62itTTicHaeFDQLmnwGphs?usp=drive_link.
Rahmy Zulmaulida, Teori Statistik Pendidikan, (Aceh:
Yayasan Penerbit Muhammad Zaini, 2022).
19.
https://drive.google.com/drive/folders/1VpkGnrPoSE
Zvb8fQc8rPu0EqWeRZVeUy?usp=drive_link.
Robert J. Beichner, “Testing Student Interpretation Of
Kinematics Graphs”, American Journal of Physic, vol
20. 62, (1994).
https://drive.google.com/drive/folders/1LxJjH8B4C0
6IF7ds7sV0J-bhcYha4u2m?usp=drive_link.
253

Iing Mustain, ”Kemampuan Membaca dan


Interpretasi Grafik dan Data: Studi Kasus pada Siswa
Kelas 8 SMPN”, Scientice Educatia, vol. 5 no. 2,
21.
(2015).
https://drive.google.com/drive/folders/1D9n41M55A
sAXL6vO3C1TUafXSXU-dbWo?usp=drive_link.
Yaumilhaz Parmalo, Dkk., Deskripsi Kemampuan
Menafsirkan Grafik Kinematika Siswa Kelas X SMA
Negeri 3 Sungai Kakap, Program Studi Pendidikan
22.
Fisika FKIP Untan Pontianak, 2016.
https://drive.google.com/drive/folders/183igx2TlDc0
qQvuOcoVaJJxNQO1Fn1lT?usp=drive_link.
David Halliday, Robert Resnick dan Jearl Walker.
“Fisika Dasar Edisi 7 Edisi 1”. Jakarta: Erlangga,
23. 2010.
https://drive.google.com/drive/folders/1YKafgTbUe
QE_yemtJ0TxCIptGAKRcl6J?usp=drive_link.
Douglas C. Giancoli. ”Fisika: Prinsip dan Aplikasi
Edisi Ketujuh Jilid I”. Jakarta: Penerbit Erlangga,
24. 2018.
https://drive.google.com/drive/folders/1GOtf9gUdb4
LkD4ffa9jJI045bnLLxMXa?usp=drive_link.
Setya Nurachmandani, ”Fisika 1 untuk SMA/MA
Kelas X”, (Jakarta: Pusat perbukuan, 2009).
25.
https://drive.google.com/drive/folders/1tj3G7KEZ95
F1IUQ3K_e0PVvFVP7cPZOt?usp=drive_link.
Aip Saripudin, Dede Rustiawan K dan Adit Suganda,
26. ”Praktik Belajar Fisika untuk Kelas X”, (Jakarta:
Pusat Perbukuan, 2009).
254

https://drive.google.com/drive/folders/1C5Hp0EOi1o
_f2w4TNNe1APzjKZ2TnTBN?usp=drive_link.
Karyono, Dwi Satya Palupi dan Suharyanto, ”Fisika
untuk SMA dan MA Kelas X”, (Jakarta: Pusat
27. Perbukuan, 2009).
https://drive.google.com/drive/folders/1qtGNSBVQy
Qkc7D8onbGm20uXEChSPUTc?usp=drive_link.
Silva Isfahani, Pengaruh LKS 3D Pageflip dalam
Pembelajaran Guided Inquiry Terhadap Kemampuan
Menganalisis Siswa MA Materi Suhu dan Kalor, UIN
28. Syarif Hidayahtullah Jakarta, SKRIPSI, (2019).
https://drive.google.com/drive/folders/1ng-
PoMtjGWaftv4UaKYEqfWE9mxetAT3?usp=drive_li
nk.
Nurhayati Harun, Pengaruh Inkuiri Terbimbing
Terhadap High Order Thinking Skills Siswa SMA
Materi Suhu dan Kalor, UIN Syarif Hidayahtullah
29.
Jakarta, SKRIPSI, (2020).
https://drive.google.com/drive/folders/1WocPfu1_I5J
hDuLPCYKrra04h5yASczF?usp=drive_link.
Laily Ahila Qurrotul Firdausi, I Ketut Mahardika,
Supeno, Pengaruh Model Pembelajaran Inkuiri
Terbimbing Berbantuan Laboratorium Virtual
Terhadap Kemampuan Representasi Grafik Siswa
30.
SMA di Sekolah, Jurnal Pembelajaran Fisika, Vol. 10
No. 4, (2021).
https://drive.google.com/drive/folders/15YF6RNSyd
uTKG3seR9KYznStLeVyxylu?usp=drive_link.

