Abstrak
Keywords: Dekubitus merupakan masalah yang sering terjadi pada pasien yang
Alih baring; dirawat di ruang ICU. Oleh karena itu, pencegahan dekubitus sangat
Intensive Care Unit; diperlukan untuk menghindari keterlambatan program rehabilitasi
Dekubitus. bagi pasien. Alih baring merupakan salah satu tindakan keperawatan
yang efektif untuk mencegah dekubitus apabila dilakukan dengan
tepat dan rutin. Tujuannya adalah untuk menganalisis hasil-hasil
penelitian terkait pencegahan dekubitus pada pasien menggunakan
posisi alih baring di Ruang ICU dan menganalisis hasil-hasil
penelitian terkait pengkajian skala dekubitus di Ruang ICU.
Penelitian ini menggunakan stratetegi penelusuran artikel penelitian
dari tahun 2018 hingga 2020 dengan database pubmed, google
scholar, sagepub, science direct, dan research gate dan
menggunakan kata kunci tertentu. Sebanyak 16 artikel yang sesuai
dengan kriteria inklusi dinilai dengan Duffy’s Critical Apraisal
Approach sehingga terpilih 10 artikel yang masuk ke dalam superior
average dengan rata-rata skor 254,3. Hasil Literatur review
menunjukkan bahwa tindakan alih baring dapat mencegah risiko
dekubitus di ruang ICU sebanyak 10 artikel (100%) dengan waktu
alih baring setiap 2 jam.
1
The 13th University Research Colloqium 2021
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Muhammadiyah Klaten
Pencegahan dekubitus sebaiknya harus lebih Alih baring ini adalah pengaturan posisi yang
berfokus pada upaya mencegah tekanan yang diberikan untuk mengurangi tekanan dan
berlebihan dan terus menerus di samping gaya gesek pada kulit, menjaga bagian
memperbaiki faktor-faktor risiko lainnya kepala tempat tidur setinggi 30 derajat atau
(Virani et al, 2011). Luka dekubitus kurang akan menurunkan peluang terjadi
disebabkan oleh beberapa faktor yaitu dekubitus akibat gaya gesek, alih posisi/ atau
imobilisasi, gaya gesek, kelembaban kulit alih baring/ tidur selang seling (Perry &
(Kozier, 2010). Lokasi dekubitus yang sering Potter, 2013).
terjadi diantaranya yaitu pada sacrum (30- Tindakan Alih baring untuk
49%), tumit (19-36%), iscium (6-16%), pencegahan luka dengan pengaturan
trokanter (6-11%), maleolus (7-8%), siku (5- perubahan posisi setiap 2 jam dapat
9%), iliaka (4%) dan lutut (3-4%). Pada area melancarkan peredaran darah serta
ini tepat berada diatas tonjolan tulang yang memperbaiki pengaturan metabolisme tubuh
tidak dilindungi lemak sub kutan yang mengembalikan kerja fisiologi organ-organ
cukup. Dimana persentase terjadinya vital dan perubahan posisi juga
dekubitus terbanyak terdapat pada lokasi memungkinkan kulit yang tertekan terekspos
sakrum dan tumit (Mammoto, 2018). udara (Ernawati, 2014). Pada penelitian
Untuk mengetahui angka kejadian sebelumnya, sekelompok pasien dengan jenis
dekubitus dibutuhkan skala pengukuran, penyakit yang sama di Rumah Sakit
pengukuran skala dekubitus yang sudah ada Semarang yang juga dilakukan intervensi
saat ini diantaranya adalah skala Braden, alih baring 100% tidak mengalami luka
Gosnell, skala Norton, Waterlow, dan lain dekubitus, sedangkan pada sekelompok
lain (NPUAP, 2009). Skala tersebut sangat pasien yang tidak diberikan intervensi alih
berguna untuk mengidentifikasi dan baring 53,3% mengalami dekubitus (Faridah
memprediksi risiko dekubitus. Namun skala & Heni, 2013).
