OLEH:
IVAN KRISSANTO
3103018007
JURUSAN MANAJEMEN
FAKULTAS BISNIS
UNIVERSITAS KATOLIK WIDYA MANDALA
SURABAYA
2022
1
PENGARUH ATTITUDE, SUBJECTIVE NORM DAN
PERCEIVED BEHAVIORAL CONTROL TERHADAP
PURCHASE INTENTION JAM TANGAN CASIO PALSU
DI SURABAYA
SKRIPSI
Diajukan kepada
FAKULTAS BISNIS
UNIVERSITAS KATOLIK WIDYA MANDALA SURABAYA
untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan
Memperoleh Gelar Sarjana Manajemen
Jurusan Manajemen
OLEH:
IVAN KRISSANTO
3103018007
JURUSAN MANAJEMEN
FAKULTAS BISNIS
UNIVERSITAS KATOLIK WIDYA MANDALA
SURABAYA
2022
2
HALAMAN PERSETUJUAN
SKRIPSI
Oleh:
IVAN KRISSANTO
3103018007
Robertus Sigit Haribowo Lukito, SE., M.Sc. Visi Saujaningati Kristyanto, SE., ME.
NIDN.0703087902 NIK.311.21.1251
Tanggal: 10 Juni 2022 Tanggal: 6 Juni 2022
3
4
HALAMAN PENGESAHAN
Mengetahui
Dr. Lodovicus Lasdi, MM., Ak., CA., CPA. Yulika Rosita Agrippina, S.M.,MIB.
NIDN.0713097203 NIDN.0701079401
5
6
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat dan rahmatNya
penulis dapat menyelesaikan penulisan tugas akhir dengan baik. Penulisan tugas
akhir dengan judul “Pengaruh Attitude, Subjective Norm Dan Perceived Behavioral
Control Terhadap Purchase Intention Pada Jam Tangan Casio Palsu Di Surabaya”.
Tugas akhir ini bertujuan untuk memenuhi persyaratan penyelesaian program
Pendidikan S-1 Jurusan Manajemen Fakultas Bisnis Universitas Katolik Widya
Mandala Surabaya. Dalam menyelesaikan tugas akhir ini, telah banyak pihak yang
membantu penulisan baik secara langsung maupun tidak langsung. Oleh karena itu,
dengan segala kerendahan hati penulis ingin menyampaikan terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada:
7
8. Teman-teman satu bimbingan khususnya Hariyo dan Evelyn yang telah
saling mendukung dan banyak mengajarkan saya selama proses pengerjaan
tugas akhir.
9. Sahabat PHONG saya khususnya William Putrajaya, Nadia Angelica,
Leonardo Syatriadi, Eric Nevland, Ardianto Cahyo yang selalu memberikan
penghiburan di tengah kesulitan dalam menyelesaikan tugas akhir ini.
10. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu yang telah membantu
penulis dalam menyelesaikan tugas akhir ini.
Penulis ini menyadari bahwa penulisan tugas akhir ini masih jauh dari kata
sempurna sehingga masih banyak kekurangan. Oleh karena itu penulis
mengharapkan adanya kritik dan sara agar kedepannya tugas akhir ini dapat
menjadi karya yang lebih baik lagi. Akhir kata, semoga tugas akhir ini dapat
bermanfaat dan berguna bagi pihak yang memerlukan.
Penulis,
Ivan Krissanto
8
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL .......................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN ........................................................................... ii
SURAT PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH ............................… iii
KATA PENGANTAR ....................................................................................... iv
DAFTAR ISI ...................................................................................................... v
DAFTAR TABEL .............................................................................................. vii
DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... x
DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................... xi
ABSTRAK ......................................................................................................... xii
BAB 1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah ................................................................... 11
1.2 Perumusan Masalah .......................................................................... 10
1.3 Tujuan Penelitian .............................................................................. 6
1.4 Manfaat Penelitian............................................................................. 6
1.5 Sistematika Penulisan ....................................................................... 7
9
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
10
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1. Perbandingan Penelitian Terdahulu dan Penelitian Sekarang.......... 20
Tabel 3.1. Goodness of Fit ................................................................................ 30
Tabel 4.1. Jenis Kelamin Reponden .................................................................. 31
Tabel 4.2. Usia Responden................................................................................ 31
Tabel 4.3. Pekerjaan Responden ....................................................................... 32
Tabel 4.4. Penghasilan Responden ................................................................... 33
Tabel 4.5. Statistik Variabel Attitude ................................................................ 33
Tabel 4.6. Statistik Variabel Subjective Norm.................................................. 34
Tabel 4.7. Statistik Variabel Perceived Behavioral Control ............................. 35
Tabel 4.8. Statistik Variabel Purchase Intention ............................................... 35
Tabel 4.9. Hasil Uji Validitas ........................................................................... 36
Tabel 4.10. Hasil Uji Reliabilitas ........................................................................ 37
Tabel 4.11. Hasil Uji Model Goodnes of Fit ....................................................... 38
Tabel 4.12. Hasil Uji Hipotesis ........................................................................... 39
11
DAFTAR GAMBAR
Halaman
12
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Kueisioner
Lampiran 2 Output SPSS Versi 23 Karakteristik Responden
Lampiran 3 Jawaban Responden
Lampiran 4 Uji Validitas
Lampiran 5 Uji Reliabilitas
Lampiran 6 Mean dan Deviasi Standar
Lampiran 7 Model Struktural menggunakan Amos Versi 23
13
ABSTRAK
14
THE EFFECT OF ATTITUDE, SUBJECTIVE NORM AND PERCEIVED
BEHAVIORAL CONTROL ON PURCHASE INTENTION OF CASIO
FAKE WATCHES IN SURABAYA
ABSTRACT
This study aims to examine the effect of Attitude, Subjective Norm and
Perceived Behavioral Control on Purchase Intention on Casio watches in Surabaya.
The sampling technique used is non-probability sampling by purposive sampling.
The sample used is 170 respondents, namely Indonesian people and also interested
in fake Casio watches. The data collection tool used is a questionnaire. The data
analysis technique used is Structural Equations Modeling (SEM) using the AMOS
23 . program.
The results of this study prove that the three hypotheses are accepted and
significant, namely the influence of Attitude, Subjective Norm and Perceived
Behavioral Control on Purchase Intentions on fake Casio watches in Surabaya.
15
BAB 1
PENDAHULUAN
16
Casio Indonesia telah mengumumkan dua produk seri MR-G, MRG-
B2000B dan MRG-B5000B, seri MR-G pertama yang menggunakan desain ikonik
G-Shock, yang diciptakan untuk pertama kalinya. MRG-B5000 telah membuat
perbedaan besar dalam jam tangan tahan goncangan menggunakan logam yang
dipoles presisi dengan mengadaptasi desain DW-5000C, G-Shock pertama yang
dirilis pada tahun 1983.
Pelaku pemalsuan jam tangan Casio dan G-Shock telah ditangkap oleh Satuan
Reserse Kriminal Satuan Perindustrian dan Perdagangan (Indag) Polda Metro Jaya.
Pelaku merupakan warga negara Hongkong berinisial CPS. Petugas juga
mengamankan lima orang pegawai yang bekerja sama dengan pelaku CPS, di
antaranya berinisial M, Y, R, I, dan Ro. Pelaku mengimpor komponen jam tangan
17
dari China, membangunnya menjadi jam tangan merek Casio dan G-Shock, lalu
memasarkannya. Keenam pelaku tersebut kini sudah memulai proses pengajuan
(BAP). Hukuman maksimum adalah empat tahun penjara dan denda satu miliar
dolar.
Jam tangan merek Casio menjadi top six rekomendasi jam tangan anak muda
di pasar Indonesia tahun 2022, khususnya jam tangan Casio yang sudah sangat
dikenal masyarakat termasuk jam tangan merek G-Shock dimana jam tangan
merupakan produk fashion bagi konsumen. Kaum muda meniru desain selebriti dan
pencipta.
