Kelompok ICU - 1
Kelompok ICU - 1
INOVATION PROJECT
Penerapan Turning Pad pada Pasien dengan tirah baring lama di Intensive Care Unit
Disusun oleh:
2022
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Bed rest (tirah baring) merupakan intervensi medis yang diberikan untuk memini
malkan kebutuhan metabolisme pada tubuh dan memfokuskan tubuh untuk penyembu
han dan pemulihan (Parry & Putchuchaery, 2015). Ulkus dekubitus merupakan
masalah yang dapat terjadi pada pasien dengan penyakit kronis, kondisi lemah dan
lumpuh dalam waktu yang lama (Armi, 2019). Tindakan keperawatan untuk mencega
h terjadinya dekubitus adalah dengan perubahan posisi tidur (Wayunah, 2019). Berbali
k dan memposisikan pasien di tempat tidur sangat penting bagi pasien imobilisasi untu
k meningkatkan kenyamanan, menjaga integritas kulit, meningkatkan penyembuhan, d
an menghasilkan perawatan yang lebih baik (Fragala & Fragala, 2014).
Menurut Armi (2019) pasien yang mengalami bedrest total harus diubah sesuai
dengan tingkat aktivitas, kemampuan persepsi dan rutinitas sehari – hari dengan
dilakukannya alih baring setiap 2 jam dan 4 jam. Perubahan posisi tidur merupakan
salah satu bentuk intervensi keperawatan yang sangat tidak asing dan ditetapkan
dalam rangka pencegahan dekubitus khususnya pada pasien stroke (Wayunah, 2019).
Alih baring dapat mencegah dekubitus pada daerah tulang yang menonjol yang
1
bertujuan untuk mengurangi penekanan akibat tertahannya pasien pada satu posisi
tidur tertentu yang dapat menyebabkan lecet (Armi, 2019).
B. RUMUSAN MASALAH
Bagaimana asuhan keperawatan dengan penerapan program alih baring
menggunakan alat turning pad atau bantal U untuk meminimalisir kejadian dekubitus
pada pasien bed rest di ICU RSUD Tugurejo Semarang?
C. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Memberikan inovasi baru terhadap asuhan keperawatan dengan penerapan alih
tirah baring menggunakan alat turning pad atau bantal U untuk meminimalisir
kejadian dekubitus pada pasien bed rest di ICU RSUD Tugurejo Semarang.
2. Tujuan Khusus
a. Dapat membuat program alih baring terjadwal untuk pasien bedrest
untuk menghindari dekubitus.
2
b. Dapat mengidentifikasi pasien yang beresiko mengalami dekubitus
dengan menggunakan skala norton.
c. Dapat membantu memudahkan perawat dalam melakukan alih baring
pada pasien bedrest.
D. MANFAAT
Inovasi ini dapat menambah wawasan baru dalam mengelola sebuah fenomena
yang ada pada pasien, terutama pada pasien dengan total care terhadap kejadian
dekubitus.
Inovasi ini dapat diterapkan dan dapat menjadi inovasi baru untuk
meningkatkan kualitas perawatan pada pasien total care di ruang ICU RSUD
Tugurejo Semarang.
3. Bagi peneliti
3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. KONSEP UMUM
1. Definisi
Turning Pad adalah alat untuk membantu penderita mengurangi resiko
penyakit dekubitus dan membantu petugas perawat untuk meringankan
pekerjaannya yang di tandai dengan penderita tidak memiliki kemampuan
untuk beraktifitas tirah baring. Berbalik dan memposisikan pasien di tempat
tidur sangat penting bagi pasien imobilisasi untuk meningkatkan kenyamanan,
menjaga integritas kulit, meningkatkan penyembuhan, dan menghasilkan
perawatan yang lebih baik (Fragala & Fragala, 2014).
2. Tanda dan gejala pasien bedrest total
a) Bagian sistem syaraf pusat, yaitu kelemahan otot, kaku dan menurunya
fungsi sensorik
b) Batang otak, yaitu lidah melemah, kemampuan membau, mengcap,
melihat secara parsial atau keseluruhan menjadi menurun, serta
kemampuan reflek, ekspresi wajah, pernafasan, dan detak jantung
menjadi terganggu.
c) Serebral kortek, yaitu tidak bisa bicara kehilangan kemampuan untuk
melakukan gerakan-gerakan, daya ingat menurun, hemiparase dan
kebingungan.
4
B. JURNAL RUJUKAN
Nama Peneliti da
No Judul Penelitian n Tahun Penelitia Metode Hasil Kesimpulan
n
1. Efektifitas Alih Baring Terhadap Ke Armi, Nurhikma Penelitian ini men Dari hasil penelitian nila Terdapat pengaruh
jadian Dekubitus Pada Pasien Tirah h, 2018. ggunakan analisa d i p value sebesar 0,018, alih tirah baring. Te
Baring Di Rumah Sakit Sentra Medi ata uji independent dimana nilai p value <0, rhadap kejadian dek
ka Cibinong Tahun 2018 t test dengan mem 05. Ada perbedaan yang ubitus antara kelom
bandingkan antara signifikan kejadian deku pok case dan kelom
2 kelompok case d bitus antara kelompok c pok control.
an control. ase (alih baring tiap 2 ja
m) dan kelompok contr
ol (tidak dilakukan alih
baring tiap 2 jam) pada
psien di RS Sentra Medi
ka Cibinong.