pengukuran yang sering digunakan di rumah
sakit adalah skala Braden dan Norton (Bhoki, 2. METODE
2014). Penelitian ini menggunakan strategi
Berbagai tindakan pencegahan yang dalam mencari jurnal untuk literatur review,
dapat dilakukan untuk mencegah timbulnya peneliti menganalisis intervensi keperawatan
luka dekubitus yaitu memperbaiki keadaan terkini dalam penerapannya untuk
umum pasien, adanya pemeliharaan dan mengetahui efektivitas pemberian posisi alih
perawatan kulit yang baik, serta alas tempat baring terhadap pencegahan dekubitus.
tidur yang baik dan nyaman. Penanganan Variabel independen adalah intervensi
yang dilakukan perawat untuk mencegah keperawatan terkini untuk mengetahui
terjadinya dekubitus antara lain seperti efektivitas pemberian posisi alih baring.
memberikan kasur anti dekubitus dan bantal Variabel dependen adalah risiko dekubitus.
kecil sebagai penyangga. Selain itu, Populasi adalah semua jurnal dengan pasien
penanganan dekubitus juga tidak terlepas dirawat di Intensive Care Unit (ICU).
dari tindakan keperawatan yang dapat Kriteria inklusi sampel dalam
dilakukan pada pasien stroke untuk penelitian ini meliputi: 1) merupakan
mencegah terjadi dekubitus yaitu dengan penelitian eksperimen; 2) perlakuan yang
mobilisasi atau pengaturan posisi. Alih diberikan adalah intervensi keperawatan
baring yaitu merupakan kemampuan dalam bentuk kegiatan alih baring; 3)
seseorang untuk bergerak bebas, mudah, variabel dependen adalah risiko dekubitus;
teratur dan mempunyai tujuan untuk 4) responden dalam jurnal hasil penelitian
memenuhi kebutuhan hidup sehat dan adalah pasien yang dirawat di ruang ICU; 5)
pentingnya untuk kemandirian (Sari dan lokasi penelitian di seluruh negara; dan 6)
Sitorus, 2013). hasil penelitian dipublikasikan dalam
Alih baring dapat mencegah dekubitus rentang 3 tahun terakhir (2018-2020). Alur
pada daerah tulang yang menonjol yang telaah jurnal dalam literature review ini
bertujuan untuk mengurangi penekanan dilakukan sesuai Bagan 1.
akibat tertahannya pasien pada satu posisi
tidur tertentu yang dapat menyebabkan lecet.
2
The 13th University Research Colloqium 2021
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Muhammadiyah Klaten
3
The 13th University Research Colloqium 2021
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Muhammadiyah Klaten
Berdasarkan hasil penilaian (Lee & Yi, 2018) Maintaining the trunk
dengan Duffy’s Research Appraisal effect of changing the body position on
Checklist Approach maka diperoleh 10 30-degree positioning, comfort and skin
jurnal hasil penelitian yang masuk kategori condition
Superior Paper dan layak digunakan Jumlah populasi sebanyak 54
sebagai sampel dalam penelitian ini untuk responden dibagi menjadi dua kelompok
dianalisis lebih jauh. yaitu kelompok eksperimen sebanyak 27
Analisis jurnal hasil penelitian ini dan kelompok kontrol sebanyak 27
menggunakan metode critical appraisal. responden. Karakteristik responden pada
Critical appraisal adalah proses sistematis kelompok intervensi sebagian besar adalah
untuk menguji validitas, hasil, dan perempuan 25 (92,6%), rata-rata berusia
relevansi dari sebuah bukti ilmiah (hasil 29 tahun, sedangkan mayoritas responden
penelitian) sebelum digunakan untuk pada kelompok control adalah perempuan
mengambil keputusan (Mendrofa, 2010). 25 (92,6%), dan rata-rata berusia 28 tahun.