Menurut Cambridge Dictionary, fenomena flexing adalah perilaku yang
menonjolkan sesuatu yang dimiliki. Menariknya, memperhatikan fashion dan
aksesoris yang mahal dan branded menunjukkan pola flexing. Tak jarang, seseorang
rela menggunakan aksesoris palsu atau palsu demi meningkatkan gengsi (KW)
yang dimiliki. Menurut data Indonesia Anti Counterfeiting Society (MIAP) tahun
2014, Indonesia memiliki pasar terbesar untuk produk palsu di antara negara-negara
lain, ialah 3,8 persen obat palsu, 8,5 persen makanannya serta minumannya, 12,6
persen kosmetik, dan 33,5 persen produk palsu. obat palsu. persen perangkat lunak,
37,2% barang kulit, 38,9% pakaian, dan 49,4% tinta printer dan menjadi sumber
kerugian negara sebesar Rp 65,1 triliun pada perekonomian nasional.
Menurut OECD (2017), Hanya 27,6% konsumen yang mau membeli produk
asli ketika perbedaan harga antara yang asli dan palsu lebih dari 80%. Namun,
ketika perbedaan harga hanya 20%, 92,6% lebih memilih produk asli. Akibatnya,
orang lebih cenderung menggunakan produk palsu, daripada membeli yang asli
lebih mahal. Jumlah orang di luar bervariasi, dan setiap individu membutuhkan
berbagai jenis peralatan dan produk untuk melindungi pengguna dan meningkatkan
pengalaman mereka. Konsumen menghargai fungsionalitas, keamanan, dan
keramahan lingkungan dari produk palsu ini lebih dari kategori produk lainnya.
Akibatnya, fitur tersebut akan menaikkan harga suatu produk. Penjual ini membuka
pintu bagi pemalsu untuk menawarkan harga yang lebih rendah melalui untuk
menarik pelanggan. Namun, menggunakan produk palsu dapat membahayakan
18
konsumen. Ketika suatu produk gagal berfungsi seperti yang diharapkan, itu dapat
menyebabkan kerugian fisik bagi konsumen.
Menurut penelitian Shultz dan Saporito (1996), pemalsuan muncul dalam
berbagai macam produk mulai dari perangkat lunak komputer hingga obat-obatan,
dan efek pemalsuan pada kegiatan ekonomi tidak hanya penting tetapi juga meluas.
Pemalsuan lebih mungkin muncul dalam kategori produk di mana permintaan
tinggi dan teknologi manufaktur murah dan tersedia secara luas. Karena permintaan
yang tinggi dan tingkat teknologi produksi yang rendah yang diperlukan untuk
memproduksinya, pakaian jadi, termasuk alas kaki dan tutup kepala, kemungkinan
besar akan dipalsukan (OECD, 2009).
Menurut Lee dan Yoo (2009), barang palsu terkadang dibeli oleh konsumen
yang percaya bahwa barang tersebut asli. Ketika seorang konsumen menyadari
bahwa produk tersebut tidak asli tetapi dengan rela membeli produk palsu, itu
dianggap sebagai barang palsu non-penipuan. Penting untuk mengenali keadaan
seputar pembelian barang palsu karena hanya pembelian yang menipu konsumen
dalam mengambil keputusan untuk membeli barang palsu. Akibatnya, faktor
penentu niat pembelian barang palsu hanya dapat ditetapkan dalam keadaan
pemalsuan yang tidak menipu (Eisend dan Schuchert-Güler, 2006).
Attitude merupakan ekspresi perasaan yang merepresentasikan suka atau
tidak suka terhadap suatu objek (Damiati, 2017). Sikap individu adalah salah satu
proses psikologis yang melaluinya kita bersentuhan dan berinteraksi satu sama lain
untuk merasakan, memahami, dan membuat keputusan yang bijaksana terhadap
suatu objek. Itu dapat memungkinkan apa yang dikatakan kepada orang lain untuk
memungkinkan mereka mencoba menempatkan diri mereka pada posisi orang lain.
19
melakukan perilaku yang sedang dipertimbangkan (Jogiyanto, 2007). Norma
Subjektif digambarkan untuk keinginan atau harapan yang dimiliki oleh orang-
orang di sekitarnya mengenai perilaku individu, norma sosial yang sangat
dipengaruhi oleh budaya dan kebiasaan masyarakat sekitar.
Tujuan penelitian ini berfokus untuk mengetahui niat konsumen untuk
membeli jam tangan palsu. Penelitian ini menggunakan jam tangan bermerek casio
dikarenakan merek casio sangat popular di kalangan masyarakat dan memiliki ciri
khas sendiri dalam jam tangan tersebut. Berdasarkan latar belakang tersebut maka
dilakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Attitude, Subjective Norm, dan
Perceived Behavioral Control Terhadap Purchase Intention Jam Tangan Casio
Palsu di Surabaya”
20
3. Untuk mengetahui pengaruh perceived behavioral control terhadap
purchase intention pada jam tangan palsu.
21
BAB 5: SIMPULAN KETERBATASAN DAN SARAN
Pada bab ini berisi kesimpulan secara menyeluruh berdasarkan analisis pada
bab-bab sebelumnya, keterbatasan penelitian, dan saran bagi peneliti selanjutnya
serta pelaku industri.
22
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
23
Norma subjektif (Subjective Norm) adalah sejauh mana seseorang bersedia
untuk menyerap ide-ide orang lain tentang apa yang harus dilakukan. Jika seseorang
berpikir itu adalah hak pribadinya untuk memutuskan apa yang harus dilakukan,
tetapi tidak dipengaruhi oleh orang lain, dia akan mengabaikan pendapat dua orang
dan dia akan melakukan apa yang akan dia lakukan. Istilah motivasi untuk
mematuhi digunakan oleh Fishbein dan Ajzen (1975) untuk menggambarkan,
khususnya bukan hanya apakah orang menyesuaikan diri dengan beberapa pendapat
orang lain yang mempengaruhi kehidupan mereka.
Kepercayaan bahwa semacam perilaku dapat dilakukan (keyakinan kontrol)
berasal dari berbagai sumber. Pertama, mereka harus memiliki pengalaman
sebelumnya dengan perilaku dan sikap yang hampir sama atau pernah melihat orang
lain, termasuk keluarga atau teman dekat, melakukan perilaku tersebut agar yakin
bahwa mereka akan mampu melakukannya. Keyakinan seseorang tentang suatu
perilaku, selain pembelajaran, keterampilan, dan pengalaman, akan
diimplementasikan. Selain itu, dipengaruhi oleh ketersediaan waktu untuk
melakukan perilaku tertentu, aksesibilitas infrastruktur untuk melakukan perilaku
tertentu, dan kemampuan untuk menanggung hambatan yang mencegah perilaku
tersebut diimplementasikan.
2.1.2 Attitude
Menurut Ajzen (2005), persepsi tentang kemungkinan suatu peristiwa, yang
juga dikenal sebagai teori keyakinan, menentukan sikap terhadap perilaku. berusaha
menghubungkan analisis seseorang tentang alam semesta yang diketahui di
sekelilingnya, pengetahuan individu tentang dirinya sendiri karena lingkungannya,
dan memutuskan untuk melakukan dengan Menyelaraskan perilaku tertentu dengan
berbagai keuntungan atau kerugian yang dapat diperoleh individu dari melakukan
24
atau melakukannya. bukan. Menurut Assael dalam Manda dan Iskandarsyah
(2012), perilaku adalah Kecenderungan yang dipelajari untuk merespons secara
positif atau negatif suatu objek atau kelas objek. Contohnya jika seseorang memilih
untuk percaya bahwa ada sesuatu yang berguna baginya, dia akan merespons secara
positif tetapi di sisi lain, ketika ada sesuatu yang tidak berguna dia akan merespons
secara negatif.
Menurut Lubis (2010), Sikap tidak sama dengan perilaku, tetapi kemauan
untuk melakukan yang mengarah pada perilaku. Individu akan bertindak sesuai
dengan sikapnya terhadap suatu perilaku. Orang akan memilih untuk mulai
berperilaku dalam hidup mereka berdasarkan sikap mereka terhadap perilaku.
Akibatnya, sikap berfungsi sebagai kendaraan untuk membimbing perilaku
individu.
