Anda di halaman 1dari 14

PERSAHABATAN

Pemeran : - Rangga
- Ratu
- Putra
- Safir
- Pak Rizky
- Bu Nia
- Kevin
- Kanala

[Lagu Ceria]
Hari ini pagi begitu cerah. Ratu dan Putra, dua orang siswa dikelas X yang sedang
asyik membaca buku fisika di kelas. Pasalnya pada nanti siang akan terdapat
ulangan harian fisika.

Ratu = “Putt, kepala gua mau meledak ngeliat soal soal fisika.” [Ratu membolak
balikan buku fisikannya.]

Putra = “Lo kira lo doang?, otak gua juga udah berasep gini.” [Putra memijat
keningnya.”

Saat mereka sedang asik asiknya belajar, sahabat mereka yaitu Rangga datang
sambil memegang Pop Ice.

Rangga = “Kalian belajar? Tumben.” [Rangga sambil meyeruput minumannya.]

Ratu = “Rangga,dari pada lo minum Pop ice mending bantuin kita.” [Ratu yang tetap
memusatkan matanya ke buku Fisika.]

Putra = “Gua setuju, lo kan pinter fisika.” [Putra dengan senyum melihat Rangga.]

Rangga = “Fisika itu cuma harus hapal rumus.” [Rangga sambil nunjuk buku fisika
Putra.]

Putra = “Enteng kali lo ngomong.” Putra Kembali melihat buku.

“Fisika, yang gampang di susahin.” Ratu sambil melihat buku.


Rangga = [tertawa pelan, dan ia teringat sesuatu]. “Oh iya, tadi kan gua lewat ruang
kepala sekolah terus gua denger bakal ada murid pindahan yang bakal masuk kelas
kita.”

Ratu = [melihat Rangga] “ Yakin lo?.”

Rangga = “Yakin 100%.”

Putra = “Cewe atau cowo?.” [melihat Rangga dengan wajah yang penasaran.]

Rangga = “Nah, kalo itu gua ga tau.” [meminum minumannya lagi.]

Tepat setelah Rangga selesai bicara, bel sekolah bunyi tandanya siswa harus
masuk kelas masing-masing dan bersiap belajar.

Rangga = “Eh ayo masuk kelas, bel dah bunyi.”

[Putra dan Ratu mengangguk]

Mereka bertigapun berjalan ke kelas.

Beberapa menit setelah mereka sampai kelas,Pak Rizky memasuki kelas Bersama
murid baru dan Rangga langsung duduk ketempatnya.

Pak Rizky = “Selamat pagi.”

Murid – murid =“Selamat pagi Pak.”

Pak Rizky = “Hari ini kita kedatangan teman baru asalnya dari Sulawesi, dia akan
menjadi teman sekelas kalian. Silahkan perkenalan diri, nak.”

Safir (murid baru) = “Selamat pagi, teman-teman. Nama saya Safir Fathian , saya
asalnya dari Sulawesi.” [Safir dengan senyumannya.]

Setelah mendengar asal dari Sulawesi, kelas menjadi ribut karena Sulawesi ke kota
Cimahi sangat jauh.

Pak Poniman menepuk tangannya pertanda agar murid-muridnya diam “Stt, jangan
ribut.” Kelas menjadi hening.

Pak Rizky = “Safir,kamu duduk di samping Rangga.” [ menunjuk tempat duduk yang
kosong di sebelah Rangga.]

Safir mengangguk pelan, Safir pun segera duduk pada kursi yang sudah disediakan
Pak Rizky = “Ya baiklah, sekarang marilah kita mulai pelajaran untuk hari ini. Buka
buku kalian pada halaman 50. . .”

Saatnya tiba jam istirahat. Safir, yang saat itu belum mempunyai teman, diam saja
dan duduk pada kursinya lalu sambil menunduk.

Ratu, Putra datang ke meja Rangga dan safir.

Ratu = “ Haii safir!.”

Safir melihat Ratu dengan wajah kaget, karena tiba tiba Ratu menyapanya.

Putra = [Putra menyenggol Ratu] “Santai Rat santaii.”

Rangga memutarkan bola matanya malas melihat perilaku teman baiknya.