Yaumilhaz Parmalo, Tomo Djudin, Erwina


31.
Oktavianty, Deskripsi Kemampuan Menafsirkan
255

Grafik Kinematika Siswa Kelas X SMA Negeri 3


Sungai Kakap, Program Studi Pendidikan Fisika FKIP
Untan Pontianak , (2016).
https://drive.google.com/drive/folders/1s60St2jok0Rs
3zO_Uyb2qpobawh2loLC?usp=drive_link.
Karsimen, Khaeruddin, dan Herman, Analisis
Kemampuan Menafsirkan dala Pembelajaran Fisika
Peserta Didik Kelas X SMA Negeri 12 Makassar,
32. Jurnal Sains dan Pendidikan Fisika (JSPF), Jilid 15,
Nomor 3 (2019).
https://drive.google.com/drive/folders/1I3ppqYG5in
DwcI9mQSQvm8ArjtdV9dsk?usp=drive_link.
BAB III
Rukminingsih, Gunawan Adnan dan Mohammad
Adnan Latief. Metode Penelitian Pendidikan,
33. (Yogyakarta: Erhaka Utama, 2020).
https://drive.google.com/drive/folders/1rWUkYQYL
w7GKMols-KagpbsxkGkVGYNv?usp=drive_link.
Nursalam, Statistik Pendidikan, (Makassar: Alauddin
University Press, 2015).
34.
https://drive.google.com/drive/folders/1gT32BVJq11
6kfHwSQrtgeZEnPeUFfVEF?usp=drive_link.
Rifa’I Abubakar, Pengantar Metodologi Penelitian,
(Yogyakarta: SUKA-Press UIN Sunan Kalijaga).
35.
https://drive.google.com/drive/folders/1AsVTx1N5L
q2V9bScHT7NoZLAVDucxo7a?usp=drive_link.
Sumardi, Teknik Pengukuran dan Penilaian Hasil
Belajar, (Sleman: Deepublish Publisher, 2020).
36.
https://drive.google.com/drive/folders/1TTbrNUGUE
aAFf4wRyezO_pKc1vDPgXyf?usp=drive_link.
256

Joko Widiyanto, Evaluasi Pembelajaran, (Madiun:


UNIPMA Press, 2018).
37.
https://drive.google.com/drive/folders/1VZNSJzS3h
U7ecm8fSiLI2qGgn0hcYZgA?usp=drive_link.
Iwan Permana Suwarna, “Laporan Penelitian
Pengembangan Tata Kelola Kelembagaan
Pengembangan Instrumen Ujian Komprehensif
Mahasiswa Melalui Computer Based Test Pada
38. Program Studi Pendidikan Fisika,” (Jakarta Pusat
Penelitian Dan Pengembangan (PUSLITPEN) LP2M
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2016).
https://drive.google.com/drive/folders/15yMQNw9c
K-nXJemouEOLzAjyHM67dxsQ?usp=drive_link.
Haryanto, Evaluasi Pembelajaran, (Yogyakarta: UNY
Press, 2020)
39.
https://drive.google.com/drive/folders/1KfmTEFeKj
XWqoxRNjRi7_yYD6q3380ub?usp=drive_link.
Sugiyono, Statistik untuk Penelitian, (Bandung:
Anggota Ikatan Penerbit Indonesia (IKAPI), 2007).
40.
https://drive.google.com/drive/folders/1yJ5Y3R2Nhy
cwHoPjfGGRnj2M0Z7UCJ70?usp=drive_link.
Asrul, Rusydi Ananda dan Rosnita, Evaluasi
Pembelajaran, (Bandung: Citapustakan Media, 2014).
41.
https://drive.google.com/drive/folders/1sxEhoOOob
QEbvmysipo4DhTjgCwNt_Lu?usp=drive_link.
Supardi, Statistik Penelitian Pendidikan, (Depok: PT.
RajaGrafindo Persada, 2017).
42.
https://drive.google.com/drive/folders/1tn5N3P80zp7
jUIXeKcU4C3fERtRbzYnZ?usp=drive_link.
257

