2019
RUMAH SAKIT AN-NISA
Jl. Gatot Subroto No. 96 Km. 3 Telp. 5525564 (Hunting) - Fax. 55791563
Cibodas - Tangerang
NOMOR: 050/PER/DIR/II/2019
TENTANG
14. Peraturan Menteri Kesehatan No. 27 Tahun 2017 tentang Pedoman PPI
15. Peraturan Menteri Kesehatan No 4 Tahun 2018 Tentang Kewajiban
Rumah Sakit dan Kewajiban Pasien
16. Peraturan Menteri Kesehatan No. 83 Tahun 2019 tentang Registrasi
Tenaga Kesehatan
17. Peraturan Menteri Kesehatan No 7 Tahun 2019 Tentang Kesehatan
Lingkungan
18. Peraturan Direktur No. 022/PER/DIR/I/2019 tentang Kebijakan
Pelayanan Rumah Sakit
MEMUTUSKAN
Menetapkan :
Ketiga Peraturan ini berlaku sejak tanggal ditetapkannya, dan apabila di kemudian hari
ternyata terdapat kekeliruan dalam penetapan ini akan diadakan perbaikan
sebagaimana mestinya
Ditetapakan di Tangerang
Padastarewal :18 Februari 2019
T AN-NISA
Direktur
Lampiran
Keputusan Direktur Rumah Sakit AN-NISA
Nomor : 050/PER/DIR/II/2019
Tanggal : 18 Februari2019
A. PEDOMAN PENGORGANISASIAN
1. Pedoman Pengorganisasian IT
B. PEDOMAN PELAYANAN
C. PEDOMAN KERJA
1. Pedoman Kerja IT
9. Pedoman DIKLAT
1.2 StandarSNARS1.1
1. Pedoman PMKP
2. Pedoman PPI
5. Pedoman SKP
8. Pedoman PAB
1.3 Lainnya
1. Pedoman Penggunaan AB
Puji dan syukur kami panjatkan kepada Allah SWT, yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan
PEDOMAN MANAJEMEN PELAYANAN PASIEN RS AN-NISA TANGERANG.
Panduan ini dibuat untuk menjadi panduan kerja bagi Manajer Pelayanan Pasien dalam
memberikan pelayanan pada pasien di RS An-nisa Tangerang.
Penyusun
x
DAFTAR ISI
Kata Pengantar................................................................................................................................ x
xi
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Manajemen Pelayanan Pasien adalah suatu proses kolaboratif untuk asesmen, perencanaan,
fasilitasi, koordinasi pelayanan, evaluasi dan advokasi untuk opsi dan pelayanan bagi pemenuhan
kebutuhan komprehensif pasien dan keluarganya, melalui komunikasi dan sumber daya yang tersedia
sehingga memberi hasil asuhan pasien yang bermutu dengan biaya efektif.
Menurut CMSA (Case Management Society of America) konsep dasar case management
mencakup koordinasi yang memadai untuk asuhan yang bermutu dan memenuhi kebutuhan pasien,
serta secara cost effective sehingga mendapatkan hasil asuhan yang positif. Case Manager berperan
sebagai fasilitator yang penting kepada pasien, keluarga, pemberi asuhan, PPA, pembayar dan
lingkungan dirumahnya/komunitas.
Case Manager adalah profesional dalam rumah sakit yang bekerja secara kolaboratif dengan
para pemberi asuhan kepada pasien, memastikan bahwa pasien dirawat serta mendapatkan asuhan
yang tepat, dalam perencanaan asuhan yang efektif dan menerima pengobatan yang ditentukan, serta
didukung pelayanan dan perencanaan yang dibutuhkan selama maupun sesudah perawatan di rumah
sakit. Istilah resmi yang digunakan KARS untuk case manager adalah Manajer Pelayanan Pasien
(MPP).
Menurut American Case Management Association, Case Manager adalah profesional yang
secara kolaboratif melakukan komunikasi dalam proses asesmen, perencanaan, fasilitasi, koordinasi
asuhan, evaluasi, dan advokasi untuk jenis pelayanan dalam rangka memenuhi kebutuhan
pasien dan keluarga terhadap pelayanan kesehatan yang
menyeluruh (komprehensif) dengan memanfaatkan sumber daya yang tersedia untuk memperoleh
hasil yang bermutu dengan biaya yang efektif.
Agar case manager dapat melakukan tugasnya dengan baik, maka diperlukan pedoman
manajer pelayanan pasien yang diharapkan dapat dipakai sebagai acuan yang terus diperbaiki demi
tercapainya pelayanan pasien yang komprehensif. Sehingga pada kesempatan ini dibuatlah Pedoman
Manajemen Pelayanan Pasien RS An-nisa.
B. Tujuan Pedoman
1) Tujuan Umum
Terciptanya acuan pokok yang terus diperbaiki untuk manajemen pelayanan pasien.
2) Tujuan Khusus
Manajemen pelayanan pasien bersumber dari konsep pelayanan fokus pada pasien (PFP).
Inti konsep PFP terdiri dari 4 elemen :
4. Kolaborasi / kerjasama.
Pasien dan keluarga adalah mitra pemberi pelayanan kesehatan. Pemberi pelayanan kesehatan
bekerjasama dengan pasien dan keluarga dalam pengembangan, implementasi dan evaluasi
kebijakan dan program.
