Pemilihan
Pemilihan adalah kegiatan untuk menetapkan jenis sediaan farmasi, alat kesehatan, dan bahan
medis habis pakai sesuai dengan kebutuhan (1) Pemilihan sediaan farmasi, alat kesehatan, dan
bahan medis habis pakai di Rumah Sakit Bhayangkara Bengkulu dilaksanakan berdasarkan
Formularium Nasional dan Formularium Rumah Sakit. Saat ini formularium Rumah Sakit yang
digunakan adalah revisi terakhir pada tahun 2020. Formularium Rumah Sakit di revisi minimal 2
tahun sekali. Pemilihan sediaan farmasi, alat kesehatan, dan bahan medis habis pakai di Rumah Sakit
Bhayangkara Bengkulu dipilih berdasarkan :
B. Perencanaan
Perencanaan di Rumah Sakit Bhayangkara Bengkulu dilakukan untuk menghindari kekosongan obat
dengan menggunakan metode yang dapat dipertanggungjawabkan dan dasar-dasar perencanaan
yang telah ditentukan. Metode yang digunakan yaitu metode konsumsi, metode morbiditas dan
kombinasi antara metode konsumsi dan metode mobilitas serta disesuaikan dengan anggaran yang
tersedia. Penggunaan metode konsumsi didasarkan pada riwayat penggunaan obat yang
sebelumnya. Metode perencanaan yang dilakukan di Rumah Sakit Bhayangkara Bengkulu adalah
dengan menggunakan metode konsumsi untuk berobat obat umum. (Seperti Asam Mefenamat,
amoksisilin, ranitidine, dan lainnya), Bahan Medis Habis Pakai (spuit, dan insulin) dan cairan infus
(seperti ringer laktat 500mL, NaCl 500mL, dan Dextrose 5% 500mL). Untuk perencanaan metode
morbiditas digunakan untuk menentukan obat-obat pasien hipertensi, Diabetes (obat-obat Fee For
Service atau menggunakan obat satu bulan). Metode kombinasi digunakan untuk Penentukan BMHP
pasien Hemodialisa.
a. Fast Moving
Obat yang termasuk dalam kategori fast moving adalah obat yang memiliki quantity yang besar dan
perputarannya cepat atau sering dikeluarkan dalam waktu yang tertentu contohnya adalah
Paracetamol, lansoprazole, amlodipine, Vitamin B Complex dan obat-obat Fee For Service (obat
rutin).
b. Slow Moving
Obat yang termasuk dalam kategori slow moving adalah obat yang memiliki quantity kecil dan
perputarannya lama atau jarang keluar dalam jangka waktu tertentu contohnya adalah co-
amoxiclav, warfarin.
c. Death stock
Di Rumah Sakit Bhayangkara Bengkulu yang termasuk death stock pada umumnya adalah Alkes.
Contohnya adalah Guedel dan ETT. Beberapa macam perencanaan yang dilakukan Rumah Sakit
Bhayangkara Bengkulu antara lain:
a. Perencanaan tahunan, dibuat pada akhir tahun untuk kebutuhan selama satu tahun yang sekaligus
merupakan perencanaan kebutuhan anggaran untuk tahun berikutnya perencanaan berpedoman
pada:
1. Formularium Nasional
2. Formularium Rumah Sakit
3. Data Konsumsi
4. Data Epidemiologi penyakit khusus
5. Kebijakan Rumah Sakit
A. Perencanaan bulanan, dilakukan untuk obat-obat e katalog dan alat kesehatan tidak
dilakukan setiap 3 bulan. Bagi obat generik nasional yang tidak dapat pada e-katalog
melakukan pembelian dengan cara tender terbuka, jika pemesanan tenter gagal maka
dilakukan pemilihan langsung ke distributor yang menawarkan harga paling murah.
C. Pengadaan
Pengadaan perbekalan farmasi dilakukan oleh unit layanan pengadaan (ULP) dengan menggunakan
sistem pengadaan langsung dan tender. Pengadaan merupakan kegiatan untuk kebutuhan anggaran
untuk tahun berikutnya, perencanaan berpedoman pada:
a) Formularium Nasional
c) Data konsumsi
2) Perencanaan bulanan, dilakukan untuk obat-obat e-catalog dan alat kesehatan biasanya dilakukan
setiap bulan. Untuk obat Generik Nasional yang tidak terdapat pada e-catalog dilakukan pembelian
dengan cara tender terbuka, jika pemesan tender gagal maka dilakukan pemilihan langsung ke
distributor yang menawarkan harga paling murah.