Menurut Sarnoff (dalam Sarwono, 2000), adalah sikap yang baik yang diakui
hanya sebagai kemampuan untuk merespon atau diidentifikasi sebagai disposisi
untuk bereaksi. Atau sikap terhadap objek tertentu dapat dipandang negatif Dalam
kasus ini, Sarnoff mengartikulasikan sudut pandang yang luas. Menurut D. Krech
dan RS Crutchfield (dalam Sears, 1999), sikap adalah keadaan permanen suatu
organisasi yang diamati berdasarkan keinginannya sendiri atau dari sumber luar.
Pengaruh ini biasanya bersifat eksternal, di mana faktor kognitif dan motivasi
tampaknya sangat berharga. Selanjutnya, persepsi dan kognisi juga merupakan dua
faktor yang mempengaruhi sikap individu.
25
Menurut La Pierre (dalam Azwar, 2003), sikap adalah pola atau
kecenderungan perilaku, atau kesediaan seseorang untuk berubah, yang disebut
juga dengan adaptasi. Di mana penyesuaian dapat diselesaikan dengan cara yang
rumit atau sederhana. Sikap tampaknya menjadi jenis respons terhadap rangsangan
yang dikondisikan secara sosial. Soetarno (1994) mendefinisikan sikap sebagai
sudut pandang atau perasaan yang mulai diikuti oleh kecenderungan untuk
bertindak terhadap suatu objek tertentu. Syamsudin (1997) mendefinisikan sikap
sebagai "suatu perilaku atau gerakan yang ditunjukkan oleh seseorang dalam
interaksinya dengan orang lain". Sepanjang interaksi ini tampak adanya prosedur
saling bereaksi, saling mempengaruhi, dan berusaha saling menyesuaikan diri
dalam lingkungan sosial.
2.1.3 Subjective Norm
Persepsi individu tentang kebutuhan perilaku tertentu sebagai norma
subjektif berdasarkan persepsi mempengaruhi orang. Dimensi ini diakui sebagai
norma subjektif karena perspektif ini subjektif. Keyakinan membentuk norma
subjektif seperti perilaku terhadap sikap. Perbedaannya adalah bahwa, sedangkan
Sikap terhadap perilaku adalah fungsi dari keyakinan individu tentang perilaku
yang akan dilakukan, dan norma subjektif adalah fungsi dari pendapat orang lain
tentang subjek sikap yang relevan dengan individu. Ajzen (2007) mendefinisikan
Norma Subjektif sebagai tingkat di mana seorang individu dipengaruhi untuk
bergabung dengan perspektif dua orang tentang perilaku dan sikap yang akan dia
lakukan. Jika orang tersebut percaya bahwa apa yang akan dia lakukan adalah hak
pribadi dan tidak tergantung pada keputusan orang lain, dia akan mengabaikan ide
orang lain tentang apa yang akan dia lakukan.
Istilah motivasi untuk mematuhi digunakan oleh Fishbein dan Ajzen (1991)
untuk menggambarkan, khususnya bukan hanya apakah orang bekerja sama dengan
pendapat orang lain yang mempengaruhi kehidupan mereka. Menurut Ajzen
(2007), Norma subjektif adalah fungsi dari ekspektasi yang dirasakan individu
bahwa satu atau lebih orang di sekitarnya (misalnya, anggota keluarga, teman
sekelas) menerima beberapa perilaku ini dan mendorong individu untuk
mengejarnya.
26
2.1.4 Perceived Behavioural Control
Menurut Ajzen (2005), persepsi kontrol perilaku adalah persepsi individu
tentang seberapa mudah atau sulitnya melakukan perilaku tertentu. Menurut Lo
Choi Tung (2011), Kontrol perilaku terkait dengan keyakinan tentang hambatan
untuk memperoleh dukungan dan sumber daya atau terlibat dalam perilaku
kewirausahaan (kontrol kepercayaan). Dalam hal perilaku, seorang individu tidak
memiliki kontrol penuh atas tindakannya, atau sejauh individu dapat mengontrol
tindakan mereka. Beberapa faktor yang mempengaruhi kemampuan individu untuk
mengontrol perilakunya, yaitu Faktor internal. Selain faktor eksternal, faktor
internal seperti kemampuan, keinginan, informasi, dll berasal dari dalam diri
individu. Faktor eksternal dipengaruhi oleh lingkungan individu tersebut. Persepsi
kontrol perilaku yang dirasakan mengacu pada bagaimana seorang individu
mengakui bahwa sekarang perilaku yang dia tunjukkan adalah hasil dari kontrol
diri.
Menurut Ajzen (1991), Seseorang dapat memiliki banyak jenis keyakinan
yang berbeda tentang suatu perilaku, tetapi ketika benar-benar dihadapkan dengan
peristiwa tertentu, hanya beberapa dari keyakinan ini tampaknya mempengaruhi
perilaku. Beberapa dari keyakinan ini menonjol dalam mempengaruhi perilaku
individu.
Fisbein dan Ajzen (1991) mendefinisikan kontrol perilaku sebagai rintangan
seseorang dalam melakukan perilaku. Perceived Behavioral control didirikan oleh:
a. Kontrol Keyakinan (belief control), yaitu kemungkinan beberapa faktor
akan mendukung suatu tindakan atau perilaku.
b. Control Factor Power/Access to Control Factor (Faktor Kontrol Kekuatan),
merupakan kekuatan dalam hal aspek-aspek yang mendukung perilakunya.
27
lingkungan adalah langkah pertama dalam menentukan niat atau prioritas
pembelian pelanggan. Setelah memperoleh ketersediaan pengetahuan tertentu,
pelanggan memasuki prosedur penghitungan dan analisis yang sama, diikuti dengan
keputusan pembelian berdasarkan perbandingan dan pertimbangan. Norma
subyektif, yang akan menjadi ciri dari harapan dan persepsi seseorang yang
diterima oleh satu atau lebih orang di sekitarnya (seperti: keluarga, teman sekelas )
dari beberapa pola perilaku dan mendorong orang tersebut untuk mematuhinya,
termasuk di antara hal-hal tersebut. penyebab niat beli tersebut.
Menurut Sutisna (2008) seorang konsumen dapat menerima reaksi yang
absolut terhadap aksi sebelumnya, akan ada juga penguatan, dan memiliki
pemikiran positif yang diperolehnya memungkinkan individu untuk melakukan
pembelian.
28
perbedaan perbandingan terhadap studi sebelumnya dan studi saat ini ditunjukkan
pada Tabel 2.1dengan ditambahkan pengembangan hipotesis berdasarkan
penelitian terdahulu.
Tabel 2.1
Perbandingan Penelitian Terdahulu dengan Penelitian Saat Ini
Pembanding Penelitian Terdahulu 1 Penelitian Terdahulu 2 Penelitian Saat ini
29
2.3 Pengembangan Hipotesis
Sebagai perluasan dari teori tindakan beralasan, Teori Perilaku yang
Direncanakan telah dikembangkan. Itu adalah model konseptual untuk penelitian
yang mempelajari barang palsu karena dapat memungkinkan penyelidikan dan
estimasi perilaku yang tidak dapat dikendalikan. Kontrol perilaku yang dirasakan
tidak akan berpengaruh dalam situasi di mana individu memiliki kontrol penuh.
Sebaliknya, kontrol perilaku yang dirasakan lebih tinggi seharusnya dikaitkan
dengan hubungan niat perilaku yang lebih besar dalam situasi di mana perilaku
tidak sepenuhnya dikendalikan oleh kehendak.
Karena barang palsu adalah ilegal, penjual tidak dapat memasarkan dirinya
sendiri. Akibatnya, meskipun barang palsu tersedia dari berbagai pengecer di
tempat seperti pasar jalanan, toko barang bekas, dan situs belanja online, barang
tersebut tidak dapat diakses secara umum seperti produk asli. Pelanggan bahkan
tidak memiliki kendali penuh atas pembelian barang palsu karena akses mereka
terhadap data tentang aksesibilitas barang palsu terbatas. Konsumen akan memiliki
tingkat persepsi kontrol perilaku jika mereka memiliki akses yang lebih besar ke
barang palsu, yang mungkin mengarah pada tingkat niat yang lebih tinggi untuk
membeli barang palsu sebagai berikut:
H1: Attitude berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap niat pembelian jam
tangan palsu.
H2. Subjective norm berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap niat
pembelian jam tangan palsu.
H3. Perceived Behavior Control berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap
niat pembelian jam tangan palsu.