Rangga =“Safir.”

Safir menoleh.

Rangga = “Nama gua Rangga, dia Ratu dan satu lagi ini namanya Putra.” [Rangga
menunjuk teman temannya.]

Putra = “Salam kenal!.’

Putra = “Eh, lo mau kekantin ga?.”

Safir = ‘”Engga, aku bawa bekal.” [Safir mengeluarkan tempat bekalnya.]

Teman belakang Safir = “Udah SMA masih bawa bekel.”

Satu kelas melihat belakang Safir,ternyata itu Kevin. Ia sudah terkenal di kelasnya
karena kenakalannya.

Ratu = “Maksut lo?.” [Ratu mendekat ke Kevin.]

Kevin = “Bawa bekal itu kaya anak SD.”[ Ejek Kevin sambil berdiri dari tempat
duduknya dan mendekat ke Safir.]

Putra = “Kevin lo jangan berulah .”

Kevin =“Kenyataannya, bawa bekel kaya anak SD.”[ Kevin menekankan kata SD
dan kevin menunjuk bekal Safir.]

[Safir menunduk mendengar apa kata Kevin.]


[Lagu sedih]

Ratu = “Kevin Anggara.”

Kevin menoleh ke arah Ratu

Ratu = “Lo lupa sekolah kita ini SMA NEGERI 2 CIMAHI sekolah ramah anak, yang
lo buat sekarang udah masuk pembullyan.”[ Ratu mendekat ke arah Kevin.]

Kevin = “Lo mau bilang kesiswaan atau ke guru? emang lo ada buktinya?.” [ Kevin
sombongnya.]

[Satu kelas diam, karena Kevin siswa yang ditakuti satu kelas.]

Ratu “Gua sih sebagai KM di kelas ini, udah dapet bukti yang bisa bikin lo kena SP.”

[Ratu mengeluarkan hpnya dan melihakan foto Kevin merokok.]

Kevin = “E-emang guru langsung bakal percaya? Bisa aja itu edittan.”

Ratu = “Lo ga lupa kan? Kalo gua anak kesayangan sama wali kelas kita”

Kevin = “Dih, anak kesayangan aja Bangga.”

Putra = “Lah, dari pada lo buat kenakalan malah Bangga.”

[ satu kelas menyanyikan lagu ‘Jagoan’ kecuali Safir]

Kevin = “Lo jan-.”

[Bel sekolah berbunyi memotong perkataan Kevin.]

Bu Nia Fisika = “Selamat siang anak-anak.” [Bu Nia Fisika datang membuat
semuanya duduk di tempat masing-masing.]

Kevin = “Awas lo.”

[ Kevin menujuk Ratu,Ratu pura pura tidak melihatnya.]

Bu Nia = “Oke anak anak, sesuai apa yang ibu bilang minggu lalu kita akan memulai
ulangan.”

[Suasana di kelas Langsung Murung.]

Saat bel jam pulang sekolah, Pak Rizky pun memanggil Rangga, Ratu dan juga
Putra yang sedang di koridor sekolah untuk pulang ke rumahnya masing-masing.
Pak Rizky = “Rangga, Ratu, Putra! Ke sini coba sebentar. bapak ingin menanyakan
sesuatu.”

Rangga , Ratu, Putra menghampiri Pak Rizky].

Rangga = “ Ada apa pak?.”

Pak Rizky = “ Bapak mau tanya,bagaimana kah perilaku si Safir di kelas? Apa dia
dapat membaur?.”

Ratu =“Dia si agak pendiam, Pak. Dan sukanya menunduk pada saat berbicara.”

Rangga = “Tadi pada jam istirahat, kami berdua dan Ratu berusaha untuk
mendekatinya. Kamipun mengobrol cukup lama, dia anak yang baik kok Pak, hanya
saja dia seperti sedikit kurang percaya diri lalu muram.”

Ratu = “Dia juga pinter pak, tadi pas ulangan fisika dia benar semua.”

Pak Rizky =“Hmm… begitu. Anak-anak, Safir iyalah salah satu dari korban yang
selamat dari tragedi gempa di Palu dari beberapa bulan lalu. Kedua orang tuanya
sudah tewas tertimpa batu-batu. Sekarang hanya tinggal dia dan adiknya
perempuannya, Yara. Sekarang Yara yang masih duduk di bangku kelas 3 SD
dikota kita ini.”