2. Efektifitas Waktu Perubahan Posisi T Wayunah Penelitian ini men Dari hasil penelitian ini Perubahan posisi tid
idur Terhadap Kejadian Dekubitus P ggunakan desain Q didapatkan nilai p=0,02 ur setiap 2 jam efekt
ada Pasien Stroke Di Rumah Sakit X
uasi-Experimental 1, yang artinya terdapat if mencegah terjadi
5
Kabupaten Indramayu with control grou perbedaan kejadian deku nya dekubitus.
p, yang terdiri dari bitus pada kelompok pas
2 kelompok, yaitu ien yang dilakukan peru
kelompok interven bahan posisi tidur setiap
si dan kelompok k 2 jam daripada kelompo
ontrol. k pasien yang dilakukan
peruubahan posisi tidur
selama 4 jam.
6
C. KONSEP PRODUK INOVASI
1. Prinsip kerja alat
2. Teori mendasari
Pemberian posisi miring menggunakan Turning Pad dikarenakan posisi ter
sebut sudah mampu mencegah kulit dari pergesekan dan perobekan jaringan sehin
gga mengurangi kejadian dekubitus, dan untuk membantu perawat untuk
meringankan pekerjaannya
3. Alat dan bahan
Alat dan bahan yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu:
a) Turning pad (U pad)
7
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. RANCANGAN
Inovasi projek ini menggunakan metode kuantitatif dengan menerapkan turning pad
pada pasien sesuai kriteria inklusi.
B. POPULASI DAN SAMPEL
1. Populasi
Populasi penelitian ini adalah seluruh pasien di ruang ICU RSUD Tugurejo Semar
ang.
2. Sampel
a. Kriteria Inklusi
1) Pasien bedrest yang mengalami penurunan kesadaran di ruang ICU
2) Pasien dengan status hemodinamik yang stabil
b. Kriteria Eksklusi
1) Pasien dengan fraktur
2) Pasien dengan instabilitas tulang belakang
3) Pasien dengan trauma pada area kepala/leher
c. Teknik pengambilan sampel
Sampel yang akan diambil merupakan total sampel pasien yang tirah baring y
ang masuk kedalam kriteria inklusi.
C. TEMPAT DAN WAKTU PELAKSANAAN INOVASI PROJEK
1. Tempat
Inovasi projek ini dilakukan di ruang ICU RSUD Tugurejo Semarang.
2. Waktu
Inovasi projek ini dilaksanakan pada tanggal 15 November 2022.
D. ALAT INOVASI PROJEK DAN CARA PENGUMPULAN DATA
1. Alat Inovasi projek
Alat yang digunakan dalam Inovasi projek ini adalah SOP tirah baring dan turnin
g pad.
2. Cara Pengumpulan Data
8
Cara pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu observasi dan
dokumentasi.
a) Observasi
Jenis observasi yang dilakukan pada inovasi projek ini adalah observasi
non-partisipan. Dalam melakukan observasi, peneliti memilih hal-hal yang
diamati dan mencatat hal-hal yang berkaintan dengan penelitian.
Observasi yang dilakukan pada penelitian ini adalah pada proses
penerapan turning pad untuk mengetahui efektifitas penggunaan turning
pad untuk membantu memposisikan pasien yang bed rest.
b) Dokumentasi
Dokumentasi yang digunakan dalam inovasi projek ini berupa gambar
yang berupa laporan serta keterangan yang dapat mendukung penelitian.
Dokumentasi digunakan untuk mengumpulkan data kemudian ditelaah.
9
c) Tahap penyajian hasil inovasi projek: tahap ini dilakukan kompresi pre & post
aplikasi kemudian dirangkum dan diarahkan pada kesimpulan untuk menjawab
masalah yang telah diaplikasikan.
F. PROSEDUR TINDAKAN
1. Peneliti meminta persetujuan kepada subjek penelitian dengan memberikan
informed consent.
2. Setelah mendapat persetujuan, responden dijelaskan tentang cara menggunakan
turning pad (U pad).
10
BAB V
A. HASIL APLIKASI
Hasil inovasi projek yang dilakukan pada Tn. W pada tanggal 15 November
2022 menunjukkan adanya pengaruh terhadap proses alih baring setiap 2 jam.
Dalam pelaksanaan alih baring menggunakan turning pad, inovator merasakan ada
perbedaan dalam proses alih baring tanpa turning pad dan yang menggunakan
turning pad.