30
Gambar 2.2 Model Penelitian
Attitude
Subjective Purchase
Norm
Intention
Perceived
Behavior
Control
31
BAB 3
METODE PENELITIAN
32
1. Secara umum, membeli barang palsu adalah pilihan yang baik
2. Dengan mempertimbangkan harga, saya memilih barang palsu
3. Saya senang berbelanja barang palsu
4. Membeli barang palsu umumnya menguntungkan konsumen
5. Tidak ada yang salah dengan membeli barang palsu
33
3.3.4. Purchase Intention
Menurut Kotler dan Keller (2016) Purchase Intention merupakan bentuk
dari perilaku dari konsumen yang berkeinginan untuk membeli atau memilih
sebuah produk yang didasari oleh pengalaman, penggunaan dan keinginannya pada
suatu produk. Purchase Intention memiliki tiga indikator berdasarkan penelitian
Chiu and Leng (2015) meliputi:
1. Saya akan membeli barang palsu.
2. Saya tidak akan pernah mempertimbangkan untuk membeli barang palsu.
3. Saya tidak akan mempertimbangkan untuk membeli barang palsu
34
mengukur persepsi responden terhadap fenomena lainnya. Skala pengukuran pada
penelitian berupa:
1. Sangat Setuju (SS) : Skor 5
2. Setuju (S) : Skor 4
3. Netral (N) : Skor 3
4. Tidak Setuju (TS) : Skor 2
5. Sangat Tidak Setuju (STS) : Skor 1
3.7.2. Sampel
Menurut Sekaran (2016:237) sampel adalah sebagian dari populasi yang
terdiri atas sejumlah elemen yang dipilih dari populasi. Pemilihan jumlah responden
35
ini didasarkan pada jumlah indikator dari semua variabel yaitu 11 indikator dengan
dikalikan batas yang ditentukan yaitu 5-10 jumlah parameter. Untuk penelitian ini,
menggunakan sampel sebanyak 100 responden dengan alasan karena populasi
sangat beragam atau heterogen sehingga peneliti tidak mengambil sampel
minimum, agar kualitas data yang dihasilkan baik
A. Univariate normality
Dalam univariate normality, jika nilai p-value chi square Skewness dan
Kurtosis lebih dari 0,05, hal ini berarti bahwa variabel mengikuti fungsi
distribusi normal. Sebaliknya jika nilai p-value chi square Skewness dan
36
Kurtosis kurang dari 0,05, maka dapat dikatakan bahwa variabel tidak
mengikuti fungsi distribusi normal.
B. Multivariate normality
Dalam multivariate normality, nilai p-value chi square Skewness dan
Kurtosis lebih dari 0,05, hal ini berarti bahwa keseluruhan variabel
mengikuti fungsi distribusi normal. Sebaliknya jika nilai p-value chi square
Skewness dan Kurtosis kurang dari 0,05, maka dapat dikatakan bahwa
keseluruhan variabel tidak mengikuti fungsi distribusi normal.
37
a. GFI (Goodness-of-fit Index), merupakan ukuran kemampuan dari model
dalam menerangkan keragaman data. Model yang baik dapat disimpulkan
dengan ketentuan nilai mendekati 1, yang pada umumnya menggunakan
batas minimal sebesar 0,9.
b. AGFI (Adjusted Goodness of Fit Index), merupakan modifikasi dari GFI
dengan mengakomodasikan derajat bebas model dengan model lainnya
yang dibandingkan. Apabila nilai AGFI ≥ 0,9 maka dikatakan good fit,
sedangkan bila 0,8 ≤ AGFI ≤ 0,9 maka dikatakan marginal fit.
c. NFI (Normal Fit Index), merupakan besarnya ketidakcocokan antara model
target dengan model dasar. Apabila nilai NFI ≥ 0,9 maka dikatakan good
fit, sedangkan bila 0,8 ≤ NFI ≤ 0,9 maka dikatakan marginal fit.
d. IFI (Incremental Fit Index), ketentuan nilai pada IFI apabila nilai IFI ≥ 0,9
maka dikatakan good fit, sedangkan bila 0,8 ≤ IFI ≤ 0,9 maka dikatakan
marginal fit.
e. CFI (Comparative Fit Index), nilainya berkisar antara 0-1. Nilai CFI ≥ 0,9
adalah model baik. Nilai 0,8 ≤ CFI ≤ 0,9 adalah marginal fit.
f. RFI (Relative Fit Index), nilainya berkisar antara 0 dan 1. Nilai RFI ≥ 0,9
adalah good fit, sedangkan nilai 0,8 ≤ RFI ≤ 0,9 adalah marginal fit.
g. RMSEA (Root Mean Square Error of Approximation), merupakan ukuran
rata-rata perbedaan per degree of freedom yang diharapkan dalam populasi.
RMSEA < 0,08 adalah good fit, sedangkan RMSEA < 0,05 adalah close fit.
38
Tabel 3.1
39
BAB 4
ANALISIS DAN PEMBAHASAN
Tabel 4.1
Jenis Kelamin Responden
Jenis Kelamin Jumlah Responden Persentase (%)
Pria 108 63,5
Wanita 62 36,5
Total 170 100,0
Sumber: Data primer, 2022
Dari tabel 4.1 telah diketahui yaitu 170 jumlah responden dan diungguli
oleh pria sebanyak 108 responden (63,5%) dan juga Wanita sebanyak 62 responden
(36,5%).
40
26-31 tahun 0 0
>31 Tahun 0 0
Total 170 100,0
Sumber: Data primer, 2022
41
4.1.4 Penghasilan Saudara Saat Ini
Tabel 4.4
Penghasilan Saudara Saat Ini
Jumlah Penghasilan Jumlah Responden Persentase (%)
< Rp 1.000.000 159 93,5
Rp 1.000.000 – Rp 5.000.000 11 6,5
Rp 5.000.000 – Rp 10.000.000 0 0
> Rp 10.000.000 0 0
Total 170 100,0
Sumber: Data primer, 2022
Tabel 4.5
Deskripsi Data Variabel Attitude
No Pernyataan Mean Std.Deviasi Ket
1 Secara umum, membeli jam 3,4 1.164 Setuju
tangan casio palsu adalah pilihan
yang baik
42
2 Dengan mempertimbangkan 3.3 1.168 Setuju
harga, saya memilih jam tangan
casio palsu
3 Saya senang berbelanja jam 3.3 1.152 Setuju
tangan casio palsu
4 Membeli jam tangan casio palsu 3,4 1.203 Setuju
umumnya menguntungkan
konsumen
5 Tidak ada yang salah dengan 3,4 1.182 Setuju
membeli jam tangan casio palsu
Total rata-rata 3,36 Setuju
Sumber: Data primer, 2022
Tabel 4.6
Deskripsi Data Variabel Subjective Norm
No Pernyataan Mean Std.Deviasi Ket
1 Jika saya membeli jam tangan 3,3 1.204 Setuju
casio palsu, sebagian besar
orang yang penting bagi saya
tidak akan setuju
2 Orang yang penting bagi saya 3,4 1.233 Setuju
akan memandang rendah saya
jika saya membeli jam tangan
casio palsu
3 Anggota keluarga saya akan 3,4 1.175 Setuju
berpikir membeli jam tangan
casio palsu adalah kesalahan
4 Teman-teman saya percaya 3,3 1.213 Setuju
bahwa membeli jam tangan
casio palsu itu salah
Total rata-rata 3,35 Setuju
Sumber: Data primer, 2022
43
Berdasarkan tabel 4.6 diketahui bahwa variabel Subjective Norm diukur
dengan menggunakan 4 indikator. Total nilai rata-rata pada variabel Subjective
Norm yaitu sebesar 3,35. Hal ini menunjukkan bahwa jawaban responden yang
termasuk dalam kriteria setuju.