[Tentu setelah mendengarnya Rangga, Ratu dan Putra kaget.]

Rangga = “Serius pak?.”

Pak Rizky = “Iya.”

Ratu = “Kasian..”

Pak Rizky = “Iya. Untungnya saja, seseorang pamannya yang tinggal di kota Cimahi
sehingganya ia serta adiknya yang tinggal di sini. Mereka yang tergolong pada
masyarakat prasejahtera, sehingganya Safir harus benar-benar berhemat.
Pamannya pun berkata kepada bapak tadi pagi, dia tak mampu untuk memberi uang
jajan yang sangat cukup untuk Safir, sehingganya Safir harus membawa bekal nasi
untuk setiap hari supaya tidak lapar saat berada di sekolah.”

[Mereka mengangguk pelan mengerti alasan mengapa Safir membawa bekal.]


Pak Rizky = “Ya sudahlah, Bapak cuma ingin mau bilang begitu. Kalian coba
berbaik-baiklah dengannya. Temani dia supaya dia tidak merasa kesepian serta
terus berduka.”.

Ratu = “Pak saya ingin memberi ini ke bapak.” [Ratu memberi Flashdisk kepada
Pak Poniman]

Pak Rizky = “Apa ini nak?.” [ Pak Rizky mengambil Flashdisk tersebut]

Ratu = “Itu bukti kalo Kevin dan teman sebangkunya yaitu Rafi melakukan hal yang
buruk Pak , seperti merokok dan pembullyan.”.

Pak Rizky = “Yang bener nak?

Putra = “Iya pak, tadi aja Kevin udah ngajak ribut Safir.”

Pak Rizky = “Kalau begitu bapak akan menindak tegaskan masalah ini, terima kasih
ya nak.”

Rangga , Putra, Ratu = “Sama sama Pak.”

[Rangga Ratu dan Dani pamit lalu kemudian pulang]

Saat perjalanan pulang Putra mendapatkan ide lalu ia membisikan kepada Rangga
dan Ratu, Mereka mengangguk mengerti. Keesokan harinya saat jam istirahat di
kelas

Putra = “Kamu bawa kan?.”

Ratu =“Bawa dong,ayo ke Rangga sama Safir.”.

Mereka mendekat kepada Safir dan Rangga sambil membawa kursi, setelah sampai
di meja Safir dan Rangga mereka meletakan kursi di samping meja Safir dan
Rangga.

Putra = “Safir, ayo makan bareng.” [Putra menunjukan bekalnya diikuti oleh Rangga
dan Ratu.]

Dani, Rangga, dan Ratu mengeluarkan sebuah bekal makanan mereka. Ketiganya
pula membawa sebuah makanan camilan agar dimakan secara bersama-sama,
tentu saja Safir pula kebagian. Dengan cara makan bersama setiap hari, mereka
bisa berharap dapat membuat Safir lebih ceria. Sesudah makan…
Safir : “Terima kasih teman teman.”

Rangga :“Ngapain bilang ‘Terima kasih’? Kitaa ini teman, wajar aja kan bersikap
baik keteman lain”

Putra : “Bener tuh bener.”

Ratu : “Oh iya Saf, kami udah dengar masa lalumu.”

Safir : [tersenyum] “Gapapa, itu bukan aib aku udah bersyukur hidup kaya gini.”

[Rangga,Ratu dan Putra tersenyum mendengarnya]

Ratu : “Kevin, Rafi udah di panggil sama Pak kepsek,tentang masalah itu yang
pembullyan sama ngerokok di wilayah sekolah.,aku melaporkannya kemarin.”

Safir : [ terkejut ] “Secepat itu?.”

Ratu : “Iya, SMAN 2 CIMAHI kan sekolah ramah anak, jadi gausah heran lagi.”

[Safir merasa tenang di sekolah, karena dia tidak salah memilih sekolah]

Semenjak dari itu Safir menjadi semakin saja kuat karena dukungan teman-teman
barunya. Siswa-siswa yang lain di kelas itu juga banyak yang sudah bergabung
membawa sebuah bekal agar dimakan secara bersama-sama dijam istirahat.
Suasana pun menjadi semakin menyenangkan.