B. EVALUASI
Pengaplikasian dilakukan di ruang ICU RSUD Tugurejo semarang, melihat banyak
pasien ICU yang beresiko tinggi akan terjadinya dekubitus karena tirah baring yang
tidak berubah dalam waktu cukup lama. Tindakan terbukti efektif dan efisien dapat
mencegah dekubitus dan mencegah perluasan dekubitus. Perawat ICU mengatakan
bahwa turning pad ini dapat mudah untuk diaplikasikan dan bermanfaat untuk
pasien-pasien yang ada di ICU.
C. KETERBATASAN PELAKSANAAN
Melibatkan perawat sift pagi, siang, malam, cara penggunaan turning pad belum
diketahui cukup luas oleh perawat sehingga terkendala dalam proses penerapan.
11
BAB VI
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Dekubitus adalah kerusakan intregitas kulit akibat penekanan kulit karena tidak ada
alih baring dalam waktu yang cukup lama, maka diperlukan pencegahan agar tidak
terjadi dekibutus, pencegahan sedini mungkin dapat dilakukan alih baring dengan
penggunaan Turning pad, sehingga pasien yang keluar dari ICU tidak memerlukan
perawatan luka akibat kerusakan intregitas kulit.
Penggunaan turning pad merupakan salah satu cara mempermudah proses alih
baring sehingga pasien terhindar dari terjadinya dekubitus. Berdasarkan pelaksanaan
penelitian di RSUD Tugurejo terbukti ada pengaruh penggunaan turning pad dalam
menghindari terjadinya dekubitus.
B. SARAN
1. Bagi profesi keperawatan
Perawat dapat menerapkan penggunaan turning pad untuk membantu alih baring
agar pasien tidak terjadi dekubitus.
2. Bagi rumah sakit
Rumah sakit dapat menyediakan turning pad untuk meningkatkan mutu pelayanan
keperawatan di ruang ICU.
3. Bagi peneliti selanjutnya
Peneliti selanjutnya bisa mengembangkan penelitian ini sebagai acuan untuk meneliti
dalam menggerakkan jadwal alih baring.
12
DAFTAR PUSTAKA
Alimansur, M., & Santoso, P. (2019). Faktor Resiko Dekubitus Pada Pasien Stroke. Jurna
l Ilmu Kesehatan, 8(1), 82. https://doi.org/10.32831/jik.v8i1.259
Armi, A. (2019). Efektifitas Alih Baring Terhadap Kejadian Dekubitus Pada Pasien Tirah
Baring Di Rumah Sakit Sentra Medika Cibinong Tahun 2018. Jurnal Ilmiah Kesehat
an Medika Drg. Suherman, 1. http://jurnal.imds.ac.id/imds/index.php/kesehatan/artic
le/view/79
Juniza. (2020). Hubungan Mobilisasi Dengan Kejadian Dekubitus Pada Pasien Tirah Bari
ng Di Ruang ICU RSUD Tanjung Pinang tahun 2020. Applied Microbiology and Bio
technology, 2507(1), 1–9. https://doi.org/10.1016/j.solener.2019.02.027%0Ahttps://w
ww.golder.com/insights/block-caving-a-viable-alternative/%0A???
Safitri, Y., Juwita, D. S., Apriyandi, F., & Kunci, K. (2022). Wilayah Kerja Puskesmas B
angkinang Kota Tahun 2021. 6(23), 1–6.
Wayunah. (2019). Efektifitas Waktu Perubahan Posisi Tidur Terhadap Kejadian Dekubitu
s Pada Pasien Stroke Di Rumah Sakit X Kabupaten Indramayu. Jurnal Kesehatan In
dra Husada, 6(2), 51. https://doi.org/10.36973/jkih.v6i2.147
Lampiran 1
13
SOP ALIH BARING
14
Lampiran 2
PENLAIAN RESIKO DEKUBITUS MENGGUNAKAN SKALA NORTON
Nama Pasien :
No Rm :
Diagnosa Medis :
Penilaian Skor
Kondisi Fisik Umum
Baik 4
Lumayan 3
Buruk 2
Sangat Buruk 1
Kesadaran
Composmetis 4
Apatis 3
Sopor 2
Koma 1
Mobilitas
Bergerak bebas 4
Sedikit Terbatas 3
Sangat terbatas 2
Tak bisa bergerak 1
Inkontensia
Tidak ngompol 4
Kadang-kadang 3
Sering Inkontensia Urin 2
Sering Inkontensia Alvi dan Urin 1
Total Skor
Ket:
Skor <14 : Resiko tinggi terjadinya ulkus dekubitus
Skor <12 : Peningkatan resiko 50% lebih besar terjadinya ulkus dekubitus
Skor 12-13 : resiko sedang
Skor >12 : resiko ringan
15
Lampiran 3
JADWAL ALIH BARING DEKUBITUS
16
Lampiran 4 Dokumentasi
17