Aspek yang di kritisi meliputi: tahun Intervensi alih baring dilakukan dengan
publikasi, negara (lokasi penelitian), desain, mengubah posisi setiap 2 jam untuk
perlakuan, komponen dan durasi pemberian mencegah terjadinya dekubitus dengan
intervensi, fasilitator, kelompok intervensi instrumen untuk mengukur derajat
dan kontrol, intervensi pada kelompok dekubitus menggunakan NPUAP.
kontrol (pembanding bila ada), variabel
dependen / parameter yang diukur, (Reis et al., 2019) Mobility Deficit –
instrument yang digunakan, hasil penelitian / Rehabilitate, An Opportunity for
temuan, dan kesimpulan. Functionality
Jumlah populasi sebanyak 9 orang
3. HASIL DAN PEMBAHASAN dengan karakteristik usia rata-rata 60-69
tahun (4 orang), mayoritas laki-laki (6
(Hassan et al., 2020) Effects of Body
orang) dan 56% memiliki pasangan,
Repositioning in Immobilized Patients to
diagnosa terbanyak adalah stroke yaitu 7
Prevent Pressure Ulcer in Intensive Care
orang (78%). Intervensi alih baring
Units at Public Hospital, Pakistan
dilakukan selama 3 hari berturut-turut
Jumlah populasi 200 orang yang
untuk mengetahui risiko dekubitus dengan
dibagi menjadi dua kelompok yaitu 100
pengukuran dekubitus menggunakan skala
orang kelompok intervensi dan 100 orang
braden.
kelompok kontrol atau pembanding yang
mengalami imobilisasi. Karakteristik
(Meyer et al., 2018) dengan judul
responden pada kelompok intervensi
PROTECT – Trial: A cluster RCT to
terbanyak berjenis kelamin laki-laki 72
study the effectiveness of a repositioning
(72%), kategori usia 18- 25 tahun adalah
aid and tailored repositioning to increase
40 (40%), dan 94 (94%) mengalami cedera
Repositioning Compliance
otak. Sementara di kelompok control,
Jumlah sampel sebanyak 227
mayoritas responden adalah laki-laki yaitu
responden dibagi menjadi tiga kelompok
77 (77%), berusia 18-25 tahun adalah 36
yaitu dua kelompok eksperimen dan satu
(36%), dan sebanyak 100 (100%)
kelompok control dengan pembagian
mengalami cedera otak. Intervensi alih
kelompok control 136 responden,
baring dilakukan oleh perawat dengan
kelompok intervensi 1 dengan PROTECT
mengubah posisi setiap 2 jam dalam posisi
dan kelompok intervensi ke dua dengan
telentang, 2 jam dalam posisi lateral kanan
alat Turn and Position System (TAP).
30° dan 2 jam dalam posisi lateral kiri dan
PROTECT dan TAP adalah alat yang
siklus tersebut diulang sampai 24 jam
digunakan untuk memonitor jadwal waktu
dengan instrumen pengukuran dekubitus
perubahan posisi pada saat alih baring.
menggunakan skala braden.
PROTECT digunakan pada responden
yang sudah mampu duduk, sedangkan TAP
untuk pasien di tempat tidur. Intervensi
4
The 13th University Research Colloqium 2021
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Muhammadiyah Klaten
5
The 13th University Research Colloqium 2021
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Muhammadiyah Klaten
6
The 13th University Research Colloqium 2021
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Muhammadiyah Klaten
menggunakan pengkajian NPUAP & Perry, 2010). Hal ini dikarenakan alih
(National Pressure Ulcer Advisory Panel). baring mengurangi penekanan akibat
Menurut penelitian yang dilakukan oleh tertahannya pasien pada satu posisi yang
Kale, dkk (2014) bahwa skala braden diberikan untuk mengurangi tekanan dan
mempunyai validitas prediksi yang baik gaya gesek kulit. Menjaga bagian kepala
dengan nilai sensitivitas 88,2% dan tempat tidur setinggi 30 derajat atau
spesifisitas 72,7%. Hasil ini menunjukkan kurang akan menurunkan peluang
bahwa skala braden efektif dalam terjadinya dekubitus akibat gaya gesek
memprediksi kejadian luka tekan dan skala (Kozier, 2011).