Beberapa bulan setelah mereka senang senang, suasana berubah karena ulangan
Matematika Minat

dikantin

Ratu :“Asli! Gua ga paham sama sekali.” [ memijat kening ]

Putra : “Matematika itu di bawa santai aja” makan pilusnya.

Rangga : “Mendingan lo minum susu utramilk kesukaan lo ini, udah gue beliin.”
[Rangga yang baru datang langsung memberi utramilk ke Ratu.]

[Ratu mengambilnya dan langsung meminumnya.]

Rangga : “Dan lo Safir mendingan simpen buku lo dari pada kotor.”

Safir tersenyum kaku, lalu menutup bukunya.


Rangga :“Nih teh kotak, udah gue beliin.” Rangga memberi Safir teh kotak.

Safir : “Sipp.” Safir meminumnya

Putra : “Oh iya, Rat lo di omongin sama kelas sebelah.”

Ratu : “Karena kumpul sama kalian? Udah tau.” [Ratu meminum utramilknya.]

Putra : “lo bakal diem aja? Mana Ratu gue yang barbar?.” [Putra memakan
gorengannya.]

Ratu : “Udah gua cari tau, dia ngomong gitu karena dia suka sama Safir.”

[Pekerjaan yang di lakukan oleh Safir , Rangga, Putra berhenti seketika.]

Putra : “Serius lo?!.” [Putra hampir keselek karena perkataan Ratu.]

Rangga : “Kelas sebelah, geng cewe itu yang Namanya Celsi?.”

Ratu : “Bukan, ketua gengnya.”.

Putra :“HAH? CEWE CANTIK INCERAN KAKEL?!.”

Rangga : “Selow man, makanan lo kemana mana.” [Rangga melihat sisa makanan
yang bermuncratan dari mulut Putra.]

Safir : “Yang Namanya Kanala?.”

Ratu : “Iya, lo tau?.”

Safir :“Kemarin ada yang chat aku, Namanya Kanala dari kelas Mipa 8.”

[Mereka semua kecuali Safir mengangguk mengerti.]

Rangga : “Terus lo apain?.”

Safir : “Ga di apa apain, jadi sering chattan aja, terus dia juga asik orangnya.”

Rangga :“Asik sih asik pasti.”

Ratu : “Kok kurang meyakinkan begitu ya?.”

Safir : “Tapi aku ga suka sama dia.”

Putra : “Terus sama siapa?.”

Kring!!!!
Bel sekolah berbunyi pertanda harus masuk kelas.

Ratu : “Tidakkkkk, akan terjadi ulangan!!!.” [Dramatis].

Putra : “Heboh kali.”

Rangga : “Nanti gue bantuin.”

Ratu : “YES!! THANK YOU VERY VERY MUCH.”

Di saat Safir dan Putra berjalan duluan dari Rangga dan Ratu, Rangga pat-pat
kepala Ratu dengan lembut, Ratu terkejut dengan apa yang dilakukan oleh Rangga
membuat Ratu menghindar.

Ratu : “Kesurupan lo?.”[ Ratu dengan muka was wasnya melihat Rangga.]

Rangga menggeleng.

Ratu : “Terus lo ngapain tadi?.”[ Ratu melihat Rangga intens.]

Rangga : “Pengen aja, ga boleh?.” [Senyum.]

Ratu : “Ga boleh!, Harus izin dulu kalo mau megang kepala.”

Rangga : “Berarti kalo aku udah izin, berarti boleh?.”[ Rangga berhenti berjalan tepat
di depan Ratu membuat Ratu berhenti.]

Ratu : “Ni anak kenapa sih?.”

[ Ratu melihat Rangga lalu menyentuh kening Rangga dengan punggung


tanggannya.]

Ratu : “Lo sakit rang, panas gini jidat lo.”.

[Rangga yang merasa keningnya di sentuh langsung berbalik badan dan pergi
meninggalkan Ratu.]