Kadir, ”Statistik Terapan”, (Depok: Raja Grafindo


Persada, 2015).
43.
https://drive.google.com/drive/folders/19JfppT32ot_s
BrsVLUZNfx6_9ruyuV-5?usp=drive_link.
Linda Rosalina, ”Buku Ajar Statistik”, (Padang: CV.
Muharika Rumah Ilmiah, 2021).
44.
https://drive.google.com/drive/folders/12rUqgw7ZvB
kxCdybD31_ePniVwer-biX?usp=drive_link.
Nuryadi, Dkk. ”Dasar-dasar Statistik Penelitian”.
(Yogyakarta: Sibuku Media, 2017).
45.
https://drive.google.com/drive/folders/1Q0Ze313_tX
-zOo0TzLVV0dy2KnxfUt10?usp=drive_link.
Yanti Herlanti, Buku Saku Tanya Jawab Seputar
Penelitian Pendidikan Sains, (Jakarta: UIN Syarif
46. Hidayatullah Jakarta, 2014).
https://drive.google.com/drive/folders/1sBnG2HP6G
gHtBUYVBk_E9RqDDGSqgsnw?usp=drive_link.
BAB IV
Laily Ahila Qurrotul Firdausi, I Ketut Mahardika,
Supeno, Pengaruh Model Pembelajaran Inkuiri
Terbimbing Berbantuan Laboratorium Virtual
Terhadap Kemampuan Representasi Grafik Siswa
47.
SMA di Sekolah, Jurnal Pembelajaran Fisika, Vol. 10
No. 4, (2021).
https://drive.google.com/drive/folders/15YF6RNSyd
uTKG3seR9KYznStLeVyxylu?usp=drive_link.
Kevin William Andri Siahaan, dkk, “Pengaruh Model
48. Pembelajaran Inkuiri Terbimbing dengan Multi
Representasi terhadap Keterampilan Proses Sains dan
258

Penguasaan Konsep IPA,” Jurnal Basicedu, Vol. 5,


No. 1, (2021).
https://drive.google.com/drive/folders/15vzcrdunSzb
A_GpPR9v-AhBkwty5LOHM?usp=drive_link.
Ayu Nurjanah, I Dewa Putu Nyeneng, dan Ismu
Wahyudi, “Pengaruh Pembelajaran Daring
Berpraktikum menggunakan Media Tracker Berbasis
Inkuiri Terbimbing Terhadap Peningkatan
49.
Kemampuan Interpretasi Grafik,” Jurnal Inovasi dan
Pembelajaran Fisika, Volume 8, No. 2, (2021).
https://drive.google.com/drive/folders/1cBLPbIplr6yj
oBZ55kbfuj_Unir2IAmn?usp=drive_link.
Sukma, Laili Komariyah, dan Muliati Syam.,
“Pengaruh Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing
(Guided Inquiry) dan Motivasi Terhadap Hasil Belajar
50.
Fisika Siswa”, Saintifika, Vol. 18 No.1, (2016).
https://drive.google.com/drive/folders/11MQOBmnu
3JhwmRRuirKYtPuP7raxwpKJ?usp=drive_link.
Nurdyansyah dan Eni Fariyatul Fahyumi, Inovasi
Model Belajar, (Sidoarjo: Nizamia Learning Center,
51. 2016)
https://drive.google.com/drive/folders/12aJLVaYnwL
R--2a96iekU35HIc23OMHm?usp=drive_link.
Pujiyono dan Ishafit, Penerapan model pembelajaran
inkuiri terbimbing dengan aplikasi Tracker untuk
meningkatkan aktivitas dan hasil belajar materi
52. kinematika gerak lurus pada kelas X MIPA SMA,
Prosiding Seminar Nasional Quantum, (2018).
https://drive.google.com/drive/folders/1GfWPmFj4iS
QhA88xYYgMfEqi8PmTV758?usp=drive_link.
259

