Anda di halaman 1dari 5

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Surat 1 Petrus ditujukan kepada umat pilihan Allah yang tersebar diperantauan diberbagai

bagian Dunia. Petrus menuliskan surat ini dengan tujuan untuk menguatkan iman para

pengikut Kristus yang pada saat itu sangat terguncang dengan berbagai cobaan dan

penderitaan yang diakibatkan oleh penganiayaan. Pada masa itu, Kaisar Nero melakukan

penganiayaan terhadap orang-orang Kristen karena mereka tidak mau menyembah kaisar

sebagai dewa dan menolak beribadah di kuil-kuil kafir. Mereka juga dianggap tidak

mendukung cita-cita bangsa Romawi serta menolak untuk ikut terlibat dalam praktek-praktek

budaya kafir. Hal ini menyebabkan penganiayaan yang besar sehingga banyak dari mereka

keluar dari Yerusalem.

Dalam surat Petrus ini orang – orang yang mengalami penderitaan karena penganiayaan

justru mereka diminta untuk melayani dalam bentuk mengembalakan jemaat Allah,seperti

yang dituliskan dalam 1Petrus 5:2-3 “Gembalakanlah kawanan domba Allah yang ada

padamu , jangan dengan paksa , tetapi dengan suka rela sesuai dengan kehendak kehendak

Allah , dan jangan karena mau mencari keuntungan , tetapi dengan pengabdian diri .

Janganlah kamu berbuat seolah-olah kamu mau memerintah atas mereka yang dipercayakan

kepadamu, tetapi hendaklah kamu menjadi teladan bagi kawanan domba itu” . Ayat ini

menjelaskan bahwa seorang pelayan atau gembala dalam jemaat harus melayani dengan ciri

khas tersendiri yang membedakannya dengan pemimpin yang dikenal saat itu, dimana

pemimpin pada saat itu memimpin dengan keangkuhan , penindasan, memerintah dan hal-hal
lain yang bertentangan dengan kepemimpinan dalam jemaat . Karakteristik atau ciri khas ini

harus dimiliki gembala yang menunjukkan bahwa gembala tersebut memiliki integritas

dalam kehidupan dan pelayanannya.

Petrus memberikan nasehat kepada para penatua sebagai gembala jemaat mengenai cara

menggembalakan jemaat dan cara menghadapi ajaran sesat yang mempengaruhi gereja.

Dalam 1 Petrus 5:1 di jelaskan, “ Aku menasehatkan para penatua diantara kamu, Aku

sebagai teman penatua dan saksi penderitaan Kristus, yang juga akan mendapat bagian

dalam kemuliaan yang akan dinyatakan kelak” . Dalam ayat ini dijelaskan bahwa Petrus

sedang menasehati para penatua. Dari ayat ini jelas bahwa pada waktu itu yang menjadi

pemimpin jemaat adalah para Penatua. Packer dalam bukunya yang berjudul Dunia

perjanjian baru menjelaskan bahwa “kepemimpinan Gereja mula-mula itu dipimpin oleh para

Penatua. Dimana para penatua yang bertanggung jawab terhadap pelayanan kepada jemaat.

Mereka bertugas sebagai penjaga sebuah jemaat”.

Dalam ayat 1 dijelaskan kata para Penatua berasal dari bahasa Yunani Presbuteros

berbentuk kata sifat yang artinya tua-tua, tua-tua dari persekutuan Kristen. Kata “para”

mengindikasikan bahwa pemimpin jemaat saat itu bersifat jamak yang berarti pemimpin

jemaat saat itu terdiri dari beberapa penatua. Tugas seorang penatua tidaklah sama dengan

kepemimpinan dengan sekuler yang menawarkan kepemimpinan yang sangat mudah

dilakukan . Pemimpin gereja adalah hamba, bukan bos, pelayanan dan tidak eksklusif.

Menjadi seorang pemimpin yang bertanggung jawab atas orang lain bukanlah perkara

yang mudah. Demikianlah halnya dengan peminpin-pemimpin yang terdapat di dalam gereja

mula-mula.Rasul Petrus dalam suratnya yang terdapat dalam 1Petrus 5 memberikan nasehat

dan dorongan kepada para penatua mengenai kriteria dan kewajiban seorang pemimpin
gereja.Hal ini tentunya bersumber dari perintah sang Gembala Agung kepada Petrus sesaat

setelah kebangkitan Tuhan Yesus (Yoh 21).Yesus bertanya kepeda Petrus “Apakah engkau

mengasihi Aku lebih dari mereka? GEMBALAKANLAH DOMBA-DOMBAKU”. Dalam

percakapan ini Yesus memberikan tugas atau perintah kepada Petrus untuk melanjutkan

pekerjaan Yesus dibumi yaitu mengembalakan domba- domba dengan penuh kasih.