Tabel 4.7
Deskripsi Data Variabel Perceived Behavioral Control
No Pernyataan Mean Std.Deviasi Ket
1 Sangat mudah untuk 3,27 1.234 Setuju
membeli jam tangan casio
palsu
2 Saya tahu di mana harus 3,29 1.224 Setuju
membeli jam tangan casio
palsu
3 Saya dapat menemukan jam 3,37 1.220 Setuju
tangan casio palsu jika saya
mau
4 Membeli jam tangan casio 3,33 1.239 Setuju
palsu sepenuhnya dalam
kendali saya
Total rata-rata 3,307 Setuju
Sumber: Data primer, 2022
44
4.2.4 Deskripsi Data Variabel Purchase Intention
Tabel 4.8
Deskripsi Data Variabel Purchase Intention
No Pernyataan Mean Std.Deviasi Ket
1 Saya tidak akan membeli jam 3,3 1.241 Setuju
tangan casio palsu
2 Saya tidak akan pernah 3,3 1.159 Setuju
mempertimbangkan untuk
membeli jam tangan casio
palsu
3 Kemungkinan besar, saya 3,4 1.251 Setuju
tidak akan mempertimbangkan
untuk membeli jam tangan
casio palsu
Total rata-rata 3,33 Setuju
Sumber: Data primer, 2022
Berdasarkan tabel 4.8 diketahui bahwa variabel Purchase Intention diukur
dengan menggunakan 3 indikator. Total nilai rata-rata pada variabel Purchase
Intention yaitu sebesar 3,33. Hal ini menunjukkan bahwa jawaban responden yang
termasuk dalam kriteria setuju.
45
Tabel 4.9
Pengujian Validitas Indikator Penelitian
Indentifikasi IndikatorPearson Sig. Simpulan
Variabel Correlation
Attitude AT1 0.883 0,000 Valid
AT2 0.873 0,000 Valid
AT3 0.878 0,000 Valid
AT4 0.884 0,000 Valid
AT5 0.871 0,000 Valid
Subjective SN1 0.868 0,000 Valid
Norm SN2 0.881 0,000 Valid
SN3 0.881 0,000 Valid
SN4 0.880 0,000 Valid
Perceived PBC1 0.906 0,000 Valid
Behavioral PBC2 0.910 0,000 Valid
Control PBC3 0.897 0,000 Valid
PBC4 0.892 0,000 Valid
Purchase PI1 0.912 0,000 Valid
Intention PI2 0.885 0,000 Valid
PI3 0.910 0,000 Valid
Sumber: Hasil Olah Data menggunakan SPSS Versi 23, 2022
Berdasarkan hasil tabel 4.9, dapat dilihat bahwa semua item pertanyaan
untuk variabel penelitian memiliki nilai probabilitas atau sig. 0,000, yang lebih
kecil daripada nilai α = 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa semua indikator
variabel yang digunakan dalam penelitian ini valid.
46
Tabel 4.10
Hasil Uji Reliabilitas
Indikator Variabel Cronbach Alpha Keterangan
Purchase Intention (Y) 0,886 reliabel
Attitude (X1) 0,926 reliabel
Subjective Norm (X2) 0,900 reliabel
Perceived Behavioral Control (X3) 0,923 reliabel
Sumber: Hasil Olah Data menggunakan SPSS Versi 23, 2022
Berdasarkan hasil tabel 4.10 diatas dengan melihat nilai Cronbach ≥ Alpha
0.60, maka dapat disimpulkan bahwa seluruh variabel dalam penelitian ini adalah
reliabel.
47
2. RMSEA merupakan indeks yang digunakan untuk mengukur seberapa dekat atau
jauh suatu model dari perfect fit, dengan angka rendah menunjukkan model yang
lebih baik. Kisaran yang dapat diterima atau good fit yaitu 0,03 hingga 0,08.
Pada tabel 4.11, nilai RMSEA yaitu 0.032 yang berarti good fit.
3. GFI merupakan proporsi varians yang diperhitungkan oleh estimasi kovarians
populasi dengan rentang nilai 0,8-0,9 yang dimana marginal fit dan nilai > 0,9
menunjukkan good fit. Nilai GFI yaitu 0.927 dalam tabel 4.11 menunjukkan
bahwa model good fit.
4. TLI digunakan untuk memecahkan masalah yang berkembang sebagai hasil dari
model yang kompleks dengan nilai penerimaan >0,9. Pada tabel 4.11, nilai TLI
adalah 0.992 yang berarti good fit.
5. CFI adalah indek kesesuaian incremental yang tidak terlalu sensitive terhadap
ukuran sampel. Nilai good fit untuk CFI adalah >0,9. Tabel 4.11 menunjukkan
nilai CFI yaitu 0.993 yang berarti good fit.
48
memiliki pengaruh yang signifikan. Pengujian ini menyimpulkan bahwa
Hipotesis 1 diterima.
2. Hipotesis 2
Subjective norm berpengaruh positif dan signifikan terhadap Purchase Intention.
Hal ini dilihat dari p-value sebesar 0.033 (dilihat dari kriteria p-value < 0,05 dan
t-value > 1,96), dengan nilai koefisien sebesar 2.128 yang bernilai positif.
Pengujian ini membuktikan antara Subjective norm terhadap Purchase Intention
memiliki pengaruh yang signifikan. Pengujian ini menyimpulkan bahwa
Hipotesis 2 diterima.
3. Hipotesis 3
Perceived Behaviour Control berpengaruh positif dan cukup signifikan terhadap
Purchase Intention. Hal ini dilihat dari p-value sebesar 0.001 (dilihat dari
kriteria p-value < 0,05 dan t-value > 1,96), dengan nilai koefisien sebesar 4.471
yang bernilai positif. Pengujian ini membuktikan antara Perceived Behaviour
Control terhadap Purchase Intention memiliki pengaruh yang signifikan.
Pengujian ini menyimpulkan bahwa Hipotesis 2 diterima.
49
4.4 Pembahasan
4.4.1 Pengaruh Attitude terhadap Purchase Intention
Dengan pengujian hipotesis ini menunjukkan bahwa Attitude berpengaruh
signifikan terhadap Purchase Intention yang dimana hal tersebut dibuktikan dengan
hasil p-value sebesar 0.004 dan nilai koefisien bernilai positif sebesar 2.909. Hal ini
menunjukkan bahwa Attitude merupakan penilaian menyeluruh terhadap konsep
yang dibuat oleh konsumen. Evaluasi yang dapat dihasilkan oleh sistem afektif
yang berupa perasaan, sentimen, suasana hati, serta tanggapan langsung terhadap
rangsangan tertentu. Jika ketertarikan, kesukaan, kesenangan dan kepercayaan
konsumen positif, maka akan menimbulkan niat untuk membeli suatu produk.
Penelitian ini didukung oleh penelitian sebelumnya oleh Jessvita dan Edwin
(2014) yang menyatakan bahwa sikap merupakan evaluasi yang dapat diciptakan
oleh sistem afektif yang berupa emosi, perasaan, suasana hati dan tanggapan segera
dan langsung terhadap rangsangan tertentu. Apabila emosi, perasaan, dan suasana
hati konsumen positif, maka akan menimbulkan niat untuk membeli suatu produk.
Penelitian sebelum serupa mengenai attitude terhadap purchase intention
pada barang olahraga palsu oleh Weisheng (2015) menunjukkan bahwa konsumen
yang memiliki sikap positif terhadap pembelian barang palsu dan merasa memiliki
kendali atas pembelian barang palsu, akan lebih cenderung menunjukkan niat untuk
membeli. Hal ini sesuai dengan temuan dalam penelitian ini bahwa sikap
berpengaruh kepada niat pembelian beli atas jam tangan casio palsu.
4.4.2 Pengaruh Subjective Norm terhadap Purchase Intention
Pada pengujian hipotesis ini, menunjukkan bahwa Subjective Norm
berpengaruh signifikan terhadap Purchase Intention, yang dimana hal tersebut
dapat dibuktikan dengan hasil p-value 0.033 dan nilai koefisien bernilai positif
sebesar 2.128. Hal ini menunjukkan bahwa norma subjektif (subjective norm)
adalah sejauh mana konsumen termotivasi untuk mengikuti pandangan orang
tentang perilaku yang akan diperbuatnya (normative belief). Subjective Norm dapat
50
berupa kebanyakan orang melakukan pembelian sebagai pertimbangan konsumen
ketika membeli jam tangan Casio palsu di Surabaya, konsumen mempertimbangkan
kembali rencana pembelian mereka jika kebanyakan orang membeli jam tangan
Casio palsu. Kebanyakan orang membeli jam tangan Casio palsu dapat menjadi
pertimbangan tentang manfaat yang konsumen dapatkan saat membeli jam tangan
Casio palsu di Surabaya. Apabila konsumen merasa bahwa itu merupakan hak
pribadinya dalam menentukan apa yang akan dia lakukan dan itu dapat ditentukan
oleh orang lain di sekitarnya, maka dia akan merasa bahwa pendapat orang lain
tentang perilaku mereka sesuai, yang pada akhirnya akan memicu niat membeli
suatu produk.