Ranga : “KOK JADI GUE YANG SALTING?!?!.” [ Dalam hati] [Rangga mengusap
kasar mukanya]

[ LAGU HAPPY]

Ratu : “Emang sakit tu anak.” [Ratu berjalan ke kelas.]

Tanpa mereka sadari Safir melihat mereka dengan wajah murung.


Safir : “Mereka pacaran?.” [Dalam hati]

[LAGU SEDIH]

,,,

Saat mereka sudah masuk kelas, di umumkan gurunya tidak masuk di karenakan
sakit, membuat suasana kelas heboh, karena dinyatakan jamkos Ratu dan teman
kecil Ratu yaitu Mifta ketaman sekolah.

Mifta [Teman SMP Ratu ] : “Rat, gua antara seneng ga seneng ulangan di undur.”

Ratu : “Bener, kek merasa ngeganjel.”

Mifta mengangguk lalu membuka topik pembicaraan.

Mifta : ” Oh iya gue denger denger dari teman teman gue, kalo ada rumor si Safir
suka sama lo.”

Mendengar apa kata Mifta membuat Ratu kaget.

Ratu : ” Yakin lo?!.”

Mifta : “Rumor sayang, rumor, soalnya gue denger Kanala di tolak sama Safir karena
dia suka sama oaring lain , dan ciri cirinya teman terdekatnya.”

Mifta : “Nah siapa lagi cewe sama yang deket sama Safir selain lo?.”

Ratu memijat keningnya setelah mendengar perkataan Mifta.

Ratu : “Tapi gue ga ada perasaan buat Safir Mif, perasaan gue ke dia sebatas teman
buat Safir.”

“Aku tau kok Rat.”[ Terdengar suara dari belakang mereka.]

Suara itu membuat Ratu dan Mifta menengok belakang yaitu Safir.

Mifta : “Rat, gue ada urusan kucing jantan gue bertelur gue pergi dulu.”

Ratu : “HEH, mana ada kucing jantan bertelur! Yang ada melahirkan!.”

Safir : “Lebih tepatnya kucing jantan ga bisa bertelur dan melahirkan.”

Ratu yang baru sadar langsung tersenyum kaku.


Ratu :” Oh iya, hehee.”

Ratu : “Aku boleh duduk di samping kamu ?.”

Ratu : “Boleh!,boleh!."

Safir duduk disebelah Ratu.

Safir : “Yang dibilang sama Mifta bener, aku suka sama kamu.”

Safir :“Dan aku juga tau, Kalo kamu ga ada perasaan lebih untuk aku.”

Ratu : “Maaf banget Saf, aku ga bermaksud bikin kamu sakit hati.”.

Safir : “Engga kok, aku ga sakit hati Rat.”[ Senyum].

Mereka saling bertatap mata.

Safir :“Aku gapapa kamu ga ada perasaan yang lebih untuk aku, aku bakal lebih
sakit hati kalo persahabatan yang udah kita bangun hancur begitu aja.”

Ratu : “Maksut kamu?.”

Safir :“Aku harap, dengan kamu tau kalo aku suka sama kamu, persahabatan yang
kita udah bangun lama ga hancur, banyak kan persahabatan hancur karena ada
yang perasaannya lebih dari kata ‘teman’. Nah aku gamau kaya gitu Rat.”

Ratu : [menggeleng kuat].”Ga, gabakal hancur Saf!.”.

Safir : [bernafas lega.] “Bagus la kalo gitu.”

Ratu : “Kita bakal berteman selama lamanya.”

Safir :“Iya iya.”

9 TAHUN SETELAHNYA.

Mereka sudah menjadi alumni, dan sekarang mereka sedang reuni.

Seperti biasa Putra menjadi pusat perhatian karena kehebohannya.

Putra sedang Bersama Rangga ,Rangga hanya bisa menutup mukannya melihat
kehebohan sahabatnya ini.

Rangga : “Lo diem aja selama 6 menit gue kasih uang 50.000.”
Putra seketika berhenti, membuat Rangga nyaman.

Rangga :“Safir ga dateng?.”

Putra : “Dateng, tapi izin telat.”

Putra : “Oh iya, lo tau kan dulu si Safir suka sama Ratu?.”

Rangga :“Tau, kan dulu si Safir langsung kasih tau kekita kalo di tolak sama Ratu.”

