PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
budaya Indonesia seperti: ragam suku, ragam bahasa, dan ragam pakaian adat yang
salah satunya berbahan kain batik. Seiring dengan perkembangan arus globalisasi,
melestarikan setiap kebudayaan yang ada. Salah satu kebudayaan Indonesia yang
tergerus oleh arus globalisasi adalah batik. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia,
batik memiliki arti kain bergambar yang pembuatannya secara khusus dengan
diproses dengan cara tertentu. Setiap motif memiliki makna filosofis, keunikan,
simbol tradisi, dan cerita kehidupan masyarakat sekitar. Terdapat pula berbagai
motif yang dapat memberi informasi tentang status sosial dan jenis kelamin orang
Sumber : http://batik-tulis.com/
Parang Rusak Barong yang memiliki arti pemakai merupakan orang berkuasa dan
memiliki kewibawaan seorang raja. Motif seperti pada Gambar 1 hanya boleh
dipakai oleh raja dan kerabatnya. Kata barong memiliki arti sesuatu yang besar. Ini
sebabnya motif Parang Rusak Barong berukuran besar. Ukuran tinggi 1 unit motif
berukuran 10 cm, dan bupati menggunakan motif berukuran 4 cm. Arah parang dari
kiri atas menuju kanan bawah dikenakan oleh kaum perempuan, sedangkan arah
parang dari kanan atas menuju kiri bawah dikenakan oleh kaum laki-laki.
Asti M. dan Ambar B. Arini (2011: 56) meyebutkan bahwa di daerah Cirebon
terdapat motif Paksi Naga Liman yang memiliki simbol pesan keagamaan. Pada
Gambar 2 terlihat motif Paksi Naga Liman yang berbeda dengan motif Parang yang
kaku. Motif ini digambarkan dengan bentuk yang lebih fleksibel. Paksi
Sumber : http://batik-tulis.com/
geometrisnya, yaitu: kelompok dengan ragam hias geometris dan kelompok dengan
ragam hias non geometris. Menurut Sri Soedewi Samsi (2007: 3) batik dengan
ragam hias geometris adalah batik dengan dasar berbentuk bangun geometri seperti
persegi, persegi panjang, lingkaran, segitiga, dan lainnya. Contoh dari batik
geometris yaitu: bentuk motif Kawung, Parang, Nitik, Ceplok, dan lain sebagainya.
Batik dengan ragam hias non geometris adalah batik dengan unsur dasar bukan
bangun geometris. Ragam hias ini cenderung fleksibel dan lebih menceritakan
keadaan alam atau masyarakat sekitar dengan bentuk bunga, daun, hewan, dan
lainnya. Contoh dari batik non geometris yaitu: batik motif Paksi Naga Liman,
manual dengan menerakan lilin sedikit demi sedikit. Proses ini membutuhkan
waktu sekitar 3 sampai 4 bulan. Karena pembuatan yang masih sederhana dan
cukup rumit saat itu, batik tidak dilindungi oleh hak paten. Hal ini menimbulkan
kekhawatiran ketika beberapa tahun yang lalu batik pernah diklaim menjadi milik
budaya batik dan hak patennya. Banyak masyarakat yang tidak mengetahui makna
Keindahan motif batik merupakan salah satu daya tarik wisatawan nusantara
dapat menjadi peluang untuk mengenalkan batik tidak hanya sebatas cinderamata,
tetapi dapat sekaligus mengedukasi wisatawan tentang makna motif batik tersebut.
batik yang ada. Salah satu teknologi yang sedang berkembang dan dapat digunakan
untuk mengenalkan motif batik adalah Augmented Reality. Azuma dalam karya
yang ada dan dihasilkan (generated) oleh komputer dengan benda-benda yang ada
di dunia nyata sekitar kita, dan dalam waktu yang nyata. Tidak seperti realitas maya
kenyataan.
ke lingkungan dunia nyata melalui webcam atau kamera yang ada pada piranti
gadget. Webcam atau kamera berguna untuk mengidentifikasi gambar penanda atau
Reality di Indonesia sendiri masih tergolong sedikit karena masih merupakan hal
baru. Kondisi ini dapat menjadi peluang mengenalkan dan memvisualisasikan motif
batik. Selain penggunaan yang mudah, aplikasi ini dapat menampilkan batik dalam
bentuk 3D.
maka penelitian ini difokuskan pada motif batik geometris. Salah satu cara untuk
marker yang digunakan dibuat dalam bentuk buku saku panduan wisata.
Penggunaan teknologi ini, diharapkan dapat membantu pengenalan jenis batik dan
penemuan ide baru membuat motif batik. Dengan demikian, penelitian mengenai
pengenalan motif batik melalui teknologi Augmented Reality sangat menarik untuk
dikaji. Berdasarkan uraian yang telah dipaparkan di atas, judul yang diambil dalam
penelitian ini yaitu “Aplikasi Augmented Reality Batik 3D dengan Ragam Hias
Geometris”.
B. Identifikasi Masalah
1. Batik merupakan salah satu kebudayaan Indonesia yang tergerus oleh arus
globalisasi.
mengenalinya.
4. Keindahan motif batik merupakan salah satu daya tarik wisatawan, tetapi
C. Batasan Masalah
batik.
2. Motif dikhususkan pada jenis batik dengan ragam hias geometris, yaitu:
3. Aplikasi Augmented Reality dibuat untuk versi android dengan Unity sebagai
komponen pembangunnya.
D. Rumusan Masalah
sebagai berikut.
hias geometris?
hias geometris.
F. Manfaat Penelitian
batik.
2. Dinas Pendidikan
batik.
3. Penggiat Seni