Penelitian ini didukung oleh penelitian sebelumnya oleh Jessvita dan Edwin
(2014) yang menyatakan bahwa kalau individu merasa itu adalah hak pribadinya
untuk menentukan apa yang akan dia lakukan dan dapat ditentukan oleh orang lain
disekitarnya, maka dia akan merasa bahwa pandangan orang tentang perilaku yang
akan dilakukannya adalah sesuai, sehingga akan menimbulkan niat untuk membeli
jam tangan casio.
Mengacu pada penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Weisheng
(2015) bahwa, norma subjektif dan kontrol perilaku yang dirasakan dapat
mempengaruhi variasi niat untuk melakukan pembelian barang palsu. apabila
norma subjektif mewajarkan pembelian barang-barang palsu, maka kecenderungan
orang untuk melakukan niat pembelian barang palsu juga semakin tinggi. Oleh
karena itu wajar ketika norma subjektif dapat mempengaruhi niat pembelian
konsumen pada jam tangan casio palsu.
4.4.3 Pengaruh Perceived Behavioural Control terhadap Purchase Intention
Pada pengujian hipotesis ini, menunjukkan bahwa Perceived Behavioral
Control berpengaruh signifikan terhadap Purchase Intention, yang dimana hal
tersebut dapat dibuktikan dengan hasil p-value 0.001 dan nilai koefisien bernilai
positif sebesar 4.471. Hal ini memperlihatkan bahwa perceived behavioural control
adalah keyakinan (beliefs) yang dimana individu pernah melakukan perilaku
tertentu dan kemudian individu tersebut melakukan perkiraan tentang
kemampuannya sendiri jika mereka mampu untuk melaksanakan perilaku itu.
51
Perilaku tersebut bisa berupa konsumen tidak menggantungkan pikiran pada
siapapun saat konsumen memutuskan membeli jam tangan Casio palsu setidaknya
sekali di waktu yang akan dating. Konsumen akan membeli jam tangan Casio palsu,
kapan saja mereka menginginkannya, dan tidak akan ada halangan saat ingin
membeli jam tangan Casio palsu, sehingga apabila konsumen mempunyai
kemampuan untuk melakukan perilaku tersebut, maka akan memunculkan niat
untuk membeli.
Penelitian ini didukung oleh penelitian sebelumnya oleh Jessvita dan Edwin
(2014) yang menyatakan bahwa niat beli dipandang sebagai sesuatu yang dengan
segera mendahului tingkah laku yang ditentukan oleh perceived behavioral control.
Hal ini menunjukkan bahwa semakin baik perceived behavioral control, maka akan
meningkatkan niat membeli pada pelanggan. Sejalan dengan penelitian Weisheng
(2015) bahwa niat untuk membeli barang palsu ditentukan sebagian besar oleh
sikap terhadap pembelian, penerimaan barang palsu oleh rekan-rekan sosial, kontrol
perilaku yang dirasakan dan kesadaran merek. Hal ini juga memberikan
pemahaman tentang bagaimana kontrol perilaku memengaruhi niat konsumen
untuk melakukan pembelian jam tangan casio.
52
BAB 5
5.1 Simpulan
Berdasarkan dari hasil analisis dan pembahasan maka terdapat beberapa
kesimpulan sebagai berikut:
5.2 Saran
53
norm dan perceived behavioral control. Ke depannya, dapat ditambahkan beberapa
variabel untuk mendukung pengembangan hipotesis.
1. Casio sebaiknya membuat identitas yang lebih jelas lagi dan sulit untuk
menirunya, yang dimana agar konsumen yang ingin membeli produk yang
asli tidak lagi mudah tertipu oleh orang yang menjual produk tiruan.
2. Casio perlu juga membuat lini produk atau kelas produk tambahan dengan
harga yang lebih murah dibandingkan kelas produk yang sudah ada pada
sebelumnya, Sehingga konsumen tersebut dapat membeli produk dan tidak
ada niatan untuk membeli produk tiruannya.
54
DAFTAR PUSTAKA
Ajzen, I., & Fishbein, M., 2007, Belief, Attitude, Intention, and Behavior: An
Introduction to Theory and Research, 129-385, Addison-Wesley, Reading,
MA.
Ang, S.H., Cheng, P.S., Lim, E.A. and Tambyah, S.K. (2001), “Spot the difference:
consumer responses towards counterfeits”, Journal of Consumer Marketing,
Vol. 18 No. 3, pp. 219-235.
Bian, X. and Moutinho, L. (2011), “The role of brand image, product involvement,
and knowledge in explaining consumer purchase behaviour of counterfeits:
direct and indirect effects”, European Journal of Marketing, Vol. 45 Nos 1/2,
pp. 191-216.
55
De Matos, C.A., Ituassu, C.T. and Rossi, C.A.V. (2007), “Consumer attitudes
toward counterfeits: a review and extension”, Journal of Consumer
Marketing, Vol. 24 No. 1, pp. 36-47.
Jessvita Anggelina, J., P., & Edwin, J. 2014. Analisis Pengaruh Sikap, Subjective
Norm dan Perceived Behavioral Control Terhadap Purchase Intention
Pelanggan SOGO Department Store di Tunjungan Plaza Surabaya. Jurnal
Strategi Pemasaran Vol. 2, No. 1, (2014) 1-7
Lee, S.H. and Yoo, B.H. (2009), “A review of the determinants of counterfeiting
and piracy and the proposition for future research”, The Korean Journal of
Policy Studies, Vol. 24 No. 1, pp. 1-38.
Sekaran, Uma dan Roger Bougie, (2017), Metode Penelitian untuk Bisnis:
Pendekatan Pengembangan-Keahlian, Edisi 6, Buku 1, Cetakan Kedua,
Salemba Empat, Jakarta Selatan 12610.
Shultz, C.J. and Saporito, B. (1996), “Protecting intellectual property: strategies and
recommendations to deter counterfeiting and brand piracy in global markets”,
The Columbia Journal of World Business, Vol. 31 No. 1, pp. 18-28.
56
Sugiyono. (2016). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung:
PT Alfabet.
Uma Sekaran. 2017. Metode Penelitian untuk Bisnis. Jakarta: Salemba Empat.
Yoo, B. H., & Lee, S. H. (2009). Buy Genuine Luxury Fashion Products or
Counterfeits? Advances in Consumer Research , 280-286.