Chrysostomus menyatakan bahwa seoarang yang tidak mahir tidak pernah akan diminta

untuk memandu sebuah kapal dagang dengan muatan yang berharga agar dapat melewati

berbagai rintangan untuk masuk pelabuhan.Betapa lebih bodohnya lagi ,katanya,bila

meminta seseorang yang tidak cakap untuk memandu gereja yang sarat dengan muatan yang

bernilai abadi agar mengarungi lautan dunia yang bergelora.Kita berdoa kiranya seperti

Daud,kita dapat menggembalakan gereja dengan ketulusan hati dan menuntunnya dengan

kecakapan tangan kita.

Latar belakang masalah bukan membahas tentang kitab atau tentang teks yang ingin diteliti,

tetapi membahas mengapa mengangkat judul skripsi yang ingin diteliti.

1.2 Identifikasi Masalah.

Penggembalaan yang dijalankan pada dewasa ini seharusnya tidak menyimpang dari apa yang

telah di amanatkan dalam kitab suci sehingga dapat di jalankan dengan maksimal sesuai dengan

ketentuan Allah. Melalui penelitian ini penulis ingin memaparkan Tugas Penggembalaan, Tujuan

dari penggembalaan dan Tantangan dalam penggembalaan.

1.3 Batasan Masalah


Agar mencapai tujuan yang dimaksud dalam tulisan ini,maka penulis membuat pembatasan.

Dengan demikian,pembahasan mengenai ”Panggilan menjadi gembala dan aplikasinya pada

masa kini.

1.4 Rumusan masalah

Adapun rumusan masalah yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah panggilan menjadi

gembala dan pengaplikasikannya pada masa kini menurut 1 Petrus 5:1-11?”

1.5 Tujuan Penilitian

Tujuan penulisan ini adalah untuk memehami lebih lagi tentang paggilan hidup menjadi seorang

gembala .

1.6 Kegunaan Penelitian

Melalui penelitian ini, penulis berharap tulisan ini memberikan manfaat bagi penulis secara

pribadi dan Penulis juga berharap agar tulisan ini dapat membantu mahasiswa untuk tetap

dalam panggilannya untuk menjadi hamba Tuhan.

1.7 Sistematika Penulisan

Yang menjadi sistematika penulisan skripsi ini terdiri dari :


Bab 1 : Latar belakang, identifikasi masalah, batasan masalah , rumusan masalah, tujuan

penelitian, kegunaan penelitian, dan sistematika penulisan.

Bab II : Landasan Teori

Bab III : Deskripsi kitab 1 Petrus 5 dan eksposisi kitab 1 Petrus 5

Bab IV : Panggilan menjadi gembala dan aplikasinya pada masa kini menurut 1 Petrus 5-11

Bab V : Penutup

Tolong ikuti pedoman penulisan skripsi dari STTS Medan, susunannya belum mengikuti ini..

Dalam pedoman penulisan di bab 1, kita tidak ada membahas sistematika penulisan.

Saya akan berikan salah satu contoh Bab I dari mahasiswa skripsi yang lain. Tolong diperhatikan

dan diikuti susunannya dan juga perhatikan juga format penulisan, sehingga tidak bekerja bolak

balik. Format ukuran kertas, ukuran batas kiri, kanan, atas dan bawah halaman.

Judulnya tolong dirapikan menjadi:

Konsep Panggilan Menjadi Gembala Sidang Berdasarkan 1 Petrus 5:1-11 dan Implikasinya Bagi

Hamba Tuhan Masa Kini.

Atau

Eksposisi Panggilan Menjadi Gembala Sidang Berdasarkan 1 Petrus 5:1-11 dan Implikasinya

Bagi Hamba Tuhan Masa Kini.

Untuk bab 2, baru membahas mengenai Surat 1 Petrus dan segala sesuatu yang berkaitan dengan

1 Petrus ya.

Anda mungkin juga menyukai