braden disarankan untuk digunakan Pada pasien imobilisasi alih baring
sebagai alat skrining terhadap kejadian dilakukan minimal setiap 2 jam. Interval
risiko dekubitus terutama pada pasien yang yang tepat untuk melakukan alih baring
mengalami perawatan lama. National diberikan dengan mengurangi waktu
Pressure Ulcer Advisory Panel atau mengubah posisi dengan waktu hipoksia
disingkat NPUAP (2014), mengukur (Potter & Perry, 2010). Adanya tekanan
dekubitus berdasarkan pedoman dari dapat mempengaruhi sirkulasi ke jaringan
NPUAP yaitu dengan menentukan derajat terganggu sehingga menyebabkan iskemik
dekubitus sesuai karakteristik luka dengan yang berpotensi terhadap kerusakan
melihat tanda dan gejala luka. National jaringan. Setelah periode iskemik kulit
Pressure Ulcer Advisory Panel (NPUAP) akan mengalami hipereremia reaktif.
merupakan organisasi pengurus dekubitus Hipereremia reaktif akan efektif apabila
international sehingga tidak dilakukan uji tekanan dihilangkan sebelum terjadi
validitas dan tidak memiliki nilai kerusakan yaitu dengan interval 1-2 jam
sensitivitas maupun spesifisitas. (Potter & Perry, 2010). Alih baring pada
Dari 10 analisis artikel yang terpilih pasien dengan tirah baring memiliki
menyatakan bahwa alih baring sangat manfaat mengganti titik tumpu berat badan
efektif dalam mencegah terjadinya yang tertekan pada area tubuh yang lain,
dekubitus. Posisi alih baring setiap dua jam sehingga dapat mempertahankan sirkulasi
pada pasien imobilisasi sangat baik untuk darah pada daerah yang tertekan pada
meningkatkan sirkulasi pada jaringan yang tonjolan tulang sehingga mengurangi gaya
mengalami penekanan, sehingga pasien- gesek pada kulit (Kozier, 2010).
pasien terhindar dari risiko terjadinya Berdasarkan 10 artikel terpilih penulis
dekubitus akibat penekanan yang lama. berpendapat bahwa untuk mencegah
Penelitian yang dilakukan oleh terjadinya risiko dekubitus maka perlu
Novitasari (2018) membuktikan bahwa dilakukan tindakan intervensi keperawatan
pemberian posisi alih baring setiap 2 jam berupa alih baring secara rutin setiap 2 jam
dapat mencegah terjadinya dekubitus. Alih untuk meningkatkan sirkulasi darah pada
baring merupakan pengaturan posisi yang area penekanan dan tonjolan tulang. Posisi
diberikan untuk mengurangi tekanan dan alih baring dilakukan setiap 2 jam dan
gaya gesek yang dapat melukai kulit. Alih harus tepat waktu karena pada rentang
baring bertujuan untuk menjaga supaya waktu tersebut proses iskemik yang
daerah yang tertekan mengalami luka. menyebabkan kerusakan jaringan dapat
Oleh karena itu alih baring harus tepat dihilangkan sehingga terhindar dari
tanpa adanya gaya gesekan yang dapat dekubitus.
merusak kulit.
Alih baring memiliki manfaat 4. KESIMPULAN
mengganti titik tumpu berat badan yang Berdasarkan hasil dari analisis 10
tertekan pada area tubuh yang lain, artikel yang terpilih sesuai dengan kriteria
mempertahankan sirkulasi darah pada inklusi dari tahun 2018-2020, dengan
daerah yang tertekan, dan dapat pencarian menggunakan database yaitu
menurunkan tekanan pada tonjolan tulang. Google scholar, reaserchgate, Pubmed,
Alih baring dapat mencegah dekubitus Science direct dan sagepub yang dianalisis
pada daerah tulang yang menonjol (Potter
7
The 13th University Research Colloqium 2021
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Muhammadiyah Klaten
8
The 13th University Research Colloqium 2021
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Muhammadiyah Klaten
Meyer, D. E., Hecke, V., Verhaeghe, S., care delivery for preventing pressure
Beeckman, D., De Meyer, D., injuries in acutely ill adults: A
Candidate, P., Van Hecke, A., pragmatic randomized clinical trial
Verhaeghe, S., & Be, D. B. (2018). (LS-HAPI study). International
PROTECT-Trial: A cluster RCT to Journal of Nursing Studies, 80, 12–
study the effectiveness of a 19.