TUJUAN
Tujuan MPP adalah untuk melibatkan pasien dalam asuhan yang dialaminya. Bilamana pasien
merasa menjadi bagian dalam keputusan pengobatan dan rencana asuhan, maka mereka akan
memperoleh manfaat. Hal yang sama juga berlaku bagi keluarganya. Bila keluarga yang mempunyai
relasi erat, suatu kemitraan dengan rumah sakit yang melayani orang yang mereka kasihi, mereka akan
kurang merasa khawatir tentang logistik dan akan lebih banyak fokus terhadap kesehatan pasien.
Para MPP harus mempunyai hubungan kerja profesional dengan para dokter dan staf klinis. Mereka
juga harus terbiasa dengan pelayanan penagihan (billing), pelayanan bantuan finansial,
bantuan/dukungan dari komunitas serta pelayanan kerohanian.
Penting bagi para MPP untuk memiliki relasi dengan pasien dan keluarga. MPP perlu memelihara
rasa saling percaya yang menunjukkan kepada pasien bahwa mereka terlibat untuk manfaat dan
kepentingan pasien. Untuk itu MPP perlu memperhatikan secara aktif kebutuhan dan keinginan pasien.
KELOMPOK PASIEN
MPP sebaiknya memberikan perhatian lebih kepada pasien-pasien dalam kelompok : anak-anak,
usia lanjut, dan yang dengan penyakit kronis. Dalam pelaksanaan manajemen pelayanan pasien, MPP
dapat menangani 25 – 50 pasien, tergantung kondisi kerumitan, sistem pelayanan klinis, budaya kerja
rumah sakit.
1. Perawat
a. Pendidikan minimal S1 Ners
b. Memiliki pengalaman klinis sebagai professional pemberi asuhan minimal 3 tahun
c. Memiliki pengalaman sebagai kepala ruang rawat minimal 2 tahun
2. Dokter Umum
a. Memiliki pengalaman minimal 3 tahun dalam pelayanan klinis di rumah sakit.
b. Memiliki pengalaman sebagai dokter ruangan minimal 1 tahun.
Pelatihan Tambahan
1. Pelatihan untuk meningkatkan pengetahuan klinis terkait dengan penyusunan dan penerapan
SPO Pelayanan Kedokteran yang terdiri dari Panduan Praktik Klinis, Alur Klinis (Clinical
Pathway), Algoritme, Protokol, Standing order.
2. Pelatihan Pelayanan Fokus pada Pasien (PFP) / Patient Centered Care (PCC).
3. Pelatihan tentang perasuransian, jaminan kesehatan nasional, INA-CBG’s
4. Pelatihan tentang Perencanaan pulang (Discharge planning) untuk kontinuitas pelayanan
5. Pelatihan Manajemen Risiko
6. Pelatihan untuk meningkatkan soft skil (pengetahuan aspek psiko-sosial, hubungan
interpersonal, komunikasi, dsb)
Keluaran dan dampak yang diharapkan dari kegiatan manajemen pelayanan pasien antara lain adalah :
1. Pasien mendapat asuhan sesuai dengan kebutuhannya
2. Terpeliharanya kesinambungan pelayanan
3. Meningkatnya pemahaman pasien dan kepatuhannya terhadap asuhan, serta meningkatnya
kemandirian pasien
4. Menigkatkan kemampuan pasien mengambil keputusan.
5. Meningkatnya keterlibatan dan pemberdayaan pasien dan keluarga.
6. Optimalisasi sistem pendukung pasien.
7. Pemulangan yang aman.
8. Meningkatnya kualitas dan kepuasan pasien.
Dahulu pada model tradisional pelayanan kesehatan, pelayanan pasien berpusat pada dokter,
sehingga tidak dapat menjamin patient safety.
Oleh karena itu, pelayanan yang berpusat pada pasien (patient centered care) merupakan
pendekatan yang lebih modern dan inovatif dalam pelayanan kesehatan sekarang. Dokter tidak lagi
menjadi pusat, namun menjadi team leader dari sebuah tim interdisiplin, dengan kompetensi yang
memadai, dimana setiap pemberi asuhan pasien sama penting dalam pelayanan kesehatan terhadap
pasien. Seorang Case Manager merupakan personal di luar pemberi asuhan pasien, yang bertugas
untuk mengkoordinasikan setiap pemberi asuhan pasien, sehingga pasien mendapatkan pelayanan yang
terintegrasi sesuai dengan kebutuhannya.
Case management merupakan suatu intervensi yang penting dan komprehensif dalam
rangka peningkatan mutu dan keselamatan asuhan pasien, kendali biaya, pelayanan berfokus pasien
(Patient Centered Care), asuhan pasien terintegrasi, kontinuitas pelayanan dan kepatuhan serta
kepuasan pasien. Manajer pelayanan pasien (case manager) berperan penting sebagai fasilitator.
Pelaksanaan manajemen pelayanan pasien mengacu pada Pedoman Manajemen Pelayanan Pasien
RS An-nisa.
Seorang MPP mendokumentasikan segala informasi bermakna yang didapatkan beserta
rencana manajemen nya dalam :
1. Form A. Asesmen Awal Manajemen Pelayanan Pasien Rumah Sakit
2. Form B. Catatan implementasi manajemen pelayanan pasien.