57
LAMPIRAN
Lampiran 1 : Kuisioner
Karakteristik Responden
Pilih salah satu jawaban yang sesuai dengan kondisi anda:
1. Alamat Email
2. Jenis Kelamin
☐ Laki-Laki
☐ Perempuan
☐ 26-31 tahun
☐ > 31 tahun
☐ Wiraswasta
☐ Lain-lain
☐ Rp 5.000.000 - Rp 10.000.000
☐ > Rp 10.000.000
58
Silakan beri tanda (√) pada kolom yang mewakili penilaian anda masing-masing
terhadap pernyataan/pertanyaan di bawah ini. (Sangat Tidak Setuju = STS, Tidak
Setuju = TS, Netral = N, Setuju = S, Sangat Setuju = SS)
NO Pertanyaan STS TS N S SS
Attitude
1. Secara umum, membeli jam tangan casio
palsu adalah pilihan yang baik
2. Dengan mempertimbangkan harga, saya lebih
memilih jam tangan casio palsu
3. Saya senang berbelanja jam tangan casio palsu
4. Membeli jam tangan casio palsu umumnya
menguntungkan konsumen
5. Tidak ada yang salah dengan membeli jam
tangan casio palsu
NO Pertanyaan STS TS N S SS
Subjective Norm
59
NO Pertanyaan STS TS N S SS
Perceived behavioral control
NO Pertanyaan STS TS N S SS
Purchase Intention
60
Lampiran 2
Statistics
gender usia domisili pekerjaan pendapatan
N Valid 170 170 170 170 170
Missing 0 0 0 0 0
Jenis Kelamin
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Laki-Lak 108 63.5 63.5 63.5
Perempua 62 36.5 36.5 100.0
Total 170 100.0 100.0
Berdomisili
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Ya 170 100.0 100.0 100.0
61
Pekerjaan
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Karyawan 8 4.7 4.7 4.7
Pelajar/ 161 94.7 94.7 99.4
Wiraswas 1 .6 .6 100.0
Total 170 100.0 100.0
Pendapatan
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid < Rp 1.0 159 93.5 93.5 93.5
Rp 1.000 11 6.5 6.5 100.0
Total 170 100.0 100.0
62
Lampiran 3
Jawaban Responden
AT AT AT AT AT SN SN SN SN PB PB PB PB PI PI PI
1 2 3 4 5 1 2 3 4 C1 C2 C3 C4 1 2 3
1 3 1 2 2 2 3 1 3 3 2 2 2 2 3 3
2 3 2 3 3 3 3 3 3 1 1 2 3 3 1 2
2 1 1 2 2 2 2 2 2 3 3 3 3 2 2 2
2 3 1 3 3 1 1 3 3 3 3 3 3 2 1 3
5 3 4 4 3 4 5 5 4 3 4 4 4 4 4 3
5 4 5 5 4 4 5 3 4 5 5 5 5 3 5 5
3 3 3 3 2 2 3 3 3 2 3 1 2 3 2 3
4 4 4 5 5 4 5 5 4 4 5 4 5 5 5 5
3 2 3 3 4 4 2 3 3 2 4 3 2 4 2 2
3 2 3 3 2 3 3 3 3 1 1 2 1 3 3 2
3 2 2 3 2 3 3 2 2 1 1 2 1 3 2 2
4 5 4 4 5 5 5 4 4 4 3 4 3 5 4 5
2 3 3 2 3 2 3 3 2 2 1 2 2 2 3 3
4 4 4 3 4 3 3 2 2 2 3 3 2 3 2 3
3 4 3 4 4 4 5 4 5 5 5 4 5 4 4 4
5 3 3 4 3 5 4 4 5 5 3 3 3 3 3 5
4 4 5 5 5 4 5 4 5 4 4 4 4 5 4 5
2 3 3 3 3 2 2 2 1 2 2 2 1 2 2 2
3 3 2 2 2 3 2 2 2 2 3 3 2 2 3 3
2 3 2 2 3 3 2 3 2 1 1 1 1 3 3 2
1 1 1 1 2 3 2 2 3 2 2 3 3 2 2 2
4 4 5 5 5 4 4 4 4 5 4 4 4 4 5 4
4 5 4 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 4 5 5
5 4 4 4 4 5 4 5 5 5 4 5 3 5 4 4
4 4 4 4 5 5 3 5 5 5 4 4 5 4 5 4
5 4 4 4 5 5 4 4 5 5 5 5 4 4 4 4
5 4 5 5 5 5 5 5 3 4 5 5 5 4 4 5
2 2 3 2 2 3 2 2 3 3 2 3 3 3 2 3
3 1 2 1 2 2 2 2 3 3 2 1 3 3 3 3
4 5 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 5 5 3 5
2 2 3 3 3 3 2 4 3 2 3 2 2 3 2 3
2 3 3 3 3 1 1 1 2 2 2 2 2 1 2 3
5 3 5 3 3 5 5 4 4 3 4 5 5 4 3 4
4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4
5 4 4 5 4 4 5 4 4 4 4 5 4 5 4 5
2 2 3 2 3 3 3 3 2 3 3 2 1 1 3 1
5 4 5 5 4 4 5 3 3 4 4 4 5 5 4 5
63
2 3 2 3 2 2 2 2 3 2 2 2 3 2 3 3
2 2 2 2 3 2 3 2 3 2 2 2 3 2 3 2
3 3 2 2 3 3 2 3 2 3 2 3 3 3 3 3
3 3 3 3 2 3 2 2 3 2 2 2 1 3 2 2
1 2 1 2 3 1 1 2 3 2 2 3 3 1 2 1
3 2 3 3 2 4 4 4 2 3 2 3 2 3 2 4
3 2 2 2 1 3 3 2 2 2 3 2 3 3 2 2
5 5 4 5 5 3 5 3 4 5 5 5 5 5 4 5
3 4 3 4 4 4 3 5 4 5 4 5 5 3 4 4
5 5 5 5 4 4 5 4 4 5 4 3 3 4 3 5
4 3 5 3 4 4 4 4 5 5 4 5 5 3 3 5
5 3 3 3 5 3 5 5 4 4 5 5 5 5 4 4
3 3 5 5 5 5 3 3 3 5 5 4 5 5 4 5
2 2 3 3 3 2 2 3 2 2 3 2 2 2 3 3
3 2 3 2 3 2 2 3 3 2 2 3 3 1 1 2
2 2 2 1 2 3 2 2 2 3 3 3 3 2 2 3
4 4 5 5 5 3 3 3 4 5 5 5 5 4 4 5
5 4 3 5 3 5 5 3 3 4 5 4 5 5 5 5
3 3 2 3 2 1 2 1 2 1 2 3 1 3 2 3
2 4 3 2 2 2 3 3 4 2 3 3 3 2 3 4
4 5 4 4 4 4 3 5 5 4 3 3 3 5 4 4
5 3 5 5 3 4 5 4 3 4 4 5 5 4 4 5
5 5 5 4 4 4 4 5 5 4 5 4 4 5 5 4
3 3 3 2 2 2 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3
1 1 2 3 2 2 3 2 1 3 2 3 2 3 1 1
3 2 2 2 2 4 4 2 3 3 2 3 4 2 3 2
5 4 4 3 5 5 4 3 3 4 3 3 5 3 5 5
3 4 3 4 5 3 3 3 3 4 5 5 3 4 4 5
2 3 3 2 3 1 2 2 2 3 3 3 3 1 3 1
2 2 3 3 2 3 3 3 2 1 2 1 2 2 2 1
5 3 5 3 5 5 5 5 5 3 4 3 5 4 5 4
4 5 4 4 4 3 5 5 5 5 5 4 5 4 5 5
5 4 5 3 5 3 4 3 5 4 5 5 5 4 4 4
3 4 3 3 3 3 5 5 5 3 3 5 3 5 3 4
3 2 3 3 2 3 3 2 2 2 3 3 2 3 2 2
2 3 4 3 4 2 3 4 4 4 2 2 4 3 2 4
3 4 4 3 2 2 3 2 2 2 2 3 2 3 3 3
4 4 5 5 5 5 4 4 5 5 5 4 5 5 4 5
5 5 4 4 5 5 5 5 4 5 5 5 5 4 5 5
4 4 4 5 5 3 3 4 5 3 3 4 3 4 3 4
4 4 3 3 5 5 4 4 4 4 5 3 3 3 3 3
64
5 5 4 5 4 3 3 5 4 5 4 5 5 5 4 4
3 4 3 4 3 5 5 5 4 4 4 5 5 4 3 5
5 4 5 4 4 3 5 5 5 4 5 3 5 4 5 4
3 3 3 5 3 5 5 5 4 3 3 3 4 4 5 3
3 2 3 3 2 3 3 3 2 2 2 2 1 1 1 1
2 2 2 3 3 3 2 2 3 1 2 1 2 3 3 2
4 4 4 4 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5
2 1 2 1 1 1 2 1 2 2 3 2 2 2 2 2
2 2 3 2 2 3 3 2 3 1 2 1 1 2 1 1