repositioning aid and tailored https://doi.org/10.1016/j.ijnurstu.2017
repositioning to increase repositioning .12.012
compliance. Potter, P., & Perry, A. (2010). Fundamental
https://doi.org/10.1111/jan.13932 Of Nursing: Consep, Proses and
Najafi Ghezeljeh, T., Kalhor, L., Moradi Practice. Edisi 7. Vol. 3.Mosby:
Moghadam, O., Niyakan Lahiji, M., Elesevier
& Haghani, H. (2018). The Reis, G., Pereira, P. P., Sabino, L., & Bule, M.
comparison of the effect of the head J. (2019). Mobility deficit –
of bed elevation to 30 and 45 degreess Rehabilitate, an opportunity for
on the incidence of ventilator functionality. Communications in
associated pneumonia and the risk for Computer and Information Science,
pressure ulcers: A controlled 1016(May), 162–172.
randomized clinical trial. Iranian Red https://doi.org/10.1007/978-3-030-
Crescent Medical Journal, 19(7). 16028-9_15
https://doi.org/10.5812/ircmj.14224 Renganathan, B. S., Nagaiyan, S., Preejith, S.
Nasution, R. E. P. (2019). Biomedical P., Gopal, S., Mitra, S., &
Literature Retrieval: Temukan Sivaprakasam, M. (2019).
Rahasia Pencarian Jurnal dan Effectiveness of a continuous patient
Literatur Biomedis Tercepat dan position monitoring system in
Termurah. Whitecoathunter improving hospital turn protocol
National Pressure Ulcer Advisory Panel, compliance in an ICU: A multiphase
European Pressure Ulcer Advisory multisite study in India. Journal of the
Panel and Pan Pacific Pressure Injury Intensive Care Society, 20(4), 309–
Alliance. (2014). Prevention and 315.
Treatment of Pressure Ulcers: Quick https://doi.org/10.1177/17511437188
Reference Guide. Pert, Australia: 04682
Emily Haesles (Ed) Cambridge Sari, M.D., & Sitorus., J. (2013). Pengaruh
Media. Mobilisasi Pasif Terhadap
Novitasari, E. (2018). Pengaruh Pemberian Pencegahan Dekubitus Pada Pasien
Alih Baring Terhadap Kejadian Di Zaal E Ra Hkbp Balige Tahun
Dekubitus Pada Pasien Stroke. 2012. Jurnal Keperawatan Hkbp
Naskah Publikasi STIKes Cendikia Balige. ISSN: 2338-3690
Jombang. Soban, L.M., Hempel, S., Munjas, B.A.,
NPUAP-EPUAP (National Pressure Ulcer Miles, J., & Rubenstein, L.V. (2011).
Advisory Panel-European Pressure Preventing pressure ulcers in
Ulcer Advisory Panel). (2009). hospitals: A systematic review of
Pressure Ulcer Prevention Quick nurse-focused quality improvement
Reference Guide Washington DC. interventions. The Joint Commission
http://www.epuap.org/guidelines/. Journal on Quality & Patient Safety.
Diakese pada tanggal 10 Januari PMID: 21706984. DOI:
2020. 10.1016/s1553-7250(11)37032-8
Perry & Potter. (2013). Fundamental Sulidah. (2017). Pengaruh Tindakan
Keperawatan Edisi 8. Jakarta: Pencegahan terhadap kejadian
Salemba Medika. dekubitus pada lansia Imobilisasi.
Pickham, D., Berte, N., Pihulic, M., Valdez, Jurnal Ilmiah Ilmu-Ilmu Kesehatan.
A., Mayer, B., & Desai, M. (2018). ISSN: 1693-7309
Effect of a wearable patient sensor on
9
The 13th University Research Colloqium 2021
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Muhammadiyah Klaten
10