Muhammad Rizal Usman dan St. Nur Humairah


Halim, Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kreatik
Matematis Siswa SMA melalui Pembelajaran Inkuiri
Berbantuan Software Geogebra pada Pokok Bahasan
53.
Program Linier, Majamath, Vol. 2, N0. 2, (2018).
https://drive.google.com/drive/folders/1y-
BdRI3aqr8DJxQcXtwOrG4-
V4PgSHhp?usp=drive_link.
Tria Ayunda Pratiwi As dan Indra Maryanti. “The
Influence of Guided Discovery Learning Model
Assisted by GeoGebra Software on Understanding
Mathematical Concepts in Flat Shape Materials for
54. Private MTs Darul Muttaqin Kandangan.” EduMatika:
Jurnal MIPA, Vol. 2, No. 3, (2022).
https://drive.google.com/drive/folders/1bRJ-
vA9AErm31TYwuljHhV4w36nZPs_s?usp=drive_lin
k.
Yuni Sartika, Ismu Wahyudi, dan Abdurrahman, Using
Guided Inquiry Learning with Tracker Application to
Improve Students’ Graph Interpretation Ability, Jurnal
55.
of Education and Teacher Training, (2019).
https://drive.google.com/drive/folders/1_EpdeQu_Za
GcZ35uGEY_LzhPgG_ihdA9?usp=drive_link.
Rizki Dwi Siswanto dan Yayan S Kusumah,
“Peningkatan Kemampuan Geometri Spasial Siswa
SMP melalui Pembelajaran Inkuiri Terbimbing
56.
Berbantuan Geogebra,” JPPM, Vol. 10, N0. 1, (2017).
https://drive.google.com/drive/folders/1EUiRcKCR
MIyt6aeEdzdrHEWjZ3MWSeDr?usp=drive_link.
260

Renita Putri Lestari, Dkk, Upaya Meningkatkan


Aktivitas Belajar Siswa Menggunakan Model Inkuiri
Terbimbing pada Pembelajaran Kinematika Gerak
57. Lurus, Jurnal Wahana Pendidikan Fisika, Vol.4, No.1,
(2019).
https://drive.google.com/drive/folders/1sgfu30-
LS_QkxwkQRZAPlxuos6q63ob7?usp=drive_link.
Made Agus Adi Setyawan dan I Made Citra Wibawa.
Software GeoGebra: As an Assistance to the Guided
Inquiry Model in Improving Students' Numeracy
58. Skills. Mimbar PGSD Undiksha, Volume 11. Number
3. (2023).
https://drive.google.com/drive/folders/1nQrOc_bc8a
CbbKL7yEfGpxP8mVuR-cQA?usp=drive_link.
Zuraini Marion, Abdul Halim Abdullah, dan Sharifah
Nurarfah S. Abd Rahman, The Effectiveness of the
GeoGebra-Assisted Inquiry-Discovery Learning
Strategy on Students’ Mastery and Interest in
Algebraic Expressions, International Journal of
59.
Information and Education Technology, Vol. 13, No.
11, (2023).
https://drive.google.com/drive/folders/1pmm_-
vHaybSYKpq7qAGB9NynjOfJp0Wv?usp=drive_lin
k.
Windi Hadi dan Ayu Faradillah, ”Implementation Of
Geogebra Online Based on Guided Inquiry To
60. Increase Problem Solving Ability and Student
Learning Independence,” Jurnal Program Studi
Pendidikan Matematika, Volume 11, No. 2, (2022).
261

https://drive.google.com/drive/folders/1q7BjWWxBc
7EYhhFWn9gi1YVpuX8Su2NM?usp=drive_link.
BAB V
Wildah Maulidatul Hosnah, Sudarti, dan Subiki,
Pengaruh Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing
Terhadap Hasil Belajar Fisika di SMA, Jurnal
61.
Pembelajaran Fisika, Vol. 6, No. 2, (2017).
https://drive.google.com/drive/folders/1lXkCI8Uy4y
XSQj3Uuu05ir_aKz603eKj?usp=drive_link.

Lampiran D. 5 Daftar Riwayat Hidup

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Hasni Uswati Nufus (Email: hasniuswati16@gmail.com).


Anak kedua dari 2 bersaudara pasangan dari Alm. Bapak
Afendi Ishak dan Alm. Ibu Irma Suryani. Lahir di Jakarta,
20 November 2001. Bertempat tinggal di Jalan Bambu
Larangan Rt 007 Rw 09 No.12, Kec. Kalideres, Kel.
Pegadungan. Jakarta Barat. DKI Jakarta.

Riwayat Pendidikan. Jenjang pendidikan yang telah


ditempuh diantaranya SD Negeri Cengkareng Timur 16 Petang, SMP Negeri 108
Jakarta, SMA Negeri 95 Jakarta. Penulis tercatat sebagai mahasiswa Universitas
262

Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan,
Program Studi Tadris Fisika melalui Jalur SPMB Mandiri pada tahun 2019.

Anda mungkin juga menyukai