5 5 5 5 4 4 5 4 5 5 4 4 4 4 5 5
2 1 1 1 2 2 1 2 1 2 3 3 3 2 2 3
4 4 5 3 5 5 5 5 5 4 4 4 3 3 5 4
4 4 3 5 4 3 3 3 3 5 5 5 4 3 4 3
2 3 2 2 2 4 2 2 4 4 3 2 2 3 2 2
4 5 4 5 5 5 4 4 5 5 3 5 4 5 4 3
5 5 5 4 4 4 3 4 3 4 4 4 5 4 4 5
4 5 4 5 5 5 3 5 5 4 4 4 5 5 4 4
3 2 3 3 2 3 3 1 2 3 2 3 2 3 3 2
4 4 3 4 4 5 4 4 4 4 4 5 4 4 5 5
2 2 2 2 1 1 1 2 2 2 2 3 3 2 3 2
1 3 3 3 2 3 1 3 2 2 2 3 3 1 2 2
2 1 2 3 3 2 2 2 2 3 3 2 3 2 2 2
3 3 2 3 3 3 3 2 2 3 3 3 2 3 2 2
5 5 4 5 5 5 5 4 5 5 5 3 5 3 4 5
2 1 3 3 3 1 3 3 1 3 2 2 2 1 3 1
3 3 2 3 3 3 3 2 3 2 3 3 2 2 2 3
4 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 5 5 4
4 4 5 4 4 5 3 3 3 4 4 5 4 5 5 5
5 5 4 5 5 3 3 5 4 3 3 3 5 4 3 3
4 4 5 5 5 5 4 5 4 4 5 4 4 4 4 4
4 5 4 4 4 3 5 5 3 4 5 4 5 4 5 4
1 1 1 1 3 1 2 2 2 3 2 3 2 1 3 1
3 3 3 5 3 3 3 4 4 4 4 4 5 5 5 3
3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3 2 2 2 3
3 3 2 3 2 3 1 3 3 3 2 3 3 2 1 2
4 3 4 4 5 5 4 5 4 4 5 5 4 5 5 4
3 3 3 2 2 1 3 3 3 2 3 3 2 2 2 2
3 4 2 2 3 3 4 4 2 4 3 3 2 3 4 2
3 3 3 2 3 2 2 2 3 3 3 2 4 2 3 2
4 5 4 5 5 5 4 4 5 5 5 5 4 5 5 4
4 5 3 4 5 4 5 5 5 4 4 5 4 5 4 5
65
2 3 3 2 2 2 2 2 3 1 2 1 1 3 3 2
5 5 4 5 5 4 4 5 5 4 4 5 4 4 5 4
3 3 3 2 2 1 1 3 2 3 1 3 2 2 3 2
2 2 2 2 3 2 3 2 1 3 2 3 3 1 1 3
2 2 3 3 3 3 3 3 2 2 2 3 3 2 3 2
4 5 5 4 4 5 5 4 4 5 3 3 3 4 4 5
5 4 5 4 5 5 4 5 4 5 5 4 4 5 5 5
4 4 5 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 5 4 5
3 3 2 3 2 3 2 3 2 2 3 3 2 3 3 2
3 2 2 2 2 2 3 3 3 2 3 2 4 3 3 2
4 5 5 5 3 4 4 4 4 3 4 5 4 5 3 4
5 5 4 4 5 3 3 4 3 3 3 5 3 5 5 4
5 3 4 4 4 4 5 5 5 3 5 5 5 5 5 4
5 5 4 4 3 4 4 5 5 4 3 3 3 4 3 3
2 1 1 1 2 2 2 2 1 2 2 3 3 2 2 2
3 3 2 3 3 2 3 2 2 1 2 2 1 2 2 1
3 3 3 5 3 4 5 5 5 5 5 4 4 5 5 4
4 5 5 4 4 4 5 4 5 4 5 5 4 4 5 4
5 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 4 4 5 4 5
1 3 2 3 3 3 3 3 2 2 2 1 3 3 2 2
5 5 4 5 5 4 5 4 5 4 5 5 4 5 4 5
5 4 4 5 4 3 3 3 3 4 5 5 4 5 4 4
4 4 5 5 5 4 5 4 4 3 3 3 5 5 4 4
4 4 5 4 5 4 4 5 5 4 4 5 5 5 4 4
2 1 1 3 2 3 2 3 3 2 2 1 3 3 2 2
2 2 4 2 3 2 3 4 3 4 2 4 4 3 4 3
4 4 4 5 5 4 5 5 5 3 3 3 3 3 3 4
4 4 4 5 4 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5
3 2 2 4 3 3 3 3 3 2 4 4 3 3 3 4
2 3 2 2 3 1 2 1 1 1 2 1 1 1 2 1
3 3 2 2 2 3 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2
4 3 3 4 4 5 3 4 3 4 5 5 4 4 3 4
3 2 2 2 1 2 3 2 3 3 2 3 2 3 3 3
5 5 4 5 4 3 4 5 4 5 4 5 4 5 5 5
3 2 3 2 3 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2
4 3 4 5 3 4 5 5 5 3 5 4 3 5 4 4
1 1 1 2 2 3 2 3 3 2 2 2 3 2 3 2
3 3 2 2 3 2 2 2 3 2 3 2 3 2 3 3
3 3 2 2 2 2 1 3 1 2 1 2 2 2 2 2
3 2 3 3 2 3 3 3 3 1 1 2 2 2 3 3
2 3 3 2 2 2 1 3 1 2 2 2 2 2 2 2
66
4 4 4 5 5 4 5 4 3 5 4 5 4 4 4 4
3 3 2 3 2 3 3 3 2 2 1 1 1 2 2 3
4 5 4 4 4 4 3 5 3 5 4 5 5 4 5 5
3 2 3 2 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3
2 3 2 2 2 3 2 2 2 2 3 3 3 2 2 3
3 2 3 2 3 4 4 4 2 4 3 4 3 3 4 3
2 3 3 2 2 2 2 1 1 2 2 1 3 3 2 2
5 4 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 5 3 5
4 5 4 5 4 5 5 4 5 4 5 4 4 5 4 4
4 4 3 5 5 3 5 4 3 5 5 5 5 4 4 5
67
Lampiran 4
Uji Validitas
Correlations
68
Correlations
Correlations
69
Correlations
70
Lampiran 5
Uji Reliabilitas
RELIABILITY
/VARIABLES=AT1 AT2 AT3 AT4 AT5
/SCALE('ALL VARIABLES') ALL
/MODEL=ALPHA.
Reliability
Scale: ALL VARIABLES
Case Processing Summary
N %
Reliability Statistics
.926 5
RELIABILITY
/VARIABLES=SN1 SN2 SN3 SN4
/SCALE('ALL VARIABLES') ALL
/MODEL=ALPHA.
Reliability
Scale: ALL VARIABLES
N %
Excludeda 0 .0
71
Reliability Statistics
.900 4
RELIABILITY
/VARIABLES=PBC1 PBC2 PBC3 PBC4
/SCALE('ALL VARIABLES') ALL
/MODEL=ALPHA.
Reliability
Scale: ALL VARIABLES
N %
Excludeda 0 .0
Reliability Statistics
.923 4
RELIABILITY
/VARIABLES=PI1 PI2 PI3
/SCALE('ALL VARIABLES') ALL
/MODEL=ALPHA.
Reliability
Scale: ALL VARIABLES
N %
Excludeda 0 .0
Total 170 100.0
72
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.
Reliability Statistics
.886 3
73
Lampiran 6
Mean dan Deviasi Standar
Attitude
Descriptive Statistics
Subjective Norm
Descriptive Statistics
74
Purchase Intention
Descriptive Statistics
75
Lampiran 7
Model Struktural menggunakan Amos Versi 23
76
Estimate S.E. C.R. P Label
PI <--- AT .376
PI <--- SN .260
77
Estimate
AT <--> SN .919
78
Estimate S.E. C.R. P Label
PI .992
PI3 .765
PI2 .676
PI1 .729
PBC1 .765
PBC2 .787
79
Estimate
PBC3 .734
PBC4 .714
SN1 .664
SN2 .710
SN3 .700
SN4 .698
AT1 .747
AT2 .678
AT3 .700
AT4 .737
AT5 .702
CMIN
Model NPAR CMIN DF P CMIN/DF
RMR, GFI
Model RMR GFI AGFI PGFI
80
Baseline Comparisons
NFI RFI IFI TLI
Model CFI
Delta1 rho1 Delta2 rho2
Parsimony-Adjusted Measures
Model PRATIO PNFI PCFI
NCP
Model NCP LO 90 HI 90
FMIN
Model FMIN F0 LO 90 HI 90
RMSEA
Model RMSEA LO 90 HI 90 PCLOSE
81
AIC
Model AIC BCC BIC CAIC
ECVI
Model ECVI LO 90 HI 90 MECVI
HOELTER
HOELTER HOELTER
Model
.05 .01
Independence model 10 11
82