Anda di halaman 1dari 3

See discussions, stats, and author profiles for this publication at: https://www.researchgate.

net/publication/354756894

Komponen Ekosistem : Pengenalan Geologi Lingkungan

Article · September 2021

CITATIONS READS
0 229

1 author:

Aliyuddin Jamil
Universitas Padjadjaran
77 PUBLICATIONS   0 CITATIONS   

SEE PROFILE

Some of the authors of this publication are also working on these related projects:

Student Creativity Proposal View project

PERHIMAGI Mengabdi Jabagbar Region View project

All content following this page was uploaded by Aliyuddin Jamil on 22 September 2021.

The user has requested enhancement of the downloaded file.


RESUME Aliyuddin Jamil (270110190012)
Komponen Ekosistem Kelas C

Dalam suatu ekosistem semua oerganisme berinteraksi satu sama lain dengan menyediakan
kebutuhan antar satu komunitas dengan komunitas lainnya. Ekosisitem dapat berupa ekosistem
alami dan ekosistem buatan seerti kolam, akuarium, padang rumput, desa, dan suatu kumpulan
lainnya yang dapat disebut sebagai ekosistem. Sehingga, ekosistem dapat di definisikan suatu
sistem dinamis yang mencakup komponen biotik dan komponen abiotik.

Konsep ini pertama kali dikemukakan oleh Sir Arthur Tansley pada tahun 1935 dan dapat
dikenali sebagai suatu unit lanskap seperti ekosistem darat (hutan, padang rumput, gurun), dan
ekosistem perairan (danau, sungai, kolam, muara laut) yang saling terhubung satu sama lain,
contohnya adalah ekosistem sungai. Kegiatan manusia dewasa ini dapat mengubah ekosistem alam
menjadi ekosistem buatan/antropogenik, misalnya penebangan pohon di hutan, alih fungsi lahan
menjadi suatu perkebunan atau lahan pertanian.

Organisme hidup merupakan komponen biotik yang membutuhkan energi untuk kelangsungan
hidupnya. Contohnya adalah seperti proses fotosintesis pada tumbuhan hijau yang berperan
sebagai produsen yang bersifat autotrof. Bakteri fotosintetik, kemosintetik, dan protozoa
fotosintetik umumnya menghasilkan zat organic pada habitat terestriial dan akuatik. Pada
ekosistem laut dalam, fitoplankton berperan sebagai produsen utama, dan pada ekosistem
terrestrial tumbuhan berakar sebagai produsen utama, dan produsen dominan perairan dangal
lainnya disebut makrofita. Semua populasi lain yang ada pada satu komunitas akan sangat
bergantung pada tumbuhan hijau (konsumen/fagotrop) yang merupakan organisme heterotrof
seperti binatang.

Ada beberapa kategori konsumen. Pertama, konsumen primer yang merupakan hewan herbivora
dan sangat bergantung pada tumbuhan hijau seperti kelinci, serangga, sapi, rusa, kerbau, kambing,
dan masih banyak lagi. Binatang pemakan tumbuhan ini menjadi sumber makanan bagi binatang
karnivora (pemakan daging) sebagai konsumen sekunder. Contohnya seperti kucing, serigala,
ular, dan rubah. Konsumen tertinggi pada suatu rantai makanan merupakan kosumen tersier
seperti singa, harimau, dan elang. Kategori konsumen lainnya seperti jamur, dan parasit yang

1
memanfaatkan jaringan hidup tumbuhan dan hewan yang berbeda sebagai makanan mereka.
Berbeda halnya dengan jamur dan beberapa bakteri yang tidak mampu menghasilkan makanan,
sehinga ia hidup pada tanaman atau hewan yang telah mati membusuk dan ia berperan sebagai
pengurai.

Zat anorganik yang lebih sederhana kemudian digunakan sebagai sumber energi adalah faktor-
faktor abiotik seperti ekologi, iklim (kelembapan, curah hujan,suhu) yang sangat penting untuk
semua fungsi makhluk hidup, seperti beberapa tubuhan yang dapat tumbuh dalam rentang suhu
tertentu. Namun terdapat pula banyak organisme yang beradaptasi terhadap suhu dan perilakunya,
seperti halnya beruang kutub dengan buku yang tebal membuat dirinya tetap merasa hangat
meskipun berada pada suhu yang ekstrim, kemudian para burung dan mamalia yang bermigrasi
untuk menghangatkan diri di musim dingin dan para hewan gurun yang masuk ke dalam lubang
agat tidak terpapar panas yang berlebih.

Air dapat menguap ke atmosfer kemudian diturunkan menjadi sebuah hujan atau salju yang
kemudian diserap oleh akar tanaman. Faktor air yang masuk dalam siklus hidrologi dibagi menjadi
3 kelompok, yaitu hidrofit (memiliki morfologi yang dapat menyesuaikan dengan lingkungannya
yang sangat basah, mis. daun yang halus dan tipis, dsb), mesofit (dapat mendiami daerah dengan
pasokan air yang cukup, mis. sayuran), dan xerofit (dapat mendiami daerah dengan pasokan air
yang minim, mis. kaktus). Pada kelompok hewan umumnya mereka mendapatkan air dengan
minum yang banyak, namun ada beberapa pula yang mendapatkan air dari makanannya. Beberapa
hewan yang tidak dapat aktif berenang mereka akan hidup di bawah batu atau liang yang dapat
menghalau adanya arus/gelombang yang cukup keras.

Faktor abiotik yang mempengaruhi suatu ekosistem diantaranya seperti sinar matahari yang
membuat beberapa hewan begitu aktif pada sepanjang hari yang cerah, dan beberapa hewan
nokturnal yang aktif sepanjang malam. Selain sinar matahari, faktor hembusan angin dapat
mempengaruhi tanaman dalam kurun waktu tertentu, seperti padi yang tersapu angin sehingga
tidak tumbuh tegak, dan pertumbuhan pohon kelapa yang dapat menahan hembusan angin kencang
di bibir pantai. Contoh lainnya adalah sinar matahari yang dibutuhkan tumbuhan untuk
berfotosintesis, salinitas air, keadaan topografi suatu wilayah yang secara tidak langsung
mempengaruhi persebaran suatu organisme, dan tanah yang menyediakan air, nutrisi, serta oksigen
bagi tanaman.

View publication stats

Anda mungkin juga menyukai