c. Pengadaan
Pengadaan perbekalan farmasi di Rumah Sakit Bhayangkara Bengkulu dilakukan oleh Unit Layanan
Pengadaan (ULP) dengan menggunakan system pengadaan langsung dan tender. Pengadaan
merupakan kegiatan untuk merealisasikan perencanaan kebutuhan. Pengadaan harus efektif
menjamin ketersediaan, jumlah, dan waktu yang tepat dengan harga yang terjangkau dan sesuai
standar mutu. Dalam melaksanakan pengadaan di Rumah Sakit Bhayangkara Bengkulu, Apoteker
berperan dalam melakukan pengadaan. Pengadaan dilaksanakan langsung oleh tim pengadaan yang
telah mengikuti ujian dan lulus sertifikat pengadaan. Hal hal yang harus diperhatikan oleh tim
pengadaan yaitu:
b) Dilakukan kunjungan atau pemantauan langsung oleh tim pengadaan ke PBF yang bersangkutan,
untuk mengetahui keamanan, kebersihan kesterilan PBF dalam mendistribusikan obat, alkes dan
sediaan farmasi lainnya.
2) Memperhatikan MSDS dan Certificate Of Origin (COA) dan MSDS (Material Safety Data Sheet)
adalah dokumen yang berisi informasi mengenai potensi bahaya (kesehatan, kebakaran, reaktifitas
dan lingkungan) dan cara bekerja yang aman dengan produk kimia. Certificate Of Origin (COA)
adalah sertifikasi yang menunjukkan keaslian barang yang diproduksi oleh pabrik yang
memproduksinya. Berikut lambang lambang yang dimuat dalam MSDS serta sifat-sifat bahaya
reaktivitasnya:
c) Gambar berwarna kuning menunjukkan skala bahaya reaktivitas. D) Gambar berwarna putih
menunjukkan skala bahaya khusus lainnya.
3 Bahan kimia yang Bahan kimia berupa cairan Bahan yang sendirian
dengan sedikit sangat atau padatan yang dapat memiliki kemungkinan
paparan (exposure) menyala pada semua meledak atau terdekomposisi
dapat menyebabkan temperatur kamar. dan menimbulkan ledakan
kematian atau sakit atau bereaksi tetapi
parah membutuhkan bahan
inisiator atau harus
dipanaskan kondisi pada
tertentu sebelum inisiasi
bahan bereaksi atau yang
dengan air dan menimbulkan
ledakan
2 Bahan kimia yang Bahan kimia tang harus Bahan kimia yang segera
dengan bahan paparan dipanaskan atau menunjukkan kimia drastis
yang cukup intens atau dikondisikan pada akibat kenaikan temperatur
berkelanjutan dapat temperatur tinggi tertentu atau tekanan atau reaksi
menyebabkan sehingga dapat menyala. secara cepat dengan air dan
kemungkinan sakit mungkin membentuk
parah atau penyakit campuran bahan peledak
menahun. dengan air.
1 Bahan kimia yang Bahan kimia yang harus Bahan kimia yang secara
dengan terjadinya dipanaskan terlebih dahulu sendiri stabil tetapi dapat
paparan dapat sebelum nyala dapat menjadi tidak stabil akibat
menyebabkan iritasi terjadi. kenaikan temperatur atau
atau sakit. tekanan.
0 Bahan kimia yang akibat Bahan kimia yang tidak Bahan kimia yang secara
paparan termasuk dapat terbakar. sendirian stabil kecuali pada
dalam kondisi terbakar kondisi nyala api dan bahan
tidak mengakibatkan tidak reaktif dengan air.
sakit atau bahaya
kesehatan.
No Simbol Keterangan
1 Eksplosif
2. Gas Pengoksida
3. Gas Bertekanan
6. Padatan Piroporik
9. Cairan Pengoksida
10. Padatan Pengoksida
Izin edar sediaan farmasi, alat kesehatan, dan bahan medis habis pakai harus diperhatikan
guna mengetahui bentuk persetujuan registrasi bagi suatu produk, contohnya adalah izin edar dari
sediaan obat.
Massa Kadaluarsa minimal 2 (dua) tahun kecuali untuk sediaan farmasi, alat kesehatan, dan
bahan medis habis pakai tertentu (vaksin, reagensia, dll), atau pada kondisi tertentu yang dapat
dipertanggu jawabkan melalui kontak yang sebelumnya sudah dilaksanakan oleh tim pengadaan.