Putra :“Bener, dia ga pernah bilang kalo suka sama orang. Bilangnya kalo udah
ketolak.”

Rangga mengangguk setuju sambil meminum minumannya.

Putra : “Nah sekarang si Safir udah ngelamar-.”

Perkataan Putra berhenti ketika Rangga keselek.

Rangga : “ [Rangga batuk] NGELAMAR RATU?.”

Putra : “Ya engga lah!, sama Kanala.”

Rangga tersenyum lega.

Rangga jarang sekali berhubungan dengan teman temannya karena Rangga kuliah
di Singapura,membuat ia tidak tau apa aja yang terjadi dengan sahabatnya.

Putra : “Lo masih suka sama Ratu?, gue inget banget abis Safir bilang dia di tolak
Ratu lo dateng kerumah gue dan langsung cerita ke gue kalo lo suka ama Ratu.”

Rangga : “Yaaa, gitulah.”

“Rangga Putra!.”
Terdengar suara perempuan dari belakang mereka,membuat mereka menengok
kebelakang,ternyata itu Ratu yang sedang berjalan ke hadapan mereka.

Putra : “Wah Ratu.”


Ratu dan Putra tos. Dilakukan juga oleh Rangga.
Rangga : “Gimana kabarnya?.”
Ratu : “Alhamdulillah baikk Rang, kalian baik?.”
Rangga , Putra : ”Baik.”
Merekapun berbincang bincang , tidak lama Safir juga dateng dan bergabung
dengan mereka.
Putra : “Emang SMA masa masa paling good deh.”
Ratu : “Cewemu mata Saf?.”
Safir : “Lagi ngumpul sama temen temennya dulu.”
Safir melihat muka Rangga yang ingin berbicara dengan Ratu membuat dia muncul
ide
Safir : “ Put temenin gue ambil makan.”
Putra :“Tumben mau sama gue.”
Safir : “Udah ikut aja.” {Bisik Safir ke Putra.]
Ratu : “Eh ini ada makanan, kenapa nyari lagi?.”
Safir : “Makanan di sana lebih enak.”[ Ramah Safir, langsung pergi membawa Putra]
Ratu : “Oh oke, tiati.”

Rangga yang bersyukur karena Safir dan Putra pergi.

Rangga : “Rat.”
Ratu : “Yap?.” [Ratu memakan kue di meja sebelahnya.]
Rangga terkekeh melihat bibir Ratu yang celemongan oleh donat.
Rangga : “Lo udah punya pacar?.”
Ratu :“Gak punya nih bang, cariin dong.”

Rangga : “Gausah gue cari juga, gue udah ketemu siapa yang cocok sama lo.”

Ratu : “Siapa tuh?.”

Rangga : “Orang yang di depan lo, gue.”

Kepala Ratu berfikir keras.

Ratu : “Maksut lo?.”


Rangga : “Gue suka sama lo dari awal PLS Rat.”
Ratu : “Serius?.”
Rangga : “Gue ga pernah ga serius buat lo Rat.” [Rangga mengambil tisu lalu
mengelap bibir Ratu yang kotor.]
Rangga “Sekarang aku udah Sukses Rat, aku sengaja ga ngajak kamu pacaran
karena aku pengen langsung ngelamar kamu.”[ Rangga mengeluarkan kotak cincin.]
Ratu berusaha mengerti apa yang sedang terjadi, lalu ia tersenyum
Ratu : “Sebenernya aku juga udah suka sama kamu dari lama.”
Ratu :“Aku nolak Safir karena aku suka sama kamu.”

Rangga : “Jadi kamu terima lamaran aku?.”


diangguki oleh Ratu.

Rangga memasang cincin lamarannya kejari manis Ratu, lalu Rangga menggengam
tangan Ratu.

Putra : “CIEEE, OTW NIKAH NIH!.”


[ Putra dateng bersama Safir dan Kanala.]

Safir : “PLnya, Pajak lamaran.”


Kanala : “Lo kapan Put?.”.
Putra : “Kapan kapan.”
Mereka semua tertawa, dan lanjut berbincang

TAMAT

Anda mungkin juga menyukai