ERA MILENIAL
صلَّى َ .ال هَا ٍد َواَ ْعظَ ِم ِ فَتَفَض ََّل َوَأنَ َع َم َو َش َّرفَنَا بََأ ْك َم.م بَِأ ْك َما ِل ال ِّدي ِْن3َ َ َوخَ ت.اَ ْل َح ْم ُد هَّلِل ِ الَّ ِذى َعلَّ َم اِإْل ْن َسانَ َمالَ ْم يَ ْعلَ ْم
َأ َّما بَ ًع ُد.هللاُ َعلَ ْي ِه َو َعلَى َألِ ِه َو َسلَّ َم
Masa yang hebat luar biasa, dikarenakan masa mudalah masa yang paling tepat,
masa yang paling kuat, untuk senantiasa taat kepada Allah sang pemilik nikmat.
Hal ini seirama dengan firman dalam Surat Ar-Rum ayat 54:
Dia menciptakan apa yang dikehendaki-Nya dan dia (Allah) yang Maha
Mengetahui dan lagi Maha Kuasa”. Syeikh Abu Al-Fida Ibnu Umar Ibnu Katsir
menyatakan dalam kitabnya Tafsir Ibnu Katsir, bahwa yang dimaksud dengan
keadaan kuat setelah lemah adalah
Masa muda adalah salahsatu nikmat dari Allah S.W.T. dimana kita
sebagai pemuda dianugerahi bentuk fisik yang kuat, mata melihat dengan tepat,
tangan dapat mengangkat benda yang berat, kaki masih bisa berlari dengan
cepat, wajah tampan atau cantik mengikat, maka sudah semestinya kita gunakan
nikmat agung ini, untuk selalu taat kepada Allah yang maha hebat.
Tapi sayangnya diera milenial ini, disaat seluruh informasi bisa digali dengan
praktis, foto disana foto disini dengan gaya narsis, kalau lagi kumpul dengan
teman-temannya subhanallah keren abis, tapi sadar atau tidak, seiring
berjalannya waktu, akhlak dan keilmuan semakin terikis, terkikis sedikit demi
sedikit hinggan habis, na’udzubillahimindzalik.
Sumpah Pemuda pada tanggal 28 Oktober 1928 diBatavia pada saat itu, tidak
pernah hilang dalam ingatan.Tentang bagaimana Sumpah Pemuda sebagai
momentum persatuan dan kesadaran nasionalisme dari seluruh penjuru
nusantara hingga akhirnya membawa pergerakan nasional menuju kemerdekaan
rakyat Indonesia.
Sebuah peristiwa yang tidak akan terlupakan ini, saya sampaikan dalam rangka
mengingatkan kepada diri saya sendiri dan seluruh kaula muda yang ada disini
untuk kembali sadar siapakah pemuda itu, siapakah yang sebenarnya menjadi
dalang dibalik peristiwa 77 tahun yang lalu, dan siapakah diri kita sebenarnya.
Pemuda itu harapan bangsa, Indonesia menunggu kita untuk mendunia, bukan
menunggu kita untuk putus asa.Jangan menjadi anak muda yang labil, banyak
maunya tapi hasilnya nihil, tapi jadilah anak muda yang terampil, haus untuk
belajar dan upgrading knowledege and skill.
Ketahuilah hanya kita generasi yang masih punya banyak stok energi dan waktu
untuk gagal dan mencoba lagi, berulang-ulang kali dalam segala sesuatunya,
hingga pada saatnya menemukan keberhasilan dan kesuksesan yang diimpikan
dimasa yang akan datang.
Bekali diri kita dengan Ilmu, bekali diri kita taqwa karena sesungguhnya
kehidupan dan kejayaan generasi muda hanya dengan ilmu dan taqwa.Abu
Abdullah Muhammad Ibn Idris As- Syafi’i pernah berkata dalam sya’irya
َ ََحيَاةُ ْالفَتَى َوهللاِ بِ ْال ِع ْل ِم َوالتُّقَى ۞ ِإ َذا لَ ْم يَ ُكوْ نَا الَ ِإ ْعتِب
ار لِ َذاتِ ِه
Perbanyak ilmu masa depan generasi muda jaya, perbanyak ilmu bangsa
indonesia jaya, karena hanya dengan ilmu dan taqwa sebagai penyeimbang akan
benar-benar membawa bangsa Indonesia kedepan pinta gerbang
kemerdekaannya.
Hadirin
Mungkin ini pidato yang dapat kami sampaikan, mohon maaf atas segala salah
dan khilaf.
ثُ َّم ال َّسالَ ُم َعلَ ْي ُك ْم َو َرحْ َمةُ هللاِ َوبَ َر َكاتُ ْه